PERANAN!AN PA"RIK P#P#K #REA $isusun %le&' $ian Ni(a i(ra $e)i (11*0+110111101,) -isca Amelia)a(i (11*0+110111101*) .#R#-AN TEKNIK /E-IN 0 /INAT TEKNIK KI/IA 1AK#2TA- TEKNIK #NI3ER-ITA- "RA4I.A5A 2014 "A" II
-E2EK-I PR6-E- Seleksi proses merupakan komponen yang penting dalam pembuatan sebuah pabrik. Seleksi proses dilakukan baik untuk pemilihan proses pembuatan amonia maupun pada proses pembuatan urea. Bab ini akan membahas berbagai macam proses yang dapat dilakukan dalam pembuatan amonia dan urea, serta akan menyeleksi proses-proses tersebut berdasarkan berbagai parameter sehingga akhirnya didapatkan proses yang dipilih sebagai proses pembuatan amonia dan urea dalam perancangan pabrik ini. 271 -eleksi pr%ses pembua(an am%nia Amonia adalah salah satu material nitrogen yang terpenting. Gas ini dapat digunakan secara langsung untuk pupuk, bahan pembuatan asam nitrit dan asam nitrat, bahan pembuatan senyawa nitro dan juga dapat menjadi bahan peledak. Urea, hydroxylamin, hidrain, amine, dan senyawa organik lainnya adalah beberapa produk yang dapat dibuat dengan bahan dasar ammonia !Austin,"#$%&. 'roses yang paling utama di unit ammonia adalah sintesa gas () dan *) menjadi *(+ yang terjadi pada seksi ammonia kon,erter. -ondisi operasi terjadi pada tempratur .+/ 0 1// o 2 dan tekanan antara "./ 0 "1/ -g3cm ) untuk mempertahankan reaksi. 4eaksi yang terjadi adalah sebagai berikut5 6 *)!g& 7 +3) ()!g& *(+ (%//- 8 -1),9 kj3mol G%//- 8 )%,.1 kj3mol S%//- 8 -""./,/ kj3mol :ariabel yang mempengaruhi kon,ersi sintesa ammonia di dalam ammonia kon,erter adalah tempratur tekanan, laju alir gas sintetis, perbandingan antara () dan *), jumlah inert serta katalis. a. ;emperatur 'engaruh tempratur pada proses pembentukkan ammonia dapat dijelaskan oleh asas <e 2hatelier Jika suatu sistem berada dalam kesetimbangan, suatu kenaikan temperatur akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah zat yang menyerap kalor. 4eaksi sintesa amonia merupakan reaksi eksotermis5 *)!g& 7 +()!g& )*(+ (r o 8 -#),)) kj Sedangkan reaksi penguraian ammonia dalah reaksi endotermis5 )*(+ *)!g& 7 +()!g& (r o 8 7#),)) kj *aiknya temperatur pada saat reaksi akan mengakibatkan reaksi bergeser ke kiri !endoterm& atau menurunkan kon,ersi pembentukkan ammonia. Selain itu kenaikan temperatur juga mengakibatkan kecepatan reaksi pembentukkan ammonia semakin besar. =ika akti>itas katalis dianggap tidak berubah maka e>isiensi selalu berubah sebanding dengan naiknya temperatur. b. ;ekanan 'engaruh perubahan tekanan dalam campuran kesetimbangan gas dapat dipahami melalui asas Le Chatelier. ?enurut asas ini kenaikan tekanan menyebabkan reaksi bergeser ke kanan, tetapi jika tekanan berkurang maka kecepatan tumbukkan molekul berkurang, sehingga kecepatan reaksi menurun. @alam sintesa ammonia, ,olume gas akan berkurang sehingga akan meningkatkan tekanan gas. (al ini dikarenakan jumlah koe>isien kiri lebih besar daripada koe>isien kanan. c. <aju gas sintesa <aju gas sintetis yang masuk ammonia kon,erter mempengaruhi besarnya konsentrasi pereaksi yang ada. -enaikkan laju alir gas akan meningkatkan kecepatan aliran gas melalui katalisator, sehingga mengurangi waktu reaksi. 4eaktan yang bereaksi menjadi sedikit, kecepatan gas masuk reaktor tidak mempengaruhi hasil dengan jumlah gas masuk reaktor tetap. d. 'erbandingan antara gas () dan *) ?enurut reaksi kesetimbangan pembentukkan ammonia dalam memproduksi " mol gas *(+ membentuk 6 mol *) dan +3) mol (). 'erbandingan *) 5 () 8 " 5 +. (al ini diperoleh dengan mengatur perbandingan antara jumlah gas alam dengan udara yang digunakan. e. =umlah gas inert 'eningkatan gas inert dari metana dan argon mengakibatkan turunnya produksi pembentukan ammonia. Aleh karena itu, gas inert dibuang dari recycle secara kontinu melalui sistem purge gas. >. -atalis -atalis adalah at yang dapat mempercepat jalannya reaksi !tidak ikut bereaksi&. 'eran katalis sebenarnya adalah menurunkan energi akti>asi reaksi. 'emilihan katalis untuk proses dapat didasarkan pada beberapa hal berikut5 a. Berumur panjang b. (arganya murah c. ?udah di regenerasi d. @apat di produksi dalam jumlah besar e. ;ahan terhadap racun >. ?emiliki tahanan >isik yang besar -atalis yang baik digunakan adalah katalis besi dengan penambahan promotor oksida aluminium, irkonium ataupun silikon. -omposisi terbaik dari katalis adalah sebagai berikut5 a. Al)A+ 8 ),+ 0 1 B b. 2aA 8 ),1 0 +,1 B c. -)A 8 /,$ 0 ",) B d. SiA) 8 /," 0 ",) B e. Ce+A. 8 $,1 0 #),+ B -atalis dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama, namun penurunan akti>itas katalis dapat terjadi karena adanya racun, seperti A) yang terdapat dalam air, 2A, 2A), senyawa belerang dan klorin yang merupakan racun bagi katalis promoted iron. @alam sintetis amina, terdapat banyak proses yang dapat digunakan dalam pembuatan amonia yang bergantung pada bahan baku yang digunakan. Berdasarkan Europian Fertilizer Manufactures Association !DC?A& tahun )///, re>orming gas alam merupakan proses termudah dan paling e>isien untuk pembuatan gas amonia sintetis. (al ini ditunjukkan dengan perbandingan antara re>orming gas alam dengan gasi>ikasi minyak berat dan batu bara memberikan penggunaan relati> sebagai berikut5 -onsumsi BA(A* *atural gas (ea,y oil 2oal Energy consumption " ".+ ".% n!esment cost " ".. ).. "roduction cost " ".) ".% @alam steam reforming, termodinamika harus tetap diperhatikan. -arena gas alam biasanya berada bibawah tekanan tinggi dan reaksing re>orming memerlukan peningkatan ,olume, penghematan yang signi>ikan dalam energi kompresi dapat dicapai jika proses ini dilakukan dalam tekanan tinggi. ;api termodinamika ini tidak menguntungkan, karena peningkatan ,olume, tekanan, dan suhu yang lebih tinggi mengakibatkan kon,ersi metana menjadi berkurang. Untuk mengimbangi hal ini, suhu yang lebih tinggi harus dibatasi. @i sisi lain, rasio steam5karbon !S52& yang lebih tinggi memiliki pengaruh negati> dari peningkatan tekanan, tetapi resiko yang harus diterima yaitu konsumsi energi yang lebih besar. Gambar5 pengaruh suhu, tekanan, dan rasio S52 terha>ap kon,ersi metana !?ax, "###& ;erdapat alasan tambahan untuk menambah rasio S52, yaitu mencegah deposisi karbon pada katalis yang mungkin tidak hanya dapat menurunkan tekanan tetapi dapat juga mengurangi akti,itas katalis. -ebanyakan pabrik amonia yang berbahan gas alam emnggunakan rasio S52 sebesar +5", semakin rendah bila dibandingkan dengan rasio pada instalasi yang lebih lama. 'erendahan S52 berarti menghemat energi, rasio standart untuk reaksi re>orming sendiri hanya )5", penambahan jarak keamanan pada proses dapat dilakukan dengan memperbanyak rasio hingga +5" untuk menghindari pembentukan hidrokarbon pada #$ shift !?ax, "###&. @alam pembuatan amonia dari gas alam, terdapat banyak pilihan proses yang dijadikan acuan. 'roses ini didasari dari prinsip sintesis amonia dengan sistem steam reforming. 'roses re>orming gas untuk membentuk Sintesis amonia dari gas alam dapat dilakukan dengan . pilihan proses, yaitu 'roses -ellog, proses ;opsoe, proses <2A, dan proses Ammonia 2asale 27171 Pr%ses Amm%nia asale 2asale telah mengembangkan teknologi terbaru untuk grass%root ammonia dengan menggunakan natural gas sebgai bahan bakunya. 'roses 2asale &tandard untuk pabrik amonia berbahan baku gas alam didasari pada metode steam reforming klasik. 'roses ini berjalan pada tekanan "./-"9/ bar. ;ahapan utama dalam proses ini dapat dibagi menjadi @esul>urisasi, 4e>orming primer dan sekunder, kon,ersi (; dan <;, C'( remo!al, Methanation, &yngas drying, Compression, Ammonia synthesis, dan #ydrogen reco!ery. !Baratto, )/""& 'roses pembuatan amonia berdasarkan proses 2asale dapat dijelaskan dengan blok diagram berikut ini !Baratto, )/""& 5 Gambar5 Blok diagram proses 2asale !Baratto, )/""& Suplai udara disul>urisasi dengan inc oksida hingga konsentrasi sul>ur berkurang hingga menjadi kurang dari /," ppm. Suplai udara yang sudah didesul>urisasi selanjutnya akan dialirkan untuk re>ormer dengan rasio S32 sebesar ),#, namun biasanya gas ini dipanaskan terlebih dahulu pada preheater. Gas di re>ormer primer direaksikan dengan katalis nikel untuk membentuk hidrogen dan karbon dioksida. Gas dari re>ormer primer akan dire>orming lebih lanjut di re>ormer sekunder !autothermal&. =umlah udara yang masuk dikontrol untuk mendapatkan hasil campuran gas sintetis pada kon,erter inlet dengan perbandingan ()5*) sebesar +5" molar rasio, dengan kemungkinan adanya penambahan hidrogen recycle dari #ydrogen )eco!ery *nit +#)*,- (asil dari re>ormer sekunder lalu didinginkan dengan .aste heat boiler utama dan panas yang diserap lalu digunakan sebagai produksi steam. Gas sintetis meninggalkan boiler lebih lanjut dapat menghasilkan 2A) dan hidrogen. -on,ersi ini melalui dua tahap, yaitu high temperature shift +$#&, dan lo. temperature shift +L$&,, gas yang telah bereaksi ini meninggalkan <;S dan didinginkan seelum memasuki sesi pemurnian. !Baratto, )/""& -arbon dioksida dipisahkan dari gas proses dengan menggunakan high%efficiency third%party technology- -andungan 2A) dalam gas akan keluar dari gas melalui adsorber hingga konsentrasi kurang dari +// ppm jika adsorpsi menggunakan larutan amin. Gas lalu akan mengalir menuju methanator e/changer yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu reaksi pada methanator e/changer. Selanjutnya gas akan keluar dari methanator, dengan mengandung kurang dari 1 ppm 2A) sebagai 2A dan 2A) yang kemudian didinginkan dan dikirim menuju sesi kompresi gas sintetis. !Baratto, )/""& Gas yang telah dikeringkan meninggalkan tahap kedua melalui pencucian dengan li0uid ammonia. 'encucian ini untuk memisahkan air dan 2A) hingga konsentrasi kurang dari /," ppm. Gas yang telah dikeringkan dialirkan menuju reaktor high pressure dan dikompresi menuju synthesis loop pressure- Aliran gas yang telah diproses selanjutnya diumpankan menuju gas exchanger. Gas yang telah dipanaskan lalu memasuki amonia con,erter, yang bereaksi menggunakan katalis sintesis amonia iron%based. 4eaktor con!erter ini mengandung tiga aksial radial bed dengan intermediete cooling by heat e/change. 