PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
DISUSUN OLEH Sri Rahayu Putri 11.01.01.094 KELOMPOK 4
Tanggal Praktikum : 28 maret 2014 Dosen Dra. Budi Untari
Asisten Septiani Martha S.farm, Apt Nyayu Novi Yanti S.farm, Apt
PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI TAHUN AJARAN 2011/2012 1.1 OBJEK IV dan V : 1. Pemeriksaan Golongan Darah ABO 2. Pemeriksaan Kehamilan
1.2 TUJUAN PERCOBAAN : 1. Agar mahasiswa mengetahui cara mengetahui golongan darah 2. Mengetahuipembagian golongan darah 3. Mengetahui akibat-akibat yang dapat ditimbulkan dari perbedaan Rhesus 4. Mengetahui cara pemeriksaan kehamilan dengan uji kehamilan test pack 5. Untuk mengetahui adanya Beta hCG pada urin wanita hamil
2.1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pemeriksaan Golongan Darah Darah adalah salah satu bagian tubuh yang paling mendapat perhatian dan penghargaan yang tinggi. Darah umumnya dipandang sebagai cairan tubuh yang kental, berwarna merah dan tidak transparan serta berada dalam suatu ruang tertutup yang dinamai sebagai sistem pembuluh darah. Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport berbagai bahan serta fungsi homeostasis. Golongan darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya. Land-Steiner dalam Suryo (1996) membedakan darah manusia kedalam empat golongan yaitu A, B, AB dan O. Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam antigen yang dikandung oleh eritrosit (sel darah merah). Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan A-B-O dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen A- B-O dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih dari dua bentuk alel. Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel berganda dari sebuah gen tunggal. Ada empat kemungkinan fenotip untuk untuk karakter ini: Golongan darah seseorang mungkin A, B, AB atau O. Huruf-huruf ini menunjukkan dua karbohidrat, substansi A dan substansi B, yang mungkin ditemukan pada permukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin mempunyai sebuah substansi (tipe A atau B), kedua-duanya (tipe AB), atau tidak sama sekali (tipe O). Sekitar 85% orang-orang Eropa mempunyai golongan Rhesus Positif (Rh Positif). Pada 15% sisanya, yang sel-selnya tidak diagglutinasikan (tidak digumpalkan) disebut golongan Rhesus negatif (Rh negatif). Insidens yang mengalami Inkompatibilitas Rhesus (yaitu rhesus negatif) adalah 15% pada ras berkulit putih dan 5% berkulit hitam, jarang pada bangsa Asia. Rhesus negatif pada orang Indonesia jarang terjadi, kecuali adanya perkawinan dengan orang asing yang bergolongan rhesus negatif. Pada wanita Rhesus negatif yang melahirkan bayi pertama Rhesus positif, risiko terbentuknya antibodi sebesar 8%. Sedangkan insidens timbulnya antibodi pada kehamilan berikutnya sebagai akibat sensitisitas pada kehamilan pertama sebesar 16%. Tertundanya pembentukan antibodi pada kehamilan berikutnya disebabkan oleh proses sensitisasi, diperkirakan berhubungan dengan respons imun sekunder yang timbul akibat produksi antibodi pada kadar yang memadai. Kurang lebih 1% dari wanita akan tersensitasi selama kehamilan, terutama trimester ketiga. Golongan darah yang berbeda yaitu A, B, AB dan O. ditentukan oleh sepasang gen, yang diwarisi dari kedua orang tua. Setiap golongan darah dapat dikenal dari zat kimia yang disebut antigen, yang terletak di permukaan sel darah merah. Ketika seseorang membutuhkan transfusi darah, maka darah yang disumbangkan haruslah sesuai dengan golongan darah tertentu. Kesalahan dalam melakukan transfusi akan dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan mempersingkat waktu dalam identifikasi. Golongan darah penting untuk diketahui dalam hal kepentingan transfusi, donor yang tepat serta identifikasi pada kasus kedokteran forensik seperti identifikasi pada beberapa kasus kriminal Kesesuaian golongan darah sangatlah penting dalam transfusi darah. Jika darah donor mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap asing oleh resipien, protein spesifik yang disebut antibodi yang diproduksi oleh resipien akan mengikatkan diri pada molekul asing tersebut sehingga menyebabkan sel-sel darah yang disumbangkan menggumpal. Penggumpalan ini dapat membunuh resipien
B. Pemeriksaan Kehamilan
Uji kehamilan yang paling sering ditemui adalah dengan pemeriksaan urin.Kadar minimal betahCG dalam urin untuk menghasilkan hasil yang positif, sepanjang pengetahuan saya, berkisar antara 20-100 mIU/mL (meskipun tespek tersebut mengatakan mempunyai batas deteksi minimal 5 mIU/mL). Padahal, sampai 5 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir, kadar beta-hCG dalam urin kadang masih dibawah 20 mIU/mL (meskipun pada beberapa wanita 4 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir sudah lebih dari ratusan mIU/mL). Hormone gonadotropin chronik (HCG) merupakan hormon glikoprotein yang unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. Sebelum immunoassay tersedia pada tahun 1960- an ujiuji kehamilan menggunakan bioassay yang memerlukan hewan (kelinci, tikus, dan katak) untuk membuktkan adanya HCG dalam serum atau urine. Tes yang menggunakan kelinci, tikus, dan katak pada waktu ini telah diganti oleh tes imunologik yang menggunakan antibody terhadap HCG.
