Anda di halaman 1dari 81

Annisa Rahim - 012106082

MODUL MATA LBM 1 SGD 8 ORGAN PENGLIHATAN NORMAL STEP 1 STEP 2 1. 2. 3. 4. 5. 6.


Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! Apa saja otot kelopak mata dan
fungsinya! Apa saja adneksa mata beserta fungsinya! Bagaimana mekanisme melihat
? Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)! Bagaimana mekanisme g
erak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan kepalanya? 7. Mengap
a Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu? 8. Mengapa t
idak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri? 9. Bagaimana mekanisme bisa m
embedakan warna?
STEP 3 1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! Anatomi, tambahkan g
ambar!!! Mata ada 2: a. Oculus: N.optivus, bulbus oculi Bulbus oculi: 1) selubun
g (tunica fibrosa(kornea dan sclera), tunica nervosa (retina, stratum pigmenti),
tunica vasculosa (iris,corpus cillaris) 2) isi (aquous humor, lensa crystalina,
dan corpus vitreum) b. Occuli accessorius: ada 4: palpebra, konjungtiva, kelenj
ar lakrima, Mm.oculi a. Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan c
ahaya), berapa kekuatannya (dioptri)? Fungsi cornea? b. Pupil: mengatur jumlah c
ahaya yang diterima. Gelap pupil melebar, terang menyempit Ketika menutup mata, b
agaimana keadaan pupil? c. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil mel
ebar. M. sphincter pupil kontraksi mengecilkan pupil
1
Annisa Rahim - 012106082
GAMBAR nya M. dilator pupil dan M. Sphincter pupil? Jarasnya! d. Lensa: memfokus
kan cahaya dg cara akomodasi (kemampuan adaptasi lensa agar bayangan jatuh tepat
di retina). Lensa mata tetap biconcave, yang membedakan hanya jarak (ditentukan
oleh ukuran diameter yang menebal atau menipis. e. Retina: macula lutea 1) sel
batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat samping) dan 2) sel kerucut/sel konu
s (adaptasi terang, melhat sentral dan warna). Bagaimana proses pembentukan warn
a di iris? Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg berpigmen pada
retina mata. a) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A. b) Lapisan b
atang dan kerucut yang menonjol pada lapisan pigmen c) Lapisan limitan luar d) L
apisan nucleus luar; mengandung badan sel batang dan kerucut - Sel batang: rodop
sin 10% Isomerase
11 cis-retinol (vit. A) 11 cis-retinal +skotopsin rodopsin. Cari skema!! Sel keruc
ut: reseptor warna - iodopsin Adakah pengaruh dari vitamin A juga?
-
e) f) g) h) i) j)
Lapisan pleksiform luar Lapisan nucleus dalam Lapisan pleksiform dalam Lapisan g
anglion Lapisan serabut saraf optik Membrane limitan dalam
Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (anterior lensa) dan vitreou
s humor(antara posteror lensa dan retina). Aliran vitreous humor ke aquous humor
?
2
Annisa Rahim - 012106082
Produksi Aquous humor tidak terbatas dibandingkan vitreous humor, disekresi oleh
epitel proc. Cilliaris corpus cilliare. Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous
humor? Menjaga agar tidak kering karena ada kelenjar lacrimal.
Diameter vertical mata: 23,5 mm, transversal 24 mm, anteroposterior 17,5mm,
2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya! a. M. orbicularis oculi: dpersarafi
N. VII (N. facialis) Menutup kelopak b. M. levator palpebra: oleh N. III (N. oc
culomotorius) Membuka kelopak c. M. tarsalis Mulleri: serabut2 simpatis dari gan
glion servical superior Mempertahankan saat palpebra saat membuka 3. Apa saja ad
neksa mata beserta fungsinya! Occuli accessorius: ada 4: a. Palpebra 1) Palpebra
superior 2) Palpebra inferior Palpebra superior dan inferor bertemu di Rima pal
pebra, disebelah lateral dan medialnyanya ada cantus, dicantus ada caranculla, c
antus medial lebih berfungsi untuk berkumpulnya air mata sebelum ke punctum lacr
ima. Punya tarsus, mengandung kelenjar Meibom mengeluarkan minyak untuk melapisi
bagian luar air mata agar tidak cepat menguap. b. Konjungtiva Menghasilkan sel
musin sel goblet melindungi mata. a. Konjungtiva tarsal: didepan tarsus b. Konju
ngtiva bulbi c. Konjungtiva fornix Fungsi masing2 konjungtiva? c. kelenjar lakri
ma,
3
Annisa Rahim - 012106082
a. b. c. d. sel acini : sel silindris, tidak beraturan, fungsi untuk menyimpan g
ranul dan tetes lipid ductus excretorius intralobular: sel silindris, antarsel a
cini. ductus interlobular: sel silindris. Antara sel acini dan ductus excretoriu
s intralobular. sel myoepithel
d. Mm.oculi a. M. Rectus lateral (N. VI) dan medial (N. III): pergerakan mata ke
samping kanan dan kiri. b. M. Rectus inferior (N.III)dan superior(N.III): perger
akan mata ke atas ke atas dan bawah. c. M. Obliqus superior(N. IV) dan inferior
(N. III): pergerakan mata memutar ke kanan dan kekiri.
4. Bagaimana mekanisme melihat? 5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan i
nvolunter)! 6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah p
osisi tubuh dan kepalanya? 7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak
sakit ketika ada debu? 8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama be
rdiri? 9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?
