Anda di halaman 1dari 10

1. Apakah arti stomatitis ?

a. Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membrane mukosa mulut (Nursalam dkk,
2005)
b. Stomatitis merupakan gangguan di rongga mulut, berupa bercak putih kekuningan dengan
permukaan agak cekung (Rita Juniriani Primisasiki, 2007)
c. Stomatitis merupakan luka membulat dan berwarna putih yang dikelilingi oleh keadaan
selaput lender yang memerah (Agus Susanto, 2007)
d. Stomatitis adalah radang rongga mulut (Ahmad Ramali, 2000)

2. Apakah tanda dan gejala klinis dari RAS ?
a. Minor RAS (MiRAS), terjadi lebih dari 80% dari semua kasus RAS yang ditandai oleh ulser
bulat atau oval, dangkal dengan diameter < 10 mm dan dikelilingi oleh pinggiran yang
eritematus. MiRAS biasanya mengenai daerah-daerah non-keratin seperti mukosa labial,
mukosa bukal dan dasar mulut, tetapi tidak mengenai daerah keratin seperti gingiva,
palatum atau dorsum lidah. Sebagian besar terjadi pada masa anak-anak. Lesi berulang
dengan frekuensi yang bermacam-macam, dalam beberapa waktu 1-5 ulser bisa muncul
dan sembuh dalam waktu 10-14 hari tanpa meninggalkan bekas.(3,4)
b. Major RAS (MaRAS), biasa juga disebut periadenitis mucosa necrotica recurrens yang
diderita oleh kira-kira 10% penderita RAS. Bentuk lesi serupa dengan minor RAS, tetapi
ulser berdiameter > 10 mm, tunggal atau jamak dengan menimbulkan rasa sakit.
Demam, disfagia dan malaise terkadang muncul pada awal munculnya penyakit. Sering
terdapat pada bibir, palatum molle dan dapat terjadi pada bagian mana saja dari
mukosa mulut. Ulser berlangsung selama 6 minggu atau lebih dan sembuh dengan
meninggalkan jaringan parut.(3,5)
c. Herpetiform RAS (HuRAS), terdapat hanya 5-10% dari semua kasus RAS. Nama ini
digunakan karena mirip dengan lesi intraoral pada infeksi virus herpes simplex primer
(HSV), tetapi HSV tidak mempunyai peran etiologi pada HuRAS atau dalam setiap bentuk
ulser RAS lainnya. Bentuk lesi ini ditandai dengan ulser-ulser kecil, berbentuk bulat,
sakit, penyebarannya luas dan dapat menyebar di rongga mulut. 100 ulser kecil bisa
muncul pada satu waktu, dengan diameter 1-3 mm, bila pecah bersatu ukuran lesi
menjadi lebih besar. Ulser akan sembuh dalam waktu 10-14 hari tanpa meninggalkan
bekas.

3. Etiologi RAS ?
Unknown, merupakan faktor predisposisi :
Faktor herediter, misalnya kesamaan yang tinggi pada anak kembar, dan pada anak-anak yang
kedua orangtuanya menderita RAS
Hematologik defisiensi terutama zat besi, folat, vitamin B12
Alergi terhadap makanan seperti susu, keju, gandum dan terigu
Gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi). Terbentuknya RAS ini pada
fase luteal dari siklus haid pada beberapa penderita wanita
Abnormalitas immunologis atau hipersensitif terhadap organisme oral seperti
Streptococcus sanguis
Trauma lokal
Stress psikologis
Pada penderita yang sering merokok juga bisa menjadi penyebab dari RAS. Pembentukan ulser
pada perokok yang dahulunya bebas simtom, ketika kebiasaan merokok dihentikan
4. Pemeriksaan dan penatalaksanaan RAS ?
Perawatan RAS biasanya berupa perawatan suportif. Tujuan utama dari perawatan ini adalah
untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan. Obat-obat yang biasa digunakan
adalah kortikosteroid topikal, analgesik, dan antimikroba. Untuk kasus ringan dapat
diaplikasikan obat topikal seperti orabase. Sebagai pereda rasa sakit dapat diberikan topikal
anestesi.
Kasus berat dapat diaplikasikan preparat kortikosteroid topikal, seperti triamcinolon atau
fluorometholon (2-3 kali sehari setelah makan dan menjelang tidur). Tetrasiklin obat kumur dan
gel dapat mempersingkat waktu penyembuhan ulser. Pada pasien ulser major atau multiple
ulser minor yang parah yang tidak responsif terhadap terapi topikal, diberikan terapi sistemik.(5)
Untuk menghindari terjadinya RAS, diantaranya dengan menjaga kebersihan rongga mulut serta
mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama pada makanan yang mengandung vitamin B12 dan
zat besi. Selain itu, dianjurkan juga untuk menghindari stres.(7)

