Anda di halaman 1dari 44

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pro/Engineering merupakan software yang dibuat oleh PTC (Parametric Technology
Corporation) untuk mempermudah pembuatan model-model, perakitan komponen, pembuatan
gambar teknik lengkap dengan BOM (Bill Of Material), Optimasi design, simulasi gerakan
pada assembly, simulasi analisa struktur dan thermal dan simulasi proses manufakturnya.
Secara umum software ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1.1.1. CAD (Computer Aided Design) pada bagian ini model-model dibuat dalam bentuk 3D
dengan tools yang telah disediakan dan dari gambar 3D tersebut dapat dibuat gambar
teknik lengkap dengan Bill Of Material-nya. Dari bentuk-bentuk model yang telah
dibuat dapat dirakit menjadi sebuah model assembly. Perakitan (assembly) pada
bagian ini bersifat tetap (tanpa pergerakan).

1.1.2 CAE (Computer Aided Engineering) pada bagian ini model-model yang telah dibuat
dianalisis pada bagian untuk melihat kekuatan struktur dan simulasi thermalnya. Dari
hasil analisis yang diperoleh dapat dibuat beberapa bentuk baru yang lebih optimal.









2

1.2 Perumusan Masalah
Dalam perkembangan dunia industri pengujian sifat mekanika suatu produk perlu
dilakukan untuk diajdikan refensi safety factor suatu produk. Dalam perkembangannya perlu
dilakukan perhitungan cepat, tepat dan akurat untuk menghilangkan loss time ( waktu
terbuang ) dalam perhitungan. Dengan adanya CAE ( Computer Aided Engineering )
perhitungan kekuatan material secara mekanika dapat dilakukan dengan cepat. Dengan hasil
dari pengujian CAE tidak jauh berbeda dari perhitungan secara manual. Maka dari itu seorang
mahasiswa teknik terutama teknik mesin perlu menguasai CAE, untuk bisa bersaing dalam
kompetensi global dan untuk bisa memecahkan masalah keteknikan secara cepat. Maka dari
itu untuk dasar penguasaan CAE Universitas Pancasila melakukan praktikum dasar CAE
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam Praktikum CAE yang dilakukan di Universitas Pancasila
antara lain :
1. Software untuk praktikum menggunakan Pro Engineering Wildfire 4.0
2. Praktikum CAE ( Computer Aided Engineering ) hanya terbatas pada kekuatan
material ( Strength of Material ).
3. Praktikum hanya memodelkan part part yang masih bersifat sederhana.
1.4 Tujuan
Tujuan dari praktikum CAE yang dilakukan di Universitas Pancasila antara lain :
1. Membekali mahasiswa untuk bisa memecahkan persoalan yang bersifat
keteknikan secara cepat, tepat dan benar.
2. Membekali mahasiswa supaya memiliki kemampuan dalam penguasaan
software yang aplikatif.
3. Membekali mahasiswa supaya memiliki kemampuan dasar dalam merancang
bangun suatu produk.
4. Membekali mahasiswa supaya dapat bersaing dalam pengusaan teknologi.
1.5 Manfaat
Manfaat dari praktikum CAE ( Computer Aided Engineering ) yang dilakukan di
Universitas Pancasila antara lain :
1. Dapat digunakan sebagai bekal untuk menyelesaikan permasalahan keteknikan
secara cepat, tepat, dan benar.
3

2. Menguasai software yang bersifat aplikatif.
3. Memiliki kemampuan dasar dalam merancang suatu produk.

1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan dan pemahaman pembaca, penulis membagi makalah ini
menjadi lima bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latarbelakang penulisan, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika
penulisan.

BAB II DASAR TEORI
Pada bab ini berisi tentang tinjauan pustaka, landasan teori yang terdiridari
pengantar Pro-Engineering, jenis-jenis feature pada Pro-Engineering,
penjelasan tentang feature pada Pro-Engineering.

BAB III ANALISA UJIAN
Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan yang telah didapat pada
praktik CAE.

BAB IV ANALISA UJIAN PRAKTEK
Pada bab ini berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan yang telah dikerjakan
padaUTS dan UAS praktik CAE.

