Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
SLE (Sistemisc lupus erythematosus adalah penyakti radang
multisistem yang sebabnya belum diketahui, dengan perjalanan penyakit yang
mungkin akut dan fulminan atau kronik remisi dan eksaserbasi disertai oleh
terdapatnya berbagai macam autoantibodi dalam tubuh.
!. Pato"isiologi
Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang
menyebabkan peningkatan autoantibodi yang berlebihan. Gangguan
imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik,
hormonal ( sebagaimana terbukti oleh aitan penyakit yang biasanya terjadi
selama usia reproduktif! dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal!.
"bat-obat tertentu seperti hidrala#in, prokainamid, isonia#id, klorproma#in dan
beberapa preparat antikon$ulsan di samping makanan seperti kecambah alfalfa
turut terlibat dalam penyakit SLE- akibat senyaa kimia atau obat-obatan.
Pada SLE, peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan terjadi akibat
fungsi sel %-supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks
imun dan kerusakan jaringan. &nflamasi akan menstimulasi antigen yang
selanjutnya serangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali.
#O$
"bat- obatan (hidrala#in,
prokainamid, isonia#id,
klorproma#im!
$. %ani"estasi &linis
'. Sistem (uskuloskeletal
)rtralgia, artritis (sino$itis!, pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri
ketika bergerak, rasa kaku pada pagi hari.
*ormonal
Lingkungan ( cahaya
matahari, luka bakar
internal!
+ungsi sel % , supresor
abnormal
Peningkatan produksiauto
antibodi
Penumpukan
komplek imun
-erusakan jaringan
%erganggunya
regulasi kekebalan
&ntegument
(oskulosklet
al
Sistem
kardiak
Pembengkaka
n
.yeri
SLE
-erusakan
mobilitas fisik
Perikarditis
-erusakan integritas
kulit
Lesi
Sistem
pernapasan
Sistem $askuler
Perkemihan
/ecreased cardiak
output
Saraf
Efusi pleura
&nflamasi pada
artiola farmatif
Lesi papular di
ujung kaki, tumit,
dan siku.
Pola napas tidak efektif
Glomurolus renal
-erusakan
integritas kulit
-eletihan /epresi
0. Sistem integumen
Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang
melintang pangkal hidung serta pipi.
1lkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum.
2. Sistem kardiak
Perikarditis merupakan manifestasi kardiak.
3. Sistem pernafasan
Pleuritis atau efusi pleura.
4. Sistem $askuler
&nflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler,
eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan
ekstensor lengan baah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.
5. Sistem perkemihan
Glomerulus renal yang biasanya terkena.
6. Sistem saraf
Spektrum gangguan sistem saraf pusat sangat luas dan mencakup seluruh
bentuk penyakit neurologik, sering terjadi depresi dan psikosis.
'. E(aluasi 'iagnosti)
/iagnosis SLE dibuat berdasarkan pada riayat sakit yang lengkap dan
hasil pemeriksaan darah. Gejala yang klasik mencakup demam, keletihan serta
penurunan berat badan dan kemungkinan pula artritis, peuritis dan perikarditis.
Pemeriksaan serum 7 anemia sedang hingga berat, trombositopenia,
leukositosis atau leukopenia dan antibodi antinukleus yang positif. %es imunologi
diagnostik lainnya mendukung tapi tidak memastikan diagnosis.
E. Penatala)sanaan %e*is
'. Preparat .S)&/ untuk mengatasi manifestasi klinis minor dan dipakai
bersama kortikosteroid, secara topikal untuk kutaneus.
0. "bat antimalaria untuk gejal kutaneus, muskuloskeletal dan sistemik ringan
SLE
2. Preparat imunosupresan (pengkelat dan analog purion! untuk fungsi imun.
!A! III
ASU+AN &EPERA#ATAN
A. Peng)a,ian
0. )namnesis riayat kesehatan sekarang dan pemeriksaan fisik difokuskan
pada gejala sekarang dan gejala yang pernah dialami seperti keluhan mudah
lelah, lemah, nyeri, kaku, demam8panas, anoreksia dan efek gejala tersebut
terhadap gaya hidup serta citra diri pasien.
2. -ulit
9uam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher.
3. -ardio$askuler
+riction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura.
Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukkan
gangguan $askuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan permukaan
ekstensor lengan baah atau sisi lateral tanga.
4. Sistem (uskuloskeletal
Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku
pada pagi hari.
5. Sistem integumen
Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang
melintang pangkal hidung serta pipi.
1lkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum.
6. Sistem pernafasan
Pleuritis atau efusi pleura.
:. Sistem $askuler
&nflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler,
eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan
ekstensor lengan baah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.
;. Sistem 9enal
Edema dan hematuria.
'<. Sistem saraf
Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang, korea
ataupun manifestasi SSP lainnya.
A. %asalah &epera-atan
''. .yeri
'0. -eletihan
'2. Gangguan integritas kulit
'3. -erusakan mobilitas fisik
'4. Gangguan citra tubuh
A. Inter(ensi
./. Nyeri 0erhu0ungan *engan in"lamasi *an )erusa)an ,aringan.