2. Vitamin B12
Vitamin B12 (kobalamin) adalah vitamin larut air yang sangat penting. Berbeda dengan vitamin
larut air lainnya tidak cepat dikeluarkan dalam urin, tetapi dikumpulkan dan disimpan dalam
hati, ginjal dan beberapa jaringan tubuh lainnya. Kekurangan vitamin B12 tidak saja terjadi
karena asupannya yang kurang. Asupan vitamin lain berlebihan pun dapat mengakibatkan
defisiensi B12. Misalnya, karena berlebihan mengkonsumsi vitamin C.(8,9)
Banyak sekali fungsi kobalamin dalam tubuh. Vitamin ini dikenal sebagai penjaga nafsu makan
dan mencegah terjadinya anemia (kurang darah) dengan membentuk sel darah merah. Karena
peranannya dalam pembentukan sel, defisiensi kobalamin bisa mengganggu pembentukan sel
darah merah, sehingga menimbulkan berkurangnya jumlah sel darah merah. Akibatnya, terjadi
anemia. Gejalanya meliputi kelelahan, kehilangan nafsu makan, diare, dan murung.(8,9)
Defisiensi berat vitamin B12 potensial menyebabkan bentuk anemia fatal yang disebut
Pernicious anemia. Vitamin B12 hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, timbulnya gejala
defisiensi berat itu perlu waktu lima tahun atau lebih. Ketika gejalanya muncul ke permukaan,
biasanya pada usia pertengahan, defisiensi itu lebih karena penyakit pencernaan atau gangguan
penyerapan daripada karena menu yang miskin B12, kecuali bagi yang vegetarian berat.(8,9)
Vitamin B12 berfungsi sebagai pendonor metil dan bekerja sebagai asam folat untuk sintesa
DNA dan sel darah merah serta mencegah kerusakan sistem saraf dengan membantu
pembentukan mielin pada urat saraf.(8,9)
Karena berperan dalam melindungi fungsi saraf, defisiensi kobalamin bisa menimbulkan
pembentukan sel saraf terganggu, dan mengakibatkan kerusakan sistem saraf. Gejalanya,
kehilangan daya ingat dan orientasi, gampang bingung, delusi (berkhayal), kelelahan, kehilangan
keseimbangan, refleks menurun, mati rasa, geli di tangan dan kaki, serta pendengaran
terganggu.
Sumber utama kobalamin antara lain daging beserta produk olahannya, ginjal, hati, kerang,
ketam, kepiting, ikan (salmon, tuna), berbagai makanan laut (seafood) lain, unggas, dan telur.
Termasuk susu dan produk olahannya.
Sumber lainnya adalah miso (produk fermentasi kedelai, semacam tauco) dan tempe (terutama
yang dibuat secara tradisional). Pada tempe buatan pabrik tidak ditemukan kobalamin. Bagi
kaum vegetarian yang akan meningkatkan jumlah vitamin B12, dapat makan sereal ataupun
susu kedelai yang diperkaya dengan vitamin dan mineral.(9)

