Anda di halaman 1dari 9

GEOLOGI FISIK

1. Pengertian Ilmu Geologi


Geologi (berasal dari Yunani: - [ge-, "bumi"+ dan *logos, "kata", "alasan"]) adalah Ilmu (sains) yang
mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya.
2. Ilmu Dasar yang Mendukung Disiplin Keilmuan Geologi
Geofisika merupakan bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumimenggunakan kaidah atau prinsip prinsip
fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Dalam aplikasinya,
geofisika sering dimanfaatkan sebagai ilmu pendukung dalam melakukan eksplorasi minyak dan gas bumi, ait
tanah dan lain sebagainya.
Geokimia merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari komposisi-komposisi kimia bagian dari bumi.
Geologi Struktur merupakan studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuhbatuan dan permukaannya yang datar
ataupun terlipat, beserta susunan internalnya. Menurut John Suppe dalam bukunya Principle of Structural
Geology, 1985; geologi struktur merupakan studi yang mempelajari mengenai deformasi (perubahan bentuk)
batuan yang menyusun lapisan atas bumi.
Geologi Sejarah merupakan ilmu dasar geologi yang menggunakan prinsip prinsip geologi untuk
merekonstruksi dan memahami sejarah bumi. Seorang ahli geologi dapat menganalisa sejarah pembentukan
batuan di suatu daerah atau lokasi penelitian dengan memperhatikan umur batuan penyusun daerah penelitian
tersebut.
Geomorfologi merupakan sebuah studi ilmiah terhadap permukaan bumi dan poses yang terjadi terhadapnya.
Secara luas, berhubungan dengan landform(bentuk lahan) tererosi dari batuan yang keras, namun bentuk
konstruksinya dibentuk oleh runtuhan batuan, dan terkadang oleh perilaku organisme di tempat mereka hidup.
Surface (permukaan) jangan diartikan secara sempit; harus termasuk juga bagian kulit bumi yang paling jauh.
Kenampakansubsurface terutama di daerah batugamping sangat penting dimana sistem gua terbentuk dan
merupakan bagian yang integral dari geomorfologi.
Hidrogeologi (hidro- berarti air, dan -geologi berarti ilmu mengenai batuan) merupakan bagian
dari hidrologi yang mempelajari penyebaran dan pergerakan air tanah dalam tanah dan batuan di kerak Bumi
(umumnya dalam akuifer).
Mineralogi merupakan ilmu bumi yang berfokus pada sifat kimia, strukturkristal, dan fisika (termasuk optik)
dari mineral. Studi ini juga mencakup proses pembentukan dan perubahan mineral.
Oseanografi merupakan (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan atau graphos yang
berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumiyang
mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai
gambaran atau deskripsi tentang laut.
Paleontologi, berasal dari kata paleo, yang berarti purba dan logos yang berarti ilmu, jadi paleontologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan di bumi termasuk hewan dan tumbuhan zaman
lampau yang telah menjadi fosil. Fosil dalam disiplin ilmu geologi digunakan sebagai parameter penentuan umur
suatu daerah atau lokasi penelitian.
Mikropaleontologi merupakan cabang paleontologi yang mempelajari mikrofosil. Mikrofosil adalah fosil yang
umumnya berukuran tidak lebih besar dari empat millimeter, dan umumnya lebih kecil dari satu milimeter,
sehingga untuk mempelajarinya dibutuhkan mikroskop cahaya ataupun elektron. Fosil yang dapat dipelajari
dengan mata telanjang atau dengan alat berdaya pembesaran kecil, seperti kaca pembesar, dapat dikelompokkan
sebagai makrofosil. Secara tegas, sulit untuk menentukan apakah suatu organisme dapat digolongkan sebagai
mikrofosil atau tidak, sehingga tidak ada batas ukuran yang jelas.
Petrologi merupakan bidang geologi yang berfokus pada studi mengenaibatuan dan kondisi pembentukannya.
Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan tiga tipe batuan: beku, metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu
sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti "batu".
Sedimentologi merupakan ilmu geologi yang mempelajari secara medalam megenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan material sedimen, mulai dari transportasi metrial sedimen, sifat fisik material sedimen,
komposisi material sedimen, struktru sediemen, lingkungan pengendapan dan berbagai hal lainnya berhubungan
dengan material sedimen.
Stratigrafi, berasal dari dua kata, yaitu strata/ strato yang berarti lapisan, perlapisan dan grafi/ grafik yang
berarti gambaran; jadi stratigrafi merupakan studi mengenai gambaran perlapisan batuan yan dapat menceritakan
sejarah pembentukan batuan, komposisi dan umur relatif. Dari hasil perbandingan atau korelasi antarlapisan yang
berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi (litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi),
dan umur relatif maupun absolutnya (kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas penyebaran
lapisan batuan.
Tektonik Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) merupakan teori dalam bidang geologi yang
dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan
oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu
dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsepseafloor spreading yang dikembangkan pada tahun
1960-an.
Vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi, lava, magma.

