Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROPOSAL PENELITIAN
SURIANI. S
074 924 622
KATA PENGANTAR
Makassar, 2009
Penulis
SURIANI S.
ii
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar belakang masalah .................1
B. Fokus Masalah .................4
C. Tujuan penelitian .................5
D. Manfaat Hasil Penelitian .................5
E. Sistematika penulisan .................6
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ............... 7
A. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 7
1. Penguatan ....................................................................................... 7
2. Motivasi Belajar.............................................................................. 14
3. Kaitan pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran
dengan motivasi belajar ................................................................. 29
B. KERANGKA PIKIR ........................................................................... 30
C. HIPOTESIS ......................................................................................... 32
III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 33
A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN ..................................... 33
B. FOKUS PENELITIAN ........................................................................ 33
C. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ................................................. 34
D. UNIT ANALISIS ................................................................................34
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ................................................... 34
F. ANALISIS DAN VALIDASI DATA.................................................. 34
G. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................... 35
iii
1
I. PENDAHULUAN
setiap warna negara Indonesia. Hal ini telah dijamin dalam UU RI nomor 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan Nasional (2003: 8) yaitu “setiap warga negara
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Oleh
sekolah untuk belajar secara kreatif sebagai bekal untuk masa depannya yang lebih
sekolah, maka setiap anak didik dituntut untuk memiliki motivasi belajar. Dengan
motivasi belajar anak, maka ia akan memiliki daya tarik untuk memperhatikan atau
berkonsentrasi terhadap pelajaran yang akan atau sedang dipelajari. Dalam kegiatan
pendidikan, motivasi belajar memegang peranan penting sehingga anak didik belajar
dan sukses dalam belajarnya. Hal ini berarti setiap anak perlu ditimbulkan motivasi
belajar dalam dirinya baik dalam melakukan aktivitas belajar di TK maupun di rumah
positif dari anak didik terhadap anak didik dalam pembelajaran, dan membentuk
merupakan akibat adanya konsentrasi yang timbul dari motivasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang diikuti. Salah satu usaha yang dapat ditempuh guru dalam
yang didefinisikan oleh ahli psikologi sebagai gejala yang meliputi dorongan dan
dorongan yang kuat dan berakhir dengan respons penyesuaian yang tepat”.
motif yang jelas. Tingkah laku yang diharapkan adalah perilaku yang dilatarbelakangi
oleh adanya kebutuhan dan diarahkan pada pencapaian suatu tujuan agar terpuaskan.
perilaku bermotivasi mencakup segala sesuatu yang dilihat, diperbuat, dirasakan dan
yang baik atau hasil belajar anak yang baik merupakan cara paling mudah yang
sangat efektif untuk meningkatkan motif belajar anak menuju kepada situasi belajar
yang baik”. Pernyataan yang sama dikemukakan oleh Usman (1994: 73) bahwa “
penguatan mempunyai pengaruh berupa sikap positif terhadap proses belajar anak
3
dan bertujuan untuk meningkatkan perhatian anak terhadap kegiatan belajar atau
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, bahwa pemberian penguatan oleh guru
belajar anak. Oleh karena itu, setiap guru perlu mengetahui cara-cara pemberian
verbal dan non verbal sehingga memungkinkan anak didik dalam menerima
di rumah.
terhadap suatu objek. Banyak anak yang semakin giat belajar karena di janji orang
tuanya akan dibelikan mainan, sepatu, sepeda apabila naik kelas atau nilai belajarnya
meningkat.
seluruh aktivitas jiwa murid dalam proses kegiatan belajarnya. Sebaliknya, jika
terhadap pelajaran tersebut dan kadang-kadang timbul rasa tidak senang terhadap
guru yang mengajar. Akibatnya terjadi tingkah laku yang menyimpang, kompensasi
negatif, acuh tak acuh, malas ke sekolah dan anak akan mengalami keterlambatan
Sesuai survei awal di kelp B6 Tk Teratai UNM menunjukkan masih ada anak
didik yang menunjukkan indikasi memiliki motivasi belajar rendah. Hal itu dapat
dilihat dari adanya anak dengan perhatian yang rendah terhadap mengikuti kegiatan
suka mengganggu teman dan perilaku yang ditunjukkan anak sebagai indikasi adanya
anak yang menunjukkan motivasi belajar rendah atau masih perlu bimbingan.
