Anda di halaman 1dari 74

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

i

KATA PENGANTAR

Dalam upaya menindaklanjuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 11/PRT/M/2010
tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga menyusun
Panduan Teknis Pengisian Form Uji Laik Fungsi Jalan untuk memudahkan penyelenggara jalan
dalam melaksanakan uji dan evaluasi serta penetapan laik fungsi jalan untuk jalan umum yang
meliputi jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota. Panduan Teknis ini menjadi
sangat penting dalam upaya penyamaan persepsi dalam melakukan uji laik fungsi jalan, yang
merupakan pemenuhan persyaratan laik fungsi jalan secara teknis dan administrasi sebelum
jalan dioperasikan. Panduan Teknis ini juga berguna untuk menciptakan penyelenggaraan jalan
yang aman, selamat, tertib, lancar dan terpadu. Panduan Teknis ini disusun dengan mengacu
pada buku Panduan Teknis Pelaksanaan Laik Fungsi Jalan dan peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan pedoman dan standar teknis pelaksanaan uji dan evaluasi serta
penetapan laik fungsi jalan. Dalam penyajian Panduan Teknis ini disusun secara sistematis
untuk mempermudah dalam pemahamannya. Demikian harapan kami, semoga Panduan Teknis
Pengisian Form Uji Laik Fungsi Jalan dapat memberikan pemahaman yang baik serta dapat
dipedomani oleh pihak-pihak terkait sehingga didapat pelaksanaan Uji Laik Fungsi yang efektif
dan efisien.

Jakarta, Januari 2012
Direktur Jenderal Bina Marga


Djoko Murjanto

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
2. RUANG LINGKUP ............................................................................................................................... 1
3. ACUAN NORMATIF ............................................................................................................................ 1
4. ISTILAH DAN DEFINISI ....................................................................................................................... 4
5. SERTIFIKAT LAIK FUNGSI JALAN ........................................................................................................ 7
6. FORMULIR BERITA ACARA EVALUASI LAIK FUNGSI JALAN................................................................ 8
7. SEGMEN JALAN YANG DIUJI .............................................................................................................. 9
8. ANGGOTA TIM UJI LAIK FUNGSI JALAN: ......................................................................................... 10
9. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER JALAN KECIL .................................. 11
10. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER JALAN SEDANG ......................... 21
11. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER JALAN RAYA .............................. 31
12. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER JALAN KECIL ........................ 41
13. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER JALAN SEDANG ................... 51
14. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER JALAN RAYA ........................ 61
15. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI ADMINISTRASI JALAN ....................................................... 71
TIM PENYUSUN ........................................................................................................................................... 72



PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
1

1. PENDAHULUAN
Fenomena mengenai keselamatan transportasi tidak lagi menjadi masalah nasional tetapi
telah menjadi masalah global dan sosial kemasyarakatan. Kecelakaan sendiri biasanya
merupakan kombinasi dari beberapa faktor penyebab, secara garis besar ada tiga faktor
utama penyebab terjadinya kecelakaan yaitu faktor manusia, faktor kendaraan, serta
faktor jalan dan lingkungan. Faktor manusia berpengaruh pada pola perjalanan masing-
masing individu yang akan mempengaruhi pola perjalanan secara umum sehingga terjadi
konflik lalu lintas. Faktor kendaraan berpengaruh dari tingkat kehandalan komponen-
komponen kendaraan untuk melakukan manuver pada saat tertentu sebagai reaksi dalam
ruang geraknya. Sedangkan faktor jalan dan lingkungan berpengaruh pada kehandalan
infrastruktur jalan untuk mendukung keselamatan, keamanan, dan kenyamanan
pengemudi dalam berkendara di jalan raya.
Salah satu upaya untuk mengurangi jumlah kecelakaan adalah dengan perencanaan,
perancangan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan yang baik dan benar. Untuk itu
pemerintah melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 11/PRT/M/2010
mengeluarkan standar pemeriksaan kelaikan jalan untuk jalan-jalan di Indonesia. Dalam
rangka menindaklanjuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 11/PRT/M/2010
tersebut maka Ditjen Bina Marga selaku penyelenggara jalan menerbitkan Panduan Teknis
Pengsian Form Uji Laik Fungsi Jalan sebagai pedoman pengisian pelaksanaan formulir laik
fungsi untuk jalan-jalan di Indonesia.
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Panduan Teknis Pengsian Form Uji Laik Fungsi Jalan meliputi perencanaan
geometri jalan, struktur perkerasan jalan, struktur bangunan pelengkap jalan,
pemanfaatan bagian-bagian jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, perlengkapan
jalan terkait langsung dengan pengguna jalan dan perlengkapan jalan tidak terkait
langsung dengan pengguna jalan.
3. ACUAN NORMATIF
- Undang-Undang RI No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.
- Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
- PP No 34 Tahun 2006 tentang jalan.
- Permen PU No. 11/PRT/M/2010 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan.
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
2

- Permen PU No. 20/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan
Bagian-Bagian Jalan.
- Permen PU No 03/PRT/M/2012 ttg Pedoman Penetapan Fungsi Jalan Dan Status Jalan.
- Permen PU No 19/PRT/M/2012 ttg Tentang Persyaratan Teknis Jalan Dan Kriteria
Perencanaan Teknis Jalan.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, BNKT/01/1987, Produk standar untuk jalan perkotaan,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1987.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 008/T/BNKT/1990, desain drainase permukaan jalan,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1990.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Tertib pemanfaatan jalan, Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta 1990.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 004/T/BNKT/1990,Tertib pemanfaatan jalan,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1990.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 007/T/BNKT/1990, Perencanaan trotoar, Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta 1990.
- Direktorat Jenderal Bina Marga,05/T/BNKT/1991, Survai kondisi jalan kota,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1991.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 01/P/BNKT/1991, Pemasangan marka dan rambu
jalan perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1991.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 001/P/BNKT/1991Pemasangan marka dan rambu jalan
perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1991.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 01/T/BNKT/1991, Perencanaan persimpangan
sebidang jalan perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1991.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Perencanaan geometri untuk jalan perkotaan,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1992.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, UPR.03,1, Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin
Bangunan Atas Jembatan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1992.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, UPR.03,2, Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin
Bangunan Bawah Jembatan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1992.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 04/S/BNKT/1992,Produk standar untuk jalan perkotaan
vol 2, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1992.
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
3

- Direktorat Jenderal Bina Marga,Panduan pemeliharaan dan rehabilitasi jembatan,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1993.
- Direktorat Jenderal Bina Marga,001/T/Bt/1995, pemeliharaan rutin untuk jalan nasional
dan propinsi, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1995.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 013/T/Bt/1995, Pedoman teknis perencanaan dan
pengyusunan program jalan kabupaten, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1995.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, No. 038/T/BM/1997, Perencanaan geometri antar kota,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1997.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 036/T/BM/1997, Manual kapasitas jalan Indonesia,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1997.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 022/T/BM/1999,Persyaratan aksesibilitas pada jalan
umum, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1999.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 032/T/BM/1999,Pedoman perencanaan jalur pejalan
kaki pada pada jalan umum, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1999.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Petunjuk teknis perencanaan dan penanganan
longsoran, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2000.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, RSNI T-14-2004-B, Pedoman perencanaan geometri
jalan perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1997.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman drainase jalan, Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta 2004.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pd.T/17-2004-B, Perencanaan median jalan,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2004.
- Direktorat Jenderal Bina Marga,Pd T-18-2004-B, Penentuan klasifikasi fungsi jalan
dikawasan perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2004.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, 009/PW/2004,Perencanaan fasilitas pengendali
kecepatan lalu lintas, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2004.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pd 5-01-2004-B, kriteria pemanfaatan dan
pengendalian ruang arteri primer, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2004.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pd.T/15-2004-B,perencanaan separator jalan,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2004.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pd T-18-2005-B,Pra studi kelayakan proyek jalan dan
jembatan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2005.
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
4

- Direktorat Jenderal Bina Marga,Pd T-19-2005-B Studi kelayakan proyek jalan dan
jembatan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2005.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pd T.02/2006/B, Pedoman perencanaan drainase jalan,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2006.
- Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi umum 2010 divisi 8, Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta 2010.
- Panduan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jembatan, Sub Direktorat Teknik Jembatan,
Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.
- Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, Direktorat Bina Sistem Transportasi
Perkotaan, Direktorat Jenderal Perhubungan darat, Departemen Perhubungan.
4. ISTILAH DAN DEFINISI
- Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.
- Sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan
mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh
pelayanannya dalam suatu hubungan hirarki.
- Lajur lalu lintas adalah bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan,
yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor yang sedang berjalan.
- Bahu jalan adalah struktur yang berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk
melindungi perkerasan, mengamankan kebebasan samping, dan menyediakan ruang
untuk tempat pemberhentian sementara.
- Median adalah bagian tengah jalan yang secara fisik memisahkan arus lalu lintas yang
berlawanan arah.
- Selokan samping adalah saluran yang dibangun di sisi kiri dan kanan perkerasan jalan.
- Ambang pengaman adalah sejalur luar di sisi badan jalan dengan lebar ditetapkan oleh
Pembina jalan.
- Alat-alat pengaman lalu lintas adalah Alat yang berfungsi sebagai penyangga atau
pencegah kendaraan menabrak suatu objek di pinggir jalan atau untuk mencegah
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
5

kendaraan keluar dari jalur jalan pada daerah-daerah berbahaya seperti di daerah-
daerah pegunungan atau daerah timbunan dengan lereng yang curam.
- Alinemen Horizontal adalah proyeksi garis sumbu horizontal pada bidang jalan.
- Alinemen Vertikal adalah proyeksi garis sumbu vertikal pada bidang jalan.
- Persimpangan sebidang adalah pertemuan lengan atau ruas jalan dalam suatu bidang
datar.
- Akses Persil adalah sebidang tanah dengan ukuran tertentu untuk keperluan
perumahan atau kegiatan lainnya.
- Lajur pendakian adalah jalur jalan yang disediakan pada bagian ruas jalan dengan
kemiringan besar untuk menampung kendaraan berat pada saat menanjak.
- Jembatan adalah suatu struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau
rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya.
- Jembatan ponton adalah jembatan mengambang yang disandarkan ke semacam drum
kosong untuk menyangga landasan jembatan dan beban dinamis di atasnya.
- Gorong-gorong adalah saluran air di bawah permukaan jalan berfungsi mengalirkan air
dengan cara memotong badan jalan secara melintang.
- Ruang manfaat jalan adalah ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan
kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan dan digunakan untuk
badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya.
- Ruang milik jalan adalah ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar
manfaat jalan yang diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan, pelebaran jalan,
penambahan jalur lalu lintas di masa datang serta kebutuhan ruangan untuk
pengamanan jalan dan dibatasi oleh lebar, kedalaman dan tinggi tertentu.
- Ruang pengawasan jalan adalah ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang
penggunaannya diawasi oleh penyelenggara jalan agar tidak mengganggu pandangan
bebas pengemudi, konstruksi jalan, dan fungsi jalan.
- Marka adalah suatu tanda yang berada dipermukaan jalan berupa peralatan atau
tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang
lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah
kepentingan lalu lintas.
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
6

- Rambu adalah salah satu dari perlengkapan jalan berupa lambang, huruf, angka,
kalimat atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah, atau
petunjuk bagi pemakai jalan.
- Separator adalah bagian dari jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dengan
bentuk memanjang sejajar jalan.
- Pulau Jalan adalah bagian dari persimpangan yang ditinggikan dengan kerb, yang
dibangun sebagai pengarah arus lalu lintas, serta merupakan tempat untuk pejalan
kaki pada saat menunggu kesempatan menyeberang.
- Trotoar adalah bangunan yang ditinggikan sepanjang tepi jalan yang diperuntukkan
bagi lalu lintas pejalan kaki.
- Tempat parkir adalah bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai fasilitas untuk
kendaraan berhenti di luar badan jalan.
- Tembok penahan jalan adalah bangunan konstruksi untuk menahan beban tanah ke
arah horisontal dan vertikal.
- Patok pengarah adalah patok yang berfungsi untuk memberi petunjuk arah yang aman
dan batas jalur jalan yang bisa digunakan sebagai pelayanan bagi lalu lintas.
- Patok kilometer adalah patok yang menginformasikan panjang jalan dan atau jarak
dari kota atau simpul tertentu.
- Patok Ruang Milik Jalan (Rumija) adalah patok pembatas antara lahan milik jalan yang
dikuasai penyelenggara jalan atas nama negara dengan lahan di luar Rumija.
- Tempat istirahat adalah fasilitas yang disediakan untuk pengguna jalan arteri primer
untuk beristirahat setelah berjalan jauh.