STEP 4 MAPPING
STEP 7 1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! Anatomi, tambahkan g
ambar!!! CAVUM ORBITA
4
Annisa Rahim - 012106082
5
Annisa Rahim - 012106082
6
Annisa Rahim - 012106082
7
Annisa Rahim - 012106082
Organon visuum
Oculus
Organon oculi assesoria Kelenjar lakrimal Konjunctiva
Bulbus oculi
Nervus opticus
Selubung
Isi Palpebra
Tunica fibrosa Sclera Cornea Tunica vasculosa Choroid Corpus ciliare Iris Tunica
nervosa Stratum pigmenti Retina
Humor aquosus Lensa crystalina Corpus vitreum
Musculi oculi
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/sagittal-section.html
8
Annisa Rahim - 012106082
http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html
9
Annisa Rahim - 012106082
Diameter vertical mata: 23,5 mm, transversal 24 mm, anteroposterior 17,5mm,
10
Annisa Rahim - 012106082
11
Annisa Rahim - 012106082
12
Annisa Rahim - 012106082
13
Annisa Rahim - 012106082
14
Annisa Rahim - 012106082
15
Annisa Rahim - 012106082
Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, By Ethel Slonane http://books.google.co.id/b
ooks?id=F13RgtrhNc8C&pg=PA185&dq=sklera+adalah&hl=en&s a=X&ei=_mGTUcOsFsaQrQfOqY
HADg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=fals e BULBUS OCULI A. SELUBUNG 1
. TUNICA FIBROSA a. Sclera
16
Annisa Rahim - 012106082
Anatomi & Fisiologi U.Ps, By Evelyn C. Pearce: http://books.google.co.id/books?i
d=3ZyOm94xiCMC&pg=PA315&dq=sklera+adalah& hl=en&sa=X&ei=m1TUei3DYXZrQeOj4HABg&re
dir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false b. Cornea Cornea: bentuk transpara
n, refraksi cahaya (membiaskan cahaya), berapa kekuatannya (dioptri)? Fungsi cor
nea?
1. Epitel kornea merupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng
berlapis tanpa lapisan tanduk (squamous comples non keratin). Lapisan ini merupa
kan lapisan kornea terluar yang langsung kontak dengan dunia luar dan terdiri at
as 7 lapis sel. Epitel kornea ini mengandung banyak ujung- ujung serat saraf beb
as. Sel-sel yang terletak di permukaan cepat menjadi aus dan digantikan oleh sel
-sel yang terletak di bawahnya yang bermigrasi dengan cepat. 2. Membran Bowman m
erupakan lapisan fibrosa yang terletak di bawah epitel tersusun dari serat kolag
en tipe 1.
17
Annisa Rahim - 012106082
3. Stroma kornea merupakan lapisan kornea yang paling tebal tersusun dari serat-
serat kolagen tipe 1 yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen. Sel-s
el fibroblas terletak di antara serat-serat kolagen. 4. Membran Descemet merupak
an membran dasar yang tebal tersusun dari serat-serat kolagen. 5. Endotel kornea
Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari epitel sel
apis gepeng atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin dipe
rlukan untuk memelihara membran Descement. Sel-sel ini mempunyai banyak vesikel
dan dinding selnya mempunyai pompa natrium yang akan mengeluarkan kelebihan ioni
on natrium ke dalam kamera okuli anterior. Ion-ion klorida dan air akan mengikut
i secara pasif. Kelebihan cairan di dalam stroma akan diserap oleh endotel sehin
gga stroma tetap dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi (kurang cairan),
suatu faktor yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas refraksi kornea. Korn
ea bersifat avaskular (tak berpembuluh darah) sehingga nutrisi didapatkan dengan
cara difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari humor akweus d
i bagian tengah. Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal mengeluarkan kel
ebihan cairan di stroma.
http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adal ah&hl=en&
sa=X&ei=m1TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false
18
Annisa Rahim - 012106082
2. TUNICA VASCULOSA
a. Choroid
Khoroid merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel-sel pigm
en sehingga tampak bewarna hitam. Lapisan ini tersusun dari jaringan penyambung
jarang yang mengandung serat-serat kolagen dan elastin, sel-sel fibroblas, pembu
luh darah dan melanosit. Khoroid terdiri atas 4 lapisan yaitu 1. Epikhoroid meru
pakan lapisan khoroid terluar tersusun dari serat-serat kolagen dan elastin. 2.
Lapisan pembuluh merupakan lapisan yang paling tebal tersusun dari pembuluh dara
h dan melanosit. 3. Lapisan koriokapiler, merupakan lapisan yang terdiri atas pl
eksus kapiler, jaring0-jaring halus serat elastin dan kolagen, fibroblas dan mel
anosit. Kapiler-kapiler ini berasal dari arteri khoroidalis Pleksus ini mensupla
i nutrisi untuk bagian luar retina. 4. Lamina elastika, merupakan lapisan khoroi
d yang berbatasan dengan epitel pigmen retina. Lapisan ini tersusun dari jarring
-jaring elastik padat dan suatu lapisan dalam lamina basal yang homogen.
b. Corpus Cilliaris
19
Annisa Rahim - 012106082
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokterandasar/anatomi
mata/
Korpus siliaris dilapisi oleh 2 lapis epitel kuboid (Gb-7). Lapisan luar kaya ak
an pigmen dan merupakan lanjutan lapisan epitel pigmen retina. Lapisan dalam yan
g tidak berpigmen merupakan lanjutan lapisan reseptor retina, tetapi tidak sensi
tif terhadap cahaya. Sel-sel di lapisan ini akan mengeluarkan cairan filtrasi pl
asma yang rendah protein ke dalam bilik mata belakang (kamera okuli posterior).
