TURBIN PELTON
LAPORAN
PRAKTIKUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
SEMESTER GENAP 2013/2014
OLEH :
KELOMPOK 11
1. Bagus Wicaksana 4212100059
2. Muhammad Abdul Rokim 4212100067
3. Dimas Kurniawan 4212100068
4. Mohammad Rosario Zamzami 4212100069
5. Gabriel Yusian Gandung 4212100071
6. Laurensius Henry Pratama Putra 4212100079
7. Dimas Eko Kuswantoro 4212100085
8. Muhammad Sidiq Prabowo 4212101021
9. Devi Hotnauli Samosir 4212101022
10. Aang Kunaifi 4213106011
LABORATORIUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
SEMESTER GENAP 2013/2014
Disusun Oleh:
KELOMPOK 11
1. Bagus Wicaksana 4212100059
2. Muhammad Abdul Rokim 4212100067
3. Dimas Kurniawan 4212100068
4. Mohammad Rosario Zamzami 4212100069
5. Gabriel Yusian Gandung 4212100071
6. Laurensius Henry Pratama Putra 4212100079
7. Dimas Eko Kuswantoro 4212100085
8. Muhammad Sidiq Prabowo 4212101021
9. Devi Hotnauli Samosir 4212101022
10. Aang Kunaifi 4213106011
Dengan ini Dapat Mengikuti Ujian Akhir Praktikum
Mengetahui/ Menyetujui
Kepala Laboratorium Mesin Fluida dan Sistem
LABORATORIUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
Sutopo Purwono Fitri, ST., M.Eng, Ph.D
NIP. 1975 1006 2002 12 1003
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
TURBIN PELTON
Disusun Oleh:
KELOMPOK 11
1. Bagus Wicaksana 4212100059
2. Muhammad Abdul Rokim 4212100067
3. Dimas Kurniawan 4212100068
4. Mohammad Rosario Zamzami 4212100069
5. Gabriel Yusian Gandung 4212100071
6. Laurensius Henry Pratama Putra 4212100079
7. Dimas Eko Kuswantoro 4212100085
8. Muhammad Sidiq Prabowo 4212101021
9. Devi Hotnauli Samosir 4212101022
10. Aang Kunaifi 4213106011
Dengan Ini Telah Menyelesaikan Praktikum Mesin Fluida dan Sistem
TURBIN PELTON
Mengetahui/Menyetujui
Grader
Grader,
Rafli Ramadani
4211 100 017
LABORATORIUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
LEMBAR ASISTENSI
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
TURBIN PELTON
No MATERI
TANGGAL
PENGESAHAN
GRADER
ABSTRAK
I. DASAR TEORI
II.
TAHAPAN
PRAKTIKUM
2.1 TUJUAN PRAKTIKUM
2.2 PERALATAN PRAKTIKUM
2.3 GAMBAR RANGKAIAN
2.4 PROSEDUR PRAKTIKUM
2.5 DATA HASIL PRAKTIKUM
III.
ANALISA DATA
3.1 PERHITUNGAN
3.2 ANALISA GRAFIK
IV.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN(HASIL PENGAMATAN)
LABORATORIUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
LEMBAR LOG-BOOK
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
TURBIN PELTON
NO MATERI PARAF WAKTU KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LABORATORIUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
ABSTRAK
Turbin merupakan alat berputar yang mengambil energi dari aliran fluida, dimana suatu turbin sederhana memiliki
satu bagian yang bergerak yang disebut asembli rotorblade.Turbin pelton merupakan turbin impuls yang prinsip
kerjanya mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik. Cara kerja turbin pelton adalah megubah energi
potensial menjadi energi kinetik dalam bentuk pancaran air, dimana pancaran air yang keluar dari mulut nozzle
diterima oleh sudu-sudu pada roda jalan, sehingga roda jalan berputar.Tujuan praktikum turbin pelton ini adalah
untuk mengetahui performansi atau efisiensi dari turbin pelton. Dalam praktikum turbin pelton ini alat - alat yang
digunakan adalah turbin pelton, pompa, pressure gauge, spear, indikator gaya rem, rem prony, tachometer, flow
meter, dan motor. Praktikum turbin pelton ini dimaksudkan untuk mengetahui unjuk kerja dari turbin. Dari
percobaan ini, kita akan memperoleh data-data yang diperoleh dari pengamatan kerja turbin pelton oleh berbagai
instrumen pengukuran yang digunakan. Data yang akan diperoleh adalah RPM, kapasitas (Q), tekanan (P), dan
head ketinggian. Variabel yang digunakan dalam praktikum turbin pelton ini adalah sebagai berikut, dimana
variabel kontrol terdiri dari panjang lengan dan diameter pipa, variabel manipulasi terdiri dari putaran turbin, dan
bukaan spear, putaran yang digunakan selama percobaan adalah 1300,1500,1700,1900,2100. Variabel responnya
terdiri dari debit (Q), tekanan (P), dan gaya rem (F). Kesimpulan yang kami ambil dari praktikum ini adalah
hubungan antara effisiensi dengan BHP adalah berbanding lurus. Sesuai rumus effisiensi = (BHP/WHP) x 100%.
Dalam dunia marine penggunaan turbin pelton masih jarang dipakai, namun dalam aplikasi darat turbin pelton
biasanya digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air.
