Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

KETERGANTUNGAN LAJU REAKSI PADA TEMPERATUR


I Made Adi Suardhyana (11081000!
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,
Bukit Jimbaran
A"STRAK
Telah dilakukan percobaan ketergantungan laju reaksi pada temperatur. Percobaan
ketergantungan laju reaksi pada temperatur ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh
perubahan temperatur pada laju reaksi, memperlihatkan kegunaan pengukuran volume gas
guna mengikuti kinetika penguraian katalitik H
2
O
2
serta untuk menentukan tetapan laju k dan
waktu paruh (t
12
! pada temperatur tertentu.
Hasil percobaan diperoleh bahwa suhu sangat berpengaruh pada laju reaksi. "emakin
tinggi suhu, semakin cepat reaksi terjadi. #ntuk percobaan ini dilakukan pengamatan
gelembung gas sampai waktu 1$ menit pada suhu %$
o
&, %'
o
&, dan ('
o
&. )engan hasil *ang
didapat bahwa semakin besar temperatur *ang digunakan pada percobaan ini, maka
gelembung gas *ang timbul atau terjadi maka semakin cepat. +erdasarkan perhitungan
dengan menggunakan data *ang telah diperoleh, maka dihasilkan persamaan regresi linear
untuk reaksi katalitik tersebut adalah y , -%.$/,' x 0 11,%%%. Harga 2
a
*ang diperoleh dari
hasil perhitungan adalah dan harga 3 untuk praeksponensial *akni
4ata 4unci 5 Laju reaksi,Waktu paruh, Temperatur, Kinetika penguraian katalitik, dan
Persamaan regresi linier.
1
6e
/0
H
0

PENDA#ULUAN
4inetika kimia adalah bagian ilmu
kimia 7isika *ang mempelajari laju reaksi
kimia, 7aktor-7aktor *ang mempengaruhi
serta penjelasan hubungann*a terhadap
mekanisme reaksi. 8aju atau kecepatan
dide7inisikan sebagai jumlah suatu
perubahan tiap satuan waktu. "atuan waktu
dapat berupa detik, menit, jam, hari atau
Tahun. 4inetika kimia disebut juga
dinamika kimia, karena adan*a gerakan
molekul, elemen atau ion dalam mekanisme
reaksi dan laju reaksi sebagai 7ungsi waktu.
9ekanisme reaksi dapat diramalkan dengan
bantuan pengamatan dan pengukuran
besaran termodinamika suatu reaksi,
dengan mengamati arah jalann*a reaktan
maupun produk suatu sistem. "*arat untuk
terjadin*a suatu reaksi kimia bila terjadi
penurunan energ* bebas. 9erubah
konsentrasi dari suatu :at di dalam suatu
reaksi biasan*a merubah juga laju reaksi.
Persamaan laju menggambarkan perubahan
ini secara matematis. 3da beberapa cara
untuk mengukur laju reaksi dai suatu reaksi.
"ebagai contoh, jika gas dilepaskan dalam
suatu reaksi, kita dapat mengukurn*a
dengan menghitung volume gas *ang
dilepaskan per menit pada waktu tertentu
selama reaksi berlangsung. )e7inisi laju ini
dapat diukur dengan satuan cm
/
s
-1
. )alam
menentukan laju suatu reaksi, laju biasan*a
diukur dengan melihat berapa cepat
konsentrasi suatu reaktan berkurang pada
waktu tertentu. "ebagai contoh, misalkan
kita memiliki sutau reaksi antara dua
sen*awa 3 dan +, setidakn*a salah satu
dari mereka merupakan :at *ang bisa
diukur konsentrasin*a. 9isaln*a larutan
atau dalam bentuk gas. #ntuk reaksi
stoikiometri sederhana seperti5 ()ogra,
1;;$!
3 +
9aka untuk mengungkapkan kecepatan
reaksi dalam konteks perubahan konsentrasi
antara reaktan atau produk adalah5
4ecepatan pembentukan produk tidak
memerlukan tanda minus (-! karena
bernilai positi7. Penentuan laju reaksi dapat
diukur dengan menggunakan gelombang
caha*a *ang akan diserap oleh salah satu
reaktan atau produk sehingga panjang
gelombang tertentu sebanding dengan
konsentrasin*a. (4arlohadiprodjo, 1;;$!
)alam reaksi kimia ada *ang
berlangsung cepat dan lambat, 7aktor-7aktor
*ang mempengaruhi laju reaksi *aitu si7at
kimia dari reaktan, kemampuan reaktan
berinteraksi, konsentrasi reaktan,
temperatur sistem dan katalis. (+ird, 1;;/!
)alam reaksi penguraian katalitik H
2
O
2
sebagai berikut5 (Tim 8aboratorium 4imia
6isika, 2$11!
H
2
O
2