Fungsi dari Hormone gonadotropin chronik (HCG): hCG berinteraksi dengan reseptor LHCG dan mempromosikan pemeliharaan korpus luteum selama awal kehamilan, hingga menyebabkan ia mensekresikan hormon progesteron. Progesteron memperkaya rahim dengan tebal lapisan dari pembuluh darah dan kapiler sehingga dapat menopang pertumbuhan janin. Karena sangat negatif dengan sendirinya, hCG dapat mengusir sel-sel kekebalan ibu, melindungi janin selama trimester pertama. Ini juga telah dihipotesiskan bahwa hCG juga bisa merupakan link plasenta untuk pengembangan immunotolerance ibu lokal. Sebagai contoh, hCG- diperlakukan sel endometrium menginduksi peningkatan apoptosis sel T (pembubaran T-sel). Hasil ini menunjukkan bahwa hCG juga bisa merupakan link dalam pengembangan toleransi kekebalan peritrophoblastic, dan dapat memfasilitasi invasi trofoblas, yang dikenal untuk mempercepat perkembangan janin di endometrium. Hal ini juga telah menyarankan bahwa kadar hCG terkait dengan keparahan mual pagi hari pada wanita hamil. Karena kemiripannya dengan LH , hCG juga dapat digunakan secara klinis untuk menginduksi ovulasi dalam ovarium serta testosteron produksi di testis. Sebagai sumber biologisyang paling berlimpah adalah perempuan yang saat ini hamil, beberapa organisasimengumpulkan urin dari wanita hamil untuk mengekstrak hCG untuk digunakandalam perawatan kesuburan . HCG juga memainkan peran dalam diferensiasi selular / proliferasi dan dapat mengaktifkan apoptosis .
Alat : Pipet tetes Objek gelas Tusuk gigi Lanset Kapas Kaca pembesar Cawan penguap Test pack
Bahan : Alkohol 70 % (antiseptic) Kit golongan darah anti A Kit golongan darah anti B Kit golongan darah anti AB Darah kapiler/vena Urin normal Urin Ibu hamil
3.1PROSEDUR KERJA: A. Pemeriksaan Golongan Darah ABO 1. Bersihkan jari manis bagian kiri dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 2. Tusuk dengan lanset denngan satu kali tusukan, tetesan pertama dibuang dan tetesan selanjutnya diteteskan pada 3 buah objek gelas, masing-masing satu tetes 3. Teteskan diatas tetesan darah pada objek gelas pertama kit Anti A, objek glas kedua Anti B dan objek ketiga kit Anti AB 4. Aduk dengan tusuk gigi dengan cara melingkar, amati reaksi aglutinasi yang terjadi
A. Pemeriksaan Kehamilan 1. Urin pagi ibu hamil letakkan ke dalam cawan 2. celupkan strip kedalam urin sesuai dengan tanda panah batas garis maksimum selama 30-60 detik. 3. Angka strip, tunggu 1-3 menit, baca hasilnya 4. Jika muncul 2 garis hasilnya positif, artinya positif hamil. 5. Jika muncul 1 garis hasilnya negatif, artinya tidak hamil.