'ada keluaran con,erter, produk gas didinginkan dan dikompres. !Baratto, )/""& 27172 Pr%ses T%ps%e 'roses (aldor-;opsoe dapat dijelaskan dari blok diagram berikut ini !S,end, )//%&5 Gas alam Gambar5 proses (older-;opsoe !S,end, )//%& ;opsoe memiliki dua ,ersi proses, ,ersi pertama dioperasikan pada rasio S32 +,+ namun menghasilkan residu dari re>ormer sekunder yang memiliki kandungan metana tinggi, @esul>urisasi 'rere>ormer ;ubular 4e>ormer (;D4 Secondar y 4e>ormer 2A) con,erter 2A) remo,al ?ethanator Ammonia shyntesis Ammonia product 'urge gas 'rocess air menggunakan shift kon,ersi kon,ensional, dan tekanan sintetis bergantung pada ukuran pabrik antara "./-))/ bar serta menggunakan kon,erter radia dua bed ;opsoe S )//. Sedangkan ,ersi kedua memiliki rasio S32 sebesar ),1 dan shift kon,ersi dengan katalis medium% dan lo.%temperature yaitu katalis tembaga. Sintetis gas terjadi pada tekanan "./ bar dengan reaktor kon,erter radial dua bed S )// dan dilanjutkan dengan kon,erter radial single%bed S 1/ !S )1/ con>iguration& !Appl, "###& Berdasarkan artikel yang dikeluarkan oleh (alder ;opsoe tahun )/"", 'ada proses ;opsoe, feed sebagai gas alam akan dimurnikan dahulu melalui proses desul>urisasi untuk mencegah keracunan katalis nikel pada re>ormer primer. Setelah tahap desul>urisasi, selanjutnya gas alam akan menuju proses steam reforming yang terdiri dari5 !"& "rereforming, proses ini menggunakan steam suhu rendah untuk membentuk kembali hidrokarbon yang terdapat di gas alam. !)& $ubular reforming, proses ini dilakukan untuk memproduksi gas sintesis dari gas alam. !+& #eat E/change )eforming +#$E),, proses ini bertujuan untuk mengurangi selisih suhu untuk re>ormer primer dan pada waktu yang sama akan mengurangi pembentukan high pressure steam. @engan (;D4, produksi steam tekanan tinggi dapat dikurangi hingga menjadi %1/-$1/ / 2, bergantung pada kebutuhan pabrik tersebut. -ondisi operasi (;D4 ini dapat disesuaikan dengan re>ormer primer dengan tujuan untuk mendapatkan per>orma maksimum dari semua unit re>orming. !.& &econdary reforming, reforming metana dari re>ormer promer dapat berlanjut ke re>ormer sekunder. 'enambahan udara pada re>ormer sekunder menyediakan oksigen untuk pembakaran metana yang bersisa. Selanjutnya, penambahan nitrogen untuk pembentukan amonia ditambahkan ke proses. !1& -on,ersi 2A, proses ini menggunakan air dan 2A untuk membentuk 2A) dan hidrogen. -eberhasilan kon,ersi 2A ini sangat mempengaruhi e>isiensi energi pabrik, jika kon,ersi 2A tidak berjalan baik, maka 2A yang tidak terkon,ersi akan bereaksi dengan () dan membentuk 2(. pada metanator sehingga mengakibatkan menurunnya e>isiensi bahan baku serta menambah konsentrasi gas inert pada shyntesis loop. !9& C'( remo!al, proses ini tidak menggunakan katalis dan dilakukan untuk memisahkan 2A) yang terbentuk dari sintesis gas dan dapat dijadikan sebagai by%product. !%& ?etanasi, untuk memastikan bahwa bahn bebas dari 2A), maka gas sintesis dilewatkan pada metanator yang akan memisahkan sisa 2A) dan 2A yang tidak terkon,ersi. 2A dan 2A) biasanya berkurang hingga kurang dari 1 ppm sebelum gas sintetis dilewatkan menuju amonia con!erter system. !$& Ammonia &hyntesis, sintesis amonia ;opsoe didasari pada kon,erter aliran radial. !(aldor ;opsoe, )/""& 2717, Pr%ses II %nsep( Amm%nia (2A) 'roses yang dibuat oleh E2E pertama kali dilakukan pada tahun "#$$ pada pabrik E2E sendiri di Se,ernside, U.-. proses <2A ini memiliki FintiG yang terdiri dari kunci proses operasi dan memisahkan antara proses dengan area utilitas yang mengandung sistem daya dan steam, refrigerator, C'( reco!ery, dan utilitas lainnya. !U*E@A and EC@2, "##$& Gas umpan dipuri>ikasi dengan cara hidrodesul>urisasi yang dioperasikan pada suhu yang lebih rendah daripada suhu biasanya. Umpan yang telah dicampur memasuki C 1as #eater )eformer +1#), pada ." bar, melewati re>ormer sekunder pada %"1 / 2. ;emperatur pada dinding G(4 !pada re>ormer sekunder& adalah #%/ / 2 dan turun menjadi 1./ / 2 pada keluaran G(4. -omposisi metana pada keluaran G(4 dan re>ormer sekunder adalah )1B dan /.9%B !dry basis&. 4asio steam dan karbon secara keseluruhan ialah ).1-).%. gas lalu didinginkan pada )91 / 2 pada inlet2outlet e/changer, lalu memasuki single%stage shift con!ersion reactor dengan katalis special copper%zinc%alumina%based yang beroperasi dengan cara 0uasi%isothermal dan dilengkapi dengan tabung pendingin yang dialiri air panas, tabung ini akan menyerap panas yang digunakan pada saturasi gas umpan. 'emisahan 2A) dan pemurnian lebih lanjut dipengaruhi oleh sistem 'SA yang diikuti oleh metanisasi dan pengeringan. !?ax, "###& Sintetis amonia berlangsung pada tekanan $) bar di kon,erter tubular yang diisi dengan katalis cobalt yang diikat dengan besi. Gas bersih direcycle menuju unit 'SA, dan 2A) murni direco,ery dari gas buang 'SA dengan menggunakan pencucian ?@DA. !max, "###& 'embuatan amonia menggunakan proses <2A dapat dijelaskan melalui blok diagram berikut ini !U*E@A and EC@2, "##$&5 Gambar5 'roses <2A !core unit& !U*E@A and EC@2, "##$&5 Setelah kon,ersi penghilangan, gas didinginkan dengan cara kontak langsung dengan aliran kondensat lalu diumpankan menuju unit 'SA untuk memisahkan nitrogen berlebih, 2A), dan beberapa inert. Sebagian dari 2A) dari tangki 'SA dipisahkan menggunakan amin tersier encer. Gas lalu meninggalkan unit 'SA lalu dimetanisasi, didinginkan, dan dikeringkan. !U*E@A and EC@2, "##$& 27174 Pr%ses Kell%g A8vance8 Amm%nia Pr%cess (KAAP) ?. H. -ellog telah mengembangkan dan mengkomersilkan sistem pembuatan ammonia yang dikenal dengan 3ellog Ad!anced Ammonia "rocess +3AA",- proses ini pertama kali dikomersialkan pada tahun "##) di Acelat Ammonia 2., -itimat, 2anada. -AA' didasari dari katalis sinteis amonia precious%metal%based. 'roses ini merupakan proses komersial pertama yang tidak menggunakan katalis besi tradisional. -ellog dan British 'etroleum mendemonstrasikan unit proses dengan menggunakan katalis pendukung ruthenium dengan berbagai penyangga yang dapat menghasilkan "/-)/ kali akti,itas katalis besi. -ondisi operasi yang digunakan dalam proses ini yaitu kondisi sintetis tekanan rendah pada #/ bar, dengan kon,ersi amonia berkisar "$-))B, dan dengan jarak rasio hidrogen 5 nitrogen yang besar. Elustrasi proses -AA' dapat dijelaskan melalui blok diagram dibawah ini !U*E@A and EC@2, "##$& 5 Gambar5 Elustrasi pembuatan amonia menggunakan metode -ellog !U*E@A and EC@2, "##$& 4eaktor -AA' merupakan reaktor yang memiliki empat bed dengan intercooled radial flo., reaktor hot .all. Bed pertama menggunakan kon,ensional katalis besi untuk membuat laju reaksi yang besar terhadap kon,ersi amonia. ;iga bed lainnya diisi dengan katalis -AA'. ntercooler yang terdapat dan generator steam eksternal digunakan untuk menyalurkan panas ke reaktor. !U*E@A and EC@2, "##$& nterchanger dapat membuat berpindahnya panas antara umpan dengan hasil yang terdapat pada bed pertama. Umpan yang akan dimasukkan kedalam reaktor -AA' mengandung "1B amonia. -onsentrasi amonia ini dapat meningkat menjadi lebih dari )"B saat keluar dari reaktor -AA'. 'enambahan reaktor -AA' dan boiler panas buangan untuk menghasilkan steam ?' dari reaktor -AA' dapat memberi peningkatan pada kapasitas synloop sebesar ./B !U*E@A and EC@2, "##$& 272 Per(imbangan Pemili&an Pr%ses Pembua(an Am%nia @alam memilih proses yang digunakan untuk produksi amonia, terdapat beberapa kriteria yang harsu dipenuhi seperti5 27271 Kebi9akan pemerin(a& 8an (empa( 8i8irikann:a pabrik @alam menentukan proses yang akan dipakai untuk produksi, maka proses yang dipilih harus menyesuaikan dengan kebijakan dan tempat dimana pabrik itu akan didirikan. 'ertimbangan ini dilakukan agar pabrik tidak mendapat masalah dengan hukum yang berlaku di daerah tempat didirikannya pabrik. @alam hal ini, untuk produksi amonia dalam industri urea di Endonesia sendiri terdapat 1 perusahaan yang menghasilkan amonia dengan kapasitas dan proses yang berbeda, perusahan tersebut ialah5 ;abel5 @ata pabrik dan proses yang dipakai untuk memproduksi amonia !situs resmi perusahaan, )/".& * A 'erusahaan 'abrik -apasitas 'roses " -altim -altim " %//./// ton3tahun <urgi ) -altim ) 1%/./// ton3tahun -ellog + -altim + 1%/./// ton3tahun (aldor ;opsoe . -altim . 1%/./// ton3tahun (aldor ;opsoe 1 -altim 1 !proyek& ","1 juta ton3tahun (aldor ;opsoe 9 Sriwijaya Sriwijaya " 1#..// ton3tahun -ellog % Sriwijaya ) )"$./// metrik ton3tahun -ellog $ Sriwijaya + ++/./// metrik ton3tahun -ellog # Sriwijaya "B 1%/./// ton3tahun -ellog "/ -ujang -ujang "A ++/./// metrik ton3tahun -ellog "" -ujang "B ++/./// metrik ton3tahun -ellog ") 'E? 'E? " )+%/ ton3hari -ellog "+ 'E? ) )+%/ ton3hari -ellog ". 'etrokimia 'etrokimia .//./// ton3tahun -ellog Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses -ellog merupakan proses yang paling banyak digunakan oleh pabrik amonia di Endonesia. @ari hal itu dapat dilihat bahwa proses -ellog tidak melanggar kebijakan pemerintah Endonesia dan cocok dengan wilayah Endonesia karena digunakna oleh hampir seluruh pabrik amonia di Endonesia. 27272 Keun(ungan 8an Kerugian @ari keempat proses yang dijabarkan diatas, dapat disusun tabel yang berisi keuntungan dan kerugian dari masing-masing proses yaitu sebagai berikut5 'roses -euntungan -erugian Ammonia 2asale ;ekanan tinggi pendinginan amonia dapat dikontrol dengan air pendingin ?engurangi capital cost kira-kira "$- )/B Biaya operasi dengan teknologi ini diperkirakan akan lebih rendah sekitar ")-"1B dibandingkan teknologi kon,ensional paling canggih yang tersedia memiliki potensi ramah lingkungan lebih besar dari proses amonia kon,ensional, emisi 2A) diharapkan dapat dikurangi sekitar +/B 'ada proses pemisahan udara membutuhkan konsumsi energi listrik yang lebih ;opsoe Bahan baku menggunakan gas alam yang menghasilkan hidrogen lebih banyak !