20
Annisa Rahim - 012106082
c. Iris a. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil melebar. M. sphinct
er pupil kontraksi mengecilkan pupil GAMBAR nya M. dilator pupil dan M. Sphincter
pupil? Jarasnya!
Bagaimana proses pembentukan warna di iris? Warna mata dipengaruhi oleh melanosi
t pada lapisan yg berpigmen pada retina mata. Fungsi utama iris: meningkatkan ju
mlah cahaya yang masuk ke dalam mata pada waktu gelap, dan mengurangi jumlah cah
aya yang masuk ke dalam mata pada waktu terang. Jumlah cahaya yg memasuki mata m
elalui pupil sebanding dengan luas pupil. Diameter pupil manusia dapat mengecil
sampai 1,5 mm, dan membesar sampai 8 mm. Jumlah cahaya yg memasuki mata dapat be
rubah sekitar 30x lipat sebagai akibat dari perubahan diameter pupil. Guyton & H
all. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Pada iris terdapat 2 jenis otot polos (Gb-8) yaitu otot dilatator pupil dan otot
sfingter/konstriktor pupil. Kedua otot ini akan merubah diameter pupil. Otot di
latator pupil yang dipersarafi oleh persarafan simpatis akan melebarkan pupil, s
ementara otot sfingter pupil yang dipersarafi oleh persarafan parasimpatis (N. I
II) akan memperkecil diameter pupil. Jumlah sel-sel melanosit yang terdapat pada
epitel dan stroma iris akan mempengaruhi warna mata. Bila jumlah melanosit bany
ak mata tampak hitam, sebaliknya bila melanosit sedikit mata tampak bewarna biru
.
-
21
Annisa Rahim - 012106082
22
Annisa Rahim - 012106082
http://what-when-how.com/neuroscience/visual-system-sensory-systempart-4/
23
Annisa Rahim - 012106082
b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil melebar, terang menye
mpit Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?
24
Annisa Rahim - 012106082
Buku Ajar Diagnostik Fisik, By Mark H. Swartz 3. TUNICA NERVOSA a. Stratum Pigme
nti b. Retina Retina: macula lutea 1) sel batang/sel basal(adaptasi gelap dan me
lihat samping) dan 2) sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral dan
warna). a) b) c) d) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A. Lapisan
batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan pigmen Lapisan limitan luar Lapis
an nucleus luar; mengandung badan sel batang dan kerucut - Sel batang: rodopsin
10% Isomerase
25
Annisa Rahim - 012106082
11 cis-retinol (vit. A) 11 cis-retinal +skotopsin rodopsin. Cari skema!! Sel keruc
ut: reseptor warna - iodopsin Adakah pengaruh dari vitamin A juga?
-
e) f) g) h) i) j)
Lapisan pleksiform luar Lapisan nucleus dalam Lapisan pleksiform dalam Lapisan g
anglion Lapisan serabut saraf optik Membrane limitan dalam
26
Annisa Rahim - 012106082
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/section-retina.html
27
Annisa Rahim - 012106082
Jenis2 sel saraf pada retina: a. Fotoreseptor: sel batang dan sel kerucut menjala
rkan sinyal ke lapisan pleksiform luar, tempat sel batang dan sel kerucut bersin
aps dengan sel bipolar dan sel horizontal. b. Sel horizontal: menjalarkan sinyal
secara horizontal pada lapisan fleksiform luar dari sel batang dan sel kerucut
ke sel bipolar. Fungsi: inhibisi lateral untuk memperkuat kontras penglihatan. c
. Sel bipolar: menjalarkan sinyal secara vertical dari sel batang, sel kerucut,
dan sel horizontal ke lapisan pleksiform dalam,tempat sel2 itu bersinaps dg sel
ganglion dan sel amakrin. Fungsi:inhibisi dan eksitatasi d. Sel amakrin: menjala
rkan sinyal dalamdua arah, baik secara langsung dari sel bipolar ke sel ganglion
atau secara horizontal dalam lapisan pleksiform dalam dari akson sel bipolar ke
dendrite sel ganglion atau sel amakrin lainya. Sekitar 30 jenis sel amakrin tel
ah diidentifikasi. e. Sel ganglion, menjalarkan sinyal keluar dari retina melalu
i saraf optik ke dalam otak. Setiap retina mengandung sekitar 1,6 juta. 1) Sel W
: kurang lebih 40% dari seluruh sel ganglion. Kecepatan lambat 8m/detik. Menerim
a sebagian besar eksitasinya dari sel batang, dijalarkan melalui jalur sel bipol
ar kecil dan sel amakrin. 2) Sel X: 55%, kecepatan = 14m/detik. 3) Sel Y: 5%, se
l paling besar, menjalarkan sinyanya keotak dg kecepatan 50m/detik.
