Anda di halaman 1dari 9

Modul Biologi Kelas XI -> BAB IV Sistem Gerak -> Amiks Documents Hal.....

33

BAB IV
SISTEM GERAK


Gerak : hasil interaksi antara otot, tulang, dan persendian.
Alat gerak pada manusia dibedakan menjadi :
1. Tulang -> alat gerak pasif
2. Otot -> alat gerak aktif

A. TULANG/RANGKA
1. Fungsi tulang :
a. Memberi bentuk pada tubuh
b. Melindungi alat tubuh yang vital, seperti jantung, otak, mata, dan paru-paru
c. Menahan dan menegakkan tubuh
d. Tempat perlekatan otot
e. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor
f. Tempat pembentukan sel darah merah
g. Tempat menyimpan energi, yaitu berupa lemak yang tersimpan di sumsum kuning
tulang
h. Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya
2. Macam-Macam Tulang
a. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya
1) Tulang rawan (Kartilago)
Terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondroblas) yang menghasilkan matriks
kondrin. Sifatnya lentur dan bingkas. Pada anak-anak jumlahnya lebih banyak
dibandingkan dengan orang dewasa. Tulang rawan dibungkus oleh selaput yang
disebut perikondrium.
Dibedakan menjadi tulang rawan hialin, fibrosa, dan elastis (lihat kembali Bab III
Jaringan pada Hewan)
2) Tulang Sejati/Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras tersusun atas :
a) Osteoblas : sel muda yang akan membentuk osteosit
b) Osteosit : sel tulang dewasa
c) Osteoprogenerator : sel khusus derivat mesenkim yang mampu
berdifferensiasi menjadi osteoblas. Terdapat pada bagian periosteum
d) Osteoklas : sel yang berkembang dari monosit di sekitar permukaan tulang
berfungsi untuk perkembangan, perawatan, dan perbaikan tulang

PROSES PEMBENTUKAN TULANG SEJATI (OSIFIKASI)
Osifikasi dibedakan menjadi 2 yaitu :
Osifikasi intramembran/osifikasi langsung/osifikasi primer -> sel
mesenkim dari jaringan embrional memperbanyak diri dan menggelembung
membentuk osteoblas. Osteoblas mensekresikan matrik untuk menyelubungi
dirinya. Selanjutnya terjadi invasi pembuluh darah dan pengendapan zat kapur
sehingga tulang menjadi keras dan menjadi sel tulang sejati (osteosit)
Osifikasi endokondral/kartilagenosa/osifikasi sekunder -> dimulai dari
tulang rawan (katilago) yang bagian dalamnya terisi osteosit. Osteosit
terbentuk secara konsentris dari dalam ke luar. Setiap sel tulang akan
mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem Havers. Di
sekeliling sel tulang terdapat senyawa protein pembentuk matriks tulang.
Matriks tulang akan mengeras karena adanya garam kapur (CaCO3) dan garam
fosfat ((Ca3(PO4)2).

Berdasarkan strukturnya (matriknya) tulang sejati dibedakan menjadi 2, yaitu :
o Tulang kompak -> matriknya padat dan rapat. Contoh : tulang pipa
o Tulang spons -> matriksnya berongga. Contoh : tulang pipih dan tulang pendek

Modul Biologi Kelas XI -> BAB IV Sistem Gerak -> Amiks Documents Hal..... 34

b. Berdasarkan bentuknya
1) Tulang Pipa/Tulang Panjang
Ciri-ciri :
Bentuk bulat panjang seperti pipa
Kedua ujungnya berbonggol
Didalamnya berisi sumsum kuning dan lemak. Sumsum kuning merupakan
cadangan makanan untuk pembentukan sumsum merah
Contoh : tulang betis, tulang paha, tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil,
dan tulang lengan atas.

