PENDAHULUAN
K. Metoda Statistik
Metoda, statistik, yakni suatu metoda, yang diterapkan untuk mendapatkan kisaran
harga rata - rata atau harga maksimum dari sejumlah data acak satu jenis
struktur . dari sim kemudian dapat diketahui kecenderungan – kecenderungan, bentuk
pola, ataupun kedudukan umum dari jenis struktur yang sedang dianalisa.
Metoda, statistik yang sering atau umum dipakai dalam kegiatan analisa struktur,
terdiri dari 2 (dua) metoda, yang pengelompokannya, didasarkan etas banyaknya
parameter yang akan diketahui hasil statistiknya.
Metoda statistik dengan satu, parameter yakni pembuatan diagram yang didasarkan
atas, sejumlah data struktur yang hanya, memiliki satu, parameter saja.
Metoda statistik dengan dua parameter yakm pembuatan diagram --diagram, bedasarkan
sejumlah data struktur yang memiliki parameter.
Diagram Kipas
Tujuan diagram ini dimaksudkau untuk mengetahui arah kelurusan umum dari unsur –
unsur struktur yang data-datanya, hanya, terdiri dari satu unsure pengukuran.
Tabulasi data - data pengukuran yang terkumpul dimasukan kedalam suatu. table
(tabulasi data),dengan tujuan untuk mempermudah proses dalam pembuatan diagramnya.
Dalam hal ini jumlah data tidak terdapat batasan mengenai banyak nya data yang
harus dikumpulkan. Semakin banyak data lapangan dalam analisa, make hasilnya akan
mendekati keadaan sebenarnya.
Pembuatan Diagram Kipas
Dari pemasukan data-data pengukuran kedalam data suatu tabel diperoleh harp
prosentase maksimum 24%. Harga ini dipakai sebgai patokan untuk menetukan panjang
jari –jari diagram setengah lingkaran . Panjang jari–jari Dari harga maksimum 24%
= 6 cm. kemudian panjang jari–jari tersebut dibagi enam , sehingga, setiap satu,
interval berharga, 4%. Selanjutnya dari setiap interval dibuat busurnya, dengan
pusat titik nol dan panjang jari–jari sama, dengan interval yang bersangkutan.
kemudian bagilah sisi paling luar dari busur sesuai dengan pembagian arahnya.
Melalui pembagian interval tersebut tariklah garis- garis kearah pusat busur.
Diagram roset.
Tujuan diagram ini dimaksudkan untuk mengetahui arah kelurusan umum dari unsur –
unsur struktur yang data – datanya hanya memiliki satu pengarahan. Tabulasi data –
data pengukuran lapangan yang terkumpul dimasukan kedalam suatu table dengan
tujuan untuk mempermudah pembuatan diagramnya.
Pembuatan diagram roset
Pada prinsipnya cara pembuatan diagram roset ini sama dengann cara pembuatan
diagram kipas . perbedaanya hanya terletak pada bentuknya, diagram kipas berbentuk
setengah lingkaran sedangkan diagram roset merupakan lingkaran penuh.
L. Kekar
Suatu rekahan yang relative tanpa mengalami pergesaran pada bidang rekahannya .
penyebab tedadinya kekar dapat disebabkan oleh gejala tektonik maupun non
tektonik.
Klasifikasi kekar ada beberapa macam, tergantung dasr klasifikasi yang digunakan,
diantaranya :
a) Berdasarkan bentuknya.
b) Berdasarkan ukurannya.
c) Berdasarkan kerapatannya.
d) Berdasarkan cara terjadinya (genesanya).
1. Klasifikasi kekar berdasarkan genesanya
a. Shear joint (kekar gerus), tedadinya akibat adanya tegasan tekanan (compressive
stress).
Gambar 2.8. Kekar Gerus
• Tanda-tanda untuk mengetahui kekar genus ini adalah :
- Bidang kekar rata (lurus)
- Adakala terdapat struktur "Pumice" akibat pergeseran yang sangat kecil.
