1. Pengertian Kanker serviks adalah kanker yang bermula dari serviks uteri. Serviks adalah pintu rahim. Rahim adalah rongga yang berbentuk seperti buah alpokat dimana bayi tumbuh selama kehamilan (www.geogle.com 2005). Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang teradi pada serviks! dimana terdapat kelompok abnormal yang terbentuk oleh sel"sel aringan disekitarnya tidak dapat ber#ungsi sebagaimana mestinya ($ukman dan Sorensen! %&&&). 2. Anatomi 'ndung telur pada seorang dewasa sebesar ibu ari tangan! masing"masing dikanan dan dikiri rahim. (varium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum. Sebagian besar ovarium berada diintraperitonial dan tidak dilapisi oleh peritoneum. )agian ovarium kecil berada didalam liga mentum latum. *isitu masuk pembuluh" pembuluh darah dan sara# keovarium. $ipatan yang menghubungkan lapisan belakang ligamentum latum dengan ovarium dinamakan mesovarium. )entuknya seperti buah lemon! sebesar ibu ari tangan (empol) berukuran 2!5 + 5 cm , %!5 + 2 cm , 0!- + % cm. .enurut strukturnya ovarium terdiri dari / % " Kulit (korteks) atas 0ona parenkimatosa! yang terdiri dari tonika albuginea! aringan ikat disela"sela aringan lain! stroma! #olikel de gra#! dari sel"sel warthorat. " 'nti (medulla) yang terdiri dari / stroma berisi pembuluh darah! serabut sara#! beberapa otot polos. 1dapun #ungsi ovarium (indung telur) / menghasilkan sel telur (ovum)! menghasilkan hormone (progesterone dan okstrogen) dan ikut serta mengatur haid. (sinopsi obsetri! %&&&). 3. Etiologi. 2enyebab belum diketahui dengan pasti tapi #aktor ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan smegma! in#eksi virus 3uman 2apiloma 4irus (324) dan spermato0oa. 2 Kanker serviks timbul disambungan skuamokolumer serviks (batas antara epitel yang melapisi ektoserviks5porsio dan endoserviks kanalis serviks) 6aktor resiko yang berhubungan yaitu perilaku seksual yang berupa mitra se, multiple! paritas! nutrisi! kebiasaan merokok. Kanker serviks dapat tumbuh ekso#itik! endo#itik atau ulserati#. 1da beberapa #aktor yang dapat meningkatkan resiko teradinya kanker serviks! antara lain adalah /
%. 3ubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda
6aktor ini merupakan #aktor risiko utama. Semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks! semakin besar risikonya untuk terkena kanker serviks. )erdasarkan penelitian para ahli! perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari %7 tahun mempunyai resiko 8 kali lebih besar daripada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun.
2. )erganti"ganti pasangan seksual
2erilaku seksual berupa gonta"ganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin. 2enyakit yang ditularkan seperti in#eksi human papilloma virus (324) telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks! penis dan vulva. Resiko terkena kanker serviks menadi %0 kali lipat pada wanita yang mempunyai partner seksual - orang atau lebih. *i samping itu! virus herpes simpleks tipe"2 dapat menadi #aktor pendamping.
8. .erokok 9anita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks 8 dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. 2enelitian menunukkan! lendir serviks pada wanita perokok mengandung nikotin dan 0at"0at lainnya yang ada di dalam rokok. :at"0at tersebut akan menurunkan daya tahan serviks di samping meropakan ko"karsinogen in#eksi virus.
;. *e#isiensi 0at gi0i
1da beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa de#isiensi asam #olat dapat meningkatkan risiko teradinya displasia ringan dan sedang! serta mungkin uga meningkatkan risiko teradinya kanker serviks pada wanita yang makanannya rendah beta karoten dan retinol (vitamin 1).
