Anda di halaman 1dari 16

Unsur dan Senyawaan Nitrogen

Maret 23, 2012


BAB I PENDAHULUAN
Nitrogen secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara
beracun atau udara tetap. Dia memisahkan oksigen dan karbon dioksida dari udara dan
menunjukkan gas yang tersisa tidak menunjang pembakaran atau mahluk hidup. Pengetahuan
bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli
kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh
Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara
terbakar atau udara telah flogistat. Mereka menamakan gas ini udara tanpa oksigen.
Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote,
daripada perkataan Yunani yang bermaksud tak bernyawa. Istilah tersebut telah
menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke
bahasa-bahasa lain.
Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam
nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua regia,
yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen dalam
bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium nitrat,terutama dalam
penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan juga stok
makanan ternak kimia.
Nitrogen cair mengalami suatu efek yang dikenal dengan efek Leidenfrost. Efek Leidenfrost
adalah suatu fenomena yang hanya terjadi ketika suatu cairan kontak dengan benda yang
temperaturnya jauh di atas titik didih cairan tersebut, yakni di antara cairan dan permukaan
benda tersebut terbentuk suatu lapisan gas insulator yang menjaga cairan dari segera mendidih
atau menguap. Contoh lain dari efek Leidenfrost adalah, celupkan jari anda ke dalam air, dan
dalam keadaan basah tersebut, celupkan jari anda ke timbal cair (kira-kira temperaturnya 327,46
o
C), maka jari anda tidak akan apa-apa. Tapi ingat, efek ini hanya berlaku pada cairan, tidak
berlaku pada padatan atau cairan kental seperti lumpur, dan dalam tempo yang sebentar saja.
Kalau lama-lama, tetap saja terasa dingin (dalam kasus nitrogen cair, cryogenic) dan panas
(dalam kasus timbal cair) dan mematikan.
Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan unsur non logam dan gas yang
paling banyak di atmosfir bumi. Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi membentuk
isotop-isotop yang 4 empat di antaranya bersifat radioaktif. Nitrogen tidak menopang kehidupan,
nitrogen tidak beracun. Nitrogen tidak mudah terbakar dan tidak memperbesar pembakaran. Pada
suhu yang rendah nitrogen dapt berbentuk cairan atau bahkan kristal padat yang tidak berwarna
(bening).
Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga Energi ikatnya cukup
tinggi sehingga sangat sabil dan sulit bereaksi. Karena itu, kebanyakan entalpi dan energi bebas
pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan
nonpolar, sehingga gaya van der waals antar molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar
tubuh manusia sewaktu bernafas tanpa berubah. Nitrogen sangat diperlukan digunakan
sebagai pembuatan senyawa penting seperti amonia dan urea. Karena kestabilan yang tinggi,
nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia, industri logam,dan dalam
pembuatan komponen elektronika. Nitrogen cair juga di gunakan untuk membekukan makanan
secara cepat.
Komponen utama udara adalah nitrogen yang memiliki sifat sifat fisik sangat dekat dengan
oksigen sehingga menyulitkan dalam proses pemisahan oksigen dan nitrogen. Nitrogen tidak
mendukung pemakaran, dan karena nitrogen adalah suatu gas yang tergolong asphyxiant, maka
seseorang dalam lingkungan yang kaya akan nitrogen akan sangat cepat kehilangan kesadaran
dan dapat meninggal dunia.
Sumber-sumber Nitrogen
Gas nitrogen (N
2
) terkandung sebanyak 78,1% di udara. Sebagai perbandingan, atmosfir Mars
hanya mengandung 2,6% nitrogen. Dari atmosfir bumi, gas nitrogen dapat dihasilkan melalui
proses pencairan (liquefaction) dan distilasi fraksi. Nitrogen ditemukan pada mahluk hidup
sebagai bagian senyawa-senyawa biologis.

