Anda di halaman 1dari 41

MODUL I

PENGUKURAN KARAKTERISTIK STATIK DARI pH METER, DENGAN


VARIASI MOLARITAS NaOH
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan nilai-nilai karakteristik statik pengukuran, yaitu range, span,
sensitivitas, histerisis, dan non-linearitas.
2. Menganalisis pengaruh efek lingkungan terhadap karakteristik statik sistem
pengukuran.
B. TEORI DASAR
1. Karakteristik Statik
Karakteristik statik adalah sifat sebuah instrumen yang tidak bergantung pada waktu.
Beberapa karakteristik statik instrumen yang sering digunakan adalah
!ange "span#
!ange menyatakan $angkauan pengukuran sebuah insturmen. Sedangkan span adalah
selisih nilai maksimum dan minimum yang dapat diukur oleh alat. %ontoh
termometer memiliki range - &,' sampai ( )&,' *%, subdivision &,1+%, artinya
kisaran pengukuran , &,' sampai )&,'+%, skala interval &,1+%.
-inieritas
.engukuran yang ideal adalah $ika hubungan antara input pengukuran "nilai
sesungguhnya# dengan output pengukuran "nilai yang ditun$ukkan alat ukur# adalah
berbanding lurus, dan dinyatakan dalam persamaan garis sebagai berikut
O
ideal
/ KI ( a
dengan K adalah kemiringan garis /
min ma0
min ma0
I I
O O

a adalah pembuat nol "zero bias# / O


min
- KI
min
1ika sebuah instrumen memiliki hubungan input-output tidak berupa garis lurus,
penyimpangan dari garis lurus tersebut dikenal sebagai nonlinieritas. Seringkali
nonlinieritas dinyatakan dalam nonlinieritas maksimum dalam bentuk prosentase
skala penuh, yaitu
[ ]
2 1&&
3
min ma0
ma0
O O
a KI O
N

+
=
Sebuah alat ukur mempunyai nonlinieritas 1 2 $ika kurva hubungan input dan output
berkelok menyimpang 12. Bentuk nonlinieritas dapat berupa parabola, berkelok,
lengkung dan sebagainya. %ontrol valve linier pada )& , 4' 2 bukaan, artinya
hubungan sinyal input dengan aliran "flow# yang melalui 5ontrol valve linier pada )&
, 4' 2.
6ambar 1. -inieritas dan 7onlinieritas
Sensitivitas menun$ukan seberapa $auh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang
diukur. Sensitivitas sering $uga dinyatakan dengan bilangan yang menun$ukan
8perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan9 yaitu :;<. =ntuk
elemen linear d:;d< sama dengan slope atau gradien K dari garis linear. Sedangkan
untuk elemen non-linear d:;d </ K( d:;d<. >apat dilihat pada 6ambar 2. Beberapa
sensor panas dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan 8satu volt per
dera$at9, yang berarti perubahan satu dera$at pada masukan akan menghasilkan
perubahan satu volt pada keluarannya. Sensor panas lainnya dapat sa$a memiliki
kepekaan 8dua volt per dera$at9, yang berarti memiliki kepakaan dua kali dari sensor
yang pertama. -inieritas sensor $uga mempengaruhi sensitivitas dari sensor. ?pabila
tanggapannya linier, maka sensitivitasnya $uga akan sama "konstan# untuk $angkauan
pengukuran keseluruhan, yaitu sama dengan kemiringan garis.
6ambar 2. Sensitivitas @ermo5ouple.
Aisterisis
Aisteresis menun$ukkan perbedaan nilai output pemba5aan saat menggunakan nilai
input naik "dari rendah ke tinggi#, dengan nilai output pemba5aan saat menggunakan
nilai input turun "dari tinggi ke rendah#. Aisteresis biasanya dinyatakan dalam
histeresis maksimum dalam bentuk prosentase skala penuh, yaitu
2 1&&
3
min ma0
O O
O O
H
I I

=

%ontoh Suatu termometer digunakan untuk mengukur B&+%, akan menun$ukkan
angka yang berbeda $ika sebelumnya digunakan untuk mengukur fluida 2&+% dengan
$ika sebelumnya digunakan untuk mengukur fluida 1&&+%.
6ambar C. Aisteresis
Dfek -ingkungan
Se5ara umum, output ":# tidak bergantung hanya pada sinyal input "<# tetapi
$uga bergantung pada input dari lingkungan seperti suhu, tekanan atmosfer,
kelembaban, tegangan suplai, dan sebagainya. ?da dua tipe input dari lingkungan,
yaitu modifying input dan interfering input.
Modifying input I
M
menyebabkan sensitivitas linear sistem berubah. K adalah
sensitivitas pada kondisi standar kelika I
M
/ &. 1ika input diubah dari nilai standar,
maka I
M
mengalami penyimpangan dari kondisi standar. Sensitivitas berubah dari K
men$adi
K( K
M
I
M
, dimana K
M
adalah perubahan kepekaan terhadap perubahan unit I
M
. 6ambar
) "a# menun$ukkan efek dari modifikasi suhu sekitar pada elemen linier.
Interfering input I
I
menyebabkan zero bias berubah. a adalah zero bias pada
kondisi standar ketika I
I
/ &. 1ika input diubah dari nilai standar, maka I
I
mengalami
penyimpangan dari kondisi standar. Zero bias berubah dari a men$adi a+ K
I
I
I
,
dimana K
I
adalah perubahan zero bias untuk unit perubahan di I
I.
6ambar ) "b#
menun$ukkan efek dari gangguan suhu sekitar pada elemen linier.
>engan demikian
6ambar ). "a# Modifying dan "b# Interfering <nput
2. pA
pA merupakan sebuah ukura yang digunakan dalam menentukan apakah larutan
tersebut bersifat asam, basa, dan netral. ?sam dan basa tersebut merupakan dua
golongan Eat kimia yang sangat penting. .ada larutan yang bersifat asam memiliki
nilai pA lebih ke5il 4 , sedangka basa memiliki nilai pA lebih besar dari 4 dan
untuk sifat netral memiliki pA dama dengan 4. .enentuan pA bisa berma5am-
ma5am 5ara, diantaranya dengan menggunakan alat ukur pA meter, atau indikator
universal seperti kertas lakmus dan ...
Sorasen merupakan seorang ahli kimia menyusun konsep model matematis
untuk menghitung konsentrasi berdasarkan pA dengan persamaan berikut
# 2 . 1 ......." .......... .......... .......... .......... .......... F......... logG 1)
# 1 . 1 .." .......... .......... .......... .......... .......... .......... F......... logG