Fenomena di atas seharusnya mendapat perhatian serius dari guru agar anak
didik yang berindikasi memiliki motivasi belajar rendah dapat dilakukan pendekatan
belajar agar dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam dirinya. Bahkan senantiasa
maupun non verbal sebagai salah satu upaya memotivasi murid dalam belajar.
Sehubungan dengan uraian dan pendapat di atas, maka penulis tertarik untuk
B. Fokus Masalah
C. Tujuan penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat secara teoritis dan praktis sebagai
berikut :
1. Manfaat teoritis
berkualitas
anak didik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru TK, sebagai masukan agar dalam pelaksanaan proses pembelajaran
b. Bagi anak didik, sebagai masukan pentingnya memiliki motivasi belajar yang
E. Sistematika Penulisan
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Penguatan
a. Arti penguatan
kepada anak didik dalam mengikuti pelajaran. Penguatan yang diberikan oleh
guru harus dapat tepat sasaran dan tepat waktu sehingga dapat menjadi
pemicu bagi anak didik secara keseluruhan dalam kelas, baik yang menjadi
oleh guru sebagai suatu penghargaan terhadap kemampuan belajar murid, baik
dilakukan secara verbal atau non verbal, di mana respons tersebut dilakukan
maupun atas hasil belajar yang dicapai anak didik. Pemberian penguatan
produktif
9
guru harus jeli melihat aktivitas belajar anak didik di kelas, dengan
kelas yang baik, alat peraga yang kongkrit, dapat berdampak positif
anak di tingkatkan.
3. Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku anak didik yang
produktif
10
Tujuan akhir dari pemberian pengautan adalah agar anak didik dapat lebih
penguatan yang diberikan oleh guru, baik secara simbolik, meteri maupun
dalam bentuk penguatan akan dapat merangsang anak didik untuk lebih
Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik, dan gerak badan, akan
2. Kebermaknaan
Pemberian penguatan jelas kepada siapa yang ditujukan, sebab bila tidak
belajar.
12
misalnya, apabila tugas telah diselesaikan dengan baik oleh satu kelas,
kegemarannya.
suatu jenis penguatan, karena hal ini akan dapat menimbulkan kebosanan
pembelajaran di TK.
Pemberian penguatan dapat secara verbal maupun non verbal seperti gerak
didik.
Guru : “ Bagus, Ibu Guru kasih jempol, itu jawaban yang tepat, ibu senang
yang dapat memberikan jawaban yang tepat atas pernyataan guru. Pemberian
penguatan dapat merangsang motivasi anak didik untuk belajar lebih giat
terhadap anak didik diberikan secara objektif sehingga anak yang memperoleh
belajarnya.
pembelajaran.
14
sehingga anak didik dapat secara langsung memperoleh respons yang positif
tetapi seharusnya diberikan secara cepat dan tepat, yaitu saat berlangsungnya
2. Motivasi Belajar
yang mendukung tingkah laku orang yang relatif menetap. Motivasi besar
tingkah laku terhadap suatu tujuan atau perangsang”. Sahabuddin (2000 : 146)
energi dalam diri seseorang yang di tandai munculnya ”feeling” dan didahului
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa, afeksi seseorang, dalam hal ini
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi, motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi
terangsang oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan, tujuan ini
menyebabkan terjadinya perubahan yang ada pada diri manusia, dan berkaitan
pada diri manusia, dan berkaitan dengan persoalan kejiwaan, perasaan dan
juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini
dilakukan oleh individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari
apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan
seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, rana kognitif,
afektif dan psikomotorik “. Hal senada di kemukakan oleh Syah (2000 : 92)
bahwa “ belajar adalah seluruh perubahan tingkah laku individu yang relatif
menguasai hal-hal yang baru yang ditandai oleh adanya perubahan dalam diri
motivasi anak didik dalam belajar. Motivasi merupakan suatu kondisi dalam
diri yang relatif menetap. Motivasi besar sekali pengaruhnya terhadap belajar,
melakukan sesuatu.
menyelesaikan tugas di sekolah dan belajar di rumah. Hal ini didasarkan pada
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
belakangi oleh adanya rasa senang yang di tunjukkan oleh keaktifan dalam
b. Tujuan Motivasi
atau adanya dorongan dari luar diri akan memberi semangat untuk belajar
yang dilakukan dapat lebih terarah dan mencapai tujuan yang maksimal.
seseorang secara fisik dan psikologis agar dapat melakukan suatu aktivitas, di
c. Teori Motivasi
“teori hedonisme, teori naluri, teori reaksi yang dipelajari, teori daya
pendorong, dan teori kebutuhan”. Kelima jenis teori motivasi tersebut akan
1. Teori Hedonisme
2. Teori Naluri
Teori naluri menekankan pada tiga dorongan nafsu pokok pada diri
memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan
perlu dikembangkan.
