Anda di halaman 1dari 5

Dasar Teori

1. Pengertian Uji Treponemal dan Non-Treponemal


Uji treponemal merupakan uji yang spesifik terhadap sifilis, karena
mendeteksi langsung Antibodi terhadap AntigenTreponema pallidum. Biasanya uji ini
digunakan untuk mengkonfirmasi uji non-treponemal (non spesifik) dan untuk
menilai respon bakteri treponemal tersebut. Pada uji treponemal, sebagai antigen
digunakan bakteri treponemal atau ekstraknya, misalnya Treponema Pallidum
Hemagglutination Assay (TPA),Treponema Pallidum Particle Assay (TPPA),
dan Treponema Pallidum Immunobilization(TP!). "alaupun pengobatan se#ara dini
diberikan, namun uji treponemal dapat memberi hasil positif seumur hidup.
Uji non-treponemal adalah uji yang mendeteksi antibodi !g$ dan !g%
terhadap materi-materi lipid yang dilepaskan dari sel-sel rusak dan terhadap antigen-
mirip-lipid (lipoidal like antigen) Treponema pallidum. &arena uji ini tidak langsung
mendeteksi terhadap keberadaan Treponema pallidum itu sendiri, maka uji ini bersifat
non-spesifik. Uji ini akan menjadi negatif '-( minggu setelah pertama kali memberi
hasil positif (seiring dengan pengobatan atau menyembuhnya lesi), sehingga hanya
digunakan untuk melihat keberhasilan pengobatan terhadap penyakit sifilis. Uji non-
treponemal meliputi )*+, ()enereal disease resear#h laboratory), U-+ (unheated
serum reagin), +P+ (rapid plasma reagin), dan T+U-T (toluidine red unheated serum
test).
2. Penyakit Sifilis
-ifilis yang mempunyai nama lain $reat po., lues /enereum, dan morbus
galli#us merupakan suatu penyakit kronik dan bersifat sistemik yang disebabkan oleh
Treponema pallidum. Pada perjalanannya dapat menyerang hampir semua alat tubuh,
dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten, dapat ditularkan melalui
kontak seksual dan dari ibu ke janin. Penyakit ini juga mempunyai stadium remisi dan
eksaserbasi. *i !ndonesia insidensinya 0,1'2 dengan penderita terbanyak adalah
stadium laten, disusul stadium ' yang jarang, dan yang langka adalah sifilis stadium
!!.
-ifilis dibagi menjadi sifilis kongenital dan akuisita (dapatan). -ifilis
kongenital dibagi menjadi sifilis dini (sebelum 3 tahun), lanjut (setelah 3 tahun), dan
stigmata. -ifilis akuisita dapat dibagi menurut 3 #ara, yaitu se#ara klinis dan
epidemiologik. %enurut klinis sifilis dibagi menjadi 4 stadium5 -tadium !, stadium !!,
dan stadium !!!. -e#ara epidemiologik menurut "6 dibagi menjadi5 -tadium dini
menular (dalam dua tahun sejak infeksi), terdiri atas stadium ! (7-70 hari), stadium !!
(1 minggu-1 bulan atau (-1 bulan setelah mun#ul lesi primer, dan stadium laten dini
(dalam 3 tahun infeksi). -tadium lanjut tak menular (setelah dua tahun sejak infeksi),
terdiri atas stadium laten lanjut (lebih dari 3 tahun), dan stadium !!! (4-30 tahun).
Ada juga yang memasukkan sifilis kardio/askular dan neurosifilis dalam
kelompok lanjut. -ifilis primer merupakan stadium dimana organisme penyebab sifilis
masuk ke dalam tubuh. $ejala a8al tidak selalu tampak. -etelah mengalami masa
inkubasi selama '0-70 hari, akan terjadi #han#re, yaitu lesi lepuh ke#il berukuran
sekitar '4 mm. 9han#re bisa terdapat pada genital, mulut, dada dan re#tal
3. Pengenalan Umum Bakteri Treponema pallidum
Treponema pallidum tidak dapat ditumbuhkan di laboratorium atau di medium
biokimia lain. :amun Treponema pallidum dapat ditumbuhkan pada makhluk hidup
(he8an #oba) yaitu digunakan testis kelin#i.
Treponema pallidum dapat dilihat di mikroskop lapangan gelap. "arnanya
pu#at, bentuknya halus dan memiliki koil (gulungan) sehingga terlihat spiral.
Panjangnya ber/ariasi mulai dari 1 sampai '; <m dan panjang koilnya mulai dari 0.07
sampai 0.'= <m. -etiap bakteri memiliki sekitar = sampai 30 koil. Adanya en>im
hialuronidase pada permukaan bakteri memungkinkannya untuk menimbulkan
respons inflamasi dan menyebar selama infeksi primer.
!nfeksi oleh Treponema pallidum menyebabkan inflamasi di tempat
inokulasinya dan menyebar selama infeksi primer. Penyakit sifilis, jika tidak
ditangani, dapat mengalami tiga fase5 primer, sekunder, dan tersier (pada beberapa
literatur disebut sebagai fase !, !!, dan !!!). *i antara fase !! dan !!! dapat terjadi fase
laten. ?ase primer dan sekunder sangat menular dan umumnya berlangsung sekitar 3
sampai ( tahun. Periode laten dapat berlangsung selama ; sampai ;0 tahun.