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
7

5. SERTIFIKAT LAIK FUNGSI JALAN

S SE ER RT TI IF FI IK KA AT T L LA AI IK K F FU UN NG GS SI I J JA AL LA AN N
N No o: : . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .
Berdasarkan hasil Uji dan Evaluasi Laik Fungsi Jalan yang dilakukan oleh Tim Uji Laik Fungsi Jalan yang dibentuk
dengan Surat Keputusan No. ......................................., tanggal ...... - ........ - ......., ditetapkan bahwa ruas jalan:
Nama Ruas Jalan: ......................................................................................
Km Km: ............... - ..............; dari Kota ....................................
Nomor Ruas: ...........................
Unit Pelaksana Teknis: ......................................................................................
Status Jalan: Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota
*)

Sistem Jaringan Jalan: Primer/Sekunder
*)

Kelas Fungsi jalan: Arteri/Kolektor/Lokal/Lingkungan
*)

Kelas prasarana jalan: Jalan Bebas hambatan/Jalan Raya/Jalan Sedang/Jalan Kecil
*)

Kelas penggunaan jalan: Kelas I/Kelas II/Kelas III/Kelas Khusus
*)

dinyatakan
**)
:
1. Laik Fungsi dan diizinkan untuk dioperasikan kepada umum.
2. Laik Fungsi bersyarat dan diizinkan untuk dioperasikan kepada umum dengan syarat sesuai yang
tertulis dalam Berita Acara Uji Laik Fungsi Jalan.
3. Tidak Laik Fungsi dan tidak diizinkan untuk dioperasikan kepada umum. Jalan harus diperbaiki
sesuai rekomendasi yang tertulis dalam Berita Acara Uji Laik Fungsi Jalan.
Demikian kelaikan fungsi jalan ini ditetapkan, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mesti-nya.

......................., ....................... 20....
Menteri/Gubernur
***)

..................................................................
..................................................................


............ ...........................
NIP. ...
Catatan:
*)
coret yang tidak sesuai


**)
lingkari nomor yang sesuai dan coret nomor dan kalimat yang tidak sesuai
***)
Menteri untuk Jalan Nasional, Gubernur untuk jalan daerah
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
8

6. FORMULIR BERITA ACARA EVALUASI LAIK FUNGSI JALAN

BERITA ACARA UJI DAN EVALUASI LAIK FUNGSI JALAN
SK Tim ................................ nomor:
PENYELENGGARA JALAN ..
NAMA RUAS .
Km Km .. - .
Dari Kota ..
NOMOR RUAS
SISTEM
JARINGAN
JALAN
*1)

KELAS JALAN
*1)

STATUS FUNGSI PRASARANA PENGGUNAAN

Primer Nasional Arteri Jalan Raya I
Sekunder Propinsi Kolektor Jalan Sedang II
Kabupaten Lokal Jalan Kecil III
Kota Lingkungan JBH Khusus


PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
9

7. SEGMEN JALAN YANG DIUJI

Nomor
SEGMEN JALAN Km - Km
LHRT
*2)
STATUS LAIK FUNGSI JALAN
*3)

REKOMENDASI Smp/ Hari Teknis Adminis-trasi
1
2
..
..
..
..
..
..

Catatan:
*1)
Tandai yang sesuai dan coret yang tidak sesuai ....................., ..... - ..... - ..........
*2)
LHRT Volume Lalu-lintas Harian Rata-rata Tahunan Ketua,
LHRT eksisting untuk jalan lama
LHRT saat pembukaan untuk jalan baru
*3)
Tandai dengan tanda yang sesuai:
LF = Laik Fungsi ..................................................
LT = Laik Fungsi dengan syarat teknis yang diturunkan (nama lengkap)
LS = Laik Fungsi bersyarat, dengan rekomendasi
TLF = Tidak Laik Fungsi, dengan rekomendasi
Sekretaris,



..................................................
(nama lengkap)

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
10

8. ANGGOTA TIM UJI LAIK FUNGSI JALAN:

No. Nama lengkap Unsur yang diwakili Tanda tangan
1
2
3
4
5
..
..
..

Sketsa Ruas Jalan dan Pembagian Segmen
Petunjuk:
1. Ruas jalan yang dievaluasi kelaikannya dapat dibagi menjadi beberapa segmen yang ditentukan oleh kese-
ragaman fisiknya. Contoh: Satu segmen 2 lajur 2 arah, dipisahkan dengan segmen lain yang 4 lajur 2 arah;
2. Segmentasi ini disketsa dan diberi tanda oleh station kilometer (Sta.Km.) pada awal dan akhir segmen;
3. Segmentasi ini dapat karena perbedaan tipe prasarana, perbedaan jenis/kualitas perkerasan, perbedaan
penggunaan jalan (LHRT), perbedaan manejemen lalu lintas, dan lainya yang dipandang sesuai.



PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
11

9. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER JALAN KECIL


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan



















Lajur lalu-lintas




Keberfungsian Arteri Primer

Kesesuaian dengan
lajur lalu lintas yang
dilayani
Melayani angkutan utama, Perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi


Jumlah lajur Minimal 2 lajur/2 arah

Lebar setiap lajur Minimum 2.75m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu


Lebar bahu, Minimum 0.5m

Posisi bahu terhadap
muka perkerasan jalan
Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median



Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan
Datar (jarak 2 buah
garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-
15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)


Jenis Perkerasan
median
Datar (marka) /diturunkan (material
peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb
18-25 cm, permukaan beton/rumput)


Bukaan pada median Jarak bukaan 5m, lebar bukaan 7m

Selokan samping


Lebar/dimensi selokan
samping
Memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan
samping
trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang
pengaman

Lebar ambang
pengaman
Minimum 1m

Pengamanan konstruksi
jalan
Tembok penahan
tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang
Jalan


Alat-alat
Pengaman lalu-
lintas

Rel pengaman
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman
90-120cm, jarak antar tiang vertikal max
400cm


Penghalang beton
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
mutu beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm















PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
12


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.2 Alinemen Horizontal











Bagian lurus


Panjang bagian jalan
yang lurus
Datar (3000m), Perbukitan (2500m),
Pegunungan (2000m)


Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan


Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang M = 4-5m

Persimpangan
sebidang

Jumlah persimpangan
per Km
Tidak diatur

Cara akses ke jalan
utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Akses Persil


Jumlah akses persil Tidak diatur

Akses ke jalan utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Bentuk akses
Terbuka untuk bus umum, dan angkutan
barang berat


A.1.3 Alinemen Vertikal










Bagian lurus


Kelandaian memanjang
Kelandaian maksimal 8%, panjang kritis
300m


Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian


Keperluan
keberadaanya
Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur
Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I:
45m, setelah puncak: 50m, panjang
serongan II: 45m


Taper masuk dan keluar
lajur.
Panjang taper 45m

Lengkung vertikal



Ketajaman lengkungan
Lengkung parabola,radius minimum
cembung 2000m, ,radius minimum
cekung 1500m


Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Arah jalan dibalik
lengkungan
Tikungan tajam pada lengkungan harus
dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1
lengkung horizontal harus dihindarkan


Kombinasi lengkung
vertical dan horizontal
Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit
dengan lengkung horizontal, tikungan
tajam pada lengkung harus dihindarkan,
lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan, 2
lengkungvertikal pada 1 lengkung
horizontal harus dihindarkan, tikungan
tajam pada 2 bagian jalan lurus dan
panjang harus dihindarkan










PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
13


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal


Posisi kurva
vertikal jalan
pada bagian jalan
yang lurus

Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang lurus serta
nanjak/menurun
Lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan


Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang menikung
nanjak/menikung
menurun
Tikungan tajam pada bagian bawah
lengkung vertikal cekung atau pada
bagian atas lengkung vertikal cembung
harus dihindarkan



















































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
14


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN














Jenis perkerasan
jalan
Kesesuaian struktur
perkerasan jalan
dengan lalu-lintas yang
dilayani, kelas fungsi
jalan, dan kelas
penggunaan jalan
Perkerasan beraspal, jalan kerikil/tanah

Kondisi
perkerasan jalan








Kerataan Jalan, IRI
(m/km) IRI: 6.00


Kedalaman Lubang Maksimum 50mm


Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km


Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang


Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan
jalan
Permukaan jalan rata, tanpa ada
perubahan bentuk
Asphalt yang meleleh
Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan
Konstruksi Jalan



Perlu/Tidak
pemeriksaan lebih
lanjut (lendutan, jenis
perkerasan, dll)
Secara visual permukaan jalan harus rata,
dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana
selama umur rencana jalan
Drainase permukaan
perkerasan jalan
Masih dapat mengalirkan air, dan tidak
terdapat genangan
Bahan perkerasan
Perkerasan lentur, perkerasan kaku




























PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
15


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN
A.3.1.





Jembatan,
Lintas Atas,
Lintas Bawah



Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum
memasuki jembatan
Jalur pejalan kaki
Trotoar, lebar: 0.5km
Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin
struktur,penurunan izin struktur, lebar
retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin
struktur, ketahanan izin struktur harus
dalam batas aman


Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk
pemeliharaan
Unit Mobil, sumber daya listrik,
kelengkapan kerja, alat pemeliharaan,
unit pengecetan, unit alat control, alat
bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit
alat penggantung)
A.3.2.



Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi
perairan
Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet
yang digunakan untuk menahan ponton
harus dalam keadaan aman
Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.



Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah
pegunungan maksimum: 200m
Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan
elemen gorong-gorong
A.3.4.



Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur
lalu-lintas
Di sisi kiri jalan (Parkir tidak
diperkenankan untuk jalan Arteri dan
Kolektor)
Ketergangguan arus
lalu lintas akibat
aktivitas parkir
Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas
efektif (kapasitas)
2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.



Tembok
penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran,
gelinciran, rotasi/translasi, gerakan
lateral, aliran majemuk
Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi
bahan penyaring
A.3.6.




Saluran tepi
jalan


Dimensi dan Bentuk
saluran
Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air,
kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga,
segiempat
Kemiringan kearah
aliran air
Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%,
Pasangan: 7.5%
Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau
alluvial, kerikil halus, lempung kokoh,
lempung padat, kerikil kasar, batu-batu
besar, pasangan batu, beton, beton
bertulang
Tertutup/terbuka sesuai
lingkungan
Tertutup apabila berada didaerah kota,
atau banyak pejakan kaki


PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
16


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN
A.4.1.