Kelimpahan Nitrogen
Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul diatomik (N
2
) kira-kira 78,09%
volume atmosfir. Dijumpai dalam mineral penting seperti (KNO
3
), dan sendawa Chili (NaNO
3
).
Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein yang komposisi rata-ratanya 51% C;
25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan 0,4% S.

Sifat Fisika dan Kimia Nitrogen

Mempunyai massa atom = 14,0067 sma
Mempunyai nomor atom =7
Titik didih = -196
0
C
Titik beku = -210
0
C
Mempunyai jari-jari atom = 0,920 A
Mempunyai Konfigurasi [He]2s
2
2p
3

Dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -3, +5, +4, dan +2.
Mempunyai volume atom = 17,30 mol/cm
3

Mempunyai struktur heksagonal
Mempunyai massa jenis = 1,2151 gram/cm
3

Mempunyai kapasitas panas = 1,042 J/g
0
K
Mempunyai energi ionisasi ke-1 = 1402,3 kJ/mol
Mempunyai energi ionisasi ke-2 = 2856 kJ/mol
Mempunyai energi ionisasi ke-3 = 45781 kJ/mol
Mempunyai nilai elektronegativitas = 3,04
Mempunyai konduktivitas kalor = 0,02598 W/m
o
K
Mempunyai harga entalpi pembentukan = 0,36 kJ/mol
Mempunyai harga bentalpi penguapaan = 2,7928kJ/mol
o Berat Jenis Relatif = 0,967
o Berat Molekul = 28,013
o Suhu Kritis = -147,1 C
o Berat Jenis Gas (@101,3 kPa dan 15 C) = 1,170 kg/m
3

o Daya larut dalam air (@101,3 kPa dan 20 C) = 0,016 cm
3
/cm
3

o Berupa gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak beracun.
o Mudah menguap
o Tidak reaktif
o Bersifat diamagnetik
o Elektronegatifannya paling tinggi dalam satu golongan.



BAB II SENYAWAAN NITROGEN
Kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier menamakan nitrogen azote, yang artinya tanpa
kehidupan. Walaupun begitu, senyawa-senyawa nitrogen ditemukan di makanan, pupuk, racun
dan bahan peledak. Sebagai gas nitrogen tidak bewarna, tidak memiliki aroma dan dianggap
sebagai inert element (elemen yang tak bereaksi). Sebagai benda cair, ia juga tidak bewarna dan
beraroma dan memiliki ketampakan yang sama dengan air. Gas nitrogen dapat dipersiapkan
dengan memanaskan solusi amonium nitrat (NH
4
NO
3
) dalam air.
Senyawa Nitrogen
Natrium nitrat (NaNO
3
) dan kalium nitrat (KNO
3
) terbentuk oleh dekomposisi bahan-bahan
organik dengan senyawa-senyawa logam tersebut. Dalam kondisi yang kering di beberapat
tempat, saltpeters (garam) ini ditemukan dalam jumlah yang cukup dan digunakan sebagai
pupuk. Senyawa-senyawa inorganik nitrogen lainnya adalah asam nitrik (HNO
3
), ammonia
(NH
3
) dan oksida-oksida (NO, NO
2
, N
2
O
4
, N
2
O), sianida (CN
-
), dsb. Siklus nitrogen adalah salah
satu proses yang penting di alam bagi mahluk hidup. Walau gas nitrogen tidak bereaksi, bakteri-
bakteri dalam tanah dapat memperbaiki nitrogen menjadi bentuk yang berguna (sebagai pupuk)
bagi tanaman. Dengan kata lain, alam telah memberikan metode untuk memproduksi nitrogen
untuk pertumbuhan tanaman. Binatang lantas memakan tanaman-tanaman ini dimana nitrogen
telah terkandung dalam sistim mereka sebagai protein. Siklus ini lengkap ketika bakteria-bakteria
lainnya mengubah sampah senyawa nitrogen menjadi gas nitrogen. Sebagai komponen utama
protein, nitrogen merupakan bahan penting bagi kehidupan.
Amonia
Amonia (NH
3
) merupakan senyawa komersil nitrogen yang paling penting. Ia diproduksi
menggunakan proses Haber. Gas natural (metana, CH
4
) bereaksi dengan uap panas untuk
memproduksi karbon dioksida dan gas hidrogen (H
2
) dalam proses dua langkah. Gas hidrogen
dan gas nitrogen lantas direaksikan dalam proses Haber untuk memproduksi amonia. Gas yang
tidak bewarna ini bau yang menyengat dapat dengan mudah dicairkan. Bahkan bentuk cair
senyawa ini digunakan sebagai pupuk nitrogen. Amonia juga digunakan untuk memproduksi
urea (NH
2
CONH
2
), yang juga digunakan sebagai pupuk dalam industri plastik, dan dalam
industri peternakan sebagai suplemen makanan ternak. Amonia sering merupakan senyawa
pertama untuk banyak senyawa nitrogen.
Oksida Nitrogen (NO dan NO
2
)
Gas nitrogen monoksida (NO) memiliki sifat tidak berwarna, yang pada konsentrasi tinggi juga
dapat menimbulkan keracunan. Di samping itu, gas oksida nitrogen juga dapat menjadi penyebab
hujan asam. Keberadaan gas nitrogen monoksida (NO) di udara disebabkan karena gas nitrogen
ikut terbakar bersama dengan oksigen (O
2
), yang terjadi pada suhu tinggi.
Pada saat kontak dengan udara, maka gas nitrogen monoksida (NO) akan membentuk gas NO
2

