Category: General
Posted by: mmb
Add comment
Rasulullah SAW bersabda
Ulama itu sebagai lampu-lampu di bumi, pengganti para Nabi, pewarisku dan pewaris
para Nabi (HR Ibnu Ady dari Ali).
Di hadist lain ;
"Ulama itu pewaris-pewaris Nabi. Ahli langit (para malaikat) mencintai mereka dan
ikan-ikan di laut memintakan ampun untuk mereka bilamana mereka itu mati hingga
hari kiamat ".(HR Ibnu Najjar dari Anas).
Allah berfirman : " Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba
Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun"
(Fathir : 28).
Jawaban:
Dalam Islam, hubungan antara pria dan wanita dibagi menjadi dua, yaitu hubungan
mahram dan hubungan nonmahram. Hubungan mahram adalah seperti yang
disebutkan dalam Surah An-Nisa 23, yaitu mahram seorang laki-laki (atau wanita
yang tidak boleh dikawin oleh laki-laki) adalah ibu (termasuk nenek), saudara
perempuan (baik sekandung ataupun sebapak), bibi (dari bapak ataupun ibu),
keponakan (dari saudara sekandung atau sebapak), anak perempuan (baik itu asli
ataupun tiri dan termasuk di dalamnya cucu), ibu susu, saudara sesusuan, ibu mertua,
dan menantu perempuan. Maka, yang tidak termasuk mahram adalah sepupu, istri
paman, dan semua wanita yang tidak disebutkan dalam ayat di atas.
Uturan untuk mahram sudah jelas, yaitu seorang laki-laki boleh berkhalwat (berdua-
duaan) dengan mahramnya, semisal bapak dengan putrinya, kakak laki-laki dengan
adiknya yang perempuan, dan seterusnya. Demikian pula, dibolehkan bagi
mahramnya untuk tidak berhijab di mana seorang laki-laki boleh melihat langsung
perempuan yang terhitung mahramnya tanpa hijab ataupun tanpa jilbab (tetapi bukan
auratnya), semisal bapak melihat rambut putrinya, atau seorang kakak laki-laki
melihat wajah adiknya yang perempuan. Aturan yang lain yaitu perempuan boleh
berpergian jauh/safar lebih dari tiga hari jika ditemani oleh laki-laki yang terhitung
mahramnya, misalnya kakak laki-laki mengantar adiknya yang perempuan tour
keliling dunia. Aturan yang lain bahwa seorang laki-laki boleh menjadi wali bagi
perempuan yang terhitung mahramnya, semisal seorang laki-laki yang menjadi wali
bagi bibinya dalam pernikahan.
Hubungan yang kedua adalah hubungan nonmahram, yaitu larangan berkhalwat
(berdua-duaan), larangan melihat langsung, dan kewajiban berhijab di samping
berjilbab, tidak bisa berpergian lebih dari tiga hari dan tidak bisa menjadi walinya.
Ada pula aturan yang lain, yaitu jika ingin berbicara dengan nonmahram, maka
seorang perempuan harus didampingi oleh mahram aslinya. Misalnya, seorang siswi
SMU yang ingin berbicara dengan temannya yang laki-laki harus ditemani oleh
bapaknya atau kakaknya. Dengan demikian, hubungan nonmahram yang melanggar
aturan di atas adalah haram dalam Islam. Perhatikan dan renungkanlah uraian berikut
ini.
Firman Allah SWT yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk.” (Al-Isra: 32).
Menundukkan pandangan yaitu menjaga pandangan, tidak dilepas begitu saja tanpa
kendali sehingga dapat menelan merasakan kelezatan atas birahinya kepada lawan
jenisnya yang beraksi. Pandangan dapat dikatakan terpelihara apabila secara tidak
sengaja melihat lawan jenis kemudian menahan untuk tidak berusaha melihat
mengulangi melihat lagi atau mengamat-amati kecantikannya atau kegantengannya.
Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah saw.
tentang melihat dengan mendadak. Maka jawab Nabi, ‘Palingkanlah
pandanganmu itu!” (HR Muslim, Abu Daud, Ahmad, dan Tirmizi).
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Kedua
mata itu bisa melakukan zina, kedua tangan itu (bisa) melakukan zina, kedua
kaki itu (bisa) melakukan zina. Dan kesemuanya itu akan dibenarkan atau
diingkari oleh alat kelamin.” (Hadis sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Imam Muslim dari Ibn Abbas dan Abu Hurairah).
“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya.
Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya
bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya
melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu
dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (HR Bukhari).
Rasulullah saw. berpesan kepada Ali r.a. yang artinya, “Hai Ali, Jangan sampai
pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya! Kamu hanya boleh pada
pandangan pertama, adapun berikutnya tidak boleh.” (HR Ahmad, Abu Daud,
dan Tirmidzi).
Di dalam kitab Dzamm ul Hawa, Ibnul Jauzi menyebutkan dari Abu al-Hasan al-
Wa’ifdz bahwa dia berkata, “Ketika Abu Nashr Habib al-Najjar al-Wa’idz wafat di
kota Basrah, dia dimimpikan berwajah bundar seperti bulan di malam purnama. Akan
tetapi, ada satu noktah hitam yang ada wajahnya. Maka orang yang melihat noda
hitam itu pun bertanya kepadanya, ‘Wahai Habib, mengapa aku melihat ada noktah
hitam berada di wajah Anda?’ Dia menjawab, ‘Pernah pada suatu ketika aku melewati
kabilah Bani Abbas. Di sana aku melihat seorang anak amrad dan aku
memperhatikannya. Ketika aku telah menghadap Tuhanku, Dia berfirman, ‘Wahai
Habib?’ Aku menjawab, ‘Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah.’ Allah berfirman,
‘Lewatlah Kamu di atas neraka.’ Maka, aku melewatinya dan aku ditiup sekali
sehingga aku berkata, ‘Aduh (karena sakitnya).’ Maka. Dia memanggilku, ‘Satu kali
tiupan adalah untuk sekali pandangan. Seandainya kamu berkali-kali memandang,
pasti Aku akan menambah tiupan (api neraka).”
Hal tersebut sebagai gambaran bahwa hanya melihat amrad (anak muda belia yang
kelihatan tampan) saja akan mengalami kesulitan yang sangat dalam di akhirat kelak.
“Semalam aku melihat dua orang yang datang kepadaku. Lantas mereka berdua
mengajakku keluar. Maka, aku berangkat bersama keduanya. Kemudian
keduanya membawaku melihat lubang (dapur) yang sempit atapnya dan luas
bagian bawahnya, menyala api, dan bila meluap apinya naik orang-orang yang
di dalamnya sehingga hampir keluar. Jika api itu padam, mereka kembali ke
dasar. Lantas aku berkata, ‘Apa ini?’ Kedua orang itu berkata, ‘Mereka adalah
orang-orang yang telah melakukan zina.” (Isi hadis tersebut kami ringkas
redaksinya. Hadis di ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
Di dalam kitab Dzamm ul-Hawa, Ibnul Jauzi menyebutkan bahwa Abu Hurairah r.a.
dan Ibn Abbas r.a., keduanya berkata, Rasulullah saw. Berkhotbah, “Barang siapa
yang memiliki kesempatan untuk menggauli seorang wanita atau budak wanita lantas
dia melakukannya, maka Allah akan mengharamkan surga untuknya dan akan
memasukkan dia ke dalam neraka. Barang siapa yang memandang seorang wanita
(yang tidak halal) baginya, maka Allah akan memenuhi kedua matanya dengan api
dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam neraka. Barang siapa yang berjabat tangan
dengan seorang wanita (yang) haram (baginya) maka di hari kiamat dia akan datang
dalam keadaan dibelenggu tangannya di atas leher, kemudian diperintahkan untuk
masuk ke dalam neraka. Dan, barang siapa yang bersenda gurau dengan seorang
wanita, maka dia akan ditahan selama seribu tahun untuk setiap kata yang diucapkan
di dunia. Sedangkan setiap wanita yang menuruti (kemauan) lelaki (yang) haram
(untuknya), sehingga lelaki itu terus membarengi dirinya, mencium, bergaul,
menggoda, dan bersetubuh dengannya, maka wanitu itu juga mendapatkan dosa
seperti yang diterima oleh lelaki tersebut.”
Dari Ghazwan ibn Jarir, dari ayahnya bahwa mereka berbicara kepada Ali ibn Abi
Thalib mengenai beberapa perbuatan keji. Lantas Ali r.a. berkata kepada mereka,
“Apakah kalian tahu perbuatan zina yang paling keji di sisi Allah Jalla Sya’nuhu?”
