JARAK DI INDONESIA
Disusun Oleh :
Siti Nurdiyanti J3P113002
Sherlly Samosir J3P113016
Siti Setia Hidiyah W J3P113020
Tio Mulyawarman J3P113023
Yusda Faulin Uviana J3P113027
PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER
DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Penulis dapat
menyelesaikan tugas menyusun makalah yang berjudul Petensi dan Prospek
Perkembangan Minyak Jarak di Indonesia tepat pada waktunya.
Makalah ini berisi tentang potensi dari minyak jarak, karakteristik, sifat
fisika-kima, pohon industi dan perhitungan nilai tambah . Makalah ini digunakan
untuk melengkapi salah satu tugas Mata Kuliah Umum Pengantar Agroindustri
pada jurusan Paramedik Veteriner Program Diploma Institut Pertanian Bogor
tahun akademik 2013/2014.
Makalah ini dapat disusun dan terselesaikan berkat bimbingan dosen,
dukungan dari orang tua serta rekan-rekan yang bersama-sama belajar. Oleh
karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Pengantar Agroindustri yang telah banyak memberikan
petunjuk kepada kami dalam jam perkuliahan.
2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi
berbagai kesulitan.
3. Teman-teman PVT 50 yang telah memberikan dukungan sehingga
terselesaikan makalah ini.
Penulis menyadari betul bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kata
baik dan sempurna, oleh karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan ilmu bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis dan para mahasiswa di
lingkungan kampus Diploma IPB.
Bogor, 15 April 2014
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
2.1 Data luas area, produksi komoditas, ekspor dan impor (5 tahun terakhir) .............. 3
2.2 Karakteristik dan Sifat Fisiko-kimia komoditas ......................................................... 4
2.3 Standar mutu bahan baku untuk industri ................................................................. 6
2.4 Pohon Industri ........................................................................................................... 7
2.5 Nilai tambah dan contoh perhitungan ...................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak jarak pagar (Crude Jatropha Oil) merupakan salah satu minyak
nabati yang potensial karena minyak tersebut merupakan senyawa yang mudah
dimodifikasi. Sifat minyak jarak pagar yang mudah dimodifikasi tersebut
diketahui berdasarkan kenunikannya yang membedakan minyak jarak pagar
dengan minyak nabati lainnya. Kandungan minyak jarak pagar (Crude Jatropha
Oil) terdapat dalam biji. Minyak tersebut dapat keluar dari biji melalui metode
ekstraksi. Secara umum biji jarak pagar mengandung berbagai senyawa alkaloida,
saponin, dan sejenis protein beracum disebut kursin. Biji mengandung 35 45 %
minyak dan lemak, yang terdiri dari berbagai trigliserida, asam palmitat, stearat,
dan kurkanolat ( Sinaga 2001).
Banyak keunggulan yang dikandung minyak yang dihasilkan dari biji jarak
pagar. Selain dapat menggantikan peran solar untuk mesin diesel, minyak jarak
pagar memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan bakar yang
digantikannya. Kelebihan utama yang dikandung minyak jarak pagar adalah
kandungan emisi. Berdasarkan hasil penelitian Blowes 2003 kadar emisi gas
sulfur, nitrogen, dan karbon minyak jarak pagar ternyata jauh lebih rendah
dibandingakan dengan solar.
Akibat semakin berkembangnya teknologi adalah peningkatan penggunaan
minyak nabati untuk keperluan rumah tangga, yaitu sebagai alternative pengganti
minyak tanah (kerosene). Hal ini turut didukung oleh kesadaran akan pentingnya
pencarian SDA yang dapat diperbaharui (renewebel) dan dapat diuraikan
kembalai (biodegradable). Keuntungan bahan bakar alami antara lain kemudahan
dalam memperoleh bahan baku, ramah terhadap lingkungan karena emisi yang
dihasilakan lebih sedikit dari pada bahan bakar fosil, dan terkadang bahan bakar
alami lebih murak dan mudah didapat. Di lain pihak kerugiannya adalah
memberikan panas lebih rendah dari bahan bakar fosil, memiliki kandungan air
yang tinggi, bobot jenis yang rendah, dan secara fisik wujudnya tidak homogeny
(Ragauskas 2006).
