DEGRADASI ZAT WARNA METILEN BLUE DENGAN ELEKTROLISIS
DIAN ANGGRAENI, NIM: 12231029
INTISARI Telah dilakukan analisis degradasi zat warna metilen biru dengan metode elektrolisis. Senyawa metilen biru dengan konsentrasi 10 ppm sebanyak 30 ml dielektrolisis menggunakan elektroda karbon dengan variasi waktu pada 0 menit, 5 menit, 15 menit, dan 20 menit menggunakan arus DC. Larutan metilen biru diukur absorbansinya sebelum dan sesudah elektrolisis dengan alat spektrofotometer UV Vis pada panjang gelombang 661 nm. Konsentrasi metilen biru yang terdegradasi pada 0 menit, 5 menit, 15 menit, dan 20 menit yaitu 0 ppm; 0,015 ppm; 0,3 ppm; dan 0,779 ppm. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan waktu yang bervariasi dapat menurunkan konsentrasi metilen biru dan semakin lama waktu elektrolisis semakin banyak zat warna yang terdegradasi. Kata kunci : elektrolisis, metilen biru, spektrofotometer UV-Vis
1. PENDAHULUAN Methylene blue yang memiliki rumus kimia C 16 H 18 ClN 3 S, adalah senyawa hidrokarbon aromatik yang beracun dan merupakan zat warna kationik dengan daya adsorpsi yang sangat kuat. Senyawa ini berupa kristal berwarna hijau gelap. Ketika dilarutkan, methylene blue dalam air atau alkohol akan menghasilkan larutan berwarna biru. Methylene blue memiliki berat molekul 319,86 gr/mol, dengan titik lebur di 105C dan daya larut sebesar 4,36 x 104 mg/L. Pada umumnya methylene blue digunakan sebagai pewarna sutra, wool, tekstil, kertas, peralatan kantor dan kosmetik. (Endang Palupi, 2006:6). Dalam industri tekstil, metilen biru merupakan salah satu zat warna thiazine yang sering digunakan, karena harganya ekonomis dan mudah diperoleh. Zat warna metilen biru merupakan zat warna dasar yang penting dalam proses pewarnaan kulit, kain mori, kain katun, dan tannin. (Hamdaoui and Chiha, 2006). Struktur kimia methylen blue tertera pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Kimia Molekul Methylene Blue (Sumber: http://fiehnlab.ucdavis.edu) Saat ini perkembangan dan kemajuan industri tekstil di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Selain memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, perkembangan industri tekstil juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Hal ini dikarenakan dalam produksi tekstil selalu dihasilkan limbah, salah satunya limbah zat warna. Limbah zat warna merupakan senyawa organik yang sukar terurai, bersifat resisten, dan toksik. Jika industri tersebut membuang limbah cair, maka aliran limbah tersebut akan melalui perairan di sekitar pemukiman. Dengan demikian mutu lingkungan tempat tinggal penduduk menjadi turun. Limbah tersebut dapat menaikkan kadar COD (Chemical Oxygen Demand). Jika hal ini melampaui ambang batas yang diperbolehkan, maka gejala yang paling mudah diketahui adalah matinya organisme perairan Hal ini tentu saja dapat merusak keseimbangan ekosistem lingkungan yang ditandai dengan matinya organisme perairan di sekitar lokasi pembuangan limbah sehingga perlu pengolahan lebih lanjut agar limbah tekstil ini aman bagi lingkungan(Al-Kdasi, 2004). Metode elektrokimia merupakan metode yang sukses untuk mengolah beberapa limbah cair industri, termasuk limbah zat warna dari industri tekstil (pheng, 1994). Oleh karena itu dilakukan pengujian zat warna metilen biru dengan elektrolisis untuk mengetahui berapa konsentrasi metilen biru yang terdegradasi dalam variasi waktu yang berbeda dengan anoda dan katoda karbon (C). Karbon merupakan logam inert yang sangat baik sebagai elektrokatalis dan tahan terhadap kondisi larutan.