Mereka berkata, “Wahai Amir al-Mukminin, semua bentuk zina adalah perbuatan keji
di sisi Allah.” Ali r.a. berkata, “Akan tetapi, aku akan memberitahukan kepada kalian
sebuah bentuk perbuatan zina yang paling keji di sisi Allah Tabaaraka wa Taala, yaitu
seorang hamba berzina dengan istri tetangganya yang muslim. Dengan demikian, dia
telah menjadi pezina dan merusak istri seorang lelaki muslim.” Kemudian, Ali r.a.
berkata lagi, “Sesungguhnya akan dikirim kepada manusia sebuah aroma bisuk pada
hari kiamat, sehingga semua orang yang baik maupun orang yang buruk merasa
tersiksa dengan bau tersebut. Bahkan, aroma itu melekat di setiap manusia, sehingga
ada seseorang yang menyeru untuk memperdengarkan suaranya kepada semua
manusia, “Apakah kalian tahu, bau apakah yang telah menyiksa penciuman kalian?”
Mereka menjawab, “Demi Allah, kami tidak mengetahuinya. Hanya saja yang paling
mengherankan, bau tersebut sampai kepada masing-masing orang dari kita.” Lantas
suara itu kembali terdengar, “Sesungguhnya itu adalah aroma alat kelamin para pezina
yang menghadap Allah dengan membawa dosa zina dan belum sempat bertobat dari
dosa tersebut.”
Namun, bukan berarti tidak ada solusi dalam Islam untuk berhubungan dengan
nonmahram. Dalam Islam hubungan nonmahram ini diakomodasi dalam lembaga
perkawinan melalui sistem khitbah/lamaran dan pernikahan.
“Hai golongan pemuda, siapa di antara kamu yang mampu untuk menikah,
maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih menundukkan
pandangan, dan lebih memelihara kemaluan. Tetapi, siapa yang tidak mampu
menikah, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat mengurangi
syahwat.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad,
dan Darami).
Selain dua hal tersebut di atas, baik itu dinamakan hubungan teman, pergaulan laki
perempuan tanpa perasaan, ataupun hubungan profesional, ataupun pacaran, ataupun
pergaulan guru dan murid, bahkan pergaulan antar-tetangga yang melanggar aturan di
atas adalah haram, meskipun Islam tidak mengingkari adanya rasa suka atau bahkan
cinta. Anda bahkan diperbolehkan suka kepada laki-laki yang bukan mahram, tetapi
Anda diharamkan mengadakan hubungan terbuka dengan nonmahram tanpa
mematuhi aturan di atas. Maka, hubungan atau jenis pergaulan yang Anda sebutkan
dalam pertanyaan Anda adalah haram. Kalau masih ingin juga, Anda harus ditemani
kakak laki-laki ataupun mahram laki-laki Anda dan Anda harus berhijab dan berjilbab
agar memenuhi aturan yang telah ditetapkan Islam.
Hidup di dunia yang singkat ini kita siapkan untuk memperoleh kemenangan di hari
akhirat kelak. Oleh karena itu, marilah kita mulai hidup ini dengan bersungguh-
sungguh dan jangan bermain-main. Kita berusaha dan berdoa mengharap pertolongan
Allah agar diberi kekuatan untuk menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-
Nya. Semoga Allah menolong kita, amin.
Adapun pertanyaan berikutnya kami jawab bahwa cara mengetahui sifat calon
pasangan adalah bisa tanya secara langsung dengan memakai pendamping (penengah)
yang mahram. Atau, bisa melalui perantara, baik itu dari keluarga atau saudara kita
sendiri ataupun dari orang lain yang dapat dipercaya. Hal ini berlaku bagi kedua belah
pihak. Kemudian, bagi seorang laki-laki yang menyukai wanita yang hendak
dinikahinya, sebelum dilangsungkan pernikahan, maka baginya diizinkan untuk
melihat calon pasangannya untuk memantapkan hatinya dan agar tidak kecewa di
kemudian hari.
Hal-hal yang mungkin dapat dilakukan sebagai persiapan seorang muslim apabila
hendak melangsungkan pernikahan.
1. Memilih calon pasangan yang tepat.
2. Diproses melalui musyawarah dengan orang tua.
3. Melakukan salat istikharah.
4. Mempersiapkan nafkah lahir dan batin.
5. Mempelajari petunjuk agama tentang pernikahan.
6. Membaca sirah nabawiyah, khususnya yang menyangkut rumah tangga Rasulullah
saw.
7. Menyelesaikan persyaratan administratif sesui dengan peraturan daerah tempat
tinggal.
8. Melakukan khitbah/pinangan.
9. Memperbanyak taqarrub kepada Allah supaya memperoleh kelancaran.
10. Mempersiapkan walimah.
“Belum jauh jarak jalan yang kami tempuh, kami tiba di sebuah
sungai deras yang airnya berasal dari air hujan. Dia berkata, ‘Kita
berhenti di sungai ini dulu untuk minum.’ Aku mengisi bejanaku,
lalu aku sengaja meninggalkannya di tempat itu. Aku berkata, ‘Aku
akan lihat, apakah betul permohonannya dikabulkan’.”
“Lalu, kami kembali dan kami meninggalkan jasad Al-Ala yang telah
dimakamkan di tempat itu.” (Hilyatul Aulia, 1/7).
Ajaran pentingnya memanfaatkan waktu telah melecut para sarjana Muslim untuk
menciptakan alat pengukur waktu, yakni jam. Selain didesak tuntutan hidup,
pembuatan jam di dunia Islam juga didorong kebutuhan keagamaan. Dengan
menguasai teknologi pembuatan jam, umat Islam bisa mengetahui secara pasti waktu
shalat.
Apalagi, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya agar menunaikan shalat tepat pada
waktunya. Sebelum jam diciptakan, peradaban manusia menggunakan matahari
sebagai patokan waktu. Jika matahari tepat di atas kepala, menunjukkan waktu sudah
tengah hari atau sore. Ketika matahari dekat dengan kaki langit, berarti waktu sudah
mendekati pagi atau malam.
Jam air
Sejarah mencatat peradaban manusia telah mengenal jam air sejak 200 SM. Meski
begitu, jam air paling mutakhir pertama kali ditemukan di zaman kejayaan Islam.
”Kita tak perlu menekankan asal-usul jam air di dunia Islam. Dari sisi jangkauan dan
daya cipta, jam al-Jazari (1136-1206 M) jauh melampaui pencapaian peradaban pra-
Islam,” tutur Ahmad Y al-Hassan dan Donald R Hill dalam bukunya Islamic
Technology: An Illustrated History.
Deskripsi paling awal mengenai jam air dalam bahasa Arab, papar al-Hassan dan Hill,
terdapat dalam risalah mesin karya al-Muradi yang bekerja di Spanyol Muslim pada
abad ke-11 M. Selain itu, pada abad yang sama, al-Zarqali juga telah membangun dua
jam air besar di tepi Sungai Tagus di Toledo. Meski begitu, penciptaan jam air yang
paling monumental dilakukan al-Jazari.
Berkat kemampuan mekaniknya, al-Jazari tercatat mampu merakit beberapa jenis jam
air. “Salah satunya, sebuah jam dengan tenaga air yang tingginya satu meter dan
lebarnya satu setengah meter. Jam itu berhasil direkonstruksi di Museum Ilmu
Pengetahuan tahun 1976,” ungkap Donald Routledge Hill dalam karyanya A History
of Engineering in Classical and Medieval Times.
Al-Jazari juga mampu membuat jam air berbentuk gajah. Bahkan, jam buatan al-
Jazari sudah mampu menghasilkan suara. Dalam manuskrip al-Jazari, jam itu
merupakan jam terawal yang menggunakan flow regulator, sebuah sistem tutup-
lubang dan sebuah otomaton seperti sebuah jam burung.
“Jam ini merupakan jam pertama dengan reaksi otomatis dalam interval waktu. Jam
ini menggunakan sebuah robot manusia (humanoid) yang membentur gembreng dan
sebuah robot burung mekanik secara otomatis bersiul. Jam air ini juga dikenal sebagai
jam pertama yang bisa merekam waktu secara akurat untuk menyesuaikan lamanya
hari yang tidak sama sepanjang tahun,” imbuh al-Hassan dan Hill.
Rancangan jam air buatan al-Jazari juga diakui sangat bagus. ”Jam al-Jazari penuh
dengan ide-ide dan teknik-teknik yang penting bagi sejarah perancangan mesin,” kata
al-Hassan dan Hill.