<ebih diperkaya gas alamnya, buka oksigen murni& -ualitas peralatannya lebih baik dan mempunyai ketahanan lebih baik 'erlu penambahan steam, sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar 'engendalian prosesnya rumit dan mahal peralatannya <2A 'enggunaan G(4 membuat biaya pemeliharaan jadi lebih kecil ?engurangi konsumsi energi 'erlunya ?emperlama waktu hidup dari reaktor karena keseragaman distribusi panas penstabilan energi untuk pemaksimalan G(4 -ellog 'enggunaan energi yang lebih e>isien ?enggunakan peralatan dan katalis yang lebih baik !katalis 2uA- InA yang digunakan memiliki keakti>an dan selekti>itas yang tinggi sehingga prosesnya e>isien& 'roses menggunakan tekanan rendah !"// 0 )// atm& 'embentukan produk samping dapat dikurangi Cleksibilitas lebih besar dalam pemilihan ukuran pabrik ?enggunakan pendingin intermediate cooler yang akan memperbesar in,estasi desain reactor 'erlu penambahan steam, sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar 2727, K%n8isi %perasi 'erbandingan kondisi operasi dari . proses yang dijabarkan diatas, dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini5 'roses 2asale ;opsoe <2A -ellogg Suhu 19/-9)/ o 2 .// - 1// J2 1./-#%/ / 2 +91-11/ o 2 ;ekanan "./-"9/ bar "./-))/ bar $) bar "//-)// atm Steam3karbon ).# ).1-+.+ ).1-).% ) -on,ersi 9"B $$,$B $$,$B ##,$)B Dnergi!G=3t *(+& 1/ 0 19 9# )#.+ )%.) Sumber5 !Appl, ?ax. "###. FAmmonia 'rinciples and Endustria 'ractice5G.Heinheim K*ew Lork 5 2hichester K Brisbane K Singapore K ;oronto 5 Hiley-:2(& 27274 K%n8isi %p(imum pembua(an Am%nia @alam pembuatan amonia sebaiknya dilakukan pada kondisi berikut ini agar diperoleh hasil yang paling maksimum, yaitu5 *o Caktor *) 7 +() )*(+ -ondisi Aptimum " Suhu 4eaksi bersi>at eksoterm Suhu rendah akan menggeser kesetimbangan ke kanan .// 0 9// J2 ) ;ekanan =umlah mol pereaksi lebih besar disbanding dengan jumlah mol produk ?emperbesar tekanan akan menggeser kesetimbangan ke kanan "1/ 0 +// atm + -onsentra si 'engambilan *(+ secara terus menerus akan menggeser kesetimbagann ke kanan - . -atalis ?empercepat laju reaksi 2ampuran Ce dengan Al)A+-A( dan garam lainnya 2727* Perban8ingan Penilaian al(erna(i; pr%ses 'arameter 'roses 2asal e ;opsoe <2A -AA' 'emakaian di pabrik amonia di Endonesia + . ) 1 -ondisi operasi Suhu + 1 ) . ;ekanan . . ) . -on,ersi + . . 1 -onsumsi energi + ) . 1 Enstalasi . " + + =umlah )/ )/ "% )9 -eterangan5 sangat baik81 baik8. 2ukup8+ kurang8) Sangat kurang8" Untuk dapat mengetahui proses yang akan dipilih dalam memproduksi amonia maka dapat dilihat kondisi operasi pada masing-masing proses seperti pada tabel-tabel diatas. Berdasarkan tabel-tabel diatas maka 'roses yang dipilih adalah 3ellogg "rocess !USA&, dengan pertimbangan5 -on,ersi ammonia yang dihasilkan lebih besar 'roses yang e>isien untuk merubah gas alam atau gas sintesis menjadi ammonia ;emperatur yang digunakan tidak terlalu besar (arga 'roduksi, peralatan dan perawatan cenderung murah, tetapi harga jualnya menguntungkan @engan tekanan uang lebih tinggi dapat menghasilkan kon,ersi yang lebih tinggi 'roses ini dipakai oleh pabrik ammonia di Endonesia seperti ';. 'upuk Sriwijaya, ';. 'etrokimia Gresik, ';. -ujang, ';. 'E?, dan ';. 'upuk -altim. 27, Pr%ses Kell%g 'roses -ellog terdiri dari enam >ase dasar yaitu pembuatan gas reaktan, pemurnian, kompresi, reaksi katalisator, pemulihan pembentukan amonia, dan resirkulasi !Austin, "#$%&. ;etapi secara garis besar dibagi menjadi . unit yaitu 5 Feed treating unit dan desul>urisasi reforming unit purification dan methanasi synthesa loop dan amoniak refrigerant 'roses -ellog dapat dijelaskan dari >lowsheet berikut ini5 Gambar5 Clowsheet proses -ellog untuk pembuatan Amonia !;oyo, )/"+& 27,71 Feed Treating Unit 8an $esul;urisasi Sistem persiapan gas umpan baku terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu 5 a7 -eksi Desulfurisasi Ber>ungsi untuk menurunkan atau menghilangkan kadar sul>ur dalam 4atural 1as !sebagai ()S& karena sul>ur bersi>at racun terhadap katalis di pabrik amonia khususnya di bagian reformer. Gas alam sebagai bahan baku proses dialirkan ke dalam desulfurizer yang berisikan sponge iron yaitu potongan-potongan kayu yang telah diimpregnasi dengan Ce)A+. Sponge iron ber>ungsi menyerap sul>ur yang ada dalam gas alam. ?asing-masing desulfurizer mempunyai ,olume 9$,$ m + . Umur operasinya diperkirakan #/ hari untuk kandungan ()S didalam gas alam maksimum $/ ppm dan keluar dari desulfurizer dengan kandungan ()S dalam gas menjadi 1 ppm. 4eaksi yang terjadi adalah 5 Ce)A+ 7 +()S Ce)S+ 7 +()A Aperasi dilakukan dalam keadaan jenuh dan basa !p( antara $-$,1&. -eadaan jenuh dimaksud agar ()S dapat terabsorbsi oleh air dan kemudian bereaksi dengan Ce)A+, sedangkan kondisi basa diperlukan karena sponge iron bersi>at basa. Untuk mencapai keadaan tersebut maka diinjeksikan *a)2A+ sebanyak .-"/B wt secara berkala. b7 -eksi Mercury Guard Vessel Gas dari desulfurizer mengalir ke Mercury 1uard 5essel yang berisi 9,% m + katalis &ulfur mpregnated Acti!ated Carbon ber>ungsi untuk menyerap (g yang terdapat dalam gas alam. Mercury diubah menjadi senyawa Mercury &ulfida dan kemudian diserap pada permukaan karbon akti>. 4eaksi yang terjadi adalah 5 (g 7()S (gS 7 () c7 62 Pre(rea(men( #ni( (P#) 2'U ber>ungsi untuk menurunkan kandungan 2A) pada aliran gas umpan dari )+B menjadi .B. Gas 2A) dihilangkan dengan cara penyerapan memakai larutan acti!ated M6EA +Methyl%6iethanol Amine, dengan konsentrasi 1/B wt pada temperatur %/-%# o 2 didalam menara absorber- 4eaksi yang terjadi adalah 5 2A) 7 ()A ()2A+ ()2A+ 7 a?@DA !a?@DA& 7 !(2A+& - Gas masuk ke absorber dari bagian bawah dan larutan a?@DA dari bagian atas sehingga terjadi kontak langsung antara keduanya. <arutan yang telah mengikat 2A) diregenerasi di stripper selanjutnya di lepaskan ke udara. Selain mengikat 2A), larutan a?@DA juga mampu mengikat hidrogen sul>ida sehinga produk 2A) hasil regenerasi di 2'U tidak dapat digunakan sebagai produk samping dikarenakan pada proses berikutnya di pabrik urea memerlukan 2A) murni yang tidak mengandung hidrogen sul>ida dan impurities lainnya. 'roses penyerapan 2A) dilakukan pada tekanan tinggi dan temperatur rendah sedangkan pelepasan dilakukan pada tekanan rendah dan temperatur tinggi karena pada kondisi inilah kedua reaksi diatas dapat berlangsung optimum. 87 1inal $esul;uri<er Sebelum masuk ke Final 6esulfurizer, gas alam dikompresi hingga mencapai tekanan .+,#-.. bar oleh kompresor. Setelah itu, melewati area furnace yang ber>ungsi untuk memanaskan gas alam sampai suhu +%" o 2. Untuk memanaskannya digunakan arus dari gas sintesis yang keluar dari secondary reformer. ;emperatur gas yang masuk ke Cinal desul>urier yaitu +%" o 2. Bila temperaturnya dibawah +%" o 2 akan terjadi reaksi metanasi yang menyebabkan kenaikan temperatur di Final 6esulfurizer sendiri, sedangkan tempertur diatas +%" o 2 akan terbentuk karbamat karena ada kandungan *(+ dalam gas () recycle dan 2A) dalam gas umpan. Final 6esulfurizer merupakan ,essel yang berisi dua unggun katalis bed bagian atas berisi katalis 4ickel Molibdate atau katalis 2o?o !Cobalt Molybdate& yang ber>ungsi untuk mengubah sul>ur organik !2(+-S(& yang terdapat di dalam gas umpan menjadi sul>ur anorganik !()S& dengan mereaksikannya dengan hidrogen dan unggun bawah berisi katalis InA yang ber>ungsi untuk menyerap ()S yang terbentuk dari unggun pertama. 4eaksi penguraian sul>ur organik menjadi sul>ur anorganik !()S& sebagai berikut 5 2(+S( 7 () ()S 7 2(. -arena gas alam hanya mengandung mercaptant dalam jumlah yang sangat kecil, maka reaksinya diasumsikan terkon,ersi "//B. 4eaksi penyerapan ()S oleh InA adalah sebagai berikut 5 4S( 7 () 4( 7 ()S ()S 7 InA InS 7 ()A Gas alam yang keluar dari desulfhurizer diharapkan hanya mengandung sul>ur kurang dari /," ppm, sama seperti mercaptant yaitu agar tidak mencemari katalis nikel pada unit primary reformer dan katalis 2u-In pada unit sintesa amonia. Sul>ur bereaksi dengan InA dengan kon,ersi reaksi ##B. Setelah InA bereaksi dan menghasilkan InS, maka dilakukan regenerasi InA dengan cara mengalirkan udara ke reaktor sehingga terjadi reaksi sebagai berikut 5 InS 7 +3) A) InA 7 SA) @ari proses tersebut, maka InA akan terbentuk kembali. 'roses di desulfhurizer reactor berlangsung pada kondisi operasi temperatur +1/-.// o 2 dan tekanan ..,# bar. ;emperatur operasi lebih dari .// o 2 dapat menyebabkan cracking sehingga terbentuk karbon yang dapat menutupi permukaan katalis. &pace 5elocity antara )// per-jam sampai )/// per-jam dan kandungan hidrogen sul>ida maksimum 1/ ppm. !DC?A, )///& 27,72 Reforming Unit Gas alam yang sudah bersih dicampurkan dengan uap air, dipanaskan, kemudian direaksikan di primary reformer . (asil reaksinya berupa () dan 2A) yang selanjutnya dikirim ke secondary reformer untuk direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan *). *), (), dan 2A) hasil reaksi akan dikirim ke unit puri>ikasi dan methanasi untuh memisahkan 2A) !Austin, "#$%&. ;ahapan yang terjadi pada reforming unit adalah 5 "rimary reformer Gas yang sudah bebas dari sul>ur lalu dipanaskan hingga suhu 1//-9// / 2 untuk proses re>orming. Gas proses masuk ke primary reformer bersama dengan superheated steam dengan perbandingan steam dan karbon yaitu +,) 5 " untuk mengubah hidrokarbon menjadi 2A, 2A) dan (). Bila rasio steam dengan karbon lebih kecil dari +,) akan menyebabkan terkadinya reaksi karbonasi !carbon formation atau carbon cracking, yang mengakibatkan ketidaka>ti>an katalis karena pemanasan setempat. @alam proses primary reformer ini, metana direaksikan dengan steam menjadi 2A) dan (). (asil keluaran reformer ini merupakan gas sintetis yang mengandung rasio metana5steam sebesar "5.. 4eaksi keseluruhan pada proses ini berjalan sangat endotermis dan dibutuhkan panas tambahan untuk menaikkan suhu menjadi %$/-$+/ / 2 pada keluaran reformer. Secara umum reaksi kimia yang terjadi pada primary reformer ialah sebagai berikut5 2(. 7 ()A 2A 7 +() M( / )#$ 8 )/9 k=.mol -" 2A 7 ()/ 2A) 7 () M( / )#$ 8 -." k=.mol -" 2n()n-) 7 ) ()A 2n-"()n 72A) 7 +() 2)(9 7 )()A )2A 7 1() 2+($ 7 +()A +2A 7 %() -atalis -atalis yang digunakan pada primary reformer yaitu katalis nikel. Ada dua katalis yang digunakan untuk kelangsungan reaksi re>orming pada "rimary reformer , yaitu katalis nikel !E2E-)1-.