BAB V KESIMPULAN
Bab ini berisikan tentang gambar anakhir dari pembuatan laporan CAE dan
dibuat berdasarkan pengalaman penulis yang ditujukan kepada mahasiswa
ataupun pembaca laporan ini


4

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Simulasi
Menurut wikipedia Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata
beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum
menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang
abstrak tertentu.
Simulasi merupakan satu bahasan dengan cakupan sangat luas dan bersinggungan
dengan berbagai bidang ilmu. Pada umumnya digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang:
1. Sangat sulit diselesaikan dengancara analisis: dynamic programming, rangkaian
listrik kompleks, dll.
2. Memiliki ukuran data dan kompleksitas yang tinggi: travelling salesman problem,
assignment, schedulling, dll.
3. Sangat sulit diimplementasikan secara langsung, karena biaya yang sangat tinggi:
optimasiRadio Base Station atau optimasi channel assignment.
Adapun beberapa sumber menjelaskan mengenai metode-metode dalam melakukan
simulasi:
1. Simulasi Analog mempergunakan representasi fisik untuk menjelaskan
karakteristik penting dari suatu masalah model hidraulik sistem ekonomi makro.
2. Simulasi Simbolik yang pada dasarnya adalah model matematik yang
pemecahannya(dipermudah) dengan menggunakan komputer. Disebut juga dengan
Simulasi Komputer.

2.2 Mekanika
Mekanika (Bahasa Latin mechanicus, dari Bahasa Yunani mechanikos, "seseorang
yang ahli di bidang mesin") adalah jenis ilmu khusus yang mempelajari fungsi dan
pelaksanaan mesin, alat atau benda yang seperti mesin.mekanika merupakan bagian yang
sangat penting dalam ilmu fisika terutama untuk ahli saints dan ahli teknik. Mekanika
(Mechanics) juga berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu benda serta efek
gaya dalam gerakan itu.
5

Hal dasar yang harus kita ketahui tentang dunia mekanika adalah mengenai sifat-
sifat konponen mekenika,sifat mekanik adalah salah satu sifat yang terpenting, karena sifat
mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan (seperti komponen yang terbuat dari bahan
tersebut) untuk menerima beban/gaya/energi tanpa menimbulkan kerusakan pada
bahan/komponen tersebut. Seringkali bila suatu bahan mempunya sifat mekanik yang baik
tetapi kurang baik pada sifat yang lain, maka diambil langkah untuk mengatasi kekurangan
tersebut dengan berbagai cara yang diperlukan.
Misalkan saja baja yang sering digunakan sebagai bahan dasar pemilihan bahan. Baja
mempunyai sifat mekanik yang cukup baik, dimana baja memenuhi syarat untuk suatu
pemakaian tetapi mempunyai sifat tahan terhadap korosi yang kurang baik. Untuk mengatasi
hal itu seringkali dilakukan sifat yang kurang tahan terhadap korosi tersebut diperbaiki
dengan cara pengecatan atau galvanising, dan cara lainnya. Jadi tidak harus mencari bahan
lain seperti selain kuat juga harus tahan korosi, tetapi cukup mencari bahan yang syarat pada
sifat mekaniknya sudah terpenuhi namun sifat kimianya kurang terpenuhi.
Berikut adalah beberapa sifat mekanik yang penting untuk diketahui :
1. Kekuatan (strength), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa
menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada beberapa macam, tergantung
pada jenis beban yang bekerja atau mengenainya. Contoh kekuatan tarik, kekuatan
geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.
2. Kekerasan (hardness), dapat didefenisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk
tahan terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), identasi atau penetrasi. Sifat ini
berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance). Kekerasan juga mempunya
korelasi dengan kekuatan.
3. Kekenyalan (elasticity), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan
tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan
dihilangkan. Bila suatu benda mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan
bentuk. Apabila tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati batas tertentu maka
perubahan bentuk yang terjadi hanya bersifat sementara, perubahan bentuk tersebut
akan hilang bersama dengan hilangnya tegangan yang diberikan. Akan tetapi apabila
tegangan yang bekerja telah melewati batas kemampuannya, maka sebagian dari
perubahan bentuk tersebut akan tetap ada walaupun tegangan yang diberikan telah
6

dihilangkan. Kekenyalan juga menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk elastis
yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, atau dapat
dikatakan dengan kata lain adalah kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk
kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah menerima bebang yang menimbulkan
deformasi.
4. Kekakuan (stiffness), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan/beban
tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dalam
beberapa hal kekakuan ini lebih penting daripada kekuatan.
5. Plastisitas (plasticity) menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah
deformasi plastik (permanen) tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini
sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai macam
pembentukan seperti forging, rolling, extruding dan lain sebagainya. Sifat ini juga
sering disebut sebagai keuletan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi
plastik cukup besar dikatakan sebagai bahan yang memiliki keuletan tinggi, bahan
yang ulet (ductile). Sebaliknya bahan yang tidak menunjukkan terjadinya deformasi
plastik dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan rendah atau getas (brittle).
6. Ketangguhan (toughness), menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah
energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai
ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada
suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit
diukur.
7. Kelelahan (fatigue), merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima
tegangan berulang ulang (cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas
kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin
disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat
penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang
mempengaruhinya.
8. Creep, atau bahasa lainnya merambat atau merangkak, merupakan kecenderungan
suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya berubah sesuai dengan
fungsi waktu, pada saat bahan atau komponen tersebut tadi menerima beban yang
besarnya relatif tetap.
7

