Magnetit
Kalsit
Dolomit
Kuarts
Warna : colorless.
Bentuk : anhedral sampai irregular pada batuan beku dan metamorf
Belahan : tidak ada
Relief : rendah, nw = 1.544, ne = 1.553
Birefringence : 0,009
Twinning : tidak ada
Orientasi : sumbu optik berimpit dengan sumbu c
Gambar interferensi : positif uniaxial
Sifat pembeda : relief rendah, birefringence rendah, tidak terdapat belahan.
Ortoklas
Mikroklin
Plagioklas
Zeolit
Analcite
Isometric, gelapan terlihat pada nikol bersilang. Terbentuk sebagai vesicle
fillings dan mengalami penggantian pada beberapa lava, serta terendapkan di dasar
danau
Heulandite
Positif biaxial, warna interferensi abu – abu dari orde pertama, gelapan sejajar,
belahan satu arah sempurna, terbentuk sebagai mineral sekunder pada batuan beku.
Thomsonite
Positif biaxial, warna colorless pada nikol sejajar, birefringence rendah; bentuk
fibrous sampai bladed atau columnar, terbentuk sebagai cavity filling pada batuan beku.
Stilbite
Negative biaxial, warna interferensi abu – abu orde pertama, warna colorless
pada nikol sejajar, belahan baik 1 arah, gelapan berombak, terbentuk sebagai cavity
fillings pada batuan beku dan alterasi hidrotermal.
Enstatit
Warna : colorless pada sayatan tipis netral. Salah satu jenis mineral ini, yaitu
bronzite, memiliki pleokroisme lemah.
Bentuk : enstatit dijumpai sebagai kristal prismatik yang memiliki karakter
sayatan silang piroksen. Inklusi umum dijumpai mineral ini. Inklusi
tersebut menghasilkan suatu struktur schiller yang dapat dijumpai pada
varietas feroan mineral ini, yaitu bronzite.
Belahan : belahan dua arah dengan sudut mendekati 88° dan 92° pada bidang
{110}. Belahan yang sejajar dengan bidang {010} terkadang muncul.
Pada sayatan memanjang, belahan yang nampak hanya satu arah, yaitu
belahan yang sejajar dengan outline.
Relief : tinggi, n > balsam.
Birefringence : agak lemah, nγ – nα = 0,008 – 0,009. Warna interferensi maksimumnya
adalah kuning pucat dari orde pertama.
Gelapan : sejajar dengan semua sayatan
Orientasi : kristal dan bidang belahnya length-slow
Twinning : jarang muncul
Gambar interferensi : positif biaxial dengan sudut axial sedang sampai besar. Bidang
axialnya {010}. Dispersi r < v lemah.
Intergrowth : terkadang dijumpai pertumbuhan bersama antara enstatit dengan
piroksen monoklin. Pada keadaan seperti ini, sumbu c kedua mineral
tersebut akan nampak seperti kembar polisintetik.
Sifat pembeda : enstatit dapat dibedakan dari hipersten karena enstatit tidak memiliki
pleokroisme. Enstatit memiliki gelapan sejajar yang merupakan ciri
pembeda dengan piroksen monoklin.
Alterasi : enstatit umum dijumpai teralterasi menjadi antigorit. Pseudomorf dari
antigorit setelah enstatit disebut dengan bastite.
Hipersten
Warna : netral sampai hijau pucat atau merah pucat. Inklusi umum dijumpai
dan menghasilkan struktur schiller.
Bentuk : hipersten umum dijumpai sebagai kristal prismatik subhedral. Jika
disayat menyilang, bentuknya akan tampak persegi.
Belahan : sejajar dengan bidang {110}, terkadang juga dijumpai belahan yang
sejajar dengan bidang {010} dan {100}
Relief : tinggi, n > balsam.
Birefringence : agak lemah, nγ – nα = 0,010 – 0,016. Warna interferensi maksimumnya
adalah kuning sampai merah dari orde pertama.
Gelapan : sejajar dengan sayatan
Orientasi : kristal dan bidang belahnya length-slow
Gambar interferensi : negatif biaxial dengan sudut axial besar. Bidang axialnya {010}.
Dispersi r > v lemah.
Sifat pembeda : pleokroisme merupakan cirI yang paling jelas pada hipersten.
Pleokroisme pada andalusite menunjukkan beberapa variasi. Namun,
mineral yang belakangan terorientasi length-fast sementara hipersten
terorientasi length-slow.
Diopsid
Augit
Hornblenda
Epidot
Warna : colorless.
Bentuk : anhedra dengan outline poligonal.
Belahan : tidak sempurna, sejajar dengan bidang {110}
Relief : cukup tinggi, n > balsam.
Birefringence : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041. Warna interferensi maksimumnya adalah
warna – warna di atas orde kedua.
Gelapan : sejajar dengan batas kristal dan bidang belahnya.
Twinning : terkadang dijumpai, kemungkinannya vicinal.
Gambar interferensi : positif biaxial dengan sudut axial besar. Olivin kaya besi akan
memiliki gambar interferensi negatif biaxial. Bidang axialnya {001}.
Dispersi, r < v.
Sifat pembeda : diopsid memiliki belahan yang lebih baik, gelapan miring, dan
birefringence yang lebih lemah dibanding olivin.
Alterasi : terkadang teralterasi menjadi antigorite dan magnetit sekunder.
Turmalin
Muskovit
Biotit
Silimanit
Warna : colorless
Bentuk : diopsid umumnya dijumpai sebagai kristal prismatik
Belahan : sejajar dengan bidang {010} tapi tidak tampak di semua sayatan.
Relief : cukup tinggi, n > balsam.
Birefringence : sedang, nγ – nα = 0,020 – 0,023. Warna interferensinya berkisar sampai
biru pada orde kedua.
Gelapan : sejajar dengan sayatan longitudinal dan simetris dengan sayatan
menyilang.
Orientasi : kristalnya length-slow.
Gambar interferensi : tampak jelas pada kristal yang ukurannya kecil. Bidang axialnya
{010}. Dispersi, r > v kuat.
Sifat pembeda :
• Silimanit memiliki karakter length-slow, birefringence yang lebih kuat, dan
sudut axial yang lebih kecil dibanding andalusit.
• Mullite memiliki dispersi birefringence yang lebih tinggi dibanding silimanit.
• Apatit memiliki karakter length-fast dan birefringencenya lebih lemah dibanding
silimanit.
DAFTAR PUSTAKA
http://gc.ucsd.edu/Proc/minsPROC.html
http://www.und.nodak.edu/instruct/mineral/320petrology/opticalmin/calcite.htm
http://www.und.nodak.edu/instruct/mineral/320petrology/opticalmin/hornblende.htm
http://www.und.nodak.edu/instruct/mineral/320petrology/opticalmin/kspar.htm
http://www.uwgb.edu/dutchs/petrolgy/biotite.htm
http://www.uwgb.edu/dutchs/petrolgy/diopside.htm
http://www.uwgb.edu/dutchs/petrolgy/epidote.htm
http://www.uwgb.edu/dutchs/petrolgy/muscov.htm
http://www.uwgb.edu/dutchs/petrolgy/olivine.htm
Kerr, Paul F.,1959, Optical Mineralogy, third edition, McGraw-Hill Company Inc.,
New York.