Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012

PRAKTIKUM III
Judul Praktikum : Pemeriksaan Reaski Silang/ Cocok Serasi
(Cross Match Mayor dan Minor)
Hari/ Tanggal Praktikum : Selasa/ 2 !kto"er 2#$%
Tem&at Praktikum : 'a"oratorium (iologi STA(A
A Tu)uan :
Untuk mengetahui adanya antibody dalam serum yang dapat merusak sel
darah merah (eritrosit) sehingga menghindarkan terjadinya reaksi hemolitik.
BPrinsi& :
Antigen/Aglutinogen + Antibodi/Aglitinin (yang sesuai/sejenis) Aglutinasi/
penggumpalan
C'andasan Teori :
Reaksi silang (cross match) perlu dilakukan sebelum melakukan transusi
darah untuk melihat apakah darah penderita sesuai dengan darah donor.
!emeriksaan Cross Match ini sangat perlu agar penderita menderita mendapat
transusi darah yang "o"ok tanpa ada bahaya.
!ada Cross Match Mayor serum pasien di"ampur dengan eritrosit
donor# sehingga kita dapat menemukan $at anti lengkap (complete antibodies)
maupun $at anti tidak lengkap (incomplete antibodies). !emerisaan ini
dianjurkan hanya dilakukan dengan "ara tabung saja# sebab penggunaan ka"a
objek kurang menjamin hasil pemeriksaan.
!ada Cross Match Minor serum donor diuji dengan eritrosit pasien#
sehingga kita dapat menemukan $at anti lengkap (complete antibodies)
maupun $at anti yang tidak lengkap (incomplete antibodies). %ika golongan
darah (sistem AB&) antara donor dan pasien sama# baik 'mayor( maupun
Page 1
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
'minor( tidak bereaksi. )amun jika berlainan misalnya donor golongan & dan
pasien golongan A# maka akan terjadi aglutinasi pada tes minor.
Cross Match Mayor merupakan tindakan terakhir untuk melindungi
keselamatan penerima darah dan sebaiknya dilakukan demikian sehingga
complete antibodies maupun incomplete antibodies dapat ditemukan dengan
"ara tabung saja. Ada beberapa "ara untuk menentukan reaksi silang yaitu
reaksi silang dalam larutan garam aal dan reaksi silang pada objek glass.
Reaksi silang adalah suatu jenis pemeriksaan yang dilakukan sebelum
pelaksanaan transusi darah. *ujuannya adalah untuk melihat apakah darah
dari pendonor "o"ok dengan penerima (resipien) sehingga dapat men"egah
terjadinya reaksi transusi hemolitik. +elain itu juga untuk konirmasi
golongan darah.
,a"am dari reaksi silang -
. Reaksi silang mayor- eritrosit donor + serum resipien
,emeriksa ada tidaknya aglutinin resipien yang mungkin dapat merusak
eritrosit donor yang masuk pada saat pelaksanaan transusi.
+umber-
http-//drdjebrut./ordpress."om/01.1/12/3./reaksi4silang4"rossmat"h4rea"tion/
(diakses tanggal 5 6esember 01.3)
0 Reaksi silang minor - serum donor + eritrosit resipien
,emeriksa ada tidaknya aglutinin donor yang mungkin dapat merusak
eritrosit resipien. Reaksi ini dianggap kurang penting dibanding reaksi
silang mayor# karena agglutinin donor akan sangat dien"erkan oleh plasma
di dalam sirkulasi darah resipien.
Page 2
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
*ahapan Reaksi +ilang -
. Reaksi silang salin
*es ini untuk menilai ke"o"okan antibody alami dengan antigen eritrosit
antara donor dan resipien# sehingga reaksi transusi hemolitik yang atal
bisa dihindari. *es ini juga dapat menilai golongan darah.
