Anda di halaman 1dari 7

contoh makalah tentang abrasi pantai

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah SWT, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, kerena berkat
rahmat dan karunianyalah kami dapat menyelesaikan laporan hasil study lapang mengenai
Abrasi di Pantai Tangkisung, yang dilaksanakan pada 21 Oktober 2013. Bertempat di Plaihari,
Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada,kepala sekolah dan guru
pembimbing yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan yang begitu besar kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini dapat
lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.







BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kabupaten Tanah Laut adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Ibu kota kabupaten ini terletak di Pelaihari yang merupakan pusat kegiatan Kabupaten Tanah
Laut. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.631,35 km dan berpenduduk sebanyak 296.333
jiwa, terdiri dari 152.426 jiwa laki-laki dan 143.856 jiwa perempuan (hasil Sensus Penduduk
Indonesia 2010).
Daerah tersebut memiliki tempat wisata yang sangat terkenal yaitu pantai tangkisung, namun
saat ini di sekitar bibir pantai mengalami pengikisan akibat abrasi pantai. disini kami ingin
mengetahui apa yang dimaksud abrasi, dampak apa saja yang ditimbulkan dari abrasi dan bagai
mana penanggulangan abrasi tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian abrasi
2. Dampak dari abrasi
3. Penyebab munculnya abrasi
4. Cara menanggulangi abrasi
5. Bagaimana keadaan wilayah yang terkena abrasi
6. Bagaimana terjadinya abrasi

1.3TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya ialah yang pertama merupakan syarat mengikuti
ujian mata pelajaran Geografi yang di asuh oleh Ibu Medinawati, S.Pd. Namun dari sisi lain
kami juga ingin mengetahui bagaimana upaya pemecahan masalah dan menanggulangi abrasi air
laut. Sehingga kami dapat memperoleh pengetahuan yang sebelumnya kita tidak tahu. Bahkan
makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi orang lain yang membacanya.

1.4 MANFAAT
Ingin mengetahui mengenai pengertian abrasi, dampak apa saja yang di timbulkan oleh abrasi
dan cara penanggulangan abrasi itu seperti apa. Dan juga dapat menambah wawasan kita dengan
hal yang sebelumnya belum kita ketahui.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang
bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi
ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa
disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove.
Ada pula yang berpendapat bahwa, abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai
akibat gerusan air laut. Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan.
Naiknya permukaan air laut ini disebabkan mencairnya es di daerah kutub akibat pemanasan
global.

2.2 DAMPAK
Dampak yang ditimbulkan dari abrasi yaitu megikisnya bibir pantai, sehingga semakin
lama air naik ke permukaan, bahkan dapat merusak daerah disekitar pantai.
Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di
pinggir pantai
Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin
kencang begitu besar.
Kehilangan tempat berkumpulnya ikan- ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan
bakau
Menghambat pengembangan potensi kelautan di kabupaten Karawang secara
keseluruhan, baik pengembangan hasil produksi perikanan maupun pemanfaatan sumber
daya kelautan lainnya.



BAB III
ISI

3.1 ABRASI DI PANTAI TANGKISUNG
Abrasi yang terjadi di tangkisung belum begitu parah, namun semakin lama wilayah yang ada
disekitar pantai semakin tersingkirkan, batu-batu karang besar yang dulunya ada di sekitar
pantai, saat ini batu karang tersebut sudah hancur diterjang ombak terus-menerus, jika tidak
dilakukan menanggulangan maka air laut yang sebelumnya jauh dari permungkiman warga bisa
semakin dekat dengan permungkiman warga. Banyak kegiatan untuk menanggulangi abrasi itu
seperti, dibuatnya siring di sekitar bibir pantai, di letakkannya batu-batu besar di sekitar bibir
pantai, menggunakan alat berat. Pemerintah sangat memperhatika fenomena alam tersebut, jika
dibiarkan saja, maka abrasi tersebut semakin parah.

