Anda di halaman 1dari 37

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. DEFINISI KAMAR JENAZAH
Mortuary (Inggris British), morgue (Inggris Amerika), funeral home (Inggris
Amerika), atau kamar mayat (Indonesia) adalah suatu ruangan di rumah sakit yang
digunakan untuk menyimpan jasad manusia.
Di Inggris biasanya digunakan kata ose !ottage" # rainbo$ room" untuk
menyebut kamar mayat jika berkomunikasi dengan pasien agar terdengar lebih halus.
Istilah morgue berasal dari %ran!is morguer yang berarti terlihat khidmat". Istilah ini
pertama kali digunakan untuk menggambarkan suatu tempat penyimpanan sementara,
di mana mayat yang tidak dikenal dapat disimpan dan diidentifikasi sementara $aktu.
II. 2. STANDAR KAMAR JENAZAH DI INDONESIA
II. 2. 1. Pelayanan Kamar Jenazah
A. %rinsip %elayanan &ena'ah
&ena'ah se!ara etis diperlakukan penghormatan sebagaimana manusia karena ia
adalah manusia. Martabat kemanusiaan ini se!ara khusus adalah pera$atan kebersihan
sebagaimana keper!ayaan atau adatnya. %erlakuan sopan dan tidak merusak badannya
tanpa indikasi atau kepentingan kemanusiaan, termasuk penghormatan atas
kerahasiaannya. (leh karenanya, kamar jena'ah harus bersih dan bebas dari
kontaminasi khususnya hal yang membahayakan petugas atau penyulit analisa
kemurnian identifikasi (termasuk kontaminasi D)A dalam kasus forensik mati).
Demikan pula aman bagi petugas yang bekerja, termasuk terhadap risiko penularan
jena'ah terinfeksi karena penyakit kematian.
Kamar Jenazah Menr! S!an"ar Penyelen##araan Rmah Sa$%! De&$e' RI 2(()
*
+amar mayat harus memenuhi beberapa kriteria, seperti,
*. +apasitas ruang mayat disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah lemari pendingin
yang harus disesuaikan oleh rumah sakit adalah * - dari jumlah tempat tidur.
.. +amar mayat mempunyai hubungan dengan unit/unit lain seperti,
01D
0nit +ebidanan dan %enyakit +andungan
0nit %era$atan
0nit Bedah
0nit I20
3. %ersyaratan kamar mayat,
Dinding dilapisi porselen atau keramik
4ebar pintu minimal *,. meter dan ketinggian .,* meter
4antai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihan, dan ber$arna
terang
Dilengkapi dengan sarana pembuangan air limbah
Ada akses yang mudah dengan bagian patologi atau laboratorium.
Mudah di!apai dari ruang pera$atan, ruang ga$at darurat, dan ruang operasi.
Dilengkapi dengan ruang ganti, petugas, dan toilet.
Dilengkapi dengan perlengkapan dan bahan/bahan untuk pemulasaran jena'ah,
termasuk meja untuk memandikan mayat.
Dilengkapi dengan ruang tunggu dan ruang untuk menyembahyangkan jena'ah.
.
B. 2iri +husus %elayanan &ena'ah
5ituasi khusus peristi$a kematian seseorang dan sikap sosial budaya keluarga
orang tersebut menghadapi kematian akan me$arnai sarana dan prasarana pelayanan.
asa duka mendalam sering melibatkan suasana kekagetan, kesedihan atau haru luar
biasa yang dapat menjurus pada keputusasaan keluarga atau kenalan. +esibukan atau
bahkan kebingungan untuk jena'ah segera dikubur (bagi orang Islam disunahkan
sebelum .6 jam), kemendadakan mengkonfirmasi keputusan dari berbagai anggota
keluiarga dan kerabat, rasa ingin tahu masyarakat pada kasus kematian khusus, atau
bahkan suasana tidak menentu pada korban mati massal atau mereka yang men!ari
keluarga atau kenalan yang hilang. 7al/hal tersebut menimbulkan suasana yang sering
kali emosional dengan kemarahan yang dapat membahayakan keselamatan dokter atau
petugas kamar jena'ah terkait, termasuk perusakan sarana dan prasarananya. Dikaitkan
dengan kasus forensik yang memerlukan pengamanan jena'ah sebagai barang bukti,
hal/hal yang berkaitan dengan chain of custody memerlukan sarana dan prasarana
khusus.
Dengan perkembangan dunia yang anomi! (kematian akibat risk society, buah
dari juggernaut syndrome" sebagaimana ditunjukan oleh terror bom) yang makin
banyak menyebabkan kematian tidak $ajar (pembunuhan, bunuh diri, ke!elakaan)
siapa pun, kamar jena'ah seharusnya menjadi outlet yang dikelola integrati8e dengan
sekaligus dipimpin oleh pelayanan penuh oleh .6 jam dalam sehari.
Demikian pula dalam pembahasan dalam tentang ruang, se!ara implisit ter!akup
sarana dan prasarana, kenyamanan seperti A2, 8entilasi ruangan yang baik, air yang
mengalir lan!ar, !ahaya terang siang, atau lampu terang di malam hari, dengan ruang
publik dilengkapi oleh toilet umum dan sarana telepon umum.
2. &enis %elayanan 9erkait +amar &ena'ah
%elayanan jasa (ser8i!e) yang terkait dengan kamar jena'ah dapat dikelompokkan
ke dalam : kategori, yakni,
a. %elayanan jena'ah purna/pasien atau mayat dalam"
3
2akupan pelayanan ini adalah berasal dari bagian akhir pelayanan kesehatan
yang dilakukan di umah 5akit, setelah pasien dinyatakan meninggal, sebelum
jena'ahnya diserahkan ke pihak keluarga atau pihak berkepentingan lainnya.
b. %elayanan kedokteran forensik terhadap korban mati atau mayat luar"
umah sakit pemerintah sering merupakan sarana bagi diba$anya jena'ah
atau mayat tidak dikenal atau memerlukan pemeriksaan identitasdari luar kota
setempat yang memerlukan pemeriksaan forensik. Ada . jenis pemeriksaan forensik,
yakni 8isum luar (pemeriksaan luar) maupun 8isum dalam (pemeriksaan otopsi),
keduanya dengan atau tanpa diikuti pemeriksaan penunjang seperti patologi anatomi,
radiologi, toksikologi atau farmakologi, analisa mikrobiologi, dll.