Ruang Manfaat
Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi
Rumaja
Lebar rumaja untuk jalur 8.5m: 5.5m,
untuk jalur 5.5m: 2.5m; Tinggi
rumaja:5m
Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan
jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng,
ambang pengaman, timbunan dan galian,
gorong-gorong, pelengkap jalan,
bangunan pelengkap jalan lainnya
Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak
simpang, tempat istirahat, jalur lambat,
dll
A.4.2.



Ruang Milik
Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 11m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur
lalu lintas, kebutuhan ruang untuk
pengamanan jalan, lansekap jalan,
penempatan utilitas
Keberadaan dan tempat
Utilitas
Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa
minyak, kabel duct, kabel telepon bawah
tanah, talang air, kabel listrik bawah
tanah, pipa gas bawah tanah membujur
jalan, man hole, jembatan
timbang,pompa bensin, gardu listrik atau
telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air
minum, pipa minyak, kabel duct, talang
air,kabel telepon bawah tanah, kabel
listrik bawah tanah melintang jalan,
jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan
rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum
1' diluar ruang bebas. Menara listrik
tegangan tinggi 4m diluar rumija dan
ruwasja
A.4.3.



Ruang
Pengawasan
jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 15m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas
pengemudi dan pengamanan konstruksi
jalan dan pengamanan fungsi jalan
Penghalang pandangan
pengemudi
M = 4-5m





















PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
17


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS
A.5.1.


Marka

Marka pembagi jalur
dan lajur, khususnya di
tikungan
Garis sumbu dan pemisah terputus, garis
sumbu dan pemisah penuh, hanya garis
sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m
Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis
pendekat,zebra cross, chevron
Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis:
0.3m, jarak antar garis 0.3m
A.5.2.


Rambu
Kebutuhan manajemen
Lalin
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
Ketepatan Jenis rambu
dan penempatannya
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
A.5.3.


Separator
Kebutuhan manajemen
Lalin
Digunakan bila:adanya du jalur jalan
yang berbeda fungsi dalam 1 arah,
adanya gangguan samping
Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan:
7m
A.5.4.





Pulau Jalan



Kebutuhan manajemen
Lalin
Pulau kanal, pulau pemisah, pulau
pengaman
Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung
pulau bulat
Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis
pendekat, chevron
Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak
antar rambu 4m
A.5.5.




Trotoar


Kebutuhan manajemen
Lalin
Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi
Trotoar
Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh
selain pejalan kaki
Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.





Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)



Kebutuhan manajemen
Lalin
Menghindari kemacetan, memberi
kesempatan kendaraan atau pejalan kaki
dari simpang kecil, mengurangi
kecelakaan
Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi
penyendang cacat
Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi
100cm dari tanah
A.5.7.




Tempat
Penyeberangan


Kebutuhan manajemen
Lalin
Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan;
Penyebrangan tidak sebidang: jembatan,
terowongan
Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang
utuh, rambu tempat penyebrangan
APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40
km/jam
Perlindungan bagi
pejalan kaki
Rambu-rambu, penerangan, marka dan
perlengkapan jalan
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
18


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6a.1.


Marka
Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh
(putih), Zebra cross (putih), Chevron
(putih), Garis dilarang parkir (kuning),
tanda pengarah jalur (putih), marka huruf
dan angka (putih), marka bus stop
(putih), Ukuran marka disesuaikan
dengan produk standar untuk jalan
perkotaan
Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat
reflektor
A.6a.2.



Rambu

Ukuran dan warna Rambu peringatan berwarna kuning
hitam, rambu larangan berwarna merah
putih, rambu perintah berwarna biru
putih, rambu petunjuk berwarna hijau
putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai
dengan petunjuk teknis perlengkapan
jalan perhubungan
Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari
tepi jalan, rambu disebelah kanan pada
median 0.3m dari pemisah jalan
Pondasi, Tiang, Papan
rambu
Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari
permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus
dari bahan logam, papan rambu terbuat
dari pelat alumunium
A.6a.3.


Separator
Bentuk dan Ukuran
separator
Sisi luar separator menggunakan kerb
normal/barier, tinggi separaor 18-25cm
Letak dan Ukuran
Bukaan
Ditempatkan disisi luar jalan yang
mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar
bukaan 7m, jarak antar bukaan 400m
A.6a.4.



Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka
pulau jalan
12-15cm

Dimensi Marka &
Ukuran Rambu
Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.




Trotoar


Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan:
1.5m,
perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus
stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m
Bentuk dan Tinggi
Kereb
Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi
diatas permukaan tanah 25cm
Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian

A.6a.6.




Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)


Letak tiang lampu
APILL
Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan
tidak merintangi lalu lintas
Dimensi (lingkaran)
Lampu APILL


Intensitas cahaya
lampu APILL


Keamanan alat-alat
APILL









PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
19


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a.7.






Fasilitas
Pendukung
Lalu-lintas &
Angkutan jalan.



Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan
jalan,harus berada diluar rumija
Rambu dan Marka
Parkir
Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian
Bus/Angkot
Panjang pemberhentian bus/angkot
minimum 53m
Lampu Penerangan
Jalan
0.6m dari tepi paling luar perkerasan
jalan, atau ditengah median
Pagar pelindung pejalan
kaki dari arus
kendaraan


Pipa Carboon steel, pipa galvanised


Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian pada trotoar, penyebrangan
pelican dengan tombol, pada jembatan
penyebrangan dibuat ramp yang landai
(min1/12)/dibangun lift, rambu dan
marka aksesibilitas










































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
20


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6b.1.


Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan
menunjukan batas jalur jalan
Letak, bentuk, dan
warna
Dipasang pada sisi luar badan jalan,
bentuk persegi panjang, warna bersifat
reflektif
Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok
menggunakan bahan bersifat reflektif
A.6b.2.



Patok
Kilometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median 0.6m dari tepi jalan,bentuk
persegi panjang, warna bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.



Patok
Hektometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median,bentuk persegi panjang, warna
bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.


Patok Ruang
Milik Jalan
(Rumija)
Kelengkapan (bentuk,
letak, tulisan)
Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.


Patok Batas
Seksi
Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.


Pagar Jalan
Perlindungan thd.
Pejalan kaki


Kondisi phisik pagar

A.6b.7.



Tempat
Istirahat

Kebutuhan Minimal terdapat satu setiap 25 km

Keterggangguan thd.
Arus Lalu-lintas
Diluar rumaja dan dilengkapi dengan
jalan masuk dan keluar ke arteri.
Kondisi phisik tempat
istirahat
Berupa tempat umum yang dapat
digunakan untuk beristirahat, dan
dilengkapi dengan tempat parkir
A.6b.8.


Fasilitas
Perlengkapan
Keamanan bagi
Pengguna Jalan
Rel pengaman/ Beton
pengaman/ kereb/
parapet/ penghalang
beton median
Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi
jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah
70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar
tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak
dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu
beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm
Pos polisi di badan jalan





PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
21

10. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER JALAN SEDANG


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan



















Lajur lalu-lintas




Keberfungsian Arteri Primer

Kesesuaian dengan
lajur lalu lintas yang
dilayani
Melayani angkutan utama, Perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi


Jumlah lajur Minimal 2 lajur/2 arah

Lebar setiap lajur Minimum 3.5m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu


Lebar bahu, Minimum 1.5m

Posisi bahu terhadap
muka perkerasan jalan
Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median



Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan
Datar (jarak 2 buah
garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-
15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)


Jenis Perkerasan
median
Datar (marka) /diturunkan (material
peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb
18-25 cm, permukaan beton/rumput)


Bukaan pada median Jarak bukaan 5m, lebar bukaan 7m

Selokan samping


Lebar/dimensi selokan
samping
memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan
samping
trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang
pengaman

Lebar ambang
pengaman
Minimum 1m

Pengamanan konstruksi
jalan
Tembok penahan
tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang
Jalan


Alat-alat
Pengaman lalu-
lintas

Rel pengaman
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman
90-120cm, jarak antar tiang vertikal max
400cm


Penghalang beton
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
mutu beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm














PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
22


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.2 Alinemen Horizontal











Bagian lurus


Panjang bagian jalan
yang lurus
Datar (3000m), Perbukitan (2500m),
Pegunungan (2000m)


Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan


Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang M = 4-5m

Persimpangan
sebidang

Jumlah persimpangan
per Km
Minimum 3km

Cara akses ke jalan
utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Akses Persil


Jumlah akses persil Minimum 1km

Akses ke jalan utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Bentuk akses
Terbuka untuk bus umum, dan angkutan
barang berat


A.1.3 Alinemen Vertikal










Bagian lurus


Kelandaian memanjang
Kelandaian maksimal 8%, panjang kritis
300m


Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian


Keperluan
keberadaanya
Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur
Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I:
45m, setelah puncak: 50m, panjang
serongan II: 45m


Taper masuk dan keluar
lajur.
Panjang taper 45m

Lengkung vertikal



Ketajaman lengkungan
Lengkung parabola,radius minimum
cembung 2000m, ,radius minimum
cekung 1500m


Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Arah jalan dibalik
lengkungan
Tikungan tajam pada lengkungan harus
dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1
lengkung horizontal harus dihindarkan


Kombinasi lengkung
vertical dan horizontal
Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit
dengan lengkung horizontal, tikungan
tajam pada lengkung harus dihindarkan,
lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan, 2
lengkungvertikal pada 1 lengkung
horizontal harus dihindarkan, tikungan
tajam pada 2 bagian jalan lurus dan
panjang harus dihindarkan










PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
23


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal


Posisi kurva
vertikal jalan
pada bagian jalan
yang lurus

Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang lurus serta
nanjak/menurun
Lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan


Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang menikung
nanjak/menikung
menurun
Tikungan tajam pada bagian bawah
lengkung vertikal cekung atau pada
bagian atas lengkung vertikal cembung
harus dihindarkan



















































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
24


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN














Jenis perkerasan
jalan
Kesesuaian struktur
perkerasan jalan
dengan lalu-lintas yang
dilayani, kelas fungsi
jalan, dan kelas
penggunaan jalan
Perkerasan beraspal

Kondisi
perkerasan jalan








Kerataan Jalan, IRI
(m/km) IRI: 5.00


Kedalaman Lubang Maksimum 50mm


Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km


Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang


Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan
jalan
Permukaan jalan rata, tanpa ada
perubahan bentuk
Asphalt yang meleleh
Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan
Konstruksi Jalan



Perlu/Tidak
pemeriksaan lebih
lanjut (lendutan, jenis
perkerasan, dll)
Secara visual permukaan jalan harus rata,
dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana
selama umur rencana jalan
Drainase permukaan
perkerasan jalan
Masih dapat mengalirkan air, dan tidak
terdapat genangan
Bahan perkerasan
Perkerasan lentur, perkerasan kaku




























PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
25


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN
A.3.1.





Jembatan,
Lintas Atas,
Lintas Bawah



Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum
memasuki jembatan
Jalur pejalan kaki
Trotoar, lebar: 0.5km
Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin
struktur,penurunan izin struktur, lebar
retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin
struktur, ketahanan izin struktur harus
dalam batas aman


Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk
pemeliharaan
Unit Mobil, sumber daya listrik,
kelengkapan kerja, alat pemeliharaan,
unit pengecetan, unit alat control, alat
bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit
alat penggantung)
A.3.2.



Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi
perairan
Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet
yang digunakan untuk menahan ponton
harus dalam keadaan aman
Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.



Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah
pegunungan maksimum: 200m
Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan
elemen gorong-gorong
A.3.4.



Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur
lalu-lintas
Di sisi kiri jalan (Parkir tidak
diperkenankan untuk jalan Arteri dan
Kolektor)
Ketergangguan arus
lalu lintas akibat
aktivitas parkir
Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas
efektif (kapasitas)
2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.



Tembok
penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran,
gelinciran, rotasi/translasi, gerakan
lateral, aliran majemuk
Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi
bahan penyaring
A.3.6.




