Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEKNIK PENGUKURAN





DISUSUN OLEH :
NAMA : DANI FEBRIYANTO
NIM : 110311141


TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA 2013/1014





PENGUKURAN TEKNIK

A. PENGERTIAN PENGUKURAN

Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu
besaran dalam bentuk angka (kwantitatif).Jadimengukur adalah suatu prosesmengaitkan
angka secara empirik dan obyektif pada sifatsifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka
yang diperoleh tersebut dapatmemberikan gambaran yang jelasmengenai obyekatau kejadian
yang diukur.

B. DEVINISI LAIN TENTANG PENGUKURAN

I. Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas padakuantitas fisik,
tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan,
seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen.

II. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur yang digunakan sebagai satuan. Dalam fisika dan teknik,pengukuran merupakan
aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dariobjek dan kejadian dunia-nyata. Alat
pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh
alat pengukur terkenaerror peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-
cara pengukuran.

III. Pengukuran adalah proses pemberian angka- angka atau label kepada unit analisis
untuk merepresentasikan atribut-atribut konsep. Proses ini seharusnya cukup dimengerti
orang walau misalnya definisinya tidak dimengerti. Hal ini karena antara lain kita sering kali
melakukan pengukuran.

Instrumentasi (Instrumentation)
Bidang ilmu dan teknologi yang mencakup perencanaan, pembuatan, dan penggunaan
instrument atau alat ukur besaran fisika atau sistem instrument untuk keperluan deteksi,
penelitian, pengukuran, pengaturan serta pengelolaan data.

Metrologi (Metrology)
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkaitan dengan kegiatan pengukuran.

C. FUNGSI PENGUKURAN

Secara sederhana sebenarnya kegiatan pengukuran yang kita lakukan itu berfungsi
sebagai alat komunikasi. Komunikasi disini bisa juga diartikan secara luas, contohnya
komunikasi antara penjual dengan pembeli.
Di dalam suatu perusahaan manufakture,pengukuran sangatlah penting, karena segala
sesuatu yang menjadi parameter dari suatu produk yang kita hasilkan tidak lepas dari angka
angka yang hanya bisa di dapatkan melalui proses pengukuran.
Pengukuran yang dilakukan dengan benar akan memberikan manfaat antara lain sebagai
berikut :

1. Membuat gambaran melalui karakteristik dari suatu object yang kita teliti.
2. Dalam industri dapat digunakan sebagai alat komunikasi dari mulai riset, operator,
pengujian sampai dengan jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkan.
3. Dapat digunakan sebagai dasar melakukan prediksi terhadap sesuatu yang akan terjadi.
4. Sebagai pengendalian serta jaminan mutu.

D. SATUAN SATUAN DALAM PENGUKURAN

Satuan Sistem Internasional (Le Systeme Internationale dUnites) - SI

1. Satuan Dasar
Satuan Dasar adalah suatu pengukuran sebuah besaran dasar pada sebuah sistem besaran
phisik. Definisi dari setiap satuan dasar dapat berupa dengan adanya penelitian kemetrologian
yang dapat menemukan kemungkinan tercapainya definisi yang lebih akurat dari besaran
phisik tersebut.






Satuan Dasar SI
Besaran Satuan Turunan Simbol
Panjang Meter M
Massa Kilogram Kg
Waktu Sekon S
Arus listrik Amper A
Suhu termodinamika Kelvin K
Jumlah zat Mole Mol
Intensitas cahaya Candela Cd


2. Satuan Turunan SI
Satuan Turunan adalah sebuah satuan pengukuran dari sebuah besarran turunan dalam
sebuah sistem besaran

Satuan Turunan SI
Besaran Turunan Satuan Turunan Simbol
Luas Meter persegi m
2

Isi Meter kubik m
3

Kecepatan Meter per sekon m s
1

Percepatan Meter per sekon kuadrat m s
2

Kecepatan sudut Radian per sekon rad s
1

Percepatan sudut Radian per sekon kuadrat rad s
2
Besaran Turunan SI Satuan Turunan Simbol
Densitas Kilogram per meter kubik kg m
3

