Dimana
A 4 debit (m
6
1detik)
? 4 kecepatan pengaliran (m1detik)
$ 4 luas penampang pipa (m
%
)
D 4 diameter pipa (m)
b. /ualitas pipa berdasarkan tekanan yang direncanakan> untuk pipa
bertekanan tinggi dapat menggunakan pipa !alanis (!") Medium
atau pipa P?9 kelas $I, + s1d '& kg1cm
%
atau pipa berdasarkan SN",
Seri ('&G'%,(), atau jenis pipa lain yang telah memiliki SN" atau
standar internasional setara.
c. :aringan pipa didesain pada jalur yang ditentukan dan digambar
sesuai dengan Fona pelayan yang di tentukan dari jumlah konsumen
yang akan dilayani, penggambaran dilakukan skala maksimal
'4(.&&&.
Kr#ter#a P#$a D#str#,s#
B.1 - 19
P!"# D!$%&!'($!
'. Denah (Jay;out) :aringan Pipa Distribusi
Perencanaan denah (la#-out) jaringan pipa distribusi ditentukan
berdasarkan pertimbangan4
Situasi jaringan jalan di wilayah pelayanan> jalan;jalan yang tidak
saling menyambung dapat menggunakan sistem cabang. :alan;
jalan yang saling berhubungan membentuk jalur jalan melingkar
atau tertutup, cocok untuk sistem tertutup, kecuali bila konsumen
jarang
/epadatan konsumen> makin jarang konsumen lebih baik dipilih
denah (la#-out) pipa berbentuk cabang
/eadaan topogra8i dan batas alam wilayah pelayanan
)ata guna lahan wilayah pelayanan
%. /omponen :aringan Distribusi
:aringan pipa distribusi harus terdiri dari beberapa komponen untuk
memudahkan pengendalian kehilangan air
(a) Kona distribusi suatu sistem penyediaan air minum adalah suatu
area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi
oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
Pembentukan Fona distribusi didasarkan pada batas alam
(sungai, lembah, atau perbukitan) atau perbedaan tinggi lebih
B.1 - 20
besar dari 7& meter antara Fona pelayanan dimana masyarakat
terkonsentrasi atau batas administrasi. Pembentukan Fona
distribusi dimaksudkan untuk memastikan dan menjaga tekanan
minimum yang relati8 sama pada setiap Fona. Setiap Fona
distribusi dalam sebuah wilayah pelayanan yang terdiri dari
beberapa Sel 5tama (biasanya (;* sel utama) dilengkapi dengan
sebuah meter induk.
(b):aringan Distribusi 5tama (:D5) atau distribusi primer yaitu
rangkaian pipa distribusi yang membentuk Fona distribusi dalam
suatu wilayah pelayanan SP$M.
(c) :aringan distribusi pembawa atau distribusi sekunder adalah jalur
pipa yang menghubungkan antara :D5 dengan Sel 5tama.
(d) :aringan distribusi pembagi atau distribusi tersier adalah
rangkaian pipa yang membentuk jaringan tertutup Sel 5tama.
(e) Pipa pelayanan adalah pipa yang menghubungkan antara
jaringan distribusi pembagi dengan Sambungan #umah.
Pendistribusian air minum dari pipa pelayanan dilakukan melalui
$lamp %adle.
(8) Sel utama (&rimar# $ell) adalah suatu area pelayanan dalam
sebuah Fona distribusi dan dibatasi oleh jaringan distribusi
pembagi (distribusi tersier) yang membentuk suatu jaringan
tertutup. Setiap sel utama akan membentuk beberapa Sel Dasar
dengan jumlah sekitar (;'& sel dasar. Sel utama biasanya
dibentuk bila jumlah sambungan rumah (S#) sekitar '&.&&& S#.
6. 2ahan Pipa
Pemilihan bahan pipa bergantung pada pendanaan atau inestasi
yang tersedia. Dal yang terpenting adalah harus dilaksanakannya uji
pipa yang terwakili untuk menguji mutu pipa tersebut. )ata cara
pengambilan contoh uji pipa yang dapat mewakili tersebut harus
memenuhi persyaratan teknis dalam SN" &*;%((%;'..' tentang
Metode Pengambilan 9ontoh 5ji Pipa P?9 5ntuk $ir Minum, atau
standar lain yang berlaku.