28
Annisa Rahim - 012106082
Jenis sel saraf yg tidak terlalu menonjol adalah sel interpleksiform yg menjalar
kan sinyal dalam arah retrograde dari lapiisan pleksiform dalam ke lapisan pleks
iform luar, sinyal ini bersifat menghambat dan diduga utk mengendalikan penyebar
an lateral dari sinyal penglihatan oleh selhorizontal di lapisa pleksiform luar.
Lapisan2 Retina dari luar-dalam a. Lapisan berpigmen retina Pigmen hitam melanin
dalam lapisan pigmen mencegah pantulan cahaya dari bagian lengkung bola mata; s
angat berguna untuk penglihatan yg jelas. Pada albino, ketika memasuki suatu rua
ngan yg terang, cahaya yg mengenai retina dipantulkan ke segala arah di dalam bo
la mata oleh permukaan retian yg tdk berpigmen dan oleh lapisan sclera sebuah ti
tik cahaya yg normalnya hanya mengandung beberapa sel batang atau kerucut akan d
ipantulkan ke segala arah dan merangsang banyak reseptor. Oleh karena itu, tajam
penglhatan seorang albino, walapun dg koreksi optik yg terbaik, jarang lebih ba
ik dari 20/100 sampai 20/200 dibandingkan dg nilai normal 20/20.
Epitel pigmen adalah suatu lapisan sel poligonal yang teratur, ke arah ora serra
ta bentuk selnya menjadi lebih gepeng. Inti sel berbentuk kuboid dengan sitoplas
manya kaya akan butir-butir melanin. Fungsi epitel pigmen adalah 1. Menyerap cah
aya dan mencegah terjadinya pemantulan. 2. Berperan dalam nutrisi fotoreseptor 3
. Penimbunan dan dan pelepasan vitamin A 4. Berperan dalam proses pembentukan rh
odopsin
b. Lapisan fotoreseptor Tabel perbedaan Sel batang Rodopsin dan penguraiannya ol
eh energy cahaya.
29
Annisa Rahim - 012106082
30
Annisa Rahim - 012106082
Skema siklus penglihatan rodopsin-retina
-
Sel kerucut. Iodopsin vitamin A + fotopsin. Kurva absorbsi cahaya : panjang gelo
mbang pigmen peka warna BIRU = 445 nm, HIJAU = 535 nm, MERAH = 570 nm.
31
Annisa Rahim - 012106082
c. Membrane limitan eksterna
rangkaian kompleks tautan antara sel batang, sel kerucut, dan sel Muller. Dengan
mikroskop cahaya tampak sebagai garis.
d. Lapisan nucleus luar:
lapisan yang terdiri atas inti-inti sel batang dan kerucut bersama badan selnya.
e. Lapisan fleksiform luar dibentuk oleh akson sel batang dan kerucut bersama d
endrit sel bipolar dan sel horizontal yang saling bersinaps.
f. Lapisan nucleus dalam dibentuk oleh inti-inti dan badan sel bipolar, sel hori
zontal, sel amakrin,
dan sel Muller. g. Lapisan fleksiform dalam dibentuk oleh sinaps antara sel bipo
lar, amakirn, dan sel ganglion.
h. Lapisan sel ganglion dibentuk oleh badan dan inti sel ganglion. i. Lapisan se
rabut nervus optikus dibentuk oleh akson sel ganglion. j. Membrane limitans inte
rna sebenarnya adalah membrana basalis sel Muller yang memisahkan
retina dari korpus vitreum.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
B. ISI 1. AQUOUS HUMOUR Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (ant
erior lensa) dan vitreous humor(antara posteror lensa dan retina). Aliran vitreo
us humor ke aquous humor? Produksi Aquous humor tidak terbatas dibandingkan vitr
eous humor, disekresi oleh epitel proc. Cilliaris corpus cilliare.
32
Annisa Rahim - 012106082
Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous humor? Menjaga agar tidak kering karena
ada kelenjar lacrimal.
http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html
-
-
Humor aquous adalah cairan yang mengalir berbas. Humor aquous secara terus-mener
us diproduksi dan direabsobrsi. Keseimbangan antara pembentukan dan reabsorbsi m
engatur volume total dan tekanan cairan intraocular. Dibentuk dalam mata kira-ki
ra 2-3 mikrometer tiap menit. Sekresi dimulai dg transport aktif ion natrium ked
alam ruangan diantara sel2 epitel ion natrium menarik ion klorida dan bikarbonat
mempertahankan sifat netralitas listrik osmosis air dari kapiler darah yg terle
tak di bawahnya ke dalam ruang interseluler epitel yg sama aquous humor membersihk
an ruangan
33
Annisa Rahim - 012106082
proc.siliaris sampai ke kamera okuli anterior mata. Selain itu, beberapa nutrien
t (glukosa, asam amino, asam askorbat) jg dibawa melalui epitel2 dg transport ak
tif/difusi terfasilitasi. TIO normal rata2 sekitar 15 mmHg, dg kisaran antara 12
-20 mmHg, diukur dengan Tonometri. Glaucoma: penyakit mata yg ditandai dg mening
katnya TIO secara patologis, kadang2 meningkat cepat sampai 60-70 mmHg. Tekanan
yg meningkat diatas 25-30 mmHg dapat menyebabkan hilangnya penglihatan bila dipe
rtahankan dalam jangka waktu lama. Pada sebagian besar kasus glaucoma, tekanan t
inggi abnormal disebabkan oleh peningkatan tekanan terhadap aliran keluar cairan
yg melalui ruang trabeku ke dalam canalis Schlemm pada iridocorneal junction. M
isal: peradangan mata akut leukosit dan jaringan nekrosis dapat menghambat ruang
trabekula. Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
-
2. LENSA CRYSTALINA Lensa: memfokuskan cahaya dg cara akomodasi (kemampuan adapt
asi lensa agar bayangan jatuh tepat di retina). Lensa mata tetap biconcave, yang
membedakan hanya jarak (ditentukan oleh ukuran diameter yang menebal atau menip
is.