Saluran tepi
jalan


Dimensi dan Bentuk
saluran
Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air,
kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga,
segiempat
Kemiringan kearah
aliran air
Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%,
Pasangan: 7.5%
Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau
alluvial, kerikil halus, lempung kokoh,
lempung padat, kerikil kasar, batu-batu
besar, pasangan batu, beton, beton
bertulang
Tertutup/terbuka sesuai
lingkungan
Tertutup apabila berada didaerah kota,
atau banyak pejakan kaki




PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
26


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN
A.4.1.



Ruang Manfaat
Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi
Rumaja
13m dan 5m

Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan
jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng,
ambang pengaman, timbunan dan galian,
gorong-gorong, pelengkap jalan,
bangunan pelengkap jalan lainnya
Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak
simpang, tempat istirahat, jalur lambat,
dll
A.4.2.



Ruang Milik
Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 15m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur
lalu lintas, kebutuhan ruang untuk
pengamanan jalan, lansekap jalan,
penempatan utilitas
Keberadaan dan tempat
Utilitas
Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa
minyak, kabel duct, kabel telepon bawah
tanah, talang air, kabel listrik bawah
tanah, pipa gas bawah tanah membujur
jalan, man hole, jembatan
timbang,pompa bensin, gardu listrik atau
telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air
minum, pipa minyak, kabel duct, talang
air,kabel telepon bawah tanah, kabel
listrik bawah tanah melintang jalan,
jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan
rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum
1' diluar ruang bebas. Menara listrik
tegangan tinggi 4m diluar rumija dan
ruwasja
A.4.3.



Ruang
Pengawasan
jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 15m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas
pengemudi dan pengamanan konstruksi
jalan dan pengamanan fungsi jalan
Penghalang pandangan
pengemudi
M = 4-5m






















PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
27


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS
A.5.1.


Marka

Marka pembagi jalur
dan lajur, khususnya di
tikungan
Garis sumbu dan pemisah terputus, garis
sumbu dan pemisah penuh, hanya garis
sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m
Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis
pendekat,zebra cross, chevron
Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis:
0.3m, jarak antar garis 0.3m
A.5.2.


Rambu
Kebutuhan manajemen
Lalin
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
Ketepatan Jenis rambu
dan penempatannya
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
A.5.3.


Separator
Kebutuhan manajemen
Lalin
Digunakan bila:adanya du jalur jalan
yang berbeda fungsi dalam 1 arah,
adanya gangguan samping
Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan:
7m
A.5.4.





Pulau Jalan



Kebutuhan manajemen
Lalin
Pulau kanal, pulau pemisah, pulau
pengaman
Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung
pulau bulat
Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis
pendekat, chevron
Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak
antar rambu 4m
A.5.5.




Trotoar


Kebutuhan manajemen
Lalin
Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi
Trotoar
Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh
selain pejalan kaki
Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.





Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)



Kebutuhan manajemen
Lalin
Menghindari kemacetan, memberi
kesempatan kendaraan atau pejalan kaki
dari simpang kecil, mengurangi
kecelakaan
Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi
penyendang cacat
Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi
100cm dari tanah
A.5.7.




Tempat
Penyeberangan


Kebutuhan manajemen
Lalin
Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan;
Penyebrangan tidak sebidang: jembatan,
terowongan
Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang
utuh, rambu tempat penyebrangan
APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40
km/jam
Perlindungan bagi
pejalan kaki
Rambu-rambu, penerangan, marka dan
perlengkapan jalan
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
28


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6a.1.


Marka
Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh
(putih), Zebra cross (putih), Chevron
(putih), Garis dilarang parkir (kuning),
tanda pengarah jalur (putih), marka huruf
dan angka (putih), marka bus stop
(putih), Ukuran marka disesuaikan
dengan produk standar untuk jalan
perkotaan
Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat
reflektor
A.6a.2.



Rambu

Ukuran dan warna
Rambu peringatan berwarna kuning
hitam, rambu larangan berwarna merah
putih, rambu perintah berwarna biru
putih, rambu petunjuk berwarna hijau
putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai
dengan petunjuk teknis perlengkapan
jalan perhubungan
Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari
tepi jalan, rambu disebelah kanan pada
median 0.3m dari pemisah jalan
Pondasi, Tiang, Papan
rambu
Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari
permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus
dari bahan logam, papan rambu terbuat
dari pelat alumunium
A.6a.3.


Separator
Bentuk dan Ukuran
separator
Sisi luar separator menggunakan kerb
normal/barier, tinggi separaor 18-25cm
Letak dan Ukuran
Bukaan
Ditempatkan disisi luar jalan yang
mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar
bukaan 7m, jarak antar bukaan 400m
A.6a.4.



Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka
pulau jalan
12-15cm

Dimensi Marka &
Ukuran Rambu
Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.




Trotoar


Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan:
1.5m,
perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus
stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m
Bentuk dan Tinggi
Kereb
Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi
diatas permukaan tanah 25cm
Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian

A.6a.6.




Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)


Letak tiang lampu
APILL
Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan
tidak merintangi lalu lintas
Dimensi (lingkaran)
Lampu APILL


Intensitas cahaya
lampu APILL


Keamanan alat-alat
APILL










PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
29


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a.7.






Fasilitas
Pendukung
Lalu-lintas &
Angkutan jalan.



Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan
jalan,harus berada diluar rumija
Rambu dan Marka
Parkir
Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian
Bus/Angkot
Panjang pemberhentian bus/angkot
minimum 53m
Lampu Penerangan
Jalan
0.6m dari tepi paling luar perkerasan
jalan, atau ditengah median
Pagar pelindung pejalan
kaki dari arus
kendaraan


Pipa Carboon steel, pipa galvanised


Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian pada trotoar, penyebrangan
pelican dengan tombol, pada jembatan
penyebrangan dibuat ramp yang landai
(min1/12)/dibangun lift, rambu dan
marka aksesibilitas










































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
30


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6b.1.


Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan
menunjukan batas jalur jalan
Letak, bentuk, dan
warna
Dipasang pada sisi luar badan jalan,
bentuk persegi panjang, warna bersifat
reflektif
Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok
menggunakan bahan bersifat reflektif
A.6b.2.



Patok
Kilometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median 0.6m dari tepi jalan,bentuk
persegi panjang, warna bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.



Patok
Hektometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median,bentuk persegi panjang, warna
bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.


Patok Ruang
Milik Jalan
(Rumija)
Kelengkapan (bentuk,
letak, tulisan)
Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.


Patok Batas
Seksi
Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.


Pagar Jalan
Perlindungan thd.
Pejalan kaki


Kondisi phisik pagar

A.6b.7.



Tempat
Istirahat

Kebutuhan Minimal terdapat satu setiap 25 km

Keterggangguan thd.
Arus Lalu-lintas
Diluar rumaja dan dilengkapi dengan
jalan masuk dan keluar ke arteri.
Kondisi phisik tempat
istirahat
Berupa tempat umum yang dapat
digunakan untuk beristirahat, dan
dilengkapi dengan tempat parkir
A.6b.8.


Fasilitas
Perlengkapan
Keamanan bagi
Pengguna Jalan
Rel pengaman/ Beton
pengaman/ kereb/
parapet/ penghalang
beton median
Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi
jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah
70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar
tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak
dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu
beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm
Pos polisi di badan jalan




PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
31

11. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER JALAN RAYA


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan



















Lajur lalu-lintas




Keberfungsian Arteri Primer

Kesesuaian dengan
lajur lalu lintas yang
dilayani
Melayani angkutan utama, Perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi


Jumlah lajur Minimal 2 lajur/arah

Lebar setiap lajur Minimum 3.5m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu


Lebar bahu, Minimum 2m

Posisi bahu terhadap
muka perkerasan jalan
Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median



Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan
Datar (jarak 2 buah
garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-
15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)


Jenis Perkerasan
median
Datar (marka) /diturunkan (material
peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb
18-25 cm, permukaan beton/rumput)


Bukaan pada median Jarak bukaan 5m, lebar bukaan 7m

Selokan samping


Lebar/dimensi selokan
samping
Memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan
samping
Trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang
pengaman

Lebar ambang
pengaman
Minimum 1m

Pengamanan konstruksi
jalan
Tembok penahan
tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang
Jalan


Alat-alat
Pengaman lalu-
lintas

Rel pengaman
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman
90-120cm, jarak antar tiang vertikal max
400cm


Penghalang beton
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
mutu beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm














PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
32


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.2 Alinemen Horizontal











Bagian lurus


Panjang bagian jalan
yang lurus
Datar (3000m), Perbukitan (2500m),
Pegunungan (2000m)


Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan


Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang 4-5m

Persimpangan
sebidang

Jumlah persimpangan
per Km
Minimum 3km

Cara akses ke jalan
utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Akses Persil


Jumlah akses persil Minimum 1km

Akses ke jalan utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Bentuk akses
Terbuka untuk bus umum, dan angkutan
barang berat


A.1.3 Alinemen Vertikal










Bagian lurus


Kelandaian memanjang
Kelandaian maksimal 8%, panjang kritis
300m


Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian


Keperluan
keberadaanya
Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur
Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I:
45m, setelah puncak: 50m, panjang
serongan II: 45m


Taper masuk dan keluar
lajur.
Panjang taper 45m

Lengkung vertikal



Ketajaman lengkungan
Lengkung parabola,radius minimum
cembung 2000m, ,radius minimum
cekung 1500m


Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Arah jalan dibalik
lengkungan
Tikungan tajam pada lengkungan harus
dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1
lengkung horizontal harus dihindarkan


Kombinasi lengkung
vertical dan horizontal
Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit
dengan lengkung horizontal, tikungan
tajam pada lengkung harus dihindarkan,
lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan, 2
lengkungvertikal pada 1 lengkung
horizontal harus dihindarkan, tikungan
tajam pada 2 bagian jalan lurus dan
panjang harus dihindarkan










PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
33


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal


Posisi kurva
vertikal jalan
pada bagian jalan
yang lurus

Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang lurus serta
nanjak/menurun
Lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan


Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang menikung
nanjak/menikung
menurun
Tikungan tajam pada bagian bawah
lengkung vertikal cekung atau pada
bagian atas lengkung vertikal cembung
harus dihindarkan



















































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
34


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN














Jenis perkerasan
jalan
Kesesuaian struktur
perkerasan jalan
dengan lalu-lintas yang
dilayani, kelas fungsi
jalan, dan kelas
penggunaan jalan
Beton aspal, perkerasan beraspal

Kondisi
perkerasan jalan








Kerataan Jalan, IRI
(m/km) IRI: 4.00


Kedalaman Lubang Maksimum 50mm


Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km


Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang


Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan
jalan
Permukaan jalan rata, tanpa ada
perubahan bentuk
Asphalt yang meleleh
Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan
Konstruksi Jalan



Perlu/Tidak
pemeriksaan lebih
lanjut (lendutan, jenis
perkerasan, dll)
Secara visual permukaan jalan harus rata,
dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana
selama umur rencana jalan
Drainase permukaan
perkerasan jalan
Masih dapat mengalirkan air, dan tidak
terdapat genangan
Bahan perkerasan
Perkerasan lentur, perkerasan kaku




























PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
35


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN
A.3.1.





Jembatan,
Lintas Atas,
Lintas Bawah



Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum
memasuki jembatan
Jalur pejalan kaki
Trotoar, lebar: 0.5km
Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin
struktur,penurunan izin struktur, lebar
retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin
struktur, ketahanan izin struktur harus
dalam batas aman


Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk
pemeliharaan
Unit Mobil, sumber daya listrik,
kelengkapan kerja, alat pemeliharaan,
unit pengecetan, unit alat control, alat
bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit
alat penggantung)
A.3.2.



Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi
perairan
Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet
yang digunakan untuk menahan ponton
harus dalam keadaan aman
Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.



Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah
pegunungan maksimum: 200m
Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan
elemen gorong-gorong
A.3.4.



Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur
lalu-lintas
Di sisi kiri jalan (Parkir tidak
diperkenankan untuk jalan Arteri dan
Kolektor)
Ketergangguan arus
lalu lintas akibat
aktivitas parkir
Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas
efektif (kapasitas)
2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.



Tembok
penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran,
gelinciran, rotasi/translasi, gerakan
lateral, aliran majemuk
Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi
bahan penyaring
A.3.6.




Saluran tepi
jalan


Dimensi dan Bentuk
saluran
Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air,
kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga,
segiempat
Kemiringan kearah
aliran air
Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%,
Pasangan: 7.5%
Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau
alluvial, kerikil halus, lempung kokoh,
lempung padat, kerikil kasar, batu-batu
besar, pasangan batu, beton, beton
bertulang
Tertutup/terbuka sesuai
lingkungan
Tertutup apabila berada didaerah kota,
atau banyak pejakan kaki


PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
36


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN
A.4.1.



Ruang Manfaat
Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi
Rumaja
Lebar rumaja untuk jalur 2x14m: 38.5m,
jalur 2x11m: 31.00m, jalur 2x7m:24m;
Tinggi rumaja: 5m
Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan
jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng,
ambang pengaman, timbunan dan galian,
gorong-gorong, pelengkap jalan,
bangunan pelengkap jalan lainnya
Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak
simpang, tempat istirahat, jalur lambat,
dll
A.4.2.



Ruang Milik
Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 25m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur
lalu lintas, kebutuhan ruang untuk
pengamanan jalan, lansekap jalan,
penempatan utilitas
Keberadaan dan tempat
Utilitas
Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa
minyak, kabel duct, kabel telepon bawah
tanah, talang air, kabel listrik bawah
tanah, pipa gas bawah tanah membujur
jalan, man hole, jembatan
timbang,pompa bensin, gardu listrik atau
telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air
minum, pipa minyak, kabel duct, talang
air,kabel telepon bawah tanah, kabel
listrik bawah tanah melintang jalan,
jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan
rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum
1' diluar ruang bebas. Menara listrik
tegangan tinggi 4m diluar rumija dan
ruwasja
A.4.3.



Ruang
Pengawasan
jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 15m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas
pengemudi dan pengamanan konstruksi
jalan dan pengamanan fungsi jalan
Penghalang pandangan
pengemudi
M = 4-5m





















PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
37


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS
A.5.1.


Marka

Marka pembagi jalur
dan lajur, khususnya di
tikungan
Garis sumbu dan pemisah terputus, garis
sumbu dan pemisah penuh, hanya garis
sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m
Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis
pendekat,zebra cross, chevron
Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis:
0.3m, jarak antar garis 0.3m
A.5.2.


Rambu
Kebutuhan manajemen
Lalin
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
Ketepatan Jenis rambu
dan penempatannya
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
A.5.3.


Separator
Kebutuhan manajemen
Lalin
Digunakan bila:adanya du jalur jalan
yang berbeda fungsi dalam 1 arah,
adanya gangguan samping
Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan:
7m
A.5.4.





Pulau Jalan



Kebutuhan manajemen
Lalin
Pulau kanal, pulau pemisah, pulau
pengaman
Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung
pulau bulat
Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis
pendekat, chevron
Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak
antar rambu 4m
A.5.5.




Trotoar


Kebutuhan manajemen
Lalin
Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi
Trotoar
Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh
selain pejalan kaki
Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.





Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)



Kebutuhan manajemen
Lalin
Menghindari kemacetan, memberi
kesempatan kendaraan atau pejalan kaki
dari simpang kecil, mengurangi
kecelakaan
Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi
penyendang cacat
Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi
100cm dari tanah
A.5.7.




Tempat
Penyeberangan


Kebutuhan manajemen
Lalin
Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan;
Penyebrangan tidak sebidang: jembatan,
terowongan
Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang
utuh, rambu tempat penyebrangan
APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40
km/jam
Perlindungan bagi
pejalan kaki
Rambu-rambu, penerangan, marka dan
perlengkapan jalan
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
38


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6a.1.


Marka
Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh
(putih), Zebra cross (putih), Chevron
(putih), Garis dilarang parkir (kuning),
tanda pengarah jalur (putih), marka huruf
dan angka (putih), marka bus stop
(putih), Ukuran marka disesuaikan
dengan produk standar untuk jalan
perkotaan
Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat
reflektor
A.6a.2.



Rambu

Ukuran dan warna Rambu peringatan berwarna kuning
hitam, rambu larangan berwarna merah
putih, rambu perintah berwarna biru
putih, rambu petunjuk berwarna hijau
putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai
dengan petunjuk teknis perlengkapan
jalan perhubungan
Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari
tepi jalan, rambu disebelah kanan pada
median 0.3m dari pemisah jalan
Pondasi, Tiang, Papan
rambu
Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari
permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus
dari bahan logam, papan rambu terbuat
dari pelat alumunium
A.6a.3.


Separator
Bentuk dan Ukuran
separator
Sisi luar separator menggunakan kerb
normal/barier, tinggi separaor 18-25cm
Letak dan Ukuran
Bukaan
Ditempatkan disisi luar jalan yang
mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar
bukaan 7m, jarak antar bukaan 400m
A.6a.4.



Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka
pulau jalan
12-15cm

Dimensi Marka &
Ukuran Rambu
Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.




Trotoar


Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan:
1.5m,
perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus
stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m
Bentuk dan Tinggi
Kereb
Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi
diatas permukaan tanah 25cm
Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian

A.6a.6.




Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)


Letak tiang lampu
APILL
Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan
tidak merintangi lalu lintas
Dimensi (lingkaran)
Lampu APILL


Intensitas cahaya
lampu APILL


Keamanan alat-alat
APILL










PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
39


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a.7.






Fasilitas
Pendukung
Lalu-lintas &
Angkutan jalan.




Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan
jalan,harus berada diluar rumija
Rambu dan Marka
Parkir
Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian
Bus/Angkot
Panjang pemberhentian bus/angkot
minimum 53m
Lampu Penerangan
Jalan
0.6m dari tepi paling luar perkerasan
jalan, atau ditengah median
Pagar pelindung pejalan
kaki dari arus
kendaraan


Pipa Carboon steel, pipa galvanised

Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian pada trotoar, penyebrangan
pelican dengan tombol, pada jembatan
penyebrangan dibuat ramp yang landai
(min1/12)/dibangun lift, rambu dan
marka aksesibilitas










































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
40


Arteri Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6b.1.


Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan
menunjukan batas jalur jalan
Letak, bentuk, dan
warna
Dipasang pada sisi luar badan jalan,
bentuk persegi panjang, warna bersifat
reflektif
Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok
menggunakan bahan bersifat reflektif
A.6b.2.



Patok
Kilometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median 0.6m dari tepi jalan,bentuk
persegi panjang, warna bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.



Patok
Hektometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median,bentuk persegi panjang, warna
bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.


Patok Ruang
Milik Jalan
(Rumija)
Kelengkapan (bentuk,
letak, tulisan)
Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.


Patok Batas
Seksi
Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.


Pagar Jalan
Perlindungan thd.
Pejalan kaki


Kondisi phisik pagar

A.6b.7.



Tempat
Istirahat

Kebutuhan Minimal terdapat satu setiap 25 km

Keterggangguan thd.
Arus Lalu-lintas
Diluar rumaja dan dilengkapi dengan
jalan masuk dan keluar ke arteri.
Kondisi phisik tempat
istirahat
Berupa tempat umum yang dapat
digunakan untuk beristirahat, dan
dilengkapi dengan tempat parkir
A.6b.8.


Fasilitas
Perlengkapan
Keamanan bagi
Pengguna Jalan
Rel pengaman/ Beton
pengaman/ kereb/
parapet/ penghalang
beton median
Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi
jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah
70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar
tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak
dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu
beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm
Pos polisi di badan jalan



PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
41


12. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER JALAN KECIL


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan



















Lajur lalu-lintas




Keberfungsian Kolektor Primer

Kesesuaian dengan
lajur lalu lintas yang
dilayani
Melayani angkutan pembagi, perjalanan
jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang


Jumlah lajur Minimal 2 lajur/2 arah

Lebar setiap lajur Minimum 2.75m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu


Lebar bahu, Minimum 0.5m

Posisi bahu terhadap
muka perkerasan jalan
Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median



Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan
Datar (jarak 2 buah
garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-
15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)


Jenis Perkerasan
median
Datar (marka) /diturunkan (material
peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb
18-25 cm, permukaan beton/rumput)


Bukaan pada median Jarak bukaan 3m, lebar bukaan 4m

Selokan samping


Lebar/dimensi selokan
samping
Memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan
samping
trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang
pengaman

Lebar ambang
pengaman
Minimum 1m

Pengamanan konstruksi
jalan
Tembok penahan
tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang
Jalan


Alat-alat
Pengaman lalu-
lintas

Rel pengaman
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman
90-120cm, jarak antar tiang vertikal max
400cm


Penghalang beton
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
mutu beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm











PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
42


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.2 Alinemen Horizontal











Bagian lurus


Panjang bagian jalan
yang lurus
Datar (3000m), Perbukitan (2500m),
Pegunungan (2000m)


Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan

Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang M = 1m

Persimpangan
sebidang

Jumlah persimpangan
per Km
Tidak diatur

Cara akses ke jalan
utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Akses Persil


Jumlah akses persil Tidak diatur

Akses ke jalan utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Bentuk akses
Terbuka untuk bus umum, dan angkutan
barang berat


A.1.3 Alinemen Vertikal










Bagian lurus


Kelandaian memanjang
Kelandaian maksimal 10%, Panjang Kritis
200m


Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian


Keperluan
keberadaanya
Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur
Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I:
45m, setelah puncak: 50m, panjang
serongan II: 45m


Taper masuk dan keluar
lajur.
Panjang taper 45m

Lengkung vertikal



Ketajaman lengkungan
Lengkung parabola,radius minimum
cembung 700m, ,radius minimum cekung
700m


Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Arah jalan dibalik
lengkungan
Tikungan tajam pada lengkungan harus
dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1
lengkung horizontal harus dihindarkan


Kombinasi lengkung
vertical dan horizontal
Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit
dengan lengkung horizontal, tikungan
tajam pada lengkung harus dihindarkan,
lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan, 2
lengkungvertikal pada 1 lengkung
horizontal harus dihindarkan, tikungan
tajam pada 2 bagian jalan lurus dan
panjang harus dihindarkan










PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
43


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal


Posisi kurva
vertikal jalan
pada bagian jalan
yang lurus

Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang lurus serta
nanjak/menurun
Lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan


Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang menikung
nanjak/menikung
menurun
Tikungan tajam pada bagian bawah
lengkung vertikal cekung atau pada
bagian atas lengkung vertikal cembung
harus dihindarkan



















































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
44


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN














Jenis perkerasan
jalan
Kesesuaian struktur
perkerasan jalan
dengan lalu-lintas yang
dilayani, kelas fungsi
jalan, dan kelas
penggunaan jalan
Perkerasan beraspal, jalan kerikil/tanah

Kondisi
perkerasan jalan








Kerataan Jalan, IRI
(m/km) IRI: 6.00


Kedalaman Lubang Maksimum 50mm


Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km


Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang


Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan
jalan
Permukaan jalan rata, tanpa ada
perubahan bentuk
Asphalt yang meleleh
Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan
Konstruksi Jalan



Perlu/Tidak
pemeriksaan lebih
lanjut (lendutan, jenis
perkerasan, dll)
Secara visual permukaan jalan harus rata,
dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana
selama umur rencana jalan
Drainase permukaan
perkerasan jalan
Masih dapat mengalirkan air, dan tidak
terdapat genangan
Bahan perkerasan
Perkerasan lentur, perkerasan kaku




























PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
45


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN
A.3.1.





