3.1 Komposisi Hidrokarbon Cair Ada 2 (dua) macam hidrokarbon cair yakni : Liquified Gases, adalah senyawa hidrokarbon cair yang berasal dari gas yang dicairkan baik dengan cara ditekan, didinginkan maupun dengan ditekan dan didinginkan. Contoh : - Liquified Natural Gas (LNG) - Liquified Petroleum Gas (LPG) - Condensate Komposisi kimia dari NGL dan condensate dapat diketahui dengan mudah, yakni dengan analisa chromatography dan dapat diketahui komposisi kimia secara kwalitatip dan kwantitatip. Komposisi condensate adalah C 5 + yakni, senyawa pentan dan yang lebih berat, sehingga pada kondisi atmosfir sudah berupa cairan.
Contoh komposisi condensate product dari LNG Plant sbb.:
Cairan Hidrokarbon Komplek. Yakni senyawa hidrokarbon cair yang terdiri dari berbagai jenis senyawa hidrokarbon dan komposisi kimianya sangat kompleks sehingga sulit analisis.
Contoh : Crude oil atau minyak bumi Crude oil terdiri ribuan jenis senyawa hidrokarbon PONA mulai dari CH 4 s/d C 85 H 60 yang digolongkan yakni : 1. Hidrokarbon Parafin 2. Hidrokarbon Olefin 3. Hidrokarbon Napthen 4. Hidrokarbon Aromat Didalam gas bumi hanya terdapat hidrokarbon parafin, yakni senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom Carbon jenuh dan tidak membentuk siklus atau ikatan cincin. Contoh : 1. Hidrokarbon Parafin n = 2 C 2 H 6
n = 3 C 3 H 8
n = 5 C 5 H 12
n = 8 C 8 H 18
2. Hidrokarbon Olefin Adalah hidrokarbon parafin yang kehilangan beberapa atom hidrogen terjadi ikatan rangkap diantara atom karbon. Contoh : H H H H
H - C - C H H C = C H
H H Ethane Ethylene
H H H
H C - C - C - H CH 2 = CH CH 3
H H H Propane Propylene
3. Hidrokarbon Naphthen Adalah hidrokarbon parafin yang membentuk siklus Contoh : H H
CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 H C C H
H C C H
H H Butana Siklo Butana
4. Hidrokarbon Aromat Adalah hidrokarbon olefin yang membentuk siklus, dengan berbagai variasinya.
3.2. Density, Specific Gravity and API Gravity Sifat ini menghubungkan antara volume dan berat zat density (kerapatan) adalah berat zat untuk tiap satuan volume, satuannya gr/cm 3 , kg/l, lg/ft 3 . Air pada 60 o F (15 o C) mempunyai density 62,37 lb/Cu Ft yang kira-kira sama dengan 1 gr/cm 3 . Specific Gravity (SG) adalah perbandingan density antara zat dengan air. Untuk industri minyak, ada dua SG yaitu SG 60/60 yaitu rasio antara density minyak pada 60 o F dengan density air pada 60 o F, yang kedua adalah SG 15/4 yaitu rasio antara density minyak pada 15 o C dengan density air pada suhu 4 o C. Selain SG juga digunakan o API Gravity (American Petroleum Institute) dengan hubungan sebagai berikut :
Di laboratorium pemeriksaan SG (ASTM D 1298) dan API Gravity dilakukan dengan hydrometer (ASTM D 287), picnometer atau westphalt balance. Hampir semua hasil minyak dijual dengan dasar volume, sedang untuk biaya transportasi banyak didasarkan pada berat. SG sendiri tidak memberikan pengaruh yang berarti pada hasil minyak tetapi karena pemeriksaannya mudah dan cepat banyak digunakan untuk interpretasi kontaminasi antar fraksi. Karena pengaruh suhu merubah besarnya SG, maka ASTM-IP membuat daftar koreksi yang disebut Measurement Table, untuk merubah SG pada suhu pengamatan (SG observed) menjadi SG pada suhu standard (SG 60/60 o F atau SG 15/4 o C). 3.3. Tekanan Uap Molekul-molekul zat cair di permukaan cenderung untuk melepaskan diri menjadi molekul molekul uap. Hal ini terjadi karena molekul molekul tadi mempunyai tenaga kinetis rata rata lebih besar dari molekul molekul di dalam cairan. Kalau zat cair berada didalam bejana tertutup, pada suatu saat penguapan cairan akan diikuti dengan pengembunan uap. Maka di katakan pada saat itu terjadi kesetimbangan, artinya kecepatan penguapan sama dengan kecepatan pengembunan. Tekanan uap pada saat terjadi kesetimbangan ini disebut tekanan uap jenuh (saturated), selanjutnya disebut dengan tekanan uap saja. Apabila dalam bejana tadi hanya ada 1 macam zat cair disebut tekanan uap murni.
Tekanan uap zat cair dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhunya makin tinggi pula tekanan uapnya. Tekanan uap murni dari berbagai senyawa hidrokarbon dapat dilihat pada grafik di halaman berikut. Suatu bejana yang berisi zat cair yang terdiri dari campuran beberapa senyawa hidrokarbon, tekanan uapnya merupakan campuran tekanan uap dari senyawa senyawa tadi.