5. <rauma kronis pada serviks seperti persalinan! in#eksi! dan iritasi menahun (www.geogle.com 2005). . !nsiden Karsinoma "er#iks. Epidemiologi *iantara tumor ganas ginekologik! kanker serviks uterus masih menduduki peringkat pertama di 'ndonesia. Selama kurun waktu 5 tahun (%&75 + %&7&) penulis menemukan di RS=>. 5 RS=2 Sardito %7& diantara 2-8 kasus (-?!%). Soeripto dkk menemukan #rekuensi relative karsinoma serviks di 2ropinsi *.'.@ 25!7 A dalam kurung %&70 + %&78 (8 tahun) dan 20!0 A dalam kurun %&?0 + 0&?2 (2 tahun) diantara 5 enis kanker terbanyak pada wanita sebagai peringkat pertama. =mur penderita antara 80 + -0 tahun! terbanyak antara ;5 + 50 tahun. ; 2eriode laten dari #ase prainvasi# untuk menadi invasive memakan waktu sekitar %0 tahun. 3anya & A dari wanita berusia B 85 tahun menunukkan kanker serviks yang inbasi# pada saat didiagnosis! sedangkan 58 A dari K'S terdapat pada wanita dibawah usia 85 tahun. .empertimbangkan keterbatasan yang ada! kita sepakat secara nasional melacak ( mendeteksi dini ) setiap wanita sekali saa setelah melewati usia 80 tahun dan menyediakan sarana penanganannya! untuk berhenti sampai usia -0 tahun.( 'lmu kandungan!sarwono prawiroharo!%&&&!hal!8?%). $. Pato%isiologi 2ada awal perkembangan kanker serviks tak memberi tanda"tanda dan keluhan. 2ada pemeriksaan dengan speculum! tampak sebagai porsio yang erosive (metaplase skuamosa) yang #isiologik atau patologik. <umor dapat tumbuh C %& ekso%itik mulai dari SDE kearah lumen vagina sebagai masa proli#erati# yang mengalami in#eksi sekunder dan nekrosis. 2) Endo%itik mulai dari SDE tumbuh kedalam stoma serviks dan cenderung untuk mengadakan in#ilterasi menadi ulkus. 8& Ulserati% mulai dari SDE dan cenderung merusak struk aringan serviks dengan !melibatkan awal #ornises vagina untuk menadi ulkus yang luas. Serviks yang normal! secara alami mengalami proses metaplase (erosio) akibat saling desak mendesaknya kedua enis epitel yang melapisi. *engan masuknya mutagen! porsio yang erosive (metaplasia skuamosa ) yang semula #aali5#isiologik dapat berubah menadi patologik (diplastik"diskariotik) melalui 5 tingkatan F'S" '! ''! ''' dan K'S untuk akhirnya menadi karsinoma in#asi#. Sekali menadi mikro in#asi#! proses keganasan akan beralan terus. (sarwono prawiroharo! %&&& hal!8?0 ) Pato%isiologi "es'ai Pen(impangan KDM )a "er#iks Pre Operati% - *. Mani%estasi klinik >angguan keseimbangan hormon 7 2aritas Kawin muda .itra se, multipel <rauma .ekanik 4olume serviks ber (G) <eradi eversi .asuk dalam vagina p3 rendah Sekret 4agina 1bnormal *aya tahan <ubuh menurun <rauma serviks Kaitus Sperma ditelan H histan yang kaya (riginin H protamin yang dilepas #raksi 3eterokromatin *F1 kepala sperma. Kontak dengan *F1 sel telur yang akti# kombinasi genetik 'n#ksi <raktus =rogenitalis <erlalu sering 'n#eksi Reaksi badan menebalkan epitel kolumner 2roses metaplasia .utagen di serviks 1kti#itas regenerasi epitel *iplasia 2enekanan pada sara# Simpatik di parametrium Re#leks nyeri dipersepsikan N(eri Da )emas Fa#su makan 'ntake
1nsietas kematian N'trisi k'rang dari ke+'t',an .erusak pembuluh *arah 2embuluh darah pecah 2endarahan Resiko s(ok H(po#olemik *is#ungsi seksual 'mobilisasi $emah !ntoleransi Akti%itas -angg'an konsep diri Futrisi kurang .engenali tanda"tanda pada #ase prakanker! sering tidak ada geala atau tanda"tanda yang khas. Famun! kadang bisa ditemukan geala"geala sebagai berikut / %. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. 2. 2erdarahan setelah sanggama yang kemudian berlanut menadi perdarahan yang abnormal. 8. <imbulnya perdarahan setelah masa menopause ;. 2ada #ase invasi# dapat keluar cairan berwarna kekuning"kuningan! berbau dan dapat bercampur dengan darah. 