Jembatan,
Lintas Atas,
Lintas Bawah



Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum
memasuki jembatan
Jalur pejalan kaki
Trotoar, lebar: 0.5km
Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin
struktur,penurunan izin struktur, lebar
retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin
struktur, ketahanan izin struktur harus
dalam batas aman


Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk
pemeliharaan
Unit Mobil, sumber daya listrik,
kelengkapan kerja, alat pemeliharaan,
unit pengecetan, unit alat control, alat
bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit
alat penggantung)
A.3.2.



Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi
perairan
Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet
yang digunakan untuk menahan ponton
harus dalam keadaan aman
Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.



Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah
pegunungan maksimum: 200m
Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan
elemen gorong-gorong
A.3.4.



Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur
lalu-lintas
Di sisi kiri jalan (Parkir tidak
diperkenankan untuk jalan Arteri dan
Kolektor)
Ketergangguan arus
lalu lintas akibat
aktivitas parkir
Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas
efektif (kapasitas)
2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.



Tembok
penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran,
gelinciran, rotasi/translasi, gerakan
lateral, aliran majemuk
Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi
bahan penyaring
A.3.6.




Saluran tepi
jalan


Dimensi dan Bentuk
saluran
Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air,
kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga,
segiempat
Kemiringan kearah
aliran air
Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%,
Pasangan: 7.5%
Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau
alluvial, kerikil halus, lempung kokoh,
lempung padat, kerikil kasar, batu-batu
besar, pasangan batu, beton, beton
bertulang
Tertutup/terbuka sesuai
lingkungan
Tertutup apabila berada didaerah kota,
atau banyak pejakan kaki




PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
46


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN
A.4.1.



Ruang Manfaat
Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi
Rumaja
Lebar rumaja untuk jalur 8.5m: 5.5m,
untuk jalur 5.5m: 2.5m; Tinggi
rumaja:5m
Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan
jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng,
ambang pengaman, timbunan dan galian,
gorong-gorong, pelengkap jalan,
bangunan pelengkap jalan lainnya
Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak
simpang, tempat istirahat, jalur lambat,
dll
A.4.2.



Ruang Milik
Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 11m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur
lalu lintas, kebutuhan ruang untuk
pengamanan jalan, lansekap jalan,
penempatan utilitas
Keberadaan dan tempat
Utilitas
Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa
minyak, kabel duct, kabel telepon bawah
tanah, talang air, kabel listrik bawah
tanah, pipa gas bawah tanah membujur
jalan, man hole, jembatan
timbang,pompa bensin, gardu listrik atau
telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air
minum, pipa minyak, kabel duct, talang
air,kabel telepon bawah tanah, kabel
listrik bawah tanah melintang jalan,
jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan
rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum
1' diluar ruang bebas. Menara listrik
tegangan tinggi 4m diluar rumija dan
ruwasja
A.4.3.



Ruang
Pengawasan
jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 10m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas
pengemudi dan pengamanan konstruksi
jalan dan pengamanan fungsi jalan
Penghalang pandangan
pengemudi
M = 1m





















PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
47


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS
A.5.1.


Marka

Marka pembagi jalur
dan lajur, khususnya di
tikungan
Garis sumbu dan pemisah terputus, garis
sumbu dan pemisah penuh, hanya garis
sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m
Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis
pendekat,zebra cross, chevron
Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis:
0.3m, jarak antar garis 0.3m
A.5.2.


Rambu
Kebutuhan manajemen
Lalin
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
Ketepatan Jenis rambu
dan penempatannya
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
A.5.3.


Separator
Kebutuhan manajemen
Lalin
Digunakan bila:adanya du jalur jalan
yang berbeda fungsi dalam 1 arah,
adanya gangguan samping
Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan:
7m
A.5.4.





Pulau Jalan



Kebutuhan manajemen
Lalin
Pulau kanal, pulau pemisah, pulau
pengaman
Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung
pulau bulat
Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis
pendekat, chevron
Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak
antar rambu 4m
A.5.5.




Trotoar


Kebutuhan manajemen
Lalin
Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi
Trotoar
Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh
selain pejalan kaki
Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.





Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)



Kebutuhan manajemen
Lalin
Menghindari kemacetan, memberi
kesempatan kendaraan atau pejalan kaki
dari simpang kecil, mengurangi
kecelakaan
Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi
penyendang cacat
Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi
100cm dari tanah
A.5.7.




Tempat
Penyeberangan


Kebutuhan manajemen
Lalin
Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan;
Penyebrangan tidak sebidang: jembatan,
terowongan
Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang
utuh, rambu tempat penyebrangan
APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40
km/jam
Perlindungan bagi
pejalan kaki
Rambu-rambu, penerangan, marka dan
perlengkapan jalan
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
48


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6a.1.


Marka
Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh
(putih), Zebra cross (putih), Chevron
(putih), Garis dilarang parkir (kuning),
tanda pengarah jalur (putih), marka huruf
dan angka (putih), marka bus stop
(putih), Ukuran marka disesuaikan
dengan produk standar untuk jalan
perkotaan
Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat
reflektor
A.6a.2.



Rambu

Ukuran dan warna
Rambu peringatan berwarna kuning
hitam, rambu larangan berwarna merah
putih, rambu perintah berwarna biru
putih, rambu petunjuk berwarna hijau
putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai
dengan petunjuk teknis perlengkapan
jalan perhubungan
Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari
tepi jalan, rambu disebelah kanan pada
median 0.3m dari pemisah jalan
Pondasi, Tiang, Papan
rambu
Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari
permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus
dari bahan logam, papan rambu terbuat
dari pelat alumunium
A.6a.3.


Separator
Bentuk dan Ukuran
separator
Sisi luar separator menggunakan kerb
normal/barier, tinggi separaor 18-25cm
Letak dan Ukuran
Bukaan
Ditempatkan disisi luar jalan yang
mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar
bukaan 7m, jarak antar bukaan 300m
A.6a.4.



Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka
pulau jalan
12-15cm

Dimensi Marka &
Ukuran Rambu
Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.




Trotoar


Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan:
1.5m,
perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus
stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m
Bentuk dan Tinggi
Kereb
Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi
diatas permukaan tanah 25cm
Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian

A.6a.6.




Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)


Letak tiang lampu
APILL
Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan
tidak merintangi lalu lintas
Dimensi (lingkaran)
Lampu APILL


Intensitas cahaya
lampu APILL


Keamanan alat-alat
APILL









PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
49


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a.7.





Fasilitas
Pendukung
Lalu-lintas &
Angkutan jalan.




Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan
jalan,harus berada diluar rumija
Rambu dan Marka
Parkir
Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian
Bus/Angkot
Panjang pemberhentian bus/angkot
minimum 53m
Lampu Penerangan
Jalan
0.6m dari tepi paling luar perkerasan
jalan, atau ditengah median
Pagar pelindung pejalan
kaki dari arus
kendaraan


Pipa Carboon steel, pipa galvanised

Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian pada trotoar, penyebrangan
pelican dengan tombol, pada jembatan
penyebrangan dibuat ramp yang landai
(min1/12)/dibangun lift, rambu dan
marka aksesibilitas










































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
50


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6b.1.


Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan
menunjukan batas jalur jalan
Letak, bentuk, dan
warna
Dipasang pada sisi luar badan jalan,
bentuk persegi panjang, warna bersifat
reflektif
Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok
menggunakan bahan bersifat reflektif
A.6b.2.



Patok
Kilometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median 0.6m dari tepi jalan,bentuk
persegi panjang, warna bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.



Patok
Hektometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median,bentuk persegi panjang, warna
bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.


Patok Ruang
Milik Jalan
(Rumija)
Kelengkapan (bentuk,
letak, tulisan)
Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.


Patok Batas
Seksi
Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.


Pagar Jalan
Perlindungan thd.
Pejalan kaki


Kondisi phisik pagar

A.6b.7.



Tempat
Istirahat

Kebutuhan

Keterggangguan thd.
Arus Lalu-lintas


Kondisi phisik tempat
istirahat


A.6b.8.


Fasilitas
Perlengkapan
Keamanan bagi
Pengguna Jalan
Rel pengaman/ Beton
pengaman/ kereb/
parapet/ penghalang
beton median
Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi
jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah
70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar
tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak
dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu
beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm
Pos polisi di badan jalan




PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
51

13. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER JALAN SEDANG


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan



















Lajur lalu-lintas




Keberfungsian Kolektor Primer

Kesesuaian dengan
lajur lalu lintas yang
dilayani
Melayani angkutan pembagi, perjalanan
jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang


Jumlah lajur Minimal 2 lajur/2 arah

Lebar setiap lajur Minimum 3.5m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu


Lebar bahu, Minimum 1.5m

Posisi bahu terhadap
muka perkerasan jalan
Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median



Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan
Datar (jarak 2 buah
garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-
15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)


Jenis Perkerasan
median
Datar (marka) /diturunkan (material
peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb
18-25 cm, permukaan beton/rumput)


Bukaan pada median Jarak bukaan 3m, lebar bukaan 4m

Selokan samping


Lebar/dimensi selokan
samping
Memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan
samping
trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang
pengaman

Lebar ambang
pengaman
Minimum 1m

Pengamanan konstruksi
jalan
Tembok penahan
tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang
Jalan


Alat-alat
Pengaman lalu-
lintas

Rel pengaman
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman
90-120cm, jarak antar tiang vertikal max
400cm


Penghalang beton
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
mutu beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm














PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
52


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.2 Alinemen Horizontal











Bagian lurus


Panjang bagian jalan
yang lurus
Datar (3000m), Perbukitan (2500m),
Pegunungan (2000m)


Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan


Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang M = 1m

Persimpangan
sebidang

Jumlah persimpangan
per Km
Minimum 0.5km

Cara akses ke jalan
utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Akses Persil


Jumlah akses persil Minimum 0.5km

Akses ke jalan utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Bentuk akses
Terbuka untuk bus umum, dan angkutan
barang berat


A.1.3 Alinemen Vertikal










Bagian lurus


Kelandaian memanjang
Kelandaian maksimal 10%, Panjang Kritis
200m


Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian


Keperluan
keberadaanya
Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur
Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I:
45m, setelah puncak: 50m, panjang
serongan II: 45m


Taper masuk dan keluar
lajur.
Panjang taper 45m

Lengkung vertikal



Ketajaman lengkungan
Lengkung parabola,radius minimum
cembung 700m, ,radius minimum cekung
700m


Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Arah jalan dibalik
lengkungan
Tikungan tajam pada lengkungan harus
dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1
lengkung horizontal harus dihindarkan


Kombinasi lengkung
vertical dan horizontal
Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit
dengan lengkung horizontal, tikungan
tajam pada lengkung harus dihindarkan,
lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan, 2
lengkungvertikal pada 1 lengkung
horizontal harus dihindarkan, tikungan
tajam pada 2 bagian jalan lurus dan
panjang harus dihindarkan










PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
53


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal


Posisi kurva
vertikal jalan
pada bagian jalan
yang lurus

Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang lurus serta
nanjak/menurun
Lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan


Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang menikung
nanjak/menikung
menurun
Tikungan tajam pada bagian bawah
lengkung vertikal cekung atau pada
bagian atas lengkung vertikal cembung
harus dihindarkan



















































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
54


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN














Jenis perkerasan
jalan
Kesesuaian struktur
perkerasan jalan
dengan lalu-lintas yang
dilayani, kelas fungsi
jalan, dan kelas
penggunaan jalan
Perkerasan beraspal

Kondisi
perkerasan jalan








Kerataan Jalan, IRI
(m/km) IRI: 5.00


Kedalaman Lubang Maksimum 50mm


Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km


Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang


Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan
jalan
Permukaan jalan rata, tanpa ada
perubahan bentuk
Asphalt yang meleleh
Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan
Konstruksi Jalan



Perlu/Tidak
pemeriksaan lebih
lanjut (lendutan, jenis
perkerasan, dll)
Secara visual permukaan jalan harus rata,
dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana
selama umur rencana jalan
Drainase permukaan
perkerasan jalan
Masih dapat mengalirkan air, dan tidak
terdapat genangan
Bahan perkerasan
Perkerasan lentur, perkerasan kaku




























PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
55


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN
A.3.1.