Struktur tulang pipa :

Gb. 4.1 Struktur tulang pipa

epifisis, yaitu bagian kedua ujung tulang;
diafisis, yaitu bagian tulang tengah;
metafisis/cakra epifisis yaitu sambungan epifisis dan diafisis -> kaya akan
osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi
periosteum, yaitu jaringan ikat kencang yang menyelimuti tulang sebelah luar
endosteum, yaitu jaringan ikat kencang yang membatasi rongga sumsum.
Kanalis medularis yaitu Rongga berisi sumsum tulang yang terbentuk karena
aktivitas osteoklas
2) Tulang Pipih
Berbentuk pipih atau tipis terdiri atas 2 lempengan tulang kompak dan tulang
spons
Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel
darah putih.
Berfungsi untuk pelindung atau untuk memperkuat
Contoh: tulang kepala (tengkorak), tulang rusuk, dan tulang belikat.
3) Tulang Pendek
Bentuk pendek dan bulat (menyerupai kubus)
Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel
darah putih.
Contoh: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan, dan pergelangan
kaki


Modul Biologi Kelas XI -> BAB IV Sistem Gerak -> Amiks Documents Hal..... 35

4) Tulang Tak Beraturan
Memiliki bentuk yang tak menentu
Contoh : tulang-tulang penyusun wajah dan tulang belakang.

3. Sistem Rangka
Rangka pada manusia disebut rangka dalam (endoskeleton). Secara garis besar rangka
dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Rangka aksial (sumbu tubuh), dibedakan menjadi :
Terdiri dari rangka tengkorak dan rangka tubuh
b. Rangka appendikular (anggota tubuh)
Dibedakan menjadi alat gerak atas dan alat gerak bawah

Lebih detail tentang susunan rangka tubuh dapat dilihat pada skema berikut !


Gb. 4.2 Sistem Rangka Manusia
Modul Biologi Kelas XI -> BAB IV Sistem Gerak -> Amiks Documents Hal..... 36


Gb. 4.3 Tulang-tulang penyusun tubuh

4. Hubungan Antar Tulang (Artikulasi)
Di dalam sistem rangka manusia terdapat 3 jenis hubungan antar tulang yaitu :
a. Sinartrosis
Hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi
Dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian menulang sehingga
sama sekali tidak bisa digerakkan
Dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Suture/sinfibrosis -> hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan
ikat serabut padat. Contoh : pada tulang tengkorak
2) Sinkondrosis -> hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin.
Contoh : hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa, hubungan
antara tulang dada dan tulang rusuk
b. Amfiartrosis
Sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit
gerakan
Dibedakan menjadi 2 yaitu :
Modul Biologi Kelas XI -> BAB IV Sistem Gerak -> Amiks Documents Hal..... 37

1) Simfisis -> sendi dihubungkan oleh serabut kartilago yang pipih. Contoh : sendi
antar tulang belakang dan antar tulang kemaluan
2) Sindesmosis -> sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh
: sendi antar tulang betis dan tulang kering
c. Diartrosis
Hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan
sehingga tulang dapat digerakkan.
Disebut dengan sendi/hubungan sinovial
Dicirikan dengan keleluasaannya dalam bergerak dan fleksibel
Dibedakan menjadi :
1) Sendi Engsel
Kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu.
Gerakkannya hanya satu arah seperti engsel pintu.
Contoh : sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan antar ruas jari


Gb. 4.4 Sendi Engsel

2) Sendi Putar
Ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain, sehingga
memungkinkan gerakkan rotasi dengan satu poros
Contoh : sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil, sendi antara tulang
atlas dan tulang tengkorak

Gb. 4.5 Sendi Putar

3) Sendi Pelana/Sela
Kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua,
dapat bergerak lebih bebas seperti gerakan orang naik kuda.
Contoh : sendi antara tulang telapak tangan dan pergelangan tangan, antara
telapak tangan dan ruas jari tangan


