Analisis Jalur (Analisis Lintasan) - Teori Statistik Penelitian
Labels: teori penelitian
Analisis Jalur (Path Analysis) Teori Statistik untukPenelitian Analisi jalur (Path Analysis) adalah sebuah teknik analisis yang dikembangkan berdasarkan analisis statistik regresi. Jadi sebenarnya analisis jalur termasuk ke dalam kelompok analisis regresi. Tujuan penggunaan analisis jalur atau analisis lintasan (nama lainnya) adalah untuk menggambarkan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat.
Teknik analisis jalur pertama kali dikembangkan oleh Sewal Wright pada tahun 1934. Analisis jalur dapat dikatakan mirip dengan teknik analisis regresi ganda, atau model analisis sebab akibat (causing modeling). Nama ini diberikan karena analisis jalur dapat digunakan untuk melakukan pengujian hubungan sebab dan akibat dengan tidak harus melakukan manipulasi variabel- variabel. Manipulasi variabel adalah teknik yang dilakukan pada saat memberi perlakuan (treatment) kepada variabel-variabel tertentu dalam proses pengukurannya. Asumsi dasar model ini ialah beberapa variabel sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat dekat satu dengan yang lainnya. Ada beberapa prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi sebelum melakukan teknik analisis jalur yaitu sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antar variabel yang linear (linearitas). 2. Terdapat aditivitas atau dalam bahasa lain tidak ada efek-efek interaksi. 3. Data diolah telah dengan skala interval misalnya dengan memakai metode suksesif interval (MSI). 4. Variabel-variabel yang tidak diukur (variabel residual) tidak mempunyai korelasi dengan salah satu variabel yang terdapat di dalam model. 5. variabel residual (gangguan) tidak boleh berkorelasi dengan semua variabel endogenous dalam model. Jika dilanggar, maka akan berakibat hasil regresi menjadi tidak tepat untuk mengestimasikan parameter-parameter jalur. 6. Sebaiknya hanya ada dua atau lebih variabel bebas (penyebab) mempunyai hubungan yang sangat tinggi. 7. Adanya recursivitas. Semua anak panah mempunyai satu arah, tidak boleh terjadi pemutaran kembali (looping). 8. Asumsi analisi jalur mengikuti asumsi umum regresi linear, yaitu:
Model regresi harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05 Predictor yang digunakan sebagai variable bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis) Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variable bebas. Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Dubin dan Watson sebesar < 1 dan > 3
Beberapa model jalur yang sering terjadi adalah: 1. Model regresi berganda 2. Model mediasi 3. Model kombinasi pertama dan kedua 4. Model kompleks 5. Model recursif dan nonrecursif
Keterbatasan analisis jalur Berikut ini beberapa keterbatasan teknik analisis jalur (analisis lintasan): Analisis jalur dapat mengevaluasi hipotesis kausal , dan dalam beberapa situasi (terbatas) dapat menguji antara dua atau lebih hipotesis kausal , tetapi tidak dapat menetapkan arah kausalitas . Analisis jalur berguna ketika kita sudah memiliki sebuah hipotesis yang jelas untuk diuji , atau sejumlah kecil hipotesis yang semuanya dapat direpresentasikan dalam diagram jalur tunggal . akan tetapi ini tentunya hanya memiliki sedikit manfaat untuk tahap eksplorasi penelitian . Kita tidak dapat menggunakan analisis jalur dalam situasi di mana " umpan balik " loop masuk dalam hipotesis: harus ada perkembangan kausal stabil di diagram jalur . Semua hubungan dalam diagram jalur harus mampu diuji oleh regresi sederhana . Variabel gangguan harus merupakan variabel dependen dalam analisis regresi berganda . Oleh karena itu masing-masing harus mampu diperlakukan sebagai pada skala interval . Pengukuran nominal , ordinal atau pengukuran dengan beberapa kategori ( termasuk dikotomi ) akan membuat analisis jalur mustahil.
ANALYSIS JALUR A. Penjelasan Umum Analisi jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan statistik regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono: 2009). Bagaimana sejarah perkembangan analisis jalur? Teknik analisis jalur, yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahun 1934, sebenarnya merupakan pengembangan korelasi yang diuraikan menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, analisis jalur mempunyai kedekatan dengan regresi berganda, atau dengan kata lain, regresi berganda merupakan bentuk khusus dari analisis jalur. Teknik ini juga dikenal sebagai modal sebab akibat (causing modeling). Penamaan ini didasarkan pada alasan bahwa analisis jalur memungkinkan penggunaan dapat menguji proposisi teoritis mengenai hubungan sebab dan akibat tanpa memanipulasi variabel-variabel. Memanipulasi variabel maksudnya memberi perlakuan (treatment) terhadap variabel- variabel tertentu dalam pengukurannya. Asumsi dasar model ini ialah beberapa variabel sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat dekat satu dengan yang lainnya.