+umber-
http-//drdjebrut./ordpress."om/01.1/12/3./reaksi4silang4"rossmat"h4rea"tion/
(diakses tanggal 5 6esember 01.3)
0Reaksi silang albumin
*es ini untuk mendeteksi antibody anti4Rh dan meningkatkan sensiti7itas
tes antiglobulin dengan menggunakan media bo7ine albumin.
3Reaksi silang antiglobulin
Untuk mendeteksi 8g9 yang dapat menimbulkan masalah dalam transusi
yang tidak dapat terdeteksi pada kedua tes sebelumnya. *erutama
dikerjakan pada resipien yang pernah menerima transusi darah atau
/anita yang pernah hamil.
+erum antiglobulin meningkatkan sensiti7itas pengujian in 7itro. Antibodi
kelas 8g, yang kuat biasanya menggumpalkan eritrosit yang mengandung
antigen yang rele7am se"ara nyata# tetapi antibodi yang lemah sulit dideteksi.
Banyak antibodi kelas 8g9 yang tak mampu menggumpalkan eritrosit
/alaupun antibodi itu kuat. +emua pengujian antibodi termasuk uji silang
Page 3
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
tahap pertama menggunakan "ara sentriugasi serum dengan eritrosit. +el dan
serum kemudian diinkubasi selama .:431 menit untuk memberi kesempatan
antibodi melekat pada permukaan sel# lalu ditambahkan serum antiglobulin
dan bila penderita mengandung antibodi dengan eritrosit donor maka terjadi
gumpalan..
6 Alat dan (a*an
.*abung Serologi
0!ipet *etes
3Waterbath (suhu 35
1
C)
;Sentrifuge
:<a"a &bjek
=,ikroskop
5,edium +alin ()aCl 1.>?)
2Boine Albumin 00?
>+erum Coombs (Anti !uman "lobulin)
.1 +el Uji Coombs (Control Cell Coombs)
.. Contoh 6arah !asien
.0 Contoh 6arah 6onor
@Cara Ker)a
.6isiapkan serum dari "ontoh donor/pasien (setelah pemeriksaan golongan
darah dan rhesus).
06isiapkan suspense eritrosit :? dalam salin darah donor/pasien (. bagian
eritrosit .11? + .> bagian )aCl 1#2:: A suspense eritrosit :? A ./01).
3Base 8 A Base suhu kamar dalam medium salin# dilakukan dengan "ara
di"ampur 0 tetes serum donor/pasien + . tetes suspensi eri :? donor/
pasien dalam tabung. 6isentriuge dengan ke"epatan 3111 rpm selama .
menit kemudia dilihat ada tidaknya aglutinasi/ hemolisis.
;Base 88 A Base inkubasi 35
1
C dalam medium Boine Albumin ##$. 8ni
dilakukan bila ase 8 tidak ada aglutiasi/ hemolisis. Caranya- ditambahkan
0 tetes Boine Albumin ##$ pada tabung (bersisi "ampuran serum pasien
Page 4
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
+ eri donor)# kemudian diko"ok. 6iinkubasi pada suhu 35
1
C dalam
%aterbath selama .: menit. 6isentriuge kembali dengan ke"epatan 3111
rpm selama . menit. Bila aglutinasi (4)# dilakukan pe"u"ia dengan salin
sebanyak tiga (3) kali.
:Base 888 A Base Anti 9lobulin *est# dilakukan dengan "ara- 0 tetes +erum
Coombs (Anti !uman "lobulin) kemudian diko"ok. 6isentriuge kembali
dengan ke"epata 3111 rpm selama . menit. 6ilihat di ba/ah mikroskop#
bila tidak ada reaksi maka darah donor tersebut "o"ok diberikan epada
pasien.
=U)i +aliditas, dilakukan dengan "ara- ditambahkan . tetes Uji +el
Coombs (Control Cell Coombs) untuk menguji +erum Coombs (Anti
!uman "lobulin). 6isentriuge kembali dengn ke"epatan 3111 rpm
selama . menit. Bila tidak ada reaksi# pemeriksaan diulang
(menunjukkan bah/a +erum Coombs sudah jelek). Bila ada reaksi maka
darah donor tersebut "o"ok diberikan kepada pasien (menunjukkan bah/a
+erum Coombs bagus).