7. Diameter Pipa Distribusi
B.1 - 21
5kuran diameter pipa distribusi ditentukan berdasarkan aliran pada
jam puncak dengan sisa tekan minimum di jalur distribusi, pada saat
terjadi kebakaran jaringan pipa mampu mengalirkan air untuk
kebutuhan maksimum harian dan tiga buah hidran kebakaran
masing;masing berkapasitas %(& gpm dengan jarak antara hidran
maksimum 6&& m. Haktor jam puncak terhadap debit rata;rata
tergantung pada jumlah penduduk wilayah terlayani sebagai
pendekatan perencanaan dapat digunakan tabel dibawah ini 4
;akt4r 9a+ Pn*ak ntk Per6#tngan "ar#ngan P#$a D#str#,s#
D#a+eter P#$a D#str#,s#
$nalisis jaringan pipa distribusi antara lain memenuhi ketentuan sebagai
berikut4
'. :ika jaringan pipa tidak lebih dari empat loop, perhitungan dengan
metoda hard#-cross masih diijinkan secara manual. :ika lebih dari
empat loop harus dianalisis dengan bantuan program komputer.
%. Perhitungan kehilangan tekanan dalam pipa dapat dihitung dengan
rumus 'a(en Williams 4
H< / 1=055)108& D)%081 L
/ecepatan aliran dengan rumus4
V / =038%5% >.D =053 I =0&%
Debit aliran dihitung dengan rumus4
. / =0218&3 >.D 2053 I =0&%
Dimana4
B.1 - 22
A B debit air dalam pipa (mC1detik)
9 B koe8isien kekasaran pipa
D B diameter pipa (m)
S B slope1kemiringan hidrolis
$h B kehilangan tekanan (m)
J B panjang pipa (m)
? B kecepatan aliran dalam pipa (m1detik)
$ B luas penampang pipa (mC)
Perlengka$an 9ar#ngan P#$a D#str#,s# 4
a. )atup1valve
/atup ber8ungsi untuk membuka dan menutup aliran air dalam pipa,
dipasang pada4
lokasi ujung pipa tempat aliran air masuk atau aliran air keluar>
setiap percabangan>
pipa outlet pompa>
pipa penguras atau wash out
)ipe katup yang dapat dipakai pada jaringan pipa distribusi adalah
/atup !erbang (*ate Valve) dan /atup kupu;kupu (+utterl# Valve).
b, )atup penguras (Wash -ut/+low -ff)
Dipasang pada tempat;tempat yang relati8 rendah sepanjang jalur
pipa, ujung jalur pipa yang mendatar dan menurun dan titik awal
jembatan
c. /atup 5dara (Air Valve)
Dipasang pada titik tertinggi di sepanjang pipa distribusi, di
jembatan pipa dengan perletakan L panjang bentang pipa dari arah
aliran, pada jalur lurus setiap jarak tertentu.
d. Didran /ebakaran
Dipasang pada jaringan pipa distribusi dengan jarak antar hidran
maksimum tidak boleh lebih dari 6&& m di depan gedung
perkantoran kran komersil
e. 2ak Pelepas )ekan (2P))
B.1 - 23
2ak pelepas tekan (2P)) merupakan salah satu bangunan
penunjang pada jaringan transmisi atau pipa distribusi. 2P)
ber8ungsi untuk menghilangkan tekanan lebih yang terdapat pada
aliran pipa, yang dapat mengakibatkan pipa pecah.
8. :embatan Pipa
a) Merupakan bagian dari pipa transmisi atau pipa distribusi yang
menyeberang sungai1saluran atau sejenis, diatas permukaan
tanah1sungai.
b) Pipa yang digunakan untuk jembatan pipa disarankan
menggunakan pipa baja atau pipa !uctile $ast Iron (D9"P).
c) Sebelum bagian pipa masuk dilengkapi gate valve dan wash out.
d) Dilengkapi dengan air valve yang diletakkan pada jarak '17
bentang dari titik masuk jembatan pipa.
g. Syphon
Merupakan bagian dari pipa transmisi atau pipa distribusi yang
menyeberang di bawah dasar sungai1saluran.
