Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat, terutama sekali setelah diketemukannya teknologi yang menghubungkan
antar komputer (Networking) dan Internet. Namun demikian, berbagai kemajuan tersebut
ternyata diikuti pula dengan berkembangnya sisi lain dari teknologi yang mengarah pada
penggunaan komputer sebagai alat untuk melakukan berbagai modus kejahatan. Istilah
ini kemudian dikenal dengan cybercrime. Permasalahan yang diakibatkan oleh
penggunaan komputer untuk kepentingan diatas telah mulai menimbulkan berbagai
dampak negatif. Baik secara mikro yang dampaknya hanya pada tingkatan perseorangan,
maupun secara makro yang berdampak pada wilayah komunal, publik, serta memiliki efek
domino yang luas. Untuk menangani permasalahan ini, maka di beberapa negara telah
dibentuk unit khusus kepolisian yang berfungsi sebagai penindak kejahatan yang spesifik
terkait dengan permasalahan cybercrime. Dalam hal ini komputer forensik adalah satu
bidang yang akan sangat mendukung upaya penegakan hukum terhadap tindak kejahatan
berbantuan komputer.
Komputer forensik ini juga digunakan untuk membasmi korupsi dan penipuan (fraud) di
dunia maya (internet). Investigasi terhadap korupsi dan penipuan dilakukan dengan
mengambil data elektronik dan kemudian dianalisa untuk digunakan di pengadilan
(admissible) sebagai barang bukti legal dengan catatan data tersebut tidak boleh
mengalami perubahan sedikitpun dari kondisi awal data tersebut ditemukan.
Forensik memiliki lawan, yakni bidang Anti Forensik. Bila di bidang Forensik mempunyai
titik fokus pada mencari data rahasia, menjebol password, dan sebagainya, maka bidang
lawannya yaitu Anti Forensik berfokus untuk mengatasi investigasi Komputer Forensik.

1.2. Identifikasi Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu menyangkut forensik dalam dunia
komputer / komputer forensik serta anti forensik, juga pada makalah ini membahas
mengenai review dari salah satu tools yang digunakan dalam bidang forensik dan anti
forensik tersebut.

1.3. Batasan Masalah
Pembahasan yang dibahas dalam makalah ini terbatas pada :
1. Pembahasan yang hanya fokus terhadap seluk beluk forensik dan anti forensik.
2. Pada pembahasan terdapat beberapa contoh tool software forensik dan anti
forensik, dan tool yang digunakan hanya satu jenis tool, dalam hal ini tool yang
digunakan untuk komputer forensik adalah OsForensics.

1.4. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud dari penyusunan makalah disini, yaitu sebagai bahan pembelajaran
tentang Keamanan Komputer dan Jaringan, khususnya mengenai apa itu komputer
forensik & anti forensik.
b. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah keamanan
komputer dan jaringan, serta sebagai media untuk berbagi ilmu bagi para pembaca
khususnya mahasiswa fakultas ilmu komputer.

1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian yang penulis gunakan yaitu secara literatur, menggunakan sumber
dari media internet, dan setiap materi disusun hingga sedemikian rupa.

1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu,
menggunakan sistematika penulisan per-Bab, yang isinya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III ISI
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KOMPUTER FORENSIK
Forensik adalah proses penggunaan pengetahuan ilmiah dalam mengumpulkan,
menganalisa, dan mempresentasikan barang bukti ke pengadilan. Forensik secara inti
berhubungan dengan penyelamatan dan analisis barang bukti laten. Barang bukti laten
dapat berbentuk dalam banyak format, mulai dari sidik jari di jendela, DNA yang diperoleh
dari noda darah sampai file-file di dalam hard disk komputer. Forensik biasanya
dimanfaatkan terkait dengan hukum dan persidangan atau sebagai barang bukti.
Komputer Forensik adalah suatu metode untuk mengidentifikasi, mengekstrak dan
menemukan informasi dari media digital seperti komputer dan hard drives. Forensik dalam
artian sempit, hanya diaplikasikan kepada proses evaluasi komputer, data storage dan
processing devices.