20
dari kebudayaan di tempat orang hidup itu hidup. Orang belajar paling
hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum.
Misalnya sesuatu daya pendorong pada jenis kelamin yang lain. Semua
belakang kebudayaannya.
5. Teori kebutuhan
tahu kebutuhan anak didik, maka akan semakin mudah guru dalam
kebutuhannya.
di TK, tetapi pada pokoknya dapat diklasifikasikan atas dua bagian, yaitu
faktor internal yang berasal dari dalam diri seseorang. Dan faktor eksternal
yaitu berasal dari luar diri seseorang. Demikian halnya dengan motivasi untuk
biasanya digolongkan ke dalam dua hal yaitu dari dalam dan dari luar diri dari
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri
berfungsinya karena ada rangsangan dari luar. Seseorang itu belajar dari
22
harapan dengan mendapat nilai baik. Sehingga akan dipuji oleh orang
tuanya.
berikut :
dua bagian yaitu keadaan jasmani pada umumnya yaitu kondisi tubuh
adanya sifat kreatif pada diri anak didik dan keinginan untuk selalu maju
adalah aktivitas yang tak pernah sepi dari kegiatan murid yang memiliki
motivasi intrinsik.
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, dan
23
bersumber dari dalam diri anak didik, karena hal tersebut dapat menjadi
sumber motivator yang sangat berarti bagi anak didik dalam melakukan
dirinya.
Faktor dari luar diri anak didik yang mempengaruhi motivasi belajar
anak dapat dibagi atas dua aspek yaitu faktor sosial dan non sosial. Faktor
non sosial dalam belajar yang mempengaruhi motivasi belajar anak dapat
berupa keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, siang atau malam).
Sedangkan faktor sosial berupa manusia yaitu kehadiran orang lain dalam
kegiatan belajar. Jika ada orang yang memberi semangat untuk belajar,
seperti orang tua, teman terdekat, saudara, dan sebagainya akan dapat
seperti adanya hadiah penghargaan atas prestasi yang dicapai, d imana hal
tersebut dapat menjadi dorongan bagi murid untuk lebih aktif dan kreatif
penghargaan dan penguatan akan dapat menjadi motivasi bagi anak didik
didik. Hasil belajar dapat diartikan sebagai taraf kemampuan aktual yang
sikap yang dicapai anak didik dari apa yang dipelajari di TK. Analisis
motivasi belajar itu. Output adalah mengenai hasil belajar yang berkaitan
Hal yang pokok pada output adalah pengukuran tentang hasil belajar.
Motivasi belajar dapat tumbuh baik dari diri anak maupun dari luar
dirinya. Baik motivasi dari diri anak maupun dari luar, keduanya berfungsi
untuk bergerak dan menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah
baik dorongan atau penggerak maupun kata kunci dari motivasi dalam setiap
aktivitas dalam belajar. Hal ini berarti bahwa motivasi sangat penting bagi
seseorang untuk melakukan aktivitas belajar, baik motivasi dari dalam diri
Seorang anak didik yang pada mulanya tidak hasrat atau keinginan untuk
belajar, tetapi kemudian ada sesuatu yang dicari atau ingin diketahui
sehingga muncullah minat untuk belajar. Sesuatu yang ingin diketahui itu
suatu dorongan untuk berbuat. Hal ini berarti sikap itulah yang mendasari
dengan segenap jiwa dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap raga
dapat dilakukan dan yang tidak dilakukan. Anak didik ingin mendapatkan
mempelajari suatu materi yang lain, karena anak didik yang bersangkutan
akan mempelajari materi di mana tersimpan suatu yang akan dicari atau
dibutuhkan.
tentu ada yang memiliki motivasi belajar rendah. Demikian pula motivasi
27
belajar dalam diri seseorang tidak selamanya menetap dalam arti selalu tinggi,
tetapi dapat di lain waktu memiliki motivasi belajar yang rendah. Hal ini
berarti perlunya ada upaya untuk meningkatkan motivasi belajar anak didik.
murid.