Pipa yang digunakan untuk s#hpon disarankan menggunakan
pipa baja atau pipa !uctile $ast Iron (D9"P).
2agian pipa masuk dan keluar pada s#phon, dibuat miring
terhadap pipa transmisi atau pipa distribusi membentuk sudut 7(
derajat dan diberi blok beton penahan sebagai pondasi.
2agian pipa yang menyeberang1berada di bawah dasar
sungai1saluran harus diberi pelindung.
h, .anhole
a) .anhole diperlukan untuk inspeksi dan perbaikan terhadap
perlengkapan;perlengkapan tertentu pada jaringan distribusi.
b) Ditempatkan pada tempat;tempat pemasangan meter air,
pemasangan katup, dan sebagainya.
i, /hrust +lock
'. 2er8ungsi sebagai pondasi bantalan1dudukan perlengkapan pipa
seperti bend, tee, /atup (valve) yang berdiameter lebih besar dari
7& mm.
B.1 - 24
%. Dipasang pada tempat;tempat dimana perlengkapan pipa
dipasang yaitu pada4
2elokan pipa.
Persimpangan1percabangan pipa.
Sebelum dan sesudah jembatan pipa, syphon.
Perletakan valve1katup.
6. Dibuat dari pasangan batu atau beton bertulang.
1=. Reser?4#r
Jokasi dan tinggi reseroir ditentukan berdasarkan pertimbangan sebagai
berikut4
#eseroir pelayanan di tempat sedekat mungkin dengan pusat daerah
pelayanan, kecuali kalau keadaan tidak memungkinkan. Selain itu harus
dipertimbangkan pemasangan pipa paralel>
)inggi reseroir pada sistem graitasi ditentukan sedemikian rupa sehingga
tekanan minimum sesuai hasil perhitungan hidrolis di jaringan pipa
distribusi. Muka air reseroir rencana diperhitungkan berdasarkan tinggi
muka air minimum>
:ika eleasi muka tanah wilayah pelayanan berariasi, maka wilayah
pelayanan dapat dibagi menjadi beberapa Fona wilayah pelayanan yang
dilayani masing;masing dengan satu reseroir.
11. Reser?4#r Pen3e#+,ang
?olume reseroir pelayanan (service reservoir) ditentukan berdasarkan4
:umlah olume air maksimum yang harus ditampung pada saat
pemakaian air minimum ditambah olume air yang harus disediakan
pada saat pengaliran jam puncak karena adanya 8luktuasi pemakaian
air di wilayah pelayanan dan periode pengisian reseroir.
9adangan air untuk pemadam kebakaran kota sesuai dengan
peraturan yang berlaku untuk daerah setempat Dinas /ebakaran.
/ebutuhan air khusus, yaitu pengurasan reseroir, taman dan peristiwa
khusus.
B.1 - 25
Met4!a Per6#tngan V4l+e E<ekt#< Reser?4#r -
') Secara tabulasi
Dengan cara tabulasi, olume e8ekti8 adalah jumlah selisih terbesar
yang positi8 (m
6
) dan selisih terbesar yang negati8 (m
6
) antara
8luktuasi pemakaian air dan suplai air ke reseroir. Dasil perhitungan
nilai kumulati8 dibuat dalam bentuk tabel.
%) Metoda kura masa
?olume e8ekti8 didapat dari jumlah persentase akumulasi surplus
terbesar pemakaian air ditambah akumulasi de8isit terbesar
pemakaian air terhadap akumulasi pengaliran air ke reseroir (bila
pengaliran air ke reseroir dilakukan selama %7 jam).
6) Secara persentase
?olume e8ekti8 ditentukan sebesar sekian persen dari kebutuhan air
maksimum per hari minimal '(-. Penentuan dengan cara ini
tergantung pada kebiasaan kota yang bersangkutan, karena itu harus
berdasarkan pengalaman.