(a<!
H
2
O
(l!
0 = O
2

(g!
"uatu cara *ang gampang untuk
mengukur laju reaksi ini adalah dengan
memantau volume oksigen *ang timbul
dengan waktu. "ehingga akan diperoleh
persamaan laju sebagai berikut5
[ ]
dt
O H d
laju
2 2
=
Pada temperatur tertentu, laju reaksi ini
dapat din*atakan dengan5
laju [ ]
n
O H
2 2
(1!
atau [ ]
n
O H k laju
2 2
= (2!
>ika kedua persamaan diatas digabung
maka diperoleh5
[ ]
[ ]
2 2
2 2
O H k
dt
O H d
laju = =
2
?ang jika diintegralkan akan memberikan
hasil5
[ ] [ ]
kt
t
e O H O H

=
$ 2 2 2 2
)alam percobaan ini, kita tidak akan
mengukur [ ]
2 2
O H tetapi *ang diukur
adalah volum oksigen *ang dikeluarkan
(pada tekanan atmos7er dan temperatur
kamar! pada waktu *ang bervariasi selama
reaksi. @olume oksigen *ang timbul pada
sembarang waktu adalah berbanding lurus
dengan ban*akn*a jumlah mol H
2
O
2
*ang
terurai waku reaksi. >adi jika @ adalah
volume oksigen *ang dihasilkan pada
waktu tak hingga maka 5

V
[ ]
$ 2 2
O H
(seluruh H
2
O
2
telah terurai pada waktu tak
hingga!
dan (
t
V V