dengan reaksi sebagai berikut
Gas NO
2
merupakan gas yang beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau seperti asam nitrat
yang sangat menyengat dan merangsang. Keberadaan gas NO
2
lebih dari 1 ppm dapat
menyebabkan terbentuknya zat yang bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya kanker. Jika
menghirup gas NO
2
dalam kadar 20 ppm akan dapat menyebabkan kematian. Sebagai
pencegahan maka di pabrik atau motor, bagian pembuangan asap ditambahkan katalis logam
nikel yang berfungsi sebagai konverter. Prinsip kerjanya adalah mengubah gas buang yang
mencemari menjadi gas yang tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.
Proses pengubahan tersebut dapat dilihat pada reaksi berikut.

Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di atmosfer adalah nitrogen).
Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang biologis sangatlah terbatas. Nitrogen
merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam
penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses, yaitu : fiksasi nitrogen,
mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.
Siklus nitrogen sendiri adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen
menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara
biologis maupun non-biologis. Siklus nitrogen secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi
karena ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci, termasuk
produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil,
penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan pelepasan nitrogen dalam air limbah telah secara
dramatis mengubah siklus nitrogen global.

Identifikasi Unsur dan Senyawa Nitrogen
Unsur N dalam larutan Castellana dianalisis keberadaannya sebagai anion CN
-
(sianida), yang
diidentifikasi dengan cara :
1. Filtrat+larutan AgNO
3
, amati terbentuknya endapan putih.
2. Filtrat+larutan FeSO
4
jenuh/kristal, dipanaskan sampai mendidih, tanpa didinginkan + H
2
SO
4

encer secukupnya, amati terbentuknya warna biru prusian.


3 mL filtrat Lasaigne
+ beberapa tetes Fe2SO4
+ 1-3 tetes FeCl3

Jika perlu asamkan dengan H2SO4, adanya unsur N, larutan berwarna biru.



Percobaan Kjeldahl
10 mg sampel urea dalam tabung reaksi
+ 1 tetes H2SO4 pekat

larutan jernih
+ air 1 mL dibasakan dengan NaOH
+ beberapa tetes pereaksi Nessler
Hasil akan menunjukkan adanya unsur N jika terjadi endapan coklat setelah ditambahkan
pereaksi Nessler.
Identifikasi senyawaan Nitrogen:

NO
2
-

Ion nitrit dapat diidentifikasi degan uji Giess-Ilosvay.uji ini berdasarkan reaksi diazotisasi asam
sulfanilat oleh asam nitrit, yang diikuti dengan reaksi kopling dengan -naftilamina membentuk
suatu zat pewarna azo yang berwarna merah.