2. METODE PERCOBAAN Alat Peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah, alat-alat gelas, alat- alat plastik, magnetic stirrer, stopwatch, sumber arus DC (Thunder PS-20A), kabel arus, 2 elektroda karbon, neraca analitik (Ohaus), dan Spektrofotometer UV-Vis (Hitachi U 2010). Bahan Bahan yang digunakan dalam dalam percobaan ini adalah larutan metilen biru 10 ppm dan akuades. Cara Kerja Dibuat larutan standar seri metilen biru dengan konsentrasi 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 ppm dari larutan metilen biru 10 ppm. Sebanyak 30 ml larutan metilen biru 10 ppm dan larutan standar seri dukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimal yaitu 661 nm dengan alat spektrofotometer UV-Vis. Larutan metilen biru 10 ppm sebanyak 30 ml yang telah diukur serapannya dielektrolisis dengan elektroda karbon dengan variasi waktu 0; 5; 15; dan 20 menit. Metilen biru 10 ppm yang telah dielektrolisis diukur kembali serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 661 nm. Dihitung konsentrasi metilen biru sebelum dan sesudah elektrolisis kemudian ditentukan konsentrasi metilen biru yang terdegradasi. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Praktikum kali ini adalah degradasi zat warna metilen biru dengan elektrolisis. Metilen biru cukup stabil sehingga sangat sulit untuk terdegradasi di alam dan berbahaya bagi lingkungan apalagi dalam konsentrasi yang sangat besar karena dapat menaikkan COD (Chemical Oxygen Demand). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendegradasi senyawa ini yaitu dengan menggunakan metode elektrolisis. Elektrolisis adalah proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Pada proses elektrolisis metilen biru, digunakan elektroda karbon. Karbon merupakan salah satu elektroda yang sering kali digunakan karena bersifat inert dan tahan terhadap kondisi larutan. Sampel zat warna metilen biru di elektrolisis dengan variasi waktu 0; 5; 15; dan 20 menit dan arus yang dipakai sebsar 2 A dan merupakan arus DC. Elektrolisis pada percobaan ini adalah untuk menghilangkan zat warna pada metilen biru sehingga semakin lama waktu elektrolisis maka semakin hilang warna dari senyawa tersebut, terurainya warna ini dinamakan degradasi warna. Larutan metilen biru sebelum dan sesudah elektrolisis dianalisis menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum yang sebelumnya telah ditentukan dari jarak panjang gelombang 300- 800 nm yaitu 661 nm, sehingga didapatkan data sebagai berikut : Tabel 1. Konsentrasi dan Absorbansi Larutan Standar Seri Konsentrasi Larutan Standar (ppm) Absorbansi 0 0 2 0,893 4 1,688 6 2,42 8 2,934 10 3,251
Gambar 2. Kurva Hubungan Konsentrasi Vs Absorbansi Larutan Standar Seri
Berdasarkan kurva kalibrasi hubungan konsentrasi dengan absorbansi larutan standar didapatkan persamaan regresi linear yaitu y = 0,3301x + 0,2131 dengan nilai R = 0,975. Dari hasil persamaan regresi linear tersebut dapat dihitung konsentrasi metilen biru setelah elektrolisis pada 0; 5; 15; dan 20 menit yaitu 9,103; 9,088; 8,803; dan 8,324. Kemudian ditentukan degradasi warna pada metilen blue,dan dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 2. Konsentrasi Degradasi Metilen Biru Waktu Elektrolisis (Menit) Absorb ansi Konsentras i (ppm) Konsentr asi degradasi (ppm) 0 3,218 9,103 0 5 3,213 9,088 0,015 15 3,119 8,803 0,3 20 2,961 8,324 0,779
Gambar 3.Kurva Hubungan Konsentrasi Metilen Biru yang Terdegradasi Vs Waktu Elektrolisis Dari grafik tersebut dapat terlihat bahwa elektrolisis dapat digunakan untuk mendegradasi metilen biru, semakin lama waktu elektrolisis maka semakin banyak zat warna pada metilen biru yang terdegradasi. 0 0.893 1.688 2.42 2.934 3.251 y = 0.3301x + 0.2136 R = 0.9749 0 1 2 3 4 0 5 10 15 A b s o r b a n s i
Konsentrasi (ppm) Kurva Hubungan Konsentrasi Vs Absorbansi 0 5 10 15 20 25 -0.5 0 0.5 1 W a k t u
E l e k t r o l i s i s
( m e n i t )
Konsentrasi Metilen biru yang terdegradasi (ppm) Kurva Hubungan Konsentrasi Terdegradasi Vs Waktu Elektrolisis 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan waktu yang bervariasi dapat menurunkan konsentrasi metilen biru dan semakin lama waktu elektrolisis semakin banyak zat warna yang terdegradasi. Konsentrasi degradasi metilen biru pada 0 menit, 5 menit, 15 menit, dan 20 menit yaitu 0 ppm; 0,015 ppm; 0,3 ppm; dan 0,779 ppm.
DAFTAR PUSTAKA Al-Kdasi, A. I. (2004). Treatment of Textile Wastewater by Advanced Oxidation Processes. Global Nest the Int. J. Day, R. (2002). analisa kimia kuantitatif. jakarta: erlangga. Hamdaoui, O. a. (2006). Removal of Methylene Blue from Aqueous Solutions by Wheat Bran. Acta Chim. Pheng, s. h. (1994). treatment of textile waste by electrochemical method. watpes: 28;277-282. Purwanto & Huda, s. (2005). tekhnologi industri elektroplating. semarang: universitas diponegoro. Riyanto. (2012). elektrokimia dan aplikasinya. jogyakarta: graha ilmu.
Dokumen Serupa dengan DEGRADASI ZAT WARNA METILEN BLUE DENGAN ELEKTROLISIS