Ge"ala $klan a#r 7)#%*& +#,,*&- 3ang ++ ter"a!# $a!a s#ste+
!#str#,s#
'. Pada pipa yang dihubungkan dengan pompa.
Pemilihan metoda pencegahan pukulan air (water hammer) harus
berdasarkan ketentuan ariabel yg ada.
%. Pada jalur pipa transmisi distribusi yang memungkinkan terjadi
tekanan negati8 dan tekanan uap air lebih besar akan menyebabkan
terjadi penguapan dan terjadi pemisahan dua kolom Fat cair. 2agian
yang berisi uap ini karena bertekanan rendah akan terisi kembali
sehingga dua kolom Fat cair yang terpisah akan menyatu kembali
secara saling membentur, maka di tempat benturan ini pipa dapat
pecah. Pada jalur pipa yang paling tinggi harus dilengkapi dengan
katup udara (air valve), sehingga udara dari atmos8ir dapat terisap
masuk pipa. Penggunaan katup ini tidak akan menimbulkan masalah
jika udara yang terisap dapat dikeluarkan kembali oleh air di sebelah
hilir katup.
B.1 - 26
12. 'n#t Pela3anan
5nit Pelayanan terdiri dari sambungan rumah, hidran1kran umum, terminal
air, hidran kebakaran dan meter air
1( Sa+,ngan R+a6
Mang dimaksud dengan pipa sambungan rumah adalah pipa dan
perlengkapannya, dimulai dari titik penyadapan sampai dengan meter
air. Hungsi utama dari sambungan rumah adalah4
mengalirkan air dari pipa distribusi ke rumah konsumen>
untuk mengetahui jmlah air yang dialirkan ke konsumen.
Perlengkapan minimal yang harus ada pada sambungan rumah
adalah4
bagian penyadapan pipa>
meter air dan pelindung meter air atau flowrestrictor>
katup pembuka1penutup aliran air>
pipa dan perlengkapannya.
2( H#!ran2Kran '++
Pelayanan /ran 5mum (/5) meliputi pekerjaan perpipaan dan
pemasangan meteran air berikut konstruksi sipil yang diperlukan
sesuai gambar rencana. /5 menggunakan pipa pelayanan dengan
diameter N3G'3 dan meteran air berukuran N3. Panjang pipa
pelayanan sampai meteran air disesuaikan dengan situasi di
lapangan1pelanggan. /onstruksi sipil dalam instalasi sambungan
pelayanan merupakan pekerjaan sipil yang sederhana meliputi
pembuatan bantalan beton, meteran air, penyediaan kotak pengaman
dan batang penyangga meteran air dari plat baja beserta anak
kuncinya, pekerjaan pemasangan, plesteran dan lain;lain sesuai
gambar rencana.
"nstalasi /5 dibuat sesuai gambar rencana dengan ketentuan
sebagai berikut4
lokasi penempatan /5 harus disetujui oleh pemilik tanah
B.1 - 27
saluran pembuangan air bekas harus dibuat sampai mencapai
saluran air kotor1selokan terdekat yang ada
/5 dilengkapi dengan meter air diameter N3
3( H#!ran Ke,akaran
Didran kebakaran adalah suatu hidran atau sambungan keluar yang
disediakan untuk mengambil air dari pipa air minum untuk keperluan
pemadam kebakaran atau pengurasan pipa. 5nit hidran kebakaran
(fire h#drant) pada umumnya dipasang pada setiap interal jarak 6&&
m, atau tergantung kepada kondisi daerah1peruntukan dan kepadatan
bangunannya.
2erdasarkan jenisnya dibagi menjadi %, yaitu4
)abung basah, mempunyai katup operasi diujung air keluar dari
kran kebakaran. Dalam keadaaan tidak terpakai hidran jenis ini
selalu terisi air.
)abung kering, mempunyai katup operasi terpisah dari hidran.
Dengan menutup katup ini maka pada saat tidak dipergunakan
hidran ini tidak berisi air.
Pada umumnya hidran kebakaran terdiri dari empat bagian utama,
yaitu4
2agian yang menghubungkan pipa distribusi dengan hidran
kebakaran
2adan hidran
/epala hidran
/atup hidran
B.1 - 28