Jam matahari
Menurut catatan sejarah, sundial atau jam matahari merupakan jam tertua dalam
peradaban manusia. Jam ini telah dikenal sejak tahun 3500 SM. Pembuatan jam
matahari di dunia Islam dilakukan Ibnu al-Shatir, seorang ahli Astronomi Muslim
( 1304-1375 M). “Ibnu al-Shatir merakit jam matahari yang bagus sekali untuk
menara Masjid Umayyah di Damaskus,” ujar David A King dalam karyanya bertajuk
The Astronomy of the Mamluks.
Berkat penemuannya itu, ia kemudian dikenal sebagai muwaqqit (pengatur waktu
ibadah). Jam yang dibuat Ibnu al-Shatir itu masih tergolong jam matahari kuno yang
didasarkan pada garis jam lurus. Ibnu al-Shatir membagi waktu dalam sehari dengan
12 jam, pada musim dingin waktu pendek, sedangkan pada musim panas waktu lebih
panjang. Jam mataharinya itu merupakan polar-axis sundial paling tua yang masih
tetap eksis hingga kini.
Jam astronomi
Ahli astronomi Islam di era kekhalifahan juga telah berhasil menciptakan jam dengan
berpatokan pada astronomi. “Misalnya, jam astrolabe. Sekitar abad ke-10, al-Sufi
menjelaskan seribu kegunaan astrolab, termasuk pengatur waktu, terutama untuk
waktu-waktu shalat dan Ramadhan,” jelas Dr Emily Winterburn dalam karyanya
Using an Astrolabe.
David A King dalam bukunya bertajuk The Astronomy of the Mamluks menjelaskan
bahwa Ibnu al-Shatir menemukan jam astrolabe pertama di awal abad ke-14 M. Al-
Jazari pun menciptakan jam astronomi. Jam astronomi terbesar yang dibuat al-Jazari
disebut castle clock, yang dianggap menjadi analog komputer terprogram pertama.
Sarjana Muslim lainnya yang menciptakan jam astronomi adalah Abu Raihan al-
Biruni pada abad ke-11 M, yakni jam mekanik komputer kalender lunisolar. Jam itu
berupa sebuah kereta dan rodanya. Selanjutnya, muncul jam mekanik astronomi yang
hampir sejenis dengan karya Abu Raihan al-Biruni.
“Jam itu dibuat Abu Bakar dari Isfahan pada 1235 M,” tutur Silvio A Bedini dalam
bukunya Mechanical Universe: The Astrarium of Giovanni de’ Dondi”, Transactions
of the American Philosophical Society. n desi susilawaty/hri
Dalam bukunya itu, Taqi al-Din menguraikan konstruksi jam yang dikendalikan
pemberat dengan mekanisme gerak berupa verge an foliot, suatu rangkaian gir yang
berdetak, sebuah alarm, dan pemodelan fase-fase bulan. ”Dia juga menjabarkan
tentang pembuatan jam yang dijalankan pegas dengan penggerak silinder-konis,” tutur
al-Hassan.
Jam dengan menggunakan alat berat serupa kemudian muncul dalam sebuah karya
bahasa Spanyol yang disusun dari sumber-sumber berbahasa Arab. Al-Jazari juga
menemukan jam air dengan pengatur air dan beban. Ini meliputi jam dengan roda gigi
dan sebuah jam tenaga air yang praktis, dengan tinggi satu meter dan lebar satu
setengah meter.
Masyarakat Eropa baru mengenal jam yang dikendalikan pemberat pada 1300 M.
Sedangkan jam yang dikendalikan pegas baru dikuasai peradaban Barat tahun 1430
M. Masyarakat Inggris mulai membuat arloji pada 1580 M. Sedangkan orang Jerman
sudah menciptakan arloji tahun 1525 M.
Meski begitu, menurut al-Hassan dan Hill, dibandingkan orang Eropa, Taqi al-Din
lebih awal menguasai seni horologi (seni pembuatan jam). Sayangnya, penguasaan
teknologi jam itu tak dibarengi dengan munculnya industri arloji di Turki. Justru
negara-negara Eropalah yang memasok jam-jam murah bagi Turki. Umat Islam tak
mampu menjadikan temuannya menjadi sebuah industri. hri/she
Al-Jazari
Ilmuwan yang bergelar pemimpin para insinyur Muslim itu telah berjasa membuat
jam air. Sejatinya, ia bernama Abu al-’Iz Ibn Isma’il ibn al-Razaz al-Jazari (1136-
1206). Ia biasa dipanggil al-Jazari. Dunia mengenalnya sebagai salah seorang sarjana,
penemu, insinyur mekanik, pemahat, seniman, dan seorang astronom. Karyanya yang
paling terkenal Kitab fí ma’rifat al-hiyal al-handasiyya (Book of Knowledge of
Ingenious Mechanical Devices) tahun 1206 M. Dalam kitab itu, al-Jazari menjelaskan
sekitar 50 alat mekanik ciptaannya.
Ibnu al-Shatir
Sejatinya, dia bernama Ala al-Din Abu’l-Hasan Ali Ibn Ibrahim Ibnu al-Shatir (1304-
1375). Al-Shatir begitu ia biasa disebut. Al-Shatir merupakan astronom Muslim yang
juga seorang ahli matematika. Karyanya yang paling terkenal dalam astronomi adalah
Kitab Nihayat al-Sul Fi Tashih al-Usul.
Dalam buku itu, ia merombak habis Teori Geosentris yang dicetuskan Ptolemeus.
Secara matematis, al-Shatir memperkenalkan adanya epicycle yang rumit (sistem
lingkaran dalam lingkaran). Al-Shatir mencoba menjelaskan bagaimana gerak
merkurius jika bumi menjadi pusat alam semestanya dan merkurius bergerak
mengitari bumi.
‘’Sabun yang kita kenal hari ini adalah warisan dari peradaban Is lam,’’ papar Al-
Hassan. Menurut Al-Hassan, sabun yang terbuat da ri minyak sayuran, seperti minyak
zaitun serta minyak aroma, perta ma kali diproduksi para kimiawan Muslim di era
kekhalifahan. Salah seorang sarjana Muslim yang telah mampu menciptakan formula
sa bun adalah Al-Razikimiawan legendaris dari Persia.
‘’Hingga kini, formula untuk mem buat sabun tak pernah ber ubah,’’ cetus Al-Hassan.
Sabun yang dibuat umat Muslim di zaman ke jayaan sudah menggunakan pe warna
dan pewangi. Selain itu, ada sabun cair dan ada pula sabun ba tangan. Bahkan, pada
masa itu sudah tercipta sabun khusus untuk mencukur kumis dan janggut. Harga
sabun pada 981 M berki sar tiga Dirham (koin perak) atau setara 0,3 Dinar (koin
emas). Resep pembuatan sabun di dunia Islam juga telah ditulis seorang dokter
terkemuka dari AndalusiaSpa nyol Islambernama Abu Al-Qa sim Al-Zahrawi alias
Abulcassis (936-1013 M).
Ahli kosmetik ini me maparkan tata cara membuat sa bun dalam kitabnya yang
monumen tal bertajuk, Al-Tasreef. Al-Tasreef merupakan ensiklopedia kedokteran
yang terdiri atas 30 volume. Kitab itu telah diterje mah kan ke dalam bahasa Latin dan
digunakan sebagai buku refe r ensi utama di sejumlah universitas Eropa terkemuka.
Sang dokter me maparkan resep-resep pembuatan beragam alat kosmetik pada volu
me ke-19 dalam kitab Al-Tasreef. Selain itu, resep pembuatan sabun yang lengkap
tercatat dalam sebuah risalah bertarikh abad 13 M. Manuskrip itu memaparkan se cara
jelas dan detail tata cara pembuatan sabun. Fakta ini menunjukkan betapa dunia Islam
telah jauh lebih maju dibandingkan peradaban Barat. Masyarakat Barat, khususnya
Eropa, diperkirakan baru mengenal pembuatan sabun pada abad ke-16 M.
Namun, Sherwood Tay lor (1957) dalam bukunya berjudul, A History of Industrial
Chemistry, menyatakan, peradaban Barat baru menguasai pembuatan sabun pada abad
ke-18 M. Sejatinya, menurut RJ Forbes (1965) dalam bukunya bertajuk, Studies in
Ancient Techno logy, campuran yang mengandung sabun telah digunakan di
Mesopotamia.
‘’Mereka belum mengenal sabun, tapi beberapa deterjen telah digunakan,’’ ungkap
Forbes. Menurut dia, dunia klasik belum memiliki deterjen yang lebih baik.