Jembatan,
Lintas Atas,
Lintas Bawah



Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum
memasuki jembatan
Jalur pejalan kaki
Trotoar, lebar: 0.5km
Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin
struktur,penurunan izin struktur, lebar
retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin
struktur, ketahanan izin struktur harus
dalam batas aman


Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk
pemeliharaan
Unit Mobil, sumber daya listrik,
kelengkapan kerja, alat pemeliharaan,
unit pengecetan, unit alat control, alat
bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit
alat penggantung)
A.3.2.



Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi
perairan
Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet
yang digunakan untuk menahan ponton
harus dalam keadaan aman
Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.



Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah
pegunungan maksimum: 200m
Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan
elemen gorong-gorong
A.3.4.



Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur
lalu-lintas
Di sisi kiri jalan (Parkir tidak
diperkenankan untuk jalan Arteri dan
Kolektor)
Ketergangguan arus
lalu lintas akibat
aktivitas parkir
Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas
efektif (kapasitas)
2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.



Tembok
penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran,
gelinciran, rotasi/translasi, gerakan
lateral, aliran majemuk
Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi
bahan penyaring
A.3.6.




Saluran tepi
jalan


Dimensi dan Bentuk
saluran
Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air,
kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga,
segiempat
Kemiringan kearah
aliran air
Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%,
Pasangan: 7.5%
Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau
alluvial, kerikil halus, lempung kokoh,
lempung padat, kerikil kasar, batu-batu
besar, pasangan batu, beton, beton
bertulang
Tertutup/terbuka sesuai
lingkungan
Tertutup apabila berada didaerah kota,
atau banyak pejakan kaki


PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
56


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN
A.4.1.



Ruang Manfaat
Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi
Rumaja
13m dan 5m

Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan
jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng,
ambang pengaman, timbunan dan galian,
gorong-gorong, pelengkap jalan,
bangunan pelengkap jalan lainnya
Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak
simpang, tempat istirahat, jalur lambat,
dll
A.4.2.



Ruang Milik
Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 15m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur
lalu lintas, kebutuhan ruang untuk
pengamanan jalan, lansekap jalan,
penempatan utilitas
Keberadaan dan tempat
Utilitas
Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa
minyak, kabel duct, kabel telepon bawah
tanah, talang air, kabel listrik bawah
tanah, pipa gas bawah tanah membujur
jalan, man hole, jembatan
timbang,pompa bensin, gardu listrik atau
telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air
minum, pipa minyak, kabel duct, talang
air,kabel telepon bawah tanah, kabel
listrik bawah tanah melintang jalan,
jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan
rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum
1' diluar ruang bebas. Menara listrik
tegangan tinggi 4m diluar rumija dan
ruwasja
A.4.3.



Ruang
Pengawasan
jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 10m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas
pengemudi dan pengamanan konstruksi
jalan dan pengamanan fungsi jalan
Penghalang pandangan
pengemudi
M = 1m






















PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
57


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS
A.5.1.


Marka

Marka pembagi jalur
dan lajur, khususnya di
tikungan
Garis sumbu dan pemisah terputus, garis
sumbu dan pemisah penuh, hanya garis
sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m
Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis
pendekat,zebra cross, chevron
Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis:
0.3m, jarak antar garis 0.3m
A.5.2.


Rambu
Kebutuhan manajemen
Lalin
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
Ketepatan Jenis rambu
dan penempatannya
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
A.5.3.


Separator
Kebutuhan manajemen
Lalin
Digunakan bila:adanya du jalur jalan
yang berbeda fungsi dalam 1 arah,
adanya gangguan samping
Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan:
7m
A.5.4.





Pulau Jalan



Kebutuhan manajemen
Lalin
Pulau kanal, pulau pemisah, pulau
pengaman
Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung
pulau bulat
Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis
pendekat, chevron
Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak
antar rambu 4m
A.5.5.




Trotoar


Kebutuhan manajemen
Lalin
Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi
Trotoar
Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh
selain pejalan kaki
Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.





Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)



Kebutuhan manajemen
Lalin
Menghindari kemacetan, memberi
kesempatan kendaraan atau pejalan kaki
dari simpang kecil, mengurangi
kecelakaan
Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi
penyendang cacat
Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi
100cm dari tanah
A.5.7.




Tempat
Penyeberangan


Kebutuhan manajemen
Lalin
Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan;
Penyebrangan tidak sebidang: jembatan,
terowongan
Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang
utuh, rambu tempat penyebrangan
APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40
km/jam
Perlindungan bagi
pejalan kaki
Rambu-rambu, penerangan, marka dan
perlengkapan jalan
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
58


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6a.1.


Marka
Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh
(putih), Zebra cross (putih), Chevron
(putih), Garis dilarang parkir (kuning),
tanda pengarah jalur (putih), marka huruf
dan angka (putih), marka bus stop
(putih), Ukuran marka disesuaikan
dengan produk standar untuk jalan
perkotaan
Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat
reflektor
A.6a.2.



Rambu

Ukuran dan warna
Rambu peringatan berwarna kuning
hitam, rambu larangan berwarna merah
putih, rambu perintah berwarna biru
putih, rambu petunjuk berwarna hijau
putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai
dengan petunjuk teknis perlengkapan
jalan perhubungan
Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari
tepi jalan, rambu disebelah kanan pada
median 0.3m dari pemisah jalan
Pondasi, Tiang, Papan
rambu
Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari
permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus
dari bahan logam, papan rambu terbuat
dari pelat alumunium
A.6a.3.


Separator
Bentuk dan Ukuran
separator
Sisi luar separator menggunakan kerb
normal/barier, tinggi separaor 18-25cm
Letak dan Ukuran
Bukaan
Ditempatkan disisi luar jalan yang
mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar
bukaan 7m, jarak antar bukaan 300m
A.6a.4.



Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka
pulau jalan
12-15cm

Dimensi Marka &
Ukuran Rambu
Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.




Trotoar


Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan:
1.5m,
perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus
stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m
Bentuk dan Tinggi
Kereb
Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi
diatas permukaan tanah 25cm
Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian

A.6a.6.




Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)


Letak tiang lampu
APILL
Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan
tidak merintangi lalu lintas
Dimensi (lingkaran)
Lampu APILL


Intensitas cahaya
lampu APILL


Keamanan alat-alat
APILL









PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
59


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a.7.






Fasilitas
Pendukung
Lalu-lintas &
Angkutan jalan.



Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan
jalan,harus berada diluar rumija
Rambu dan Marka
Parkir
Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian
Bus/Angkot
Panjang pemberhentian bus/angkot
minimum 53m
Lampu Penerangan
Jalan
0.6m dari tepi paling luar perkerasan
jalan, atau ditengah median
Pagar pelindung pejalan
kaki dari arus
kendaraan


Pipa Carboon steel, pipa galvanised


Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian pada trotoar, penyebrangan
pelican dengan tombol, pada jembatan
penyebrangan dibuat ramp yang landai
(min1/12)/dibangun lift, rambu dan
marka aksesibilitas










































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
60


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6b.1.


Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan
menunjukan batas jalur jalan
Letak, bentuk, dan
warna
Dipasang pada sisi luar badan jalan,
bentuk persegi panjang, warna bersifat
reflektif
Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok
menggunakan bahan bersifat reflektif
A.6b.2.



Patok
Kilometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median 0.6m dari tepi jalan,bentuk
persegi panjang, warna bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.



Patok
Hektometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median,bentuk persegi panjang, warna
bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.


Patok Ruang
Milik Jalan
(Rumija)
Kelengkapan (bentuk,
letak, tulisan)
Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.


Patok Batas
Seksi
Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.


Pagar Jalan
Perlindungan thd.
Pejalan kaki


Kondisi phisik pagar

A.6b.7.



Tempat
Istirahat

Kebutuhan

Keterggangguan thd.
Arus Lalu-lintas


Kondisi phisik tempat
istirahat


A.6b.8.


Fasilitas
Perlengkapan
Keamanan bagi
Pengguna Jalan
Rel pengaman/ Beton
pengaman/ kereb/
parapet/ penghalang
beton median
Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi
jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah
70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar
tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak
dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu
beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm
Pos polisi di badan jalan




PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
61

14. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER JALAN RAYA


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan



















Lajur lalu-lintas




Keberfungsian Kolektor Primer

Kesesuaian dengan
lajur lalu lintas yang
dilayani
Melayani angkutan pembagi, perjalanan
jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang


Jumlah lajur Minimal 2 lajur/arah

Lebar setiap lajur Minimum 3.5m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu


Lebar bahu, Minimum 2m

Posisi bahu terhadap
muka perkerasan jalan
Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median



Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan
Datar (jarak 2 buah
garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-
15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)


Jenis Perkerasan
median
Datar (marka) /diturunkan (material
peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb
18-25 cm, permukaan beton/rumput)


Bukaan pada median Jarak bukaan 3m, lebar bukaan 4m

Selokan samping


Lebar/dimensi selokan
samping
Memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan
samping
trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang
pengaman

Lebar ambang
pengaman
Minimum 1m

Pengamanan konstruksi
jalan
Tembok penahan
tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang
Jalan


Alat-alat
Pengaman lalu-
lintas

Rel pengaman
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman
90-120cm, jarak antar tiang vertikal max
400cm


Penghalang beton
Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m,
mutu beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm














PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
62


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.2 Alinemen Horizontal











Bagian lurus


Panjang bagian jalan
yang lurus
Datar (3000m), Perbukitan (2500m),
Pegunungan (2000m)


Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan

Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang M = 1m

Persimpangan
sebidang

Jumlah persimpangan
per Km
Minimum 0.5km

Cara akses ke jalan
utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Akses Persil


Jumlah akses persil Minimum 0.5km

Akses ke jalan utama
Bukaan pada jalur samping ke jalur
utama


Bentuk akses
Terbuka untuk bus umum, dan angkutan
barang berat


A.1.3 Alinemen Vertikal










Bagian lurus


Kelandaian memanjang
Kelandaian maksimal 10%, Panjang Kritis
200m


Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian


Keperluan
keberadaanya
Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur
Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I:
45m, setelah puncak: 50m, panjang
serongan II: 45m


Taper masuk dan keluar
lajur.
Panjang taper 45m

Lengkung vertikal



Ketajaman lengkungan
Lengkung parabola,radius minimum
cembung 700m, ,radius minimum cekung
700m


Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Arah jalan dibalik
lengkungan
Tikungan tajam pada lengkungan harus
dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1
lengkung horizontal harus dihindarkan


Kombinasi lengkung
vertical dan horizontal
Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit
dengan lengkung horizontal, tikungan
tajam pada lengkung harus dihindarkan,
lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan, 2
lengkungvertikal pada 1 lengkung
horizontal harus dihindarkan, tikungan
tajam pada 2 bagian jalan lurus dan
panjang harus dihindarkan










PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
63


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal


Posisi kurva
vertikal jalan
pada bagian jalan
yang lurus

Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang lurus serta
nanjak/menurun
Lengkung vertikal cekung pd landai jalan
lurus panjang harus dhindarkan


Overlaping kurva
vertikal pada bagian
jalan yang menikung
nanjak/menikung
menurun
Tikungan tajam pada bagian bawah
lengkung vertikal cekung atau pada
bagian atas lengkung vertikal cembung
harus dihindarkan



















































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
64


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN














Jenis perkerasan
jalan
Kesesuaian struktur
perkerasan jalan
dengan lalu-lintas yang
dilayani, kelas fungsi
jalan, dan kelas
penggunaan jalan
Beton aspal, perkerasan beraspal

Kondisi
perkerasan jalan








Kerataan Jalan, IRI
(m/km) IRI: 4.00


Kedalaman Lubang Maksimum 50mm


Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km


Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang


Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan
jalan
Permukaan jalan rata, tanpa ada
perubahan bentuk
Asphalt yang meleleh
Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan
Konstruksi Jalan



Perlu/Tidak
pemeriksaan lebih
lanjut (lendutan, jenis
perkerasan, dll)
Secara visual permukaan jalan harus rata,
dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana
selama umur rencana jalan
Drainase permukaan
perkerasan jalan
Masih dapat mengalirkan air, dan tidak
terdapat genangan
Bahan perkerasan
Perkerasan lentur, perkerasan kaku




























PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
65


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN
A.3.1.