NO
3
-

Identifikasi ion nitrat menggunakan pereaksi difenilamina. Sampel yang diduga mengandung
nitrat dituangkan dengan hati-hati sepanjang sisi tabung uji, sehingga membentuk suatu lapisan
di atas larutan pereaksi. Sebuah cincin biru terbentuk pada zona persentuhan antara kedua cairan/

CN
-

Uji dilakukan dengan pereaksi tembaga sulfida. Larutan-larutan sianida mudah melarutkan
tembaga(II) sulfida membentuk ion tetrasianokuprat(I) yang tak berwarna. Reaksi tang terjadi:
2CuS
(s)
+ 10 CN
-
(aq)
2[Cu(CN)
4
]
3-
(aq)
+ 2S
2-
(aq)
+ (CN)
2(g)


SCN
-

Identifikasi ion tiosianat dilakukan dengan penambahan larutan besi(III) klorida. Akan terbentuk
warna merah karena terbentuk senyawa kompleks.
SCN
-
(aq)
+ Fe
3+
(aq)
Fe(SCN)
3(aq)

BAB III KEGUNAAN NITROGEN
Nitrogen cair banyak digunakan sebagai sumber pendingin dan dengan demikian mempunyai
peranan dalam akumulator pendingin.
Nitrogen digunakan di berbagai bidang :
Dalam bentuk amonia nitrogen digunaksn sebagai bahan pupuk, obat-obatan, asam nitrat,
urea, hidrasin, amin, dan pendingin
Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola
lampu listrik untuk mencegah evaporasi filamen
Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat
efektif karena relatif murah
Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium- laboratorium
penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat
lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank
darah, dan sebagainya
Penyimpanan bahan-bahan yang mudah busuk : freezing, cooling, mengawetkan produk
makanan dan minuman yang belum diolah pada suhu rendah, pengiriman dengan
menggunakan truk pendingin
Penyimpanan produk-produk biologi: freezing, cooling, penyimpanan bersuhu rendah
untuk darah, lapisan kulit ari dan sperma untuk inseminasi buatan
Bedah otak dan mata
Membuat tanda pengenal pada hewan
Metalurgi: shrink fitting, die inerting, impact test, rolling mill
Pekerjaan umum : soil freezing
Industri daur ulang : pendinginan badan mobil yang dibongkar, elektrik motor, bagian
tengah kabel listrik
Pengerasan plastik sebelum dihancurkan atau digiling (cyro-grinding)
Pembuatan pesawat terbang : simulasi penerbangan
Industri nuklir : cryopumping, Penelitian ilmiah : research center Meteorologi
Industri elektronik : packaging, moisture control
Industri kimia : blanketing, inerting, purging, flushing.