Beberapa sifat mekanik diatas juga dapat dibedakan menurut cara pembebanannya,
yaitu :
1. Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban statis yang besarnya
tetap atau bebannya mengalami perubahan yang lambat.
2. Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban dinamis yang besar
berubah ubah, atau dapat juga dikatakan mengejut.
2.3 Soft Ware PRO/Engineer
PRO/Engineer adalah computer aided engineering (CAE) software yang digunakan
untuk membuat 3D model dari sebuah part/component dan dapat digunakan untuk simulasi
dan analisa. Parametric technology Cooperation (PTC) selaku perusahaan yang
mengeluarkan PRO/Engineer mengklaim bahwa PRO/Engineer adalah CAE software
pertama yang menggunakan parametric based. Berikut adalah tampilan main window saat
pertama kali kita membuka PRO/Engineer .

Gambar 2.1 Main Window Pro/ Engineer
Keterangan :
1. Title Bar: Menampilkan nama dari object yang active
2. Menu Bar: Semua perintah di PRO/Engineer dapet di-access dari menu bar.
8

3. System ToolBar : Terdiri dari icon yang merupakan flowchart untuk mengontrol
kerja di PRO/Engineer , seperti model display, datum display dll.
4. Navigator : Terdiri dari beberapa tools yang digunakan untuk mengontrol suatu model
seperti model tree, layers, file explorer dll
5. Working window: Merupakan ruang kerja yang menampilkan 2D maupun 3D drawing
sebuah part atau component.
6. Dashboard: akan tampak untuk kebanyakan feature di PRO/Engineer , terdiri dari
beberapa option dan element saat mendefinisikan feature.
7. Message Bar: berfungsi untuk menampilkan informasi, peringatan, dll.
PRO/Engineer adalah sebuah perangkat lunak desain yang dikeluarkan oleh
Parametric Technology Corporation yang berbasis gambar 3 dimensi (memiliki massa,
volume dan pusat gravitasi).
PRO/Engineer merupakan pelopor perangkat lunak desain 3 dimensi yang memakai
sistem parametrik. Artinya desain komponen terbentuk dari berbagai fitur dan referensi dan
bentuk hubungan antar fitur tersebut. Untuk komponen akhir yang sama jika cara pemberian
dimensi dan hubungan antar fitur berbeda maka akan menghasilkan bentuk komponen yang
berbeda ketika suatu dimensi diubah.
Gambar 2 dimensi bisa langsung digunakan untuk aplikasi perangkat lunak CAE
(Computer Aided Engineering)






Gambar 2.2 komponen tiga dimensi dengan propertinya (massa, volume, pusat gravitasi)


9

BAB III
ANALISIS UJIAN

3.1 Latihan 1 Analisa Tabung
1. Mulai Pro Engineer Wildfire 4.0
2. Atur direktori kerja
3. Klik File > New > Part dan beri nama Tabung > OK. Hilangkan tanda checklis pada
kotak use default template











Gambar 3.1 Pemilihan Gambar Part Tabung
4. Pilih satuan mmns_part_solid > OK
5. Klik Sketch > Pilih Plane Top dan Reference pilih Right > Sketch









Gambar 3.2 Pemilihan Plane Part Tabung
10

6. Buat lingkaran diameter 20 mm dengan mengklik center and point. Beri ukuran
dengan menggunakan Normal. Jika sudah klik Done










Gambar 3.3 Pembuatan Sketch Lingkaran dan Pemberian Ukuran Diameter
7. Klik Extrude Tool > Klik Sketch Tool > Masukan nilai Extrude yaitu 70 mm > Klik
Checklis.









Gambar 3.4 Parameter Extrude dan Hasil Extrude Part Tabung
8. Klik Applications > Pilih Mechanica





Gambar 3.5 Fungsi Mekanika
11

9. Kemudian muncul unit info sebagai konfirmasi unit satuan > klik Continue. Kemudian
akan muncul mechanica model setup, pilih jenis structure > Ok.








Gambar 3.6 Unit Info dan Mechanica Model Setup
10. Klik Displacement Constraint, pilih references surface, kemudian pilih bagian bawah
tabung sebagai constraint > OK








Gambar 3.7 Displacement Constraint
11. Pilih Material dan tentukan jenis material, dalam hal ini gunakan material Steel,
untuk memilih steel klik double pada steel > OK.