ABSTRACT
Turbine is a rotating machine that takes energy from fluid flow, where a simple turbines have one moving part,
called a rotor assembly - blade. Pelton turbine is an impulse turbine working principle change of potential energy of
water into kinetic energy. The workings of pelton turbine is altering potential energy into kinetic energy in the form
of jets, where jets of water coming out of the mouth of the nozzle is received by the blade on the wheel, so the
wheel spins. The purpose this pelton turbine experiments is to determine the performance or efficiency of pelton
turbine. In this pelton turbine experimentsthe tools used is a pelton turbine, pump, pressure gauge, spear, indicator
style brake, Prony brake, tachometer, flow meters, and motors. Pelton turbine experiments was to determine the
performance of the turbine. From this experiments, we will obtain the data obtained from the observation of pelton
turbines work by various measuring instruments used. data to be obtained is RPM, capacity (Q), pressure (P), and
head height. Variables used in this pelton turbine experiments is as follows, where the control variables consist of
the length and diameter of the pipe, variable manipulation is consists of round pumps, turbine wheel, and the load
on the turbine and the response variable consists of a debit / Q, pressure / P, and style / F. Our conclusions are
drawn from this practical relationship between effisiensi with BHP is proportional. Suitable formula eff. = (BHP /
WHP) x 100%. At 1300-2100 rpm while the Q and F are proportional, but P value is from spear 1 to spear 3
constant . In the world of marineuse, pelton turbine did not find, but in the land application pelton turbines are
typically used for hydropower.
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
BAB I
DASAR TEORI
1.1. Pengertian
Turbin pelton atau disebut juga dengan turbin impuls merupakan suatu alat yang merubah energi
kinetik air yang diakibatkan adanya energi potensial dari air tersebut menjadi energi gerak rotasi pada
sumbu atau poros turbin tersebut.Roda pelton suatu turbin impuls adalah mesin rotodinamik yang paling
sederhana. Turbin pelton merupakan salah satu dari jenis turbin tekanan yang juga disebut turbin pancaran
bebas atau turbin impuls, hal ini dikarenakan air yang keluar dari nozzel tekanannya sama dengan
atmosfer sekitarnya. Sebagian energi dan tekanan ketika masuk ke sudu dari turbin dirubah menjadi
energi gerak.
Pada prinsipnya terdiri dari suatu seri ember (bucket) yang dipasang secara seragam pada suatu
rangka berbentuk lingkaran yang kaku pada poros yang berputar.Suatu pancaran yang keluar dari suatu
mulut pipa secara tangensial terhadap rata-rata lingkaran runner dan menimpa pada sistem ember.Ember
direncanakan sedemikian rupa sehingga pancaran air membagi menjadi dua bagian dan meninggalkan
ember dibelokkan melalui sudut yang hampir 180o.reaksi impuls antara pancaran yang dikenai dan ember
menghasilkan suatu momen puntir pada poros sudu yang menyebabkan runner berputar dan terus
berputar selama ada arus pancaran yang berkesinambungan datang dan menerjang ember. Prinsip kerja
turbin pelton adalah memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan sudu-sudunya.Yaitu air yang
menyembur melalui nozel yang memiliki kecepatan aliran yang tinggi mendorong sudu-sudu turbin
sehingga turbin berputar. Dengan kata lain turbin bergerak karena daya dorong yang diberikan air
Permukaan roda turbin dipasang sudu sudu,Oleh karena sudu tersebut bergerak bersama sama dengan
roda turbin,maka sudu tersebut dinamai sudu gerak .
Pada sebuah roda turbin mungkin terdapat beberapa baris sudu gerak yang dipasang berturutan
dalam arah aliran fluida kerja.Setiap baris sudu terdiri dari sudu yang disusun melingkari roda
turbin,masing-masing dengan bentuk ukurn yang sama.Turbin dengan satu baris sudu gerak saja dinamai
turbin bertingkat tunggal.Sedangkan turbin dengan beberapa baris sudu gerak dinamai turbin bertingkat
ganda.Dalam hal tersebut terakir fluida yang mengalir melalui baris sudu yang pertama ,kedua dan
seterusnya.Tetapi sebelum mengalir ke setiap barissudu berikutnya,fluida kerja melalui baris sudu yang
bersatu dengan rumah turbin.Oleh karena sudu tersebut terakir tidak bergerak berputar,sudu tersebut
dinamai sudu tetap. Sudu tetap berfungsi mengarahkan aliran fluida kerja masukn kedalam sudu gerak
berikutnya dan berfungsi juga sebagai nosel.
Gambar 1.1 Roda Turbin Pelton
http://turbinegenerators.blogspot.com/2011/07/pelton-water-turbines.html
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
Gambar 1.2. Turbin Pelton
http://www.turbinesinfo.com/what-is-a-turbine/
1.2. Jenis Turbin
1.2.1. Jenis Turbin Berdasarkan Momentum Fluida Kerja
Dari segi pengubahan momentum fluida kerjanya,turbin dibagi menjadi dua golongan utama,yaitu :
1.2.1.1. Turbin Impuls(pelton) adalah turbin dimana proses ekspansi dari fluida kerja (proses
penurunan tekanan )hanya terjadi didalam sudu-sudu tetapnya saja.Jadi ,dalam hal ini
diharapkan tidak terjadi penurunan tekanan didalam sudu geraknya.meskipun
demikian,dalam kenyataannya penurunan tekanan (kecil) didalam sudu gerak tak dapat
dihindarkan berhubung adanya gesekan,aliran turbulen,dan kerugian energi lainnya.
