Anda di halaman 1dari 8

Kejahatan Internasional (International Crime)

Telah dikemukakan pada tugas sebelumnya tentang pengertian hukum pidana internasional yang
salah satunya sampaikan oleh kriangsak, International Criminal Law is the Law that governs
international crimes yang artinya bahwa hukum pidana internasional adalah hukum yang mengatur
kejahatan/ tindak pidana internasional. Yang menjadi permasalahan selanjutnya dan harus kita
semua pahami sebagai bagian dari pemahaman tentang ukum !idana Internasional adalah apa
sebenarnya "ejahatan Internasional#
$ntuk menjawab pertanyaan itu, perlu disampaikan beberapa pendapat dari ahli hukum.
%ebagaimana halnya dengan pengertian hukum pidanna internasional, terhadap pengertian
"ejahatan internasional pun, beberapa sarjana hukum memiliki perbedaan pendapat sehingga tidak
didapatkan suatu kesepakatan tentang pengertian atau de&inisi "ejahatan internasional. Tentunya hal
itu disebabkan karena latar belakang keilmuan mereka.
!endapat pertama perlu penulis sampaikan pengertian kejahatan internasional menurut pendapat
"riangsak "ittchaiaree sebagaimana disampaikan dalam bukunya International Criminal Law, dia
mengatakan'
In re list and others, The US Military Tribunal at Nuremberg defined an international crime as
follows:
(An international crime is such act uniersally recogni!ed as criminal, which is considered a grae
matter of international concern and for some alid reason cannot be left within the e"clusie
#urisdiction of the state that would hae control oer it under ordinary circumstances$$$)*+
,enurut "riangsak, bahwa ,ahkamah ,iliter -merika di .uremberg mende&inisikan kejahatan
internasional sebagai berbagai tindakan/ perbuatan yang diakui secara universal /umum0 sebagai
sebuah tindak pidana/ kejahatan, yang menyita perhatian internasional dan beberapa alasan yang
dapat dipertanggung1jawabkan yang mana tidak dapat dilepaskan dari yurisdiksi eksklusi& suatu
negara yang memiliki kontrol terhadap setiap keadaan di dalamnya. 2erangkat dari pengertian
tersebut, terdapat beberapa kriteria tentang perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam tindak
pidana internasional yaitu perbuatan tersebut diakui secara umum oleh masyarakat internasional
dimana perbuatan tersebut menyita perhatian dunia/ masyarakat internasional. %elain itu, pengakuan
tersebut juga harus didasari oleh alasan1alasan yang dapat dipertanggungjawabkan /alid0.
!endapat "riangsak ini hampir sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Cassese. anya saja,
Cassese tidak menyebutkan secara langsung pengertian dari 3International Crimes4. Cassese
memberikan pengertian "ejahatan Internasional dengan menyebutkan beberapa kriteria/ spesi&ikasi
sebuah tindakan dikatakan sebagai kejahatan internasional. 2erikut ini penulis sampaikan pendapat
dari Cassese tersebut'
3$$$s%ecified that international crimes may be held comulatiely to embrace the following:
&$ 'iolations of international customary rules (as well as treaty %roisions, where such
%roisions e"ist and either codify or s%ell out customary law or hae contributed to its formation)$
*$ +ules intended to %rotect alues considered im%ortant by the whole international community
and conse,uently binding all state and indiiduals$ This alues are not %ro%ounded by the scholars
or thought u% by starry-eyed %hiloso%hers$ +ether, they are laid down, althought not always s%elled
out in so many words in international instrument, the most im%ortant of which are the &./0 UN
1harter, the &./2 Uniersal 3eclaration of 4uman +ights,$$$
5$ 6urthermore, there is uniersal interest in re%ressing these crimes$ Sub#ect to certain their
alleged authors may in %rinci%le be %rosecuted and %unished by any state, regardless of any
territorial or nationallity lin7 with the %er%etrator or the ictim
/$ 6inally, if the %er%etrator has acted in an official ca%acity, i$e$ as a de #ure or de facto state
official, the state on whose behalf he has %erformed the %rohibited act is barred from
claimingen#oyment of immunity from the ciil or criminal #urisdiction of foreign states, accruing
under customary law to state officials acting in e"ercise of their functions (although, if the state
officials belongs to a category such as head of state, foreign minister or di%lomatic agent and is
still sering, than he en#oys com%lete %ersonal immunity$8)5+
2erdasarkan pendapat Cassese tersebut, yang disebut kejahatan international adalah perbuatan1
perbuatan yang memiliki kriteria1kriteria sebagai berikut'
*. "ejahatan terhadap hukum kebiasaan Internasional /ketetapan didalam Treaty, dimana
ketetapan tersebut berisi kodi&ikasi maupun penjelasan tentang hukum kebiasaan yang mempunyai
kontribusi terhadap pembentukan hukum.0
5. -turan yang dimaksudkan untuk melindungi nilai1nilai yang dianggap penting oleh
masyarakat Internsional dan mengikat bagi semua negara maupun individu. 6alam Instrumen
Internasional nilai yang dianggap penting dapat dilihat didalam !iagam !22 tahun *789, 6eklarasi
-, tahun *78:, ICC!; < =C>%>C, "onvensi -merika tentang ak -sasi ,anusia tahun *7?7,
$. 6eclaration on @riendly ;elation *7AB, -&rican Charter on uman < !eoples ;ight ,eskipun
didalam instrument 1instrumen diatas tidak menyebutkan secara konkret tentang nilai yang
dimaksud, namun didalam instrument ini paling tidak melarang melakukan perbutan sebagaimana
ketentuan dalam Convention on Cenocide *78:, Ceneva Convention, on the protection o& victim o&
armed con&lict *787, protocol *77A, C-T *7:8, 6an treaty lain yang berisi tentang penghukuman
dan penaggulangan aksi terorisme.