4.1 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Golongan Darah Dari hasil praktikum tentang penentuan golongan darah yang telah kami lakukan, data yang dapat kami ambil yaitu berupa sampel-sampel darah yang telah dicampur dengan serum. Data-data tersebut kami buat dalam bentuk tabel sebagai berikut : No Nama Anti A Anti B Anti AB Anti D (Rh) Ket 1. Nova - - - + O+ 2. Desti - - - + O+ 3. Vika + - + + A+ 4. Adam - - - + O+ 5. Putri - - - + O+ 6. Hesti + - + + A+ 7. Andre - - - + O+ 8. Nurmatun - - - + O+ 9. Novi M + + + + AB+ 10 Nuraini - + + + B+
Ket : (+) menggumpal (-) melarut/tidak menggumpal Pembahasan Untuk menentukan golongan darah manusia itu bisa dengan sistem ABO yang terdiri dari 4 golongan darah yaitu A, B, AB, dan O dan sistem yang lainnya yaitu sistem rhesus yaitu ada 2 rhesus positif dan rhesus negatif. Berdasarakan dari hasil praktikum yang telah di lakukan ternyata dari beberapa relawan di dapatkan golongan darah mereka yaitu A+ , B+ , dan O+. Ternyata memang benar bila tetesan darah di campur dengan serum maka akan dapat melihat darah tersebut termasuk golongan darah apa. Sebagai contoh dari hasil data praktikum yang telah di lakukan untuk golongan darah A+ yang dimiliki oleh Vika dan Hesti bila tetesan darahnya di campur dengan serum anti A maka akan menggumpal (+), dengan anti B maka tidak akan menggumpal (-), dengan anti AB maka akan menggumpal (+), dengan anti D (Rh) maka akan menggumpal (+). Untuk golongan darah B+ yang dimiliki oleh Nuraini bila tetesan darahnya di campur dengan anti A maka tidak akan menggumpal (-), dengan anti B maka akan menggumpal (+), dengan anti AB maka akan menggumpal (+), dengan anti D (Rh) maka akan menggumpal (+) dan untuk golongan darah O+ yang dimiliki oleh Nova, Desti, Adam, Putri, Andre, dan Nurmatun bila tetesan darahnya di campur dengan anti A maka tidak akan menggumpal (-), dengan anti B maka tidak menggumpal (-), dengan anti AB maka tidak menggumpal (-) dengan anti D (Rh) maka akan menggumpal (+). Untuk golongan darah AB+ yang dimiliki oleh Novi M bila tetesan darahnya di campur dengan anti A maka akan menggumpal (+), dengan anti B maka akan menggumpal (+), dengan anti AB maka akan menggumpal (+), dengan anti D (Rh) maka akan menggumpal (+).
Untuk golongan darah yang memiliki anti gen dan anti bodi dalam golongan darah yaitu bisa kita lihat dari tabel berikut ini antara lain :
- Jika aglutinin A (serum alfa) + aglutinogen A = terjadi aglutinasi (penggumpalan) - Jika aglutinin B (serum beta) + aglutinogen B = terjadi aglutinasi (penggumpalan) - Jika anti Rhesus (anti bodi Rhesus) + antigen Rhesus = terjadi aglutinasi(penggumpalan) - Darah + anti Rhesus = aglutinasi (terdapat anti gen) (Rhesus gol. Rhesus +) - Darah + serum alfa = aglutinasi (terdapat aglutinogen A) (gol A) - Darah + serum beta = aglutinasi (terdapat aglutinogen B) (gol B)
Pemeriksaan Kehamilan
Pembahasan Test pack merupakan alat uji kehamilan yang amat simple dan dapat dilakukan di rumah. Bentuk test pack ini ada 2 macam, Strip dan Compact. Bentuk Strip harus dicelupkan ke dalam urine yang telah di tampung pada sebuah wadah atau disentuhkan pada urine waktu buang air kecil.Sedangkan bentuk Compact dengan meneteskan urine langsung pada bagian tertentu dari alatnya. Alat uji kehamilan ini memiliki dua buah garis.Garis yang pertama mengisyaratkan bahwa tes dilakukan dengan benar, yang biasa disebut dengan garis kontrol. Garis kontrol akan tampak bila test pack mendapatkan cukup air seni untuk diuji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil tes, yang merupakan bagian alat yang memiliki antibodi yang bereaksi dengan hCG dan dapat berubah warna bila hormon ini terdeteksi. Setipis apapun garis ini, kemunculannya tetap menunjukkan adanya kehamilan.
5.1KESIMPULAN 1. cara mengetahui golongan darah pada manusia yang memiliki dua sistem yaitu sistem ABO yaitu golongan darah A, B, AB dan O dan sistem Rhesus yaitu Rhesus Positif (Rh+) dan Rhesus Negatif (Rh-). 2. Untuk penentuan dengan menggunakan sistem ABO dapat dilakukan dengan menggunakan serum Anti A (alfa), Anti B (beta), Anti AB (alfa-beta), dan Anti D (Rhesus). 3. Pada uji test pack didapatkan dua garis pada dua jendela alat, ini menandakan urin wanita positive hamil 6.1 LAMPIRAN Hasil Pemeriksaan gol. Darah O dan A
Golongan darah AB dan B
6.1 DAFTAR PUSTAKA Cipto suriantika dkk, 29 mei 2013. Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia Penentuan Golongan Darah, Diakses 1 April 2014 dari www.sribd.com/doc/146926306/Golongan-darah. Bina Christyanti Panggabean . 8 November 2012. Jurnal Pemeriksaan Golongan darah dengan sistem ABO, Diakses 1 Maret 2014 dari www.scribd.com/doc/215152836/pemeriksaan-golongan-daraah-dengan-sistem-ABO. Mardatillah sunur. 28 November 2013. Laporan Praktikum Imunologi Pemeriksaan Kehamilan, Diakses 1 Maret 2014 dari http://www.scribd.com/doc/199008295/Pemeriksaan-Kehamilan