Intensitas medan listrik Amper per meter A m
1

Densitas arus listrik Amper per meter persegi A m
2

Momen gaya Newton meter N m
Kekuatan medan listrik Volt per meter V m
1

Permeabilitas Henry per meter H m
1
Permisivitas Farad per meter F m
1

Kapasitas panas spesifik Joule per kilogram kelvin J kg
1
K
1
Konsentrasi jumlah zat Mol per meter kubik mol m
3

Luminasi Candela per meter persegi cd m
3


E. TERMINOLOGI DAN METODOLOGI PENGUKURAN

Terminologi dan Metodologi Pengukuran yang standarkan meliputi sbb:

1. Metode pengukuran fundamental
Pengukuran berdasarkan besaran-besaran dasar (panjang, massa, waktu dsb) yang dipakai
untuk mendifinisikan besaran yang diukur. Misal pengukuran gravitasi dengan cara bola
jatuh, diukur massa benda yang jatuh, jarak yang ditempuh dan waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut. Disini nilai percepatan gravitasi langsung ditentukan dengan
mengukur besaran dasar massa, panjang dan waktu.

2. Metode pengukuran langsung
Metode pengukuran dimana nilai besaran langsung terbaca pada alat ukur tanpa
memerlukan pengukuran besaran-besaran lain yang mempunyai hubungan fungsional dengan
besaran yang diukur. Contoh:
- pengukuran panjang dengan memakai mistar.
- pengukuran massa dengan neraca sama lengan


3. Metode pengukuran tidak langsung
Pengukuran yang diukur ditentukan dengan jalan mengukur besaran lain yang
mempunyai hubungan funsional dengan besaran yang diukur, Contoh:
- pengukuran tekanan dengan mengukur tingginya kolom cairan didalam suatu tabung
- pengukuran suhu dengan mengukur tahanan listrik kawat platina ( temometer tahanan
platina).

4. Metode perbandingan
Membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang telah diketahui nilainya.
Contoh:
mengukur tegangan dengan pontensio meter. Disini tegangan yang akan diukur
dibandingkan dengan tegangan sel standar
mengukur tahanan listrik dengan jembatan Wheatstone.

5. Metode subtitusi
Metode pengukuran dimana besaran yang diukur diganti oleh besaran yang sejenis yang
nilainya telah diketahui dan dipilih sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek yang sama
terhadap penunjukkan alat ukur.

6. Metode deferensial
Metode dimana besaran yang diukur dibandingkan dengan besaran yang sejenis yang
telah diketahui yang nilainya hanya berbeda sedikit dengan yang diukur adalah perbedaan itu.
Contoh:
Pengukuran panjang dengan menggunakan komparator
Pengukuran distribusi suhu didalam ruangan yang suhunya hampir seragam
dengan memakai termokopel differinsial.

7. Metode nol
Metode pengukuran dimana nilai besaran yang diukur ditentukan dengan
menyetimbangkan, mengatur satu atau lebih besaran yang telah diketahui yang dengan
besaran ini mempunyai hubungan tertentu dan dalam keadaan setimbang diketahui
bentuknya. Contoh:
- pengukuran impendansi dengan memakai rangkaian jembatan impendansi
- pengukuran tegangan dengan memakai potensiometer.