3. Perawatan RAS dengan Vitamin B12
Berdasarkan penelitian dari Ilia Volkov, Inna Rudoy, Roni Peleg dan Yan Press, diperoleh hasil
bahwa vitamin B12 dapat digunakan untuk perawatan RAS. Pada penelitian ini, 15 pasien
penderita RAS dirawat dengan vitamin B12 selama 4 tahun. Pasien ditanya apakah ulser
berulang. Sebelum dilakukan terapi vitamin B12 telah dilakukan penilaian terhadap jumlah
darah dan vitamin B12 plasma serta asam folat dapat diperkirakan. Digunakan satu dari dua
terapi yang dianjurkan yaitu:
(1) Injeksi vitamin B12 IM (1000 mcg per minggu untuk bulan pertama dan kemudian 1000 mcg
per bulan) untuk pasien dengan level serum vitamin B12 dibawah 100 pg/ml, pasien dengan
neuropathy peripheral atau anemia makrocytik, dan pasien berasal dari golongan sosioekonomi
bawah.
(2) Tablet vitamin B12 sublingual (1000 mcg) per hari.
Tidak ada perawatan lain yang diberikan untuk penderita RAS selama perawatan dan pada
waktu follow-up. Periode follow-up mulai dari 3 bulan sampai 4 tahun.
Hasil dari penelitian tersebut :
Sembilan pasien (60%) adalah laki-laki. Usia rata-rata umur 15-86 tahun. Populasi pasien berasal
dari etnik heterogen yaitu 8 bangsa Yahudi dan 7 suku Badui.
Sebelas dari 15 pasien (73%) dirawat dengan injeksi IM, dalam banyak kasus dihubungkan
dengan pertimbangan sosial ekonomi. Hasil dari perawatan dilihat pada tabel 1 dan gambar 4.
Sebelas pasien dilaporkan sembuh cepat dari RAS selama perawatan dan empat dilaporkan
terjadi pengurangan frekuensi dan keparahan RAS. Dua dari empat pasien tidak melaporkan
kesembuhan perawatan dengan vitamin B12 sublingual. Dua pasien lainnya yang dirawat
dengan vitamin B12 IM, mempunyai periode waktu sembuh lama (lebih dari 2 bulan). Apabila
dua pasien ini mendapat injeksi IM maka ulser tersebut akan hilang sepenuhnya.
5. Tahapan RAS ?
Tahap perkembangan SAR dibagi kepada 4 tahap yaitu:
a. Tahap premonitori, terjadi pada 24 jam pertama perkembangan lesi SAR. Pada waktu
prodromal, pasien akan merasakan sensasi mulut terbakar pada tempat dimana lesi akan
muncul. Secara mikroskopis sel-sel mononuklear akan menginfeksi epitelium, dan edema
akan mulai berkembang.
b. Tahap pre-ulserasi, terjadi pada 18-72 jam pertama perkembangan lesi SAR. Pada tahap ini,
makula dan papula akan berkembang dengan tepi eritematus. Intensitas rasa nyeri akan
meningkat sewaktu tahap pre-ulserasi ini.
c. Tahap ulseratif akan berlanjut selama beberapa hari hingga 2 minggu. Pada tahap ini papula-
papula akan berulserasi dan ulser itu akan diselaputi oleh lapisan fibromembranous yang
akan diikuti oleh intensitas nyeri yang berkurang.
d. Tahap penyembuhan, terjadi pada hari ke - 4 hingga 35. Ulser tersebut akan ditutupi oleh
epitelium. Penyembuhan luka terjadi dan sering tidak meninggalkan jaringan parut dimana
lesi SAR pernah muncul. Semua lesi SAR menyembuh dan lesi baru berkembang
6. Macam lesi ?
Lesi adalah suatu kelainan patologis pada jaringan yangmenimbulkan gejala/simtom. Lesi terbagi
atas 2 macam, yaitu lesi primer (lesi pertama kali timbul) dan lesi sekunder (timbul setelah lesi primer).
Berikut adalah macam-macam lesi lunak pada rongga mulut:
I.Lesi Primer
No Nama
Lesi
Keterangan Gambar Lesi
1 Makula - Titik sampai bercak
- Diameter dari beberapa mm hingga cm
b. Warna :
Berasal dari vaskularisasi
Warna : Merah
kecoklatan
Bila ditekan bewarnapucat
Misalnya : Hiperemia

Berasal dari Pigmen darah
Warna :Merah
Kebiruan
Misalnya : Petechiae,
purpura, ecymosis
(hematom)


Berasal dari Pigmen Melanin
Warna : Biru
Kecoklatan
Misalnya :
Hiperpigmentasi

2 Papula

-Lesi yang membenjol padat
-Kurang dari 1cm diameternya
- Permukaan papula : Erosi atau deskuamasi
- Makula dan papula terasa gatal, rasa terbakar dan
nyeri
Misalnya :
- Lichen Planus (pada mukosa) adalah papula
keputihan
- Fordyces spot adalah anomali pertumbuhan
dimana kelenjar lemak tumbuh ektopik


3 Plak

-Ukuran diameternya lebih besar dari 1 cm
Misalnya :
- Leukoplakia (Lesi pra-ganas, lesi ini bisa menjadi
ganas)


4 Nodula - Suatu massa yang padat
- Membenjol yang tebal dan kurang dari 1 cm
diameternya
- Tumor jinak dari jaringan ikat yang terjadi karena
iritasi kronis (iritasi ringan yang terus menerus)
- Dapat hilang sendiri atau tidak, setelah iritasi kronis
dihilangkan (misal eksisi)
Misalnya :
- Iritasi fibroma


5 Vesikula - Suatu benjolan kulit berisi cairan dan berbatas jelas
- Diameternya kurang dari 1cm
Misalnya :
- Cacar Air


6 Bula - Suatu benjolan kulit berisi cairan yang lebih besar
dari 1 cm diameternya
- Dapat terbentuk karena adanya trauma mekanis
atau gesekan
Misalnya :
- Pemphigus Vulgaris


7 Postula - Suatu vesikel yang berisi eksudat purulen
Misalnya :
- Penyakit Impetigo, pada kulit berupa bisul-bisul
kecil