3.2 BATAS-BATAS WILAYAH
Utara Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru
Selatan Laut Jawa
Barat Laut Jawa
Timur Kabupaten Tanah Bumbu dan Laut Jawa
Luas wilayah Kabupaten Tanah Laut adalah 3.631,35 km (363.135 ha) atau sekitar 9,71% dari
luas Provinsi Kalimantan Selatan, secara administratif terdiri dari 11 wilayah kecamatan, 130
desa dan 5 kelurahan.
Daerah yang paling luas adalah Kecamatan Jorong dengan luas 628,00 km, kemudian
Kecamatan Batu Ampar seluas 548,10 km dan Kecamatan Kintap dengan luas 537,00 km,
sedangkan kecamatan yang luas daerahnya paling kecil adalah Kecamatan Kurau dengan luas
hanya 127,00 km.
Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Kabupaten Tanah Laut dapat diklasifikasikan ke
dalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar (kemiringan 0-2%) sebesar 290.147 ha,
wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar 43.060 ha, wilayah curam (kemiringan 15-
40%) sebesar 26.833 ha dan wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 12.890 Hektar.

3.3 TITIK KOORDINAT WILAYAH
Kabupaten Tanah Laut terletak pada posisi 11430'20 BT 11523'31 BT dan 330'33 LS -
411'38 LS.

3.4 FAKTOR TERJADINYA ABRASI
Abrasi disebabkan oleh naiknya permukaan air laut diseluruh dunia karena mencairnya
lapisan es di daerah kutub bumi. Mencairnya lapisan es ini merupakan dampak dari pemanasan
global yang terjadi belakangan ini. Seperti yang kita ketahui,pemanasan global terjadi karena
gas-gas CO
2
yang berasal dari asap pabrik maupun dari gas buangan kendaraan bermotor
menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari yang dipantulkan oleh bumi, sehingga
panas tersebut akan tetap terperangkap di dalam atmosfer bumi dan mengakibatkan suhu di
permukaan bumi meningkat. Suhu di kutub juga akan meningkat dan membuat es di kutub
mencair, air lelehan es itu mengakibatkan permukaan air di seluruh dunia akan mengalami
peningkatan dan akan menggerus daerah yang permukaannya rendah.
Pencemaran lingkungan pantai, akibat ulah manusia.
3.5 UPAYA PENANGGULANGAN
Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi masalah
abrasi dan pencemaran pantai ini. Untuk mengatasi masalah abrasi ini pemerintah secara
bertahap melakukan pembangunan alat pemecah ombak serta penghijauan hutan mangrove di
sekitar pantai yang terkena abrasi tersebut
Dibuatnya siring di sekitar bibir pantai, di letakkannya batu-batu besar di sekitar bibir pantai,
menggunakan alat berat seperti, traktore.
3.6 HAMBATAN
Dalam pembangunan alat pemecah ombak ini diperlukan biaya yang sangat mahal dan juga
wilayah tempat pembangunannya sangat luas, sehingga untuk membangun alat ini di seluruh
pantai yang terkena abrasi akan memerlukan waktu yang sangat lama dan juga biaya yang sangat
mahal.
Upaya penanaman tanaman bakau di pinggir pantai juga banyak hambatannya. Tanaman bakau
hanya dapat tumbuh pada tanah gambut yang berlumpur. Hal ini akan menjadi sangat sulit
karena sebagian besar pantai di Indonesia merupakan perairan yang dasarnya tertutupi oleh pasir,
seperti kita ketahui bahwa tanaman bakau tidak dapat tumbuh pada daerah berpasir.



BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapatkan, yaitu abrasi merupakan pengikisan pantai oleh tenaga
gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah
pantai tersebut, dampak yang ditimbulkan abrasi tersebut sangat besar misalnya penyusutan lebar
pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai, kerusakan
hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu
besar, kehilangan tempat berkumpulnya ikan- ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan
bakau, menghambat pengembangan potensi kelautan di kabupaten Karawang secara keseluruhan,
baik pengembangan hasil produksi perikanan maupun pemanfaatan sumber daya kelautan
lainnya, cara penanggulangannya seperti, penghijauan hutan mangrove di sekitar pantai, siring di
sekitar bibir pantai, di letakkannya batu-batu besar di sekitar bibir pantai, menggunakan alat
berat seperti, traktore.

4.2 SARAN
Masyarakat dapat menjaga lingkungan disekitar pantai dan juga pemerintah harus lebih
memperhatikan keadaan lingkungannya, dan penanggulangan abrasi di pantai tangkisung harus
terus di kerjakan agar abrasi tersebut tidak semakin parah.
Semoga dengan adanya laporan ini dapat menambah wawasan bagi yang membacanya.

Anda mungkin juga menyukai