%emeriksaan luar dan pemeriksaan dalam (otopsi forensik) dilakukan di ruang
otopsi. +eduanya dilakukan di meja otopsi (kalau dapat merangkap brankar lemari
pendingin). %elayanan !ampuran (korban mati yang pernah dira$at).
!. %elayanan sosial kemanusiaan lainnya seperti pen!arian orang hilang, rumah duka
atau penitipan jena'ah.
d. %elayanan ben!ana atau peristi$a dengan korban mati massal.
%elayanan untuk kepentingan keilmuan atau pendidikan atau penelitian.
D. 9ujuan %elayanan +amar &ena'ah
a. %en!egahan %enularan %enyakit
Apabila kamar jena'ah menerima korban yang meninggal karena penyakit
menular misalnya 7I;#AID5, maka dalam pera$atan jena'ah pera$atan perlu
diterapkan prinsip < prinsip sebagai berikut,
*. &angan sampai petugas yang mera$at dan orang/orang sekitarnya menjadi
tertular.
6
.. 5egala sesuatu yang keluar dari tubuh jena'ah (ken!ing, darah, kotoran, dll) bisa
mengandung kuman sehingga menjadi sumber penularan.
3. %ersiapan 0ni8ersal %re!aution,
a. Menggunakan tutup kepala
b. Menggunakan googles
!. Menggunakan masker
d. 5arung tangan
e. 5kot
f. 5epatu laras panjang (boot)
6. Alat yang dipakai mera$at jena'ah diperlakukan khusus dengan !ara
dekontaminasi (direndam) dengan klorin =,>- selama *= menit.
%ada kasus kematian tidak $ajar dengan korban yang diduga mengidap
penyakit menular (misal 7I;#AID5) maka pelaksanaan otopsi tetap menga!u
prinsip/prinsip uni8ersal pre!aution. 9etapi, apabila dapat dikoordinasikan dengan
penyidik untuk tidak dilakukan otopsi, !ukup pemeriksaan luar.
b. %enegakan 7ukum
5esuai dengan peraturan atau perundang/undangan yang berlaku, yaitu
0ndang<0ndang )omor ? 9ahun *@?* (+07A%), setiap dokter baik dokter umum,
dokter ahli +edokteran +ehakiman (Dokter 5pesialis Aorensik), maupun dokter
spesialis klinik lain $ajib memberi bantuan kepada pihak yang ber$ajib untuk
kepentingan peradilan, bila diminta oleh petugas kepolisian atau pihak penyidik
yang ber$enang.
%ada pelaksanaan pelayanan pemeriksaan medis se!ara kedokteran forensik
sekalipun dapat dimintakan kepada setiap dokter, baik dokter umum, dokter spesialis
klinik, maupun dokter spesialis forensik, namun untuk memperoleh hasil yang
optimal baik ditinjau dari segi kepentingan pelayanan, bantuan untuk proses
peradilan dan segi kepentingan pelayanan kesehatan sebaiknya pemeriksaan
dilakukan oleh dokter spesialis forensik.
>
B. %enatalaksanaan jena'ah di umah 5akit
%asien datang ke rumah sakit pada prinsipnya dibagi menjadi ., yaitu,
*. %asien yang tidak mengalami kekerasan
.. %asien yang mengalami kekerasan
Ad.*. %asien yang tidak mengalami kekerasan apabila meninggal dunia, langsung diberi
surat kematian, kemudian diba$a ke kamar jena'ah hanya untuk di !atat dalam buku
register.
Ad... %asien yang mengalami kekerasan, misalnya karena per!obaan bunuh diri,
ke!elakaan dan bunuh diri, ke!elakaan dan pembunuhan, pasien o8erdosis narkoba di
samping dokter menolong pasien, dokter melapor polisi atau menyuruh keluarga pasien
untuk melapor polisi. Apabila pasien meninggal dokter tidak memberikan surat
kematian, tetapi korban dikirim ke kamar jena'ah dengan disertai surat pengantar yang
ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan.
Apabila kamar jena'ah menerima korban dari I1D, tetapi belum ada 5urat
%ermintaan ;isum et epertum (5%;e), maka petugas menyuruh keluarga korban
untuk melapor ke polisi di mana peristi$a itu terjadi. Apabila keluarga menolak
melapor ke polisi dan tetap bersikeras memba$a jena'ah, maka diberikan surat
pernyataan dan tidak diberikan surat kematian.
Apabila jena'ah sudah dilengkapi dengan 5%;e, maka keluarga korban diminta
untuk membuat surat pernyataan, tidak keberatan dilalukan otopsi (bedah jena'ah).
5etelah otopsi, dibuatkan surat kematian.
A. Embalming dan %engiriiman &ena'ah
Bmbalming atau penga$etan jena'ah dilakukan dengan formalin. %engiriman
jena'ah harus dilakukan embalming (hati/ hati dalam pengiriman jangan disertai
:
barang illegal, seperti, narkoba), harus dibuat berita a!ara pemetian bila perlu dilibatkan
polisi (!ontoh berita a!ara terlampir).
II. 2. 2. Sm*er Daya Man'%a
5umber daya manusia yang diperlukan pada kamar jena'ah terdiri dari ,
a. Dokter 5pesialis Aorensik
b. Dokter 0mum
!. Dokter 1igi khususnya Aorensik 1igi
d. 9eknisi Aorensik
e. 9eknisis 4aboratorium Aorensik
f. 9enaga Administrasi
g. 9enaga %emulasaran &ena'ah
h. 5upir +ereta &ena'ah
i. %ekarya
II. 2. +. Sarana
5arana yang harus disediakan pada kamar jena'ah terdiri dari,
*. Di8isi Autopsi
Dua ruangan autopsi, yaitu,
a. uang &ena'ah yang belum membusuk,
uangan otopsi, 4uas *6 C *: m D ?6 m
+amar pendingin 3,> C : m D .* m
Dapat menampung sebanyak *. jena'ah yang belum membusuk
b. uang jena'ah yang sudah membusuk,
uang otopsi, 4uas : C : m D 3: m
+amar %endingin, 4uas 3,> m C : m D .* m.