Contoh:
Turbin Pelton
Merupakan suatu alat yang merubah energi kinetik air yang diakibatkan adanya energi
potensial dari air tersebut menjadi energi gerak rotasi pada sumbu atau poros turbin
tersebut.Roda pelton suatu turbin impuls adalah mesin rotodinamik yang paling
sederhana. Turbin pelton merupakan salah satu dari jenis turbin tekanan yang juga
disebut turbin pancaran bebas atau turbin impuls, hal ini dikarenakan air yang keluar
dari nozzel tekanannya sama dengan atmosfer sekitarnya. Sebagian energi dan
tekanan ketika masuk ke sudu dari turbin dirubah menjadi energi gerak.
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
Gambar 1.3 Turbin Pelton
http://www.civilengineeringterms.com/fluid-mechanics-2/definition-of-pelton-wheel-parts-
of-pelton-wheel/
Turbin turgo
Dapat beroperasi pada head 30 sampai dengan 300 m. Seperti turbin pelton,turbin
turgo merupakan turbin implus, tetapi sudunya berbeda. Pancaran air dari nozle
membentur sudu pada sudu 20
o
. Kecepatan puntir tugo lebih besar dari pada turbin
pelton,akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin generator sehingga
menaikkan effisiensi total sekaligus menurunkan biaya perawatan.
Gambar 1.4 Turbin Turgo
http://sistem-tenaga-listrik.blogspot.com/2011/05/plta-pembangkit-listrik-tenaga-air-
part.html
Crossflow turbin
Salah satu jenis turbin implus ini juga dikenal dengan nama turbin michell-banki yang
merupakan penemunya. Selain itu juga disebut turbin osberger yang merupakan
perusahan yang memproduksi turbin crossflow. Turbin crossflow dapat dioperasikan
pada debit 20 liter/sekon hingga m
3
/secon dan head antara 1 sampai dengan 200 m.
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
Gambar 1.5 Crossflow Turbin
http://en.wikipedia.org/wiki/Cross-flow_turbine
1.2.1.2. Turbin Reaksi adalah turbin dimana proses ekspansi dari fluida kerja terjadi baik didalam
sudu tetap maupun sudu tetap.Namun ada kemungkinan sebuah turbin menggunakan
sebuah roda turbin dengan baris sudu impuls dan reaksi.Contoh : Turbin Francis dab
Turbin Propeller.
Contoh:
Turbin Francis
Turbin Francis merupakan salah satu turbin reaksi.Turbin dipasang diantara sumber
air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.Turbin
Francis menggunakan sudu pengarah.Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara
tangensial. Sudu pengarah pada turbin francis dapat merupakan suatu sudu pengarah
yang tetap ataupun sudu pengarah yang dapat diatur sudutnya.
Gambar 1.6. Turbin Francis
http://www.microhydropower.net/basics/turbines.php
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
Turbin Propeller
Pada dasarnya turbin propeller terdiri dari sebuah propeller (baling-baling) ,yang sama
bentuknya dengan baling-baling kapal laut, yang dipasang pada tabung setelah pipa
pesat. Poros turbin menyambung keluar dari tabung.Turbin propeller biasanya
mempunyai tiga sampai enam sudu, biasanya tiga sudu untuk turbin yang mempunyai
head sangat rendah dan aliran air diatur oleh sudu statis atau wicket gate yang
dipasang tepat di hulu propeller. Turbin propeller ini dikenal sebagai fixed blade axial
flow turbine karena sudut sudu rotornya tidak dapat diubah. Efisiensi operasi turbin
pada beban sebagian (part-flow) untuk turbin jenis ini sangat rendah.
Gambar 1.7 Turbin Propeller
http://www.jfccivilengineer.com/turbines.htm
Perbedaan Trubin Impuls dan Francis
Perbedaan Turbin Impuls Francis
Jumlah Sudu Banyak sedikit
Daerah aliran air
pada satu sisi lingkaran
turbin
pada seluruh keliling
lingkaran
Variasi head (m) 50 < H < 1000 10 < H < 350
Kecepatan spesifik (RPM) 10Ns40 40Ns550
Efisiensi (%) 89-90 90-94
Tabel 1.2.Perbedaan Turbin Impuls dan Francis.
Jenis Turbin
Kecepatan spesifik
(RPM)
Efisiensi
(%)
Tinggi Air Jatuh
(m)
Impuls (Pelton) 10 40 89 90 1800 300
Durchstrom Turbin 20 165 12 50
Francis 40 550 90 94 350 25
Propeller 350 1050 85 94 50 5
Tabel 1.2. Perbedaan Turbin.
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
Tabel 1.3.Efisiensi Turbin Untuk Berbagai Kondisi Beban
1.2.2. Jenis Turbin Berdasarkan Fluida Kerja
Berdasarkan fluida kerjanya turbin dapat digolongkan menjadi tiga jenis antara lain :
1.2.2.1. Turbin Air adalah turbin dengan air sebagai fluida kerjanya. Air mengalir dari tempat yang
lebih tinggi menuju tempat yang lebih rendah. Dalam hal tersebut air memiliki energi
potensial. Dalam proses aliran di dalam pipa energi potensial tersebut berangsur-angsur
berubah menjadi energi kinetik di mana air tersebut memutar roda turbin.