2.1. Sejarah Komputer Forensik.
Barang bukti yang berasal dari komputer telah muncul dalam persidangan hampir 30
tahun. Awalnya, hakim menerima bukti tersebut tanpa melakukan pembedaan dengan
bentuk bukti lainnya. Sesuai dengan kemajuan teknologi komputer, perlakuan serupa
dengan bukti tradisional akhirnya menjadi bermasalah. Bukti-bukti komputer mulai masuk
kedalam dokumen resmi hukum lewat US Federal Rules of Evidence pada tahun 1976.
Selanjutnya dengan berbagai perkembangan yang terjadi muncul beberapa dokumen
hukum lainnya, antara lain adalah:
a. The Electronic Communications Privacy Act 1986, berkaitan dengan
penyadapan peralatan elektronik.
b. The Computer Security Act 1987 (Public Law 100-235), berkaitan dengan
keamanan sistem komputer pemerintahan.
c. Economic Espionage Act 1996, berhubungan dengan pencurian rahasia
dagang.
Pembuktian dalam dunia maya memiliki karakteristik tersendiri. Dalam hal ini sifat alami
dari teknologi komputer memungkinkan pelaku kejahatan untuk menyembunyikan
jejaknya. Karena itulah salah satu upaya untuk mengungkap kejahatan komputer adalah
lewat pengujian sistem yang berperan sebagai seorang detektif dan bukannya sebagai
seorang user. Kejahatan komputer (cybercrime) tidak mengenal batas geografis, aktivitas
ini bisa dilakukan dari jarak dekat, ataupun dari jarak ribuan kilometer dengan hasil yang
serupa. Penjahat biasanya selangkah lebih maju dari penegak hukum, dalam melindungi
diri dan menghancurkan barang bukti. Untuk itu tugas ahli komputer forensik untuk
menegakkan hukum dengan mengamankan barang bukti, rekonstruksi kejahatan, dan
menjamin jika bukti yang dikumpulkan itu akan berguna di persidangan.

2.2. Definisi Komputer Forensik
Menurut Marcella, secara terminologi, Komputer Forensik adalah aktivitas yang
berhubungan dengan pemeliharaan, identifikasi, pengambilan/penyaringan, dan
dokumentasi bukti komputer dalam kejahatan komputer. Istilah ini relatif baru dalam
bidang komputer dan teknologi, tapi telah muncul diluar term teknologi (berhubungan
dengan investigasi dan investigasi bukti-bukti intelejen dalam penegakan hukum dan
militer) sejak pertengahan tahun 1980-an.
Menurut Budhisantoso, komputer forensik belum dikenali sebagai suatu disiplin
pengetahuan yang formal. Dalam hal ini definisi komputer forensik adalah kombinasi
disiplin ilmu hukum dan pengetahuan komputer dalam mengumpulkan dan menganalisa
data dari sistem komputer, jaringan, komunikasi nirkabel, dan perangkat penyimpanan
sedemikian sehingga dapat dibawa sebagai barang bukti di dalam penegakan hukum
Seperti umumnya ilmu forensik lain, komputer forensik juga melibatkan penggunaan
teknologi yang rumit, perkakas dan prosedur yang harus diikuti untuk menjamin ketelitian
dari pemeliharaan bukti dan ketelitian hasil. Prinsip kerja komputer forensik pada dasarnya
mirip dengan proses yang terjadi pada kepolisian ketika hendak mengusut bukti tindak
kejahatan dengan menelusuri fakta-fakta yang ada. Hanya saja pada komputer forensik
proses dan kejadiannya terdapat pada dunia maya. Selain untuk kepentingan pembuktian,
penggunaan forensik komputer secara tepat juga dapat membersihkan seseorang yang
tidak bersalah dari dakwaan atau sebaliknya membawa seseorang yang terbukti bersalah
di hadapan hukum.

BAB III
PEMBAHASAN







BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan & Saran
4.1. Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan yaitu, dalam melakukan
aktivitas forensik, dibutuhkan sejumlah perangkat yang dapat membantu, baik yang
berbentuk software maupun hardware. Perangkat lunak atau software biasanya
dipergunakan oleh praktisi untuk membantu mereka dalam melakukan proses komputer
forensik.Sekargunakan ang ini Komputer forensik bisa dipelajari oleh kita dengan
menggunakan perangkat lunak untuk komputer forensik, dan kini perangkat lunak tersebut
cukup banyak tersedia di pasar, mulai dari yang bersifat gratis (open source) hingga yang
komersial (berharga milyaran rupiah).
Disamping aplikasi pendukung aktivitas forensik, diperlukan pula seperangkat perangkat
keras atau peralatan elektronik / digital agar proses forensik dapat dilakukan secara efektif
dan sesuai dengan prosedur baku standar yang berlaku.

4.2. Saran
Agar dapat memberikan keamanan bagi kita, gunakan perangkat (khususnya software)
Komputer forensik dengan bijak. Dengan menggunakannya secara bijak, maka kita dapat
terlindung dari ancaman kehilangan data, maupun terlibat kasus yang dapat menyeret kita
ke jalur hukum.

DAFTAR PUSTAKA
htp://rainzacious.blogspot.com/2012/11/abstraksi-forensik-komputer.html
htp://www.idsirti.or.id/content/fles/IDSIRTII-Artkel-ForensikKomputer.pdf
htp://id.wikipedia.org/wiki/Komputer_forensik
htp://jalannyauzanks.blogspot.com/2012/03/sofware-untuk-sistem-komputer-forensik.html
htp://www.osforensics.com/
htp://komputerforensik.wordpress.com/home/
htp://aiika78.blogspot.com/2012/11/komputer-forensik-tugas-sofskill.html
htp://www.pustakasekolah.com/forensik-dan-ant-forensik.html
htp://journal.uii.ac.id/index.php/Snat/artcle/viewFile/1634/1409

Anda mungkin juga menyukai