& dibagian atas dan nikel !E2E-1%-.& pada bagian bawah. -atalis ini dapat terdispersi sempurna dalam support nya dalam bentuk nikel oksida. -andungan nikel oksida dalam katalis yang digunakan yaitu "1-)/B. !?ax, "###& 4e>ormer Gambar5 4eaktor re>ormer primer -ellog -ellog menggunakan design re>ormer primer dimana terdapat hubungan antara outlet tube dan header- $ube tiap baris dilas dengan horizontal header yang diletakkan didalam fire bo/ diantara tungku pembakar. @engan jumlah tube yang sama ditiap sisi, riser central menghubungkan tube dengan aliran air pendingin pada atas firebo/, sehingga tube dapat ditahan oleh pegas gantungan !?ax, "###&. &econdary )eformer (asil dari primary remormer yang masih mengandung banyak 2(. diubah menjadi () pada tahap ini dengan reaksi 5 2(. 7 ()A +() 72A -arena diperlukan *) untuk reaksi pembentukan amonia, maka udara dilewatkan dengan compressor pada unit ini dengan reaksi 5 )() 7 A) )()A 2A 7 A) )2A) &econdary reformer beroperasi pada temperaatur ")$% o 2 dan tekanan +" kg3cm ) G. 'anas yang dihasilkan pembakaran () oleh A) juga diman>aatkan oleh &econdary )eformer 7aste #eat 8oiler dan #igh "ressure &team &uperheater sebagai pembangkit steam. Gas yang keluar dari &econdary )eformer bersuhu "//1 o 2 kemudian didinginkan oleh .aste heat e/changer tersebut temperaturnya menjadi +%" o 2. -atalis 'ada secondary reformer, katalis yang digunakan yaitu katalis nikel dengan kandungan 1-"/B. (al ini sesuai dengan laju sintering yang lebih besar jika temperatur lebih besar pula, sehingga digunakan katalis dengan kandungan yang lebih sedikit. !?ax,"###& 4eaktor Cungsi secondary reactor yaitu untuk mengurangi kandungan metana yang ada di amonia sintetis. 'rinsip secondary reformer yaitu dengan menginjeksikan udara terkompres pada tekanan operasi menuju burner dengan kecepatan tinggi !hingga "// m3s& kedalam effluent panas dengan laju "1 m3s dari primary reformer . Aliran turbulen yang dihasilkan dari perbedaan kecepatan dan densitas gas inilah yang mempengaruhi proses pencampuran. -etika pembakaran gas dilakukan, maka pembakaran inilah yang membuat kedua gas bercampur dan bereaksi. @engan pembakaran ini, )/B gas dire>ormasi sedangkan sisanya sekitar $/B membutuhkan suhu tambahan untuk reaksi adiabatik re>orming yang dilakukan pada bagian reaktor berkatalis. !?ax, "###& Gambar5 secondary reformer !?ax, "###& 27,7, Heat Exchange Reformer ;emperatur gas dari re>ormer biasanya lebih dari "/// / 2. Berdasarkan termodinamik, hal ini akan menghabiskan energi yang tinggi untuk menaikkan suhu steam dan preheating udara untuk secondary reformer. ;itik didih pada secondary reformer hanya +)1 / 2, hal ini yang membuat dibutuhkannya e/changer reformer untuk mengurangi selisih suhu gas re>orming tersebut. -ellog menggunakan sistem e/changer reformer +3)E&,- 'rinsip reformer ini menggunakan sejumlah udara o!er stoichiometric atau o/ygen%enriched air. Sebagian dari umpan !%/-%1B& dilewatkan dari autothermal reformer. 4asio total S32 adalah + sampai . dengan kandungan udara yang kaya oksigen sekitar )$ dan +)Bmol. Beda tekanan antar dinding pipa hanya +,) bar. ;erdapat satu barisan tube yang akan terbuka ketika reformed gas bercampur dengan effluent panas dari secondary reformer. Gas yang telah bercampur lalu mengalir keatas tabung dan menuju ke proses selanjutnya dengan suhu yang lebih rendah. !?ax, "###& Gambar5 3ellog )eforming E/changer &ystem +3)E&, !?ax, "###& 27,74 Purification 8an Methanasi Gas 2A) hasil dari reforming unit dipisahkan terlebih dahulu di unit purification. Gas sintetis mengandung "/-1/B 2A dan juga mengandung beberapa 2A). 2A) yang telah dipisahkan dikirim sebagai bahan baku untuk membuat urea karena sisa 2A) yang terbawa oleh gas proses dapat menyebaban keracunan pada katalisator amonia con!erter, gas proses dikirim ke unit synloop dan refrigeration terlebih dahulu sebelum masuk ke methanator !Austin, "#$%&. ;ahap-tahap pada proses purification dan methanasi yaitu 5 #igh $emperature &hift Con!erter !(;S& Setelah terbentuk () di primary reformer , maka gas proses didinginkan hingga temperature tertentu !+)/-+1/J2& untuk merubah 2A menjadi 2A) dengan persamaan reaksi sebagai berikut 5 2A 7 ()A 2A) 7 () -atalis yang digunakan adalah Ce yang mengandung 1-"/B kromium oksida yang melapisi permukaan katalis. -atalis ini akti> pada suhu +//-1// / 2. -atalis ini akan menarik komponen karbon sehingga mengakibatkan disintegrasi karbon, dan membentuk karbit besi. 'ermukaan katalis ber>ungsi sebagai adsorben yang akan mengadsorb reaktan untuk bereaksi dengan permukaan katalis. Sedangkan sisis akti> katalis bertugas mengoksidasi dan mereduksi reaktan yang telah diadsorb. !?ax, "###& Gambar5 ?ekanisme reaksi pada (;S oleh katalis !?ax, "###& Lo. $emperature &hift Con!erter !<;S& -arena 2A) yang terbentuk tidak semuanya dapat terjadi di (;S, maka reaksi tersebut disempurnakan di <;S. Gas proses di dinginkan hingga temperatur yang lebih rendah dari temperatur (;S !)"/J2&. (al ini dilakukan agar kon,ersi reaksi menjadi lebih tinggi. 4eaksi berlangsung pada ) reaktor berlapis agar kadar 2A yang keluar kurang dari /.1B. reaksi terjadi dengan bantuan katalis tembaga-inc pada suhu yang rendah. -atalis ini mengandung ./-11B tembaga oksida, )/-+/B inc oksida, dengan balance berupa alumina. Sul>ur yang tekandung dalam gas !N/," ppm& akan diadsorb oleh katalis InA dan membentuk bulk InS tanpa membuat katalis menjadi keracunan. *amun ketika katalis InA telah jenuh, maka akan terbentuk lapisan pada katalis sehingga kehadiran ()S membuat deakti,asi katalis tembaga dan mengakibatkan keracunan katalis. Aleh sebab itu, maka katalis dapat dilindungi dengan guard bed, tanpa guard bed biasanya masa hidup katalis selama )-. tahun, namun dengan adanya guard bed masa hidup katalis dapat lebih panjang. !?ax, "###& 2A) )emo!al -arena 2A) dapat mengakibatkan degradasi di amonia con!erter dan merupakan racun, maka senyawa ini dipisahkan dari gas proses melalui unit 2A) remo!al. Unit 2A) remo!al yang terdiri atas unit absorber, stripper serta benfield system sebagai media penyerap. Sistem penyerapan di dalam 2A) absorber ini berlangsung secara countercurrent yaitu gas sintesis dari bagian bawah absorber dan larutan ben>ield dari bagian atasnya. Gas sintesis yang telah dipisahkan 2A)-nya akan keluar dari puncak absorber sedangkan larutan ben>ield yang kaya 2A) akan diregenrasi di unit 2A) stripper dan dikembalikan ke 2A) absorber. Sedangkan 2A) yang dipisahkan digunakan sebagai bahan baku di pabrik urea. Absorpsi terjadi pada tekanan tinggi, temperatur rendah sedangkan pada stripping terjadi pada tekanan rendah, temperatur tinggi. -omposisi laruutan ben>ield utama adalah 5 ". -)2A+ !"otasium Carbonate& sebagai penyerap ). @DA !6i Ethanol Amin& sebagai akti,ator +. :)A+ !5anadium "entao/ide& sebagai corrosion inhibitor Selain larutan ben>ield, juga terdapat Beberapa sistem absorbsi yang digunakan untuk menghilangkan 2A) dari produksi gas, yaitu 5 ". Mono Ethanol Amine +MEA, (- *CA) Amine 1uard &ystem +Acti!ed MEA, 9- #ot "otassium Carbonat seperti 5etrocoke, catacarb, benfield process :- &ulfinol process 'enghilangan 2A) dilakukan pada ) tahap yaitu 5 2A) Absorber 4eaksi 5 2A) 7 ()A 7 -)2A+ O )-(2A+ 7 'anas 4eaksi ini terjadi ) langkah yaitu 5 <angkah 'ertama 5 (ydrolysis "otassium Carbonate -)2A+ 7 ()A -A( 7 -(2A+ <angkah -edua 5 "otassium #ydro/ide direaksikan dengan 2A) menjadi "otassium 8icarbonate -A( 7 2A) -(2A+ Gas dengan temperatur %/ o 2 dan tekanan )# atm masuk ke absorber melalui inlet sparger dan mengalir ke atas melalui packed bed. Gas sintesis yang telah terbebas dari 2A) keluar dari top to.er menuju ke unit synthesa Loop dengan temperatur .$ o 2 dengan komposisi 2A) /,"B ,ol. 2A) Stripper 4eaksi 5 )-(2A+ 7 'anas O 2A) 7 ()A 7 -)2A+ 2A) yang telah terbentuk pada stripper mengalir melalui bagian direct contact cooler yang dilengkapi tray untuk didinginkan menggunakan air yang disirkulasikan dengan pompa, sehingga temperatur 2A) di top stripper menjadi ./ o 2. Cungsi tray di direct contact cooler adalah untuk memperluas area kontak antara dua >luida sehingga didapatkan hasil yang optimum. Selanjutnya 2A) tersebut dialirkan ke unit Urea untuk diproses lebih lanjut. Methanasi Gas proses yang keluar dari puncak absorber masih mengandung 2A) dan 2A yang akan diubah menjadi methane di methanator pada temperature tertentu !+"9J2&. 'ersamaan 4eaksi 5 2A 7 +() 2(. 7 ()A 2A) 7 .() 2(. 7 )()A Sisa 2A) dan 2A yang terlewat dari absorber akan dikon,ersi menjadi metana dengan bantuan katalis *ikel !*i&. 4eaksi ini berjalan pada suhu )1/-+1/ / 2 dengan tekanan )1-+1 bar. -atalis nikel yang digunakan memiliki kandungan nikel sebanyak )/-./B yang dilindungi dari sulfur, khlorine, dan arsenic. !?ax, "###& 27,7* Synthesis oo! 8an Am%nia Refrigetant Gas proses yang keluar dari methanator ditekan dan dimampatkan untuk mencapai tekanan yang diinginkan dengan menggunakan centri>ugal compressor pada )// t3d. Gas amoniak lalu dikirim ke con!erter agar terjadi reaksi pembentukan. Uap ini dimasukkan ke unit refrigerant, sehingga didapatkan amoniak >ase cair yang siap digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea. ;ahap-tahap yang terjadi 5 &ynthesis Loop Gas proses yang mengandung *) dan () masuk kedalam proses ini dengan perbandingan +5". ;ekanan proses pada #/ bar selanjutnya dipisahkan kandungan airnya dan diumpankan ke amoniak con!erter dengan katalis ruthenium high% surface%area graphite carbon base. @engan persamaan reaksi 5 +() 7 *) )*(+ 7 Dnergi (al yang mempengaruhi Synthesis <oop Sintesa amonia tergantung pada beberapa hal, yaitu tekanan, kandungan gas inert, kandungan oksigen pada sintetis gas, serta rasio ()3*). @engan kenaikan tekanan, pembentukan amonia juga meningkat. -erja kon,erter akan menurun dengan adanya penambahan kandungan gas inert, begitu juga dengan peningkatan kandungan oksigen dalam gas sintetis akan membuat kinerja dari kon,erter menjadi menurun. 