.. Di8isi 9oksikologi
E
4uas *. C : m D E. m
7anya melakukan pemeriksaan )arkoba (kualitatif)
+alau ada pemeriksaan toksikologi lain dikirim ke 4aboratorium Aorensik.
3. Di8isi %atologi
4uas : C .,> m D *> m
Melakukan pemeriksaan histopatologi pada korban korban yang diotopsi atau
memeriksa histopatologi kiriman dari daerah lain.
6. Di8isi Anthropologi
4uas 3,> C : m D .* m
%emeriksaan tulang de$asa
>. Di8isi 5erologi#Biomolekuler
4uas : C : m D 3: m
Memeriksa golongan Darah , AB(, M), hesus.
:. Di8isi (dontologi
4uas . C : m D *. m
Melakukan pemeriksaan odontogram
Di samping di8isi/di8isi tersebut di atas, Instalasi Aorensik perlu dilengkapi
dengan,
*. uang 5atuan %engamanan (satpam)
.. +amar pega$ai penerima jena'ah
0ntuk menerima jena'ah/jena'ah baik dalam 5 maupun luar 5.
3. uang persemayaman jena'ah
0ntuk menyemayamkan jena'ah sementara sebeum diba$a pulang
6. uang tunggu keluarga
uang ini untuk keluarga yang menunggu jena'a keluarganya
>. uang kuliah mahasis$a
?
0ntuk mahasis$a fakultas kedokteran
:. uang sekretariat
0ntuk mengurusi surat/surat yang keluar masuk
E. uang 9ata 0saha
0ntuk menangani 8isum et repertum, jasa raharja (asuransi) dan lain/lainnya.
?. uang Arsip ( untuk menyimpan 8isum et repertum)
@. uang apat
*=. uang 5taf
**. uang +omputer
*.. uang informasi
*3. uang Musholla dan penyolatan jena'ah
*6. 1arasi kereta jena'ah
*>. 4aundry
%erlu dipikirkan apabila terjadi suatu ben!ana yang berakibat korban mati masal
untuk men!ari ruang yang terbuka yang memuat kurang lebih >=/?= jena'ah dalam
$aktu yang bersamaan.
,am*ar 1. Tem&a! meman"%$an -enazah
@
II. 2. ). Pra'arana
*) Bangunan
+riteria bangunan pada kamar jena'ah terdiri dari,
a. Area tertutup harus betul/betul tidak dapat diakses oleh orang yang yang tidak
berkepentinganF basement dapat digunakan untuk keluar rumah sakit.
b. &alur jena'ah, berdinding keramik, berlantai yang tdak berpori, memiliki sistem
pembuangan limbah, sistem sirkulasi udara,sistem pendingin.
!. 7ubungan antar jalur jena'ah dengan pendingin
i. uang autopsi berhubungan langsung dengan ruang ganti pakaian, dipisahkan
dengan antisepti! footbath
ii. Melalui jalur keluar masuk jena'ah, pintu dalam.
d. 7ubungan antara area tertutup dengan area terbuka,
i. &alur masuk/keluar jena'ah menggunakan pintu ganda
ii. &alur petugas melalui,
*. uang administrasi forensik berhubungan dengan ruang administrasi kamar
jena'ah.
.. +amar ganti pakaian dengan koridor( dapat melalui basement) dari ruang
pendidikan atau dari rumah sakit
e. uang autopsi, minimalis, dalam arti tidak ada meja periksa yang fiCed,
mempunyai sistem pendingin udara dan sistem aliran yang baik.
i. 9ersedia lemari alat, lemari barang bukti, air bersih, saluran pembungan air
limbah, kulkas dengan free'er, meja periksa organ, timbangan organ, dll.
ii. uang autopsi infeksius memiliki sistem penghisap udah ke ba$ah, lantainya
sebaiknya non porous
iii. uang autopsi 8ie$ing theatre, memiliki pembatas transparan(ka!a) antar meja
periksa dengan kursi penonton
*=
f. uang ganti pakaian dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet, terpisah laki/laki
dan perempuan
i. Antisepti! footbath
ii. 9empat !u!i tangan dengan antisepti!
iii. +amar ganti
i8. +amar mandi dan $!
.) %eralatan
%eralatan yang harus disediakan untuk mendukung kegiatan#aktifitas pada
kamar jena'ah adalah,
Mobile,
Brankar jena'ah terbuat dari alumunium atau stailess steel, hanya sedikit
memiliki !ekungan, memiliki salurann pembuangan air, dapat merangkap
sebagai meja autopsi, mudah dibersihkan(brankar roda dan brankar angkat).
Ambulans &ena'ah.
)on Mobile,
*. %ada kondisi normal#sehari/hari
a. %eralatan autopsi
b. %eralatan embalming
!. %eralatan radiologi portable(bila mungkin juga fluoskopi)
d. %eralatan antropometri
e. 5istem komunikasi internal(inter!om) dan eksternal(telepon,faC, email)
f. +omputer, data base, offi!e dan fasilitas internet
g. +antong mayat
h. 5arung tangan panjang karet
**
i. Apron plastik
j. Masker
k. 9utup kepala
l. Aormulir surat kematian
m. Aormulit 8i!tim indentifikasi missi person
n. Aormulir 8i!tim identifikasi dead body
o. 4abel jena'ah
.. %ada kondisi ben!ana
%ada saat terjadi ben!ana kemungkinan akan jatuh korban dalam jumlah
yang banyak dan tim indetifikasi dituntut untuk bekerja dilapangan#lokasi
kejadian ben!ana. 0ntuk itu maka diperlukan peralatan yang mudah dan !epat
diba$a berupa,
a. +it identifikasi ben!ana massal lapangan
b. %erlengkapan laboratorium
!. ;ie$er (lampu ba!a foto)
In'!ala'% Pemla'araan Jenazah "an F.ren'%$ "% Rmah Sa$%! Kela' B
*.
+ebutuhan uang, Aungsi, dan 4uasan uang serta +ebutuhan Aasilitas
N..
Nama
Ran#an
Fn#'% Ran#an
Be'aran
Ran# /
0a'
Ke*!han
Fa'%l%!a'
1
uang
Administrasi
uang para %etugas
melaksanakan kegiatan
administrasi, keuangan dan
personalia.
3G> m
.
#
petugas
(min. :
m.)