Gambar 1.8 Mekanisme Turbin Air
http://insyaansori.blogspot.com/2013/09/pembangkit-tenaga-listrik.html
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
1.2.2.2. Turbin Gas adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar
turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan
menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga
menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen
yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Gambar 1.9. Turbin Gas
http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/14/turbin-gas-gas-turbine/
1.2.2.3. Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi
energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran
poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan
dengan mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yang
digunakan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang
industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada proses perubahan
energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu dalam bentuk putaran poros dilakukan
dengan berbagai cara.
Gambar 1.10 Turbin Uap
http://newsmutimedia.blogspot.com/2010/12/turbin-uap.html
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
1.2.2.4. Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.
Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani
dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak
dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal
dengan Windmill.
Gambar 1.11. Turbin Angin
http://sikasatmata.blogspot.com/2013/04/pembangkit-listrik-tenaga-angin-dan.html
Dari tiga macam jenis turbin tersebut Turbin Pelton merupakan salah satu turbin yang
digolongkan dalam turbin air.Maka untuk suatu kondisi air tertentu (kapasitas dan H tertentu),
berdasarkan kecepatan spesifiknya dapat dipilih/ditentukan jenis turbin yang sebaiknya
dipergunakan agar dapat diperoleh efisiensi maksimum.Untuk hal tersebut dapat dipergunakan
sebagai pedoman angka-angka pada tabel tersebut di bawah ini.
Tabel 1.4Jenis Turbin dan Kisaran Kecepatan Spesifiknya
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
Dari sebuah mekanisme turbin pelton ada beberapa ukuran yang sering dijadikan acuan
didalam penggunaannya. Ukuran-ukuran tersebut antara lain :
D = Diameter dari lingkaran sudu Turbin pelton yang terkena pancaran air, disingkat
sebagai Diameter lingkaran pancar (diameter roda rata-rata).
d = Diameter pancaran air yang mengenai sudu-sudu turbin.
n = Kecepatan putar roda turbin akibat dari energi kinetik air yang melaluinya.
Dua hal yang penting yang selalu menjadi acuan didalam menentukan ukuran utama
Turbin pelton ialah kecepatan spesifik (ns) dan batas tinggi jatuh yang diinginkan (Hmaks). Ns (
Spesific Speed ) merupakan parameter untuk memilih pompa digunakan oleh para desainer pompa
(perencana / perancang pompa). Ns berkaitan erat dengan kapasitas pompa , dengan mengetahui
kapasitas pompa maka kita dapat menentukan berapa besarnya power dari pompa tersebut.
Perbandingan D/d, tidak boleh lebih kecil daripada harga standar.Pengaruh harga ini adalah
adalah pada saat pemilihan kecepatan putar roda turbin Pelton dan penentuan jumlah nosel yang
digunakan.Diketahui tinggi air jatuh H. dengan demikian diketahui pula kecepatan air keluar.
Selain itu dapat juga dihitung kecepatan tangensial roda (
).Diameter roda(
) ditentukan menurut hasil pemilihan kecepatan putar roda turbin ().Sedangkan dalam
pemilihan kecepatan putar roda turbin harus disesuaikan terhadap besarnya harga kecepatan
spesifik dan apakah harga kecepatan spesifik tersebut memenuhi tinggi air jatuh H yang diijinkan.
Selain itu untuk untuk n tinggi, apakah diameter roda tidak terlalu kecil, karena dikhawatirkan nanti
akan menyulitkan pembuatan ember sudu dan penampung lintang kaki sudu yang menerima
beban terlalu kecil. Diameter pancaran air d diperoleh dari persamaan kontinuitas :
dengan
Karena
Maka :
H
V
H
V
dimana: V dalam m
3
/detik, dan H dalam meter
c adalah kecepatan jatuh air dalam m/s
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
1.3. Rumus-rumus Dalam Turbin Pelton
1.4.1. Head Turbin (Ht)
Head adalah energi persatuan berat yang harus disediakan untuk mengalirkan sejumlah zat cair
yang direncanakan yang sesuai dengan kondisi instalasi. Head turbin terdiri dari head tekanan,
head kecepatan dan head ketinggian, yang dapat dirumuskan :
[
(
)]
Dimana :
Ht = Head turbin (m)
p
1
= Tekanan pada permukaan fluida 1 (N/m
2
)
p
2
= Tekanan pada permukaan fluida 2 (N/m
2
)
V
1
= Kecepatan aliran dititik 1 (m/s)
V
2
= Kecepatan aliran dititik 2 (m/s)
p = Massa jenis suatu fluida (kg/m
3
)
g = Gravitasi bumi (=9,8 m/s
2
)
Z
1
=Tinggi aliran dititik 1 (m)
Z
2
= Tinggi aliran dititik 2 (m)
1.4.2. Momen Torsi (Mt)
rem
L F
Dimana :
Mt = Momen turbin ( Nm )
F = Gaya pada rem prony ( N )
rem
= Efisiensi rem dengan harga 0,95
L = Panjang lengan momen ( m )
1.4.3. Daya Turbin (BHP)
BHP dapat didefinisakan sebagai daya yang dihasilkan oleh fluida penggerak turbinuntuk
menggerakkan turbin pada torsi dan kecepatan tertentu, atau bisa disebut jugainput power ke
turbin dari fluida.