Penemuan sabun yang tergolong modern memang baru diciptakan pada masa
kejayaan Islam. Sejarah pembuatan sabun di dunia Islam dicatat secara baik oleh Raja
Al- Muzaffar Yusuf ibn `Umar ibn `Ali ibn Rasul ( wafat 1294 M). Dia adalah
seorang Raja Yaman yang berasal dari Dinasti Bani Rasul yang kedua.
Raja Al-Mu zaffar merupakan seorang pengua sa yang senang mempelajari kar
yakarya ilmuwan Muslim da lam bidang kedokteran, farmakologi, pertanian, dan
teknologi. Raja Al-Muzaffar juga sangat men cintai ilmu pengetahuan. Pada ma sa
kekuasaannya di abad ke-13 M, ia mendukung dan melindungi pa ra ilmuwan dan
seniman untuk ber kreasi dan berinovasi. Dalam ri sa lahnya, sang raja mengisahkan
bah wa Suriah sangat dikenal seba gai penghasil sabun keras yang bia sa digunakan
untuk keperluan di toilet.
N Elisseeff dalam arti kel nya berjudul, Qasr al- Hayr al-Sharqi, yang dimu at dalam
Ensiklo pe dia Islam volume IV menya t akan, para arkeolog me nemukan bukti
pembuatan sabun dari abad ke-8 M. Saat itu, kekhalifahan Islam sedang menjadi salah
satu penguasa dunia. Geografer Muslim kela hiran Yerusalem, Al-Maq disi, dalam
risalahnya ber judul, Ahsan al-Taqasim fi ma`rifat al-aqalim, juga te lah
mengungkapkan kemajuan in dustri sabun di dunia Islam. Menu rut Al-Maqdisi, pada
abad ke-10, Kota Nab lus (Palestina) sangat masyhur sebagai sentra industri sabun.
Sabun buatan Nablus telah diekspor ke berbagai kota Islam.
Sherwood Taylor, dalam Medie val Trade in the Mediterranean World menyebutkan,
pada abad ke- 13 M, sabun batangan buatan kotakota Islam di kawasan Mediterania
telah diekspor ke Eropa. Pengirim an sabun dari dunia Islam ke Ero pa, papar Taylor,
melewati Alps ke Eropa utara lewat Italia. Selain sabun, dunia Islam pun te lah
menggenggam teknologi pem- buatan beragam alat kosmetik. Salah satunya adalah
parfum. Umat Islam di zaman kekhalifahan juga telah mengembangkan tekno logi
pembuatan parfum hingga men jadi sebuah industri yang sangat besar.
Para sejarawan meyakini bahwa fondasi industri minyak wangi yang berkembang
pesat di dunia Is lam dibangun oleh dua ahli kimia termasyhur, yakni Jabir Ibnu Hay
yan (721-815 M) serta Al-Kindi (805-873 M). Kimiawan Muslim da ri abad ke-12,
Al-Isybili, mengung kapkan, pada masa kejayaan Islam terdapat tak kurang dari
sembilan buku teknis dan pedoman bagi pengelola industri parfum. Meski begitu,
kitab tentang peng olahan minyak wangi atau par fum yang masih tersisa hanyalah
Kitab Kimiya’ al-’Itr (Book of the Chemistry of Perfume and Dis tillations) karya Al-
Kindi.
Jauh sebelum Al-Kindi, pe ngem bangan industri parfum di dunia Islam juga sempat
dilakukan ‘Bapak Kimia Modern’ Jabir Ibnu Hayyan. Ia mengembangkan bebe rapa
teknik, termasuk penyulingan (distilasi), penguapan (evaporation), dan penyaringan
(filtrasi). Ketiga teknik itu mampu mengambil aroma wewangian dari tumbuhan dan
bunga dalam bentuk air atau minyak.
Teknik dan metode dasar yang diletakkan oleh Jabir itu dikembangkan Al-Kindi. Ia
melakukan riset dan eksperimen dengan lebih cermat. Al-Kindi mencoba
mengombinasikan beragam tanaman dan bahan-bahan lain untuk memproduksi
beragam jenis parfum dan minyak wangi. Ilmuwan Muslim asal Kufah, Irak, itu pun
berhasil menemukan tak kurang dari 107 metode dan resep untuk membuat parfum
serta peralatan pembuatannya. Begitulah, dunia Islam di era keemasan telah mampu
mengembangkan industri sabun dan juga parfum.
Faksi air di setiap periode dipi sahkan. Lalu, minyak yang sudah murni diambil
sebanyak 10 kali jumlah air yang pertama tadi, lalu letakkan di atas api. Jika sudah
mendidih, tambahkan air faksi terakhir sedikit demi sedikit. Kemudian tambah dengan
air faksi nomor dua terakhir, sampai air faksi pertama. Dari proses itu, akan diperoleh
campuran seperti adonan kue. Adonan ini disendok (dan disebarkan) di atas semacam
tikar hingga kering sebagian. Kemudian, tempatkan dalam nura (kapur mati). Inilah
hasil akhir dan tidak diperlukan lagi pendinginan atau pencucian dengan air dingin
selama proses.
Ada kalanya ditambahkan garam ke dalam al-Qali dan kapur sebanyak setengah kali
jumlah kapur. Selain itu, juga ditambahkan amilum tepat sebelum proses selesai.
Minyak di sini dapat diganti dengan minyak lain dan lemak seperti minyak carthamus.
Itulah salah satu resep pembuatan sabun yang berkembang di dunia Islam. Sejatinya,
masih banyak risalah lain yang mengungkapkan formula pembuatan sabun. Salah
satunya adalah buah pikir Al-Razi.
Sejatinya, peradaban pra-Islam juga telah mulai memanfaatkan air dan angin sebagai
energi. ‘’Upaya ini mencapai puncaknya di masa peradaban Islam,’‘ ungkap Ahmad
Y al-Hassan dan Donald R Hill dalam karyanya bertajuk Islamic Technology:An
Illustrated History. Tak heran, jika kincir air dan angin pun tumbuh pesat di dunia
Muslim dan menjadi bagian integral dari kebudayaan Islam.
Fakta bahwa energi air dan angin menjadi bagian penting masyarakat Islam dapat
ditemukan pada beberapa manuskrip (naskah) serta buku tentang alat-alat pintar dan
mesin-mesin otomatis. Sa lah satunya karya Banu Mu sa bersaudara dan al-Jazari.
Banu Musa menuliskan hal ter se but pada abad ke-3 H/9 M, sedangkan al- Jazari
pada abad ke-6 H/12 M. Kedua nya membuktikan bahwa Islam telah menggenggam
dan menguasai kedua energi penting tersebut.
Tak hanya itu, al-Has san dan Hill juga menemukan ada sejumlah karya ilmuwan la in
nya berupa risa lah tentang permesinan antara periode keduanya. Salah satu
contohnya risalah karya al-Muradi pada abad ke-5 H/ke-11 M. “Kami mengharapkan
risalah ter sebut dapat memberikan kejelasan jika versi lengkapnya ditemu kan.
Dalam hal ini, kami mempunyai satu bab mengenai kincir air yang ditemukan pada
delapan manuskrip,” ujar kedua sejarawan sains itu.
Risalah lainnya yang mengupas tentang pencarian energi di dunia Islam adalah al-
hiyal fi’l-hurub wa fats al-mada’in wa hifz al-durub (Siasat Perang, Penaklukan Kota,
dan Penjagaan Lintasan). Sejatinya, buku tentang permesinan yang tak diketahui
penulisnya itu muncul berbarengan di era al-Jaza ri. Beberapa orang menisbahkan
buku itu kepada Iskandar Agung, tapi diragukan kalangan sejarawan.
Pada masa itu, seorang penulis Arab biasa menisbahkan karyanya kepada tokoh
penting dan ternama. Buku yang diyakini ditulis pada abad ke-9 dan ke-12 M itu
memuat tak kurang dari 16 jenis mesin. Unik nya, papar al-Hassan dan Hill, seluruh
mesin yang tertulis da lam risalah Siasat Perang, Penak lukan Kota, dan Penjagaan
Lin tasan itu berbeda dengan kincir pada umumnya serta mesin pengang kat air
buatan al-Jazari dan Taqi al-Din.
Menurut al-Hassan dan Hill, risa lah al-Muradi itu coba menguraikan mesin yang
ingin meminimumkan energi. Tak kurang dari enam mesin yang dipaparkan pada
risalah itu memiliki tipe gerak menerus (perpetual motion). ‘’Semua mesin yang
dijabarkan dalam manuskrip itu mengandung suatu filoso fi dan semangat pendorong
yang ha rusnya dipertimbangkan bersama an dalam setiap analisis yang serius,’‘
ungkap al-Hassan dan Hill.