Gambar 3.8 Pemilihan Material Tabung

12

12. Klik Material Assignment > OK







Gambar 3.9 Material Assignment
13. Klik Force/Moment Load > Pilih References Surface, klik bagian atas tabung >
Masukan nilai force pada Y sebesar 1000 > OK








Gambar 3.10 Force / Moment Load
14. Klik Mechanica Analysis/Studies. Klik File > New Static > ubah nama menjadi
Analisa_Tabung > OK









Gambar 3.11 Mechanica Analysis/Studies dan Static Analysis Definition
13

15. Klik Start Run > Yes. Maka muncul kotak diagnosa. Pastikan bahwa di kotak tersebut
terdapat tulisan Run Completed > Close








Gambar 3.12 Diagnotics : Analysis
16. Klik review result of design > Pilih jenis Display Fringe > Pada tab Quantity Pilih
Stress > Klik tab Display opsi > checklis kotak Animate dan pilih frame 20 > OK
and Show.






Gambar 3.13 Hasil/Result Dengan Jenis Display Fringe
17. Untuk mengetahui titik kritis dan stress maksimum yang dialami oleh benda klik info
> view max. Stress maksimum nya adalah 3.558 N/mm
2
.
18. Untuk menampilkan hasil stress berupa grafik klik insert a new definition > Pilih
Analisa_Tabung > Open. Pilih jenis diplay Graph > klik panah pada Graph
Location > Pilih sisi atas tabung > OK > OK > OK and Show






Gambar 3.14 Pengaturan Opsi Display Graph
14



Gambar 3.15 Hasil/Result dengan Jenis Display Graph
19. Untuk menyimpan file, ubah dulu ke dalam menu standard, klik Applications >
Standard.

3.2 Latihan 2 Analisa Bracket
1. Mulai Pro Engineer Wildfire 4.0
2. Atur direktori kerja
3. Klik File > New > Part dan beri nama Bracket > OK. Hilangkan tanda checklis pada
kotak use default template









Gambar 3.16 Pemilihan Gambar Part Bracket
4. Pilih satuan mmns_part_solid > OK
15

5. Buatlah Part Seperti dibawah ini dan lakukan extrution setebal 2.5 mm







Gambar 3.17 Sketch Braket
6. Setelah selesai membuat part. Simpan part.
7. Aktifkan Mechanica Structure dengan mengklik Application > Mechanica.







Gambar 3.18 Fungsi Mekanika
8. Konfirmasi system satuan, klik continue











Gambar 3.19 Satuan mmks
16

9. Pilih Structure dari menu Mechanica
10. Tentukan material yang akan digunakan, pilihlah steel dan lakukanlah double klik.
11. Pilih Assign steel sebagai material braket prt. Dengan mengklik Assign > Part pilih
braket prt dan pilih OK













Gambar 3.20 Fungsi Material
12. Tutup kotak dialog material.
13. Buat konstrain tepi dengan mengklik Constraints > New > Edge / Curve
14. Buat Constraint set baru dengan nama Las. Pilih tepi atas depan dengan mengklik kiri
dan tepi bawah depan braket sebagai kurva referensi dengan menekan CTRL + Klik
kiri. Matikan semua dof . Model akan tampak seperti gambar :












Gambar 3.21 Fungsi Konstrain
Material
Assign Material
17

15. Setelah menentukan konstrain, model harus tampak seperti ini :








Gambar 3.22 Aplikasi Konstrain
Dalam latihan ini, beban braket harus dihitung menggunakan kondisi pembebanan yang
realistis. Dalam kenyataan rack dipasang pada braket dengan menggunakan dua baut.
Diagram benda bebas dibuat seperti gambar berikut :




Gambar 3.23 Pemodelan Beban
Karena system persamaan adalah tidak tentu, maka harus dibuat asumsi Ay = By dan
perhitungan tarik menghasilkan :
Ax =-889 N Ay = 44.5 N Bx =889 N By = 44.5 N
16. Buat beban bearing dengan klik Loads > New > Bearing
17. Beri nama Load set dengan beban_bearing
18. Pilih tepi bawah depan dari lubang atas sebagai lubang bearing.
19. Biarkan pilihan default gaya Component. Edit komponen X pada 889 dan Y pada -
44.5 dan Z pada 0.
18