D. Lebih dari itu, adanya kepentingan internasional untuk menaggulangi /menekan0
perkembangan kejatan tersebut, orang yang dalam keadaan tertentu dituduh sebagai otak pelaku
secara prinsip dapat dituntut dan dihukum oleh negara manapun tanpa melihat territorial maupun
kebangsaan pelaku ataupun korban.
8. 6an terakhir, apabila !elakunya bertindak dalam kapasitas sebagai pejabat /secara de #ure
maupun de facto0. negara yang diwakili oleh pejabat yang telah melakukan perbutan yang perbuatan
yang dilarang tersebut tidak dapat meminta imunitas sipil maupu yuridiksi criminal dari negara
asing lainya. 6ibawah hukum kebiasaan untuk tindakan pejabat negara dalam kapasitasnya sebagai
perluasan terhadap &ungsi mereka /meskipun jika pejabat tersebut dikategorikan sebagai kepala
negara, menteri luar negeri atau agen diplomatik masih dapat menikmati imunitas ini contoh
!inochet0
2erdasarkan pada kriteria1kriteria yang diberikan Cassese tersebut, kita akan mengetahui bahwa
menurut Cassese, kejahatan internasional selalu dalam kapasitas pemegang jabatan publik atau
pejabat negara dan melakukan perbuatan tertentu yang dipandang sebagai menurut hukum
kebiasaan internasional. Terlihat dengan begitu jelas dari pendapat Cassese tersebut bahwa Cassese
lebih mengutamakan hukum kebiasaan internasional dan juga kepentingan universal.)D+ !endapat
Cassese ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh "riangsak di atas.
2erbeda dengan kedua !endapat di atas, ,enurut %ir Eohn @ischer Filliams, kejahatan internasional
paling tidak memiliki dua pengertian. !ertama, kejahatan terhadap hukum internasional dan yang
kedua, kejahatan yang dapat atau mungkin dapat membawa pelaku ke dalam kon&lik hukum yang
melibatkan lebih dari satu .egara. !emikiran kedua ini sangat terkenal dalam kejahatan
internasional. =dward ,. Fise membedakan jenis tindak pidana internasional dari hukum yang
mengaturnya dan ia membedakan dalam tiga kelompok sebagai berikut')8+
*. "elompok tindak pidana internasional yang diatur di dalam naskah ketentuan tentang
kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia yang disusun oleh "omisi ukum
Internasional tahin *79*. "onvensi mengenai agresi *7AD, "onvensi Cenosida *78:, mengenai
apartheid *7AD. 2eberapa konvensi disebut classical domain.
5. Tindak pidana yang bertalian dengan terorisme, termasuk kedalamnya kententuan mengenai
hughjacking /Tokyo *7?D, ague, *7AB, dan ,ontreal, *7A*0, konvensi tentang "ejahatan terhadap
porang1orang yang memperoleh perlindungan internasional, *7AD, dan "onvensi mengenai ostage
Convention *7A7.
D. Tindak pidana internasional yang menjadi objek suatu perjanjian internasional karena
berkaitan dengan lalu lintas perdagangan internasional atau kepentingan bersama negara1negara
bersangkutan. Tindak pidana ini dibedakan dalam dua kelompok, yaitu kelompok pertama meliputi
.arkotikas, perdagangan budak, wanita, dan anak1anak, publikasi pornogra&i sedangkan kelompok
kedua, meliputi pengambilan kebudayaan laut, polusi dilaut karena minyak, penyalahgunaan pos,
pemalsuan mata uang.
