Anda di halaman 1dari 9

1

Borang Portofolio

No. ID dan Nama Peserta : dr. Fandi Ahmad
No. ID dan Nama Wahana : RSUD Datu Sanggul Rantau, Kalimantan Selatan
Topik : Diabetes mellitus type 2 dan TB paru
Tanggal (kasus) : 2014
Nama Pasien : Tn. L No. RM : xx xx xx
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Rini Restiyati
Tempat Presentasi : Ruang Komite Medik RSUD Datu Sanggul Rantau, KALSEL
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi :
Tujuan :
Mendiagnosis dan memberikan penatalaksanaan yang tepat pada pasien DM type 2
dan TB Paru
Bahan
Bahasan :
Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara
Membahas :
Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos

Data
Pasien :
Nama : Tn. L No. Registrasi : xx xx xx
Nama Klinik : RSUD Datu Sanggul Telp : - Terdaftar sejak : -
Data Utama untuk Bahan Diskusi :

Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 bulan SMRS. Pasien mengeluh lemas seperti
ingin jatuh, pandangannya berkunang-kunang dan terasa berat pada seluruh tubuh sehingga ia
sulit mengangkat badannya.
Os juga mengeluh sering batuk berdahak sejak 1 tahun lalu, batuk dirasakan hilang timbul, Os
mengatakan sering berkeringat pada malam hari dan bila bangun tidur pinggulnya terasa sakit
2

sejak 2 bulan yang lalu. Os juga mengeluh sesak nafas sejak 3 hari SMRS. Selama sakit berat
badan os turun kira-kira 20 kg dari berat badan semula dalam 4 bulan.
Sebelumnya os mempunyai riwayat DM sejak 15 tahun yang lalu, tapi os tidak berobat secara
teratur karena sudah tidak ada keluhan lagi. Os juga tidak pantang dengan makanan dan
minuman manis tp os mengurangi porsi makannya dengan tidak makan daging. Riwayat
merokok (+) selama 3 bulan dengan menghabiskan 1 bungkus isi 12 batang rokok dalam 1 hari
dan sering tidur larut malam. BAK malam hari kira-kira > dari 3 kali, dan BAK berwarna
kuning keruh dan BAB pasien normal. Os juga merasakan mual, Tidak ada demam.Tidak ada
batuk. Selama sakit os hanya dirawat dirumah saja.

1. Riwayat Pengobatan :
Tidak mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya.
2. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
Penyakit DM (+), Penyakit Jantung (-), Keracunan Alkohol (-), Hipertensi (-)
3. Riwayat Keluarga :
Penyakit Jantung (-), Tekanan darah tinggi (-)
4. Riwayat Pekerjaan :
Petani
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis DM Type 2 dan TB paru
2. Penatalaksanaan DM Type 2 dan TB paru
3. Edukasi tentang penyakit kepada pasien

3

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif : ( Deskripsi )
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 bulan SMRS. Pasien mengeluh lemas
seperti ingin jatuh, pandangannya berkunang-kunang dan terasa berat pada seluruh
tubuh sehingga ia sulit mengangkat badannya.
Os juga mengeluh sering batuk berdahak sejak 1 tahun lalu, batuk dirasakan hilang
timbul, Os mengatakan sering berkeringat pada malam hari dan bila bangun tidur
pinggulnya terasa sakit sejak 2 bulan yang lalu. Os juga mengeluh sesak nafas sejak 3
hari SMRS. Selama sakit berat badan os turun kira-kira 20 kg dari berat badan semula
dalam 4 bulan.
Sebelumnya os mempunyai riwayat DM sejak 15 tahun yang lalu, tapi os tidak berobat
secara teratur karena sudah tidak ada keluhan lagi. Os juga tidak pantang dengan
makanan dan minuman manis tp os mengurangi porsi makannya dengan tidak makan
daging. Riwayat merokok (+) selama 3 bulan dengan menghabiskan 1 bungkus isi 12
batang rokok dalam 1 hari dan sering tidur larut malam.
BAK malam hari kira-kira > dari 3 kali, dan BAK berwarna kuning keruh dan BAB
pasien normal. Os juga merasakan mual, Tidak ada demam.Tidak ada batuk. Selama
sakit os hanya dirawat dirumah.
2. Objektif :
PF/ :
- Vital Sign :
Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Nafas : 31x/menit
Suhu : 37
o
C
SpO2 : 92%

4


- Wajah :
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil bulat, isokor
Hidung : septum ditengah, sekret (-/-)
Telinga : normotia. sekret (-/-)
Mulut : lidah kotor (-), mukosa bibir lembab
Leher : KGB (-), oedem (-), JVP 5+3 cmH
2
O
- Paru :
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, retraksi sela iga (-)
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler, wheezing -/-, rhonki +/+
- Jantung :
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba di linea axilaris sinistra ICS VI
Perkusi : batas jantung melebar ke kiri bawah
Auskultasi : irama teratur, bising tidak ada
- Abdomen :
Inspeksi : datar, distensi (-)
Palpasi : NTE (+), hepar lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : BU (+) normal
- Ekstremitas :
Atas : akral hangat, edema -/-, RCT < 2 detik
Bawah : akral hangat, edema +/+, RCT < 2 detik
- Hasil pemeriksaan laboratorium : Leukosit : 9.800/ul, Hemoglobin : 11,5 g/dl,
Hematokrit : 24 %, Trombosit : 397.000/ul, SGOT : 24 u/l, SGOT : 24 u/l, Ureum
: 35 mg/dl, Kreatinin : 1,4 mg/dl
- GDS Sliding scale per 4 jam : GDS : 503 mg/dl, GDS : 305 mg/dl, GDS : 302,
GDS : 140, GDS : 215, GDS : 265, GDP : 210, GD2PP : 246