5. <imbul geala"geala anemia bila teradi perdarahan kronis. -. <imbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang panggul. )ila nyeri teradi di daerah pinggang ke bawah! kemungkinan teradi hidrone#rosis. Selain itu! bisa uga timbul nyeri di tempat"tempat lainnya. 7. 2ada stadium lanut! badan menadi kurus kering karena kurang gi0i! edema kaki! timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah (rectum)! terbentuknya #istel vesikovaginal atau rektovaginal! atau timbul geala"geala akibat metastasis auh. Seperti layaknya kanker! enis kanker ini uga dapat mengalami penyebaran (metastasis). 2enyebaran kanker serviks ada tiga macam! yaitu / % .elalui pembuluh lim#e (lim#ogen) menuu ke kelenar getah bening lainnya. 2 .elalui pembuluh darah (hematogen) 8 2enyebaran langsung ke parametrium! korpus uterus! vagina! kandung kencing dan rectum. (www.geogle.com 2005). ? .. Klasi%ikasi Klasi#ikasi tingkat keganasan menurut <he 'nternasional 6ederation o# >ynecologi and (bstetrics ('6>()! %&7? yang didasarkan atas pemeriksaan klinik! radiology! kuretase endoserviks dan biopsy yaitu / Statium 0 / Karsinoma 'n Situ (K'S) atau karsinoma intra epitel atau karsinoma pre invasi# / .embrane beralis masih utuh. Stadium ' / Da terbatas pada serviks. Stadium %a / Karsinoma mikroinvasi# / bila membran basalissudah rusak dan sel tumor sudah memasuki stroma 8 mm! dan sel tumor tidak terdapat dalm pembuluh lim#e atau pembuluh darah. Stadium %b / Secaraklinis sudah diduga adanya tumor histogolik menunukkan invasi kedalam stroma serviks. Stadium '' / Da meluas keluar serviks tetapi tidak mencapai dinding panggul Da sudah mengenai vagina tapi%58 distal masih bebas. Stadium ''a / 2enyebaran hanya ke vagina! parametrium! masih bebas dari in#iltrate tumor. Stadium ''b / & 2enyebaran ke parametrium! tapi belum sampai dinding panggul. Stadium ''' / 2enyebaran sudah sampai dinding panggul dan %58 distal vagina. Stadium '''a / 2enyebaran sampai %58 distal vagina! sedang paramterium tidak dipersoalkan! asal tidak sampai dinding panggul. Stadium '''b/ 2enyebaran sudah mencapai dinding panggul dan atau ada hidrone#rosis. Stadium '4 / Da sudah melaus keluar panggul kecil atau mengenai mukosa vesiko urinaria atau rektum atau menyebar ketempat yang lebih auh. Stadium '4a / 2roses sudah keluar dari panggul kecil atau sudah mengin#iltrasi mukosa rectum atau rectum. Stadium '4b / <elah teradi penyebaran keorgan yang lebih auh. ( kapita selekta kedokteran 2000 hal 87&). /. 0es Diagnostik %. 2apanicalow Smear / untuk mendeteksi sel kanker lebih awal pada klien yang tidak memberikan keluhan. Sel kanker dapat diketahui pada sekret yang diambil dari porsi serviks. %0 2. )iopsi / untuk melengkapi hasil pap smear. 3asil biopsy akan lebih memperelas apakah itu kanker invasive atau hanya tumor benigna. 8. kolposkopi / untuk melihat daerah yang terkena proses mataplasia. 2emeriksaan ini kurang e#isien dari biopsy karena memerlukan keterampilan dan kemampuan cosposcopist dalam mengetes darah yang abnormal. ;. $aboratorium / untuk mengetahui aktivitas en0im pyvalekinase. 2ada pasien konservati# dapat diketahui peningkatan aktivitas en0im ini terutama pada daerah epithelium serviks. 5. Radiologi / pelvic limphangiogra#i! untuk menunukkan adanya gangguan pada saluran pelvic atau peroatik lim#eC dan pemeriksaan adanya obstrksia pada ureter terminal. -. <es Schiler / menggunakan iodine solution yang diusapkan pada permukaan serviks. )ila normal pada serviks akan membentuk bayangan (.ahagony )rown) yang teradi pada sel epitel serviks karena adanya glikogen. Sedang pada sel epitel serviks yang mengandung kanker akan menunukkan warna yang tidak berubah karena tidak ada glikogen. 1. Penatalaksanaan 2enatalaksanaan yang dilakukan tergantung pada stadium ca serviks itu sendiri. 2enatalaksanaan medis terbagi 8 yaitu / ). 