Tekanan uap didalam tangki yang ditunjukkan oleh manometer adalah tekanan uap campuran dari propan dan butan. Menurut hukum ROULT tekanan uap campuran tersebut adalah merupakan jumlah tekanan uap partiil dari masing masing komponen di dalam tangki, dalam hal ini adalah tekanan uap partiil propan dan butan. P = Pc 3 + Pc 2
Pc 3 = Xc 3 . P o c 3
Pc 4 = Xc 4 . P o c 2
Pc 3 = Tekanan uap partiil propan, yakni tekanan yang ditimbulkan oleh propan kalau berada sendirian pada bejana tersebut, demikian juga untuk Pc 4 . P o c 3 = Tekanan uap murni propan pada suhu T (dilihat dari grafik), demikian pula untuk P o c 4
Contoh soal: Sebuah separator berisi campuran propana dan iso butana cair suhunya 150 o F. Apabila jumlah mole propana = 0.825 dan iso-butana = 0,175. hitunglah tekanan absolut dari tersebut ? Pada suhu = 150 o F, (dari grafik tekanan uap versus suhu) didapat sbb. P o c 3 = 350 psia P o c 4 = 148 psia P total = Pc 3 + P 1 -c 4 = Xc 3 . P o c 3 + Xc 4 . P o c 4
= 0.825 (350) + 0.175 (148) = 314,65 psia
Hubungan Reid Vapor Pressure (RVP) dengan True Vapor Pressure (TVP)
Aplikasi Tekanan Uap di dalam industri. Semua zat cair yang berada dalam bejana terbuka akan mendidih apabila tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosferis. Hal ini berarti : Semua produk yang disimpan dalam tangki atmosferis tekanan uapnya harus lebih rendah dan tekanan atmosferis, pada suhu tertinggi atmosferis. Produk yang disimpan dalam tangki bertekanan selalu berada dalam kondisi titik didihnya. Apabila tangki tersebut menerima panas dari luar (misalnya), maka produk tadi akan mendidih molekul molekul uap semakin banyak tekanan naik. Pendidihan cairan dalam tangki bertekanan tersebut tidak akan berlangsung terus menerus, tetapi akan segera berhenti pada saat tekanan absolutenya = tekanan uap cairan pada suhu waktu itu. Di dalam laboratorium, tekanan uap diuji dengan alat Reid Vapor Pressure (ASTM D 323).
Produk yang diperiksa tekanan uapnya dengan RVP adalah fraksi naphtha, atau gasoline.
Untuk mengetahui fraksi ringan yang terdapat di dalam produk, selain di uji sifatnya dengan Hydrometer SG, atau density maka di uji juga distilasi ASTM D86.
3.4. Titik Didih (Boiling Point) Adalah suhu dimana cairan mendidih. Pada saat mendidih, molekul-molekul uap dan tekanan uap dari zat cair adalah sama dengan tekanan di atas permukaan cairannya. Jika tekanan di permukaan cairan diturunkan, maka titik didih cairannya jua akan menjadi lebih rendah. Demikian pula jika tekanan diatas permukaan cairannya dinaikkan, maka titik didih cairannya akan naik pula. Setiap cairan hidrokarbon, mempunyai titik didih yang berbeda. Sehingga atas dasar perbedaan titik didih ini, maka campuran beberapa macam senyawa hidrokarbon dapat dipisahkan dengan cara distilasi.Untuk pemisahan campuran gas-gas, digunakan distilasi bertekanan (Pressurized Distillation).
3.5. Kandungan Air (Water Content). Adalah jumlah air yang terkandung di dalam gas alam (Gas-Water System). Jika di dalam gas alam yang mengandung air diolah di dalam proses, maka akan mengakibatkan terbentuknya hydrate dan menyebabkan korosi pada sistem perpipaan serta peralatan yang digunakan. Sehingga untuk mencegah hal ini, maka gas harus dikeringkan (dibebaskan dari air) dengan proses dehydrasi atau pengeringan. Ada beberapa cara untuk menurunkan kandungan air di dalam gas misalnya proses pendinginan, absorpsi dan adsorpsi Jumlah air yang terkandung di dalam gas akan meningkat dengan naiknya suhu gas. Tetapi jika tekanan gas bertambah besar, maka kandungan air di dalm gas akan menurun, seperti terlihat pada grafik dibawah ini.
Contoh Komposisi Gas Bumi : FEED GAS PT. ODIRA ENERGY PERSADA 1 APRIL 2006 No Komposisi Simbol % Mol 1 Nitrogen N 2 0,001 2 Carbon Dioxide CO 2 2,408 3 Methane CH 4 60,6964 4 Ethane C 2 H 6 12,9636 5 Propane C 3 H 8 13,9033 6 l-Butane I(C 4 H 10 ) 2,9282 7 n-Butane n(C 4 H 10 ) 3,7815 8 i-Pentane I(C 5 H 12 ) 1,6456 9 n-Pentane N(C 5 H 10 ) 0,8510 10 Hexane+ (C 6 H 14 ) 1,4095 11 Water (H 2 O) Saturated 12 Gross/Net Heating Value 1,559 Btu/scf 13 Relative density 0,9465 14 Compresibilitaty 0,9935 15 Temperature 49 o C 16 Pressure 45 psig
Kondensat dalam kondisi atmosferik berupa cairan, yang mempunyai sifat mudah menguap, mudah terbakar dan tidak mudah tercampur dengan air. Reaksi:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Label: Seputar LPG Tidak ada komentar: Poskan Komentar Link ke posting ini Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Arsip Blog 2013 (1) 2012 (4) o Juni (4) Sifat-sifat Hidrokarbon Cair Sifat-sifat Gas ELPIJI Jungle Lembang Outbound, 26 Juni 2012 Total Tayangan Laman 374 DetikSport MancingMania7 LowonganMigas Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.