5

- Foto thorax :
a. Tampak infiltrat dan kavitas dikedua lapang paru
b. Hilus baik
c. Cor,hilus dan diafragma tampak normal
Kesan : KP duplek aktif

d. Assesment (penalaran klinis) :

TBC PARU
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis
dengan gejala yang sangat bervariasi.
GEJALA KLINIS
Keluhan yang dirasakan pasien tuberkulosis dapat bermacam-macam atau pasien dengan
TB paru tanpa keluhan sama sekali dalam pemeriksaan kesehatan. Keluhan terbanyak
adalah
Demam
Batuk/Batuk berdarah
Sesak nafas
Nyeri dada
Malaise

DIAGNOSIS TUBERKULOSIS
kriteria pasien tuberkulosis paru.
a. Pasien dengan sputum BTA positif :
1. Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya secara mikroskopis ditemukan BTA,
sekurang kurangnya pada 2 kali pemeriksaan.
2. Satu sediaan sputumnya positif disertai kelainan radiologis yang sesuai dengan
gambaran TB aktif
6

b. Pasien dengan sputum BTA negatif :
1. Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya secara mikroskopis tidak ditemukan BTA
sedikitnya pada 2 kali pemeriksaan tetapi gambaran radiologis sesuai dengan TB aktif.
2. Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya secara mikroskopis tidak ditemukan BTA
sama sekali, tetapi pada biakannya positif.

Disamping TB paru terdapat Tb ekstra paru, yakni pasien dengan kelainan histologis
atau/dengan gambaran klinis sesuai dengan TB aktif atau pasien dengan satu sediaan dari
organ ekstra parunya menunjukan hasil bakteri M. tuberculosae.
Diluar pembagian tersebut pasien digolongkan lagi berdasarkan riwayat penyakitnya, yakni:
Kasus baru, yakni pasien yang tidak mendapat obat anti TB lebih dari 1
bulan.
Kasus kambuh , yakni pasien yang pernah dinyatakan sembuh dari TB, tetapi
kemudian timbul lagi TB aktif
Kasus gagal (smears positive failure), yakni :
- Pasien yang sputum BTA-nya tetap positif setelah
mendapat obat anti TB lebih dari 5 bulan, atau
- Pasien yang menghentikan pengobatannya setelah
mendapat obat anti TB 1 5 bulan dan sputum BTA-nya masih
positif
Kasus kronik, yakni pasien yang sputum BTAnya tetap positif setelah
mendapat pengobatan ulang (retreatment) lengkap yang disupervisi dengan
baik.
.



7

PENGOBATAN TUBERKULOSIS
Dosis obat yang dipakai di Indonesia

NAMA OBAT
DOSIS HARIAN DOSIS HARIAN

DOSIS BERKALA 3
X SEMINGGU
BB < 50 kg BB > 50 KG
Isoniazid
Rifampisin
Pirazinamid
Streptomisin
Etambutol
Etionamid
PAS
300 mg
450 mg
1000 mg
750 mg
750 mg
500 mg
99
400 mg
600 mg
2000 mg
1000 mg
1000 mg
750 mg
10 g
600 mg
600 mg
2 3 g
1000 mg
1 1,5 mg



DIABETER MELLITUS TIPE 2
DEFINISI
Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai keluhan metabolik
akibat hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan
pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop
elektron.

DIAGNOSIS DM TIPE 2
Kecurigaan terhadap DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik DM :
Keluhan klasik DM berupa : poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Keluhan lain dapat berupa : lemas, kesemutan, gatal, penglihatan kabur,dan
8

disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita

Kriteria diagnosis DM untuk dewasa yang tidak hamil :
gejala klasik DM+ glukosa darah sewaktu >200mg/dL(11.1 mmol/L)
Glukosa sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terakhir
Atau

gejala klasik DM
+
Kadar glukosa darah puasa >126 mg/Dl (7.0 mmol/L)
Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8jam
Atau

Kadar glukosa darah 2 jam pada TTGO>200mg/dL(11.1mmol/L)
TTGO dilakukan dengan standar WHO menggunakan beban glukosa yang setara
dengan 75g glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.

Diagnosis :
1. DM tipe 2 tidak terkontrol
2. TBC paru
E. PLAN
Pengobatan :
- IVFD RL 20 tpm
- Ranitidin amp/ 12 jam
- INH 1x300 mg
- Rifampisin 1x450mg
- PZA 2x500mg
- Etambutol 2x500mg
9

- Streptomicyn 1x3/4 gr
- insulin sliding scale

Anda mungkin juga menyukai