Dimana :
N = Putaran turbin (Rps)
Mt = Momen puntir (Nm)
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
1.4.4. Kecepatan Aliran (v)
Yaitu jarak yang ditempuh fluida tiap satuan waktu dalam suatu penampang, dalamhal ini adalah
pipa.
A
Q
Dimana :
v = Kecepatan aliran (m/s)
Q = Kapasitas / debit air (m
3
/s)
A = Luas penampang pipa (m
2
)
1.4.5. Daya Air (WHP)
Yaitu daya yang berasal dari fluida yaitu dipengaruhi oleh besarnya kapasitas / debit dan head dan
juga berat jenis fluida atau dapat didefinisikan sebagai daya efektif yang diterima oleh air dari
pompa per satuan waktu
Dimana :
= Spesific gravity ( Kg/m
3
)
= Kapasitas turbin ( m
3
/s )
1.4.6. Effisiensi ()
Dimana:
BHP = Daya yang dihasilkan oleh mesin dalam hal ini turbin ( watt )
WHP = Daya yang berasal dari fluida yaitu dipengaruhi oleh besarnya kapasitas / debit dan
head dan juga berat jenis fluida ( watt )
1.4. Macam-macam Head
Gambar 1.12 Instalasi Head Pompa
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
1.4.1. Head Statik/Static Head (Hs) :
Dengan : H
s
= head statis (m)
Z
1
= tinggi aliran pada titik 1 (m)
Z
2
= tinggi aliran pada titik 2 (m)
1.4.2. Head Tekanan/Pressure Head (Hp)
Dengan : H
P
= head tekanan (m)
P
1
- P
2
= beda tekanan antara dua titik yang diukur (N/m
2
)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
= massa jenis zat cair (kg/ m
3
)
1.4.3. Head Kecepatan/Velocity Head (Hv)
Dengan : H
V
= head kecepatan (m)
v
1
= kecepatan aliran pada titik 1 (m/s)
v
2
= kecepatan aliran pada titik 2 fluida (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
1.4.4. Head Losses (Hf)
1.4.5.1. Head loss major
Dengan: f = koefisien gesekan
v = kecepatanaliranfluida ( m / s )
D = diameter pipa (m)
L = panjang pipa (m)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
1.4.5.2. Head loss minor
Dengan :
2 1
g
v v
2
2
2
2
1
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
1.5. Pemanfaatan Turbin Pelton
Turbin pelton biasa digunakan di bendungan atau di dam dan air terjun.Energi kinetik yang timbul dari
gerakan air melalui sudu-sudu turbin dimanfaatkan sebagai salah satu sumber tenaga.Semakin besar
energi kinetik dari air yang melalui sudu-sudu turbin, maka semakin besar pula tenaga yang dihasilkan
sebagai sebuah pembangkit.Turbin Pelton juga biasa dimanfaatkan di Industri Industri untuk head antara
100 - 150 sampai 1000m lebih.
( Turbin Pompa dan Kompresor Fritz Dietzel )
Gambar 1.13. Pembangkit Listrik dengan Turbin Pelton
http://turbin-pelton.blogspot.com/2010/09/gambar-gambar-turbin-pelton-modern.html
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
BAB II
TAHAPAN PRAKTIKUM
2.1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui performansi atau efisiensi dari turbinpelton.
2.2. Peralatan
No. Nama Fungsi Gambar
1 Turbin pelton alat yang diamati
2 Pompa menyuplai air ke turbin
3
Pressure
gauge
mengetahui tekanan air yang
masuk ke turbin
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
4 Spear
mengatur aliran (luas penampang
pipa) fluida
5
Indikator
gaya rem
mengetahui besar gaya rem (BHP)
pada turbin
6 Rem prony
mengerem / mengurangi putaran
turbin
7 Tachometer
mengetahui kecepatan putaran
turbin
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
8 Flowmeter
mengetahui volume air yang masuk
di bak air
9 Motor Elektrik
Menghidupkan atau memutar
pompa
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
2.3. Gambar Rangkaian Praktikum
Gambar 2.1 Rangkaian Praktikum
Penjelasan rangkaian praktikum :
Air dalam bak penampungan dialirkan oleh pompa
Setelah melewati pompa, air melalui pressure gauge untuk diukur
Kemudian air melewati spear dimana pada bagian ini diatur ukuran pancaran serta kecepatannya
Setelah itu, air memutar turbin dengan jumlah putaran yang bervariasi
Putaran ang bervariasi mengakibatkan gaya pada rem prony bervariasi juga
Gaya pada rem prony diukur dengan tachometer
2.4. Prosedur Praktikum
a. Menghidupkan motor pompa dengan putaran pada kedudukan yang diberikan olehasisten/greder
b. Mengatur kapasitas fluida yang menuju turbin dengan mengatur spear pada kedudukansatu (bukaan
penuh)
c. Mengatur rem prony untuk setiap kedudukan spear, sehingga putaran turbin sesuaiyang diinginkan
hingga pada putaran max.
d. Mengukur dan mencatat semua data yang diperlukan yaitu Q, P dan F.rem
e. Ulangi langkah poinb ,c, dan d, untuk kedudukan spear pada kedudukan 2, 3, danseterusnya, dengan
memutar spear 2 kali putaran untuk setiap perubahan kedudukan.