20. Preview hasilnya, system menyajikan distribusi beban seperti pada gambar :





Gambar 3.24 Pembebanan Model Bearing
21. Buat beban bearing lain, pada tepi bawah depan dan lubang bawah dengan
menggunakan prosedur yang sama.
22. Nama Load set : beban_bearing
23. Berikan pilihan default gaya pada Component. Edit komponen X dengan 889, Y
dengan 44.5 dan Z dengan 0.
24. Karena tebal part braket tipis. Maka lakukan idealisasi shell.
25. Buat permukaan shell dengan klik Idealization > Shell > Mid Surface.
26. Klik New. Pilih permukaan depan dengan klik kiri dan belakang permukaan model
dengan menekan CTRL + Klik kiri. Mechanica membuat pasangan tersebut berwarna
merah dan kuning seperti gambar dibawah ini :








Gambar 3.25 Fungsi Shell
Fungsi Shell
19

27. Klik Autogem ( Automatic Geometry Element Mesh ) untuk memulai pembuatan
elemen shell.
28. Klik Create untuk secara otomatis membuat elemen shell. Setelah proses pembuatan
selesai model tampak seperti pada gambar berikut :





Gambar 3.26 Fungsi Autogem
29. Klik Analisys / Studies
30. Buat analisi statis baru dengan mengklik File > New Static
31. Namakan analisis dengan braket_statis
32. Klik las sebagai konstrain
33. Klik beban_bearing sebagai load set. Klik load set 1 untuk membatalkannya sebagai
load set.
34. Pada tab convergence, pastikan bahwa konvergen diset pada single pass adaptive.
35. Pada tab Output, set plotting grid output pada 7.
36. Klik OK untuk menutup kotak dialog Static Analisys Definition.





Gambar 3.27 Fungsi Anaysis Studies
37. Klik info > status untuk menampilkan window ringkasan proses analisis
Fungsi AutoGem
Fungsi Analysys /
Studies
20

38. Setelah direview parameter yang diperlukan. Klik close untu keluar dari kotak dialog
analysis dan studies.
39. Klik result untuk memulai kreasi hasil. Jangan simpan model jika muncul pertanyaan.
40. Klik Insert > Result window untuk membuat window baru yang menampilkan
tegangan pada part.
41. Beri nama window dengan braket_max_vm
42. Ubah judul menjadi maximum von misses.
43. Pilih direktori desaign study dengan mencari braket_statis dan klik open.
44. Pastikan bahwa jenis tampilan adalah fringe.
45. Pastikan Quantity adalah Strees.
46. Pastikan bahwa Component diset pada Von Mises.
47. Pada tab Display Option. Hilangkan pilihan Continuous Tone jika perlu.
48. Periksa pilihan Deformed dengan skala 10 %
49. Periksa pilihan animasi dan tentukan 16 Frame.
50. Pastikan Auto Start dan Continus Loop aktif.
51. Klik Ok and Show untuk mengakhiri definisi dan menampilkan window hasil.





Gambar 3.28 Fungsi Result




Gambar 3.29 Hasil/Result
Nilai Tegangan Area
Tegangan Maksimum
21

Dari hasil simulasi anaisis dapat dilihat area yang mempunyai tegangan paling tinggi
berdasarkan warna. Dan besaran nominal tegangannya dari minimum sampai maksimum.
Untuk tegangan maksimum disimbolkan dengan warna merah sedangkan untuk minimum
disimbolkan dengan warna biru.
3.3 Analisis Idealisasi Beam
Idealisasi adalah pendekatan matematika pada geometri model. Mechanica
menggunakan idealisasi untuk mensimulasikan prilaku rancangan. Mechanica
menghitung tegangan, regangan dan nilai lain untuk masing masing idealisasi atau
elemen. Kita dapat memilih dari beberapa jenis idealisasi yang berbeda untuk
menyederhanakan rancangan saat menjalankan analisa.
1. Mulai Pro Engineer Wildfire 4.0
2. Atur direktori kerja
3. Klik File > New > Part dan beri nama idealisasi_beam
4. Edit satuan dengan system mmks ( millimeter, Kilogram, Sekon )
5. Buatlah Sketsa kurva datum seperti pada gambar dibawah ini. Pilihlah Front sebagai
bidang skets.








Gambar 3.30 Sketch Idealisasi Beam
6. Aktifkan mode Mechanica Structure.
7. Tambahkan beam baru dengan nama hollow_tube.
Dari menu Mechanica Structure pilih Idealization > Beams > New
22





Gambar 3.31 Fungsi Idealisasi Beam
8. Untuk references, pilih Edge / Curva dan pilih semua kurva pada model.
9. Untuk arah Y, pilih vector dalam WCS dan ketik 0,0,1 masing masing untuk arah X,
Y, dan Z.
10. Untuk section, klik more untuk menambahkan sebuah penampang.
11. Klik New untuk menambahkan penampang beam dengan nama hollow_circle.
12. Set jenis penampang pada hollow_circle dengan jari jari luar 12.5 dan jari jari
dalam 8.75