Struktur planet Bumi terdiri atas 3 (tiga) lapisan utama, yaitu Barysphereatau centrosphere (inti), Mesosphere atau
mantel (selubung) atauChalkosphere, dan Lithosfer.
Barysphere atau Centrosphere (Inti Bumi)
Barysphere atau Centrosphere (Inti Bumi) mempunyai jari jari 3.475 km dan terdiri atas unsur unsur besi
(Fe) dan nikel (Ni), sehingga sering disebut lapisan Ni Fe. Inti bumi terbagi 2 (dua), yaitu :
a. inti dalam (inner core) yang padat, tersusun dari kristal besi atau kristal besi-nikel, jari-jarinya 1.200 km dengan
suhu 4.800C.
b. inti luar (outer core) yang berupa zat cair, sangat kental, ketebalannya 2.250 km dengan suhu 3.900C.
Mesosphere (Mantel)
Mesosphere (mantel) adalah lapisan yang menyelubungi inti bumi, karena itu disebut mantel yang berarti
selubung. Lapisan ini merupakan lapisan antara lithosfer dan inti, karena itu disebut
pula Mesosphere.Ketebalannya 2.900 km dengan suhu 1500C - 3000C, tersusun atas batuan yang
mengandung sisik oksida dan sulfida. Karena kandungan kimiawinya ini, disebut Chalkosphere. Mantel terdiri
atas mantel dalam danmantel luar.
1. Mantel dalam, memiliki ketebalan 190 mil/ 300 km dan berjarak 1.800 mil/ 2.890 km dari permukaan bumi. Kaya
akan sulfida, Si dan Mg. Berat jenisnya antara 4.3g/cm dan 5.4g/cm.
2. Mantel luar, tebalnya antara 7 mil/ 10 km dan kedalaman 190 mil (300 km) dari permukaan
bumi. Mantel bagian luar memiliki dua lapisan yang berbeda. Lapisan yang dibawah tersusun atas batuan
yang solid (kompak) dan mengandung besi serta magnesium, temperaturnya antara 2520 F/ 1400C dan
5400 F/ 3000C dan massa jenisnya 3.4g/cm dan 4.3g/cm. Lapisan yang lainnya mengandung material
yang sama dengan lapisan sebelumnya, namun sifatnya kaku akibat temperatur yang lebih rendah. Pada
selubung luar yang berbatasan dengan litosfer terdapat lapisan cair yang disebut astenosfer.
Diantara lapisan lapisan itu terdapat lapisan-lapisan tak bersambungan (discontinu), yaitu :
Mohorovivic Discontinuity (disebut juga lapisan Moho atau M-Discontinuity). Lapisan ini membatasi
kerak bumi (crust) dengan mantel bagian atas pada kedalaman + 35 60 km. Dikemukakan pertama kali olehA.
Andrija Mohorovivic (1.857 1.936) pada tahun 1.909. Kecepatan gelombang gempa bertambah setelah melewati
lapisan ini.
Gutenberg Discontinuity. Lapisan ini ditemukan oleh Beno Gutenberg, membatasi mantel dengan inti luar
dan terletak pada kedalaman + 2.900 km.
Litosfer
Litosfer berasal dari kata lithos (= batuan) dan sphere atau sphaira (=lapisan), merupakan bagian luar yang
membungkus Bumi. Litosfer terdiri atas batuan yang relatif lebih ringan (light rock) dibanding astenosfer dan
mesosfer. Sebagian besar unsur kimianya adalah Silikat (SiO
2
) yang merupakan gabungan antara oksigen dan
silikon. Unsusr-unsur kimia lainnya adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), alumunium (8,1%), besi (5%), kalsium
(3,6%), natrium (2,8%), kalium (2,6%), dan magnesium (2.1%).
Lapisan litosfer merupakan lapisan yang sangat tipis, padat, keras, kuat, dan paling rigid, namun bersifat elastis
(kenyal) di antara semua lapisan Bumi, karena itu disebut kerak (crust). Bentuk kerak ini terjadi karena perbedaan
suhu (amplitudo suhu) yang besar antara lapisan astenosfer yang bisa mencapai > 1000
0
C dengan muka bumi.
Tebal litosfer sekitar 100 km, mencakup kerak bumi dan bagian atas lapisan mantel. selain sebagai tempat
berpijak, beraktivitas, dan media tumbuh tanaman, litosfer adalah wahana bahan tambang dan mineral.
Menurut teori tektonik lempeng (plate tectonic theory), litosfer terdiri atas lempengan-lempengan yang saling
berpasangan, sehingga muka Bumi menyerupai permainan bongkar pasang (puzzle). Lempeng lempeng itu
terus menerus bergerak saling menjauh atau saling geser atau saling menumbuk, akibatnya bentuk muka Bumi
tidak rata. Lempeng-lempeng litosfer terbagi atas dua macam, yakni lempeng benua dan lempeng samudra.
Lempeng benua adalah lempeng yang tidak terendam air laut dan di atasnya berdiri benua-benua dengan
ketebalan rata-rata 30 km dan di daerah pegunungan 70 km. Lempeng ini terbagi lagi menjadi 3 (tiga) lapisan :
1. lapisan atas dengan tebal + 15 km (tipe magma granit), unsur kimia utamanya silicium dan aluminium ;
2. lapisan tengah setebal + 25 km (tipe magma basalt), unsur kimia utamanya silicium dan aluminium ; dan
3. lapisan bawah setebal + 20 km (tipe magma peridotit dan eklogit), unsur kimia utamanya silicium dan magnesium.
Lempeng samudra memenuhi 65% litosfer. Unsur kimia utamanya adalah silicium dan magnesium, sehingga
disebut lapisan Si-Ma, ketebalannya di dasar samudra mencapai 6 km.