4asio ()3*) menjadi hal yang sangat mempengaruhi kerja kon,erter, kon,ersi optimum terjadi pada space !elocity yang tinggi dengan rasio ()3*) ) hingga mendekati + pada saat space !elocity rendah. !?ax, "###& Gambar5 pengaruh ,ariabel operasi terhadap kon,ersi amonia !?ax, "###& 4eaktor 'roses -AA' menggunakan four%bed con!erter. 4eaktor -AA' merupakan reaktor yang memiliki empat bed dengan intercooled radial >low, reaktor hot wall. Bed pertama menggunakan kon,ensional katalis besi untuk membuat laju reaksi yang besar terhadap kon,ersi amonia. ;iga bed lainnya diisi dengan katalis -AA'. Entercooler yang terdapat dan generator steam eksternal digunakan untuk menyalurkan panas ke reaktor. Umpan yang akan dimasukkan kedalam reaktor -AA' mengandung "1B amonia. -onsentrasi amonia ini dapat meningkat menjadi lebih dari )"B saat keluar dari reaktor -AA'. !U*E@A and EC@2, "##$& !a& !b& Gambar5 !a& 3ellog four%bed !ertical con!erter !b& #orizontal intercooled ammonia con!erter !?ax, "###& Amonia )efrigerant Amonia cair yang dipisahkan dari gas proses masih mengandung beberapa gas terlarut. Gas-gas inert ini dipisahkan di amoniak refrigerant dengan cara menurunkan tekanan di setiap tingkatan untuk melepaskan gas-gas terlarut. "urge 1as )eco!ery 'roses ini bertujuan untuk mengembalikan gas-gas yang masih dapat diman>aatkan kembali sepert () dan amoniak !*(+&. PE/I2I=AN TEKN626!I PR6-E- PR6$#K-I #REA A7 !ambaran #mum Urea adalah salah satu jenis pupuk nitrogen yang paling popular penggunaannya di @unia, karena urea mengandung kadar nitrogen yang paling tinggi dibandingkan pupuk nitrogen lainnya yaitu mencapai hingga .9B. Urea pertama kali ditemukan oleh 4ouelle pada tahun "%%+ dari isolasi urin dengan kristalisasi. -emudian pada "$)$ sintesis urea pertama kali dilakukan dengan bahan baku berupa amonia dan asam sianat menurut persamaan reaksi berikut ini ! !U*E@A dan EC@2, "##$&. 'enemuan tersebut diatas menjadi titik awal yang menyatakan bahwa urea merupakan senyawa organic pertama yang disintesis dari material anorganik ! teori sebelumnya menyatakan bahwa senyawa organik hanya bisa diproduksi oleh makhluk hidup&. Setelah itu prinsip metode sintesis ammonia dari ammonia dan karbon dioksida telah ditemukan pada tahun "#9$, namun baru diproduksi secara komersial di =erman !"##)&, United States !"#+)& dan di Enggris pada tahun "#+1 . Selain itu terdapat produksi komersial urea di 2anada pada tahun "#)/ menggunakan reaksi antara -alsium sianamida dan air seperti persamaan reaksi disamping . 4umus kimia urea berupa *()2A*() yang menandakan bahwa urea bisa dianggap sebagai amida dari asam karbamat *()2AA( atau diamida dari carbonic acid 2A!A(&) ! U*E@A dan EC@2, "##$&. Berikut si>at urea menurut ! U*E@A dan EC@2, "##$& 5 Secara umum proses produksi urea saat ini hampir sama meskipun jenis proses berbeda 0 beda. @alam pembuatan urea baan baku yang digunakan berupa ammonia dan karbon dioksida ! *(+ dan 2A)&. ;erdapat ) reaksi yang berperan dalam sistesis urea dengan ) bahan baku ini. 'ertama, terjadi sistesis ammonium karbamat yang dibentuk dari reaksi *(+ dan 2A) dengan tekanan tinggi !Bhaskar, dkkK )//%& . 'roses diatas tersebut merupakan salah satu reaksi eksotermis tinggi. <angkah kedua yaitu proses dekomposisi eksotermis ammonium karbamat seperti reaksi dibawah ini 5 Selain kedua reaksi diatas dalam proses pembuatan ammonia juga dapat terjadi reaksi lain yang tidak diinginkan seperti reaksi pembentukan biuret ! hasil samping& Baik reaksi " maupun reaksi ) merupakan reaksi kesetimbangan. 4eaksi " berlangsung baik pada kondisi temperature "$1-"#/ 2 dan tekanan "$/-)// atm. 4eaksi kedua !reaksi dekomposisi& berlangsung lambat dan menentukan laju reaksi keseluruhan. 2A) dan *(+ yang belum dikon,ersi, serta karbamat yang belum terdekomposisi harus di-reco!ery dan digunakan kembali. Sintesis ini dipersulit oleh pembentukan dimer yang disebut biuret !*()2A*(2A*()&. Biuret harus dijaga agar jumlahnya serendah mungkin, karena ia dapat mengganggu proses produksi dan mempengaruhi kualitas produk !Bhaskar, dkkK )//%&. "7 3ariabel :ang /empengaru&i Pr%8uksi @alam menganalisis ,ariable yang mempengaruhi produksi urea dapat menggunakan dasar berupa aas <e 2hatelier yang menyatakan FBila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnyaG ! 4atna, )//#&. Caktor 0 >aktor yang dapat menggeser kesetimbangan adalah !a& perubahan konsentrasi salah satu at !ketika salah satu konsentrasi diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang berlawanan dari at tersebut, !b& perubahan ,olume dan tekanan ! jika tekanan diperbesar 8 ,olume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser kearah koe>isien reaksi kecil. !c& perubahan suhu !untuk eksotermis jika suhu dinaikkan akan bergeser ke kiri& ! 4atna, )//#&. - ;emperatur ;emperatur "$1 2 menghasilkan hasil yang optimal pada tekanan "$/ atm. -on,ersi amonium karbamat menjadi urea meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur. *amun pada tiitk tertentu kon,ersi akan menurun tajam jika temperatur terus ditingkatkan !Bhaskar, dkkK )//%&. Gambar )5 Gra>ik persentase kon,ersi ,s temperatur pada produksi urea !Bhaskar, dkkK )//%&. - ;ekanan 4eaksi biasanya berlangsung lambat pada tekanan rendah. *amun ia meningkat dengan tajam pada tekanan "// atm ke atas dan temperatur "1/ 2. Semakin tinggi tekanan, maka semakin banyak urea yang dihasilkan !Bhaskar, dkkK )//%&. Gambar +5 Gra>ik persentase kon,ersi ,s tekanan pada produksi urea !Bhaskar, dkkK )//%&. - -onsentrasi Semakin tinggi konsentrasi reaktan, semakin besar kon,ersi yang berlangsung. 2A) berperan sebagai pereaksi pembatas pada produksi urea, sehingga semakin besar rasio *(+52A) semakin besar urea yang dihasilkan. @ehidrasi karbamat menghasilkan urea, sehingga semakin kecil rasio ()A52A) semakin besar kon,ersi urea. Aleh karena itu, jumlah air dalam reaktor harus seminimal mungkin !Bhaskar, dkkK )//%&. - Haktu tinggal 4eaksi pembentukan urea berlangsung cukup lama, yaitu )/ menit untuk mencapai kesetimbangan. 4eaktor didesain untuk mengakomodasi waktu ini dengan memperhatikan pula temperatur, tekanan, dan konsentrasi. 'rinsipnya semakin lama waktu tinggal, maka semakin dekat dengan kon,ersi kesetimbangannya !Bhaskar, dkkK )//%&. - 'embentukan biuret Salah satu masalah pada produksi urea adalah pembentukan biuret. Biuret adalah produk samping yang tidak diinginkan dan oleh karena itu jumlahnya harus dibuat seminimal mungkin, yaitu beratnya tidak lebih dari ",1B dari produk utama !Bhaskar, dkkK )//%&. ?eskipun produksi urea bisa maksimum pada temperatur dan tekanan tinggi, reaksinya pada industri tidak dioperasikan pada kondisi maksimum karena5 - ?eningkatkan tekanan berarti meningkatkan modal dan biaya operasi. - ?eningkatkan temperatur dapat mempercepat dekomposisi urea menjadi biuret. - ;ekanan dan temperatur tinggi bisa mempercepat korosi !Bhaskar, dkkK )//%&. 7 Pr%ses Pembua(an #rea 'ada dasarnya proses pembuatan urea relati> sederhana. *amun, karena kondisi operasi yang berbeda 0 beda khususnya pada proses awal terbentuknya larutan urea dan perbedaan berbagai desain yang telah digunakan. 'erbedaan desain terjadi pada proses pemisahan dan aliran recycle komponen. ;erdapat + kelas utama proses produksi urea, bergantung pada tipe atau kuantitas recycle yaitu once; through processes, partial recycle processes and total recycle processes. Setidaknya %1B dari urea yang diproduksi saat ini menggunakan system total recycle dengan alas an e>isiensi energi dan e>isiensi penggunaan bahan baku ! Hellappi dkk, )//#&. Sumber 5 Wellappi dkk, 2009 'ada proses 'nce%trough process- Bahan baku yang tidak terkon,ersi, 2A) dan *(+ dikeluarkan ke plant lain seperti plant ammonium sul>at atau plant ammonium nitrat untuk mendapatkan kembali *(+. !)& "artial recycle process memiliki ciri 0 ciri yaitu bahan baku yang tidak terkon,ersi, 2A) dan *(+ dipisahkan sebagian dalam >irst stage decomposer dan didapatkan kembali dalam >irst stage absorber dan sisanya di angkut ke plant lain untuk mendapatkan kembali *(+. Sedangkan pada $otal recycle process, bahan baku yang tidak terkon,ersi, 2A) dan *(+, dipisahkan secara keseluruhan melewati multistage decomposer, direco!ery dalam multi stage absorber dan di recycle kembali sebagai 2A) dan *(+ bahan baku ! (odge, "##.&. Beberapa proses telah digunakan dalam produksi urea baik berbasis teknologi kon,ensional maupun beberapa teknologi modern untuk mencapai e>isiensi. 'roses ini jika dibandingkan memiliki kelebihan dan kekurangan berdasarkan biaya modal, biaya perawatan, kebutuhan energy, e>isiensi dan kualitas produk. ;erdapat beberapa proses produksi urea yang sering digunakan yaitu 5 !"& proses kon,ensional, !)& Stamicarbon 2A) 0 stripping process, !+& snamprogetti ammonia and sel> stripping processes, !.& isobaric double recycle process dan !1& A2DS processes !Gunasekara, )//1&. Berdasarkan proses stripping pada produksi urea terdapat . macam proses yaitu , !"& Stamicarbon 2A) 0 stripping process, !)& snamprogetti ammonia and sel> stripping processes,!+& isobaric double recycle process dan !.& A2DS processes !:era, )//%&. ?enurut !Athmer,"##$& pada saat ini #1B lebih dari semua pabrik urea menggunakan proses Snamprogetti, Stamicarbon, atau ;oyo Dngineering. Snamprogetti menggunakan thermal stripping, sedangkan Stamicarbon dan ;oyo menggunakan 2A) stripping. (al ini juga didukung pernyataan bahwa teknologi proses pengolahan standar untuk menghasilkan pupuk urea di dunia hingga saat ini antara lain 5 stamicarbon-(olland, U(@D-Germany, ;oyo Aces 0 =apan, Snamprogetti- Etaly !*asution, )//%&. @i Endonesia terdapat 1 BU?* yang memproduksi urea yaitu pabrik pupuk -altim, 'US4E, 'E?, 'etrokimia Gresik dan '; 'upuk -ujang . Berdasarkan in>ormasi dari website resmi masing - masing BU?