! [ ]
t
O H
2 2

maka akan diperoleh persamaan5


(
t
V V

! ,
kt
e V

kt
t
e V V V


=
(/!
>adi jika volume oksigen *ang
dihasilkan itu (@t! diukur pada waktu *ang
bervariasi selama percobaan maka data
dapat dicocokkan dengan relasi dalam
persamaan (/!memakai prosedur Anonlinear
least s<uaresB *ang nonlinear sehingga
memberikan nilai @ *ang terbalik dan
juga nilai k pada temperatur reaksi.
(4arlohadiprodjo, 1;;$!
>ika reaksi dilaksanakan pada
temperatur *ang bervariasi maka akan dapat
diamati bahwa tetapan kecepatan (k! untuk
reaksi akan bervariasi pula. #ntuk reaksi-
reaksi *ang sederhana, hubungan tetapan
kecepatan (k! dengan waktu dapat
dirumuskan dengan5 ()ogra, 1;;$!
k , 3 e
C2aDT
dimana 5 3 , 7aktor pra-eksponensial
2a , energi aktivasi (k>mol!
D , konstanta gas (.,/11 >mol
4!
T , temperatur absolut
e , bilangan dasar logaritma
(2,(1./!
Persamaan diatas dikenal dengan
persamaan 3rrhenius. >ika persamaan
tersebut ditulis dalam bentuk logaritma
maka diperoleh5
A
T
x
R
a
k ln
1
ln + =
)engan demikian maka tetapan-
tetapan empiris 2a dan 3 dapat diperoleh
dari slope dan intersep garis gra7ik nilai-
nilai konstanta kecepatan (k! pada berbagai
temperatur. (+ird, 1;;/!
MATERI DAN METODE
"ahan
+ahan C bahan *ang digunakan dalam
praktikum ini meliputi larutan hidrogen
peroksida (H
2
O
2
!, 7erri klorida $,' 9, dan
akuades.
Pera$a%an
3lat C alat *ang digunakan dalam
percobaan ini adalah pengaduk magnetik,
pemanas, labu reaksi 1$$ m8, buret gas,
pipet volume 2' m8 dan 2 m8, termometer,
bola hisap, gelas beaker, dan stopwatch.
&ara Ker'a
Peralatan disusun seperti gambar dibawah
ini 5
/
4e dalam labu reaksi ditambahkan 2'
m8 larutan 6e
/0
dan dibiarkan beberapa
menit sehingga sistem berada dalam
kesetimbangan termal dengan badn*a. 4ran
pada bagian atas labu reaksi dibiarkan
terbuka dan reservoir diatur sehingga buret
gas menunjukkan nol. 4e dalam labu reaksi
ditambahkan secepatn*a seban*ak 1 m8
larutan H
2
O
2
%E volume, sumbat ditutup
kembali dan kran ditutup.
Pemanas dihidupkan kemudian suhu
diatur pada posisi %$
$
& dengan
menggunakan pengatur suhu dan diukur
dengan termometer. "uhu dijaga agar tetap
konstan. 8arutan harus diaduk agak cepat
dan pada laju *ang tetap selama percobaan.
"topwatch (jam! dihidupkan dan diamati
gelembung *ang timbul pada buret gas.
@olume gas *ang timbul dicatat setelah 1,
2, ', 1$ menit dan seterusn*a sampai tidak
terjadi perubahan volume oksigen lagi.
8angkah *ang sama diulangi lagi
dengan variasi suhu ($
$
& dan ('
$
&
#ASIL DAN PEM"A#ASAN
#a(i$
Ta)e$ 1* Da%a +er,-)aan
Pe.)aha(an
Pada percobaan ini dilakukan
pengukuran volume gas oksigen *ang
1
"uhu
(
$
&!
Faktu
(detik!
@olume O
2
(m8!
"uhu
(
$
&!
Faktu
(detik!
@olume O
2
(m8!
"uhu
(
$
&!
Faktu
(detik!
@olume O
2
(m8!
%$
'' $,'
%'
%. $,1
('
1( $,'
.1 1,$ .' $,( 2/ 1,$
1$. 1,' 11( 1,$ 2; 1,'
1%/ 1,; 1%1 1,1 1/ 2,'
2$% 2,1 21. 1,; '1 /,$
22% 2,; 11; 2,' (2 /,%
2%2 /,/ 1$' 1,1
2.( /,( 112 1,'
/21 1,2 2$2 1,;
/(2 1,% /'( ',1
1'$ ',1
'2% ','
terurai (dikeluarkan! pada tekanan atmos7er
dan temperatur kamar karena konsentrasi
H
2
O
2
tidak dapat langsung diukur. )ari
reaksi penguraian katalitik H
2
O
2
akan
diketahui orde reaksi, tetapan laju (k!, serta
waktu paruh pada temperatur tertentu.
Pengukuran laju reaksi penguraian
hidrogen peroksida (H
2
O
2
! ini
menggunakan larutan 7erri klorida (6e&l
/
!
$,' 9. )alam praktikum kali ini digunakan
larutan 7erri klorida (6e&l
/
! dengan berat
'$$ gram pada ;.E dan dari hasil
perhitungan didapatkan konsentrasin*a
dalam 1 botol untuk 1 liter larutan
adalah /,$.21 9. 3dapun 6e
/0
disini
ber7ungsi sebagai katalis *ang akan
mempercepat laju reaksi. "eban*ak 2' ml
larutan 6e
/0
tersebut dimasukkan dalam
labu reaksi beserta larutan hidrogen
peroksida (H
2
O
2
! seban*ak 2 m8.
"elanjutn*a dilakukan pemanasan larutan
hingga mencapai suhu %$
o
& dan larutan
diaduk dengan menggunakan pengaduk
magnetik *ang ber7ungsi untuk
mempercepat berlangsungn*a reaksi dan
mempercepat homogenisasi larutan. "elain
itu, pemanasan *ang dilakukan saat
percobaan juga mempercepat reaksi
penguraian katalitik hidrogen peroksida.
"elama percobaan, diamati gelembung gas
*ang timbul dengan waktu *ang bervariasi
sampai diperoleh volume *ang konstan.
#ntuk percobaan *ang kami lakukan,
dilakukan pengamatan gelembung gas
sampai waktu 1$ menit pada suhu %$
o
&, %'
o
&, dan ('
o
&.
)imana diperoleh volume gas
oksigen *ang konstan *aitu sebesar (,$ ml.
3dapun nilai volume gas *ang konstan
tersebut dapat dikatakan bahwa penguraian
hidrogen peroksida telah selesai sehingga
tidak dihasilkan gelembung gas lagi.
)ari hasil pengamatan volume
gelembung gas *ang timbul terhadap
temperatur diketahui bahwa semakin besar
temperatur *ang digunakan pada percobaan
ini, maka gelembung gas *ang timbul atau
terjadi maka semakin cepat. "elain itu
penggunaan katalis juga dapat mempercepat
laju reaksi dimana dalam percobaan ini
dipergunakan katalis 6e
/0
*ang berasal dari
larutan 6e&l
/
. 3dapun dari data *ang
diperoleh tersebut digunakan untuk
menentukan nilai tetapan laju !k! dan waktu
paruh dari reaksi penguraian katalitik
hidrogen peroksida. 3dapun reaksi ini
merupakan reaksi orde kesatu, sehingga
nilai k dapat dihitung dengan menggunakan
rumus, *aitu 5 kt
V
Vt
=