B. Konsep dan Pengertian Analisi jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992). Path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel eksogen menuju variabel endogen yang terkait.
C. Manfaat Analisis Jalur Beberapa Manfaat Path Analysis 1. Penjelas terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti 2. Prediksi nilai variabel endogen (Y) berdasarkan nilai variabel eksogen (X) 3. Faktor diterminan yaitu penentuan variabel eksogen (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel endogen (Y), juga untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y). 4. Pengujian model, menggunakan theory triming, baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah ada ataupun uji pengembang konsep baru.
D. Prinsip-Prinsip Path Analysis Prinsip yang mendasari path analysis sebagai berikut: 1. Pada model path analysis, hubungan antar variabel bersifat linear, adaptif dan bersifat normal. 2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang terbalik. 3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukuran interval dan ratio. 4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung. 6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasikan) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau yang diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
E. Model Analysis 1. Model Korelasi Model korelasi yang sering digunakan dan dipakai oleh peneliti dan mahasiswa yaitu Korelasi Pearson Product Moment (r). Kegunaan korelasi untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen.
2. Model Regresi Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel endogen (Y) apabila variabel eksogen (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fugsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y). Kerena ada perbedaan yang mendasar dari analisis korelasi dan analisis regresi. Setiap ada analisis regresi otmatis ada analisis korelasinya, tetapi sebaliknya analisis korelasi belum tentu diujii regresi atau diteruskan dengan analisis regresi.
3. Model Persamaan Struktur Model persamaan struktur yaitu apabila setiap variabel endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel eksogen (X). Gambar yang memperlihatkan struktur hubungan kausal antar variabel disebut diagram jalur (Path Analysis). Koefisien jalur menunjukkan pengaruh langsung variabel eksogen k terhadap variabel endogen i. Sedangkan e i menunjukkan variabel atau faktor residual yang fungsinya menjelaskan pengaruh variabel lain yang telah teridentifikasi oleh teori. Sebuah digram jalur, tanda panah berujung ganda menunjikkan hubungan korelasional dan tanda panah satu arah menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh langsung dari variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y).
F. Materi Path Analysis 1. Analisis Jalur (Path Analysis) Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap digram jalur dari hubungan kausal antar variabel X 1 , X 2 , dan X 3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi dan regresisi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur.
2. Diagram Jalur (Path Diagram) Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen variabel penyebab (X) terhadap sebuah variabel endogen variabel akibat (Y), dan anak panah dua arah menunjukkan hubungan korelasional antara variabel eksogen.
3. Koefisien Jalur Dalam korelasi arah dan kuatnya hubungan antar variabel ditunjukkan dengan koefisien korelasi. Arah hubungan adalah positif dan negatif, sedangkan kuatnya hubungan ditunjukkan dengan besar kecilnya angka korelasi. Koefisien korelasi yang mendekati angka 1 berarti kedua variabel mempunyai hubungan kuat atau sempurna (Sugiyono: 2009). Dalam analisis jalur juga terdapat koefisien jalur. Koefisien jalur menunjukkan kuatnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Koefisien jalur adalah koefisien regresi standar (standar z) yang menunjukkan pengaruh variabel eksogen terhadap endogen yang telah tersusun dalam diagram jalur.
4. Perhitungan dengan Koefisien Jalur Hubungan jalur antar variabel dalam diagram jalur adalah hubungan korelasi, oleh karena itu perhitungan angka koefisien jalur menggunakan standar skor z. Pada setiap variabel eksogen tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain dalam diagram, sehingga yang ada hanyalah suku resideunya yang diberi notasi e atau sering juga disebut dengan variabel residual.
