Anda di halaman 1dari 2

komplikasi setelah pencabutan gigi : DRY SOCKET Oleh : drg.

DONDY- puskesmas klakah-


Rumah sakit Islam lumajang
pencabutan gigi merupakan bedah minor, dimana prosedur bedah mempunyai efek samping.
berikut ini dipaparkan tentang salah satu efek samping dari pencabutan gigi. info lebih lanjut dan
konsultasi bisa kontak ke saya langsung di 0334-7709898.
dry soket yang oleh dokter gigi disebut juga dengan alveolar osteitis merupakan komplikasi yang
paling umum yang menyertai pencabutan gigi. Sementara itu patogenesa dari DS ini masih
belum diketahui dengan sempurna, keadaan kelainan ini disebabkan salah satunya oleh karena
tidak adanya bloth cloth atau bekuan darah yang seharusnya menempati ruangan dimana akar
gigi tersebut berada.Jadi proses penyembuhan dari keadaan dry soket ini menjadi tertunda.
Gejala dari dry soket (DS) adalah nyeri, rasa bau yang tidak enak dan nyeri yang berasal dari
bekas pencabutan gigi.DAerah yang terkena nampak terlihat sedikit tulang rahang dan luka
bekas cabut nampak kotor dengan sedikit bekuan darah yang terda[at disana.uniknya gejala ini
tidak nampak beberapa hari setelah dilakukan pencabutan gigi. beberapa penelitian telah
dilakukan dan ditemukan beberapa hal yang bisa menyebabkan DS ini, bila dokter dan pasien
bisa meminimalkan keadaaan ini, maka insiden dari DS ini kemungkin bisa dihindari.
Penggunaan analgetika atau obat penghilang nyeri baik yang diresepkan ataupun yang tidak
diresepkan, bisa mengontrol keadaan nyeri yang ditimbulkan oleh DS ini.Perawatan yang
sempurna adalah memang anda harus ke dokter gigi. Dokter gigi anda akan memberikan dan
memasukkan suatu obat pada bekas tempat pencabutan tadi.
Insiden terjadinya dari DS ini adalah 1-3 % kasus. Pencbutan pada gigi bawah terutama
molar/geraham secara statistik mempunyai potensi yang lebih besar untuk terjadinya dry socket
ini. DS terjadi sekitar 20% kasus pada keseluruhan total pencabutan pada gigi geraham bawah.
Beberapa keadaan yangmenyebabkan dry soket ini adalah:
1. Ketidak patuhan dari pasien. Biasanya dokter gigi akan menyuruh pasien untuk mengigit
tampon atau kapas yang diberikan kepada pasiennya setelah cabut gigi. Biasanya para pasien
terlalu cepat untuk membuang kapas yang digigitnya, biasanya kurang dari satu jam.kemudian
juga pasien memakan makanan yang sebaiknya dihindari, seperti makan panas dan tajam, minum
alkohol , merokok merupakan salah satu penyebab dari dry socket ini.



2. Seseorang yang mempunyai riwayat terkena dry socket pada pencabutan sebelumnya,
kemungkinan mempunyai riwayat yang sama bila ia melakukan pencabutan gigi lagi, namun
walaupun demikian hal ini tidaklah mempunyai hubungan yang pasti dengan insiden terjadinya
dry soket sebelumnya, namun bila anda memperhatikan dengan sungguh sungguh arahan dokter
gigi anda, sepertinya insiden terulangnya kasus ini bisa anda hindari.



3. Trauma yang berlebihan pada waktu pecabutan gigi. Luka yang berlebihan pada waktu
pencabutan gigi memicu timbulanya dry soket ini.Hipotesa yang umum adalah bila dilakukan
pencabutan dengan kerusakan jaringan yang banyak, maka jaringan akan mengeluarkan suatu
bahan yang bisa memecah sesuatu elemen dari darah yang akan mencegah tubuh untuk membuat
penyembuhan luka yang sempurna.



4. Perokok mempunyai resiko terkena dry soket. Pada perokok , oksigenasi yang dibutuhkan
untuk penyembuhan luka menjadi berkurang, akibatnya oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh
ini menjadi tidak tercukupi pada waktu proses penyembuhan luka. Demikian juga aksi
menghisap dari para perokok kemungkinan juga bisa membuat bekuan darah yang terbentuk
pada luka / bekas cabut gigi menjadi terlepas, sehingga luka tidak akan terlindungi lagi oleh
bekuan darah ini.



5. Wanita yang mengkonsumsi pil KB akan mempunyai resiko terkena dry soket , oleh karena pil
KB mengandung estrogen yang mampu untuk mengurai /disintegrasi dari bekuan darah yang
terbentuk. sebaiknya memang tidak mengkonsumsi apapun selama dilakukan pencabutan gigi.



6. Bakteri juga memainkan peranan yang penting akan terbentuknya dry soket ini, oleh karena itu
ada beberapa dokter yang memberikan terapi antibiotika sebelum dilakukan pencabutan gigi,
meskipun beberapa dokter menyangkal tentang perlunya dilakukan tindakan akan pemberian
antibiotika ini.Makanya untuk mencegah hal ini , pemberian obat kumur dengan anti bakteria
agent seperti obat kumur yang mengandung khlorhexidine kadangkala baik untuk diberikan,.
Untuk mencgah dry socket, biasanya dokter akan memberikan antibiotika guna pencegahan
terjadinya insiden dry soket ini.



7. Seseorang muda usia mempunyai kecenderungan terkena dry soket lebih sedikit dibandingkan
dengan orang yang berusia lebih tua. Hal ini oleh karena bloody supply atau aliran darah yang
menuju ke bekas luka pencabutan pada usia muda relatif lebih baik dibandingkan dengan
seseorang yang berusia lebih tua.
untuk itu harap kiranya anda mematuhi apa yang dijelaskan dokter gigi anda, baik pantangan dan
anjuran yang harus diindahkan selama proses penyembuhan luka anda. Semoga anda tidak
terkena komplikasi ini..........masih terkena juga? waduhhhhh...............................!!

Anda mungkin juga menyukai