* produsen pupuk urea maka didapatkan in>ormasi sebagai berikut 5 ?enurut Luliandi, )/") berdasarkan workshop terintegrasi A''E pabrik utility, amoniak dan urea tahun )/") menyebutkan bahwa terdapat beberaa teknologi yang telah digunakan dalam proses produksi urea di Endonesia seperti yang tertera pada tabel dibawah ini 5 Sumber 5 Hebsite masing 0 masing pabrik @ari penjelasan diatas maka terdapat kurang lebih + kelompok proses yang banyak memiliki kelebihan sehingga popular digunakan terutama di *egara Endonesia yaitu berupa stamicarbon, snamprogetti, dan ;oyo teknologi meliputi !;D2- ;42E, ;D2 A2DS, dan yang terbaru berupa ;D2- A2DS )"&. Secara teknis , urea memiliki gambaran proses yang secara umum sama walaupun teknologi yang digunakan berbeda- beda. Berdasarkan workshop terintegrasi A''E pabrik utility, amoniak dan urea, )/"". 'roses pabrik urea terdiri dari unit sinthesa, unit puri>ikasi, unit >inishing, unit reco,ery dan unit HH;3'2; !Luliandi, )/")&. - #ni( -in(esa ?erupakan unit 'roses tempat terjadinya pembentukan urea dengan mereaksikan *(+ dan 2A) pada tekanan dan temperatur yang tinggi. 'ada unit ini terdapat perbedaan proses dalam ;42E, A2DS, A2DS )", maupun snamprogetti. Sumber 5 Luliandi, )/") Sumber 5 Luliandi, )/") Berikut persamaan reaksi yang terjadi dalam unit sintesa dan reaksi stokhiometri dalam produksi urea jika kon,ersi secara sempurna. @alam reaksi stokhiometri tersebut menyatakan bahwa untuk mendapatkan " ton urea membutuhkan >eed berupa /.199 ton *(+ dan /.%++ ton 2A) !Luliandi, )/")& 5 - #ni( Puri;ikasi (er8iri 8ari uni( puri;ikasi> me8ium ? l%) Pressure> Resirkulasi 'ada unit ini ber>ungsi untuk meningkatkan konsentrasi larutan urea dengan menguraikan larutan ammonium karbamat hasil reaksi dari unit sintesa menjadi gas amoniak dan karbondioksida serta memisahkannya dari larutan urea dengan cara pemanasan pada tekanan rendah !Luliandi, )/")&. 4eaksi diatas merupakan reaksi kesetimbangan dan sangat dipengaruhi oleh tekanan operasi ! semakin rendah tekanan proses dekomposisi dan stripping semakin baik& dan temperature operasi ! semakin tinggi temperature proses maka dekomposisi dan stripping semakin baik& !Luliandi, )/")&. @alam proses pemurnian urea dengan memisahkan larutan karbamate menjadi 2A) dan *(+ dibagi menjadi ) 0 + tahap penurunan sebagai berikut ! terdapat perbedaan kondisi operasi pada tiap teknologi proses& !Luliandi, )/")&5 Sumber 5 Luliandi, )/") Sumber 5 Luliandi, )/") - #ni( K%nsen(rasi > evap%rasi> kris(alisasi Ber>ungsi untuk meningkatkan konsentrasi urea denngan memisahkan kandungan air didalam larutan urea pada temperatur rendah dan tekanan ,acuum ! terdapat perbedaan kondisi operasi pada tiap teknologi proses& !Luliandi, )/")&. - #ni( 1inis&ing > prilling> granulasi ?erupakan unit yang mampu menghasilkan produk urea dalam bentuk butiran dengan ukuran yang seragam dan crushing strength yang tinggi !Luliandi, )/")&. - #ni( Rec%ver: ?erupakan unit untuk menyerap sisa gas 2A) dan *(+ yang keluar dari unit dekomposisi dengan menggunakan air dan larutan uurea didalam absorber untuk kemudian didaur ulang ke reaktor urea. 'eralatan utama yang diperlukan pada unit ini adalah (igh 'ressure Absorber ! ('A& dengan tekanan operasi "9.1 kg3cm) dan low pressure absorber !<'A& dengan tekanan operasi ).+ kg3cm) ! terdapat perbedaan tekanan yang digunakan untuk tiap proses teknologi& !Luliandi, )/")&. - #ni( 44T > PT ("aste "ater Treatment # Process $ondensate Treatment% ' Peng%la&an K%n8ensa( Pr%ses @alam unit ini terjadi pengolahan kondensat dengan men- strip kandungan amoniaknya menggunakan uap air di Stripper bagian atas, kemudian dikirim ke (ydrolier pada tekanan "9 -g32m ) dan suhu )// o 2 untuk menghidrolisa urea kondensat yang sudah bebas kandungan amoniak dan urea ! N"/ppm& akan keluar dari stripper bagian bawah untuk dikirim kembali ke unit utilitas !Luliandi, )/")&. Al(erna(i; Pemili&an Pr%ses Berdasarkan statistik penggunaan teknologi proses pembuatan urea di Endonesia, maka dasar alternati,e yang dipertimbangkan dalam proses ini meliputi proses stamicarbon, snamprogetti dan teknologi A2DS dari ;ALA Dngineering. a) -(amicarb%n 62 0 s(ripping pr%cess 'rinsip dari metode stamicarbon adalah stripping 2A). D>luen reaktor yang mengandung amonium karbamat di-stripping pada tekanan tinggi dengan menggunakan feed gas 2A) dan ammonium karbamat selanjutnya akan terurai menjadi gas 2A) dan *(+ untuk digunakan kembali. &tripping dilakukan pada !ertical heat e/changer yang dipanaskan dengan uap pada sisi shell !-irk, dkkK "##$&. 'roses Stamicarbon terdiri dari reaktor, stripper, kondensor karbamat, dan high pressure reactor off%gas scrubber. Berikut lankah sintesis urea pada proses stamicarbon 5 ". ?ula-mula 2A) masuk melalui stripper !-irk, dkkK "##$&. &tripper beroperasi pada temperatur "#/ 2 dan tekanan "./ atm ! Bhaskar, dkkK )//%&. @i sana, 2A) kontak dengan e>luen reaktor secara countercurrent. -ontak ini menyebabkan tekanan parsial *(+ turun dan menjadikan karbamat terdekomposisi !-irk, dkkK "##$&. 'ada stripper terjadi reaksi disosiasi ammonium carbammate menjadi *(+ dan 2A) karena penurunan tekanan parsial *(+ akibat adanya >eed 2A) sehingga menyebabkan reaksi bergeser ke kanan seperti persamaan dibawah ini
). A>> gas dari stripper berupa ammonia dan karbon dioksida menuju ke kondensor karbamat untuk proses kondensasi membentuk karbamat dan sedikit kon,ersi karbamat menjadi urea !Stamicarbon, )//#&. ?enurut !Bhaskar, )//%& kondisi operasi pada kondensor karbamate adalah "%/ o 2 dan "./ atm dan panas hasil kondensasi pada kondensor ini dihilangkan dengan cara menguapkan kondensat dalam jumlah yang ekui,alen pada bagian shell sehingga &team +,. atm dapat dihasilkan dan kemudian bisa digunakan pada proses lainnya. +. -arbamat yang terbentuk dan *(+-2A) lalu masuk ke dalam reaktor !urea reaction&. 'embentukan urea dan dekomposisi karbamat pun terjadi. 4eaktor dibuat sedemikian rupa untuk memberikan waktu tinggal pada reaktan agar bisa bereaksi. 'anas yang dibutuhkan untuk reaksi urea dan memanaskan e>luen didapatkan dari kondensasi *(+-2A). 4eaktor dikondisikan pada temperatur "$1 2 dan tekanan "./ atm !Bhaskar, dkkK )//%&. 4asio *(+32A) pada stamicarbon adalah ),$ 0 ),# , waktu tinggalnya selama .1 0 9/ menit dalam reaktor, dan kon,ersi sekali lewatnya sekitar 9/B. .. Gas-gas yang tidak terkondensasi !passi!ation air& dan *(+-2A) yang tidak bereaksi lalu menuju high pressure scrubber, untuk mendapatkan sejumlah kecil *(+ yang dapat digunakan kembali !Bhaskar, )//%&. 'ada scrubber ini, gas tersebut dicuci dengan larutan karbamat hasil lo.%pressure recirculation stage !Stamicarbon, )//#&. 1. 2ampuran urea yang didapat dari stripper 2A) menuju proses separsi dan retri>ikasi yang ber>ungsi untuk menghilangkan reaktan yang masih terkandung dalam larutan urea. 'rinsip proses ini adalah dekomposisi dan reco,ery. campuran urea tersebut diumpankan ke dalam heater, di mana sebagian besar amonia dan dan karbon dioksida dihilangkan !stamicarbon, )/")&. 9. 'roses selanjutnya yaitu peningkatan konsentrasi urea dengan e,aporasi.. D,aporasi dilakukan menggunakan e,aporator pada kondisi ,akum. <elehan urea yang dihasilkan berkonsentrasi sekitar ##.9-##.%B wt !Stamicarbon, )/")&. Berikut skema proses stamicarbon yaitu stamicarbon tipe urea )// plus !DC?A, )///& 5 !ambar7 -(amicarb%n Pr%cess (62 -(ripping) (E1/A@ 2000) b) -nampr%ge((i 'roses ini menggunakan teknik recycle karbamat internal. 'rinsip snamprogetti yaitu P -arbamat yang belum terkon,ersi di-stripping menggunakan *(+ agar terdekomposisi dan pada akhirnya gas hasil dekomposisi karbamat dikembalikan lagi ke dalam reaktor. *(+ berlebih dalam proses digunakan sebagai gas inert untuk mendekomposisi amonium karbamat dalam stripper !Bhaskar, )//%&. @alam teknologi Snamprogetti,reaktor urea ditandai dengan rasio amonia - karbon dioksida yang tinggi ! *(+32A) & ! )5"& dan rasio air karbon dioksida rendah ! /,9% - " molar & . @i dalam reaktor jumlah tray yang sesuai dari desain yang sangat sederhana dipasang untuk meningkatkan kon,ersi . @engan kondisi tersebut 9)-9. B ! kon,ersi & dari total 2A) masuk reaktor diubah menjadi urea !Bhaskar,)//%&. ?enurut !DC?A, )///& rasio molar *32 +.1 dapat mengkon,ersi 2A) sebanyak 91 B. 'ada proses ini *(+ dan 2A) dikon,ersi menjadi urea melalui amonium karbamat pada tekanan "1/ bar dan temperature "$/ / 2 di dalam reaktor !;he 2hemical DngineersQ 4esource 'age )/""&. D>luen yang dihasilkan dari reaktor mengandung urea, karbamat, air, serta 2A) R *(+ yang belum terkon,ersi. D>luen itu lalu masuk ke dalam stripper. &tripper dioperasikan pada tekanan "+/ atm dan temperatur ".$-"9# 2. ;emperatur campuran itu terus meningkat seiring dengan turunnya campuran itu akibat adanya heat e/changer. -andungan 2A) dalam campuran itu akan keluar akibat stripping *(+. Akibatnya, dekomposisi karbamat pun terjadi. Gas o!erhead dari stripper dan dari absorber lalu masuk ke dalam kondenser karbamat pada temperatur "11S2 !Bhaskar, dkkK )//%&. Urea, residu karbamat dan 2A) dari stripper di reco,ery dalam dua tahap berturut- turut yang dioperasikan pada tekanan masing-masing "% dan +,1 bar untuk mendapatkan larutan urea yang hampir murni dengan metode dekomposisi karbamat. Sesudah dimurnikan, pada bagian e,aporation, urea ditingkatkan konsentrasinya. 'eningkatan ini dilakukan dengan cara mengurangi kadar air dalam urea hingga "B atau kurang. Untuk tujuan ini, maka dibutuhkan konsentrator ,akum sebanyak dua tingkat. <arutan yang keluar dari proses puri>ikasi !mengandung sekitar %)B urea& masuk ke dalam konsentrator ,akum pertama yang bertekanan /,)+ atm. Sesudah ini, dihasilkan produk dengan >ase campuran. 'roduk ini lalu masuk ke dalam separator, di mana uapnya diekstrak dengan konsentrator ,akum pertama, sedangkan larutan hasil pemisahan memasuki konsentrator ,akum kedua yang beroperasi pada /,/+ atm !Bhaskar, dkkK )//%&.