- Bidang kekar rata dan rapat, tak ada pengisian walau memotong batuan yang
bermacam-macam maka dibidangnya tetap rata.
b. Kekar tegangan (Tension joint) atau kekar tarik adalah kekar yang terjadi
karena gaya tarik (tension) diman kekamya tegak lurus dengan gaya pembentuknya.
Gambar. Kekar Tarik
• Tanda-tanda kekar tarik di lapangan
- Sifatnya membuka
- Biasanya rekahanya terisi dengan batuan lain
- Bidang kekar tidak rata, sehingga jika memotong permukaan akan berupa garis yang
tidak lurus.
Tension joint (tension stress), dibedakan atas ;
Extension joint, terjadi akibat pemekaran atau tarikan.
Release joint, terjadi akibat berhentinya gaya yang berkerja.
b. Analisa Kekar
Secara skematis prosedur analisanya dalah sebagai berikut : Pengumpulan atau
pencataan data – pengelompokan data- penyajian data- analisa data- interpretasi-
diskusi.
Untuk analisa data , digunakan metoda statistic yang dilakukan dengan:
a. Diagram kipas.
- Pita radial.
- Garis radial.
b. Histogram.
Diagram kontur, dengan mengunakan proyeksi streografi dan proyeksi kutup.
Tujuan analisa :
- Menentukan kedudukan atau arah umum dari kekar.
- Menentukan arah umum dari gaya utama.
M. Sesar
Suatu, bidang rekahan atau zona rekahan yang telah mengalami pergeseran.
Beardasarkan tipe gerakannya secara umum dibedakan atas :
a. Sesar translasi, yaitu jenis sesar yang pergeseranya sepanjang garis lurus.
b. Sesar rotasi , yaitu jenis sesar yang pergeseranya, mengalami perputaran/
terputar.
Sifat pergeseran sesar dapat separation ( pergeseran semu) dan slip pergeseran
relative) :
Separation jarak adalah tegak lurus antara dua bidang yang tergeser dan
diukur pada bidang sesar.
Slip adalah pergeseran relative pada sesar , diukur dari blok 1 ke blok
lamnya, merupakan pergesaran titik - titik yang sebelumnya berimpit. Total
pergeseran relatifnya disebut dengan net - slip.
Unsur-unsur / istilah dalam sesar :
Bidang sesar , yaitu, suatu, bidang sepanjang rekahan dalam batuan yang
tergeserkan.
Dip sesar, yaitu sudut antara, bidang sesar dengan bidang horisontal dan
diukur tegak lurus jurus sesar. Strike dan dip sesar menunjukkan kedudukan dari
bidang sesar.
Hade yaltu sudut antara, garis vertikal dengan bidang sesar, dan merupakan
penyiku dari dip sesar.
Thrue , yaitu komponen vertikal dari slip / speration diukur pada bidang
vertikal yang tegak lurus jurus sesar.
Heave, yaitu komponen horisontal dari slip / separation , diukur pada bidang
vertical yang tegak lurus, jurus sesar.
Hanging wall dan foot wall yaitu blok yang terletak diatas bidang sesar dan
dibawah bidang sesar.
A. Lipatan
Merupakan basil perubahan bentuk dan suatu bahan yang ditunjukkan sebagai
lengkungan atau kumpulan dan lengkungan pada unsure garis atau bidang di dalam
bahan tersebut.
Mekanisme gaya yang menyebabkannya ada dua macam :
1. Buckling (melipat) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan
permukaan lempeng.
2. Bending (pelengkungan), disebabkan oleh gaya tekan yang aralmya tegak lurus
permukaan lempeng.
Berdasarkan proses lipatan dan jenis batuan yang terlipat dapat di bedakan menjadi
4 macaw lipatan, yaitu :
a. Flexur /Competent Folding termasuk di dalamnya Parallel Fold.
b. Flow /Incompetent Folding termasuk di dalamnya Similar Fold.
c. Shear folding.
d. Aexure and flow folding.
a. Unsur-unsur lipatan.