Sayangnya, ilustrasi yang tercan tum dalam risalah yang pengarangnya anonim itu
nyaris seluruhnya tidak terbaca. Menurut al-Hassan dan Hill, hal itu sangat berbeda
dengan risalah karya Banu Musa ber saudara, al-Muradi, Rid wan, al- Jazari, dan Taqi
al-Din. Ilus trasi yang mereka buat dalam kar yanya sangat jelas bahkan mu dah
dimengerti. “Di sinilah terbukti bahwa penyalin risalah tersebut tidak peduli terhadap
sub jek yang diulasnya, terlebih periode pe nyalinan dan pe nu lisan naskahnya
terbilang sangat pan jang, yakni sekitar enam abad.’‘
Gerak Perpetual
Menurut al-Hassan dan Hill, gerak perpetual merupakan perkembangan yang wajar
dalam teknologi Islam. Munculnya teori gerak itu, papar sejarawan sains,
menunjukkan adanya perhatian yang sungguh-sungguh dalam pe manfaatan sumber
tenaga. Al- Has san dan Hill menuturkan, sekitar tahun 1150 M di negara India, Bhas
kara juga telah menjelaskan kin cir ge rak perpetual yang me nye rupai sa lah satu dari
enam kin cir dalam manuskrip berbahasa Arab.
‘’Namun, teks aslinya yang di tu lis dalam bahasa Arab sudah mun cul lebih awal dari
yang ada di In dia,’‘ tutur al-Hassan dan Hill. Da lam manuskrip berbahasa Arab ter
sebut telah digambarkan secara rinci mengenai 16 mesin tersebut, bahkan dengan
pendekatan yang sama. “Kesamaan yang ter jadi dalam satu dua kincir gerak
perpetual dalam teks berbahasa In dia bukan disebabkan oleh pe nyampaian gagasan
dari satu bu daya ke budaya lain. Meskipun per nah ada penyebaran yang cu kup
berarti ke Barat,” papar al-Hassan dan Hill.
Kincir gerak perpetual ini, lanjut al-Hassan dan Hill, memiliki ke unikan sehingga
menarik perhatian para ilmuwan Barat hingga awal abad ini. “Tampaknya tek nologi
tersebut ditangani secara se ri us sehingga beberapa tokoh ter ke nal bahkan kalangan
pemerintah dibuat penasaran,” ujar al- Hassan dan Hill.
Mesin gerak perpetual secara sederhana merupakan sebuah mesin yang bekerja tanpa
sumber energi dari luar atau output-nya yang lebih besar ketimbang input yang
dibutuhkan. Terdapat tiga jenis mesin gerak perpetual yang dijabarkan dalam
manuskrip bahasa Arab sekitar abad ke-9 atau ke-12 M. Pertama, mesin dengan pipa
tertutup yang diisi air raksa sebagian dan dipasang sepanjang keliling kincir dengan
sudut tertentu terhadap arah radial. Pipa-pipa tersebut tidak dipasang radial.
Ketika kincir berputar, air raksa akan bergerak di dalam pipa dari ujung yang satu ke
ujung lainnya dan diperkirakan dapat menimbulkan tenaga gerak. Kedua, mesin de
ngan martil-martil kayu yang dieng sel di sekeliling kincir. Kincirkincir tersebut ada
yang rebah, namun sebagian ada yang tegak. Akibatnya, terjadi keseimbangan antara
kedua sisi sehingga kincir dapat berputar tanpa henti.
Ketiga, mesin dengan lengan bersendi banyak yang diengsel di sekeliling kincir.
Lengan-lengan tersebut saling mendekat dan merapat sepanjang kincir dalam satu
arah sehingga menyebabkan ketakseimbangan yang menimbulkan gerak rotasi.
“Rancangan ini dan rancangan serupa lainnya, tetap menarik perhatian Eropa hingga
belakangan ini. Prinsip yang terakhir inilah yang diambil oleh George Lipton di
Inggris kira-kira 100 tahun lalu,” kata al-Hassan dan Hill. Begitulah, para insinyur
Muslim mengembangkan dan mencari energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan
mereka pada zamannya.
Penelitian itu, yang disiarkan di dalam British Medical Journal, dilakukan di Iran
utara, tempat sejumlah besar teh panas dikonsumsi setiap hari.
Beberapa studi terdahulu telah mengaitkan alkokol dan tembakau dengan kanker
tenggorokan, yang lebih umum menyerang pria dibandingkan wanita, dan kini
meminum minuman panas juga diduga menyebabkan kanker semacam itu, kata
penelitian tersebut, demikian laporan kantor berita resmi China, Xinhua.
Provinsi Golestan di Iran utara memiliki angka OSCC paling tinggi di dunia, tapi
konsumsi alkohol dan angka perokok rendah, dan kaum perempuan memiliki
kemungkinan diagnosis yang sama dengan kaum pria.
Namun minum teh tersebar luas di daerah tersebut, jadi para peneliti menetapkan
untuk menyelidiki kemungkinan hubungan antara kebiasaan minum teh dan risiko
oesophageal squamous cell carcinoma.
Mereka meneliti kebiasaan minum teh sebanyak 300 orang yang diagnosis menderita
OSCC dan satu kelompok pembanding sebanyak 571 pria dan wanita dari daerah
yang sama.
Hampir semua peserta minum teh hitam secara rutin, dan rata-rata mengkonsumsi
lebih dari satu liter teh setiap hari.
Dibandingkan dengan meminum teh hangat atau suam kuku pada temperatur 65
derajat Celsius atau kurang, meminum teh panas, antara 65 dan 68 derajat Celsius,
berkaitan dengan dua kali resiko kanker tenggorokan, dan meminum teh yang sangat
panas pada 70 derajat Celsius atau lebih berkaitan dengan peningkatan delapan kali
lipat.
lebih setelah dituangkan, meminum teh kurang dari dua menit setelah dituangkan
berkaitan dengan risiko lima kali lipat lebih tinggi.
Laporan itu juga memberi dukungan kepada pendapat bahwa cedera karena tersengat
hawa panas mungkin menjadi penyebab kanker “epithelium”, kendati cara panas
meningkatkan perkembangan tumor belum diketahui.ant/taq
Sumber: Republika
Allah Swt telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain. Allah
menyebutkannya dalam Al-Qur’an dalam 20 tempat yang berbeda dengan memakai
lafaz pohon kurma; an-Nakhl, an-Nakhiil dan an-Nakhlah. Kurma mendapat tempat
istimewa dalam Al-Qur’an dan sebenar-benar perkataan adalah Kalamullah (Al-
Qur’an Al-Karim). Allah telah menetapkan bahwasanya pohon kurma ada di bumi,
kemudian Allah mengutamakannya dengan menyebutkan ciri-ciri pohon dan buah ini:
Allah berfirman:
“Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang memiliki kelopak mayang.”
(Q.S. Ar-Rahman: 11)
Ibnu Katsir berkata, ”Allah menyebutkan buah kurma ini secara khusus karena
kemuliaan dan manfaat yang dikandungnya, baik ketika masih basah maupun ketika
telah kering.”
“Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-
susun.” (Q.S. Qaaf: 10)
Buah kurma mengandung banyak manfaat, di antaranya kurma sangat dianjurkan bagi
perempuan yang hamil dan yang akan segera melahirkan. Bahkan Allah
memerintahkan Maryam binti ‘Imran untuk memakan buah kurma ini ketika ia sedang
nifas.
“Hikmah dari ayat ini secara kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan
melahirkan itu sangat membutuhkan makanan dan minuman yang kaya akan unsur
gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan
jabang bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama. Kandungan
gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim dan
menambah masa sistolennya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh
nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah).
Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh tubuh.”
Keajaiban buah kurma dari Anas r.a., beliau berkata, “Rasulullah SAW. berbuka
puasa sebelum shalat dengan memakan kurma segar, kalau tidak ada maka dengan
kurma kering, dan kalau tidak ada beliau meminum beberapa teguk air.” (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi).
Hal ini karena kurma mengandung semua unsur makanan pokok yang dibutuhkan
tubuh, yaitu gula, protein, lemak, mineral, dan vitamin.