1 ln .
)ari nilai konstanta laju (k! tersebut
juga dapat dilakukan perhitungan untuk
mencari nilai waktu paruh dari reaksi
penguraian katalitik hidrogen peroksida
dengan waktu *ang berrvariasi. 3dapun
reaksi penguraian hidrogen peroksida
tersebut merupakan reaksi orde satu
sehingga untuk mencari nilai waktu paruh
orde satu dipergunakan rumus5
k
t
%;/ , $
2 1
=
)ari hasil perhitungan, diperoleh nilai
tetapan laju dan waktu paruh penguraian
H
2
O
2
seperti *ang terlihat pada tabel
dibawah ini 5
Pada temperature pemanasan 60
0

Ta)e$ /* Ni$ai %e%a+an $a'u dan 0a1%u


+aruh +en2uraian #
/
O
/
+ada (uhu 30
0
&
% (de%i1! K %
4
(de%i1!
'
''
.1
1$.
1%/
2$%
22%
2%2
2.(
/21
/(2
1'$
'2%
$,$$1%
$,$$21
$,$$2;
$,$$2'
$,$$2.
$,$$//
$,$$/'
$,$$/;
$,$$11
$,$$1;
$,$$';

1//,12'
2..,('
2/.,;%
2((,2
21(,'
21$
1;.
1((,%;
1'(,'
111,1/
11(,1%

Pada temperature pemanasan 6!


0

Pengukuran volume oksigen


dilakukan selama %.'; menit hingga didapat
volume konstan Oksigen *ang dilepaskan
saat reaksi mencapai kesetimbangan adalah
2,' m8. 3dapun nilai waktu paruh dari
masing-masing pengukuran pada saat waktu
tertentu dapat dilihat pada tabel dibawah
ini5
Ta)e$ 5* Ni$ai %e%a+an $a'u dan 0a1%u
+aruh +en2uraian #
/
O
/
+ada (uhu 3
0
&
% (de%i1! K %
4
(de%i1!
%.
.'
11(
1%1
21.
11;
$,$$2%
$,$$/;
$,$$11
$,$$'1
$,$$%'

2%%,'1
1((,%;
1'(,'
1/',..
1$%,%1

Pada temperature pemanasan "!