Meja, kursi, lemari
berkas#arsip,
inter!om#telepon,
safety boC
2
uang 9unggu
+eluarga
&ena'ah
uangan keluarga jena'ah
menunggu
*G*,> m
.
#
orang
9empat duduk,
tele8isi H 9elp
umum
+
uang Duka
(dilengkapi
toilet) +et ,
Min. 3 ruang
duka
uang tempat
menyemayamkan jena'ah
sementara sebelum diba$a
pulang. Dilengkapi dengan
ruang hias, ruang tidur
penunggu keluarga.
Min. 6>
m
.
# ruang
duka
+ursi, perlengkapan
ruang tidur, toilet
beserta fasilitasnya.
)
1udang
perlengkapan
uang Duka
uang penyimpanan
perlengkapan yang
diperlukan pada ruang duka.
Min. @ m
.
4emari#rak, kursi,
meja, penyangga
jena'ah, peti mati,
mimbar, alat.
upa!ara keagamaan,
dll
1
uang
Dekontaminasi
dan
%emulasaraan
&ena'ah
uang tempat memandikan#
dekontaminasi serta
pemulasaraan jena'ah
(pengkafanan untuk jena'ah
muslim# pembalseman H
pemulasaraan lainnya untuk
jena'ah non/muslim) .
Min. *? m
.
5ho$er dan sink,
brankar, lemari#rak
alat dekontaminasi,
lemari perlengkapan
pemulasaraan dll
2 4aboratorium
(topsi
uang tempat dokter
forensik melakukan kegiatan
otopsi jena'ah
Min. .6 m
.
4emari alat, lemari
barang bukti, meja
periksa organ,
*3
timbangan organ,
sho$er dan sink,
brankar, lemari#rak
alat dekontaminasi,
dll
3
uang
%endingin
&ena'ah
uang %endingin &ena'ah
* lemari
pendingin
min. .* m
.
4emari pendingin
jena'ah, $ashtafel,
brankar
4
uang 1anti
%akaian A%D
uang 1anti pakaian petugas
sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan otopsi.
5esuai
+ebutuhan
9oilet, 4oker# lemari
pakaian bersih dan
kontainer pakaian
kotor
5
uang +epala
Instalasi
%emulasaraan
&ena'ah
uang tempat kepala
Instalasi bekerja dan
melakukan kegiatan
peren!anaan dan manajemen.
Min. : m
.
+ursi, meja,
!omputer, printer,
dan peralatan kantor
lainnya.
1(
uang &emur
Alat
uang pengeringan# jemur
alat/alat# perabot yang telah
digunakan.
*. m
.
ak, $astafel
11
1udang
instalasi
forensik
uang penyimpanan alat/alat
serta perabot yang
diperlukan pada instalasi
pemulasaraan jena'ah.
Min. @ m
.
4emari#rak
12
+M#I2
petugas#
pengunjung
+M#I2
J
+M#I2
pria#$anita
luas . m
.
<
3 m
.
+loset, $astafel, bak
air
Per'yara!an Kh''
*. +apasitas ruang jena'ah minimal memiliki jumlah lemari pendingin *- dari
jumlah tempat tidur (pada umumnya * lemari pendingin dapat menampung K6
jena'ah)# tergantung kebutuhan.
*6
.. uang jena'ah disarankan mempunyai akses langsung dengan beberapa instalasi
lain yaitu instalasi ga$at darurat, Instalasi +ebidanan dan %enyakit +andungan,
Instalasi a$at Inap, Instalasi Bedah 5entral, dan Instalasi I20#I220.
3. Area tertutup, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan.
6. Area yang merupakan jalur jena'ah disarankan berdinding keramik, lantai kedap
air, tidak berpori, mudah dibersihkan.
>. Akses masuk/keluar jena'ah menggunakan daun pintu ganda# double.
:. Disediakan garasi ambulan koroner#mobil jena'ah.
E. Disarankan disediakan lahan parkir khusus untuk pengunjung rumah duka,
jumlah disesuaikan dengan kebutuhan.
Alr $e#%a!an
Alur kegiatan pada Instalasi %emulasaraan &ena'ah adalah sebagai berikut.
II. 2. 1. Alr Jenazah "an SKK 6Sra! Ke!eran#an Kema!%an7
17 K.n'e& Alr Pelayanan Jenazah "% Rmah Sa$%! "alam K.n"%'% Sehar%8har%
*>
*:
JENAZAH DARI RUMAH SAKIT
INSTALASI GAWAT
DARURAT
INSTALASI RAWAT JALAN INSTALASI RAWAT INAP
SURAT
KETERANGAN ?
ADA TIDAK
PEMERIKSAAN DOKTER
SURAT
KEMARIAN
DARI LUAR
NEGERI
LAPOR
POLISI
KEMATIAN WAJAR
TIDAK
PERMINTAAN VeR
JENAZAH KASUS
MEDIKOLEGAL
AUTOPSI DAN SURAT
KEMATIAN DIBUAT OLEH
DOKTER BAGIAN
FORENSIK
JENAZAH BUKAN
KASUS
MEDIKOLEGAL
SURAT KEMATIAN
DIBUAT OLEH DOKTER
YANG MEMERIKSA
KEMATIAN DI RRJ,IGD
ATAU DOKTER
BAG.FORENSIK
SURAT KEMATIAN DIREGISTRASI OLEH PETUGAS BAGIAN
FORENSIK
PEMULASARAAN JENAZAH
JENAZAH KELUAR MELALUI PINTU COT ATAU BAGIAN FORENSIK
27 K.n'e& Alr Pelayanan Jenazah "% Rmah Sa$%! "alam K.n"%'% Ben9ana
*E
RUMAH SAKIT
INSTALASI GAWAT
DARURAT
INSTALASI RAWAT JALAN INSTALASI RAWAT INAP
HIDUP HIDUP MATI/JENAZA
H
PEMERIKSAAN DOKTER
(IDENTIFIKASI POST
MORTEM
SURAT KEMATIAN DIBUAT OLEH DOKTER YANG
MEMERIKSA KEMATIAN DI IRI, KJ, ATAU DOKTER BAGIAN
FORENSIK
SURAT KEMATIAN DIREGISTRASI OLEH PETUGAS
KJ(KAMAR JENAZAH ATAU PETUGAS BAGIAN FORENSIK
PEMULASARAN JENAZAH
JENAZAH KELUAR MELALUI PINTU COT ATAU
KAMAR JENAZAH BAGIAN FORENSIK
KORBAN BENCANA
SURAT KETERAN,AN JENAZAH
A. 1una surat kematian,
*. 5ebagai bukti bah$a seseorang meninggal dunia.