%asa inkubasi penyakit sifilis adalah 7 sampai 70 hari. -e#ara umum, luka
pertama di daerah genital mun#ul 4 minggu setelah pajanan. Pembesaran kelenjar
getah bening di salah satu atau kedua paha dapat terjadi hingga ; minggu setelah
infeksi. Tes serologi baru dapat digunakan setelah ;.; sampai 1 minggu, makula
mun#ul pada minggu ke-=, lesi papular mun#ul pada bulan ke-4 dan kondiloma pada
bulan ke 1.
. Teknik pemeriksaan TP!"
*iagnosis dapat ditegakkan dengan berbagai #ara, antara lain dengan
menemukan Treponema pallidum pada pemeriksaan lapangan gelap, penggunaan
P9+ untuk mengidentifikasi molekul asam nukleat bakteri, pemeriksaan #airan
serebrospinal serta penggunaan uji serologi. Untuk uji serologi sendiri baru akan
memberikan hasil ' -( minggu setelah infeksi. Berdasarkan jenisnya, uji serologi
dapat dibagi menjadi uji non-treponemal dan uji treponemal.
Treponema Pallidum emagglutination (TPA) merupakan suatu
pemeriksaan serologi untuk sifilis dan kurang sensitif bila digunakan sebagai skrining
(tahap a8al atau primer) sifilis. %anfaat pemeriksaan TPA sebagai pemeriksaan
konfirmasi untuk penyakit sifilis dan mendeteksi respon serologis spesifik untuk
Treponema pallidum pada tahap lanjut atau akhir sifilis. Untuk skirining penyakit
sifilis biasanya menggunakan pemeriksaan )*+, atau +P+ apabila hasil reaktif
kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan TPA sebagai konfirmasi ()anilla, 30'').
TPA merupakan tes yang sangat spesifik untuk melihat apakah adanya
antibodi terhadap treponema. @ika di dalam tubuh terdapat bakteri ini, maka hasil tes
positif. Tes ini akan menjadi negatif setelah 1 - 3( bulan setelah pengobatan. Bakteri-
bakteri yang lain selain keluarga treponema tidak dapat membuat hasil tes ini menjadi
positif (Anonim, 30'4).
Pemeriksaan TPA dilakukan berdasarkan adanya antibodi Treponema
Palidum yang akan bereaksi dengan antigen treponema yang menempel pada eritrosit
sehingga terbentuk aglutinasi dari eritrosit-eritrosit tersebut ()anilla, 30'').
-elain Test TPA dilakukan juga test )*+, ()enereal *esease +esear#h
,aboratory). Test )*+, dilakukan juga sebagai tindakan skrining a8al. *i
laboratorium petugas akan mengambil sampel #airan dari tubuh Anda. &uman
Treponema pallidum ini a8alnya berkembang biak di tempat masuknya. Bisa dari
saluran ken#ing atau luka infeksi. &emudian sebagian kuman akan masuk menyerang
kelenjar getah bening yang berdekatan dan peredaran darah. %aka biasanya
pemeriksaan dilakukan dengan mengambil #airan jaringan dari lesi, kelainan kulit dan
darah.
&eunggulan metode TPA untuk pemeriksaan -ifilis dibandingkan metode
lain5
'. Teknik dan pemba#aan hasilnya mudah, #ukup spesifik dan sensiti/e (dapat
mendeteksi titer A titer yang sangat rendah)
3. Bakteri lain selain dari family Treponema tidak dapat memberikan hasil positif
:amun, metode TPA memiliki beberapa kekurangan, antara lain.
'. arganya mahal
3. Pengerjaannya membutuhkan 8aktu inkubasi yang lama, hampir ' jam.
al-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan TPA antara lain 5
'. @angan menggunakan serum yang hemolisis karena dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan.
3. -erum atau plasma harus bebas dari sel darah dan kontaminasi
mikrobiologi
4. @ika terdapat penundaan pemeriksaan, serum disimpan pada suhu 3-=
0
9
dimana dapat bertahan selama B hari dan bila disimpan pada suhu -30
0
9,
serum dapat bertahan lebih lama.
(. -erum atau plasma yang beku sebelum dilakukan pemeriksaan harus
di#airkan dan dihomogenkan dengan baik sebelum pemeriksaan.
;. +eagen harus disimpan pada suhu 3-=
0
9 jika tidak digunakan dan jangan
disimpan di free>er.
1. Uji TPA menunjukkan hasil reaktif setelah '-( minggu setelah
terbentuknya #han#re.
B. *alam melakukan pemeriksaan harus menyertakan kontrol positif dan
kontrol negati/e
Daftar Pustaka
Tonny,Arman,30'4.Pemeriksaan
-ifilis.online.http5CCarmantonnynasution.blogspot.#omC30'4C03Cpemeriksaan-sifilis-
methode-tpha.html (diakses tanggal '3 April 30'()
Apriani,:ila.30''.Uji TPA Uji
Treponemal.online.http5CCnillaaprianinaim.8ordpress.#omC30''C07C3=Cuji-tpha-uji-
treponemalC (*iakses tanggal '3 April 30'()
)anilla, Prima. 30''. DTreponema pallidumE. *iakses dari 5
http5CCprima/anilla.blogspot.#omC30''C01Ctreponema-pallidum-penyebab-
penyakit.html. *iakses tanggal 'B %ei 30'4

Anda mungkin juga menyukai