PERBANDINGAN DESENTRALISASI PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN DI AMERIKA SERIKAT
Oleh SYAMSU MUZAKKI 20110101393
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA NAHDHLATUL ULAMA ( STAI NU ) PACITAN 2013/2014 BAB I PENDAHULUAN
1.Perbandingan Kebijakan Publik Perbandingan Kebijakan Publik merupakan seatu metode perbandingan kebijakan Publik yang meliputi proses,hasil dan akibat darinya pada suatu negara.Setidaknya da beberapa sebab/tujuan mengapa kita melakukan perbandingan kebijakan publik dengan negara lain,yakni : 1.Untuk mengetahui bagaimana merancang kebijakan yang baik 2.Untuk mengetahui dan memahami peran serta lembaga kepemerintahan didalam proses politik yang menyangkut problem solving dalam masalah-masalah konkrit dalam masyarakat. 3.Untuk mengkaji kebijakan yang ada di dalam negeri. Secara teoritis kita dapat merumuskan bahwa studi perbandingan kebijakan publik meliputi analisis teori dan analisis praktek yang diarahkan untuk memecahkan permasalahan yang ada berdasarkan rumusan kebijakannya secara detail dan rinci.Dalam perbandingan kebijakan publik,ada bermacam-macam perbandingan yang diantaranya adalah perbandingan politik dan perbandingan ekonomi. Perbandingan politik dapat kita ketahui : 1.Pilihan-Pilihan wilayah cakupan. Tipe perbandingan ini menganalisis seberapa jauh peran serta pemerintah dibandingkan dengan peran serta masyarakat didalam menangani masalah kebijakan yang ada.Tipe perbandingan ini digunakan untuk menganalisis apakah suatu kebijakan itu ditetapkan untuk menyelesaikan masalah tunggal atau masalah-masalah yang kompleks dan saling berkaitan. 2.Pilihan-pilihan instrumen kebijakan Tipe perbandingan ini menganalisis bagaimana peran lembaga kepemerintahan sebagai instrumen atau alat yang membuat kebijakan,Apakah sebuah kebijakan itu dibuat untuk mencapai tujuan dari kepentingan lembaga pemerintah tsb,atau untuk tujuan lainya. 3.Pilihan-pilihan distribusi Perbandingan ini menganalisis dampak dari sebuah kebijakan itu mengalir kemana saja,apakah kebijakan itu berdampak multiplier atau tidak. 4.Pilihan-pilihan masalah secara detail dan inovasi Tipe perbandingan ini menganalisis berbagai kemungkinan dan berbagai alternatif usaha pemecanan masalah terhadap berbagai permasalahan yang ada secara detail. Berasarkan para pakar dan para ahli ada banyak pendekatan-pendekatan dalam rangka studi perbandingan kebijakan publik.Ada pendekatan yang menganalisis seberapa jauh dampak kebijakan pemerintah terhadap ekonomi,kemudian ada yang menganalisis kompetisi antar partai politik dalam rangka mengontrol kepemerintahan,kemudian ada pendekatan yang menganalisis pengaruh- pengaruh organisasi kepentingan dalam menentukan kebijakan publik dan masih banyak lainnya.