.. 0ntuk statistik sebab kematian.
3. Dalam dunia ilmu kedokteran, dengan adanya ke$ajiban pengisian formulir surat
kematian oleh dokter pada setiap kasus kematian, maka pada kasus kematian
yang tidak $ajar (pembunuhan) tidak terlanjur dikubur sebelum dilakukan
pemeriksaan bedah mayat.
B. Bnam formulir kematian
*. Aormulir A
! 5urat keterangan pemeriksaan kematian.
! Diberikan kepada keluarga jena'ah.
! Dipakai sebagai i'in pemakaman bagi penduduk asli Indonesia.
! Dibuat oleh dokter dengan mengingat sumpah atau janji $aktu menerima
jabatan dan dibuat berdasarkan ordonansi surat kematian yang ter!antum
dalam staadblad 8an nederlands Indie th. *@*:.
*?
! Berisi identitas jena'ah, tanggal dan tempat jena'ah diperiksa, identitas dokter
yang memeriksa yang disertai tanda tangan dokter.
.. Aormulir B
! Dikirim ke D++ setempat.
! Dibuat oleh dokter dengan mengingat sumpah $aktu menerima jabatan dan
dibuat atas dasar pasal * ordonansi pemeriksaan kematian (5tb. *@*: no.:*.).
! Berisi, Identitas jena'ah, jam dan tanggal pelaporan kematian, tempat
pemeriksaan jena'ah, persangkaan sebab kematian, tanggal dan jam
pemeriksaan kematian, identitas dokter pemeriksa dan tanda tangan.
3. Aormulir M (surat kematian karena penyakit menular atau tidak)
! Aormulir ini dibuat dan diberikan kepada keluarga korban, terutama bila
jena'ahnya akan dikubur keluar kota atau keluar negeri.
! Berisi, Identitas jena'ah, keterangan meninggal karena penyakit menular atau
tidak karena penyakit menular, identitas dokter, tanda tangan dokter. %enyakit
menular ialah penyakit/penyakit yang ter!antum dalam,
0ndang/undang no. : thn *@:. tentang $abah.
0ndang/undang no. * thn *@:. tentang karantina laut.
0ndang/undang no. . thn *@:. tentang karantina udara
6. Aormulir I
! Aormulir ini dipakai oleh dunia International setelah disahkan oleh I7( pada
tahun *@6?.
! 7anya dibuat atau diisi pada peristi$a kematian yang ada dalam rumah sakit
saja.
! Dalam formulir ini harus dinyatakan dengan jelas tentang rangkaian peristi$a/
peristi$a sakit serta penyakit yang menjadi pokok pangkal rangkaian
peristi$a/peristi$a tersebut tadi.
*@
! Di isi dan ditanda tangani oleh dokter, kemudian dikirim ke +an/Iil Dep/+es,
kemudian selanjutnya diteruskan ke Departemen +esehatan.
>. Aormulir 25
! Dibuat berdasarkan reglemen !atatan sipil pasal E* bagi golongan Bropa dan
pasal E@ bagi golongan 2ina dan pasal :: bagi golongan +risten dan pasal 6E
bagi golongan asli Indonesia yang terkena reglemen !atatan sipil.
! Berisi, Identitas jena'ah (nama, jenis kelamin dan umur), alamat serta
pekerjaan jena'ah, identitas suami#isteri, alamat dan pekerjaan suami#isteri,
nama, alamat, pekerjaan ayah dan ibu, nama dan tanda tangan dokter yang
mera$at, nama dan tanda tangan direktur rumah sakit.
:. Aormulir +I%
II. 2. 2. Pem*%ayaan
%ada umumnya jena'ah yang diterima dikamar jena'ah adalah mayat tak dikenal,
terutama dari kalangan tidak mampu sehingga rumah sakit sulit untuk menarik
pembayaran yang seharusnya menjadi tanggung ja$ab pasien atau keluarganya.
%embiayaan !uma/!uma bagi orang tidak mampu tidak berlaku untuk mayat.
Asuransi belum menjangkau pelayanan di kamar jena'ah, kalaupun ada asuransi
yang memberikan dana yang telah termasuk dalam tanggungannya memerlukan $aktu
untuk pen!airannya#pembayarannya.
(leh karena itu, kamar jena'ah sulit untuk memenuhi biaya operasionalnya.
0ntuk itu diperlukan terobosan/terobosan agar kamar jena'ah dapat memenuhi biaya
operasionalnya terutama menghadapi persaingan/persaingan yang ketat saat ini.
Dengan melakukan L!ross subsidiL dengan pelayanan lainnya yang dilakukan di kamar
jena'ah.
%embiayaan pada pelayanan kamar jena'ah saat ini sepenuhnya dibebankan pada
keluarga pasien. 5eperti halnya pelayanan kesehatan lainnya, sebaiknya pelayanan
kamar jena'ah mendapat dukungan pembiayaan pemerintah melalui dana untuk pasien
.=
tidak mampu untuk kasus/kasus massal dan dukungan dana dari asuransi seperti
Asuransi +esehatan Indonesia, Asuransi 9enaga +erja, dan lain/lain.
%erlu disusun peraturan/peraturan pemerintah untuk mendukung#pengembangan
pelayanan kamar jena'ah agar dapat terjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sehat dan
aman (safe !ommunity).
%embiayaan kamar jena'ah dapat melalui,
*. %emerintah (pusat#daerah), untuk pasien/pasien tidak mampu dan kasus/kasus
ben!ana
.. 5$asta, untuk kasus/kasus non ben!ana, antara lain asuransi kesehatan dan non
kesehatan.
3. %enggalangan dana masyarakat, untuk kasus non ben!ana dan ben!ana pada pasien/
pasien yang tidak mempunyai asuransi kesehatan dan non kesehatan.
+egiatan/kegiatan yang dapat merupakam sumber pemasukan dalam pembiayaan
di Instalasi Aorensik antara lain,
%elayanan Bmbalming
%elayanan Ambulans &ena'ah
Mayat untuk pendidikan
7ar8esting
%eti Mati
uang 0pa!ara (umah Duka)
&asa %a!king dan 9ransportasi.