2
Oleh karena itu diperlukan suatu kajian yang mendorong pengembangan
minyak nabati, khususnya minyak jarak sebagai pengganti bahan bakar fosil
khususnya mengenai karakteristik, sifat fisikokimia, potensi minyak jarak dan
mengetahui pohon industri pada minyak jarak pagar.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui potensi dari minyak jarak
2. Mengetahui karakteristik minyak jarak
3. Mengetahui sifat fisik-kimia minyak jarak
4. Mengetahui pohon industri minyak jarak dan perhitungan nilai tambah
3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Data luas area, produksi komoditas, ekspor dan impor (5 tahun terakhir)
Gambar 1 Data Luas
Ekspor biji jarak indonesia rata-rata mencapai 51.092 ton per tahun dengan
harga Rp 2800/kg. minyak jarak diproduksi dan diperdagangkan terdiri dari
beberapa jenis mutu, diantaranya adalah: refined ricinus, castor oil, refined
deodorised ricirus castor oil. Other castrol oil, castor oil dehydrated. Setiap jenis
tersebut mempunyai karakteristik dan harga yang berbeda, namun dalam data
perdagangan (ekspor dan impor) semua jenis tersebut terjatat menjadi satu. (
Riyadi 2005)
4
Departemen Pertanian menargetkan areal seluas 60.000 hektar pada tahun
2007 dan dihasilkan minyak nabati sebanyak 7.000 kilo liter untuk diekspor.
Sedangkan pada tahun 2010 ekspor minyak nabati 3.140 kilo liter dari lahan
seluas 1.5 juta hektar (Prihandana 2007).
2.2 Karakteristik dan Sifat Fisiko-kimia komoditas
Karakteristik minyak jarak yaitu cair, jernih, tetap cair pada suhu ruangan,
tetap stabil pada suhu dingin, tetap stabil pada suhu panas. Karakteristik terhadap
minyak jarak dilakukan untuk mengetahui sifat fisikokimia dan efektifitas
pembakarannya. Sifat fisikokimia minyak jarak tersebut meliputi kadar air,
densitas, viskositas, indeks viskositas, indeks bias, bilangan penyabunan, bilangan
iod, bilangan asam, sedangkan parameter respon pembakaran diukur berdasarkan
nilai kalor dan titik nyala.
Minyak jarak pagar (Crude Jatrhopa Oil) memiliki kandungan asam oleat
yang tinggi yaitu sekitar 50%. Selain itu, minyak jarak pagar juga bersifat racun
sehingga tidak dapat digunakan sebagai minyak makan dan bahan pangan.
Kandungan dan komposisi asam lemak minyak jarak pagar dapat dilihat pada
Kandungan asam lemak minyak jarak pagar
Table 1 Kandungan asam lemak minyak jarak pagar
Asam Lemak Jumlah (persen)
Asam oleat
Asam linoleat
Asam palmitat
Asam miristat
Asam stearat
Asam aracehidat
Asam palmitoleat
Asam linolenat
34.3 45.8
29 44.2
14.1 15.3
0 - 0.1
9.8
0 0.3
0 1.3
0 0.3
(Sumber : Gubitz 1998)
5
Minyak jarak pagar (Crude Jatropa Oil) merupakan jenis minyak yang
memiliki komponen trigliserida yang mirip dengan kacang tanah. Tidak seperti
minyak jarak kepyar (Ricinus Communis), kandungan asam lemak essensial dalam
minyak jarak pagar cukup tinggi sehingga sebenarnya dapat dikonsumsi sebagai
minyak makan, asalkan toksik yang berupa pharbor ester dan curcin dapat
dihilangkan (Hambali et al 2006).
Gambar 2 Struktur kimiawi minyak jarak pagar (Kandpal 1994)
Secara umum, parameter yang menjadi standar mutu minyak jarap pagar
diantaranya adalah densitas, viskositas, titik nyala, bilangan iod, bilangan asam,
kandungan sulfur, dan energi. Parameter sifat fisikokimia minyak jarak pagar
dapat dilihat pada tabel 2.
Table 2 Parameter sifat fisikokimia
Parameter Rujukan (Akimtayo
2003 dan Gubitz
1999)
ITB-MIRI Assay
(Mitsubishi Heavy
Industries, Ltd)
2004
Densitas, 15
o
C (g/cm
3
)
Viskositas 30
o
C (cSt)
Titik nyala (
o
C)
Kandungan sulfur (ppm)
Kandungan iod (mg iod/g) Wijs
Kandungan asam (mg KOH/g)
Energi (MJ/kg)
0.920
52
240
(tidak diukur)
105.3 0.7
3.5 0.1
40.7
0.9181
50.80
290
< 1
96.5
3.08
35.58
6
Berdasarkan minyak jarak pagar, kelemahan minyak jarak pagar ialah
menghasilkan energy yang lebih rendah dibandingkan dengan minyak diesel.
Perbandingan sifat fisikokima minyak jarak pagar dibandingakn dengan minyak
jarak diesel dapat dilihat pada tabel 3.