BAB II PERBANDINGAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN AMERIKA SERIKAT DAN INDONESIA
A.Kebijakan Pendidikan Amerika Serikat 1.Politik Pendidikan AS Pada umunya kebijakan pendidikan yang diambil di suatu negara dijadikan alat intervensi negara pada warga negaranya dalam bentuk justifikasi ilmu pengetahuan tertentu,pengaturan kelembagaan pendidikan,lama pendidikan dan gelar,serta kualifikasi pendidikan yang berkaitan dengan posisi pekerjaan. Di negara-negara yang menganut faham liberalisme seperti Amerika Serikat,lebih memusatkan perhatiannya tentang pendidikan pada anak-anak(muda) dibandingkan dengan orang dewasa.Hal ini dikarenakan mereka(pemerintah) memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kader-kader bangsa.Selain itu mereka juga beralasan bahwa sekolah cukup menarik untuk dikuasai dimana didalamnya terdapat generasi yang sangat mudah untuk dipengaruhi. Di Amerika serikat,salah satu negara pelopor organisasi sudah lama menerapkan asas desentralisasi didalam pengambilan kebijakan pendidikan.Kebijakan pendidikan di Amerika Serikat menjadi tanggung jawab Pemerintah Negara bagian (state) dan memerintah Daerah(distrik). 2. Tujuan Pendidikan Di AS Ada beberapa tujuan didalam pendidikan di AS antara lain : - Mencapai kesatuan dalam keberagaman - Mengembangkan cita-cita dan praktek demokrasi - Membantu pengembangan individu - Memperbaiki kondisi sosial masyarakat - Mempercepat kemajuan nasional 3.Manajemen pendidikan di AS Karena pendidikan di AS menggunakan pola pendidikan Desentralisasi,maka manajemen nya dikelola berdasar aspirasi dan kebutuhan negara bagian setempat.Di tingkat nasional ada Departemen pendidikan federal yang bertugas melaksanakan semua kebijakan pemerintah federal dalam semua tingkatan pemerintahan dan semua jenjang pendidikan.Namun karena sebagian besar wewenang dan tanggung jawab sudah diserahkan pada pemerintah negara bagian,maka Departemen pendidikan federal hanya menjalankan monitoring dan pengawasan saja. Sedangkan di tingkat negara bagian ada BOARD of EDUCATION yang tugasnya membuat kebijakan derta menentukan anggaran pendidikan untuk masing-masing wilayah nya khususnya berkenaan dengan pendidikan dasar dan menengah.Sedangkan untuk hal-hal yang lebih teknis dibentuk COMISIONER yang dipimpin oleh seseorang yang ditunjuk oleh Board of education atau gubernur. Dan sedangkan lembaga yang menangani akadeik dan keuangan untuk pendidikan tinggi adalah BOARD of TRUSTEES. Dan untuk pendidikan tingkat tinggi ini dipisahkan manajemen antara sekolah negeri dan swasta. 4.Pendanaan pendidikan di AS Sumber pendanaan pendidikan di AS berasal dari Anggaran pemerintah pusat,anggaran pemerintah Negara bagian dan anggaran pemerintah daerah. 5.Isu-isu pendidikan di AS a.Banyak anak usia sekolah yang tidak diasuh langsung oleh orangtuanya,sehingga berpengaruh terhadap aspek psikis dan emosionalnya. b.tingginya angka perceraian,yang mengakibatkan banyak single parent,yang hal ini pun berakibat pada tingkat pertumbuhan sosial anak mereka. c.Tingginya angka imigrasi,sehingga terjadi masalah-masalah sosial tersendiri. d.Tinggi nya angka kekerasan dan kriminalitas anak di AS serta kenakalan remaja.
6.Reformasi pendidikan di AS. Karena ada berbagai permasalahan tersebut sejak 1990 pemerintah AS mencanangkan reformasi pendidikan yang pada saat itu presiden George H.B.Bush beserta seluruh gubernur negara bagian menyetujui reformasi pendidikan dengan mencanangkan 6 tujuan pendidikan AS yang baru : a.Pada tahun 2000,Seluruh anak di AS di waktu masuk sekolah dasar sudah siap untuk belajar. b.Pada tahun 2000,tamatan sekolah menengah naik sekurang-kurangnya 90% c.Pada tahun 2000,Murid-murid di AS yang menyelesaikan pendidikannya pada tingkat 4..8.dan 12 mampu menunjukkan kemampuannya dalam mata pelajaran yang menantang yaitu bahasa inggris,sains,sejarah,dan geografi.Setiap sekolah di AS harus mampu menunjukkan bahwa anak-anak dapat menggunakan oikirannya dengan baik sehingga mereka siap menjadi warga negara yang baik siap untuk memasuki pendidikan yang lebih tinggi serta siap pula untuk pekerjaan yang produktif dalam perekonomian modern. d. Pada tahun 2000,siswa-siswa AS adalah yang terbaik di dunia dalam bidang sains dan matematika e.Pada tahun 2000,setiap orang dewasa di AS dapat membaca dan menulis,memilik ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untul bersaing dalam ekonomi global serta dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Pada tahun 2000,setiap sekolah di AS harus bebas dari obat-obatan terlarang dan kekerasan serta dapat menciptakan suasana lingkungan yang mantap dan aman sehingga kondusif untuk belajar. Pokok-pokok reformasi tersebut dimaksudkan sebagai acuan untuk membuat kebijakan- kebijakan di sekolah,dan segera di implementasikan sehingga hasiknya akan terlihat pada tahun 2000.Adapun banyak langkah-langkah yang dilakukan oleh masing-masing pemerintah,yang di antaranya gebrakan yang dilakukan oleh gubernur Bill Clinton,yakni : - Meningkatkan persyaraan untuk menamatkan suatu jenjang pendidikan. - Melaksanakan test standar untuk mengukur keberhasilan siswa. - Menjalankan system penilaian yang ketat bagi guru sejalan dengan pembenahan jenjang karir bagi guru - Memperbesar tambahan dana dari negara bagian bagi sekolah-sekolah.Dana ini untuk meningkatkan gaji guru yang pada kala itu berada pada taraf terendah.