Manfaat Nitrogen dalam Ekologi

Nitrogen sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di Bumi. Nitrogen adalah
komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya dimasukkan ke dalam protein, tahu
kan kalau protein adalah zat yang sangat kita butuhkan dalam pertumbuhan. Nitrogen juga hadir
di basis pembentuk asam nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas.
Pada tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting untuk
fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumi merupakan sumber
berlimpah nitrogen, sebagian besar relatif tidak dapat digunakan oleh tanaman. Pengolahan
kimia atau fiksasi alami (melalui proses konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium),
diperlukan untuk mengkonversi gas nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh
organisme hidup, oleh karena itu nitrogen menjadi komponen penting dari produksi pangan.
Kelimpahan atau kelangkaan dari bentuk tetap nitrogen, (juga dikenal sebagai nitrogen
reaktif), menentukan berapa banyak makanan yang dapat tumbuh pada sebidang tanah.
Fenomena alam, menyatakan bahwa atmosfir terdiri dari 79% Nitrogen (berdasarkan volume)
sebagai gas padat N
2
. Namun meskipun demikian, penyediaan makanan untuk kehidupan
manusia dan hewan-hewan lainnya lebih dibatasi oleh nitrogen daripada unsur-unsur lainnya.
Sebagai gas padat, N
2
tidak bereaksi dengan unsur-unsur lainnya untuk menghasilkan suatu
bentuk nitrogen yang dapat digunakan oleh sebagian besar tanaman.
Peningkatan penyediaan nitrogen tanah untuk tanaman terdiri terutama dari meningkatnya
jumlah pengikatan nitrogen secara biologis atau dengan penambahan pupuk baik sintetis juga
non sintetis. Hal ini seolah-olah bertentangan, dimana unsur hara yang diabsorsi dari tanah dalam
jumlah terbesar oleh tanaman adalah unsur hara yang sebagian besar sangat terbatas
penyediaannya.
Adanya penambahan kesuburan alami dengan pupuk-pupuk komersil merupakan praktik
pertanian modern. Walaupun demikian sebagian besar masyarakat modern menolak konsep
komersial tersebut dengan alasan bahwa pupuk komersial mengandung bahan-bahan kimia
beracun yang berbahaya bagi manusia, hewan dan lingkungan. Kenyataan bahwa nutriea itu
memasuki tumbuhan dalam bentuk ion-ion, tidak perduli apakah asal pupuk itu organik atau
anorganik.
1. Ketersediaan dan Siklus Nitrogen
Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan anorganik. Bentuk-bentuk organik
meliputi NH4+, NO3-, NO2-, NO2, NO dan unsur N. Juga terdapat bentuk lain yaitu hidroksi
amin (NH2OH), tetapi bentuk ini merupakan bentuk antara, yaitu bentuk peralihan dari NH4+,
menjadi NO2- dan bentuk ini tidak stabil.
Penyediaan ion dalam tanah dapat dipandang dari sudut mineral dengan masukan dan kehilangan
dari ekosistem dan laju transfer diantara komponen sistem.
Pendekatan ini berharga bagi nitrogen, dimana masukan karena curah hujan dan fiksasi serta
kehilangan akibat pencucian dan denitrifikasi merupakan sebagian besar dari jumlah seluruhnya
yang ada dengan siklus sistem tersebut. Untuk ion yang di absorbsi, masukan ini tidak berarti
dibandingkan dengan dengan jumlah seluruhnya yang ada, termasuk kehilangana karena
pencucian dalam tanah-tanah subur.
Siklus nitrogen adalah kompleks dan kompertemen organik merupakan bagian yang dominan,
beberapa macam bakteri terlihat dalam pengubahan NH
4+
menjadi NO
3+
(Nitrobacter,
Nitrosomonas, Nitrosococcus adalah yang paling penting), tetapi kedua bentuk itu dapat diambil
oleh banyak tanaman dengan fasilitas yang sama.
Lebih penting lagi adalah produksi NH
4+
yang dihasilkan dari bahan organik yang dibawa oleh
bermacam-macam fungsi dan bakteri. Perombak dekomposisi ini juga membutuhkan N, tetapi
jika bahan mempunyai kandungan N rendah, bahan itu akan dipesatukan ke dalam biomassa dan
tidak dibebaskan, sampai penyediaan karbon berkurang.
Rasio Carbon-Nitrogen (C/N) merupakan cara untuk menunjukkan gambaran kandungan
Nitrogen relatif . Rasio C/N dari bahan organik merupakan petunjuk kemungkinan kekurangan
nitrogen dan persaingan di antara mikroba-mikroba dan tanaman tingkat tinggi dalam
penggunaan nitrogen yang tersedia dalam tanah.
Didalam siklusnya nitrogen di dalam tanah mengalami mineralisasi, sedangkan bahan mineral
mengalami imobilisasi. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa N yang hilang ke atmosfir
merupakan bagian terbesar. Secara teoritis, di simpulkan bahwa N yang terdapat di dalam tanah
akan habis terangkut dalam waktu yang sangat lama dan sebagian besar N yang tertinggal
didalam tanah sesudah tahun pertama bukan dalam bentuk nitrat tetapi dalam bentuk bahan
organik .
Ketersediaan N tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti iklim dan macam
vegetasi yang kesemuanya dipengaruhi oleh keadaan setempat seperti topogrifi, batuan induk,
kegiatan manusia dan waktu.