Gambar 3.32 Definisi Beam Section
13. Ketika selesai, tampil ikon sepanjang masing masing beam seperti gambar berikut :





Gambar 3.33 Pemodelan Ikon Beam
Fungsi Idealization Beams
23

14. Pindah ke pandangan depan dan buat titik datum PNT1, dengan memilih Features >
Datum Point > Circle.
15. Buat titik datum lain PNT2 seperti pada gambar berikut :







Gambar 3.34 Pemodelan Point
16. Buat sebuah masa pada PNT1, pilih Idealization > Mass > New
17. Ambil PNT1 sebagai referensi dan tipe sample. Ketik 100 sebagai properti massa.
Ikon masa akan tampil.
18. Buat pegas antara PNT2 dan dasar, pilih Idealization > Springs > New
19. Pilih To Ground sebagai type dan PNT2 sebagai referensi. Untuk property pegas ketik
More dan New dan ketik 10, 1000, 10 untuk Kxx, Kyy dan Kzz dan biarkan default
lainnya.
20. Kita dapat menyembunyikan ikon Idealization dan tampilan simulasi. Pilih View >
Simulation Display dan klik tab Modeling Entities.
21. Jalankan fungsi Autogem seperti latihan pertama, hasil dari fungsi Autogem akan
seperti gambar berikut :




Gambar 3.35 Pemodelan Autogem Beam
Point 1
Point 2
24

22. Setelah Autogem dijalankan, close Autogem dan jalankan Mechanica Analiysis
Studies kemudian lihat hasilnya di result. Maka hasil result akan seperti gambart di
bawah ini.










Gambar 3.36 Pemodelan Result Beam
Dari hasil result diketahui bahwa batang yang paling maksimum tegangannya adalah
batang paling belakang yang dijadikan sample batang untuk grafik. Dari hasil grafik bis
adilihat bahwa titik tegangan paling maksimum terletak di kordinat 50 mm dari titik tumpuan
bawah. Sedangkan batang yang mengalami tegangan paling minimum terletak di area bracing
( Cremona ), karena berwarna biru.

3.5 Analisis Tangki
1. Mulai Pro Engineer Wildfire 4.0
2. Atur direktori kerja
3. Klik File > New > Part dan beri nama Tangki > OK. Hilangkan tanda checklis pada
kotak use default template
4.
Sample Batang
25











Gambar 3.37 Pemilihan Jenis Gambar Part Tangki
5. Pilih satuan mmns_part_solid > OK
6. Klik Sketch > Pilih Plane Top dan Reference pilih Right > Sketch









Gambar 3.38 Pemilihan Plane Part Tabung
7. Buatlah lingkaran dengan menggunakan center and point.








3.39 Sketch lingkaran tangki
26

8. Klik Extrude > masukan nilai 1500 > chekclis








3.40 Extrusi Tangki
9. Buatlah radius pada sisi bawah tangki dengan cara klik round > masukan nilai 70








3.41 Radius pada tangki
10. Klik Shell > pilih bagian atas tabung > masukan nilai 20 > klik chekclis







Gambar 3.42 Shell pada tangki




27

11. Klik Applications > Pilih Mechanica







Gambar 3.43 Fungsi Mekanika
12. Kemudian muncul unit info sebagai konfirmasi unit satuan > klik Continue.
Kemudian akan muncul mechanica model setup, pilih jenis structure > Ok.









Gambar 3.44 Unit Info dan Mechanica Model Setup

13. Klik Insert > klik midsurface > pada menu manager klik autodetect > klik done.









Gambar 3.45 Idealisasi Shell
28

14. Klik Displacement Constraint > pilih bagian bawah tangki > ok









Gambar 3.46 Displacement Constraint Tangki
15. Pilih Material dan tentukan jenis material, dalam hal ini gunakan material Steel,
untuk memilih steel klik double pada steel > OK.






Gambar 3.47 Pemilihan Material Tabung
16. Klik Material Assignment > OK









Gambar 3.48 Material Assignment
17. Klik pressure load > pilih setiap sisi dalam permukaan tabung > masukan nilai
pressure load sebesar 0.014715 Mpa. Karena nilai pressure tidak sama dalam setiap
29

ketinggian tangki, maka klik advanced. Pada kotak spatial variation pilih function
of coordinates. Selanjutnya klik f(x) > new > pada kotak nama tuliskan persamaan
linier dan pada kotak definition klik -y > OK > OK








Gambar 3.49 Pressure Load dan Function Definition
18. Maka hasil pressure load akan menjadi seperti gambar dibawah ini :








Gambar 3.50 Pressure Load Tangki
19. Klik Mechanica Analysis / Studies > File > New Static > Masukan Nama
Analysis_Tangki > OK








Gambar 3.51 Static Analysis Definition
30

20. Klik Start Run > Yes. Maka muncul kotak diagnosa. Pastikan bahwa di kotak tersebut
terdapat tulisan Run Completed > Close










Gambar 3.52 Diagnotics : Analysis
21. Klik review result of design > Pilih jenis Display Fringe > Pada tab Quantity Pilih
Stress > Klik tab Display opsi > checklis kotak Animate dan pilih frame 20 > OK
and Show.