G. Kesimpulan Beberapa kesimpulan berdasarkan uraian sebelumnya 1. Analisis jalur merupakan analisis untuk mengetahui efek langsung dan tidak langsung dari suatu variabel terhadap variabel lain. 2. Untuk melakukan analisis jalur perlu diketahui diagram jalur dan perhitungan koefisien jalur. 3. Perbedaan beberapa model analisis yaitu korelasi, regresi, path, dan struktur. MODEL ANALISIS Penjelasan Korelasi Regresi Path (Jalur) Struktural Variabel Tidak ada ketentuan Bebas (X) Terikat (Y) Eksogen (X) Edogen (Y) Intervening (bila ada) Eksogen (X) Edogen (Y) Intervening (bila ada) Kegunaan 1. Explanation (penjelasan) 2. Hubungan dan predikasi kualitatif 1. Penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti. 2. Prediksi kuantitatif 3. Faktor diterminan, yaitu penentuan variabel bebas (X) yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y) 1. Penjelasan 2. Prediksi kualitatif 3. Faktor diterminan 4. Penelususran mekanisme (lintasan) pengaruh 5. Pengujian model, menggunakan teori triming, baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah ada atau pun uji pengembangan konsep baru. 1. Penjelas 2. Prediksi kualitatif 3. Pengujian model, menggunakan uji t, baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah ada atau pun uji pengembangan konsep baru. Hubungan yang dianalisis Tunggal atau Ganda Bersifat tunggal Tunggal atau ganda Tunggal atau Ganda Jenis data yang dianalisis Skala interval dan ratio Skala interval dan ratio Minimal Skala interval dan data dinyatakan dalam satuan baku atau z skor Data mentah (raw data) Prinsip 1. Hubungan antar variabel bepola linear, bersifat normal 2. Sistem aliran kausal dua arah 3. Minimal skala ukurinterval dan 1. Pda prinsipnya sama dengan korelasi, hanya sistem aliran kausal ke satu arah. 1. Pada prinsipnya sama dengan korelasi dan regresi 2. Sistem aliran kausal ke satu arah 3. Variabel terikat/ endogen (Y) minimal dalam 1. Pada prinsipnya sama dengan korelasi, regresi, path analysis 2. Pola hubungan yang sesuai adalah pola hubungan yang ratio 4. Sampel random 5. Data yang di ukur valid dan reliabel 6. Model yang dianalisis berdasarkan teori- teori yang relevan skala ukur interval dan ratsio mengikuti regresi model regresi, sedangkan untuk tujuan hubungan sebab akibat pola yang tepat adalah model struktural.
DAFTAR PUSTAKA Riduan dan Engkos. 2012. Cara Mudah Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Mengenal lebih dekat dengan Path Analysis (part 1) Mengenal lebih dekat dengan Path Analysis Saya tertarik untuk menulis gambaran sederhana mengenai path analysis atau lebih akrab dengan sebutan analisis jalur karena analisis ini banyak digunakan untuk pembuatan skripsi atau penelitian adek-adek tingkat. Mungkin aja sedikit membantu, hehe. Analisis jalur ini merupakan perluasan dari analisis regresi berganda sehingga banyak kesamaan- kesamaan diantara kedua analisis ini. Tujuan utama dari analisis jalur adalah mempelajari pengaruh langsung maupun tak langsung serta pengaruh total dari suatu variabel eksogen ke variabel endogen yang lain dan mencari jalur yang paling berpengaruh/signifikan dalam mempengaruhi variabel endogen. Sebelumnya pada tahu belum perbedaan variabel endogen dan eksogen? Hubungannya dengan variabel independen dan dependen? Kita perlu mengetahui konsep dari variabel endogen dan eksogen karena variabel ini yang sering kita gunakan istilahnya jika menggunakan analisis jalur. Pertama-tama, kita definisikan dulu variabel dependen dan independen. Variabel dependen/terikat ini adalah variabel yang nilainya ditentukan/dipengaruhi oleh variabel independen/bebas dalam model. Sedangkan variabel independen/bebas ini nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain dalam model. Hubungannya dengan eksogen dan endogen? Variabel eksogen ini konsepnya sama dengan variabel independen, variabel eksogen tidak dipengaruhi tetapi bertugas mempengaruhi variabel lain dalam model yang disebut variabel endogen. Jadi konsep variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dalam model. Dalam analisis jalur, variabel eksogen bisa menjadi variabel endogen ataupun variabel endogen bisa menjadi eksogen. Contoh sederhannya bisa dilihat dari diagram dibawah ini.
Dari diagram jalur sederhana diatas, dapat dilihat variabel endogen adalah X3 dan X4 karena variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel eksogen X1 dan X2. Sekarang kita liat per persamaan strukturalnya. Dalam diagram jalur tersebut dapat dibentuk 2 persamaan struktural, yang pertama persamaan dengan X4 sebagai variabel endogen dan X1, X2, X3 sebagai variabel eksogen. Dan persamaan struktural kedua dengan X3 sebagai variabel endogen dan X1, X2 sebagai variabel eksogen. Bisa dilihat bahwa X3 bisa menjadi variabel endogen ataupun eksogen tergantung kondisi persamaan strukturalnya. Jadi sebelum kita mengolah data, kita harus tentukan dulu diagram jalur, persamaan strukturalnya dan variabel endogen eksogennya. Semua pembentukan tersebut membutuhkan dasar yang kuat, seperti teori-teori, penelitian terdahulu, maupun hasil pengujian para ahli. Ada berbagai referensi yang menyatakan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam menggunakan analisis jalur. Saya akan merangkumnya menjadi satu. Asumsi-asumsi yang saya jelaskan adalah asumsi-asumsi umum yang sering digunakan dalam berbagai referensi. Hubungannya bersifat liner dan satu arah, tidak bolak balik. Variabel endogen minimal dalam skala interval. (jika menggunakan kuesioner dengan skala likert, penjelasan untuk mendapatkan data skala interval bisa dilihat dalam tulisan memahami skala likert) Menggunakan probability sampling Variabel diukur tanpa kesalahan, maksudnya adalah menguji variabel tersebut dengan uji validitas dan reliabilitas. Model jalur yang dibuat berdasarkan teori-teori dan landasan yang kuat dan telah dikaji.