II. +. STANDAR KAMAR JENAZAH DI 0UAR NE,ERI
a7 Fn#'% Kamar Jenazah
umah sakit berke$ajiban untuk menyediakan fasilitas kamar mayat atau
pemulasaran jena'ah. 5etelah pasien meninggal, jena'ah segera dipindahkan ke unit
pemulasaran jena'ah. Adapun fungsi dari instalasi tersebut adalah,
.*
*. 9empat persemayan sementara, sebelum keluarga memba$a jena'ah untuk
dimakamkan.
.. 9empat persemayan sementara bagi jena'ah yang tidak dikenal sebelum
pemakaman oleh pihak rumah sakit.
3. 9empat untuk mengenali dan mengidentifikasi jena'ah oleh keluarga, polisi, dan
pihak yang bersangkutan dengan jena'ah.
6. 9empat menerima jena'ah yang memerlukan pemeriksaan patologi post mortem.
>. 9empat menerima jena'ah yang diba$a ke rumah sakit untuk kepentingan
medikolegal post mortem sebleum dimakamkan.
:. 5arana belajar ilmu kedokteran forensik bagi mahasis$a kedokteran di rumah
sakit pendidikan.
*7 S!an"ar Kamar Jenazah
Adapun standar kamar mayat yang ada meliputi,
*. Bangunan
a. 4okasi kamar mayat
+amar mayat sebaiknya terletak di samping bangunan rumah sakit yang
tidak dilalui jalur umum pengunjung rumah sakit. 5elain itu, dekat dengan
laboratorium patologi pada lantai dasar, mudah dijangkau dari bangsal rumah
sakit, unit ga$at darurat, dan bedah sentral. Dibutuhkan pen!ahayaan yang
!ukup melalui jendela, sebaiknya jendela menghadap ke utara, dan mempunyai
pintu masuk dan keluar yang terpisah.
b. %embagian ruangan dalam kamar mayat
*) esepsionis dan ruang tunggu (e!eptionist and $aiting area), di ruangan
ini, jena'ah dan dokumen diterima, diperiksa, dan di8erifikasi. uangan ini
juga bisa digunakan keluarga dan kerabat untuk berdoa bagi jena'ah.
..
.) uangan pendingin untuk menga$etkan jena'ah (!old room for body
preser8ation)
uangan ini sebaiknya !ukup untuk menampung >= jena'ah,
termasuk jena'ah pasien rumah sakit sebelum diba$a keluarganya maupun
jena'ah yang menunggu persetujuan untuk otopsi.
3) uangan %ost Mortem
uangan post mortem digunakan untuk kepentingan forensik seperti
identifikasi, 8isum, dan otopsi. uangan post mortem diharapkan memiliki
lantai yang memenuhi syarat, penyinaran !ukup, terdapat fasilitas listrik,
fasilitas air, tempat pembuangan, 8entilasi, tempat kerja, dan sarana
komunikasi. %ada ruangan ini, minimal terdapat . meja otopsi. uang
otopsi pada rumah sakit pendidikan sebaiknya mempunyai ruangan dengan
tempat duduk yang disusun bertingkat di sekeliling ruangan otopsi,
sehingga mahasis$a, pera$at, dan dokter dapat melakukan obser8asi dan
melihat otopsi yang berlangsung.
6) uang 9ambahan
0ntuk men!apai hasil pemeriksaan yang baik dengan tesedianya
kebutuhan dasar alat pemeriksaan, area tambahan diperlukan di komplek
kamar mayat. uangan ini meliputi,
a. +amar konsultan
Berukuran *== m
.
, merupakan ruangan di mana dokter dan polisi
berkomunikasi mengenai prosedur yang sesuai dengan hukum yang
berlaku. 9empat ini juga digunakan untuk menulis laporan kematian atau
pelaporan melalui telepon atau rekaman melalui kaset selama jalannya
ototpsi. uangan ini juga digunakan untuk berdiskusi dengan pega$ai
kesehatan lain.
b. uang ganti
uang ganti ini dibagi dua ruangan, untuk pria dan $anita.
Disediakan untuk dokter dan pega$ai kesehatan lain untuk berganti pakaian
.3
sebelum memasuki ruangan post mortem. 5ebaiknya, diberikan loker se!ara
terpisah untuk pakaian pemeriksa dan baju pemeriksa, sepatu dan !elemek.
!. Ante room
4obby ke!il dibutuhkan untuk meletakkan pakaian yang tidak
terpakai dan sepatu sebelum dokter dan ahli kesehatan lain masuk ke
ruangan ganti pakaian.
d. +amar ke!il konsultan
Berukuran *:= m
.
. Dibagi antara pria dan $anita. 9iap ruangan terdiri
dari bak mandi, baskom, dan ruangan ke!il untuk mandi dibutuhkan.
e. uangan untuk super8isor kamar mayat
f. uangan untuk pembersih dan pekerja kamar mayat
Berukuran *==/*>= m
.
. Merupakan ruangan untuk pekerja yang
membantu dokter untuk berganti pakaian., !elemek, dan sepatu sebelum
memasuki ruangan post/mortem. 5ebaiknya, loker untuk pakaian dan
!elemek, sepatu dipisahkan. 9erdapat sebuah meja yang digunakan untuk
menyimpan data kedatangan dan pemindahan suatu mayat, serta
menyimpan dokumen lain. %ekerja kamar mayat bekerja sesuai dengan
tugas mereka seperti mengantarkan mayat dari bangsal menuju ke kamar
mayat.
g. +amar ke!il untuk pekerja
Berukuran ?= m
.
. 9erdiri dari I2, $astafel, dan sho$er untuk
mandi.
h. 9rolley
9empat yang dibutuhkan untuk menyimpan . buah trolley kamar
mayat.
i. 9empat penyimpanan
.6
Dibutuhkan 3 tempat penyimpanan ke!il (masing/masing berukuran
3=/6= m
.
). Di antaranya,
9empat penyimpanan bersih
0ntuk baju otopsi, !elemek, sarung tangan plastik, sepatu boot, handuk,
dan lain/lain. 9empat ini sebaiknya diletakkan di dekat ruang konsultan
dan di luar ruang post mortem.