Tu,uan 7 perbaikan dalam tingkat kennyamanan
Inter(ensi 1
a. Laksanakan sejumlah tindakan yang memberikan kenyamanan (kompres
panas 8dingin= masase, perubahan posisi, istirahat= kasur busa, bantal
penyangga, bidai= teknik relaksasi, akti$itas yang mengalihkan perhatian!
b. >erikan preparat antiinflamasi, analgesik seperti yang dianjurkan.
c. Sesuaikan jadal pengobatan untuk memenuhi kebutuhan pasien
terhadap penatalaksanaan nyeri.
d. /orong pasien untuk mengutarakan perasaannya tentang rasa nyeri serta
sifat kronik penyakitnya.
e. ?elaskan patofisiologik nyeri dan membantu pasien untuk menyadari
baha rasa nyeri sering membaanya kepada metode terapi yang belum
terbukti manfaatnya.
f. >antu dalam mengenali nyeri kehidupan seseorang yang membaa
pasien untuk memakai metode terapi yang belum terbukti manfaatnya.
g. Lakukan penilaian terhadap perubahan subjektif pada rasa nyeri.
.2. &eletihan 0erhu0ungan *engan pening)atan a)ti(itas penya)it3 rasa
nyeri3 *epresi.
Tu,uan 7 mengikutsertakan tindakan sebagai bagian dari akti$itas hidup
sehari-hari yang diperlukan untuk mengubah.
Inter(ensi 1
a. >eri penjelasan tentang keletihan 7
hubungan antara akti$itas penyakit dan keletihan
menjelaskan tindakan untuk memberikan kenyamanan sementara
melaksanakannya
mengembangkan dan mempertahankan tindakan rutin unutk tidur
(mandi air hangat dan teknik relaksasi yang memudahkan tidur!
menjelaskan pentingnya istirahat untuk mengurangi stres sistemik,
artikuler dan emosional
menjelaskan cara mengggunakan teknik-teknik untuk menghemat
tenaga
kenali faktor-faktor fisik dan emosional yang menyebabkan kelelahan.
b. +asilitasi pengembangan jadal akti$itas8istirahat yang tepat.
c. /orong kepatuhan pasien terhadap program terapinya.
d. 9ujuk dan dorong program kondisioning.
e. /orong nutrisi adekuat termasuk sumber #at besi dari makanan dan
suplemen.
.4. &erusa)an mo0ilitas "isi) 0erhu0ungan *engan penurunan rentang
gera)3 )elemahan otot3 rasa nyeri pa*a saat 0ergera)3 )eter0atasan
*aya tahan "isi).
Tu,uan 1 mendapatkan dan mempertahankan mobilitas fungsional yang
optimal.
Inter(ensi 1
a. /orong $erbalisasi yang berkenaan dengan keterbatasan dalam mobilitas.
b. -aji kebutuhan akan konsultasi terapi okupasi8fisioterapi 7
(enekankan kisaran gherak pada sendi yang sakit
(eningkatkan pemakaian alat bantu
(enjelaskan pemakaian alas kaki yang aman.
(enggunakan postur8pengaturan posisi tubuh yang tepat.
c. >antu pasien mengenali rintangan dalam lingkungannya.
d. /orong kemandirian dalam mobilitas dan membantu jika diperlukan.
(emberikan aktu yang cukup untuk melakukan akti$itas
(emberikan kesempatan istirahat sesudah melakukan akti$itas.
(enguatkan kembali prinsip perlindungan sendi
.5. 6angguan citra tu0uh 0erhu0ung7an *engan peru0ahan *an
)etergantungan "isai) serta psi)ologis yang *ia)i0at)an penya)it
)roni).
Tu,uan 7 mencapai rekonsiliasi antara konsep diri dan erubahan fisik serta
psikologik yang ditimbulkan enyakit.
Inter(ensi 1
a. >antu pasien untuk mengenali unsur-unsur pengendalian gejala penyakit
dan penanganannya.
b. /orong $erbalisasi perasaan, persepsi dan rasa takut
(embantu menilai situasi sekarang dan menganli masahnya.
(embantu menganli mekanisme koping pada masa lalu.
(embantu mengenali mekanisme koping yang efektif.
89. &erusa)an integritas )ulit 0erhu0ungan *engan peru0ahan "ungsi 0arier
)ulit3 penumpu)an )omple)s imun.
Tu,uan 1 pemeliharaan integritas kulit.
Inter(ensi 1
a. Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan maserasi
b. *ilangkan kelembaban dari kulit
c. ?aga dengan cermat terhadap resiko terjadinya sedera termal akibat
penggunaan kompres hangat yang terlalu panas.
d. .asehati pasien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya.
e. -olaborasi pemberian .S)&/ dan kortikosteroid.
)S1*). -EPE9)@)%).
Sistemisc lupus erythematosus ( SLE !
"
L
E
*
9"..A ()9/%)
'''<2<:3'<4<3:
/"SE. PE(>&(>&.G 7
.s. (E/&)L&S) S.-EP
P9"G9)( S%1/& &L(1 -EPE9)@)%).
S%&-ES PE9&.%&S S1()%9) >)9)%
0<'0 8 0<'2

Anda mungkin juga menyukai