Kelima asumsi tersebut ada dari referensi yang saya baca, tetapi ada juga asumsi yang menurut saya penting tetapi tidak semua referensi menggunakannya. Misalkan asumsi regresi klasik. Kenapa penting? Seperti yang kita ketahui, analisis jalur ini perluasan dari analisis regresi berganda. Jadi asumsi regresi klasik harusnya dipenuhi. Saya akan membahasnya satu-persatu.
Non Multikolinearitas, dalam jalur diusahakan kecil korelasi antara variabel eksogen. Hal ini akan berpengaruh terhadap ujinya nanti. Dengan nilai multikolinearitas yang tinggi, maka uji F dan uji t-student yang digunakan dalam uji hipotesis tidak layak lagi untuk digunakan. Bisa saja uji F nya tolak H0 (signifikan), yang artinya minimal ada satu variabel eksogen yang signifikan berpengaruh terhadap variabel endogen. Nyatanya dengan adanya multikolinearitas, uji t-studentnya semua variabel eksogen terhadap variabel endogen tidak tolak H0 (tidak signifikan), artinya tidak ada variabel eksogen yang berpengaruh terhadap variabel endogen. Selain itu, perbedaan tanda antara koefisien jalur dengan korelasi bisa saja terjadi karena multikolinearitas yang tinggi. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas bisa dilihat dari VIF (VIF>5 artinya adanya multikolinearitas) dan bisa juga dilihat dari koefisien determinasi yang sangat tinggi / mendekati sempurna. Pengujian multikolinearitas ini dilakukan setiap persamaan strukturalnya karena uji F dan uji t-studentnya dilihat per persamaan strukturalnya. Non-autokorelasi, diusahakan korelasi antara erorrnya tidak ada. Ini akan berdampak terhadap penduga yang dihasilkan. Penduga yang akan dihasilkan tidak memenuhi syarat BEST lagi dari syarat penduga yang baik, BLUE. Varians dari estimator akan underestimate sehingga uji F dan uji t-student nya akan sulit dipastikan kevalidannya (sulit dipercaya). Autokorelasi bisa dideteksi dengan uji durbi-watson. Sama seperti multikolinearitas, autokorelasi juga diujikan per persamaan strukturalnya. Homoskedastisitas, dalam analisis jalur diusahakan variansnya sama dari error nya. Dampak dari heteroskedastisitas adalah varians minimum sulit untuk ditetapkan sehingga syarat penduga yang baik dari BLUE, yaitu BEST tidak bisa dipenuhi dan akan berdampak terhadap uji F dan t-studentnya. Cara mendeteksi nya dengan scatter plot atau uji park. Pengujian homoskedastisitas dilakukan per persamaan struktural. Normalitas, untuk mendapatkan penduga/estimatornya harus memenuhi syarat normalitas, jadi jika syarat ini tidak terpenuhi maka penduganya tidak bisa didapatkan. Selain itu, untuk uji hipotesis simultan dan parsialnya, menggunakan uji F dan t-student yang berasal dari keluarga distribusi normal. Jadi agar uji hipotesisnya layak untuk digunakan maka normalitas harus dipenuhi. Pengujiannya juga dilakukan per persamaan strukturalnya. Jika dilihat secara keseluruhan, uji asumsi klasik ini mempunyai pengaruh terhadap penduga dan uji hipotesisnya. Dalam analisis jalur, penduga nya itu merupakan koefisien jalur atau Beta () dalam tabel anova dan untuk menguji jalur yang signifikan (pengaruh yang signifikan) menggunakan uji F dan t-student, sehingga menurut saya asumsi regresi klasik sangat penting untuk pengujian menggunakan analisis jalur. Asumsi-asumsi ini saya kaitkan antara analisis jalur dengan dasar-dasar dalam analisis regresi sehingga penjelasan diatas merupakan penjelasan secara statistik. Jadi untuk penelitian yang menggunakan analisis jalur, sebaiknya mencari referensi dan literatur sebanyak-banyaknya mengenai asumsi-asumsi yang dibutuhkan dalam analisis jalur agar mempunyai dasar yang kuat secara teori dan statistik.
Mungkin itu dulu penjelasan singkat mengenai analisis jalur. Ini mungkin baru kulitnya analisis jalur. Di tulisan berikutnya saya akan menjelaskan tentang dalamnya jalur itu bagaimana, perbedaan jalur dengan SEM (structural equation model), cara pengolahan dan intepretasi. Mohon maaf jika ada kekeliruan dan Semoga bermanfaat.