Karakteristik alat ukur dan proses pengukuran

Proses pengukuran identik dengan proses produksi disuatu industri. Produk proses
pengukuran adalah berupa angka-angka. Karakteristik yang menonjol dari proses pengukuran
adalah pengukuran yang dilakukan berkali-kali terhadap suatu besaran yang konstan harganya
mengahasilakan yang tidak sama. Bagaimana sempurnanya persyaratan metodenya dipenuhi
selalu ada perbedaan pada hasil-hasil ukurnya. Angka mana yang benar? Analisis statistik
menyatakan bahwa nilai yang benar akan didapat bila pengukuran dilakukan tak terhingga kali
pada kondisi yang sama. Dan kita tiidak akan punya waktu dan biaya untukmelakukan seperti
tersebut diatas. Karena itu harga yang benar tidak akan pernah diketahui, kemungkinan hanya
dapat angka pendekatan saja yang berdasarkan rata-rata dari sejumlah pengamatannya. Akan
tetapi harga rata-rata saja tidak cukup, angka tersebut harus disertai dengan keterangan yang
menyatakan:
a. Rntang yang menyatakan berapa dekatnya nilai pendekatan tersebut terhadap
harga yang sebenarnya.
b. Jaminan atau tingkat keyakinan (Confidence Level) bahwa angaka rata-rata
akan diperoleh lagi jika melakukan beberapa kali terhadap besaran tersebut.
.
Contoh: Bila dari hasil penimbangan massa dituliskan sbb:

( 100 2 ) kg pada Confidence Level = 95%

F. ALAT UKUR

1. Pengertian alat Ukur.
Untuk melakukan kegiatan pengukuran, diperlukan sudatu perangkat yang dinamakan
instrumen (alat ukur). Jadi instrumen adalah sessuatu yang digunakan untuk membantu kerja
indera untuk melakukan proses pengukuran. Misalnya pada mobil, manometer (pressure gauge)
pengukuran tekanan udara dalam ban, termometer (pengukuran suhu mesin), spedometer
(pengukur kecepaatan), levelmeter pengukur bahan bakar pada tangki) pH meter (pengukur
derajad keasaman dalam batere) dst.

Instrument atau alat ukur terdiri dari banyak jenis yang dapat juga dikelompokan melalui
disiplin kerja atau besaran fisiknya, diantaranya:
Alat ukur dimensi: mistar, jangka sorong, mikrometer, bilah sudut, baok ukur, profil
proyektor, universal measurung machine dst,
Alat ukur massa: timbangan, comparator elektronik, weight set dst.
Alat ukur mekanik: tachometer, torquemeter, stroboscope dll.
Alat ukur listrik: volmeter, amperemeter, jembatan wheatstone.
Alat ukur suhu: termometer gelas, PRT
Alat ukur optik: luxmeter, fotometer, spectrometer dan lain lain

2. Istilah istilah pada alat ukur

Rentang ukur (range): merupakan besarnya daerah pengukuran mutlak suatu alat
ukur.
Misal: sebuah jangka sorong mempunyai range 0 sd 150mm
Daya baca (resolusi) : jarak ukur antaa dua garis skala yang berdampinganpada alat
ukur analog, atau perbedaan penunjukan terbaca dengan jelas pada alat ukur digital.
Span: besarnya kapasitas ukur suatu alat ukur, misalnya mikrometer mempunyai span
ukur 25mm, artinya entang ukur 0-25, 25-50, 50-75, dst
Kepekaan sensitivity) : merupakan perbandingan antara perubahan besarnya keluaran
dan masukan pada suatu alat ukur seteah kesetimbangan tercapai.
Kemampuan ulang(repeatibility) kesamaan penunjukan suatu alat ukur jika
digunakan untuk mengukur objeck yang sama, ditempat yang sama serta dalam waktu
yang hampir tidak ada berselisiha antara pengukuran tersebut.

3. Bagian bagian alat ukur

Secara garis besar alat ukur dibagi menjadi 3 komponen utamayaitu:
1. Sensor atau peraba.
2. Pengubah atau pengolah sinyal atau tranduser.
3. Penunjuk atau indikator display dan pencatat atau recorder