+
=
=
OH pH
H pH
>imana GA
(
F / Molaritas <on A
(
C. pA Meter
besaran pA suatu larutan bisa diketahui melalui beberapa indikator universal yang
telah di$elaskan sebelumnya. 7amun dengan adanya sensor pA atau lebih dikenal
dengan pA meter dapat mempermudah pemba5aan nilai suatu larutan pA. :leh
karena itu didalam pA meter biasanya menggunakan prinsip potensiometri dengan
pemanfaatan beda potensial antara elektroda sebagai bahan referensi dan elektroda
ker$a seperti pada gambar
6ambar pA Meter se5ara lengkap
Sebuah pA meter se5ara umum memiliki satuan potensial "mH# yang
berbanding lurus dengan konsentrasi ion hidrogen dalam larutan. .ada elektroda
referensi berfungsi untuk mempertahankan potensial se5ara konstan terlepas dari
adanya perubahan pA atau aktivitas ionik lainnya dalam larutan. Sedangkan
$embatan garam pada sel referensi berguna untuk mempertahankan kontak listrik
antara 2 elektroda selama proses pengukuran dalam pA berlangsung. Sebenarnya
proses penentuan pA ter$adi pada lapisan gelas elektroda yang sensitif terhadap
pA sebagai pembawa arus. <on Aidrogen "A(# yang ada dalam larutan asam akan
menghasilkan potesial positif "(mH# relatif terhadap buffer yang ada didalam
elektroda tersebut
). @eori -arutan
Kemolaran "M# adalah $umlah mol Eat terlarut dalam tiap litaer larutan, kemolaran
didefinisikan denga rumus sebagai berikut
# C . 1 .." .......... .......... .......... .......... .......... ..........
1&&&
Mr
gram
x
ml
M =
>imana ml / Holume larutan
6ram / gram Eat terlarut
Mr / Mr Iat terlarut
pA larutan dapat dihitung menggunakan Molaritas dari -arutan tersebut , berikut
persamaannya
# ) . 1 " .......... .......... .......... .......... .......... 1& F FG G
1) +
= = OH H K
# ' . 1 ....." .......... .......... .......... .......... .......... .......... 1) pOH pH =
=ntuk ?sam Kuat, seperti A%l, berikut persamaannya
# B . 1 " .......... .......... .......... .......... .......... .......... . F G Ma a H =
+
>imana a / $umlah A
(
, dan Ma = Kemolaran ?sam
=ntuk Basa Kuat seperti 7a:A, berikut persamaannya
# 4 . 1 .." .......... .......... .......... .......... .......... .......... . F G Mb b OH =