8 Keratosis - Penebalan yang abnormal dari lapisan terluar epitel
(stratum korneum)
- Bewarna putih keabuan
Misalnya :
- Linea Alba bukalis
- Leukoplakia
- Lichen Planus


9 Wheals -Suatu papula atau plak yang bewarna merah muda ,
edema, dan berisi serum
- Edema kulit yang menjadi gelembung yang hanya
muncul singkat dan menimbulkan rasa gatal
Misalnya :
- Gigitan nyamuk dan urtikaria


10 Tumor -Massa padat, besar, meninggi dan berukuran lebih
dari 1 sampai 2 cm
-Tumor bisa ganas atau jinak
Misalnya :
-Kanker payudara versus limfoma (tumor jinak yang
sebagian terbentuk sebagian besar dari jaringan
adipose)


II. Lesi Sekunder
No Nama Lesi Keterangan Gambar Lesi
1 Erosi -Hilangnya epitel di atas lapisan sel
basal
-Dapat sembuh tanpa jaringan parut
Misalnya :
-Kulit setelah mengalami suatu
lepuhan atau vesikel yang pecah

2 Ulseri -Hilangnya epidermis dan lapisan
kulit yang lebih dalam (Hilangnya
epitel yang meluas di bawah lapisan
sel basal
Misalnya :
-Reccurent Apthous Stomatitis
-Bechets Syndrome

3 Fisura -Retak linier pada kulit yang meluas
melalui epidermis dan memaparkan
dermis
- Dapat terjadi pada kulit kering dan
inflamasi kronis
-Suatu celah dalam epidermis
Misalnya :
-Fissure tongue
-Geographic tongue


4 Sikatriks -Pembentukan jaringan baru yang
berlebihan dalam proses
penyembuhan luka
Misalnya:
-Keloid

5 Deskuamasi -Pengelupasan lapisan epitel
(stratum korneum)
Bisa secara fisiologis Pelepasan
epitel sehingga kulit mengalami
regenerasi

9 Sinus -Suatu saluran yang memanjang dan
rongga supuratif , kista atau abses
Misalnya:
-Abses Periapikal



7. RAS telah diobati dengan beberapa treatment, mengapa tidak sembuh ?
a. RAS dapat sembuh sendiri sesuai dengan waktunya
b. Penanganan yang kurang tepat dari RAS
c. Adanya suspect keganasan pada RAS yang tidak kunjung sembuh dan bertambah besar dan
banyak
8. Hubungan RAS dengan imun tubuh ?
Rongga mulut dihuni oleh berjuta mikroorganisme, bisa berupa bakteri ataupun jamur. Karena
sistem kekebalan tubuh menurun, tubuh menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur
patogen dan menyerang jaringan mulut.
Salah satu penelitian mungungkapkan bahwa adanya respon imun yang berlebihan pada pasien
SAR sehingga menyebabkan ulserasi lokal pada mukosa. Respon imun itu berupa aksi sitotoksin
dari limfosit dan monosit pada mukosa mulut dimana pemicunya tidak diketahui.16 Menurut
Bazrafshani dkk, terdapat pengaruh dari IL-1B dan IL-6 terhadap resiko terjadinya SAR. Menurut
Martinez dkk, pada SAR terdapat adanya hubungan dengan pengeluaran IgA, total protein, dan
aliran saliva.
9. Apakah ada hubungan gigi depan crowded dengan RAS ?
Hanya sebagai faktor predisposisi, terutama pada terjadinya ulkus traumatikus dan biasanya gigi
dengan crowded teeth anterior lebih sukar dibersihkan sehingga OH menjadi buruk dan
kontaminasi bakteri semakin banyak.
10. Apakah ulkus traumatikus ?
Lesi yang terjadi akibat adanya kerusakan jaringan karena terkena trauma terus menerus.
betuknya cekung dan oval , tepi daerah lesi akan tampak lebih muda bagian tengah ulkus
berwarna kuning kelabu , biasanya karena trauma gosok gigi , jamur , biasanya terdapat di
mukosa bibir , tepi2 lidah , dan mukosa keras , tergigit , tepi gigi yang tajam , trauma yg di
karenakan gigi palsu di nama kan ulkus decubitus
11. Apakah ulkus pseudo apthousa ?
ULKUS PSEUDO-APTHOUSA
Defisiensi nutrisiEtiologi
Gambaran Klinis
-Ulkus blat-oval, kekuning-kuningan, cekung terletak pada mukosa tanpa keratin yang dapat
digerakkan.
Daerah-daerah yang umum terserang meliputi mukosa bibir, mukosa pipi, dasar mulut lidah,
dan kadang-kadang palatum lunak. Lidah dapat menunjukkan paila-papila yang atrofi.Predilesi
Tempat

Anda mungkin juga menyukai