%emenjak berakhirnya perang dunia kedua, terdapat kecendrungan bahwasanya individu dapat
secara langsung diminta pertanggung jawabannya secara internasional, dalam hal ini bahwa
individu memiliki hak dan kewajiban dalam hukum internasional, dimana sebelumnya hukum
internasional hanya mengatur hubungan antar .egara dengan .egara saja, karena penuntutan dan
hukuman terhadap individu hanya dapat dilakukan oleh hukum nasional mereka sendiri.
6alam perkembangan hukum kebiasaan internasional sebelum tahun *789 bahwa .egara
diharuskan bertanggung jawab untuk mengobati warga .egara asing yang berada di wilayah
negaranya sesuai dengan standar keadilan hukum internasional. ukum kebiasaan internasional
lainnya negara diperlukan untuk menekan kejahatan yang dilakukan di wilayah mereka terhadap
diplomat asing dan menekan dengan mengancam sanksi pidana untuk ekspedisi bermusuhan
diluncurkan dari wilayah pemerintah asing.
2erikut ini akan disampaikan "onsep terkait "ejahatan Internasional menurut =dward ,. Fise,
diantaranya')9+
a. Universal Jurisdiction
,erujuk kepada kompetensi setiap .egara untuk melakukan penuntutan dan penghukuman kepada
pelaku kejahatan yang tidak berhubungan langsung dengan kewilayahnnya ataupun kebangsaaan
nya atau pun tidak memiliki akibat yang khusus dari tindakan kejahatan tersebut.
b. Offenses Against the La of !ations
hukum pidana untuk menunjuk tindakan individu ditujukan terhadap negara1negara asing dan
perwakilan mereka.
6a&tar resolusi empat jenis pelanggaran terhadap hukum negara yang legislati& negara'
*. $ntuk !elanggaran keamanan yang secara tegas diberikan di bawah otoritas kongres untuk
subyek dari kekuatan asing di waktu perang
5. $ntuk komisi permusuhan terhadap tindakan seperti liga persahabatan atau gencatan senjata
dengan -merika %erikat
D. $ntuk pelanggaran dari kekebalan para duta besar dan menteri publik lainnya, resmi dan
diterima seperti itu oleh !22 dalam kongres dirakit
8. $ntuk pelanggaran perjanjian dan konvensi yang -merika %erikat adalah peserta
c. "tate Criminal #es$onsibilit%
.egara dapat bertanggung jawab secara Internasional apabila .egara melakukan kejahatan terhadap
hukum internasional. !ada tahun *7A? "omisi sementara ukum Internasional mengadopsi sebuah
dra& artikel tentang tanggung jawab anggung jawab negara yang menggabungkan gagasan bahwa
ada kejahatan internasional tertentu yang dapat menimbulkan tanggung jawab yang besar dari
negara. Tanggung Eawab .egara tersebut diantaranya adalah sebagai berikut '
*. Tindakan dari negara1negara yang merupakan pelanggaran terhadap kewajiban internasional
adalah tindakan yang salah secara internasional, terlepas dari subyek melanggar kewajiban.
5. tindakan internasional yang salah hasil dari pelanggaran oleh negara atas kewajiban
internasional sehingga penting adanya perlindungan terhadap kepentingan mendasar dari
masyarakat internasional
pelanggaran serius terhadap kewajiban internasional yang sangat penting untuk pemeliharaan
perdamaian dan keamanan internasional seperti yang melarang agresi
!elanggaran serius terhadap kewajiban internasional yang sangat penting untuk pengamana
hak asasi manusia termasuk larangan pembentukan dan pemeliharaan dominasi kekuatan kolonial.
!elanggaran serius terhadap kewajiban internasional yang sangat penting untuk pengamanan
hak asasi manusia termasuk larangan perbudakan, genosida, aparheid
!elanggaran serius terhadap kewajiban internasional yang sangat penting untuk pengamanan
hak asasi manusia termasuk pelestarian lingkungan manusia seperti larangan polusi besar1besaran
terhadap atmos&er atau laut
d. &iolations of Jus Cogens
2eberapa aturan hukum internasional adalah aturan yang di terima dan diakui oleh komunitas
masyarakat Internasional yang harus ditaati dan tidak adanya penghinaan, berlaku secara umum dan
dapat membatalkan perjanjian internasional dan aturan hukum internasional lainya yang
bertentangan.