Bagian bagian atmosfer, yaitu:
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan atmosfer terendah dengan ketebalan kurang lebih 7 mil/ 12 km. Lapisan ini
mengandung lebih dari 75 % dari keseluruhan gas yang ada di atmosfer dan mengandung banyak air dan debu.
Saat panas sampai ke permukaan, semuanya akan bercampur. Cuaca yang ada disebabkan oleh perombakan
massa troposfer yang ada. Troposfer merupakan merupakan kondisi secara normal yang paling hangat di bagian
permukaan dan akan jauh lebih dingin saat troposfer berada pada batas atas (tropopause). Tropopause bervariasi
ketinggiannya. Dari equator berkisar antara 11,2 mil/ 8 km tingginya, pada 50 N dan 50 S; 5,6 mil (9 km) dan dari
kutub berkisar antara 3,7 mil/ 9 km tingginya.
2. Stratosfer
Stratosfer secara meluas terbentuk dari bagian atas tropopause hingga di batasnya (stratopause), jaraknya 31 mil/
50 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini mengandung 19 % gas dari atmosfer dan mengandung sedikit uap air.
Bila dibandingkan dengan troposfer, kondisi lapisan ini lebih tenang pada lapisannya. Pergerakan daripada gas
sangat lambat. Lapisan stratosfer merupakan lapisan ozon, kumpulan gas ozon, penyerapan sinar ultraviolet dari
matahari sangat berbahaya. Kondisi demikian akan lebih besar dijumpai pada atmosfer, kondisi udaranya lebih
hangat. Temperatur meningkat dari -76
0
F/ -60
0
C di bagian bawah suhunya berkisar 5
0
F/ 10
0
C pada stratopause.
3. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan selanjutnya yang terletak di atas stratopause dan terbentuk secara meluas di bagian
batas atas (mesopause), berjarak 50 mil/ 80 km dari atas permukaan. Kandungan gas pada lapisan ini juga tipis
yang dapat menyerap banyak panas dari sinar matahari. Temperatur pada lapisan ini menurun ke -184
0
F/ -120
0
C
pada mesopause.
4. Termosfer
Termosfer merupakan lapisan yang berada di atas mesopause. Gas pada lapisan ini lebih tipis daripada yang
terdapat pada mesosfer, namun keduanya menyerap sinarultraviolet dari matahari. Dengan demikian,
temperaturnya mengalami peningkatan hingga 3.600
0
F/ 2.000
0
C di bagian atas. Ketinggian lapisan ini, yaitu 430
mil/ 700 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan lain yang terpisah, inosfer. Luasnya antara 62
mil/ 100 km hingga 190 mil/ 300 km dari permukaan bumi.
5. Inosfer
Lapisan ini merupakan bagian daripada lapisan termosfer. Lapisan ini terbentuk dari pengisian secara elektrik
partikel gas (ionised). Partikel mengalami pengisian elektrik oleh sinar ultraviolet dari matahari. Inosfer
memberikan pengaruh yang penting terhadap pemantulan sinyal radio yang dipancarkan ke bumi.
6. Exosfer
Exosfer merupakan merupakan lapisan paling luar dari atmosfer dan terbentuk secara meluas dari 430 mil/ 700 km
hingga 500 mil/ 800 km dari atas permukaan. Pada lapisan ini gas terbentuk pada lapisan yang tipis dan
mengapung di dalam ruang.
