34
Annisa Rahim - 012106082
Lensa terdiri atas 3 lapisan yaitu kapsul lensa, epitel subkapsul dan serat-sera
t lensa. Kapsul lensa merupakan lamina basal yang umumnya disusun oleh serat-ser
at kolagen tipe IV dan glikoprotein. Kapsul ini elastik, jernih dan kompak. Epit
el subkapsul hanya terdapat pada permukaan anterior lensa tepat di bawah kapsul
lensa. Epitelnya terdiri atas selapis sel kuboid. Di sebelah dalam dari epitel s
ubkapsul terdapat seratserat lensa yang di bentuk dari sel-sel yang kehilangan i
nti dan organel sel lainnya. Serat-serat ini kemudian diisi dengan protein lensa
kristalin (crystallins). Adanya kristalin ini akan meningkatkan index refraksi
lensa. Lensa sama sekali tidak mengandung pembuluh darah. Nutrisi untuk lensa di
peroleh dari humor akweus dan korpus vitreus. Lensa bersifat impermeabel, tetapi
dapat ditembus cahaya dengan mudah. Pada orang tua sering dijumpai kekeruhan pa
da lensa yang menyebabkan menurunnya kemampuan untuk melihat. Keadaan ini dikena
l sebagai katarak. Kondisi mungkin disebabkan oleh bertumpuknya pigmen atau subs
tansi lain dan keterpaparan sinar ultra violet secara berlebihan. Di samping itu
pada orang tua terjadi suatu keadaan yang dikenal sebagai presbiopia yaitu keti
dakmampuan mata untuk melihat benda-benda dalam jarak dekat yang disebabkan kare
na menurunnya elastisitas lensa akibat proses penuaan. Sebagai akibatnya lensa t
idak dapat mencembung guna memfokuskan bayangan benda secara tepat pada retina.
Keadaan ini dapat diatasi dengan pemakaian kaca mata. Lensa digantung ke korpus
siliaris oleh penggantung lensa yang dikenal sebagai zonula Zinii.
Otot siliaris mempunyai 2 set serabut otot polos yg terpisah :
35
Annisa Rahim - 012106082
a. serabut meridional: membentang dari ujung perifer zonula zinii sampai peralih
an kornea-sklera (limbus kornea). Kalau berkontraksi bagian perifer dari zonula
zinii akan tertarik secara medial ke arah tepi kornea regangan zonula zinii terh
adap lensa berkurang b. serabut sirkular: tersusun melingkar mengelilingi perlek
atan zonula zinii, kontraksi gerakan seperti sfingter mengurangi diameter lingka
r perlekatan zonula zinii regangan zonula berkurang. Jadi, kontraksi salah satu
sel serabut otot polos dalam otot silaris akan mengendurkan zonula zinii lensa le
bih cembung. Otot siliaris hampir seluruhnya diatur oleh sinyal saraf parasimpat
is dijalarkan ke mata melalui N.III. Impuls saraf parasimpatis kontraksi M.cilli
aris zonula kendur lensa semakin tebal dan meningkatkan daya bias mata mampu meli
hat objek lebih dekat .
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
3. CORPUS VITREUM
Korpus vitreus merupakan suatu agar-agar jernih yang mengisi ruang vitreus (ruan
g antara lensa dan retina). Korpus vitreus disusun hampir seluruhnya oleh air (9
9%) dan mengandung elektrolit, serat-serat kolagen dan asam hialuronat. Korpus v
itreus melekat pada seluruh permukaan retina. Di tengah korpus vitreus berjalan
sisa suatu saluran yang berisi cairan dikenal sebagai kanal hialoidea, yang semu
la mengandung arteri hialodea pada masa janin. Badan vitreus berfungsi untuk mem
elihara bentuk dan kekenyalan bola mata.
NERVUS OPTICUS
36
Annisa Rahim - 012106082
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokterandasar/anatomi
mata/
VASCULARISASI
37
Annisa Rahim - 012106082
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokterandasar/anatomi
mata/ ORGANON OCULI ASSESORIA
38
Annisa Rahim - 012106082
A. PALPEBRA
39
Annisa Rahim - 012106082
Eyelids and adnexae. Cross-section of the eyelid.
40
Annisa Rahim - 012106082
http://health7.com/Atlas%20of%20Pediatric%20Physical%20Diagnosis/Eyelids%20%26am
p%3B% 20Adnexae-Anatomy%20of%20the%20Eyelid/1 Sagittal Section Of Accessory Stru
ctures http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html
B. CONJUNGTIVA
http://media.mansmed.com/details.php?image_id=41
41
Annisa Rahim - 012106082
C. GLANDULA LACRIMALIS
Anterior View Of Lacrimal Apparatus http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/external-eye.html
42
Annisa Rahim - 012106082
D. MM. OCULI
43
Annisa Rahim - 012106082
http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adalah&hl=en&s
a=X&ei =m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false
44
Annisa Rahim - 012106082
Ukuran daya bias lensa Dioptri- Makin besar sudut pembelokan cahaya yg diakibatka
n oleh sebuah lensa, makin besar daya bias lensa tsb. - Ukuran daya bias lensa = d
ioptri - Daya bias lensa konveks dalam dioptri = 1 meter dibagi jarak fokusnya.