ada kesepakatan umum bahwa prinsip1prinsip piagam !22 melarang penggunaan kekuatan yang
cogen jus telah menyarankan bahwa norma yang menciptakan kejahatan internasional dan wajib
semua negara untuk melakukan tuntutan terhadap pelanggaran norma1norma tersebut juga harus
ditaati mungkin termasuk aturan melarang genosida, perdagangan budak dan perbudakan, apartheid,
dan lain pelanggaran berat hak asasi manusia, dan mungkin serangan terhadap diplomat
e. Obligations 'rga Omnes
!erhatian sebuah .egara untuk complain terhadap sebuah kejahatan internasional yang dilakukan
oleh .egara lain, walaupun kejahatan internasional tersebut tidak secara khusus berimbas terhadap
.egara yang melakukan complain
f. Crimes Against the (eace and "ecurit% of )an*ind
,engikuti .uremberg Trial, !22 memulai upaya untuk mengkodi&ikasi hukum yang diterapkan
oleh !engadilan .uremberg
,enurut !ro&. ;omli -tmasasmita, salah satu pakar ukum !idana Internasional di
Indonesia, 6ilihat dari perkembangan dan asal usul tindak pidana internasional, eksistensi tindak
pidana internasional ini dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu ')?+
1 Tindak pidana internasional yang berasal dari kebiasaan yang brekembang didalam praktik
hukum internasional, yaitu pembajakan atau %iracy, "ejahatan !erang atau war crimes dan tindak
pidana perbudakan atau slaery
1 Tindak pidana internasional yang berasal dari konvensi1konvensi internasional. %ecara
historis dibedakan antara tindak pidana internasional yang ditetapkan di dalam satu konvensi
internasional sajadan tindak pidana internasional yang ditetapkan oleh banyak konvensi
1 Tindak pidana internasional yang lahir dari sejarah perkembangan konvensi mengenai hak
asasi manusia. Ini merupakan konsekuensi logis akibat perang dunia II yang meliputi bukan hanya
korban perang, mereka yang termasuk combatant, melainkan juga korban penduduk sipil /non1
combatant0 yang seharusnya dilindungi dalam suatu peperangan. %alah satu dari tindak pidana
internasional ini ialah genocide sesuai dengan deklarasi !22 tanggal ** desember *78? yang
menetapkan genocide sebagai kejahatan menurut hukum internasional.
,enurut pengamatan !ro&. ;omli -tmasasmita, terdapat berbagai macam jenis "ejahatan
Internasional sebagaimana diatur di dalam "onvensi1"onvensi Internasional sejak tahun *:*51
*7A7. 2eliau menemukan setidaknya terdapat 5B jenis kejahatan internasional berdasarkan
konvensi1keonvensi internasional tersebut. 2erbeda dengan beliau, 2assiouni, sebagaimana beliau
kutip, menetapkan 55 jenis kejahatan internasional yang memiliki *B karakter pidana. berdasarkan
sumber hukum internasional, penetapan ke155 jenis kejahatan internasional tersebut adalah
disebabkan pertimbangan1pertimbangan sebagai berikut')A+
*. -danya konvensi1konvensi internasional yang menetapkan kejahatan1kejahatan tersebut
sebagai kejahatan internasional
5. -danya pengakuan berdasarkan hukum kebiasaan internasional bahwa tindakan1tindakan
tersebut telah menciptakan suatu kejahatan internasional.
D. -danya pengakuan berdasarkan prinsip1prinsip umum hukumj internasional bahwa tindakan1
tindakan tersebut harus dipandang sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan terhadap
telah ada suatu draft perjanjian yang disampaikan kepada !22.
8. -danya larangan terhadap tindakan1tindakan tersebut oleh perjanjian1perjanjian internasional,
sekalipun telah disebutkan secara tegas demikian dan juga diakui dalam tulisan1tulisan para pakar.
2erdasarkan pada pertimbangan tersebut, !ro&. ;omli menyimpulkan bahwa terdapat ciri pokok
yang membedakan suatu perbuatan atau tindakan merupakan tindak pidana internasional atau bukan
merupakan tindak pidana internasional. Ciri pokok yang dimaksud adalah tindakan tersebut harus
mengandung unsur1unsur transnasional dan atau internasional serta harus diukur apakah
mengandung unsur necessity atau /necessity element0. 6engan perkataan lain, tindakan atau
perbuatan tersebut harus memenuhi persyaratan1persyaratan sebagai pelanggaran terhadap
kepentingan masyarakat bangsa1bangsa atau masyarakat internasional atau 3delicto #us gentium4
dan memenuhi persyaratan bahwa tindak pidana dimaksud memerlukan penanganan secara
internasional sehingga dengan demikian terhadap pelaku kejahatan dimaksud, setiap negara berhak
dan kerkewajiban untuk menangkap, menahan dan menuntut, serta mengadili pelaku kejahatan
dimaksud dimanapun kejahatan itu dilakukan.):+

Anda mungkin juga menyukai