!ambar7 "l%ck $iagram Pr%ses -nampr%ge((i (N= , -(ripping) (E1/A@ 2000) c) TE 0 AE- ;D2 A2DS merupakan teknologi dari ;oyo Dngineering 2orporation Ad,anced 'rocess >or 2ost and Dnergy Sa,ing. 'roses ini memiliki konsep utama untuk meminimalkan masukan energi ke pabrik urea dengan menggabungkan >itur dari proses recycle larutan dan proses stripping sehingga didapatkan kon,ersi 2A) yang tinggi dan pemisahan bahan yang tidak terkon,ersinya sangat e>isien. 'roses ini mengurangi penggunaan steam secara drastis dengan proses total recycle +-ojima, )///&. 'ada proses ini, mula-mula *(+ cair diumpankan ke dalam reaktor menggunakan pompa sentri>ugal. Gas 2A) masuk ke dalam proses dengan cara dikompresi menggunakan kompresor lalu masuk ke dalam stripper !-irk, dkkK "##$&. D>luen dari reaktor mengandung campuran urea, amonium karbamat yang belum terkon,ersi, e/cess air, dan *(+. D>luen ini diumpankan melalui bagian atas stripper. &tripper dan kondensor karbamat A2DS dibuat dari ferrite%austenite stainless steel, sedangkan reaktor dan scrubber menggunakan +"9 < urea%grade stainless steel. 'enggunaan bahan-bahan itu karena si>atnya yang kuat dan dapat mencegah korosi !-irk, dkkK "##$&. &tripper A2DS memiliki ) >ungsi. 'ada bagian atas stripper mengandung tray dan digunakan untuk memisahkan *(+ yang terdapat dalam umpan, agar stripping yang terjadi pada proses selanjutnya benar-benar merupakan stripping 2A). D>luen itu lalu menuju ke bagian bawah stripper di mana amonium karbamat didekomposisi dan dipisahkan dengan cara stripping 2A) dan pemanasan dengan uap. 2ampuran gas yang tidak bereaksi lalu menuju ke atas, yaitu ke kondensor karbamat paralel di mana campuran gas itu dikondensasi dan diabsorpsi ke dalam larutan yang berasal dari scrubber !-irk, dkkK "##$&. ;erdapat dua kondensor. -ondensor yang pertama digunakan untuk menghasilkan uap bertekanan rendah .,1-1 bar, sedangkan kondensor kedua digunakan untuk memanaskan larutan urea yang berasal dari stripper. 2ampuran gas-cair dari kondensor lalu di-recycle kembali ke dalam reaktor. @i reaktor, terjadi reaksi pembentukan amonia dengan kondisi temperatur "#/ 2, tekanan "%/ bar dan perbandingan *( +52A)8.,/. Gas-gas yang tidak bereaksi dimasukkan ke dalam scrubber melalui bagian atas reaktor untuk reco!ery *(+ dan 2A) !-irk, dkkK "##$&. -on,ersi 2A) dalam reaktor adalah 9$B, kon,ersi ini merupakan kon,ersi tertinggi dibandingkan kon,ersi dari proses urea modern yang lain. @engan kon,ersi yang tinggi tersebut maka dapat mengurangi energi yang diperlukan untuk dekomposisi material yang tidak terkon,ersi. Seperti yang telah dijelaskan diatas stripper dari proses ini dirancang menggunakan tray dan >alling >ilm tubes yang secara e>isien dapat menguraikan dan memisahkan ammonium karbamat serta amonia berlebih dalam larutan urea sintesi dari reaktor !-ojima, )///&. Urea yang telah meninggalkan stripper mengandung ")B wt *(+. Urea ini lalu menuju ke dekomposer melewati kondensor karbamat untuk dipanaskan. @ekomposer pertama bertekanan "$ bar, sedangkan dekomposer kedua bertekanan ) bar. *(+ dan 2A) hasil dekomposisi ini lalu diabsorpsi dan dikembalikan ke dalam proses sintesis urea menggunakan pompa sentri>ugal bertekanan tinggi !-irk, dkkK "##$&. Urea yang dihasilkan lalu diumpankan ke dalam konsentrator ,akum yang beroperasi pada tekanan "%,+ k'a dan menghasilkan $$,%B wt urea. Urea yang dihasilkan ini lalu diolah lebih lanjut pada proses finishing !-irk, dkkK "##$&. 2A) Bagian Sintesis 'roses A2DS ! -ojima, )//+& 'ada era baru 0 baru ini ;oyo Dngineering 2orporation telah berhasil mengembangkan A2DS menjadi teknologi untuk produksi urea bernama A2DS)". A2DS)" merupsakan wujud penyempurnaan proses A2DS yang dapat lebih menghemat energi dan mengurangi biaya pabrik, yaitu dengan tetap mempertahankan >itur yang sangat baik dari proses A2DS seperti kinerja dan e>isiensi yang tinggi. A2DS)" telah dikembangkan bersama-sama dengan ';. 'upuk Sriwijaya !'US4E& dari Endonesia !;oyo Dngineering 2orporation, n.d.&. 4eaktor -ondensor ) Scrubber stripper -ondensor " *(+ ;o ?' absorption Crom 2A4B 'ump ;o ?' decomposition decomposition A2DS )" dirancang dengan biaya in,estasi dan penggunaan energy yang rendah. @ibandingkan dengan proses sebelumnya beberapa penyepurnaan dilakukan antara lain reaktor urea yang pada proses sebelumnya dipasang pada ketinggian )/ 0 )) meter di atas tanah, pada A2DS )" reaktor urea dipasang pada ground le,el sehingga dapat menurunkan biaya kontruksi. Selain itu, kondisi proses di unit sintesa !reaktor& dioperasikan pada tekanan yang lebih rendah dibandingkan dari sebelumnya. Akibat penurunan tekanan ini maka terjadi pula penurunan konsumsi energy pabrik urea secara total. Selain itu, untuk kemudahan dan kehandalan operasi, pabrik urea dilengkapi beberapa peralatan pengamatan langsung yang belum banyak diapliksikan di @unia seperti *32 monitoring, leak detector monitoring, dan analyer monitoring ! A2DS )", An-line monitoring, Ground le,el&. @engan beropaerasinya pupuk -ujang "B yang menggunakan A2DS )", konsumsi energy yang semula $,+). Gcal3ton urea menjadi 1,9)+ Gcal3ton urea, sehingga terjadi penghematan energy yang signi>ikan ! ?aryono, )//$& Selain '; 'upuk -ujang, berdasarkan web resmi '; 'US4E !www.pusri.org& menyatakan bahwa terdapat sedikit perbedaan konsep antara A2DS dan A2DS )" yaitu seperti table dibawah ini 5 Sumber 5 www.pusri.org Berikut ini merupakan bagan proses A2DS )", secara umum menurut 'usri peralatan utama proses A2DS )" di daerah sintesa urea adalah reaktor, stripper dan kondensor karbamat. <arutan ammonia diumpankan ke reaktor dengan ejector. Sebagian besar dari karbon dioksida diumpankan ke stripper sedangkan sisanya langsung menuju reaktor !www.pusri.org& . Djector menggunakan ammonia cair bertekanan tinggi untuk mengalirkan larutan karbamat dari kondensor karbamat menuju reaktor. 'acked bed disediakan pada bagian atas kondensor karbamat untuk menyerap material yang tidak terkondensasi seperti ammonia dan gas 2A) dengan mengembalikan larutan karbamat dari seksi ?'A !www.pusri.org&. Gambar Bagan 'roses A2DS )" K Sumber 5 ;D2, )/") $7 -eleksi Pr%ses #rea Berikut ini merupakan perbandingan kondisi operasi dari + proses yang telah dijabarkan diatas baik proses stamicarbon, snamprogetti maupun A2DS ! U*E@A dan EC@2, "##$& Berdasarkan perbandingan kondisi opersi diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan tekanan paling tinggi ada proses A2DS sedangkan penggunaan suhu secara rata 0 rata sama yaitu berkisar dari "$+ 0 "#/ o 2. =ika ditinjau dari kon,ersi 2A) dalam reaktor dan rasio *32 yang digunakan maka proses A2DS memberikan Bkon,ersi dan rasio *32 yang paling besar yaitu 9$B dan . !U*E@A dan EC@2, "##$&. ?enurut Luliandi, )/") berdasarkan workshop terintegrasi A''E pabrik utility, amonial dan urea yang membahas proses pabrik urea secara umum, maka didapatkan perbandingan proses berdasarkan unit sintesa terliat seperti gambar dibawah ini 5 Gunasekara, )//1 juga telah menganalisis ketiga proses tersebut dan hasilnya sebagai berikut 5 Selain itu :era, )//% juga mendeskripsikan kelebihn dan kekurangan + proses diatas dan hasilnya sesuai dengan table dibawah ini 5 Pr%ses Keunggulan -elemahan Stamicarbon 2A)-stripping process ".Urea yang dihasilkan cukup tinggi tiap lewatan ). -emurnian produk tinggi ". Biaya produksi tinggi ). Biaya energy tinggi Snamprogetti Ammonia andsel> stripping process -onsumsi ;ekanan uap rendah ". Biaya produksi tinggi ). Biaya energy tinggi A2DS process ". Biaya produksi rendah ). 'emulihan energy yang tinggi +. 4endah polusi .. D>isiensi tinggi ?embutuhkan modal yang besar =ika dikelompokkan berdasarkan kategori low 0 medium-high parameter, maka ktiga proses tersebut dapat dijabarkan menjadi table dibawah ini 5 @engan perbandingan parameter diatas maka digunakan dasar pemilihan proses berdasarkan teknik score prioritas, dengan rentang score / 0 "/. / adalah nilai terendah yang berarti tidak dipertimbangkan sedangkan "/ merupakan angka yang menyatakan bahwa parameter tersebut sangat dipertimbangkan. Berikut hasil scorer proses 5 Parame(er Pr%ses -(amicarb%n -nampr%ge((i AE-21 -ontinyuitas $ $ $ 'opularitas 1.1 + $.1 -apasitas % % % -ondisi tekanan operasi % % 1 -ondisi temperatur operasi 9 9 9 Lield % 9 $.1 -emurnian produk % 9 $.1 Biaya peralatan $ $ % Biaya operasi %.1 $ # T6TA2 NI2AI +, *A +B7* Parame(er Pr%ses -(amicarb%n -nampr%ge((i AE- -ontinyuitas -ontinyu -ontinyu -ontinyu -apasitas ?edium ?edium (igh ;ekanan 4eaktor, atm ".$ ".+ "%) ;emperatur reaktor, / 2 "$/ "$1 "$1 -on,ersi 2A) dalam reaktor, B 91 9/ 9$ -on,ersi *(+ dalam reaktor, B ." +9 +. -esulitan dalam instalasi ?edium ?edium (igh Lield ?edium to (igh ?edium to (igh (igh -emurnian produk (igh ?edium (igh *(+ yang diperlukan, t3t ?edium ?edium ?edium 2A) yang diperlukan, t3t ?edium ?edium ?edium Steam, t3t b (igh (igh ?edium Air pendingin, t3t b ?edium ?edium (igh <istrik,kHh3t b (igh ?edium ?edium Biaya peralatan ?edium to (igh ?edium (igh Biaya operasi ?edium ?edium <ow Berdasarkan pertimbangan scorer diatas maka proses A2DS memiliki nilai scorer yang paling besar yaitu 9%.1, sehingga dasar ini dapat digunakan untuk dasar pemilihan proses. Selain itu pertimbangan pengunaan energy, rasio penggunaan bahan baku dan rasio pemulihan energy maka proses AE- 21 merupakan pilihan proses yang relati> tepat untuk mengoperasikan pabrik untuk penggunaan energy dan sumber daya yang lebih e>isien. -arena trend di @unia pada abad ke )" adalah industry ramah lingkungan, hemat energi dan hemat sumber daya. E7 AE-C21 $eskripsi #mum Pr%ses Unit sintesis pada proses ini terdiri dari reaktor, stripper, kondensor karbamat paralel, dan scrubber yang beroperasi pada tekanan "%1 bar. 4eaktor dioperasikan pada "#/S2 dan rasio molar umpan *(+52A) +.%5". Amonia encer diumpankan ke reactor menggunakan pompa sentri>ugal melalui karbamat, sedangkan gas karbondioksida setelah dikompres diinjeksikan ke bagian bawah stripper sebagai stripping aid. 2ampuran sintesis dari reaktor terdiri dari urea, ammonium karbamat yang belum terkon,ersi, amoniak berlebih, air, diumpankan ke bagian atas stripper. Stripper memiliki dua >ungsi. 