3isterektomi / suatu tindakan pembedahan yang bertuuan mengangkat uterus dan serviks (total) atau salah satunya. )iasanya dilakukan pada stadium 'a + 'ia. =mur klien sebaiknya sebelum menopause atau bila %% keadaan umum baik. *apat uga pada umur kurang dari -5 tahun. 2asien harus bebas dari penyakit resiko tinggi seperti penyakit antung! ginal dan hepar. ). Radiasi / untuk merusak sel tumor pada serviks serta mematikan parametrial dan nodus limpa padapelvik. )iasanya dilakukan pada stadium ''b! '''! dan '4. .etode radioterapi disesuaikan dengan tuuan kurati# atau paliati#. =ntuk tuuan pengobatan kurati# diperlukan metode radiasi gabungan antara brakhiterapi (radiasi intraktiver) dan telerterapi (radiasi eksternal). )iasanya dlakukan pada stadium ' + '''b. )ila ca sudah keluar roga panggul maka radioterapi hanya bersi#at paliati# yang diberikan secara selekti# pada stadium '4a. ). Khemoterapi / pemberian obat melalui in#use! tablet atau intramuskuler. (bat yang diberikan adalah (D12) Dylophopnopamide 1dreamycin 2latamin! (24)) 2latamin 4eble )loemycin! dan lain"lain. ). Konsep As',an Kepera2atan 2roses keperawatan adalah tindakan yang dilakukan secara sistematik untuk menentukan masalah pasien! membuat perencanaan untuk mengatasinya! melaksanakan rencana itu atau menugaskan orang lain untuk melaksanakan atau mengevaluasi keberhasilan secara e#ekti# akan masalah yang diatasinya. %2 1suahan keperawatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan! mencegah! mengatasi! dan memulihkan kesehatan melalui ; tahap proses keperawatan yang terdiri dari / %. 2engkaian (assessment) 2. perencanaan (planning) 8. 2elaksanaan (implementasi) ;. 2enilaian (evaluasi) @ang masing"masing berkesinambungan serta memerlukan kecakapan keterampilan tenaga keperawatan. 2roses keperawatan adalah cara pendekatan sistematis yang diterapkan dalam pelaksanaan #ungsi keperawatan. 'de pendekatan yang dimiliki karakteristik! sistematis! bertuuan! interaksi! dinamis! dan ilmiah. 1. Pengka3ian kepera2atan. 3al"hal yang perlu dikai dalam keperawatan / a. 'dentitas pasien. )iodata pasien meliputi nama! umur! enis kelamin! suku! pendidikan! pekeraan! agama! dan alamat. b. Riwayat kesehatan sekarang. %. Riwayat kesehatan yang lalutentang penyakit yang berhubungan dengan kanker seperti endodermis! diabetes! hipertensi! antung! mioma. *ikai uga tentang penggunaan estrogen lebih dari 8 tahun. %8 2. Riwayat kesehatan saat ini yaitu keluhan sampai saat klien pergi kerumah sakit seperti teradinya pendarahan pervagina diluar siklus haid! pendarahan post koitus! nyeri pada abdomen! amenorrhoe dan hipernorrhoe! pengeluaran cairan vagina yang berbau. 8. Riwayat kesehatan keluarga yaitu tentang anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit yang sama. ;. Riwayat tumbuh kembang yaitu meliputi usia pertama kali melakukan hubungan seks! menarche! banyaknya kehamilan dan melahirkan! lama dan siklus haid! usia pertama kali menikah! adanya pasangan yang lebih dari satu! beberapa kali menikah dan bagaimana perkembangan klien pada saat ini. 5. Riwayat psikososial yaitu tentang penerimaan klien terhadap penyakitnya serta harapan terhadap pengobatan yang akan dialani! hubungan dengan suami5keluarga terhadap klien dari sumber keuangan. Konsep diri klien meliputi gambaran diri peran dan identitas. Kai uga ekspresi waah klien yang murung atau sedih serta keluhan klien yang merasa tidak berguna atau menyusahkan orang lain. -. Riwayat kebiasaan sehari"hari meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi! elimenasi! aktivitas klien sehari"hari! pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur. c. 2emeriksaan #isik! meliputi / %; %. Keadaan umum! meliputi / kesadaran! tensi! nadi! perna#asan! suhu! tinggi badan! dan berat badan. 2. 