Nabi SAW dalam beberapa hadits, menganjuran kita untuk mengkonsumsi tujuh
buah kurma. Dan ternyata, tujuh buah kurma ini bila ditimbang ada sekitar 100 gram
yang mengandung:
1. Gula = 75,00 gram
2. Serat selulosa = 4,00 gram
3. Air = 22,50 gram
4. Protein = 2,50 gram
5. Lemak = 2,50 gram,
6. Vitamin-vitamin:
Vitamin A = 60 IU
Vitamin B-1 = 0, 08 miligram,
Vitamin B-2 = 0, 05 miligram,
7. Mineral.
Kurma itu penuh asam mineral yang merupakan unsur terpenting sebagai makanan
bagi tubuh, berupa:
Potasium = 79 miligram
Tembaga = 21 miligram
Belerang = 65 miligram
Besi = 5 miligram
Magnesium = 65 miligram
Mangan = 2 miligram
Kalsium = 65 miligram
Fosfor = 72 gram
Pada pertengahan kedua abad ke-20, para ahli mengungkapkan adanya asam amino
yang lain pada kurma. Dan yang terpenting dalam asam ini adalah glutathione sebagai
antioksidan. Ternyata, bagi 100 gram (7 kurma) dapat memberikan lebih dari 350
energi. Jadi, nilai gizi kurma hampir sempurna. Kurma adalah rejeki yang beruntun,
datang terus-menerus, tidak terputus sebagai rejeki dari Allah SWT untuk manusia.
LONDON — Penyakit kulit baru yang disebabkan oleh konsol games telah
diidentifikasi oleh ahli penyakit kulit. Kondisi yang disebut PlayStation Palmar
Hidradenitis dijelaskan dalam jurnal ilmu penyakit kulit Inggris, British Journal of
Demartology.
Para peneliti mengambil kasus yang terjadi pada anak 12 tahun, yang datang ke
Rumah Sakit Swiss dengan sakit kulit yang parah pada telapak tangannya.
Anak perempuan itu diketahui sering bermain games. Dia baru bisa pulih kembali
setelah 10 hari berpantang main games. Dokter yang merawatnya di Rumah Sakit
Universitas Genewa menyimpulkan anak perempuan itu mengalami kondisi yang
dikenal dengan idiopathic eccrine hidradenitis.
Kondisi seperti itu sebelumnya ditemukan pada telapak kaki anak-anak yang ikut
dalam aktivitas fisik berat, seperti jogging. Kondisi tersebut diduga berkaitan dengan
banyaknya keringat.
Untuk penyakit yang hanya mengenai tangan itu sangat tidak lazim, dan pasien yang
bersangkutan tidak ikut aktivitas olah raga atau latihan fisik baru-baru ini. Dia juga
dilaporkan tidak menderita trauma pada tangannya.
Dokter menduga masalah itu terjadi karena genggaman yang kuat dan terus menerus
pada pegangan tangan konsol game. Permainan yang menegangkan telah
menyebabkan dia berulang-ulang menekan tombol serta berkeringat.
Para peneliti mengatakan, kasus kecanduan games yang menggunakan konsol pernah
tercatat sebelumnya, dan gejala awalnya disebutkan berkaitan dengan masalah
psikologi. Bagaimanapun, beberapa gejala fisik, seperti sakit otot yang akut dan kaku
mulai timbul. Mereka mengatakan PlayStation palmar hidradenitis sekarang harus
dimasukkan dalam daftar.
Asosiasi ahli penyakit kulit Inggris, Nina Goad mengatakan penemuan ini menarik
dan sebaiknya para peneliti saling berbagi informasi jika menemukan kasus serupa.
“Jika anda khawatir kena penyakit kulit pada tangan anda ketika bermain games, lebih
baik anda istrirahat dulu, dan jangan bermain terlalu keras jika tangan anda mulai
berkeringat,” kata Nina.
Reaksi Sony
PlayStation diluncurkan pada 1995 dan selama 13 tahun belakangan ini sudah terjual
ratusan juta unit.
“Kami tidak bermaksud menganggap kecil penelitian ini dan kami akan
mempelajarinya dengan penuh perhatian. Untuk pertama kalinya, kami mendengar
ada keluhan.” – bbc/ahi (Republika)
Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap
memaafkan:
Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur’an akan merasa sulit
memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa
pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa
memaafkan adalah lebih baik:
… dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka
sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun,
64:14)
Juga dinyatakan dalam Al-Quran bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang
terpuji. “Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang
demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.” (Qur’an 42:43)
Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang
bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana
dinyatakan dalam Al Qur’an, “…menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang lain.” (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)
Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang
meningkat oleh sel-sel otot jantung, dan kekentalan yang bertambah dari
keeping-keping darah, yang memicu pembekuan darah menjelaskan
bagaimana kemarahan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung.
Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar, dan
menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi, dan oleh
karenanya memperbesar kemungkinan terkena serangan jantung.
Memaafkan, adalah salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat, dan
sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang
Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic
Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi
kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat
pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan,
kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan,
lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara
menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia
melanjutkan dengan mengatakan bahwa:
Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa ditunjukkan
tentang Al-Qur’an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan
dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan
fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan
pada syaraf secara sprontanitas. Dan penjelasan hasil penelitian
ini aku presentasikan pada sebuah muktamar tahunan ke-17 di
Univ. Kedokteran Islam di Amerika bagian utara yang diadakan di
kota Sant Louis Wilayah Mizore, Agustus 1984.
Dan benar-benar terlihat pada penelitian permulaan bahwa dampak Al-Qur’an yang
kentara pada penurunan tekanan syaraf mungkin bisa dikorelasikan kepada para
pekerja: Pekerja pertama adalah suara beberapa ayat Al-Qur’an dalam Bahasa Arab.
Hal ini bila pendengarnya adalah orang yang bisa memahami Bahasa Arab atau tidak
memahaminya, dan juga kepada siapapun (random). Adapun pekerja kedua adalah
makna sepenggal Ayat Al-Qur’an yang sudah dibacakan sebelumnya, sampai
walaupun penggalan singkat makna ayat tersebut tanpa sebelumnya mendengarkan
bacaan Al-Qur’an dalam Bahasa Arabnya.
Adapun Tahapan kedua adalah penelitian kami pada pengulangan kata “Akbar” untuk
membandingkan apakah terdapat dampak Al-Qur’an terhadap perubahan-perubahan
fisiologis akibat bacaan Al-Qur’an, dan bukan karena hal-hal lain selain Al-Qur’an
semisal suara atau lirik bacaan Al-Qur’an atau karena pengetahun responden
bahwasannya yang diperdengarkan kepadanya adalah bagian dari kitab suci atau pun
yang lainnya.
Dan tujuan penelitian komparasional ini adalah untuk membuktikan asumsi yang
menyatakan bahwa “Kata-kata dalam Al-Qur’an itu sendiri memiliki pengaruh
fisiologis hanya bila didengar oleh orang yang memahami Al-Qur’an . Dan
penelitian ini semakin menambah jelas dan rincinya hasil penelitian
tersebut.
Peralatan
2. Komputer Apple 2, yaitu dengan dua floppy disk, layar monitor dan printer.
Adapun monitoring volume darah yang mengalir pada kulit sekaligus memonitor suhu
badan, maka hal itu ditunjukkan dengan melebar atau mengecilnya pori-pori kulit.
Untuk hal ini, menggunakan kabel listrik yang menyambung di sekitar salah satu jari
tangan. Dan tanda perubahan-perubahan volume darah yang mengalir pada kulit
terlihat jelas pada layar monitoryang menunjukkan adanya penambahan cepat pada
jantung. Dan bersamaan dengan pertambahan ketegangan, pori-pori mengecil, maka
mengecil pulalah darah yag mengalir pada kulit, dan suhu badan, dan detak jantung.
Metode dan Keadaan yang digunakan: Percobaan dilakukan selama 210 kali kepada 5
responden: 3 laki-laki dan 2 perempuan yang berusia antara 40 tahun dan 17 tahun,
dan usia pertengahan 22 tahun.
Dan setiap responden tersebut adalah non-muslim dan tidak memahami bahasa Arab.
Dan percobaan ini sudah dilakukan selama 42 kesempatan, dimana setiap
kesempatannya selama 5 kali, sehingga jumlah keseluruhannya 210 percobaan. Dan
dibacakan kepada responden kalimat Al-Qur’an dalam bahasa Arab selama 85 kali,
dan 85 kali juga berupa kalimat berbahasa Arab bukan Al-Qur’an. Dan sungguh
adanya kejutan/shock pada bacaan-bacaan ini: Bacaan berbahasa Arab (bukan
Al-Qur’an) disejajarkan dengan bacaan Al-Qur’an dalam lirik membacanya,
melafadzkannya di depan telingga, dan responden tidak mendengar satu ayat Al-
Qur’an selama 40 uji-coba. Dan selama diam tersebut, responden ditempatkan dengan
posisi duduk santai dan terpejam. Dan posisi seperti ini pulalah yang diterapkan
terhadap 170 uji-coba bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur’an.