>imana b / $umlah A
(
, dan Mb = Kemolaran ?sam
C. PERALATAN DAN KOMPONEN PERCOBAAN
1. Serbuk 7a:A
2. ?Juades
C. Dthanol
). @imbangan >igital
'. 6elas Beker
B. Spatula
4. pA meter
D. LANGKAH PERCOBAAN
Percobaan I
1. Bersihkan alat yang akan digunakan "gelas beker, spatula# dengan ethanol dan
siapkan bahan yang diperlukan.
2. Kemudian buatlah 1&& ml larutan 7a:A dengan variasi konsentrasi &,&1 MK &,&2
MK &,&) MK &,&B MK &,&L MK &,1 MK &,2 MK &,) MK &,B MK &,L MK dan 1 M.
C. Selan$utnya lakukan kalibrasi pA meter pada point pA / 1&.
). -akukan pengukuran pA larutan dari konsentrasi &,&1 M sampai 1 M.
'. -ihat dan 5atat pemba5aan pada pA meter
B. =langi langkah ")# s.d "'# dengan pergeseran turun "dari 1M sampai &,&1 M#
4. <si @abel C.1 dengan data yang telah diperoleh,
Tabe !.". >ata hasil per5obaan
Per#e$eran Na%& Per#e$eran '(r(n
No. )NaOH* pH Lar('an No. )NaOH* pH Lar('an
1. 1.
2. 2.
C. C.
M M
11. 11.
Percobaan II
1. -akukan langkah-langkah per5obaan < dari "a# s.d "e#, tetapi dengan mengganti
volume larutan men$adi '& ml.
2. Kemudian isi @abel C.2. dengan data yang telah diperoleh dari per5obaan <<.
Tabe !.+. >ata hasil per5obaan efek lingkungan
No. )NaOH* pH Lar('an
1.
2.
C.
M
11.
E. ANALISIS PERCOBAAN
1. -akukan perhitungan dan $elaskan mengenai karakteristik statik sistem
pengukuran pA "range input dan output, span, linieritas, nonlinieritas dan
histeresis# dari data per5obaan yang telah anda peroleh ".er5obaan 1#.
2. 1elaskan pengaruh lingkungan "berupa perubahan volume larutan# terhadap
karakteristik statik sistem pengukuran, dengan menghitung nilai K
M
dan K
<
".er5obaan 2#.
3. Buat -aporan !esmi .raktikum
MODUL II
PENGUKURAN KARAKTERISTIK DINAMIK TERMOMETER
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami karakteristik dinamik dari suatu alat ukur.
2. Menentukan hubungan input dan output sebagai fungsi waktu.
B. DASAR TEORI
Karakteristik dinamik dari sebuah alat ukur menggambarkan perilakunya
antara waktu yang terukur dengan perubahan nilai dan waktu ketika instrument output
men5apai nilai stabil. Seperti dengan karakteristik statis, nilai-nilai untuk karakteristik
dinamis dikutip dalam lembaran instrumen data hanya berlaku pada saat instrumen
yang digunakan dalam kondisi lingkungan tertentu. >alam setiap sistem, pengukuran
linier invarian waktu, persamaan umum yang dapat ditulis antara input dan output
untuk waktu tN &
dimana Ji adalah $umlah yang diukur, O& adalah output dan a&. . . sebuah, B&. . . bm
adalah konstanta. 1ika kita membatasi pertimbangan bahwa perubahan dalam
kuantitas sa$a yang diukur , maka persamaan "2.1# tereduksi men$adi
penyederhanaan lebih lan$ut dapat dilakukan dengan mengambil kasus-kasus khusus
tertentu dari persamaan "2.2#, yang se5ara kolektif berlaku untuk hampir semua sistem
pengukuran.
In$'r(,en' Or-e No
1ika semua koefisien a1. . . yang lain dari a& dalam persamaan "2.2# diasumsikan nol,
maka
dimana K adalah sebuah konstanta yang dikenal sebagai sensitivitas instrumen
sebagaimana didefinisikan sebelumnya. Setiap instrumen yang berperilaku sesuai
dengan persamaan "2.C# dikatakan $enis dari orde nol. Setelah perubahan langkah
dalam kuantitas diukur pada waktu t, output segera bergerak ke nilai baru pada saat
yang sama dengan t. Sebagai 5ontoh, sebuah potensiometer yang mengukur gerak, di
mana perubahan tegangan output bergantung pada slider tersebut dipindahkan
sepan$ang $alur potensiometer.
In$'r(,en' Or-e Sa'(
1ika semua koefisien a2. . . sebuah ke5uali a1 a& dan diasumsikan nol dalam
persamaan "2.2# maka
Setiap instrumen yang berperilaku sesuai dengan persamaan "2.)# dikenal sebagai
instrument orde pertama. 1ika d ; dt digantikan oleh operator > dalam persamaan
"2.)#, kita mendapatkan
Ga,bar 2.1 !espon output orde &
Mendefinisikan K> b&;a& sebagai sensitivitas statis dan > a1;a& sebagai waktu
konstan sistem, persamaan "2.'# men$adi
1ika persamaan "2.B# diselesaikan se5ara analitik, kuantitas output O& dalam
menanggapi setiap perubahan J1 pada waktu t bervariasi dengan waktu dengan 5ara
yang ditun$ukkan pada gambar 2.1.
Berdasarkan gambar 2.2, konstanta waktu adalah waktu yang dibutuhkan ketika
respon dinamik ouput bernilai BC2 dari perubahan output saat kondisi mantap.
Ga,bar +.+ !espon output orde 1
In$'r(,en' Or-e D(a
1ika semua koefisien aC. . . yang lain dari a&, a1 dan a2 dalam persamaan "2.2#
diasumsikan nol, maka kita mendapatkan
>engan menggunakan operator >, maka akan didapatkan
Aal ini mudah untuk kembali mengungkapkan variabel a&, a1, a2 dan B& dalam
persamaan "2.L# dalam hal tiga parameter K "sensitivitas statis#, P "undamped
frekuensi alam# dan "redaman rasio#, di mana
<ni adalah persamaan standar untuk sistem orde dua dan instrumen yang responnya
dapat di$elaskan dengan persamaat tersebut dikenal sebagai instrument orde 2. 1ika
persamaan "2,Q# diselesaikan se5ara analitis, bentuk dari respon yang diperoleh
tergantung pada nilai rasio redaman. !espon output dari alat orde dua untuk berbagai
nilai dan perubahan nilai dari $umlah yang diukur pada waktu t diperlihatkan pada
6ambar 2.C. =ntuk kasus "?# di mana >/&, tidak ada redaman dan output instrumen
amplitudo berosilasi konstan $ika terganggu oleh perubahan dalam besaran fisis yang
diukur. =ntuk >/&,2, diwakili dengan kasus "B#, respon terhadap perubahan input
masih berosilasi namun osilasi berangsur-angsur mereda. =ntuk kurva "%# dan ">#
overshoot masih lebih, dan akhirnya respon men$adi sangat overdamped seperti yang
ditun$ukkan oleh kurva "D# di mana output perlahan-lahan menu$u ba5aan yang benar.
1elas, kurva respons ekstrem "?# dan "D# adalah sangat tidak 5o5ok untuk setiap alat
ukur. 1ika instrumen itu mengalami perubahan inputan, maka strategi desain akan
menu$u ke arah rasio redaman &,4&4, yang memberikan respon kritis teredam "%#.
Ga,bar +.! !espon output orde 2
C. PERALATAN DAN KOMPONEN PERCOBAAN
1. @ermometer raksa
2. @hermometer >igital
C. Aeater;pemanas air
). ?ir
'. Stop wat5h
D. LANGKAH PERCOBAAN
1. =kurlah suhu ruang saat per5obaan
2. .anaskan air dalam wadah dengan heater hingga men5apai suhu yang ditentukan
yaitu @
&
% "sesuai ketentuan asisten#.
C. -akukan pembagian tugas pada setiap anggota kelompok praktikum sebagai
berikut
.engamat temperatur
.emegang stopwat5h
.en5atat data
.engendali temperatur dengan heater
-akukan simulasi dengan dibantu oleh asisten.
). 6unakan termometer digital untuk men$aga temperatur air tetap pada @
&
% dengan
menggunakan heater se5ara manual
'. .ada saat temperatur air telah men5apai @
&
%, 5elupkan segera termomoter raksa
ke dalam wadah air dan 5atat penun$ukan temperatur pada termometer raksa
setiap 2& detik hingga penun$ukan mantap di nilai @
&
%
B. Setelah kondisi mantap ter5apai, 5abut termomter raksa segera dan 5atat
penun$ukan temperatur pada termometer raksa setiap 2& detik hingga penun$ukan
mantap di nilai suhu ruang
4. <si tabel per5obaan seperti yang ter5antum pada tabel 1.
L. .erhitungan eror dinamik pada saat termometer raksa berada di air adalah
Q. eror / @ , @ terukur
1&. .erhitungan eror dinamik pada saat termometer raksa berada di udara adalah