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
2.5. Data Hasil Praktikum
Spear 1
no Rpm Q (l/s) P (Psi) F (kgf)
1 1000 4.55 17 0.95
2 1200 4.25 16.5 0.85
3 1400 4.5 17 0.6
4 1600 4.75 17 0.4
5 1800 4.75 16 0.3
Spear 2
no Rpm Q (l/s) P (Psi) F (kgf)
1 1000 4.75 17 1.1
2 1200 4.75 17 0.95
3 1400 4.75 18 0.65
4 1600 4.5 17 0.55
5 1800 4.5 17 0.4
Spear 3
no Rpm Q (l/s) P (Psi) F (kgf)
1 1000 4.5 18 1.05
2 1200 4.5 18 0.9
3 1400 4.5 18 0.7
4 1600 4.5 18 0.5
5 1800 4.5 18 0.4
Spear 4
no Rpm Q (l/s) P (Psi) F (kgf)
1 1000 4.25 20 1.1
2 1200 4.25 20 1.05
3 1400 4.25 20 0.8
4 1600 4.25 20 0.7
5 1800 4.25 20 0.5
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
BAB III
ANALISA PERHITUNGAN
3.1. Perhitungan
Setelah didapatkan hasil hasil dari percobaan, dilakukan analisa melalui perhitungan dan kemudian
akan didapatkan grafik yang menghubungkan antara masing-masing elemen.
3.1.1. Konversi Satuan
KONVERSI
1 Rpm 0.01667 Rps
1 L/s 0.001 m
2
/s
1 Psi 6894.758 N/m2
1 kgf 9.80665 N
3.1.2. Hasil Data Yang Telah Dikonversi
Spear 1
No. Rpm Q (l/s) P (mH
2
O) F (kgf) Rps Q (m
2
/s) P (N/m
2
) F (N)
1 1000 4.55 17 0.95 16.67 0.0046 117210.9 9.32
2 1200 4.25 16.5 0.85 20.00 0.0043 113763.5 8.34
3 1400 4.5 17 0.6 23.33 0.0045 117210.9 5.88
4 1600 4.75 17 0.4 26.67 0.0048 117210.9 3.92
5 1800 4.75 16 0.3 30.00 0.0048 110316.1 2.94
Spear 2
No. Rpm Q (l/s) P (mH
2
O) F (kgf) Rps Q (m
2
/s) P (N/m
2
) F (N)
1 1000 4.75 17 1.1 16.67 0.0048 117210.9 10.79
2 1200 4.75 17 0.95 20.00 0.0048 117210.9 9.32
3 1400 4.75 18 0.65 23.33 0.0048 124105.6 6.37
4 1600 4.5 17 0.55 26.67 0.0045 117210.9 5.39
5 1800 4.5 17 0.4 30.00 0.0045 117210.9 3.92
Spear 3
No. Rpm Q (l/s) P (mH
2
O) F (kgf) Rps Q (m
2
/s) P (N/m
2
) F (N)
1 1000 4.5 18 1.05 16.67 0.0045 124105.6 10.30
2 1200 4.5 18 0.9 20.00 0.0045 124105.6 8.83
3 1400 4.5 18 0.7 23.33 0.0045 124105.6 6.86
4 1600 4.5 18 0.5 26.67 0.0045 124105.6 4.90
5 1800 4.5 18 0.4 30.00 0.0045 124105.6 3.92
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
Spear 4
No. Rpm Q (l/s) P (mH
2
O) F (kgf) Rps Q (m
2
/s) P (N/m
2
) F (N)
1 1000 4.25 20 1.1 16.67 0.00425 137895.1 10.79
2 1200 4.25 20 1.05 20.00 0.00425 137895.1 10.30
3 1400 4.25 20 0.8 23.33 0.00425 137895.1 7.85
4 1600 4.25 20 0.7 26.67 0.00425 137895.1 6.86
5 1800 4.25 20 0.5 30.00 0.00425 137895.1 4.90
3.1.3. Hasil Data Yang Telah Dihitung
Spear 1
A (m
2
) v (m/s) Mt (Nm) Ht (m) BHP (Watt) WHP (Watt) t (%)
0.00126 3.62 1.57 12.63 164.23 563.17 29.16
0.00126 3.38 1.40 12.19 176.33 507.83 34.72
0.00126 3.58 0.99 12.62 145.21 556.33 26.10
0.00126 3.78 0.66 12.69 110.64 590.72 18.73
0.00126 3.78 0.50 11.99 93.35 557.97 16.73
Perhitungan spear 1 pada 1000 rpm :
Luas penampang pipa
Kecepatan aliran fluida
Momen torsi
rem
L F
Head total
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
[
(
]
[
]
BHP
WHP
Efisiensi turbin
Spear 2
A (m
2
) v (m/s) Mt (Nm) Ht (m) BHP (Watt) WHP (Watt) t (%)
0.00126 3.78 1.82 12.69 190.16 590.72 32.19
0.00126 3.78 1.57 12.69 197.07 590.72 33.36
0.00126 3.78 1.07 13.39 157.31 623.47 25.23
0.00126 3.58 0.91 12.62 152.13 556.33 27.34
0.00126 3.58 0.66 12.62 124.47 556.33 22.37
Perhitungan spear 2 pada 1000 rpm :
Luas penampang pipa
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
Kecepatan aliran fluida
Momen torsi
rem
L F
Head total
[
(
]
[
]
BHP
WHP
Efisiensi turbin
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
Spear 3
A (m
2
) v (m/s) Mt (Nm) Ht (m) BHP (Watt) WHP (Watt) t (%)
0.00126 3.58 1.73 13.32 181.52 587.36 30.90
0.00126 3.58 1.49 13.32 186.70 587.36 31.79
0.00126 3.58 1.16 13.32 169.41 587.36 28.84
0.00126 3.58 0.83 13.32 138.30 587.36 23.55