'nspeksi / a) Kepala / Rambut rontok! mudah tercabut! warna rambut. b) .ata / Konungtiva pucat! icterus pada skelera. c) $eher / 2embesaran kelenar lim#e! bendungan vena ugularis. d) 2ayudara / Kesimetrisan! bentuk adanya massa. e) *ada / Kesimetrian! ekspansi dada! tarikan dinding dada pada inspirasi! #rekuensi perna#asan. #) 1bdomen / <erdapat luka operasi! bentuk! warna kulit! pelebaran vena"vena abdomen! nampak pembesaran! striae. g) >enetalia / Sekret! keputihan! peradangan! pendaahan! lesi. h) Ikstermitas / (edema! atro#i! hipertro#i! tonus dan kekuatan otot. 8. 2alpasi / a) $eher / pembesaran kelenar lim#e leher dan kelenar lim#e sub mandibularis. b) 2ayudara / teraba massa abnormal! nyeri tekan. c) 1bdomen / teraba massa! ukuran dan konsistensi massa! nyeri tekan! perabaan hepar! ginal dan lim#e. ;. 2erkusi / a) 1bdomen / hipertympani! tympani! redup! pekak! batas"batas hepar. b) Re#leks #isiologi dan patologis. %5 5. 1uskultasi / 1bdomen! meliputi peristaltik usus! bising aorta abdominalis! arteri renalis dan arteri iliaca. -. Riwayat psikososial klien meliputi reaksi emosional setelah diagnosa penyakit diketahui / ibu menginginkan mendapatkan pertolongan dokter. 7. 2ola kegiatan sehari"hari meliputi / riwayat kebiasaan makanan / hari yang meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi! eliminasi ()1)5)1K) aktivitas klien sehari"hari! pemenuhan kebetuhan istirahat dan tidur! rekreasi dan olah raga. ?. 2emeriksaan penunang. %) 2ap smear 2) )iopsi 8) Kolposkopi ;) $aboratorium 5) Radiologi -) <es Schiler! ditambah pemeriksaan lainnya. 7) 2emeriksaan hematology (3b! 3t! lekosit! trombosit! $I*! golongan darah! masa peredaran dan masa pembekuan) ?) 2emeriksaan biokimia darah meliputi S>(t dan S>2<. &) 2emeriksaan kardiovaskulr! antara lain IK>. %0) 2emeriksaan system respiratorius dan urologi serta tes alergi terhadap obat. %- 2. Diagnosa Kepera2atan. *iagnosa keperawatan adalah hasil interpretasi analisa data yang dirangkum dalam satu diagnosa sesuai dengan masalah klien dan dengan data" data yang telah ada. 2ada klien dengan ca serviks 2re (p. *iagnosa yang mungkin didapatkan adalah sebagai berikut / %) Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan. 2) Fyeri berhubungan dengan penekanan pada sara# simpatik di parametrium. 8) Futrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang kurang. ;) Keterbatasan pemenuhan kebutuhan 1*$ berhubungan dengan kelemahan #isik. 5) >angguan konsep diri berhubungan dengan dis#ungsi seksual -) Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan atau in#ormasi. 3. Peren4anaan Kepera2atan 2erencanaan tindakan keperawatan dari pasien dengan 2re (p ca serviks sebagai berikut / %. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan pendarahan. %) <uuan / 2endarahan tidak teradi 2) Rencana tindakan / a. (bservasi tanda"tanda vital. %7 Rasional / *apat memberi in#ormasi adanya tanda"tanda hipovolemik. b. Datat intake dan output. Rasional / 'ndikator kebutuhan penggantian5kee#ekti#an cairan. c. Kai kadar 3b dan 3t. Rasional / *apat mengetahui kesenangan dari 3b dan 3t agar mencegah teradinya syok hipovolemik. d. Kolaborasi untuk pemberian trans#usi darah dan cairan pengganti. Rasional / 2ilihan cairan dan darah penting untuk perbaikan volume. e. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat mengontrol pendarahan. Rasional / *iharapkan pendarahan dapat berkurang sehingga mencegah teradinya hipovolemik syok. 2. Fyeri berhubungan dengan penekanan pada sara# simpatis di parametrium. %. <uuan Fyeri hilang atau teratasi. 2. Rencana tindakan / " Kai tingkat nyeri Rasional / Fyeri merupakan respon klien yang spesi#ik si#atnya dan merupakan indicator untuk melakukan tindakan selanutnya. %? " 1tur posisi yang menyenangkan Rasional / *apat memberi rasa nyaman pada klien. " 1arkan tehnik relaksasi Rasional / *engan tehnik relaksasi diharapkan perhatian klien tidak berpusat pada nyeri dan melupakan penyebab nyeri yang dirasakan. " =kur tanda"tanda vital. Rasional / 2eningkatan tanda"tanda vital dapat menadi acuan adanya peningkatan nyeri. " 2enatalaksanaan pemberian analgetik. Rasional / 2emberian analgetik dapat menekan reseptor nyeri sehingga nyeri tidak dapat diteruskan. 8. Futrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang kurang. %. <uuan Kebutuhan nutrisi terpenuhi 2. Rencana tindakan " Kai pola makan klien Rasional / =ntuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien dan merupakan asupan dalam tindakan selanutnya. " 1nurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering. %& Rasional / *apat mengurangi kebosanan dan memenuhi kebutuhan nutrisi sedikit demi sedikit. " 1nurkan untuk aak makan sayuran yang berwarna hiau. Rasional / Sayuran yang berwarna hiau banyak mengandung nutrisi penambah tenaga. " <imbang berat badan Rasional / )erguna dalam mengukur kee#ekti#an nutrisi dan dukungan cairan. " $ibatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien Rasional / 2artisipasi keluarga sangat mendukung dalam peningkatan asupan nutrisi pada klien. ;. Keterbatasan pemenuhan kebutuhan 1*$ berhubungan dengan kelemahan #isik. %. <uuan / 2emenuhan 1*$ terpenuhi 2. Rencana tindakan " Kai tingkat kemampuan klien Rasional / Sebagai indikator untuk melakukan tindakan selanutnya. " )eri support pada klien untuk melakukan akti#itasnya. Rasional / .emberikan rasa percaya dalam menimbulkan minat pada diri klien sendiri sehingga mengurangi rasa ketergantungan pada orang lain. 20 " )antu klien dalam memenuhi kebutuhannya. Rasional / 1gar kebutuhan klien dapat terpenuhi. " $ibatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhannya. Rasional / *engan adanya hubungan dan kerasama dari keluarga kebutuhan klien dapat terpenuhi. 5. >angguan konsep diri berhubungan dengan dis#ungsi seksual. %. <uuan <idak teradi dis#ungsi seksual. 2. Rencana tindakan " 1nurkan klien untuk mengungkapkan perasaannya. Rasional / .engurangi tekanan batinnya. " *iskusikan dengan klien dan suaminya tentang reaksi seksual setelah sakit. Rasional / 'n#ormasi yang elas bagi pasangan akan memberikan pemahaman yang elas tentang masalah yang dihadapi. " 1nurkan suaminya untuk memahmi e#ek samping pengobatan kanker yang dapat mempengaruhi seksualitas. Rasional / 2emahaman yang elas membantu suami memulai proses adaptasi pada keadaan baru. -. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan atau in#ormasi %. <uuan 2% Kecemasan klien berkurang atau hilang. 2. Rencana tindakan. " Kai tingkat kecemasan Rasional / Sebagai indikator untuk melakukan tindakan selanutnya. " $ibatkan keluarga atau orang terdekat untuk menemani klien. Rasional / 1gar klien merasa tidak dikucilkan dank lien merasa diperhatikan. " )eri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya. Rasional / 1gar klien merasa diperhatikan. " Diptakan lingkungan yang tenang. Rasional / $ingkungan dapat mempengaruhi tingkat kecemasan klien. " )eri dorongan spiritual. Rasional / Klien memahami bahwa segala upaya yang dilalui semoga kembali pada 1llah S9<. DA50AR PU"0AKA )agian (bstetri H >inekologi 6K. =npad. %&&8. Ginekologi. Ilstar. )andung 22 Darpenito! $ynda Euall! 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Idisi ?. I>D. Eakarta >alle! *anielle. Dharette! Eane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. I>D. Eakarta 3artono! 2oedo. 2000. Kanker Serviks/Leher Rahim & asalah Skrining !i "n!onesia. Kursus 2ra kongres K(>' J' *enpasar. .imbar 4ol.5 Fo.2 .ei 200% KKKKK.200%. Diktat Kuliah "lmu Keperawatan aternitas <1 / 200050% 2S'K.6K. =nair! Surabaya Sai#idin! 1bdul )ari!dkk. 200%. Buku Acuan #asional $ela%anan Kesehatan aternal !an #eonatal. @ayasan )ina 2ustaka Sarwono 2rawirohardo H EFKKR"2(>'. Eakarta 28