Jembatan,
Lintas Atas,
Lintas Bawah



Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum
memasuki jembatan
Jalur pejalan kaki
Trotoar, lebar: 0.5km
Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin
struktur,penurunan izin struktur, lebar
retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin
struktur, ketahanan izin struktur harus
dalam batas aman


Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk
pemeliharaan
Unit Mobil, sumber daya listrik,
kelengkapan kerja, alat pemeliharaan,
unit pengecetan, unit alat control, alat
bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit
alat penggantung)
A.3.2.



Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi
perairan
Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet
yang digunakan untuk menahan ponton
harus dalam keadaan aman
Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.



Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah
pegunungan maksimum: 200m
Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan
elemen gorong-gorong
A.3.4.



Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur
lalu-lintas
Di sisi kiri jalan (Parkir tidak
diperkenankan untuk jalan Arteri dan
Kolektor)
Ketergangguan arus
lalu lintas akibat
aktivitas parkir
Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas
efektif (kapasitas)
2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.



Tembok
penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran,
gelinciran, rotasi/translasi, gerakan
lateral, aliran majemuk
Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi
bahan penyaring
A.3.6.




Saluran tepi
jalan


Dimensi dan Bentuk
saluran
Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air,
kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga,
segiempat
Kemiringan kearah
aliran air
Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%,
Pasangan: 7.5%
Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau
alluvial, kerikil halus, lempung kokoh,
lempung padat, kerikil kasar, batu-batu
besar, pasangan batu, beton, beton
bertulang
Tertutup/terbuka sesuai
lingkungan
Tertutup apabila berada didaerah kota,
atau banyak pejakan kaki




PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
66


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN
A.4.1.



Ruang Manfaat
Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi
Rumaja
Lebar rumaja untuk jalur 2x14m: 38.5m,
jalur 2x11m: 31.00m, jalur 2x7m:24m;
Tinggi rumaja: 5m
Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan
jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng,
ambang pengaman, timbunan dan galian,
gorong-gorong, pelengkap jalan,
bangunan pelengkap jalan lainnya
Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak
simpang, tempat istirahat, jalur lambat,
dll
A.4.2.



Ruang Milik
Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 25m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur
lalu lintas, kebutuhan ruang untuk
pengamanan jalan, lansekap jalan,
penempatan utilitas
Keberadaan dan tempat
Utilitas
Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa
minyak, kabel duct, kabel telepon bawah
tanah, talang air, kabel listrik bawah
tanah, pipa gas bawah tanah membujur
jalan, man hole, jembatan
timbang,pompa bensin, gardu listrik atau
telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air
minum, pipa minyak, kabel duct, talang
air,kabel telepon bawah tanah, kabel
listrik bawah tanah melintang jalan,
jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan
rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum
1' diluar ruang bebas. Menara listrik
tegangan tinggi 4m diluar rumija dan
ruwasja
A.4.3.



Ruang
Pengawasan
jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 10m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas
pengemudi dan pengamanan konstruksi
jalan dan pengamanan fungsi jalan
Penghalang pandangan
pengemudi
M = 1m





















PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
67


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS
A.5.1.


Marka

Marka pembagi jalur
dan lajur, khususnya di
tikungan
Garis sumbu dan pemisah terputus, garis
sumbu dan pemisah penuh, hanya garis
sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m
Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis
pendekat,zebra cross, chevron
Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis:
0.3m, jarak antar garis 0.3m
A.5.2.


Rambu
Kebutuhan manajemen
Lalin
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
Ketepatan Jenis rambu
dan penempatannya
Rambu larangan, rambu
peringatan,rambu perintah, rambu
petunjuk,rambu sementara,papan
tamabhan
A.5.3.


Separator
Kebutuhan manajemen
Lalin
Digunakan bila:adanya du jalur jalan
yang berbeda fungsi dalam 1 arah,
adanya gangguan samping
Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan:
7m
A.5.4.





Pulau Jalan



Kebutuhan manajemen
Lalin
Pulau kanal, pulau pemisah, pulau
pengaman
Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung
pulau bulat
Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis
pendekat, chevron
Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak
antar rambu 4m
A.5.5.




Trotoar


Kebutuhan manajemen
Lalin
Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi
Trotoar
Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh
selain pejalan kaki
Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.





Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)



Kebutuhan manajemen
Lalin
Menghindari kemacetan, memberi
kesempatan kendaraan atau pejalan kaki
dari simpang kecil, mengurangi
kecelakaan
Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi
penyendang cacat
Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi
100cm dari tanah
A.5.7.




Tempat
Penyeberangan


Kebutuhan manajemen
Lalin
Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan;
Penyebrangan tidak sebidang: jembatan,
terowongan
Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang
utuh, rambu tempat penyebrangan
APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40
km/jam
Perlindungan bagi
pejalan kaki
Rambu-rambu, penerangan, marka dan
perlengkapan jalan
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
68


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6a.1.


Marka
Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh
(putih), Zebra cross (putih), Chevron
(putih), Garis dilarang parkir (kuning),
tanda pengarah jalur (putih), marka huruf
dan angka (putih), marka bus stop
(putih), Ukuran marka disesuaikan
dengan produk standar untuk jalan
perkotaan
Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat
reflector
A.6a.2.



Rambu

Ukuran dan warna
Rambu peringatan berwarna kuning
hitam, rambu larangan berwarna merah
putih, rambu perintah berwarna biru
putih, rambu petunjuk berwarna hijau
putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai
dengan petunjuk teknis perlengkapan
jalan perhubungan
Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari
tepi jalan, rambu disebelah kanan pada
median 0.3m dari pemisah jalan
Pondasi, Tiang, Papan
rambu
Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari
permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus
dari bahan logam, papan rambu terbuat
dari pelat alumunium
A.6a.3.


Separator
Bentuk dan Ukuran
separator
Sisi luar separator menggunakan kerb
normal/barier, tinggi separaor 18-25cm
Letak dan Ukuran
Bukaan
Ditempatkan disisi luar jalan yang
mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar
bukaan 7m, jarak antar bukaan 300m
A.6a.4.



Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka
pulau jalan
12-15cm

Dimensi Marka &
Ukuran Rambu
Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.




Trotoar


Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan:
1.5m,
perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus
stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m
Bentuk dan Tinggi
Kereb
Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi
diatas permukaan tanah 25cm
Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian

A.6a.6.




Alat Pemberi
Isyarat Lalu-
Lintas (APILL)


Letak tiang lampu
APILL
Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan
tidak merintangi lalu lintas
Dimensi (lingkaran)
Lampu APILL


Intensitas cahaya
lampu APILL


Keamanan alat-alat
APILL










PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
69


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6a.7.






Fasilitas
Pendukung
Lalu-lintas &
Angkutan jalan.




Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan
jalan,harus berada diluar rumija
Rambu dan Marka
Parkir
Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian
Bus/Angkot
Panjang pemberhentian bus/angkot
minimum 53m
Lampu Penerangan
Jalan
0.6m dari tepi paling luar perkerasan
jalan, atau ditengah median
Pagar pelindung pejalan
kaki dari arus
kendaraan


Pipa Carboon steel, pipa galvanised

Fasilitas bagi
penyandang cacat
Pelandaian pada trotoar, penyebrangan
pelican dengan tombol, pada jembatan
penyebrangan dibuat ramp yang landai
(min1/12)/dibangun lift, rambu dan
marka aksesibilitas










































PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
70


Kolektor Primer
FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya
STATUS
LAIK
KETERANGAN
JALAN
EKSISTING
REKOMENDASI
(L/ LT/
LS/ T)
A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN
A.6b.1.



Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan
menunjukan batas jalur jalan
Letak, bentuk, dan
warna
Dipasang pada sisi luar badan jalan,
bentuk persegi panjang, warna bersifat
reflektif
Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok
menggunakan bahan bersifat reflektif
A.6b.2.



Patok
Kilometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median 0.6m dari tepi jalan,bentuk
persegi panjang, warna bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.



Patok
Hektometer

Kelengkapan per Km
dan Hm
Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk,
Letak, Tulisan
Dipasang pada sisi luar badan jalan atau
diambang pengaman rumaja, atau pada
median,bentuk persegi panjang, warna
bersifat reflektif
Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.


Patok Ruang
Milik Jalan
(Rumija)
Kelengkapan (bentuk,
letak, tulisan)
Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.


Patok Batas
Seksi
Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.


Pagar Jalan
Perlindungan thd.
Pejalan kaki


Kondisi phisik pagar

A.6b.7.



Tempat
Istirahat

Kebutuhan

Keterggangguan thd.
Arus Lalu-lintas


Kondisi phisik tempat
istirahat


A.6b.8.


Fasilitas
Perlengkapan
Keamanan bagi
Pengguna Jalan
Rel pengaman/ Beton
pengaman/ kereb/
parapet/ penghalang
beton median
Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi
jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah
70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar
tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak
dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu
beton K350, tinggi dari muka tanah
85cm, tertanam 18cm
Pos polisi di badan jalan




PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
71

15. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI ADMINISTRASI JALAN

B. UJI LAIK FUNGSI ADMINISTRASI JALAN
SEGMEN JALAN
LAIK FUNGSI ADMINISTRASI TERHADAP DOKUMEN-DOKUMEN:
REKOMENDASI
PENETAPAN
PERINTAH
DAN
LARANGAN
STATUS
JALAN
KELAS
JALAN
KEPEMILIKAN
TANAH RUMIJA
LEGER
JALAN
AMDAL
Segmen .....
Segmen .....
Segmen .....
Segmen .....
Segmen .....


PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN
72

TIM PENYUSUN

Penasehat:
Ir. Purnomo S

Penanggung Jawab:
Ir. Herry Vaza, M.Eng.Sc
Ir. Nurmala Simanjuntak, M.Eng.Sc

Kontributor:
Ir. Herry Vaza, M.Eng.Sc
Ir. Nurmala Simanjuntak, M.Eng.Sc
Arief Rizaldi, ST
Evrillisia Rahayu, ST
Dila Putri Nurzanti, ST
Andi Patiroi, ST
Erwan Hermansyah, Amd
Hendra Adi Wijaya, ST
Rezha Laukuan, ST

Desain Sampul:
Andi Patiroi

Anda mungkin juga menyukai