A.Kebijakan Pendidikan INDONESIA 1.Politik Pendidikan di Indonesia Politik pendidikan di Indonesia mengalami pergeseran dari Centralistik ke Desentralisasi,hal ini kemudian sejalan dengan pembuatan kurikulum yang sedemikian rupa,sehingga mata pelajaran pancasila,sejarah,dan bahkan agama didesain untuk mengentalkan intervensi negara kepada otak pikiran dan sikap warga negaranya.Kemudian seiring jatuhnya rezim orde baru maka semakin berkurang peran pemerintah pusat dalam pendidikan yang merupakan awal dari dirumuskannya desentralisasi pendidikan. 2.Arah kebijakan pendidikan di Indonesia. - Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat indonesia menuju terciptanya manusia indonesia yang berkualitas. - Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan bagi tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan. - Melakukan pembaharuan sistem pendidikan termasuk kurikulum - Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah - Melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan nasional melalui prinsip desentralisasi. - Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan - Mengmbangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah. - Meningkatkan penguasaan pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi 3.Manajemen pendidikan di INDONESIA. Manajemen pendidikan di Indonesia tidak berbeda dengan manajemen sektor-sektor lain yang berbentuk departemen.Secara nasional permasalahan pendidikan di tangani oleh sebuah badan yang berbentuk departemen yang beberapa kali mengalami perubahan nama dan terakhir diberi nama DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Departemen ini dipimpin oleh seorang menteri yang ditunjuk langdung oleh Presiden.Ditingkat provinsi koordinasi pendidikan ditangani oleh sebuah badan yang diberi nama DINAS PENDIDIKAN PROVINSI yang dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk oleh gubernur dengan persetujuan DPRD Provinsi.Sedangkan yang ada di tingkat kabupaten di beri nama DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA. Kemudian didalam pelaksanannya,pendidikan di sekolah diawasi oleh sebuah dewan pendidikan yang bersifat mandiri,tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan satuan pendidikan dan lembaga-lembaga pemerintah lainya,yang diberi nama KOMITE SEKOLAH. Tujuan di bentuknya komite sekolah adalah : - Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan dan program pendidikan - Menigkatkan tanggungjawab dan peran serta aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. - Menciptakan suasana transparan akuntabel dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu. Anggota Dewan pendidikan/Komite sekolah terdiri atas unsur masyarakat dan dapat ditambah dengan unsur birokrasi atau legislatif.Unsur masyarakat dapar berasal dari LSM,tokoh masyarakat,anggota masyarakat yang mempunyai perhatian terhadap mutu pendidikan,yayasan penyelenggara pendidikan dll. 4.Pendanaan pendidikan di INDONESIA. Jika di bandingkan dengan AS,sumber pendanaan pendidikan di Indonesia berasal dari beberapa anggaran.Yaitu sumber dari APBN, APBD, dan APBD kabupaten/kota.Sejak diberlakukannya desentralisasi pendidikan,alokasi anggaran pendidikan mengalami peningkatan yang cukup berarti.