1. Sensor atau peraba merupakan bagian alat ukur yang merasakan adanya sinyal yang
harus diukur atau bagian yang berhubungan langsung dengan benda ukurnya. Ada dua
jenis sensor, yaitu sensor kontak dan non kontak. Sensor koontak banyak digunakan
pada prinsip alat ukurmekanik dan elektrik, sedangkan sensor nin kontak pada prinsip
optik dan pneumatik.
Contoh sensor pada mikrometer adalah kedua permukaan ukur yang menjepit
benda ukur, pada alat dial indicator terletak pada ujung tangkai batang ukurnya.
2. Tanduser berfungsi untuk memperkuat dengan mengubah sinyal yang diterima dari
sensor dan mengirim hasil ke penunjuk atauindikator/recorder maupun controler.
Kemungkinan pada tranduser sinyal dengan besaran lain, isalnya sistem mekanik
menjadi elektrik kemudian diubah kembali menjadi sitem mekanik. Jadi prinsip kerja
dari alat ukur tergantung pada pengubahnya, yang dapat dibedakan menjadi beberapa
prinsip kerja yaitu:
Sintem mekanik
Sistem elektrik
Siste optik
Sistem pneumatik
Sistem gabungan diantara tersebut diatas, diantaranya sistem optomekanik,
sistem opoelektronik, sistem mekatronik, dsb

Contoh tranduser pada mikrometer berupa sistem ulir presisis pada dial indicatorr
berupa sistem odagigi yang dapat mengubah dari geakan linier menjadi gerkan
berputar pada indikatornya
3. Indikator atau penunjuk bertugas untuk menayangkan dat ukur yang berupa garis-garis
skala pada mikrometer atau jarum yang bergerak melingkar dengan menunjuk skala
ukur yang melingkar juga.Recorder dapat mencatatdat aukur dalam bentuk numerik
atau grafik sedangkan kontroler berfungsi untuk mengendalikan besarnya nilai objeck
yang diukur sesuai dengan nilai ukur yang dikehendaki.






G. Macam-macam Alat Ukur dan Cara Kerjanya

Alat Ukur Massa:
1. Nama : Neraca
Cara Kerja : Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-
masing lengan neraca. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil = Pembacaan skala pada lengan tengah + Pembacaan skala pada lengan Belakang +
Pembacaan skala pada lengan depan.

Gb 1. gambar neraca
2. Nama : Neraca Elektronik
Cara kerja : benda yang akan di ukur massanya di letakkan di atas timbangan dan
nilainya langsung dibaca pada tampilan digital.

Gb 2. gambar neraca electronik
Alat ukur waktu:
3. Nama : stopwatch
Cara Kerja: Tombol Start, Stop dan reset yang dipergunakan untuk memulai,
menghentikan maupun mengulang pengukuran waktu.
Skala dalam detik, skala ini disusun melingkar dibagian pinggir dengan jarak antar skala 0,2
detik. Jarum panjang, yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran dalam detik. Skala
dalam menit, skala ini disusun melingkar dengan jarak antar skala 1 menit. Jarum pendek,
yang berfungsi sebagai penunjuk waktu dalam menit.

Gb 3. gambar stopwatch
4. Nama : Jam Atom
Cara kerja :Maser untuk referensi frekwensi menggunakan ruang chamber berbinar
berisi gas terionisasi, pada umumnya caesium, karena caesium adalah elemen yang
digunakan di dalam definisi resmi detik internasional.

Gb 4. gambar jam atom

Alat ukur panjang:

5. Nama: Mikrometer Sekrup
Cara kerja: Putar bidal (pemutar besar) berlawanan arah jarum jam sehingga ruang
antara rahang tetap dengan rahang geser cukup untuk menempatkan benda yang akan diukur.
Letakkan benda yang akan diukur diantara rahang tetap dan rahang geser. Kemudian putar
bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga benda yang diukur terjepit oleh rahang tetap
dan rahang geser. Putar pemutar kecil (roda bergerigi) searah jarum jam sehingga skala
nonius pada pemutar besar tidak bergeser lagi. Baca hasil pengukuan yang diperoleh.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan mikrometer skrup dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut :Tentukan nilai skala utama yang terdekat dengan selubung
silinder (bidal) dari rahang geser (atau skala utama yang berada tepat didepan/berimpit
dengan selubung silinder luar rahang geser)Tentukan nilai skala nonius yang yang berimpit
dengan garis mendatar pada skala utama
Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang
berimpit x skala terkecil mikrometer sekrup= Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x
0,01 mm)

Gb 5. gambar mikrometer skrup

6. Nama : Jangka Sorong
Cara kerja : pengukuran dilakukan dengan menggeser-geser rahang sorong. Setelah
memperoleh posisi yang sesuai, kemuadian amati angka pada skala utama yang berdeketan
dengan angka nol pada skala nonius. Kemudian perhatikan garis pada skala nonius yang
berimpit dengan salah satu garis pada skala utama.