0.00126 3.58 0.66 13.32 124.47 587.36 21.19
Perhitungan spear 3 pada 1000 rpm :
Luas penampang pipa
Kecepatan aliran fluida
Momen torsi
rem
L F
Head total
[
(
]
[
]
BHP
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
WHP
Efisiensi turbin
Spear 4
A (m
2
) v (m/s) Mt (Nm) Ht (m) BHP (Watt) WHP (Watt) t (%)
0.00126 3.38 1.82 14.66 190.16 610.39 31.15
0.00126 3.38 1.73 14.66 217.82 610.39 35.69
0.00126 3.38 1.32 14.66 193.62 610.39 31.72
0.00126 3.38 1.16 14.66 193.62 610.39 31.72
0.00126 3.38 0.83 14.66 155.59 610.39 25.49
Perhitungan spear 4 pada 1000 rpm :
Luas penampang pipa
Kecepatan aliran fluida
Momen torsi
rem
L F
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
Head total
[
(
]
[
]
BHP
WHP
Efisiensi turbin
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
3.2. Analisa Grafik
3.2.1. Grafik fungsi Q terhadap n
Pada praktikum turbin pelton, kapasitas diatur oleh Spear sehingga setiap spear
seharusnya memiliki kapasitas yang sama. Kapasitas ang sama ditunjukkan pada grafik spear 3
dan 4, sedangkan pada spear 1 dan 2 menunjukkan hasil yang berbeda karena ketidak telitian saat
membaca flowmeter.
0.0040
0.0041
0.0042
0.0043
0.0044
0.0045
0.0046
0.0047
0.0048
1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800
K
A
P
A
S
I
T
A
S
(
Q
)
PUTARAN (RPM)
GRAFIK HUBUNGAN KAPASITAS DENGAN PUTARAN
SPEAR 1
SPEAR 2
SPEAR 3
SPEAR 4
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
3.2.2. Grafik fungsi H terhadap Q
Pada grafik diatas, dapat diketahui bahwa semakin besar kapasitas, maka headnya akan
semakin besar. Hal ini sesuai dengan dasar teori sebelumnya, yang menyatakan bahwa hubungan
antara debit dengan head akan berbanding lurus. Hal itu terlihat dalam rumus :
[
(
)]
[
(
)]
Sehingga jika nilai
(
H Q
n l F
WHP
BHP 2
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
3.2.4. Grafik fungsi terhadap BHP
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin besar BHP maka efisiensinya akan
semakin besar. Hal ini sesuai dengan dasar teori sebelumnya yang menyatakan bahwa BHP
berbanding lurus dengan efisiensi, berdasarkan rumusan:
=
WHP
BHP
x 100%
16.00
21.00
26.00
31.00
36.00
80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00 220.00
E
F
I
S
I
E
N
S
I
(
%
)
BHP
GRAFIK HUBUNGAN EFISIENSI DENGAN BHP
SPEAR 1
SPEAR 2
SPEAR 3
SPEAR 4
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
3.2.5. Grafik fungsi terhadap Q
Pada grafik diatas, pada spear 1 dapat diketahui bahwa semakin besar kapasitas, maka
akan efisiensinya akan semakin kecil. Hal sesuai dengan rumus yang menyatakan bahwa
hubungan antara kapasitas dan efisiensi adalah berbanding terbalik. Rumus tersebut ditunjukkan
sebagai berikut :
=
WHP
BHP
x 100% =
Ht Q
n Mt
. .
. . 2
x 100%
Atau Q = % 100
. .
. . 2
Ht
n Mt
0.0042
0.0043
0.0044
0.0045
0.0046
0.0047
0.0048
15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
K
a
p
a
s
i
t
a
s
(
Q
)
[
m
2
/
s
]
Efisiensi (%)
GRAFIK HUBUNGAN EFISIENSI DENGAN KAPASITAS
SPEAR 1
SPEAR 2
SPEAR 3
SPEAR 4
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
3.2.6. Grafik fungsi BHP terhadap Q
Dari grafik diatas, dari spear 1 dapat diketahui bahwa besarnya putaran BHP berbanding
terbalik dengan besarnya kapasitas yang diperoleh. Grafik diatas tidak sesuai dengan teori yang
menyebutkan bahwa kapasitas berbanding lurus terhadap BHP, yang dituliskan dengan rumus :
=
WHP
BHP
x 100% =
Ht Q
n Mt
. .
. . 2
x 100%
Hal ini di karenakan adanya pengaruh dari head dan efisiensi. Apabila pada kapasitas yang
sama,head dan efisiensinya bertambah, maka BHP akan bertambah, sedangkan apabila head dan
efisiensinya berkurang, maka BHP akan turun juga nilainya.