11. eror / @ruang , @ terukur
12. Buat grafik berdasarkan data tersebut.
@abel >ata .engukuran Suhu
No T%,e .-e'%&/ Te,pera'(r .
&
%# Eror -%na,%&
1 & Suhu ruang &
2 2&
C )&
) B&
' MM.. "$ika sudah steady, 5abut
thermometer dan ukur
suhunya di udara#
B
4
L
Q >st. Sampai kembali pada suhu
ruang
E. ANALISIS PERCOBAAN
1. $elaskan tentang karakteristik dinamis instrumen berdasarkan data yang anda
peroleh.
2. @entukan konstanta waktu dari sensor termometer raksa berdasarkan data yang
anda peroleh.
C. Simpulkan per5obaan ini.
). Buat laporan resmi per5obaan.
KALIBRASI
A. LATAR BELAKANG
>alam perkembangan dunia industri yang semakin ma$u seperti sekarang ini,
persaingan usaha dan pasar merupakan perhatian utama apabila kita ingin tetap bertahan.
Salah satu $alan yang harus ditempuh ialah dengan 5ara men$aga dan meningkatkan
mutu "Juality # dari produk atau $asa yang kita tawarkan. <ndustri yang tetap eksis adalah
industri yang memiliki kemampuan menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul,
men$aga kualitas produk dan selalu mengupayakan inovasi teknologi baru. ?gar industri
dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang mun5ul di industri perlu ketersediaan
peralatan pendukung "instrument# yang sekaligus ditun$ang oleh S>M yang mampu
mengoperasikan instrumen dengan baik dan tepat. Sehingga penggunaan instrumen dan
peralatan lainnya dapat berfungsi se5ara efektif dan efisien.
1urusan @eknik Risika R@< , <@S , sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi
terkemuka ingin men$awab tantangan masa depan terkait dengan teknologi instrumentasi
di industri, yakni dengan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi teknis
dalam penguasaan berbagai ma5am instrumentasi yang ada di industri, baik dalam hal
operational, pemeliharaan dan perbaikan. terkait dengan pemeliharaan, salah satu faktor
penting yang harus dipahami adalah tentang kehandalan sebuah instrumen, yang mana
kehandalan ini sangat erat hubungannya dengan tingkat akurasi atau ketelitian instrumen
tersebut. salah satu teknik yang digunakan untuk mengetahui dan memperbaiki akurasi
dari sebuah instrumen adalah dengan melakukan kalibrasi se5ara teratur. kalibrasi yang
benar dan memenuhi standar sangat diperlukan untuk bisa men$amin bahwa sebuah
peralatan layak untuk dipakai. :leh karena itu pengetahuan akan kalibrasi ini sangat
dibutuhkan terutama untuk menun$ang keahlian para mahasiswa dalam proses
pemeliharaan sebuah peralatan ; instrumen.
B. TUJUAN
@u$uan dari praktikum sistem pengukuran dan kalibrasi ini adalah agar para
mahasiswa menguasai prosedur dan metode pengukuran serta kalibrasi yang sesuai
dengan standar nasional "S7< 1Q-14&2' #
C. KOMPETENSI
Setelah mengikuti praktikum ini, diharapkan mahasiswa
- mengetahui prosedur pengukuran dan kalibrasi yang benar
- mampu melakukan kalibrasi internal
- membuat sertifikat kalibrasi
D. MATERI PRAKTIKUM
TEORI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DAN KALIBRASI
STUDI KASUS
Seorang perawat Sebuah !S sedang mengukur suhu badan salah seorang pasiennya
dengan menggunakan sebuah termometer gelas yang 5ukup teliti dan hasilnya CQ,)
o
%.
sesaat dia tidak segera men5atatnya pada buku laporan ker$a karena merasa sedikit ragu
dengan hasil pengukurannya , sebab suhu tersebu relatif tinggi bagi pasien tersebut, dia
memutuskan untuk melakukan pengukuran lagi dan hasilnya malah membuat dia
bingung, yaitu CQ,B
o
%. karena bingung 5ampur penasaran dia melakukan sekali lagi
pengukuran dengan maksud memastikan apakah hasil pengukuran yang pertama atau
kedua yang akan diambil, dan ternyata pengukuran ke ,C adalah CQ,' o%. ?khirnya dia
memutuskan untuk men5oba dan men5oba lagi pengukurannya hingga 1& kali dengan
harapan akan mendapatkan hasil terbanyak pada nilai tertentu dan nilai itulah yang akan
diambil. Karena dia yakin bahwa nilai yang didapat tidak akan $auh dari sekitar nilai CQ
o%, dan nilai terbanyak yang keluar tersebut bagi dia 5ukup beralasan untuk diambil
karena sudah mewakili dari serangkaian proses pengukurannya. >an dia tetap yakin
seyakin-yakinnya bahwa dia tidak bisa memastikan diantara ke 1& hasil pengukuran
tersebut mana yang menun$ukkan nilai sebenarnya. >ia hanya mendapatkan nilai
terbaiknya sa$a.
Aasil pengukuran dia selengkapnya adalah sbb
CQ,)
o
%
CQ,B
o
%
CQ,'
o
%
CQ,)
o
%
CQ, )
o
%
CQ,'
o
%
CQ,)
o
%
CQ,)
o
%
CQ,'
o
%
CQ,)
o
%
!ata ,rata CQ,)'
o
%
DE0INISI DAN GAMBARAN UMUM
>ari gambaran kasus diatas $elas terlihat bahwa untuk mendapatkan atau menentukan
nilai sebenarnya dari suatu hasil pengukuran adalah tidak mungkin, yang memungkinkan
dari hasil pengukuran dan yang dapat kita laporkan adalah nlai terbaiknya sa$a yaitu
yang diwakili oleh nilai rata-ratanya.
1adi pada kasus diatas pasien yang bersangkutan mempunyai suhu badan CQ,)'
o
%,
hasil tersebut sudah sangat mewakili dan sudah mendaptkan hasil yang terbaik untuk
menyatakan suhu sang pasien tresebut. Salaupun suhu sebenarnya dari sang pasien
tersebut tidak dapat diketahui dengan pasti, yang $elas ada si sekitar nilai CQ,)'
o
% dan
disekitar kurang ; lebih berapa T, itulah yang disebut dengan ketidakpastian. Misalnya
kurang lebih ( U
o
%, maka nilai sebenarnya dari paien tersebut akan berada " $atuh #
pada daerah nilai suhu CQ,)' , U#
o
% hingga "CQ,)' ( U #
o
%. 1ika datanya tunggal, hanya
data tersebut diatas , maka nilai ketidakpastiannya dapat diwakili nilai standar
deviasinnya. 1adi pada data diatas ketidakpastiannya adalah
( &.&4&41
o
%
dan diyakini bahwa nilai sebenarnya suhu pasien tersebut berada pada daerah CQ,C4Q
o
%
hingga CQ,'21
o
% "CQ,)' ( &.&4&41 #
o
%
selan$utnya seberapa yakin kita terhadap hasil tersebut diatas, yaitu bahwa nilai
sebenarnya betul , betul akan berada pada rentang daerah tersebut, hal inilah yang disebut
dengan tingkat keper5ayaan " %onfiden5e level#. Misalnya kita menentukan tingkat
keper5ayaan Q' 2, ini berarti bahwa kemunkinan nilai sebenarnya akan berada " $atuh #
pada lingkup daerah tersebut adalah Q' 2. Sedang sisanya mungkin akan $atuh diluar
daerah tersebut.
1adi ketidakpastian adalah rentang nilai disekitar hasil pengukuran yang
didalamnya diharapkan terletak nilai sebenarnya dari besaran ukur.
U
U
r
/ 7ilai rata-rata dari hasil pengukuran
/ .enyimpangan hasil pengukuran
= / Ketidakpastian hasil pengukuran
U / 7ilai sebenarnya dari besaran ukur
ANALISA SUMBER 1 SUMBER KETIDAKPASTIAN
@imbulnya ketidakpastian dalam pengukuran
menun$ukkan ketidaksempurnaan manusia se5ara keseluruhan. Karenanya tidak ada
kebenaran mutlak didunia ini, karena yang benar mutlak hanyalah milik ?llah SS@,
manusia hanyalah dapat memprediksi sesuatu pada tingkat terbaiknya sa$a.
Sumber-sumber ketidakpastian yang turut memberikan kontribusi selain ada pada diri
manusia sendiri sebagai pelakuk pengukuran ; kalibrasi $uga pada alat-alat bantu
"kalibrator # yang digunakan untuk mengukur suhu pasien tersebut, $uga resolusi
alatnya, pengaruh suhu lingkungan. Se5ara rin5i dari sumber-sumber ketidakpastian
dapat digambarkan sebagai berikut