Dan ujicoba menggunakan bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur’an seperti obat yang
tidak manjur dalam bentuk mirip seperti Al-Qur’an, padahal mereka tidak bisa
membedakan mana yang bacaan Al-Qur’an dan mana yang bacaan berbahasa Arab
bukan Al-Qur’an. Dan tujuannya adalah utuk mengetahui apakah bacaan Al-Qur’an
bisa berdampak fisiologis kepada orang yang tidak bisa memahami maknanya.
Apabila dampak ini ada (terlihat), maka berarti benar terbukti dan dampak tidak ada
pada bacaan berbahasa Arab yang dibaca murottal (seperti bacaan Imam Shalat) pada
telinga responden.
Adapun percobaan yang belum diperdengarkan satu ayat Al-Qur’an kepada
responden, maka tujuannya adalah untuk mengetahui dampak fisiologis sebagai akibat
dari letak/posisi tubuh yang rileks (dengan duduk santai dan mata terpejam).
Dan sungguh telah kelihatan dengan sangat jelas sejak percobaan pertama
bahwasannya posisi duduk dan diam serta tidak mendegarkan satu ayat pun, maka ia
tidak mengalami perubahan ketegangan apapun. Oleh karena itu, percobaan diringkas
pada tahapan terakhir pada penelitian perbandingan terhadap pengaruh bacaan Al-
Qur’an dan bacaan bahasa Arab yang dibaca murottal seperti Al-Qur’an terhadap
tubuh.
Dan para responden tahu bahwa bacaan yang didengarnya adalah dua macam: Al-
Qur’an dan bukan Al-Qur’an, akan tetapi mereka tidak mampu membedakan antara
keduanya, mana yang Al-Qur’an dan mana yang bukan.
Adapun metode monitoring pada setiap percobaan penelitian ini, maka hanya
mencukupkan dengan satu chanel yaitu chanel monitoring elektrisitas listrik pada
otot-otot, yaitu dengan perangkat Midax sebagaimana kami sebutkan di atas. Alat ini
membantu menyampaikan listrik yang ada di dahi.
Dan petunjuk yang sudah dimonitor dan di catat selama percobaan ini mengadung
energi listrik skala pertengahan pada otot dibandingkan dengan kadar fluktuasi listrik
pada waktu selama percobaan. Dan sepanjang otot untuk mengetahui dan
membandingkan persentase energi listrik pada akhir setiap percobaan jika
dibandingkan keadaan pada awal percobaan. Dan semua monitoring sudah dideteksi
dan dicatat di dalam komputer. Dan sebab kami mengutamakan metode ini untuk
memonitor adalah karena perangkat ini bisa meng-output angka-angka secara rinci
yang cocok untuk studi banding, evaluasi dan akuntabel..
Pada satu ayat percobaan, dan satu kelompok percobaan perbandingan lainnya
mengandung makna adanya hasil yang positif untuk satu jenis cara yang paling kecil
sampai sekecil-kecilnya energi listrik bagi otot. Sebab hal ini merupakan indikator
bagusnya kadar fluktuasi ketegangan syaraf, dibandingkan dengan berbagai jenis cara
yang digunakan responden tersebut ketika duduk. Hasil Penelitian
Ada hasil positif 65% percobaan bacaan Al-Qur’an. Dan hal ini menunjukkan bahwa
energi listrik yang ada pada otot lebih banyak turun pada percobaan ini. Hal ini
ditunjukkan dengan dampak ketegangan syaraf yang terbaca pada monitor, dimana
ada dampak hanya 33 % pada responden yang diberi bacaan selain Al-Qur’an.
Pada sejumlah responden, mungkin akan terjadi hasil yang terulang sama, seperti
hasil pengujian terhadap mendengar bacaan Al-Qur’an. Oleh karena itu, dilakukan
ujicoba dengan diacak dalam memperdengarkannya (antara Al-Qur’an dan bacaan
Arab) sehingga diperoleh data atau kesimpulan yang valid.
Pembahasan Hasil Penelitian dan Kesimpulan Sungguh sudah terlihat jelas hasil-hasil
awal penelitian tentang dampak Al-Qur’an pada penelitian terdahulu bahwasanya Al-
Qur`an memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf. dan mungkin bisa
dicatat pengaruh ini sebagai satu hal yang terpisah, sebagaimana pengaruh inipun
terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. dan perubah-
perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran
darah, perubahan detak jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit, dan suhu
badan.
Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada organ-organ
syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya. Jadi,
ditemukan sejumlah kemungkinan yang tak berujung ( tidak diketahui sebab
dan musababnya) terhadap perubahan fisiologis yang mungkin disebabkan oleh
bacaan Al-Qur`an yang didengarkannya.
Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwasanya ketegangan-ketegangan saraf
akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh yang dimungkinkan terjadi karena
produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika merespon gerakan antara saraf otak dan
otot. Oleh karena itu pada keadaan ini pengaruh Al-Qur`an terhadap
ketegangan saraf akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali,
dimana dengan bagusnya stamina tubuh ini akan menghalau berbagai penyakit
atau mengobatinya. Dan hal ini sesuai dengan keadaan penyakit tumor
otak atau kanker otak.
Juga, hasil uji coba penelitian ini menunjukan bahwa kalimat-kalimat Al-Qur`an itu
sendiri memeliki pengaruh fisiologis terhadap ketegangan organ tubuh secara
langsung, apalagi apabila disertai dengan mengetahui maknanya. Dan perlu untuk
disebutkan disini bahwasanya hasil-hasil penelitian yang disebutkan diatas adalah
masih terbatas dan dengan responden yang juga terbatas.
TAWA CANDA
Sang tetangga menyerbu rumah Nasrudin, meminta kembali uang yang baru
dilemparkannya. Nasrudin menjawab “Aku memohon kepada Allah, dan uang yang
jatuh itu pasti jawaban dari Allah.”
“Tuan Hakim bisa memeriksanya langsung. Ia pikir segala yang ada di dunia ini
miliknya. Coba tanyakan misalnya tentang jubah saya dan kuda saya, tentu semua
diakui sebagai miliknya. Apalagi pula uang saya.”
Dengan kaget, sang tetangga berteriak, “Tetapi itu semua memang milikku!”
Bahasa Burung
Dalam pengembaraannya, Nasrudin singgah di ibukota. Di sana langsung timbul
kabar burung bahwa Nasrudin telah menguasai bahasa burung-burung. Raja sendiri
akhirnya mendengar kabar itu. Maka dipanggillah Nasrudin ke istana.
Saat itu kebetulan ada seekor burung hantu yang sering berteriak di dekat istana.
Bertanyalah raja pada Nasrudin, “Coba katakan, apa yang diucapkan burung hantu
itu!”
“Ia mengatakan,” kata Nasrudin, “Jika raja tidak berhenti menyengsarakan rakyat,
maka kerajaannya akan segera runtuh seperti sarangnya.”
Al Zahrawi, Dokter Bedah Muslim Ternama
Dalam dunia kedokteran, nama Albucasis alias Al Zahrawi tidak pernah luntur.
Apalagi bila merunut pada penemuan penyakit hemofilia. Penyakit ini sebenarnya
telah ada sejak lama sekali, dan belum memiliki nama. Talmud, yaitu sekumpulan
tulisan para rabi Yahudi, 2 abad setelah Masehi menyatakan bahwa seorang bayi laki-
laki tidak harus dikhitan jika dua kakak laki-lakinya mengalami kematian akibat
dikhitan.
Titik terang ditemukan setelah Al Zahrawi pada abad ke-12 menulis dalam bukunya
mengenai sebuah keluarga yang setiap anak laki-lakinya meninggal setelah terjadi
perdarahan akibat luka kecil. Ia menduga hal tersebut tidak terjadi secara kebetulan.
Kata hemofilia pertama kali muncul pada sebuah tulisan yang ditulis oleh Hopff di
Universitas Zurich, tahun 1828. Dan menurut ensiklopedia Britanica, istilah hemofilia
(haemophilia) pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter berkebangsaan Jerman,
Johann Lukas Schonlein (1793 – 1864), pada tahun 1928. Lukas menelusur aneka
catatan kedokteran, termasuk tulisan Al Zahrawi atau Albucasis itu.