0.0042
0.0043
0.0044
0.0045
0.0046
0.0047
0.0048
75.00 100.00 125.00 150.00 175.00 200.00 225.00
K
A
P
A
S
I
T
A
S
(
Q
)
BHP
GRAFIK HUBUNGAN BHP DENGAN KAPASITAS
SPEAR 1
SPEAR 2
SPEAR 3
SPEAR 4
% 100
Ht Q
BHP
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
3.2.7. Grafik fungsi terhadap WHP
Pada grafik diatas, pada sebagian data pada spear 1 dapat diketahui bahwa semakin
besar WHPya, maka akan efisiensinya akan semakin kecil. Hal sesuai dengan rumus yang
menyatakan bahwa hubungan antara efisiensi dengan WHP adalah berbanding terbalik. Rumus
tersebut ditunjukkan sebagai berikut :
=
WHP
BHP
x 100%
Pada spear 2,3, 4, serta sebagian data dari spear 1, semakin besar WHPya, efisiensinya
tidak selalu bertambah kecil, akan tetapi kadang bertambah besar. Hal ini tidak sesuai dengan
rumus seperti diatas. Ketidaksesuaian ini dapat terjadi karena adanya pengaruh momen torsi
( ). apabila pada WHP yang sama momen torsinya bertambah besar, maka
efisiensinya akan naik, sedangkan bila momen torsinya bertambah kecil, maka efisiensinya akan
turun.
490.00
510.00
530.00
550.00
570.00
590.00
610.00
630.00
15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
W
H
P
EFISIENSI (%)
GRAFIK HUBUNGAN EFISIENSI DENGAN WHP
SPEAR 1
SPEAR 2
SPEAR 3
SPEAR 4
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
3.2.8. Grafik fungsi F terhadap n
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa besarnya putaran berbanding terbalik dengan
besarnya gaya. Hal ini sesuai dengan rumus yang menyatakan bahwa hubungan antara putaran
dengan gaya adalah berbanding terbalik. Rumus tersebut ditunjukkan sebagai berikut :
BHP = 2.Mt.n, dimana Mt = ( F.L ) /rem
Atau n =
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
11.00
0.0042 0.0043 0.0044 0.0045 0.0046 0.0047 0.0048
G
A
Y
A
(
F
)
KAPASITAS (Q)
GRAFIK HUBUNGAN GAYA DENGAN KAPASITAS
SPEAR 1
SPEAR 2
SPEAR 3
SPEAR 4
xFxL
BHPx
rem
2
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
3.2.9. Grafik fungsi WHP terhadap n
Pada grafik diatas, pada sebagian besar data spear 1 dapat diketahui bahwa semakin
besar putarannya, maka WHPnya akan semakin besar pula. Hal sesuai dengan rumus yang
menyatakan bahwa hubungan antara putaran dengan WHP adalah berbanding lurus. Rumus
tersebut ditunjukkan sebagai berikut
Atau
Sedangkan pada spear 2,3, dan 4 semakin besar putarannya, WHP nya tidak selalu
bertambah besar, kadang WHPnya bertambah kecil atau konstan.Hal ini tidak sesuai dengan
rumus seperti diatas.Ketidaksesuaian ini dapat terjadi karena adanya pengaruh momen torsi dan
efisiensi. Pada putaran yang sama, apabila momen torsinya semakin besar maka WHPnya akan
semakin besar pula. Sedangkan apabila efisiensinya yang semakin besar, maka WHPnya akan
semakin kecil.
500.00
520.00
540.00
560.00
580.00
600.00
620.00
640.00
1000 1200 1400 1600 1800
W
H
P
PUTARAN (RPM)
GRAFIK HUBUNGAN WHP DENGAN PUTARAN
SPEAR 1
SPEAR 2
SPEAR 3
SPEAR 4
WHP
BHP
WHP
n Mt. . 2
% 100
. . 2
t
n Mt
L F
Sehingga
rem
L F
Analisa rumus tersebut menunjukkan perbandingan terbalik antara gaya F dan putaran N.
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757
DAFTAR PUSTAKA
1. Pompa dan kompresor. Ir. Sularso. Pradnya Paramita. Jakarta.
2. Modul Praktikum Mesin Fluida (ME 091310). Tim Laboratorium Mesin Fluida dan Sistem. 2014
3. http://en.wikipedia.org/wiki/pelton_wheel
4. http://sistem-tenaga-listrik.blogspot.com/2011/05/plta-pembangkit-listrik-tenaga-air-part.html
5. http://www.microhydropower.net/basics/turbines.php
6. http://www.civilengineeringterms.com/fluid-mechanics-2/definition-of-pelton-wheel-parts-of-pelton-wheel/
7. http://en.wikipedia.org/wiki/Cross-flow_turbine
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_gas
9. http://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_uap
10. http://antopaendeblog.blogspot.com/2012/02/turbin-francis.html
11. http://www.microhydropower.net/basics/turbines.php
12. http://propellermikrohidro.blogspot.com/2012/11/turbin-propeller.html
13. http://www.jfccivilengineer.com/turbines.htm
14. http://newsmutimedia.blogspot.com/2010/12/turbin-uap.html
15. http://sikasatmata.blogspot.com/2013/04/pembangkit-listrik-tenaga-angin-dan.html
16. http://turbin-pelton.blogspot.com/2010_09_01_archive.html
17. http://turbin-pelton.blogspot.com/2010/09/gambar-gambar-turbin-pelton-modern.html