=ntuk mengevalusi masing- masing sumber
ketidakpastian tersebut diperlukan analisa dengan menggunakan metoda Statistik,
-U X
r

+U
yang disebut analisa type ?, dan menggunakan selain metode statistik yang disebut
dengan ?nalisa type B. untuk lebih $elasnya dapat dilihat sebagai berikut
Ana%$a T2pe A , . Ua /
.ada tipe ini biasanya ditandai dengan adanya dat pengukuran, misalnya n kali
pengukuran, maka selan$utnya dari data tersebut, akan ditemukan nilai rata-ratanya,
standar deviasinya, dan atau repeatabilitynya. Bentuk kurva dari tipe ini adalah
sebaran 6auss. !umus umum ketidakpatian untuk tipe ? ini adalah
Ua 3
n

, -%,ana 3 S'an-ar De4%a$%


.ada 5ontoh sebelumnya dapat dihitung
=ntuk 1& kali pengambilan data " n / 1&#
Ra'a 1 ra'a 3 !5,67
o
C
Sandar >eviasi / &.&4&41
o
%
Ke'%-a&pa$'%an , Ua 3 8.8989" : "8 3 8.8++6 oC
>era$at Kebebasan , v / n-1 / Q " !umus v / n-1#
Ana%$a '2pe B, U
B