9empat penyimpanan peralatan dan perlengkapan
Dibutuhkan untuk menyimpan sisa peralatan, toples spesimen yang tidak
dipakai, larutan kimia, gergaji listrik, trolley, lampu tindakan, dll.
9empat ini sebaiknya terlihat dari ruang post mortem.
9empat penyimpanan bahan/bahan kimia
9empat untuk menga$etkan organ dalam dan spesimen oleh larutan
kimia.
j. uang pen!u!ian
uang ini berukuran >=/E> m
.
, digunakan utnuk membersihkan
peralatan dan perlengkapan serta untuk membersihkan barang/barang tidak
terpakai yang tidak dapat dihan!urkan.
5ebaiknya tersedia bak !u!i dengan air panas dan dingin yang
dihubungkan dengan tempat pembuangan, papan untuk membersihkan
mangkuk dan peralatan, lemari untuk membersihkan material, rak ka!a,
lantai dan dinding yang mudah dibersihkan.
k. uang spesimen
Berukuran *.= m
.
. uang ini digunakan untuk menyimpan jaringan/
jaringan dari tubuh jena'ah (tersimpan di dalam toples yang telah terisi
formalin) kemudian dikirimkan sebagai sampel ke bagian histologi untuk
pemeriksaan mikroskopik atau penga$etan permanen.
.>
l. uang pandang
Berukuran *.= m
.
. uangan ini sebaiknya di desain seperti kapel,
yang dapat digunakan oleh keluarga jena'ah. uang ini seharusnya tidak
banyak terisi barang/barang karena digunakan untuk lalu lintas trolley
pengangkut jena'ah dan tempat meletakkan peti mati.
m. uang %engangkutan &ena'ah
uang ini seharusnya tidak bertirai, tersedia peralatan, bersih, dan
bebas kuman. +eluarga dan pengunjung tidak boleh memasuki ruangan ini.
uangan ini lebih ke!il dari ruang pandang.
n. uang pengurus pemakaman
Berukuran *>= m
.
. %embuatan kamar mayat terkadang membutuhkan
lobby yang digunakan sebagai ruang yang berseberangan untuk men!egah
jena'ah terlihat se!ara langsung. 4obby ini sekaligus menjadi ruang kerja
bagi pengurus pemakaman.
o. uang adiologi
5ebaiknya tersedia C/ay portable dan alat untuk melihat hasilnya.
p. uang Aotografi Aorensik
uangan ini memiliki fasilitas fotografi karena dalam dunia peradilan
fakta/fakta yang didapat dari skala ber$arna fotografi" dan sketsa
bergambar atau traumagram memiliki informasi dan interpretasi yang
tinggi. Dokumentasi foto juga berguna sebagai tambahan !atatan temuan
yang didapat.
M. uang (bser8asi Medis
uang ini digunakan para staf medis melihat otopsi. uang ini
terpisah dari ruang post mortem, terletak di lantai atas dengan dinding
terbuat dari ka!a sehingga memungkinkan untuk obser8asi dan diskusi.
.:
r. uang Dokter
uang ini digunakan untuk menulis laporan yang digunakan sebagai
bahan diskusi dengan staf medis sehingga luas dan ukuran ruang ini harus
disesuaikan.
&asa teknisi, sebaiknya terdapat pelayanan teknisi yang bertugas
untuk menjaga pera$atan kamar mayat dengan mudah dan memperbaiki
kerusakan kerusakan yang didapat.
!. 4ain/lain
4antai
4antai pada kamar mayat sebaiknya tahan air, tidak li!in, mudah
dibersihkan, tahan terhadap pembersih lantai. Batas antara lantai dan
dinding sebaiknya membentuk lengkungan agar mudah dibersihkan.
Dinding
%ermukaan dinding sebaiknya tahan air dan mudah dibersihkan.
9idak mudah rusak dengan pembersih.
4angit/langit
4angit/langit kamar mayat sebaiknya dari bahan yang mudah
dibersihkan. 9ingginya minimal *. kaki.
%intu
%intu harus besar agar mudah dilalui troli dan peralatan kamar mayat.
&endela
+amar mayat harus memiliki jendela agar sinar matahari dapat
masuk. 9inggi jendela sebaiknya minimal > kaki dari lantai.
+oridor
.E
+oridor kamar mayat harus luas, sehingga mudah dile$ati troli,
minimal ? kaki.
%en!ahayaan
%ada kamar mayat dibutuhkan pen!ahayaan yang !ukup. Diperlukan
lampu khusus yang !ahayanya terpusat pada jena'ah terutama untuk
pemeriksaan khusus seperti otopsi. %erlu diperhatikan efek silau lampu
akibat !ahaya yang menyinari alat/alat yang terbuat dari stainless steel, dan
efek panas dalam ruangan akibat dari lampu.
;entilasi
;entilasi merupakan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengontrol
paparan dari My!oba!terium tuber!ulosis dan pathogen/patogen lain yang
terdapat di udara, bahan kimia, serta asap. ;entilasi juga dipakai untuk
mengatur suhu yang nyaman dan sesuai untuk pelaksanaan otopsi. ;entilasi
sebaiknya langsung berhubungan dengan ruangan luar melalui lubang atau
melalui filter, hal ini dimaksudkan supaya udara luar ruangan tidak dapat
masuk ke dalam. Aliran udara sebaiknya berasal dari pintu langit/langit
yang langsung menuju dasar pintu keluar, sehingga dapat memindahkan
kuman keluar dari area operator bekerja.
5tandar minimal adalah adanya pertukaran udara per jam pada :
ruangan post mortem. 5ebaiknya tidak ada pen!ampuran antara udara
bersih masuk dan udara kotor yang keluar.
Aasilitas air
+ran air panas dan dingin dibutuhkan pada tempat !u!i tangan,
$astafel, dan sho$er. 9iap meja post mortem harus dilengkapi kran air.
5arana komunikasi
.?
5eharusnya terdapat akses komunikasi internal dan eksternal sehingga
staf forensik dapat saling berkomunikasi dengan rumah sakit, polisi, dan
pihak terkait lain.
Air 2onditioner (A2)
5eluruh komplek kamar mayat sebaiknya dilengkapi dengan A2
dengan sistem yang terpisah untuk ruang otopsi sehingga men!egah udara
yang kotor atau bau tak sedap menyebar ke seluruh ruangan.