Jadi, sebuah lensa sferis mempunyai daya bias +1 dioptri bila lensa itu memusatk
an cahaya sejajar menuju satu titik focus 1 meter dibelakang lensa. Bila mampu m
embelokkan berkas cahaya sejajar dua kali kekuatan lensa yang berdaya bias +1 di
optri maka lensa tersebut berkekuatan +2 dioptri, dan berkas cahaya akan difokus
kan 0,5 meter di belakang lensa. - Daya bias lensa konkaf tidak dapat dinyatakan
dengan jarak focus di belakang lensa, karena cahaya bukan mengalami konvergensi
tetapi mengalami divergensi. Namun, jika menyebarkan berkas cahaya dengan kekua
tan yg sama dg lensa konveks berkekuatan +1 dioptri, lensa konkaf itu disebut me
mpunyai daya bias -1 dioptri. - Lensa konkaf dapat menetralkan daya bias lensa k
onveks. Jadi, dengan meletakkan lensa konkaf berkekuatan 1 dioptri tepat di depa
n lesa konveksi berkekuatan 1 dioptri akan menghasilkan sistem lensa berdaya bia
s nol. - Kekuatan lensa silindris diukur dg cara yg sama seperti mengukur kekuat
an lensa sferis, kecuali bahwa selain kekuatan lensa, sumbu lensa silindris juga
harus dinyatakan. Jika suatu lensa silindris memfokuskan cahaya sejajar pada su
atu garis focus 1 meter di belakang lensa, lensa ini disebut mempunyai kekuatan
+1dioptri, sebaliknya jika lensa silindris konkaf menyebarkan cahaya dg kekuatan
sama seperti pemusatan cahaya oleh lensa silindris berkekuatan +1 dioptri, lens
a ini dsebut mempunyai kekuatan -1 dioptri. Jika garis fokusnya horizontal, sumb
unya dikatakan 0 derajat, jika garis ini vertical, sumbunya disebut 90 derajat.
SISTEM LENSA 4 perbatasan refraksi: a. Perbatasan antara permukaan anterior korn
ea dan udara. b. Perbatasan antara permukaan posterior kornea dan humor aquous.
c. Perbatasan antara humor aquous dan permukaan anterior lensa mata d. Perbatasa
n antara posterior lensa mata dengan humor vitreous. Indeks internal: udara: 1,
kornea: 1,38, humor aquous: 1,33, lensa crystalina: 1,4, humor vitreous: 1,34. R
EDUCED EYE
45
Annisa Rahim - 012106082
Bila semua permukaan refrasi mata dijumlahkan secara aljabar dan dibayangkan seb
agai sebuah lensa, susunan optikmata normal akan terlihat sederhana dan ditampil
kan secara skematis sbg reduced eye. Pada reduced eye dibayangkan hanya terdapat
1 lensa dg titik pusat 17 mm didepan retina, dan mempunyai daya bias total 59 d
ioptri pd saat mata berakomodasi untuk melihat jauh. Daya bias total = 59 dioptr
i. 2/3 dihasilkan oleh permukaan anterior kornea, karena indeks bias kornea sang
at berbeda dari indeks bias udara. Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedo
kteran. Jakarta: EGC.
-
2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya! No. 1 3. Apa saja adneksa mata bese
rta fungsinya! No.1
4. Bagaimana mekanisme melihat?
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/visual-pathway.html
46
Annisa Rahim - 012106082
47
Annisa Rahim - 012106082
Optic nerve pathways: The left and right branches of the optic nerves join behin
d the eyes, just in front of the pituitary gland, to form a cross-shaped structu
re called the optic chiasma. Within the optic chiasma, some of the nerve fibers
cross. The fibers from the nasal (inside) half of each retina cross over, but th
ose from the temporal (outside) half do not. Specifically, the fibers from the n
asal half of the left eye and the temporal half of the right eye form the right
optic tract; and the fibers from the nasal half of the right eye and the tempora
l half of the left form the left optic tract. The nerve fibers then continue alo
ng in the optic tracts. Just before they reach the thalamus of the brain, a few
of the nerve fibers leave to enter nerve nuclei that function in visual reflexes
. Most of the nerve fibers enter the thalamus, forming a junction (synapse) in t
he back of the thalamus. From there the visual impulses enter nerve pathways cal
led the optic radiations, which lead to the visual (sight) cortex of the occipit
al (back) lobes of the brain. http://drugline.org/medic/term/optic-nerve-pathway
s/
48
Annisa Rahim - 012106082
49
Annisa Rahim - 012106082
5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)! Refleks Mengedip Ban
yak sekali ilmuan mengemukakan teori mengenai mekanisme refleks kedip seperti ad
anya pacemaker atau pusat kedip yang diregulasi globus palidus atau adanya hubun
gan dengan sirkuit dopamin di hipotalamus. Pada penelitian Taylor (1999) telah d
ibuktikan adanya hubungan langsung antara jumlah dopamine di korteks dengan meng
edip spontan dimana pemberian agonis dopamin D1 menunjukkan peningkatan
50
Annisa Rahim - 012106082
aktivitas mengedip sedangkan penghambatannya menyebabkan penurunan refleks kedip
mata. Refleks kedip mata dapat disebabkan oleh hampir semua stimulus perifer, n
amun dua refleks fungsional yang signifikan adalah (Encyclopdia Britannica, 2007)
: o Stimulasi terhadap nervus trigeminus di kornea, palpebra dan konjungtiva yan
g disebut refleks kedip sensoris atau refleks kornea. Refleks ini berlangsung ce