Gb. 4. 6 Sendi Pelana

4) Sendi Peluru
Kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bonggol sehingga memungkinkan
gerak bebas ke segala arah dan berporos tiga.
Contoh : sendi antara tulang gelang bahu dan tulang lengan atas, antara tulang
gelang panggul dan tulang paha

Modul Biologi Kelas XI -> BAB IV Sistem Gerak -> Amiks Documents Hal..... 38


Gb. 4.7 Sendi Peluru

5) Sendi Luncur
Kedua ujung tulang agak merata sehingga menimbulkan gerakan menggeser
dan tidak berporos.
Contoh : sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kak,
antar tulang selangka, dan antar tulang belikat

Gb. 4.8 Sendi Luncur

6) Sendi Kondiloid/Ellipsoid
Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekuk
berbentuk elips sehingga memungkinkan gerakan berporos dua dengan
gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang
Contoh : sendi antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan

Gb. 4. 9 Sendi Kondiloid


5. Gangguan dan Kelainan Pada Tulang
a. Karena kecelakaan
1) Memar -> selaput sendi sobek
2) Urai sendi -> selaput sendi sobek disertai dengan lepasnya ujung tulang dari sendi
3) Fraktura -> patah tulang, dibedakan menjadi :
a) Fraktura tertutup -> tulang patah tapi tidak merobek kulit
b) Fraktura terbuka -> tulang patah merobek kulit sehingga tulang mencuat ke
luar
4) Fisura -> retak tulang
b. Karena kebiasaan/sikap tubuh yang salah
1) Lordosis -> kelainan pada tulang leher dan panggul yang terlalu membengok ke
depan
2) Kifosis -> kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke belakang
3) Skoliosis -> kelainan pada ruas-ruas tulang belakang yang membengkok ke
samping membentuk huruf S
Modul Biologi Kelas XI -> BAB IV Sistem Gerak -> Amiks Documents Hal..... 39


Gb. 4.10 a) Lordosis; b) Kifosis; c) Skoliosis

c. Gangguan pada sendi
1) Dislokasi -> bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan
penggantungnya (ligamentum) sobek
2) Ankilosis -> sendi tidak dapat digerakkan karena seolah-olah menyatu
3) Terkilir -> tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai tetapi sendi tidak
bergeser
4) Artritis -> radang sendi. Dibedakan menjadi :
a) Artritis gout -> terjadi karena timbunan asam urat pada sendi jari-jari tangan.
Akibatnya ruas-ruas jari membesar dan terasa sakit digerakkan
b) Artritis eksudatif -> terisinya rongga sendi oleh cairan getah radang. Terjadi
karena infeksi kuman
c) Artritis sika -> berkurangnya minyak sendi yang menyebabkan rasa nyeri saat
tulang digerakkan
d) Osteoartritis -> menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi yang
menyebabkan gangguan saat sendi digerakkan
e) Rheumatik, segala sesuatu yang berkaitan dengan rasa sakit dari alat gerak,
yaitu otot, tulang ligamen, sinovial, sendi, dan sebagainya.
d. Gangguan fisiologis -> disebabkan oleh kelainan fungsi hormon dan vitamin
1) Rakhitis -> penyakit tulang di mana kaki melengkung menyerupai huruf O atau X.
Disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan zat kapur (kalsium) pada makanan
sehingga pertumbuhan dan pembentukan tulang tidak sempurna.
2) Mikrosefalus ->gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala
berukuran kecil disebabkan karena pada masa bayi kekurangan kalsium.
3) Osteoporosis -> gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga
tulang menjadi rapuh. terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin pada
pria dan wanita, kurangnya asupan kalsium, serta vitamin D.
4) Kanker tulang -> terjadinya pertumbuhan jaringan abnormal pada tulang
5) Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal
cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
6) Akromegali ialah penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan
somatotropin yang bersifat lokal.
7) Nekrosa, matinya sel tulang karena kerusakan periosteum
e. Gangguan karena infeksi
Layuh semu -> keadaan tulang tidak bertenaga, cakra epifisis kena infeksi sipilis pada
masa bayi.