Albucasis lahir sebagai Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas Al-Zahrawi di Al Zahra’a, 6
mil utara Cordoba di Andalusia (sekarang Spanyol), tahun 936. Dia mengawali
karirnya sebagai dokter bedah dan pengajar di beberapa sekolah kedokteran.
Namanya mulai menjadi perbincangan di dunia kedokteran setelah dia meluncurkan
buku yang kemudian menjadi buku paling populer di dunia kedokteran, At-Tasrif
liman ‘Ajiza ‘an at-Ta’lif (Metode Pengobatan).
Dalam buku itu, ia banyak menguraikan tentang hal-hal baru dalam operasi medis.
Apa yang ditulisnya merupakan cetak biru dari apa yang dilakukannya selama 50
tahun melang melintang dalam dunia pengobatan. Bahkan, bukunya dianggap sebagai
ikhtisar ensiklopedi kedokteran. Al Zahrawi juga menciptakan sejumlah alat bantu
operasi. Ada tiga kelompok alat yang diciptakannya, yaitu instrumen untuk
mengoperasi bagian dalam telinga, instrumen untuk inspeksi internal saluran kencing,
dan instrumen untuk membuang sel asing dalam kerongkongan.
Di atas semua itu, ia terkenal sebagai pakar operasi yang piawai mengaplikasikan
aneka teknik paling tidak untuk 50 jenis operasi yang berbeda. Dia jugalah yang
pertama menguraikan secara detil operasi klasik terhadap kanker payudara, lithotrities
untuk ‘menggempur’ batu ginjal, dan teknik membuang kista di kelenjar tiroid. Dia
juga termasuk salah satu penggagas operasi plastik, atau setidaknya, dialah yang
memancangkan prosedur bedah plastik pertama kali.
Di buku yang sama, ia juga mendiskusikan beberapa kelainan pada gigi dan problem
deformasi gigi serta bagaimana cara untuk mengoreksinya. Ia juga memciptakan
sebuah teknik untuk menyiapkan gigi artifisial dan cara memasangnya. Al-Tasrif
dialihbahasakan ke dalam bahasa Latin pada abad pertengahan oleh Gherard of
Cremona. Sejumlah editor lain di Eropa mengikutinya, dengan menerjemahkannya ke
dalam bahasa mereka. Buku dengan sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah yang
digunakan Al Zahrawi ini kemudian masuk ke kampus-kampus dan menjadi buku
wajib mahasiswa kedokteran.
Al Zahrawi disebut oleh Pietro Argallata (meninggal tahun 1423) sebagai “Pimpinan
segala operasi bedah tanpa keraguan”. Jacques Delechamps (1513-1588), ahli bedah
Prancis lainnya, menyebut Al Zahrawi sebagai pemikir jempolan abad pertengahan
hingga Renaissance. Ia merujuk komentarnya pada kitab At Tasrif karya Al Zahrawi
yang banyak dirujuk dokter-dokter pada masa itu.
Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran populer di zamannya. Bahkan hingga lima abad
setelah kematiannya, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai
belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya, menurut Dr Cambell,
pakar sejarah pengobatan Arab, dimasukkan dalam kurikulum fakultas kedokteran di
seluruh belahan Eropa. Dia juga dikenal sebagai fisikawan andal kebanggaan Raja Al-
Hakam II dari Spanyol. Setelah malang melintang di dunia kedokteran dengan
sejumlah temuan baru, Al Zahrawi berpulang pada tahun 1013. Namanya tercatat
dengan tinta emas dalam dunia kedokteran modern hingga kini. ( tri/islamonline )
BATU MELAYANG
Iseng-iseng browsing, ternyata menemukan salah satu keajaiban dunia, yang
disembunyikan oleh bangsa israel..Keajaiban itu bisa disebut The Rock (Dome of The
Rock). Batu itu adalah Batu Pijakan Nabi Muhammad SAW yang merupakan Bukti
kebesaran Allah SWT. Batu tersebut terletak Di tengah-tengah Masjid Qubbah Al-
Shakhrah (Dome of the Rock), dan berukuran kurang lebih 13,8 x 17 meter, batu
tersebut seolah-olah tergantung di udara. Subhannallah…!!
Batu itu adalah batu bekas tempat duduk Nabi Muhammad SAW di masa beliau
melaksanakan Isra Mi’raj sampai kini masih tetap melayang di udara. Konon pada
saat Nabi Muhammad akan ber-mi’raj, batu tersebut ingin ikut, tetapi segera beliau
menghentakan kakinya pada batu itu, maksudnya agar batu tersebut tak usah ikut.
Batu gantung ajaib itu berada dalam masjid Umar (Dome of The Rock) di
Lingkungan Masjidil Aqsha di Jerusalem.
Keajaiban Allah
sumber: http://www.mifty.tripod.com/id9.html
Hasil foto satelit memperlihatkan riak-riak gelombang Tsunami di Sri Lanka mirip
tulisan kaligrafi "Allah". (Foto: Globalsecurity.Org)
Masjid di Meulaboh, Aceh, yang berkubah warna gelap ini tampak tetap berdiri.
Sejumlah bangunan di sisi-sisinya tampak tidak tersisa tersapu tsunami. (Foto:
Setpres/Dudi Anung)
Jilatan api ledakan pipa gas pertamina di lokasi lumpur lapindo yang diabadikan oleh
Timnas Rudi Novrianti (sumber : www.detik.com)
Diposkan oleh yusuf hidayat di 00:49 0 komentar
Reaksi:
Keajaiban Allah: Tengkorak Raksasa
Assalamualaikum…
Fren, para Sahabat, afwan. Liat artikel ini. Diposting untuk diwaspadai bahwa ini
adalah HOAX, berita bohong, yang ternyata sudah 3 tahun lalu, dan banyak artikel
sejenis yang saya dapatkan. Seolah tampak sungguhan.
“Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai
pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah
melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Al A’raf 7:69)
Assalamualaikum Wr.Wb
Subhanallah. Dari milis tetangga. Semoga dapat menambah keimanan kita. Amin.
Baru-baru ini dalam kegiatan eksporasi gas digurun pasir di Arab tenggara, ditemukan
sebuah tengkorak dengan ukuran yang sangat luar biasa. Wilayah gurun pasir ini
disebut juga sebagai wilayah kosong atau dalam bahasa Arab â??Rab-Ul-Khaleeâ
(maaf tidak dapat tercetak di huruf latin). Penemuan ini ditemukan oleh tim eksplorasi
ARAMCO.
Seperti tertulis dalam Al-Quran bahwa Allah (SWT) pernah menciptakan manusia
dengan ukuran yang luar biasa. Mereka adalah kaum Aad dimana Nabi Hud (AS)
diutus. Mereka sangat tinggi, besar dan kuat sebagaimana mereka mampu
menumbangkan batang pohon hanya dengan menggunakan tangan. Kaum Aad
kemudian membangkang perintah Allah (SWT) dan nabi dan mereka melanggar
batas-batas yang telah digariskan Allah (SWT). Mereka kemudian dimusnahkan.
Orang-orang Saudia Arabia percaya bahwa tengkorak tersebut berasal dari kaum
Aad.
Pihak kemiliteran Saudi Arabia menutup seluruh wilayah tsb dan tidak mengizinkan
seorangpun memasukinya kecuali pihak ARAMCO. Berita ini disimpan secara
rahasia tetapi sebuah helicopter militer mengambil beberapa gambar dari udara dan
kemudian salah satu gambar tsb bocor ke internet di Saudi Arabia.
Perhatikan gambar tsb dan bandingkan ukuran dua lelaki yang sedang berdiri dengan
ukuran tengkorak tsb.
Wassalam.
Segala Puji Hanya Milik Allah atas tanda-tanda kebesarnya yang ada di Langit
Maupun di Bumi. Daerah Labuan Aisele Desa Wahai Kecamatan Seram Utara
Kaupaten Maluku Tengah daerah yang jauh di Inonesia Bagian Timur Provinsi
Maluku tepatnya di kebun Bapak Ahmad Loloda (62 th) menjadi salah satu bukti dari
sekian bukti yang tidak bisa kita hitung lagi atas kebesaran penciptaan. Sebuah Pohon
Kelapa yang berbatang Lima membentuk tulisan “Allah”. Maha Besar Allah atas
segala penciptaanya. Gambar ini kami dapatkan dari Bapak Djumadi Waly (Ka KUA)
Wahai Kecamatan Seram Utara yang diabadikan melalui HandPhone miliknya.
Keunikan lain dari Pohon kelapa tersebut adalah setiap batang dari kelima batangnya
memiliki buah dengan rasa yang berbeda.