2. Beberapa Aplikasi Untuk Mempertahankan Ketersediaan Nitrogen
Bahan organik meningkatkan produktifitas tanah melalui mineralisasi zat-zat hara. Bahan
organik mempunyai kapasitas tukar kation yang tinggi, daya ikat air yang tinggi dan mampu
meningkatkan sifat fisik tanah.
Penambahan sebagian besar nitrogen secara alami ketanah ditambahkan melalui fiksasi biologis
simbiotik dan non simbiotik seperti melalui penamaan tanaman leguminosa dan pemberian
Azolla. Bakteri Rhizobium yang hidup secara simbiotik pada bintil akar tanaman leguminosa
memfiksasi nitrogen dengan enzim nitrogenase yang berkombinasi dengan molekul dinitrogen
(N
2
).
Nitrogen di dalam tanah terdapat dalam bentuk organik dan anorganik. Dengan komposisi
nitrogen di atmosfir (79%), nitrogen masih merupakan faktor pembatas bagi penyediaan
makanan bagi manusia dan hewan. Hal ini disebabkan karena sebagai gas padat, nitrogen tidak
bereaksi dengan unsur-unsur lainnya agar dapat digunakan..
Faktor utama yang mempengaruhi keputusan pengelolaan mengenai penggunaan dan pemakaian
pupuk adalah kehilangan nitrat karena pencucian denitrifikasi dan kehilangan nitrogen sebagai
N
2
, kehilangan amonia karena penguapan.
Proses-proses dalam Daur Nitrogen









Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen organik, amonium
(NH
4+
), nitrit (NO
2-
), nitrat (NO
3-
), dan gas nitrogen (N
2
). Nitrogen organik dapat berupa
organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan organik atau humus
dibangun. Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak proses
yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau menumpuk nitrogen dalam
bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram di atas menunjukkan bagaimana proses-
proses cocok bersama untuk membentuk siklus nitrogen.






1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen di udara
menjadi ammonia (NH
3
). Mikroorganisme yang mem-fiksasi nitrogen disebut diazotrof.
Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan
nitrogen. Reaksi untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N
2
+ 8H
+
+ 8e 2NH
3
+ H
2

Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain : Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu ganggang hijau biru juga dapat
memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah
membentuk asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof. Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi
nitrogen juga terjadi pada proses non-biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat
cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif :
1. Fiksasi biologis : beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan tanaman
polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai
nitrogen organik. Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium
mutualistik, yang hidup dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs.
Sebuah contoh dari hidup bebas bakteri Azotobacter.
b. Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu 600
0
C, dan dengan penggunaan
katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi)
dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH
3
). Dalam proses Haber-Bosch, N
2
adalah
diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H
2
) menjadi amonia (NH
3
), yang digunakan untuk
membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang melepaskan
berbagai nitrogen oksida (NO
x
).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N
2
dan O
2
karena foton dan terutama petir, dapat
memfiksasi nitrogen.

2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion nitrat
atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan.
Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya. Jika nitrat
diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion amonium untuk
dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki
hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion amonium
langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai
asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil.

3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH
4+
) oleh bakteri
dan jamur.

4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam tanah
dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti spesies
Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH
4+
) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO
2-
).
Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi dari
nitrat (NO
3-
). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit merupakan racun
bagi kehidupan tanaman.

Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini :
1. NH
3
+ CO
2
+ 1.5 O
2
+ Nitrosomonas NO
2
-
+ H
2
O + H
+

2. NO
2
-
+ CO
2
+ 0.5 O
2
+ Nitrobacter NO
3
-

3. NH
3
+ O
2
NO
2

+ 3H
+
+ 2e


4. NO
2

+ H
2
O NO
3

+ 2H
+
+ 2e


catatan :
Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat memasukkan air tanah. Peningkatan nitrat
dalam air tanah merupakan masalah bagi air minum, karena nitrat dapat mengganggu tingkat
oksigen darah pada bayi dan menyebabkan sindrom methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika
air tanah mengisi aliran sungai, nitrat yang memperkaya air tanah dapat berkontribusi untuk
eutrofikasi, sebuah proses dimana populasi alga meledak, terutama populasi alga biru-hijau.
Hal ini juga dapat menyebabkan kematian kehidupan akuatik karena permintaan yang berlebihan
untuk oksigen. Meskipun tidak secara langsung beracun untuk ikan hidup (seperti amonia), nitrat
dapat memiliki efek tidak langsung pada ikan jika berkontribusi untuk eutrofikasi ini.

5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N
2
), untuk
menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas
dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Mereka menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron
di tempat oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi
aerobik.
Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa kombinasi dari bentuk peralihan sebagai
berikut:
NO
3

NO
2

NO + N
2
O N
2
(g)
Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:
2NO
3

+ 10e

+ 12H
+
N
2
+ 6H
2
O

6. Oksidasi Amonia Anaerobik
Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N
2
) gas nitrogen.
Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di lautan. Reduksi dalam
kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang disebut oksidasi amonia anaerobik






BAB IV PEMBUATAN NITROGEN

Proses Pembuatan Nitrogen
1. Filtrasi
Udara bebas yang menjadi feed atau umpan sebagai bahan baku pembuatan gas nitrogen terlebih
dahulu disaring dengan menggunakan filter dengan kerapatan (mesh) tertentu sesuai dengan
spesifikasi tekanan dan flow compressor.
Contoh gas pengotor / debris (partikel kasar yang tidak dikehendaki) : uap air, karbondioksida,
debu juga bisa menjadi zat pengotor pada udara bebas. Zat pengotor ini harus dihilangkan karena
dapat menyebabkan penyumbatan pada peralatan, tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan,
korosi, dan juga dalam batas batas tertentu dilarang terkandung dalam spesifikasi produk akhir.

2. Kompressi
Udara yang telah difilter diumpankan ke inlet kompresor untuk dinaikkan tekanannya. Efisiensi
kompresor sangatlah penting, oleh karena itu dibutuhkan pemilihan jenis kompresor yang tepat.
Umumnya digunakan kompresor tipe turbo (sentrifugal) multi stage dengan pendingin diantara
stagenya.
Energi yang digunakan akan sebanding dengan besar energi output produk ditambah cold
production.

3. Cooling Water
Air umumnya digunakan sebagai pendingin pada industry sebab air tersedia jumlahya dan mudah
ditangani. Air juga mampu menyerap sejumlah besar enegi per satuan volume dan tidak
mengalami ekspansi maupun pengerutan dalam rentang temperature yang biasanya dialaminya.
System penguapan terbuka merupakan tipe system pendingin yang umumnya digunakan dalam
plant pemisahan udara.
Outlet compressor akan sangat panas, ini akan mengurangi efisiensi pada proses selanjutnya,
maka dibutuhkan pendinginan sampai pada temperature desain (tergantung dari spesifikasi alat
dan bahan yang digunakan pada proses).
Pada sebagian industry menggunakan system direct cooler pada proses pendinginannya, dimana
terjadi kontak langsung antara udara dengan air pada sepanjang tray direct cooler. Direct cooler
mempunyai kelebihan dari pada proses pendinginan yang menggunakan tube atau shell cooler,
dimana temperature yang bisa dicapai yaitu 2C, sedang pada tube atau shell cooler hanya sekitar
8C, efek pengguyuran (scrubbing) dari air juga dapat membantu menurunkan kandungan
partikel dan menyerap pengotor yang terbawa udara. Namun jika direct cooler tidak
terjaga,seperti P tinggi (pada aliran dan udara masuk) dan tinggi cairan (pada aliran air). Oleh
karena tingginya perbedaan temperature yang melalui tray bawah unit, maka pada tray ini sangat
mungkin terjadi pembentukan kerak. Untuk alasan itu, water treatment harus bekerja efektif dan
tray harus dibersihkan dan diperiksa jika memungkinkan.