Gambar 3.53 Hasil / Result dengan Jenis Display Fringe
6. Untuk mengetahui titik kritis dan stress maksimum yang dialami oleh benda klik info >
view max. Stress maksimum nya adalah 373,5 N/mm
2
.
7. Untuk menampilkan hasil stress berupa grafik klik insert a new definition > Pilih
Analisa_Tangki > Open. Pilih jenis diplay Graph > klik panah pada Graph
Location > Pilih sisi lingkaran bagian bawah > OK > OK > OK and Show
31











Gambar 3.54 Pengaturan jenis display graph









Gambar 3.55 Hasil / Result dengan Jenis Display Graph












32

BAB IV
ANALISIS UJIAN PRAKTIKUM

4.1 Ujian Tengah Semester
1. Mulai Pro Engineer Wildfire 4.0
2. Atur direktori kerja
3. Klik File > New > Part dan beri nama UTS > OK. Hilangkan tanda checklis pada
kotak use default template











Gambar 4.1 Pemilihan Jenis Gambar UTS
4. Pilih satuan mmns_part_solid > OK
5. Klik Sketch > Pilih Plane Front dan Reference pilih Right > Sketch









Gambar 4.2 Pemilihan Plane Part Tabung

33

6. Buatlah sketch alas dengan menggunakan rectangle dan beri ukuran seperti dibawah
ini :




Gambar 4.3 sketch alas
7. Extrude sketch alas sepanjang 100 mm dengan menggunakan extrude on both side




Gambar 4.4 Extrude Alas
8. Buat sketch lingkaran dengan menggunakan front sebagai plane, dengan references
right. Dan buat sketch seperti dibawah ini :





Gambar 4.5 Sketch Lingkaran
9. Extrusi sketch lingkaran dengan menggunakan extrude on both side dan masukan
nilai 20.
34







Gambar 4.6 Extrude sketch lingkaran
10. Klik Applications > Pilih Mechanica







Gambar 4.7 Fungsi Mekanika
11. Kemudian muncul unit info sebagai konfirmasi unit satuan > klik Continue.
Kemudian akan muncul mechanica model setup, pilih jenis structure > Ok.









Gambar 4.8 Unit Info dan Mechanica Model Setup


35

12. Klik Displacement Constraint dan pilih bagian bawah.






Gambar 4.9 Displacement Constraint
13. Pilih Material dan tentukan jenis material, dalam hal ini gunakan material FE60,
untuk memilih FE60 klik double pada FE60 > OK.







Gambar 4.10 Pemilihan Material Tabung
14. Klik Material Assignment > OK








Gambar 4.11 Material Assignment

36

15. Masukan load dengan menggunakan bearing load pada sisi lingkaran dan pilih X
masukan nilai 981 N.




Gambar 4.12 Bearing Load
16. Klik Mechanica Analysis/Studies. Klik File > New Static > ubah nama menjadi
Analisa_Tabung > OK








Gambar 4.13 Mechanica Analysis/Studies dan Static Analysis Definition

17. Klik Start Run > Yes. Maka muncul kotak diagnosa. Pastikan bahwa di kotak tersebut
terdapat tulisan Run Completed > Close






Gambar4.14 Diagnotics
37

18. Klik review result of design > Pilih jenis Display Fringe > Pada tab Quantity Pilih
Stress > Klik tab Display opsi > checklis kotak Animate dan pilih frame 20 > OK
and Show.