.ada analisa tipe ini akan digunakan selain metode statistik, sehingga dari 5ontoh
diatas
Sertifikat kalibrasi dari termometer gelas misalnya &,1
o
%.
7ilai ini sudah merupakan hsil dari ketidakpastian diperluas =
Q'
, karenanya harus
di5ari terlebih dahulu ketidakpastian kombinasinya =5, " sebagai ketidakpastian
individual # yaitu dengan membagi ketidakpastian tersebut dengan faktor 5akupan k.
$ika tidak ada pernyataan apapun maka dalam setiap laporan kalibrasi dianggap k /
2, untuk tingkat keper5ayaan Q' 2.
7amun $ika kita menginginkan nilai k yang lebih optimis maka harus di5ari terlebih
dahulu nilai dera$at kebebasannya , v, yang selan$utnya akan ditemukan nilai k.
dalam pen5arian nilai v, terlebih dahulu harus ditemukan nilai reliabilitynya " !# dari
laboratorium pembei sertifikat termometer gelas tersebut, misalnya kita perkirakan
dengan nilai ! / 1& 2
Maka didapat
H / V "1&& ; 1& #
2

/ '& , " !umus, v / V " 1&& ; !#
2
#
pada tabel @-distribution didapat k / 2,&1
maka nilai yang tepat untuk ketidakpastian kombinasi termometer gelas tersebut
adalah
U
B"
3 8," : +,8" 3 8,865;
o
C
=ntuk resolusi alat dibedakan atas ?lat digital dan ?nalog.
1ika ?lat digital Ketidakpastian "u#
( 3 .":+ re$o($% / : !
untuk ?lat analog Ketidakpastian "u#
( 3 Rea-ab%%'2 : +
1ika pada ilustrasi tersebut alat yang digunakan adalah termometer digital dengan
resolusi &,1
o
%, maka
U
B+
3 .":+ .8," / : ! 3 8,8+5;
o
C
KETIDAKPASTIAN KOMBINASI , U
C
Selan$utnya dari semua sumber ketidakpastian tersebut diatas harus dikombinasikan ;
digabungkan untuk memberikan gambaran menyeluruh ketidakpstian dari hasil
kalibrasi tersebut. !umus umum ketidakpastian kombinasi adalah
Uc 3

+
2
B
2
a
# = " # = "

?tau se5ara umum
Uc
+
3 .C%.U%/
+
>imana 5i / koefisien sensitifitas dariketidakpastian ke-<
.ada 5ontoh diatas, karena pengukuran suhu hanya merupakan hasil pemba5aan dari
suhu yang terlihat dari termometer gelas kemudian hasilnya dikoreksi dengan nilai
yang ter5antum dalam sertifikat kalibrasinya, maka bila koefisien sensitifitas masing
, masing adalah 1
=5 / G"1."&,&22)##
2
("1."&,&)QL##
2
( "1."&,&2LQ##
2
( "1."&,&'L##
2
F
1;2
/ &,&L'
o
%
Koe<%$%en Sen$%'%<%'a$ . C
n
/
koefisien sensitifitas dalam sistem pengukuran tidak terlepas dari masalah korelasi
pengukuran , maksudnya bahwa setiap hasil pengukuran merupakan hasil korelasi
antara besaran masukan satu dengan yang lainnya , yang besarnya ditentukan dengan
derivatif. @urunan " derivatif# hasil pengukuran tersebut dengan masing-masing
masukan itu pada bentuk ; model pengukuran yang dilakukan. ?tau dengan kata lain,
apabila didalam melakukan pengukuran sebuah besaran ukur tidak dilakukan
pengukuran se5ara langsung terhadap besaran tersebut " misal untuk mengukur ?rus ,
dilakukan pengukuran tegangan , $adi pengukuran tidak langsung #, maka sensitifitas
diperlukan dalam menghitung ketidakpastian kombinasinya, akan tetapi bila didalam
melakukan pengukuran tersebut besaran yang kita inginkan dapat diukur langsung
maka sensitifitasnya dinyatakan dengan
R(,($ (,(, ,encar% &oe<%$%en $en$%'%<%'a$ a-aa=>
.ada pengukuran suhu diatas, adalah merupakan pemba5aan "hasil pengukuran# (
koreksi
.engukuran suhu "@# / hasil ( Koreksi "S#
1adi koefisien sensitifitas hasil adalah derivatif @ terhadap AK
1 = =
dH
d!
"
h
Misal
pada pengukuran luas " ?#, yang merupakan hasil perkalian antara pan$ang ". # dan
lebar "-#, maka koefisien sensitifitas masing masing adalah
? / . 0 -
%
.
/ d? ; d. / -
%
-
/ d? ; d- / .
KETIDAKPASTIAN DIPERLUAS
>alam pelaporan ketidakpastian hasil pengukuran ; kalibrasi yang dilaporkan adalah
ketidakpatian yang sudah dalam perluasan " e0panded #, sehingga hasil tersebut sangat
logis dalam kenyataan, selain itu dengan menggunakan tingkat keper5ayaan Q' 2,
seperti laEimnya dipakai dlam pelaporan , pelaporan saat ini, lain halnya $ika ada
penge5ualian dengan mengambil tingkat keper5ayaan tertentu. !umus ketidakpastian
diperuas " e0panded un5ertainty # adalah
U
57
3 & U
c
>imana =Q' / Ketidakpatian diperluas " expanded #n$ertainty #
K / Raktor 5akupan " $a%erage fa$tor#
=5 / ketidakpastian kombinasi " "ombined un$ertainty # untuk
mendapatkan komponen , komponen diatas, k dan u5 diperlukan pemahaman dan
pen5arian faktor lainnya, yaitu
Dera?a' Kebeba$an, 4
>era$at kebebasan efektif di5ari dengan dua 5ara, yaitu
1ika data dipeoleh dari pengukuran berulang sebanyak n kali, maka dera$at kebebsan
adalah
V 3 n@"
.ada 5ontoh diatas didapat 1& kali pengulangan pengukuran.
Maka
v / 1& , 1/ Q
1ika data merupakan hasil perkiraan atau estimasi dengan reliability " ! #, maka
V 3 A . "88 : R/
+

dimana ! dalam satuan persen "2#
.ada 5ontoh diatas, resolusi alat adalah &,1 o%, dalam hal ini batas kealahan mutlak adalah V
0 !esolusi , yaitu &,&' o5, dimana dalam hal ini bentuk kurvanya adalah re5tangular, maka
nilai ketidakpastiannya adalah &,&' ; C / &,&2LQ
o
%
>engan estimasi reliabilitynya adalah 1& 2, maka
H / V " 1&& ; 1& #
2