1. Menggairahkan Murid
murid untuk dapat berpikir dan melakukan sesuatu secara kreatif, seperti
dalam pembelajaran.
realistis dan memodifikasi harapan yang kurang atau tidak realistis. Jika
3. Memberikan Insentif
Mengarahkan perilaku murid merupakan salah satu tugas guru. Jika murid
pelajaran.
Setiap anak didik yang ingin sukses dalam belajarnya mutlak memiliki
Demikian pula setiap anak didik perlu diberikan rangsangan, dorongan agar
memiliki motivasi untuk belajar, salah satu diantaranta bersumber dai guru
atau kemampuan belajar anak didik saat mengikuti kegiatan belajar mengajar.
baginya agar juga giat belajar agar juga dapat mendapatkan penguatan dari
guru dengan prestasi yang ditunjukkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini
berupa sikap positif terhadap proses belajar murid dan bertujuan untuk
baik perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif
dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian
ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat
secara cepat dan tepat diharapkan dapat lebih memotivasi anak didik yang
bagi anak didik lainnya untuk giat atau termotivasi belajar dengan harapan
juga mendapatkan penguatan dari guru sebagai suatu bentuk respons guru atas
kemampuan belajar anak didik. Jadi anak didik yang telah mendapatkan
belajar. Demikian pula bagi yang tidak mendapat penguatan karena tidak
motivator baginya untuk lebih giat belajar agar juga mendapat penguatan dari
B. Kerangka pikir
aspek yang sangat menentukan kesuksesan anak didik, setiap anak didik perlu
31
pengembangan baik hal tersebut secara murni timbul atas dasar keinginan pribadi
ataupun karena adanya rangsangan dari luar dirinya. Motivasi belajar tersebut baik
diberikan, kesesuaian penguatan yang diberikan dengan kebutuhan anak didik, dan
belajar didik.
Bentuk penguatan dapat secara verbal maupun non verbal atas prestasi yang
ditunjukkan murid dalam kegiatan pembelajaran dapat menjadi dorongan bagi murid
untuk lebih termotivasi dalam belajar, bahkan juga dapat menjadi pendorong bagi
GURU
PEMBERIAN VERBAL
REINFORCEMENT NON VERBAL
Motivasi sebagai
pendorong perbuatan
kegiatan pembelajaran
MOTIVASI Motivasi sebagai
BELAJAR penggerak perbuatan
Motivasi sebagai pengarah
perbuatan
ANAK MENDAPAT
MOTIVASI
BELAJAR
C. Hipotesis
Penelitian kualitatif dikenal cara pengumpulan data yang lazim, yaitu melalui
studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan dengan cara mengkaji
sekunder, sehingga data yang diperoleh juga dapat bersifat primer dan sekunder.
B. FOKUS PENELITIAN
yang diberikan oleh guru sebagai suatu penghargaan terhadap kemampuan belajar
murid, baik dilakukan secara verbal atau non verbal, di mana respons tersebut
2. Motivasi anak didik merupakan dorongan untuk melakukan suatu aktivitas berupa
perbuatan.
34
D. UNIT ANALISIS
Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh anak TK Teratai UNM,
1. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap anak didik yang diteliti sambil mencatat
hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian, yaitu aktivitas kegiatan yang
2. Wawancara
melalui tanya jawab secara langsung untuk mendapatkan data tentang motivasi
belajar anak.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data dan variable penelitian ini secara
35
sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta yang diperoleh dengan menelaah seluruh
data yang tersedia. Data yang didapatkan melalui wawancara akan digunakan untuk.
menguraikan sesuai dengan temuan lainnya. Analisis data dalam penelitian ini
1. Pengumpulan data.
penyederhanaan data, teori, metode dalam bentuk uraian rinci dan sistematis.
penelitian.
dan objektivitas.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu mulai bulan Mei sampai Juli
Bulan Keterangan
Uraian kegiatan
Mei Juni Juli
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Penelitian
Analisis data
Seminar hasil
36
37
DAFTAR PUSTAKA
Abmayu, S. dan Samad, S. 2003. Pedoman Penulisan Skripsi. Makasar: FIP UNM.
Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Grasindo