+eamanan
+amar mayat seharusnya dilengkapi dengan lampu emergensi,
pemadam api, dan dete!tor suhu pada tiap ruangan. 5ebaiknya juga
dilengkapi sisem alarm tanda bahaya (kebakaran).
.@
1ambar .. 5kema kamar jena'ah di luar negeri
3=
.. %eralatan %elindung
%eralatan pelindung merupakan barier untuk men!egah terpapar atau
masuknya 'at atau kuman yang berbahaya ke dalam tubuh. 5tandar %%B (%ersonal
%rote!ti8e BMuipment) adalah sebagai berikut,
3*
%roteksi saluran nafas
Dibutuhkan desain yang baik untuk men!egah terhirupnya aerosol yang
dihasilkan saat pemotongan tulang, men!egah terhirupnya spora, bakteri dan
8irus yang ada di udara bebas. Dapat digunakan penutup kepala yang dapat
mengabsorbsi bau tidak sedap dan 'at/'at yang mengiritasi saluran pernafasan
yang terdapat di kamar mayat, seperti formaldehid.
2elemek tahan air untuk melindungi tubuh hingga kaki.
%akaian tahan air yang melindungi dari tangan, leher hingga ke kaki
5arung tangan lateC. 5arung tangan rangkap merupakan standar yang
disarankan meskipun penggunaan satu buah sarung tangan !ukup untuk
menutupi kedua tangan.
%roteksi mata, penting untuk men!egah per!ikan.
II. ). ASPEK MEDIKO0E,A0 STANDARDISASI KAMAR JENAZAH
+amar jena'ah menjadi salah satu fasilitas pelayanan yang harus ada di sebuah
rumah sakit. Aasilitas kamar jena'ah berfungsi untuk menyimpan jena'ah pasien yang
meninggal pas!a ra$at inap, pelayanan kedokteran forensik, sosial kemanusiaan
(misalnya rumah duka), dan ben!ana (misalnya korban meninggal massal). 0ntuk dapat
menjalankan fungsinya tersebut, maka fasilitas kamar jena'ah di suatu rumah sakit
harus memiliki standar pelayananan tertentu agar dapat memberikan pelayanan kamar
jena'ah yang terbaik. (leh karena itu, diperlukan undang/undang yang mengatur
tentang segala hal yang terkait dengan pelayanan kesehatan untuk masyarakat, dalam
hal ini khususnya terkait standardisasi suatu kamar jena'ah.
Di dalam 00 )o. 66 9ahun .==@ 9entang umah 5akit, Bagian +etiga tentang
Bangunan umah 5akit, %asal *= ayat (.) menjelaskan tentang bangunan rumah sakit
paling sedikit terdiri atas ruangan/ruangan yang salah satunya adalah kamar jena'ah.
3.
Dari pasal tersebut telah jelas bah$a fasilitas kamar jena'ah harus termasuk ke dalam
pelayanan suatu rumah sakit.
5elain itu, terdapat pula 00 )o.3: 9ahun .==@ 9entang +esehatan yang
menjelaskan tentang sumber daya di bidang kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan,
identifikasi mayat tidak dikenal, kepentingan ilmu kedokteran untuk bedah mayat, dan
kompetensi tenaga profesi kesehatan, di mana beberapa hal tersebut terkait pula dengan
fasilitas pelayanan kamar jena'ah.
00 )o.3: 9ahun .==@ 9entang +esehatan, %asal * ayat (.) menjelaskan bah$a
sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan
kesehatan, sediaan farmasi, dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan
teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan
oleh %emerintah, pemerintah daerah, dan#atau masyarakat. %asal * ayat (E) menjelaskan
bah$a fasilitas kesehatan adalah suatu alat dan#atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, pre8entif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh %emerintah, pemerintah daerah, dan#atau
masyarakat. %asal *.= ayat (*) menjelaskan bah$a untuk kepentingan pendidikan di
bidang ilmu kedokteran dan biomedik dapat dilakukan bedah mayat anatomis di rumah
sakit pendidikan atau di institusi pendidikan kedokteran. %asal **? ayat (*)
menjelaskan bah$a mayat yang tidak dikenal harus dilakukan upaya identifikasi. %asal
**? ayat (.) menjelaskan bah$a %emerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
bertanggung ja$ab atas upaya identifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (*). %asal
36 ayat (*) menjelaskan bah$a setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan
kesehatan perseorangan harus memiliki kompetensi manajemen kesehatan
perseorangan yang dibutuhkan. %asal 36 ayat (.) menjelaskan bah$a penyelenggara
fasilitas pelayanan kesehatan dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan yang tidak
memiliki kualifikasi dan i'in melakukan pekerjaan profesi.
33
BAB III
PENUTUP
III. 1. Ke'%m&lan
+amar jena'ah merupakan salah satu unsur pada 5istem %enanggulangan 1a$at
Darurat 9erpadu (5%1D9). %erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan pemingkatan kesadaran hukum, hak asasi manusia serta !ara berpikir
yang kritis dan rasional. 0ntuk itu umah 5akit harus dapat memberikan pelayanan
yang lebih baik termasuk pelayanan terhadap jena'ah dan keluarganya.
Aasilitas kamar jena'ah rumah sakit tidak saja berfungsi untuk menyimpan
jena'ah tetapi juga harus mampu melakukan identifikasi korban missal serta merpakan
sarana informasi dan komunikasi yang baik.
5tandar +amar &ena'ah ini dipakai berbagai a!uan oleh rumah sakit dalam
mengembangkan Instalasi +amar &ena'ah sehingga dapat diketahui sumber daya
manusia dan fasilitas yang dimiliki oleh setiap tingkat dari klasifikasi kamar jena'ah.
36
%erlu disusun peraturan/peraturan pemerintah untuk mendukung pengembangan
pelayanan kamar jena'ah agar dapat terjangkau ke seluruh lapisan masyarakat agar
ter$ujud masyarakat sehat dan aman (safe !ommunity).
III. 2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
*. %ur$adianto A, 7amur$ono 1B, 5etyo$ati 4B, osita , 5useno 0, +andou$ NM,
dkk. 5tandar +amar &ena'ah. &akarta, Departemen +esehatan IF .==6.
..
3>
3:
3E

Anda mungkin juga menyukai