GEOLOGI STRUKTUR
Ilmu yang mempelajari berbagai struktur atau bentuk lapisan tanah akibat adanya gaya tektonisme.
Akibatnya akan menghasilkan lipatan(fold) dan patahan/sesar(fault)

Macam lipatan :
a. Lipatan tegak / simetri
a. Lipatan dengan lengan lipatan yang sama panjang
b. Lipatan miring / asimetri
a. Lipatan dengan lengan lipatan tidak sama panjang
c. Lipatan rebah / recumben
a. Lipatan yang mengalami pembalikan lapisan
d. Lipatan menutup
Macam patahan/sesar :
a. Sesar naik
b. Sesar turun
c. Sesar dekstral (kanan)
d. Sesar sinistral (kiri)
e. Sesar sungkup
Macam ketidakselarasan

a. Nonconformity : Ketidakselarasan antara Batuan Beku dan Batuan Sedimen karena terobosan.
b. Disconformity : Ketidakselarasan antara Batuan Sedimen dan Batuan Sedimen karena erosi yang
tidak mendatar dan tanpa disertai lapisan yang hilang.
c. Angular unconformity : Ketidakselarasan antara Batuan Sedimen dan Sedimen karena adanya
proses pengangkatan lapisan, erosi.
d. Paraconformity : Ketidakselarasan antara batuan Sedimen dan Batuan Sedimen karena proses erosi
mendatar. Karena mendatar jadi cukup susah untuk mengidentifikasinya, kita harus membandingkan ada
dan tidaknya urutan fosil di lapisan tersebut dengan lapisan umum lain di daerah tersebut.
Proses terbentuknya Angular unconformity

1. Jadi pertama terjadi pengendapan tanah seperti biasa, menghasilkan lapisan tanah yang mendatar.
2. Lalu lapisan tanah itu termiringkan.
3. Setelah termiringkan lalu lapisan itu tererosi bagian atasnya sehingga menjadi datar.
4. Lalu ada endapan lagi yang datang, akhirnya terjadilah ketidakselarasan antar lapisan.
Macam Lipatan lain yang lebih kompleks.

Cara mengidentifikasi kemiringan bidang
Contoh Struktur Bidang = perlapisan batuan, permukaan lereng dll
Untuk mengidentifikasi strukturbidang kita perlu mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang harus
kita ukur, yaitu :

v Strike
Sudut yang terbentuk antara perpotongan perlapisan dengan bidang horisontal dan arah utara. Cara
penulisannya dengan simbolisasi sebagai berikut :
N __ E
Keterangan : ___ diisi dengan besar sudut yang di dapatkan dari pengukuran.
v Dip
Sudut yang menunjukkan besarnya kemiringan struktur bidang.
Cara mengidentifikasi kemiringan garis
Contoh Struktur Garis = gores garis sesar, kekar dll

Untuk mengidentifikasi struktur garis kita perlu mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang harus
kita ukur, yaitu :
v Plunge
Sudut yang menunjukkan arah penunjaman struktur garis
v Pitch
Sudut yang terbentuk antara struktur garis dan strike
v Trend
Sudut yang terbentuk antara hasil proyeksi mendatar dari struktur garis terhadap arah utara. Cara
penulisannya dengan simbolisasi sebagai berikut :
N __ E
Keterangan : ___ diisi dengan besar sudut yang di dapatkan dari pengukuran.
Perbedaan True dip dan Apparent dip

True dip = Dip yang didapatkan jika mengukur dip dengan tegak lurus terhadap strike
Apparent dip = Dip yang didapatkan jika mengukur dip dengan membentuk sudut >90
terhadap strike.

Anda mungkin juga menyukai