BAB III ANALISIS SWOT KEBIJAKAN DESENTRALISASI PENDIDIKAN DI INDONESIA
A.PERMASALAHAN Jika dibandingkan dengan di Amerika Serikat,desentralisasi pendidikan yang diterapkan di Indonesia maish tergolong sangat baru dan mengalami berbagai permasalahan yang muncul.Sedangkan di Amerika Serikat sudah di inmplementasikan sejak lama dan birokrasi- birokrasi sudah menangani permasalahan-permasalahan yang muncul juga,seperti permasalahan nasional yang terjadi sekitar 1990 an yang mengakibatkan Amerika serikat melakukan reformasi besar-besaran dalam kebijakan pendidikan. Permasalahan desentralisasi pendidikan yang terjadi di Indonesia cenderung dimaknai penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah daripada aspek pelayannnya.Akibatnya pemerintah kab./kota berpotensi menjadi penguasa tanpa batas jika tidak di imbangi dengan pengembangan institusi dan sumber daya manusia daerah. Jika digunakan analisis SWOT terhadap implementasi kebijakan desentralisasi pendidikan ini,ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor kekuatan antara lain : - Secara politis,kebijakan desentralisasi pendidikan telah dikenal luas oleh masyrakat luas. - Proses kelahirannya dikawal sedemikian rupa oleh para pakar pendidikan dan digiring sedemikian ruma untuk menjadi agenda pemerintah. - Adanya dukungan anggaran pendidikan yang cukup besar bagi pengembangan sektor pendidikan. - Kebijakan ini merupakan bentuk nyata dari diakuinya eksistendi pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan derah masing-masing. Disamping kekuatan diatas,,ada juga kelemahan-kelemahan atas kebijakan ini diantaranya : - Tidak meratanya kemampuan dan kesiapan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan kebijakan desentralisasi pendidikan. - Tidak meratanya kemampuan anggaran pendidikan masing-masing daerah (pendapatan asli daerah) - Belum adanya pengalaman dari masing-masing pemerintah daerah dalam mengimplementasikan kebijakan desentralisasi pendidikan. - Belum bersihnya aparat dan birokrasi pemerintah dari KKN( korupsi,Kolusi dan nepotisme) - Serta belum jelasnya pos-pos anggaran pendidikan. Namun ada beberapa hal yang bisa menjadikan peluang untuk keberhasilan kebijakan desentralisasi pendidikan di Indonesia,seperti adanya semangat yang tinggi dari masyarakat untuk menjadikan kebijakan desentralisasi berhasil,serta danya semangat dari masyarakat dalam pengawasan kebijakan desentralisasi. Akan tetapi ada juga faktor yang bisa menjadi ancaman,seperti tidak meratanya hasil prestasi pendidikan secara nasional yang dapat memunculkan variasi kualitas masing-masing lembaga pendidikan,juga tidak meratanya kualitas pendidik di masing-masing daerah. B.KESIMPULAN Di bawah ini perbandingan desentralisasi pendidikan yang ada di Amerika serikat dan di Indonesia : AMERIKA SERIKAT INDONESIA -negara tidak memonopoli penyelenggaraan pendidikan sekolah -Sekolah swasta lebih banyak daripada sekolah negeri Anggaran pemerintah pusat lebih besar di alokasikan ke sekolah negeri -Dukungan anggaran negara bagian bervariasi,bahkan ada negara bagian yang tidak memberikan anggaran pada sekolah swasta
Sama
Sama
Dukungan dari anggaran pemprov/pemkab/pemkot untuk wilayah masing-masing.
Ada Program khusus seperti BOS, -Desentralisasi memberikan kewenangan dan otonomi yg luas kepada pemerintah distrik yang didukunbg pemerintah negara bagian - sehingga menghasilkan kebijakan yang bervariasi -agar variasi itu positif dan tetap konstruktif maka dibentuk badan yang mengkoordinasikan sektor pendidikan - di tingkat pusat ada departemen pendidikan federal,tingkat regional dan lokal ada Board of education -desentralisasi memberi kewenangan yang luas pada pemkab/pemkot yang di dukung oleh pemprov.
Sama
Sama Di tingkat nasional ada DEPDIKNAS,di tingkat regional dan lokal ada dinas pendidikan Prov, dan kab.kota
-Negara menaruh perhatian besar pada tingginya apresiasi masyarakat memasukan anak-anaknya ke sekolah dasar dan menengah -menciptakan kualitas mahasiswa di perguruan tinggi -perguruan tinggi di harapkan mampu menciptakan tenaga-tenaga yang berkualitas yang mampu bersaing secara universal -Kebijakan pendidikan multi misi
Sama( ada seleksi dalam rccruitmen mahasisawa) Sama Sama
-Dengan adanya Desentralisasi pendidikan banyak permasalahan yang dapat di pecahkan -Keterlibatan publik diberi akses besar dalam turut mendisain memonitoring serta mengevaluasi hasil- hasil implementasi kebijakan pendidikan Sama
Sama bahkan dengan kebijakan desentralisasi pendidikan akses publik dan keterlibatannya di beri peluang yang cukup lebar yaitu dengan diadakannya dewan pendidikan/komite sekolah