4. Purrification (Pemurnian)
Air, CO
2
, Hidrokarbon adalah unsur pengotor udara yang akan menggangu proses, air dan CO
2

akan membeku lebih awal (titik beku lebih tinggi dari pada Nitrogen sehingga berpotensi
menyumbat di bagian-bagian tertentu dalam proses). Sedangkan Hidrokarbon berpotensi
menyebabkan ledakan di daerah bagian bawah kolom distilasi (tempat terjadinya penumpukan
hidrokarbon).
Di PPU (pre purification unit) terdapat beberapa lapisan, umumnya terdiri dari molecular shieve
(butiran-butiran ukuran mikro berlubang yang seukuran dengan dimensi partikel CO
2
, H
2
O dan
beberapa jenis hidrokarbon), tujuannya untuk memerangkap CO
2
, H
2
O dan hidrokarbon. lapisan
lainnya adalah alumina yang bertujuan untuk memerangkap H
2
O yang lolos dari lapisan pertama.

5. Heat Exchanger (Pemindah Panas)
Udara yang telah murni dimasukkan ke kolom distilasi melewati heat exchanger (untuk
pendinginan awal, yg disilangkan dengan keluaran expander) sebagai feed gas (untuk terjadinya
distilasi dibutuhkan feed gas dari bawah kolom dan reflux dari atas kolom dengan rasio 10:7
untuk tipe packed tray).

6. Ekspansi
Sebagian udara diumpankan ke expander untuk memproduksi dingin yang dibutuhkan proses
(reflux dan heat loss recovery) sehingga keluarannya berbentuk cairan yang di umpankan ke atas
kolom melewati heat exchanger sebagai reflux. Untuk ini, expander membutuhkan penyerap
energi sebesar cold production yang diinginkan, bisa dicouple dengan alat oil brake, generator,
kompressor atau yang lainnya.

7. Distilasi
Pada proses ini final terjadi proses pemisahan antara gas gas yang terkandung pada udara bebas
sebagai umpan melalui perbedaan titik didih (relative volatilitas).
Kolom yang telah diumpani oleh feedgas dan reflux dengan proporsional akan menghasilkan
homogenitas di area-area tertentu, bagian atas kolom akan homogen dengan Nitrogen, bawah
kolom dengan oksigen, ini dikarenakan beda titik cair, pada temperatur kolom sebesar -170
0
C,
oksigen lebih cenderung untuk berubah menjadi cairan (titik cair O
2
= -183
0
C pada atm pressure)
dan menuju bawah kolom, sedangkan nitrogen cenderung bertahan pada bentuk gas (titik cair N
2

= -195,8
0
C pada atm pressure) dan menuju bagian atas kolom.
Pada kolom terdapat tray bertingkat yang memungkinkan terjadinya lebih banyak pergesekan
antara feed gas dan reflux sehingga lebih memungkinkan bagi kedua jenis stream untuk bertukar
properti. Feed gas akan diserap sebagian energinya sehingga menjadi lebih dingin dan membuat
O
2
melambat dan cenderung mencair, sedangkan N
2
karena masih jauh dari titik cairnya akan
tetap berupa gas.

Anda mungkin juga menyukai