0

Pada temperatur pemanasan ('


$
&,
dilakukan pengukuran volume oksigen *ang
dihasilkan dari reaksi katalitik tersebut
selama ','(,dimana diakhir pengukuran
diperoleh volume oksigen sebesar ',1 m8.
hubungan antara t pengukuran, k, dan
waktu paruh dapat dilihat pada tabel
berikut5
Ta)e$ 6* Ni$ai %e%a+an $a'u dan 0a1%u
+aruh +en2uraian #
/
O
/
+ada (uhu 7
0
&
% (de%i1! 1 %
4
(de%i1!
1(
2/
2;
1/
'1
(2
1$'
112
2$2
/'(
$,$$''
$,$$.%
$,$11/
$,$11/
$,$11.
$,$1'1
$,$1/%
$,$12'
$,$11;

12%
.$,'.
%1,//
1.,1%
1%,.2
1'
'$,;'
'',11
'.,2/

)ari data-data *ang diperoleh dalam


percobaan dihasilkan persamaan regresi
linear untuk reaksi katalitik tersebut adalah
y , -%.$/,' x 0 11,%%%. Harga 2
a
*ang
diperoleh dari hasil perhitungan adalah
dan harga 3
untuk praeksponensial *akni
.
SIMPULAN DAN SARAN
Si.+u$an
+erdasarkan hasil percobaan dan
pembahasan *ang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa laju suatu reaksi
dipengaruhi oleh beberapa 7aktor
diantaran*a adalah temperatur dimana laju
reaksi berbanding lurus dengan temperatur,
semakin tinggi temperatur *ang
dipergunakan maka laju reaksi akan
semakin cepat, demikian pula sebalikn*a.
%
>umlah volume hidrogen peroksida
(H
2
O
2
! *ang terurai sebanding dengan
jumlah perubahan volume oksigen. Deaksi
penguraian katalitik hidrogen peroksida
(H
2
O
2
! termasuk reaksi orde satu.
Faktu paruh reaksi penguraian
katalitik hidrogen peroksida (H
2
O
2
! tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan.
Penggunaan katalis juga dapat
mempercepat laju reaksi dimana dalam
percobaan ini dipergunakan katalis 6e
/0
*ang berasal dari larutan 6e&l
/
.
Gilai dan
harga 3 untuk praeksponensial adalah
. Tetapan laju reaksi
penguraian katalitik hidrogen peroksida
pada percobaan ini adalah 5
- Pada suhu %'
o
&, k1 , $,$$/2
- Pada suhu %$
o
&, k2 , $,$$/(
- Pada suhu ('
o
&, k/ , $,$1$(;
Saran
Pada percobaan ketergantungan laju
reaksi pada temperatur ini, data pengamatan
*ang didapatkan masih jauh dari
kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena
berbagai 7aktor, diantaran*a konsentrasi
bahan dan pengamatan praktikan *ang
kurang teliti. Oleh sebab itu, perlu
diperhatikan 7aktor C 7aktor tersebut untuk
dihindari sebisa mungkin agar data *ang
diperoleh mendekati hasil sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
+ird, Ton*. 1;;/. Kimia Fisika untuk
Universitas# Hramedia5 >akarta
)ogra, ".4 dan ". )ogra. 1;;$. Kimia
Fisik Jilid I, edisi keempat.
2rlangga5 >akarta
Hede +awa, I.H.3, dkk. 2$$'. Kimia
$asar II# >urusan 4imia 69IP3
#niversitas #da*ana5 +ukit
>imbaran.
4arlohadiprodjo, Irma. 1;;$. Ilmu Kimia
untuk Universitas Jilid I, edisi
keenam. 2rlangga5 >akarta
Tim 8aboratorium 4imia 6isika. 2$11.
Penuntun Praktikum Kimia Fisika
II. >urusan 4imia 6.9IP3
#niversitas #da*ana5 +ukit
>imbaran.
(

Anda mungkin juga menyukai