pat yaitu 0,1 detik. o Stimulus yang berupa cahaya yang menyilaukan yang disebut
refleks kedip optikus. Refleks ini lebih lambat dibandingkan refleks kornea. Ri
tme Normal Kedipan Mata Pada keadaan terbangun, mata mengedip secara reguler den
gan interval dua sampai sepuluh detik dengan lama kedip selama 0,3-0,4 detik. Ha
l ini merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan kontinuitas film prekorneal
dengan cara menyebabkan sekresi air mata ke kornea. Selain itu, mengedip dapat
membersihkan debris dari permukaan okuler. Sebagai tambahan, mengedip dapat mend
istribusikan musin yang dihasilkan sel goblet dan meningkatkan ketebalan lapisan
lipid (McMonnies, 2007). Iwanami (2007) mengemukakan bahwa muskulus Riolan dan
muskulus intertarsal dipercaya berhubungan dengan sekresi kelenjar meibom. Menur
ut Hollan (1972), frekuensi mengedip berhubungan dengan status mental dan juga d
iregulasi oleh proses kognitif. Kara Wallace (2006) pada Biennial International
Conference on Infant Studies XVth di Jepang (Abelson, 2007) menyatakan bahwa ber
bicara, menghapal, dan perhitungan mental (mental arithmatic) dihubungkan dengan
peningkatan frekuensi mengedip. Sedangkan melamun, mengarahkan perhatian dan me
ncari sumber stimulus diasosiasikan dengan penurunan frekuensi mengedip mata. Na
mun, kedipan mata dapat bervariasi pada setiap aktivitas seperti membaca, menggu
nakan komputer, menonton televisi, mengendarai alat transportasi, dan memandang.
Frekuensi mengedip juga dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti keletih
an, pengaruh medikasi, stres dan keadaan afektif(Doughty, 2001). http://reposito
ry.usu.ac.id/bitstream/123456789/16739/4/Chapter%20II.pdf Mekanisme utama yang t
erjadi dalam proses buka tutup kelopak mata adalah relaksasi muskulus orbikulari
s okuli dan kontraksi muskulus levator palpebra superior dan dipertahankan oleh
muskulus tarsalis (Muller muscle) Persarafan yang mengaturnya adalah nervus faci
alis dan nervus okulomotor.
51
Annisa Rahim - 012106082
The Eye Blink Reflex Tactile stimulation of the cornea results in an irritating
sensation that normally evokes eyelid closure (an eye blink). The response is co
nsensual (i.e., bilateral) - involving automatic eyelid closure at both eyes. Th
e corneal eye blink reflex neural circuit: This neural circuit (Figure 7.1) is r
elatively simple, consisting of the trigeminal1 afferent (free nerve endings in t
he cornea, trigeminal nerve, ganglion, root, and spinal trigeminal tract), which
end on trigeminal 2 afferent in the spinal trigeminal nucleus, some of which sen
d their axons to reticular formation interneurons, which send their axons bilate
rally to facial motor neurons in the facial nucleus, which send their axons in t
he facial nerve to orbicularis oculi, which functions to lower the eyelid
http://nba.uth.tmc.edu/neuroscience/s3/chapter07.html Delapan puluh persen dari
mata berkedip secara sempurna, delapan belas persen berkedip secara inkomplit da
n dua persen twitch. Bila ditinjau berdasarkan rangsang berkedip, berkedip terdi
ri dari tiga kategori, yaitu (Acosta et al, 1999; Pepose et al, 1992; Delgado et
al, 2003) : Berkedip involunter yaitu berkedip secara spontan, tanpa stimulus d
engan generator kedipan di otak yang belum diketahui secara jelas.
52
Annisa Rahim - 012106082
Berkedip volunter yaitu secara sadar membuka dan menutup kelopak mata. Refleks b
erkedip adalah berkedip yang dirangang bila ada stimulus eksternal melalui nervu
s trigeminus dan nervus fasialis. Berkedip melibatkan dua otot yaitu muskulus le
vator palpebra superior dan muskulus orbikularis okuli (AAO, 2007). Aktivitas be
rkedip melibatkan nukleus kaudatus (Mazzone et al, 2010) dan girus presentralis
media (Kato et al, 2003), dan inhibisi berkedip melibatkan korteks frontal (Stus
s et al, 1999;Mazzone et al, 2010). http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456
789/34860/4/Chapter%20II.pdf 6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat meliha
t tanpa merubah posisi tubuh dan kepalanya? Secara normal, mata memiliki 3 macam
gerakan yg berjalan secara continu namun hampir tak terasa: a. Tremor yg terus-
menerus dg kecepatan 30-80 siklus perdetik yg disebabkan oleh kontraksi yg berun
tun dari unit motor pada otot2 mata. b. Penyimpangan yg lambat dari bola mata ke
satu jurusan atau ke jurusan yg lainnya. c. Gerakan ceklikan tiba2 yg diatur ol
eh mekanisme fiksasi involunter. Mekanisme fiksasi bola mata peran oleh kolikuli
superior. Kolikulus superior penyebab utama untuk menggerakkan mata dan kepala
ke arah objek yg mengganggu penglihatan.. Serabut2 saraf optik yg berasal dari m
ata menuju kolikuli yg merupakan cabang dari serabut2 Y yg berkonduksi cepat (sa
lah satu cabangnya berjalan kekorteks penglihatan dan yg lain kea rah kolikulus
superior) Korteks penglihatan N.III, IV, VI gerakan mata. Kolikulus superior (me
lalui fasiculus longitudinal medialis) tingkat lain di batang otak bergeraknya s
eluruh kepala dan bahkan seluruh tubuh kea rah objek .