Gambar 4.15 Hasil/Result dengan Jenis Display Fringe
19. Untuk mengetahui titik kritis dan stress maksimum yang dialami oleh benda klik info
> view max. Stress maksimum nya adalah 5.983 N/mm
2
.
20. Untuk menampilkan hasil stress berupa grafik klik insert a new definition > Pilih
Analisa_UTS > Open. Pilih jenis diplay Graph > klik panah pada Graph Location
> Pilih sisi lingkaran yang terkena beban > OK > OK > OK and Show





Gambar 4.16 Pengaturan jenis display graph





Gambar 4.17 Hasil/Result dengan jenis display graph
38

Tensile Strength Yield Point Breaking Strain C
N/mm2 N/mm2 % %
Fe-60 590 335 15 0.35
Fe-70 690 365 10 0.50
Material Type
1.2 Pertanyaan UTS
1. Berapa stress von mises maksimum yang mampu diterima oleh benda
tersebut?
Stress von mises maksimum yang mampu diterima oleh benda yaitu 5.983
N/mm
2
.
2. Dimana titik kritis yang di alami oleh benda kerja ?
Titik kritis benda



3. Aman atau tidak benda tersebut untuk diproduksi. Jelaskan!
Suatu benda dapat dikatakan aman apabila stress maksimum von mises lebih
kecil daripada yield point dari material yang digunakan.
Tabel 4.1 Properties Material




Material yang digunakan adalah Fe-60 dengan nilai yield point 335N/mm
2

(lihat tabel 4.1). hasil analisa dengan menggunakan software pro engineer
menunjukan bahwa stress maksimumnya adalah 5.983 N/mm
2
. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa benda tersebut aman untuk diproduksi karena stress
maksimumnya lebih kecil daripada yield point material.







39

1.3 Ujian Akhir Semester
1. Mulai Pro Engineer Wildfire 4.0
2. Atur direktori kerja
3. Klik File > New > Part dan beri nama UAS_1B > OK. Hilangkan tanda checklis
pada kotak use default template










Gambar 4.18 Pemilihan Jenis Gambar UAS_1A
4. Pilih satuan mmns_part_solid > OK
5. Klik Sketch > Pilih Plane Front dan Reference pilih Right > Sketch.









Gambar 4.19 Pemilihan Plane UAS 1A




40


6. Buatlah sketch seperti dibawah ini dengan menggunakan circle. Jika sudah klik
checklish









Gambar 4.20 Sketch Soal 1 A

Gambar 4. 21 Sesudah di extrude
7. Klik Applications > Pilih Mechanica









Gambar 4.22 Fungsi Mekanika
8. Kemudian muncul unit info sebagai konfirmasi unit satuan > klik Continue.
Kemudian akan muncul mechanica model setup, pilih jenis structure > Ok.

41








Gambar 4.23 Unit Info dan Mechanica Model Setup
9. Klik Displacement Constraint > pada kotak references ganti menjadi points > pilih
titik pada masing-masing ujung garis.









Gambar 4. 24 Displacement Constraint
10. Pilih Material dan tentukan jenis material, dalam hal ini gunakan material STEEL,
untuk memilih STEEL klik double pada STEEL > OK.










Gambar 4.25 Pemilihan Material
42


11. Masukan Force pada titik A dan B dengan menggunakan Force/Load > pada kotak
references pilih surface = 500 x 9.81





Gambar 4.26 Beban pada surface
12. Klik Mechanica Analysis/Studies. Klik File > New Static > ubah nama menjadi
Analisa_UAS_A > OK








Gambar 4.27 Mechanica Analysis/Studies dan Static Analysis Definition
13. Klik Start Run > Yes. Maka muncul kotak diagnosa. Pastikan bahwa di kotak tersebut
terdapat tulisan Run Completed > Close





Gambar 4.28 Diagnotics
43

14. Klik review result of design > Pilih jenis Display Fringe > Pada tab Quantity Pilih
Stress > Klik tab Display opsi > checklis kotak Animate dan pilih frame 20 > OK
and Show.

Gambar 4.28 Hasil/Result dengan Jenis Display Fringe
15. Untuk mengetahui titik kritis dan stress maksimum yang dialami oleh benda klik info
> view max. Stress maksimum nya adalah 8.65 N/mm
2
.


1.4 Pertanyaan UAS soal 1 A
1. Berapa Tegangan Kerja yang terjadi pada benda tersebut ?
= 8.65 N/mm
2
= 8.65 x 10
6
Pascal (Pa)






44

BAB V
KESIMPULAN

Dalam perancangan dan simulasi tentang mekanik dibutuhkan soft ware yang membantu
kita dalam menyelesaikan masalah. Dalam sofware tersebut pun terdapat komponen-
komponen mekanika sehingga keakurasian analisa lebih tinggi, dengan adanya simulasi
memudahkan engineer dalam perancangan perancangan tersebut.
Pada bab ini, setelah melewati beberapa tahapan dalam pembuatan model dengan
software PRO Engineer. Apabila model yang dibuat sesuai maka proses-proses yang harus
dilalui dalam proses pembauatannya akan dapat dilakukan. Apabila terdapat beberapa error
dalam pembuatannya, itu berarti ada proses yang belum komplit atau mengalami kendala.

Anda mungkin juga menyukai