/ '&
Dera?a' Kebeba$an e<<e&'%<, V e<<
7ilai faktor 5akupan, k untuk perkalian ketidakpastian diperluas diatas didapat dari dera$at
kebebasan effektif, Heff, dengan rumus
Heff /
i
)
i i
)
5 i
v
# = . % "
# = . % "

,
>imana %
i
/ koefisien Sensitifita pada Ketidakpastian Ke-<
=
5
/ Ketidakpastian kombinasi ; gabungan
U% 3 &e'%-a&pa$'%an %n-%4%-(a &e@I
Hi / >era$at Kebebasan pada ketidakpastian individual ke-<
.ada 5ontoh diata , telah didapat ketidakpastian kombinasi,
=
%
/ &,&L'
o
%
=
?
/ &,&22)
o
%, v / Q
=
B1
/ &.&)QL
o
%, v / '&
=
B2
/ &,&2LQ
o
%, v / '&
=
BC
/ &,&'L
o
%, v /
Heff /
&
'&
# &2LQ , & "
'&
# &)QL , & "
Q
# &22) , & "
# &L' , & "
) ) )
)
+ + +
/ C1B,'
Pa-a 'abe T@S'(-en'B$D%$'r%b('%on, -%-apa'&an & 3 ",5C
1adi ketidakpastian diperluas , =
Q'
/ k. =5
/ 1,QB 0 &,&L' / &,1BBB
/ ( &,1B
o
%
1adi hasil lengkap pengukuran adalah "CQ,)' ( &,1B#
o
%
T%n#&a' &eperca2aan , U
57
@ingkat keper5ayaan merupakan tingkatan keyakinan akan keberadaan nilai sebenarnya pada
suatu tindak pengukuran dengan menggunkanalat tertentu. .en$elasan lengkap telah
diberikan pada ilustrasi kasus diatas
0a&'or Ca&(pan , &
faktor 5akupan meruakan faktor pengali pada ketidakpastian, sehingga membentuk 5akupan
logis pada penggunaan keseharian. Raktor 5akupan di5ari menggunakan tabel @-Student
>istribution, yang diberikan pada halaman akhir dari materi ini.
RINGKASAN CARA PENENTUAN KETIDAKPASTIAN
Se5ara umum dalam menentukan nilai ketidakpastian suatu hasil pengukuran dapat melalui
tahap-tahap sebagai berikut
1. @entukan model matematik pengukurannya
2. @entukan koefisien sensitifitas , %i
C. @entukan dera$at kebebasan
). @entukan ketidakpastian standar pada masing-masing kontributor u
'. @entukan ketidakpastian kombinasi , =5
B. @entukan dera$at kebebasan efektif, H eff
4. @entukan tingkat keper5ayaan yang dipilih, misal Q' 2
L. @entukan faktor 5akupan, k
Q. @entukan ketidakpastian diperluas, =e0p
Membuat model
Matematik
Daftar sumber
sumber U
Hitung U untuk Tipe
A dan B
Hitung Ci
Hitung der !eb eff Hitung U" # gabungan$
Hitung U diperluas
Ue%p = k U"
&elesai
Sedangkan untuk mendapatkan faktor 5akupan yang nantinya digunakan untuk
mendapatkan ketidakpastian diperluas , maka salah satu peme5ahannya adalah dengan
menya$ikan tabel @-Student >istribution, >imana probabilitasnya dinyatakan sbb
De#ree o<
<ree-o, V
Probab%%'a$ : T%n#&a' &eperca2aan .D/
C;,+9 D 58 D 57D 55D
" ",;6 C,!" "+,9" C!,CC
+ ",!+ +,5+ 6,!8 5,5+
! ",+8 +,!7 !,"; 7,;6
6 ","6 +,"! +,9; 6,C8
7 ","" +,8+ +,79 6,8!
C ".85 ",56 +,67 !,9"
9 ",8; ",;5 +,!C !,78
; ",89 ",;C +,!" !,!C
5 ",8C ",;! +,+C !,+7
"8 ",87 ",;" +,+! !,"9
"" ",87 ",;8 +,+8 !,""
"+ ",86 ",9; +,"; !,87
"! ",86 ",99 +,"C !,8"
"6 ".86 ",9C +,"6 +,5;
"7 ",8! ",97 +,"! +,57
"C ",8! ",97 +,"+ +,5+
"9 ",8! ",96 +,"" +,58
"; ",8! ",9! +,"8 +,;;
"5 ",8! ",9! +,85 +,;C
+8 ",8! ",9+ +,85 +,;7
+7 ",8+ ",9" +,8C +,95
!8 ",8+ ",98 +,86 +,97
!7 ",8+ ",98 +,8! +,9+
68 ",8+ ",C; +,8+ +,98
67 ",8+ ",C; +,8" +,C5
78 ",8" ",C; +,8" +,C;
"88 ",887 ",CC8 ",5;6 +,C+C