1. Antiklin adalah unsur shuktur lipatan dengan bentuk convex keatas dengan
urutan lipatan batuan yang tua di bawah dan yang muda diatas.
2. Sinklin adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk concave keatas dengan
uratan lapisan batuan yang tua dibawah dan yang muda di atas.
3. Antiform adalah unsur shuktu lipatan seperd antil-din dengan lipatan batuan
yang tua diatas dan yang muda di bawah.
4. Sinform adalah unsur struktur lipatan seperd sinklin dengan lapisan batuan
tua diatas dan yang muda di bawah.
5. Hinge adalah pelenkungan maksimum dari lipatan
6. Crest adalah puncak titik tertinggi dari lipatan.
b. Klasifikasi lipatan
Untuk menamakan suatu lipatan harus sesuai dengan klasifikasi yang sudah ada, yang
mane klasifikasi tersebut ada bermacam-macam tergantung dari dasar yang di
gunakan.
c. Analisa Lipatan
Analisis lipatan dilakukan untuk mengetahui arah lipatan, kedudukan bidang sumbu
dan garis sumbu, bentuk lipatan,penunjaman dan pole tegasan yang berpengaruh
terhadap pembentukan lipatan.
Untuk struktur lipatan yang ben&uran kecil (mikro) dan bentuk tiga dimensi dapat
ditaksirkan, analisanya dilakukan dilapangan dengan cara mengukur langsung unsur-
unsurnya (kedudukan garis-garis sumbu bentuk lipatan, dan arah penunjaman).
Untuk lipatan berskala besar (mayor fould) dimana sexing bentuk utuhnya tidak
teramati secara langsung atau struktur lipatan itu sudah terkikis make terhadapnya
dilakukan analisis yang berdasarkan pada :
a. Mengukur kedudukan struktur bidang yang terlipat, yakni bidang perlapisan
(bedding or lentation) pada batuan sediment dan bidang-bidang foliasi pada batuan
metamorf.
b. Mengukur kedudukan "deavage" (deavage orientation) yakni rekahan yang
bervariasi sejajar dan umumnya sejajar pula dengan kedudukan bidang sumbu lipatan
( axial plane deavages ).
c. Mengukur bidang-bidang dan garis-garis sumbu lipatan-lipatan kecil Hinge
lines of small fold).
d. Mengukur perpotongan bidang-bidang perlapisan dengan "deavage" (deavage
bedding intersection).
BAB III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Dari pelaksanaan praktikum geologi struktur dapat disimplkan bahwa :
1. Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan
permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya.
2. Unsur-unsur struktur secara geometris pada dasarnya hanya terdiri dari dua
unsur geometris yaitu struktur bidang dan struktur garis dimana struktur bidang
terdiri dari Bidang perlapisan kekar, sesar, foliasi dan sumbu perlipatan
sedangkan struktur garis terdiri dari gores-garis, perpotongan dua bidang, liniasi
dan lain-lain.
3. Struktur geologi perlu di pelajari karena pada daerah ini merupakan tempat
terperangkapnya mineral-mieral berharga.
4. Pola singkapan adalah suatu bentuk penyebaran batuan dan struktur yang
tergambarkan dalam peta geologi.
5. Besar dan bentuk dari pola singkapan tergantung dari beberapa hal, yakni:
• Tebal lapisan.
• Topografi/morfologi.
• Besar kemiringan (Dip) lapisan.
• Bentuk struktur lipatan.
III.1. Saran
Berdasarkan dari keseluruhan pertemuan dan pelaksanaan praktikum, baik indoor
maupun out door, penulis menyarankan agar pelaksanaan praktikum selanjutnya dapat
lebih baik lagi, yaitu persediaan peralatan-peralatan lapangan agar dapat
diperbanyak dan diperbaharui sehingga membuat mahasiswa lebih terampil dan mahir
dalam pengaplikasian di lapangan, serta untuk pelaksanaan praktikum di lapangan
(out door) lebih ditingkatkan lagi, mengingat kegiatan praktikum di lapangan lebih
aplikatif.
Oleh :
Delio Manuel