Gb 6. gambar jangka sorong

7. Nama : Mistar
Cara kerja : dalam membaca skala pada mistar,mata harus tegak lurus dengan skala
yang akan di baca.

Gb 7. gambar mistar

Alat Ukur Luas

8. Nama : Planimeter
Cara Kerja : alat ini bekerja pada daerah/peta yang berbentuk area atau poligon
tertutup. Perhitungan luas di mulai dengan menentukan titik awal, kemudian menggerakkan
alat tersebut searah pada dengan jarum pada batas poligon sampai kembali ke titik awal, dan
setelah itu dilakukan pembacaan.

Gb 8. gambar planimeter

Alat ukur suhu
9. Nama : termometer
Cara kerja : Termometer bekerja berdasarkan perubahan kuantitas fisik, ketika
temperaturnya berubah. Jadi bisa berdasarkan pemuaian (termometer air raksa), perubahan
resistivitas, perubahan kuantitas listrik (termokpel), radiasi bahan ( termometer temperatur
tinggi),

Gb 9. gambar thermometer

10. Nama : Termometer maksimum minimum
Cara Kerja : Termometer ini memiliki dua skala yaitu skala maksimum pada pipa
kanan dan skala minimum paa pipa kiri. Suhu akan di baca sesuai dengan ketinggian setiap
kolom raksa. Pada setiap permukaan raksa terdapat penunjuk baja kecil yang dilengkapi
dengan pegas ringan sebagai penahan.

Gb 10. gambar thermometer minimum maksimum

Alat ukur kecepatan
11. Nama : Speedometer
Cara kerja : perangkat pengukur kecepatan yang dihubungkan langsung
dengan roda depan ataupun transmisi dengan menggunakan suatu kabel yang ikut berputar
saat kendaraan bergerak, gerakan berputar ini kemudian diubah untuk menggerakkan jaruk
kecepatan.

Gb 11. gambar speedometer

Alat ukur kelembaban
12. Nama : Hygrometer
Cara Kerja : alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang
yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera.
Kelembaban yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada
peralatan tersebut.

Gb 12. gambar speedometer
Alat ukur tekanan udara
13. Nama : barometer
Cara Kerja : Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan
udara yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah
menandakan kemungkinan badai.

Gb 13. gambar barometer
.
Alat Ukur Cahaya
14. Nama : Photometer
Cara Kerja : mendeteksi cahaya dengan photoresisto, photodiodes, atau
photomultipliers. Untuk menganalisis cahaya, photometer dapat mengukur cahaya setelah
melewati penyaring atau melalui monokromator di tetapkan untuk penentuan.

Gb 14. Gambar photometer

Alat Ukur Kepadatan
15. Nama : Pycnometer
Cara Kerja : gunakan Pycnometer bersih, kering, dan timbangan bobotnya (W).
Masukkan sampek cairan ke dalam pycnometer. Atur suhu pycnometer yang telah di isi
samel hingga 17C-19C. Tutup perlahan agar tidak terjadi gelembung. Buang kelebihan zat
ujii melalui bagian sisi tabung dan bersihkan bagian permulaannya. Lalu timbangan, lakukan
pengukuran yang sama terhadap air. (W2)


Gb 15. Gambar Pycnometer


H. KESIMPULAN

Pengukuran merupakan aktifitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objeck dan
kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau
kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkena erroe peralatan yang bervariasi, Bidang ilmu
yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi. Fisikawan menggunakan
banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai darri alat yang sederhana
seperrti penggaris dan stopwatch samapai ke microscope electron dan pemercepat partikel.
Instrument virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern

Anda mungkin juga menyukai