" ",C67 ".5C8 +,79C



MODUL III
THERMOMETER DIGITAL
METODE PENGUKURAN DAN KALIBRASI THERMOMETER
". R(an# L%n#&(p
Metode ini digunakan untuk melaksanakan kalibrasi @AD!M:MD@D! ><6<@?- dengan
menggunakan thermometer digital standard " sensor thermo5ouple; !@># dengan rentang
ukur ; kapasitas sampai B&&
o
%.
Metode ini $uga digunakan untuk pemeriksaan rutin " kalibrasi internal sesuai dengan
kebutuhan.
+. S'an-ar Me'o-e
8@est Method for inspe5tion and verifi5ation of thermometer 8 ?S@M D-44, 1QQL
86uide to the e0pression of un5ertainty in measurement9, <S: ; @?6 ), 1QQC .
!. Peraa'an
@hermometer digital standard beserta sertifikat.
Media kalibrasi yang sudah terkalibrasi.
@abel konversi ?S@M
Bak %airan
6. Per$%apan
%atat semua spesifikasi thermometer pada lembar ker$a
.eriksa terlebih dahulu prinsip ker$a kedua instrumen
.osisikan sensor kedua termometer pada $arak ideal
.osisikan tampilan thermometer sedemikian rupa agar mudah terba5a
Bersihkan tampilan termometer dari kotoran dan debu
Aidupkan timbangan selama W C& menit untuk pemanasan
Buat beberapa per5obaan pengukuran
7. Pro$e-(r
7."Pe,er%&$aan S&aa
'.1.1. .ilih salah satu dari skala thermometer untuk dilakukan pengukuran
'.1.2 pastikan bahwa suhu telah steady, dan 5atat pemba5aan nilai nominal pada kolom 1.
'.1.C. se5ara berturut , turut 5atat ba5aan alat pada kolom 2 dan standar pada kolom C.
'.1.). =langi '.1.1 sampai '.1.C sebanyak ' kali
'.1.'. Aitung koreksi dengan rumus
O / .
standa
r , .
alat

>imana
.
standar
/ pemba5aan termometer digital standar
.
alat
/ .emba5aan termometer digital yang di kalibrasi
'.1.B. %atat error of spe$ifi$ation
'.1.4. %atat Koreksi minimum
'.1.L. %atat koreksi maksimum
'.1.Q. @entukan nilai koreksi maksimum
'.1.1&. Bila nilai koreksi maksimum lebih besar dari toleransi spe5 alat, maka termometer
digital yang dikalibrasi perlu di ?d$ust ulang atau di repair.
7.+ KEMAMPUAN BACA KEMBALI
-akukan untuk minimal C posisi, masing , masing sesuai dengan titik suhu yang kita
harapkan " atau pembagian skalanya adalah 1;C, 2;C dan skala penuh #
'.2.1. .astikan pemba5aan termometer digital telah stabil, mulai lakukan pengukuran untuk
suhu dengan nilai nominal tertentu.
'.2.2. %atat pemba5aan alat pada kolom 2 dan pemba5aan standar pada kolom 1
'.2.C. ulangi butir '.2.1 sampai '.2.2 samapai 1& kali pemba5aan
'.2.). Aitung Koreksi
.
standar
- .
alat
, dan 5atat pada kolom C
'.2.'. -akukan butir '.2.1 sampai '.2.) untuk titik selan$utnya
'.2.B. Aitung rata , rata koreksi
'.2.4. Aitung standar deviasi dari koreksi maksimum dengan rumus
1
# "

=

n
& &
i

>imanaK >i / koreksi ke- i


> / rata , rata koreksi
7 / 1umlah koreksi
'.2.L. Aitung Drror !egresi
'.2.Q. Aitung ketidakpastian standar =
?1
=
?1
/
n
ma's

>imana
ma's

/ standar deviasi maksimum koreksi


'.2.1&. Aitung Ketidakpastian regresi =
?2
dengan rumusK
=
?2
/
2 n
(()

>imana SS! / sum sJuare residual
'.2.11. Aitung ketidakpastian !esolusi =
B1
dengan rumus
=
B1
/ !esolusi;2
XC
'.2.12. Aitung Ketidakpastian termometer standard =
B2
dengan rumus
=
B2
/
'
a
>imana a / ketidakpastian kalibrator " termometer standar #
K / faktor 5akupan
'.2.1C. Aitung ketidakpastian media kalibrasi =
BC
dengan rumus
=
BC
/
'
a
7.!. Ke'%-a&pa$'%an Ter,o,e'er D%#%'a
'.C.1. Aitunglah besarnya =5" ketidakpastian kombinasi# dengan rumus
=
5
/
2
C
2
2
2
1
2
2
2
* * * + +I
# # # # # + + + +
'.C.2. @entukan besarnya H
eff
dengan formulasi sebagai berikut
Heff /
i
i
$
%
#
#

)
)
# "
# "
'.C.C. >engan tingkat keper5ayaan %- / Q' 2, hitung faktor 5akupan k
'.C.). Aitung ketidakpastian termometer =e0p dengan rumus
=e0p / k. =5
>imana k / faktor 5akupan
=5 / ketidakpastian kombinasi
7.6. 0or,(%r
'.1.1. -embar ker$a yang digunakan 7o. OR. RKS
'.1.2. -embar sertifikat yang digunakan 7o. OR. SKS
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA KALIBRASI
I. LEMBAR KERJA KALIBRASI TIMBANGAN
.selengkapnya disa$ikan pada lembar berikutnya /
II. LEMBAR KERJA KALIBRASI TERMOMETER
.selengkapnya disa$ikan pada lembar berikutnya /
DA0TAR PUSTAKA
1. @% , <S:; <D% 14&2', S7< 1Q-14&2', 9 persyaratan -aboratorium kalibrasi, BS7, 2&&'
2. MusyafaY.?li, abadi,<mam,9 modul kalibrasi istrumentasi dan metrologi, 1urusan teknik
Risika, 2&&2
C. >avid B .rowse, un$ertainty for mass and balan$e, ?ustralia , 2&&&
). @<M K<M -<.<, 'alibrasi dan metrology, -<.<, serpong, 2&&&

Anda mungkin juga menyukai