'ada bagian atas dilengkapi dengan tray dimana excess amoniak yang terdapat pada umpan dipisahkan, agar stripping yang terjadi pada proses selanjutnya benar-benar merupakan stripping 2A). -ontak yang terjadi dalam stripper secara countercurrent dengan gas yang masuk dari bagian bawah stripper. D>luen itu lalu menuju ke bagian bawah stripper di mana amonium karbamat didekomposisi menjadi *(+ dan 2A) dan excess *(+ dipisahkan dengan cara stripping 2A) dan pemanasan dengan uap. 2ampuran gas yang tidak bereaksi lalu menuju ke atas, yaitu ke kondensor karbamat paralel di mana campuran gas itu dikondensasi dan diabsorpsi ke dalam larutan yang berasal dari scrubber yaitu oleh larutan karbamat yang berasal dari tahap medium pressure reco,ery. ;erdapat dua kondensor. -ondensor yang pertama digunakan untuk menghasilkan uap bertekanan rendah .,1-1 bar, sedangkan kondensor kedua digunakan untuk memanaskan larutan urea yang berasal dari stripper. 2ampuran gas-cair dari kondensor lalu di-recycle kembali ke dalam reaktor. @i reaktor, terjadi reaksi pembentukan amonia dengan kondisi temperatur "#/ 2, tekanan "%1 bar dan perbandingan *(+52A)8.,". Gas-gas yang tidak bereaksi dimasukkan ke dalam scrubber melalui bagian atas reaktor untuk reco!ery *(+ dan 2A) 'anas dibebaskan dalam karbamat condenser bertekanan tinggi digunakan untuk menghasilkan steam bertekanan rendah. -on,ersi 2A) menjadi urea sebesar 9+B pada keluaran reaktor. !-irk, dkkK "##$& Reak(%r 4eaktor dioperasikan pada "#/S2 dan rasio molar umpan *(+52A) +,%. Amonia encer diumpankan ke reaktor -(ripper Gas karbondioksida setelah dikompres diinjeksikan ke bagian bawah stripper sebagai stripping aid. 2ampuran sintesis dari reaktor terdiri dari urea, ammonium karbamat yang belum terkon,ersi, amoniak berlebih, air, diumpankan ke bagian atas stripper. Steam bertekanan medium di suplai kedalam stripper. Stripper memiliki dua >ungsi. 'ada bagian atas dilengkapi dengan tray dimana excess amoniak yang terdapat pada umpan dipisahkan, agar stripping yang terjadi pada proses selanjutnya benar-benar merupakan stripping 2A). -ontak yang terjadi dalam stripper secara countercurrent dengan gas yang masuk dari bagian bawah stripper. D>luen itu lalu menuju ke bagian bawah stripper di mana amonium karbamat didekomposisi menjadi *(+ dan 2A) dan excess *(+ dipisahkan dengan cara stripping 2A) dan pemanasan dengan uap. 2ampuran gas yang tidak bereaksi lalu menuju ke atas, yaitu ke kondensor karbamat paralel di mana campuran gas itu dikondensasi dan diabsorpsi ke dalam larutan yang berasal dari scrubber yaitu oleh larutan karbamat yang berasal dari tahap medium pressure reco,ery. !Ariyathilaka,dkk,)/""& K%n8enser Karbama( -ondenser karbamat diumpankan dengan campuran gas dari atas stripper, lalu campuran gas dikondensasi dan diabsorbsi dengan larutan karbamat yang berasal dari tahap medium pressure reco,ery. 'anas dibebaskan dalam condenser karbamat bertekanan tinggi untuk menghasilkan steam bertekanan rendah. Gas dan cairan dari condenser karbamat di recycle menuju ke reaktor secara gra,itasi !Ariyathilaka,dkk,)/""& -crubber @alam scrubber amoniak dan karbondioksida yang berasal dari reaktor diabsorb menjadi amoniak dan ammonium karbamat lalu menuju ke condenser karbamat. !Ariyathilaka,dkk,)/""& /e8ium Pressure 8ec%mp%ser <arutan urea dari stripper, dengan kandungan "1 wtB, dimurnikan lebih lanjut dalam decomposer bertekanan medium yang beroperasi pada "%,1 bar, dan tidak ada duplai panas eksternal. 2%) Pressure $ec%mp%ser Setelah melalui medium pressure decomposer, pemurnian larutan urea lebih lanjut terjadi dalam decomposer bertekanan rendah ),1 bar. @an gterdapat suplai panas eksternal. Semua amoniak dan ammonium karbamat dihilangkan dengan low pressure decomposer. !Ariyathilaka,dkk,)/""& /e8ium Pressure Abs%rber @alam ?edium 'ressure Absorber, amoniak dan karbondioksida dipisahkan dari larutan urea. 'anas kondensasi dalam ?edium 'ressure Absorber ditrans>er secara langsung ke umpan larutan urea pada >inal concentration. !Ariyathilaka,dkk,)/""& 2%) Pressure Abs%rber @alam low pressure absorber, amoniak dan karbon dioksida dipisahkan dari larutan urea. 'anas dilepaskan dari reaksi dan digunakan untuk menghasilkan steam ) bar. Steam ini digunakan untuk e,aporasi pada lower and upper separator. !Ariyathilaka,dkk,)/""& 1las& -epara(%r Unit ini beroperasi pada " bar dan ""/S2. 'ada unit ini terjadi pengurangan tekanan, e,aporasi air, dan memekatkan larutan urea. !Ariyathilaka,dkk,)/""& 2%)er -epara(%r Unit ini beroperasi pada /,11 bar tekanan ,acuum dan ""/ 2. <arutan urea yang sudah murni dikonsentrasikan lebih lanjut dan membutuhkan panas yang berasal dari low pressure absorber bertekanan ) bar. !Ariyathilaka,dkk,)/""& #pper -epara(%r Unit ini merupakan jenis separator. Beroperasi pada tekanan ,acuum /,11 bar dan "") 2. <arutan urea berasal dari lower separator dikonsentrasikan lebih lanjut. -eluaran dari unit ini memiliki kemurnian ##,)B urea. Setelah itu larutan urea dikirim ke bagian granulasi. !Ariyathilaka,dkk,)/""&. Keis(ime)aan Pr%ses AE-21 !r%un8 2evel Reac(%r ' @engan menggunakan Djektor dan optimasi kondisi operasi pada daerah sintesa reaktor terletak pada ground le,el. 3er(ikal Karbama( K%n8enser ' -elebihan dari T:ertical submerged typeT untuk karbamat kondenser adalah 5 :elocity gas tinggi, Tgas hold upT yang tetap dan ketepatan tinggi larutan di Tbubble columnT akan meningkatkan perpindahan massa dan panas !Tmass dan heat trans>erT&. =umlah Tba>>le platesT yang tepat distribusi dari gelembung-gelembung gas !Tgas bubblesT& dan kolom lebih e>ekti> tanpa kehilangan tekanan. @idesain ,ertikal hanya membutuhkan area yang kecil. Rasi% 6p(imum N=,>62 ' @engan lebih selekti> dan dioptimumkannya kondisi operasi untuk perbandingan antara *32 di reaktor dan kondenser. ;ingginya *32 ratio dalam reaktor akan meningkatkan kon,ersi dari 2A) dan rendahnya *32 ratio di karbamat kondenser dengan uap tekanan rendah dan meniadakan uap yang lolos dari karbamat kondenser. 'anas yang dibutuhkan untuk dekomposisi karbamat di stripper dapat dikurangi. /u8a& 8iaplikasikan 8alam revamp pabrik eksis(ing ' 'roses A2DS )" dapat diaplikasikan dalam Tre!ampingT pabrik urea dengan proses kon,ensional untuk meningkatkan kapasitas dan e>>isiensi. 'abrik dengan proses T$otal recycle C% mpro!edT milik ;D2 dapat di Tre!ampT menaikan kapasitas "1/B dari kapasitas semula dengan ./B penghematan konsumsi energi perton perproduk. (al ini dapat dicapai hanya dengan penambahan karbamat kondenser, stripper dan ejektor pada daerah sintesa dengan menggunakan semua ,olume reaktor yang ada pada ground le,el. ;ekanan pompa amoniak masih cukup tinggi sebagai pengerak larutan dan gas sirkulasi dalam loop sintesa dengan ejektor. (ingga peralatan yang bertekanan tinggi tidak terletak pada ground le,el dengan masih meman>aatkan reaktor yang ada serta biaya in,estasi lebih rendah dari pada in,es,asi dengan kon,ensional stripping teknologi. @aerah e,aporasi dan seksi produk akhir dibutuh dengan sedikit modi>ikasi dan3atau penambahan peralatan tergantung pada kondisi peralatan pabrik eksisting !www.pusri.org&. 6p(imasi Rasi% N> pa8a AE- 21 'ada A2DS )" rasio *32 pada kondensor karbamat berbeda dengan di reaktor. 4asio *32 yang kecil pada kondensor karbamat dapat mengurangi tekanan uap sehingga dapat mengurangi perlepasan uap dari kondensor karbamat. 4asio *32 yang tinggi pada reaktor apat meningkatkan kon,ersi 2A), mengurangi kebutuhan panas untuk dekomposisi karbamat di stripper. -esetimbangan tekanan uap pada condenser karbamat terletak pada rasio *32 ).1 0 + seperti gra>ik dibawah ini !-ojima, )///&. -umber ' K%9ima@ 2000 $A1TAR P#-TAKA Appl, ?ax. "###. FAmmonia 'rinciples and Endustria 'ractice5G.Heinheim K*ew Lork 5 2hichester K Brisbane K Singapore K ;oronto 5 Hiley-:2( Ariyathilaka,G.A.?.2., Buddhika,-ahatapittiya.)/"". Urea ?anu>acturing 'lant. Uni,ersity o> ?oratuwa Sri <anka Austin. Shre,e, "#$%, &hre!e<s chemical process industries, = th ed, ?c Graw (ill Enternational Book 2ompany5 *ew Lork Bhaskar, -., 2handra @as, '. )//%. Manufacture of *rea. 4ourkela5 *ational Enstitute o> ;echnology. Barrato, ?.4ii, '. *ibioli. )/"". 'rocess and ;echnologies >or Grass-4oots Ammonia 'lants.2asale5 <ugano DC?A !europian Certilier ?anu>actures Assosiation&. )///. Best A,ailable techniUues >or 'ollution 're,ention and 2ontrol in the Duropean Certilier Endustry5 'roduction o> Ammonia. Dngland5 Cisherprint <td Gunasekara, ?aneesha. )//1. *rea Manufacturing "lant > Comprehensi!e 6esign "ro?ect- Sri <anka 5 Uni,ersity o> ?oratuwa. (odge. "##.. "ollution Control in Fertilizer "roduction- *ew Lork 5 ?arcell @ekker. Enc -ojima. )///. 6e!elopment of the ACE& (@ "rocess- =apan 5 ;oyo Dngineering 2orp. <owrison, George. Certilier ;echnology. =ohn Hiley and Sons, "#$#. *asution. )//9. E!aluasi $erhadap "roses dan "rosedur $urn around pada ndustri 8erbasis 3imia- Semarang 5 Uni,ersitas @iponegoro. *ielsen, S,end Drik. )//%. <atest @e,elopments in Ammonia 'roduction ;echnology. CAE Enternational 2on>erence in Certilier ;echnology. *ew @elhi Athmer, -irk., @. C., -roschwit, =. E., (owe-Grant, ?. "##$. Encyclopedia of Chemical $echnology. *ew =ersey 5 =ohn Hiley R Sons. 'E?. *rea- www.pim.co.id 5 diakses terakhir tanggal "/ April )/".. 'upuk kaltim. )/"+. "roses produksi *rea- www.pupukkaltim.com 5 diakses terakhir tanggal "/ April )/".. 4atna. )//#. Azas Le Chatelier- www.cgem-is-try.org 5 diakses terakhir pada "" April )/".. Stamicarbon. )/"). Licensing *rea $echnology> "ro!iding ntegral nno!ati!e $echnologies for )eliable, Cost%Efficient *rea "lants. Sittard 5 Stamicarbon B. :. Stamicarbon. )/"). <icensing Urea ;echnology5 'ro,iding Entegral Enno,ati,e ;echnologies >or 4eliable, 2ost-D>>icient Urea 'lants. Stamicarbon B. :.5 Sittard ;opsoe. )/"". ;opsoe Ammonia ;echnology. (alder ;opsoe5 @enmark ;oyo Dngineering 2orporation. )/"). ACE&(@ *rea "rocess by $'A' > Ad!anced "rocess for Cost and Energy &a!ing- =apan 5 ;D2. ;oyo Dngineering, )/"+. Ammonia. http533www.toyo-eng.co.jp . diakses tanggal 1 April )/". U*E@A ! United *ations Endustrial @e,elopment Arganiation& dan EC@2 !Enternational Certilier @e,elopment 2enter&. "##$. Fertilizer Manual. *etherlands5 -luwer Academic 'ublishers. :era. )//%. "abrik "upuk *rea 6ari 4#9 dan C'( 6engan "roses ACE&- Surabaya 5 Enstitut ;eknologi Sepuluh *opember. Luliandi, Cilius. )/"). "roses "abrik *rea &ecara *mum- 'alembang 5 Horkshop ;erintegrasi A''E 'abrik Utility, Amoniak dan Urea.