Ta"el Hasil Pengamatan Cross Match Mayor
-onor
./ritrosit0
Pasien .Serum0
!
.Anti A(0
A
.Anti (0
(
.Anti A0
A(
.Anti 10
!
.Ag 10
1 - - -
A
.Ag A0
+ - + -
(
.Ag (0
+ + - -
A(
.Ag A(0
+ + + -
Ta"el Hasil Pengamatan Cross Match Minor
-onor
./ritrosit0
Pasien ./ritrosit0
!
.Ag 10
A
.Ag A0
(
.Ag (0
A(
.Ag A(0
!
.Anti A(0
1 - - -
A + - + -
Page 5
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
.Anti (0
(
.Anti A0
+ + - -
A(
.Anti 10
+ + + -
<eterangan-
(+) - Aglutinasi# tidak boleh dilakukan transusi darah.
(4) - tidak terjadi aglutinasi# boleh dilakukan transusi darah.
Cal yang perlu diperhatikan-
Cross Match Mayor D Minor dilakukan pada darah donor dan pasien dengan
golongan darah AB& dan Rhesus yang +A,A. Bila donor Rhesus (4) maka hanya
diberikan untuk pasien Rhesus (4).
(agan Pemeriksaan/ Form Check List
Cross Match Mayor dan Minor
E
E
E
Page 6
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
9ambar Base 8 Cross Match Mayor & Minor
E
E
E
E
9ambar Base 88 Cross Match Mayor & Minor
E
E
0 tetes
+erum Cooms
E
Page 7
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
E
9ambar Base 888 Cross Match
E
E
E
9ambar Uji Faliditas Cross Match
Teknik Pemeriksaan Serum Coom"s
.. tetes +el Uji Coombs (Control Cell Coombs) + 0 tetes serum "oombs
yang digunakan.
06isentriuge dengan ke"epatan 3111 rpm selama . menit.
Page 8
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
36ilihat hasilnya# bila aglutinasi (+) berarti serum "oombs test baik
sehingga dapat dipastika bah/a prosedur pemeriksaan yang harus diulang
dan dikerjakan kembali dengan sebaik4baiknya. Bila aglutinasi (4) berarti
serum "oombs test rusak# pemeriksaan tetap harus diulang dengan serum
"oombs yang baru dan sudah dites dengan +el Uji Coombs (Control Cell
Coombs).
Pem"uatan Sel U)i Coom"s .Control Cell Coombs0:
.6i"ampur . tetes anti 6 ortho (8g,) + 3> tetes salin# sehingga didapat
pengen"eran anti 6 ./;1.
06alam tabung lain# di"ampurkan . tetes %ashed eritrosit golongan & Rh
positi + .> tetes salin sehingga diperoleh suspensi :?.
36i"ampurkan anti 6 ./;1 + suspensi %ashed & Rh positi :? sama
banyak.
;6iinkubasi 314=1 menit pada suhu 35
1
C.
:6i"u"i dengan salin 3G (sentriuge .:1140111 rpm selama 34: menit).
=6ibuat kembali suspensi :? dari larutan tersebut.
Catatan- +el Uji Coombs (Control Cell Coombs) ini dapat dipakai dalam
/aktu 0; jam. +etiap hasil aglutinasi (4)# harus dilakukan pemeriksaan
serum "oombs.
BHasil Pengamatan
Cross Match Mayor'
+ampel - @ri &
0
+ +erum &
.
2ase I 2ase II 2ase III U)i +aliditas
.10

Page 9
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
Pemeriksaan Serum Coombs
"ambar hasil pengamatan
Cross Match Minor'
+ampel - @ri A
.
+ +erum &
.