-
53
Annisa Rahim - 012106082
54
Annisa Rahim - 012106082
55
Annisa Rahim - 012106082
An extensive body of literature describing lesion studies, human behavioural tes
ting, functional neuroimaging, animal neurophysiology and detailed anatomy has i
dentified several brain areas that are involved in controlling visual fixation a
nd saccadic eye movements, including regions in the cerebral cortex, basal gangl
ia, thalamus, superior colliculus (SC), brainstem reticular formation and cerebe
llum48, 49, 56, 96, 114, 115, 116 (see panels a and b). Visual inputs to the sys
tem arise from the retino-geniculo-cortical pathway to the primary visual cortex
and from the retinotectal pathway to the superficial layers of the SC. Visual i
nformation is processed through several extrastriate visual areas117 before it i
mpinges on motor structures to affect action. The lateral intraparietal area (LI
P) in the posterior parietal cortex is at the interface between sensory and moto
r processing118, 119. The LIP projects to both the intermediate layers of the SC
120 and the frontal cortical oculomotor areas121, 122, including the frontal eye
fields (FEF), the supplementary eye fields (SEF) and the
56
Annisa Rahim - 012106082
dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC). The FEF has a crucial role in executing
voluntary saccades98, 123, 124, 125. The SEF is important for internally guided
decision-making and sequencing of saccades126, 127. The DLPFC is involved in exe
cutive function, spatial working memory and suppressing automatic, reflexive res
ponses91, 92, 93. All of these frontal regions project to the SC28, 59, 62, 128,
129, 130, which is a vital node in the premotor circuit where cortical and subc
ortical signals converge and are integrated56, 131. The FEF, SEF and SC project
directly to the paramedian pontine reticular formation to provide the necessary
input to the saccadic premotor circuit so that a saccade is initiated or suppres
sed59, 132, 133. Frontal cortical oculomotor areas also project to the caudate n
ucleus (CN)66, 134, 135. GABA ( -aminobutyric acid) neurons in the CN project th
rough the direct pathway to the substantia nigra pars reticulata (SNpr). Neurons
in the SNpr form the main output of the basal ganglia circuit: they contain GAB
A and project to the intermediate layers of the SC and to nuclei in the thalamus
that project to the frontal cortex. Cortical inputs to the direct pathway lead
to disinhibition of the SC and thalamus because these signals pass through two i
nhibitory synapses. There is also an indirect pathway through the basal ganglia,
in which a separate set of GABA neurons in the CN project to the external segme
nt of the globus pallidus (GPe). GABA neurons in GPe then project to the subthal
amic nucleus (STN). Neurons in the STN send excitatory projections to neurons in
the SNpr, which in turn project to the SC and thalamus. Cortical inputs to the
indirect pathway lead to inhibition of the SC and thalamus because these signals
pass through three inhibitory synapses134, 136. LGN, lateral geniculate nucleus
; SCi, superior colliculus intermediate layers; SCs, superior colliculus superfi
cial layers. http://www.nature.com/nrn/journal/v5/n3/box/nrn1345_BX1.html 7. Men
gapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu? karena ma
ta mempunyai palpebra superior dan inferior yang dapat menutup dan berfungsi mel
indungi bola mata anterior. Berkedip membantu menyebarkan lapis tipis air mata,
yg melindungi kornea dan konjunctiva dari dehidrasi (Oftalmologi Umum)
57
Annisa Rahim - 012106082
58
Annisa Rahim - 012106082
8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri?
59
Annisa Rahim - 012106082
9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?
60
Annisa Rahim - 012106082
FYI
61
Annisa Rahim - 012106082
62
Annisa Rahim - 012106082
63
Annisa Rahim - 012106082
64
Annisa Rahim - 012106082
65
Annisa Rahim - 012106082
66
Annisa Rahim - 012106082
67
Annisa Rahim - 012106082
68
Annisa Rahim - 012106082
69
Annisa Rahim - 012106082
70
Annisa Rahim - 012106082
71
Annisa Rahim - 012106082
72
Annisa Rahim - 012106082
73
Annisa Rahim - 012106082
74
Annisa Rahim - 012106082
75
Annisa Rahim - 012106082
76
Annisa Rahim - 012106082
77
Annisa Rahim - 012106082
78
Annisa Rahim - 012106082
79
Annisa Rahim - 012106082
Buku Ajar Diagnostik Fisik By Mark H. Swartz http://books.google.co.id/books?id=
w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adalah&hl=en&sa=X&ei =m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redi
r_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false
80

Anda mungkin juga menyukai