Table 3 Sifat fisikokimia minyak jarak pagar dan minyak diesel
Spesifikasi Minyak jarak pagar Minyak diesel
Bobot jenis (g/mL)
Kandungan sulfur (persen)
Energi (kkal/kg)
Titik nyala (
o
C)
Bilangan cetane
0.9180
0.13
9470
240
51
0.8410
1.2
10170
50
50
2.3 Standar mutu bahan baku untuk industri
Standar mutu bahan baku (minyak minyak) sebagai alternatif bahan bakar
minyak, maka minyak biji jarak sudah memenuhi syarat ideal sebuah bahan bakar,
yaitu nilai kalorinya 35,58 MJ/kg, bilangan asam 3,08 mg KOH/g, titik nyala
290
o
C, viskositas 50,80 cSt dan densitas 0,0181 g/cm3. Minyak jarak Jatropha
curcas L berwarna kuning bening, memiliki bilangan iodine tinggi yaitu 105,2 mg
yang berarti kandungan minyak tak jenuhnya sangat tinggi, terutama terdiri atas
asam oleat dan linoleat yang mencapai 90% (Trubus, 2005). Minyak jarak pagar
(jatropha) mempunyai ikatan rangkap sehingga viskositasnya rendah (encer),
sedangkan minyak jarak ricinus (Ricinus communis), tidak memiliki ikatan
rangkap dan mempunyai gugus OH sehingga minyaknya lebih kental.
Pada suhu 25
o
C viskositas minyak jarak ricinus mencapai 600-800 cP dan
pada suhu 100
o
C mencapai 15-20 cP, sehingga minyak jarak ricinus sesuai untuk
digunakan sebagai pelumas (Trubus, 2005). Minyak jarak ricinus mengandung
asam risinoleat yang sangat tinggi yaitu 89,5%, juga ngandung asam lemak
linoleat 4,2%, asam oleat 3,0%, asam stearat 1,0%. Asam risinoleat mempunyai
nilai saponifikasi 186, nilai wijs iodine 89 dan titik leleh 5,5
o
C (Trubus, 2005).
Minyak jarak (castor oil) digunakan untuk industri kosmetik, farmasi,
minyak pelumas, pesawat terbang, dan mesin-mesin dengan putaran tinggi.
kebutuhan minyak jarak sebagai minyak pelimas semakin meningkat seiring
7
dengan pesatnya laju industrialisasi. Dilihat dari sifatnya teurtama vikositasnya,
minyak jarak memenuh syarat sebagai pelumas mesin ( Riyadi 2005).
2.4 Pohon Industri
2.5 Nilai tambah dan contoh perhitungan
Bahan dan Produk
Biji jarak basah (JB) = 100% ; Rp 1.500,-/kg
minyak jarak (MJ) = 40% ; Rp 6.500,-./kg
Biaya
Biaya panen (tenaga kerja, karung) = Rp 100,- /kg
Pengepressan = Rp 1.500,- /kg
Penyusutan alat = Rp 500,-/kg
Dari 1 kg jarak basah diperoleh = 1x40% = 0,4 kg Minyak jarak
Nilai baru = 0,4 x Rp 6.500,- = Rp 2.600,- /kg
Biaya
bahan baku = 1kg x 1.500 = 1.500
biaya panen = 1kg x 30 = 30
8
Pengepresan = 1kg x 500 = 500
Penyusutan = 1kg x 70 = 70
Total biaya Rp 2.100 ,-
Nilai Tambah = 2.600 2.100 = Rp 500,-/kg
Presentase Nilai tambah = 500/1500 x 100% = 33%
9
DAFTAR PUSTAKA
Gubitz, G. M., M. Mittelbach, dan M. Trabi. 1999. Exploitation of The Tropical Seed
Plant Jatropha curcas L. Bioresource Technology : Vol. 67.
Hambali, Suryani et al. 2006. Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodiesel. Penebar
Swadaya, Jakarta
Kandpal, J.B. dan M. Madan. 1994. Jatropha curcas : a Renewable Source of Energy
Meeting Future Energy Needs. Renewable Energy : Vol. 6 : 2.
Ketaren, S. 1986. Pengantar teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press, Jakarta.
Makfoeld, D. 1982. Deskripsi Pengolahan Hasil Nabati. Penerbit Agritech. Yogyakarta.
Ragauskas, A.J, C.K Wiliiam, dan B. H. Davidson. The Path Forward for Biofuels and
Biomaterials. Journal Sience : Vol 11 : 484-489
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2001. Atlas Arahan Tata
Ruang Pertanian Indonesia Skala 1:1.000.000. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanah dan Agroklimat.
Prihandana R, et al. 2007. Meraup Untung dari Jarak Pagar. Jakarta(ID): P.T Agromedia
Pustaka.
Sinaga, R.M. 2001. Jatropha curcas L. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan.
P3TO UNAS.
Riyadi. S.S. 2005. Jarak dan kegunaanya. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan. Malang