2ase I 2ase II
"ambar hasil pengamatan
9 Pertan3aan
.Apa ungsi dilakukannya masing4masing ase pada pemeriksaan Cross
Match Mayor iniH
0Untuk apa uji 7aliditas dilakukan dalam pemeriksaan Cross MatchH
3Bagaimana bila hasil pemeriksaan Cross Match Mayor se"ara keseluruhan
menunjukkan aglutinasi (+)H
;+ebutkan perbedaan mendasar antara Cross Match Mayor dengan Cross
Match MinorH
:Untuk apa dilakukannya pemeriksaan +erum CoombsH
Ja4a"an
.Base 8- untuk mendeteksi Ab komplit (8g,)
Base 88- untuk mendeteksi kehadiran 8g9/ antibody inkomplit.
Base 888- untuk menyempurnakan reaksi Ag + Ab inkomplit.
0Untuk menguji +erum Coombs
3!emeriksaan dihentikan (+top) dan tidak boleh dilakukan transusi darah.
Page
10
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
;!ada Cross Match Mayor serum pasien di"ampur dengan eritrosit donor
sedangkan pada Cross Match Minor serum donor diuji dengan eritrosit
pasien.
:Untuk men"ari Cuman 9lobulin dalam darah donor dan untuk uji
kelayakan +erum Coombs
C Pem"a*asan
Uji 7aliditas dilakukan untuk memastikan bah/a hasil yang diperoleh
7alid atau tidak# dilanjutkan dengan uji 7aliditas. Uji 7aliditas ini dilakukan
untuk mengetahui apakah reaksi silang yang kita lakukan 7alid atau tidak. Bila
reaksi silang yang kita lakukan 7alid# maka akan terjadi positi aglutinasi#
sehingga hasil dari reaksi silang ini benar4benar 7alid dan dapat
dipertanggungja/abkan kebenarannya.
!ada uji 7aliditas ini dilakukan dengan penambahan Coomb(s Control
Cell# selanjutnya dilakukan sentriugasi dan dilihat agultinasinya. Untuk
melihat aglutinasinya# dilakukan dengan "ara mengo"oknya se"ara perlahan
dan hati I hati# dan "ara mengo"oknyapun tidak sekuat saat melihat hasil pada
ase 8# 88# 888. Cal ini dikarenakan kekuatan aglutinasinya rendah dan tidak
sekuat yang dihasilkan pada tiap ase.
!ada uji 7aliditas# hasil pemeriksaan menunjukan hasil positi +0# sehinnga
darah pendonor bisa diberikan kepada pasien. +edangkan jika uji 7aliditas
menunjukan hasil negati (4) itu menunjukan bah/a dalam mengerjakannya
terdapat kesalahan atau reagen yang digunakan sudah tidak layak untuk
digunakan dalam pemeriksaan.
8 Kesim&ulan
6ari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bah/a pada
pemeriksaan Cross Match Minor pada ase 88 hasil yang didapat +.# sehingga
tidak bisa dilanjutkan ke ase 888 dan darah tidak bisa didonorkan. !ada
pemeriksaan Cross Match Mayor hasil menunjukan aglutinasi negati7e (4)#
dan pada uji 7aliditas menunjukan hasil positi (+). +ehingga darah pendonor
bisa diberikan kepada pasien dengan "ara transusi darah.
Page
11
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
% -a5tar Pustaka
&ktari# Anita. 01.0. )enuntun )raktikum *ransfusi +arah. Bandung- +ekolah
*inggi Analis Bakti Asih.
http-//drdjebrut./ordpress."om/01.1/12/3./reaksi4silang4"rossmat"h4rea"tion/
(diakses tanggal 5 6esember 01.3)
http-// labku.rskd./ordpress."om/tag/"rossmat"h4reaksi4silang4serasi/
(6iakses tanggal 5 6esember 01.3)
Page
12
Laporan Praktikum Transfusi Darah 2012
Page
13

Anda mungkin juga menyukai