Ulkus multipel disertai rasa sakit, sebelumnya didahului dengan vesikel; pada kulit dan daerah perioral mungkin terdapat lesi yang serupa; biasanya dijumpai adanya gingivitis dan terjadi umumnya pada anak-anak dibawah 5 tahun; jarang terjadi, terdapatnya vesikel yang berisi cairan pada gingiva dan daerah lainnya seperti lidah, bibir, bukal, dan mukosa palatal. Vesikel tersebut berwarna abu-abu, terbungkus oleh suatu membran, dapat pecah secara spontan setelah beberapa jam yang dapat meninggalkan rasa nyeri dan luka bernanah yang berwarna kekuning- kuningan dengan sedikit warna merah, sebagai batasan inflamasi.
2. Necrotizing Ulcerative Gingivostomatitis ANUG merupakan keadaan yang ditandai oleh nekrosis dan ulserasi yang cepat, pertama kali mempengaruhi papilla interdental dan kemudian menyebar ke labial dan lingual marginal gingiva. Di bagian yang terjadi ulserasi akan ditutupi oleh pseudomembran yang mengelupas, dan sangat menyakitkan ketika ada rangsangan sentuhan, dan jaringan akan mengalami perdarahan. Standar kebersihan mulut pasien biasanya sangat kurang. Ditandai dengan halitosis (bau mulut yang kurang sedap) dalam kasus-kasus ANUG.
3. Stomatitis Medikamentosa Tanda dan gejala yang dapat timbul pada pasien adalah timbulnya angioedema, urtikaria, syok anafilaktik, ruam makula-papula, eritema, vesikel, ulser, dan lesi target. Lesi dapat timbul di mukosa oral dan kulit. Gejala angioedema adalah pembengkakan lunak, difus, tidak sakit, yang biasanya berlokasi di bibir, leher, dan wajah, tidak ada perubahan warna, hilang dalam 12 hari dan dapat timbul kembali di kemudian hari. Pembengkakan juga dapat terjadi di glotis dan faring. Pembengkakan di faring bersifat fatal karena dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas sehingga dapat menyebabkan kematian pasien.
4. Pemfigus Vulgaris Gambaran umum dari lesi pemphigus vulgaris ialah munculnya ulser yang menyakitkan, ditandai dengan bula dan vesikel yang sudah pecah dan kemunculan lesi baru bila lesi lama mula membaik. Kira-kira 80 % dari kasus menunjukkan gejala awal muncul di rongga mulut yaitu di bagian bukal dan labial, palatum molle dan oropharyng dan pada fase lanjut dapat mengenai gingiva dan palatum durum. Vesikel menyebabkan terbentuknya ulser yang menyakitkan. Ulser yang terlihat hampir sama seperti pada lesi aphtous namun akan berubah dengan cepat menjadi ulser yang besar dan mempunyai pinggir yang irregular. Bentuk deskuamatif mungkin akan muncul apabila gingiva cekat terlibat.
Referensi: Regezi, Sciubba, Jordan. 2012. Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations Sixth Edition. St. Louis, Missouri : Elsevier Saunders. Moore E, House F, Dorfman J, Gerber M, Fogarty M, Cowie R. Pemphigus vulgaris: the blistering oral and skin lesions of vesiculbullous PV. <http://autoimmunedisease.suite101.com/article.cfm/pemphigus_vulgaris>