B. OTOT
1. Macam-Macam Otot
(Lihat kembali modul bab III Jaringan Hewan -> Jaringan Otot)
2. Karakteristik Otot
a. Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek (berkontraksi).
b. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang (berelaksasi).
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk dapat kembali pada ukuran semula
setelah memendek atau memanjang
Modul Biologi Kelas XI -> BAB IV Sistem Gerak -> Amiks Documents Hal..... 40

3. Mekanisme Kontraksi Otot
a) Pusat motorik di otak mengirimkan impuls/rangsang menuju otot melalui saraf
motorik (saraf kranial dan saraf spinal).
b) Sesampainya di ujung akson saraf motorik, rangsang dilanjutkan oleh neurohumor
(hormon saraf) berupa asetilkolin atau epinefrin (adrenalin) menuju ke otot
(reseptor pada otot) yang mempunyai aktin.
c) Setelah rangsang sampai di reseptor, energi dilepaskan, maka aktin akan bergeser,
zona H mengecil bahkan menghilang dan sarkomer memendek. Garis saling
mendekat dan otot berkontraksi (berkerut). Jarak antara garis Z satu dan garis Z
yang lainnya disebut sarkomer.
d) Setelah kontraksi, ujung saraf motorik mengeluarkan suatu zat yang dapat
menetralisasi/menghambat kerja neurohumor yang dihasilkan sebelumnya, serta
kolinesterasi untuk menghambat asetil kolin dan Mono Amina Oksida (MAO) serta
menghambat epinefrin/adrenalin, sehingga aktin (miofilamen tipis) dan miosin
(miofilamen tebal) merenggang, zona H terbuka, garis Z satu dan garis Z yang
lainnya saling menjauh, otot kembali relaksasi

Gb. 4.11 Diagram Kontraksi Otot

4. Energi Kontraksi Otot
Energi kontraksi otot diperoleh dari:
a) Sistem fosfagen, yaitu diperoleh dari persediaan kreatin fosfat dan ATP, cukup
untuk kegiatan otot selama 15 detik, misalnya, lari 100 m.
b) Sistem glikogen, asam laktat yang menyuplai ATP cukup untuk kegiatan otot
selama 30 - 40 detik, misalnya, lari 400 m.
c) Sistem aerobik. Energi yang dihasilkan semuanya diperoleh dari respirasi aerob,
misalnya joging.

5. Sifat Kerja Otot
a. Antagonis : dua otot yang bekerja saling berlawanan, yaitu apabila satu otot
berkontraksi maka otot yang lain relaksasi.
Macam gerak antagonis :
1) Fleksi dan ekstensi
Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkokkan. Sebaliknya, ekstensi
merupakan gerak meluruskan. Contohnya gerak pada siku, lutut, ruas-ruas jari,
dan bahu.
2) Adduksi dan abduksi
Adduksi merupakan gerak mendekati tubuh sedangkan abduksi merupakan
gerak menjauhi tubuh. Contohnya gerak meregangkan jari-jari tangan,
membuka tungkai kaki, dan mengacungkan tangan.


Modul Biologi Kelas XI -> BAB IV Sistem Gerak -> Amiks Documents Hal..... 41

3) Elevasi dan depresi
Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi merupakan gerak
menurunkan. Contohnya gerak membuka dan menutup mulut.
4) Supinasi dan pronasi
Supinasi merupakan gerak menengadahkan tangan, sedangkan pronasi
merupakan gerak menelungkupkan tangan.
5) Inversi dan eversi
Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah dalam
tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak
kaki ke arah luar.
b. Sinergis : dua otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi atau
sama-sama relaksasi.
Contoh: otot-otot pronator yang terdapat pada lengan bawah.
Otot pronator ada dua, yaitu otot pronator teres dan otot pronator kuadratus.
Kedua otot tersebut bekerja sama menggerakkan telapak tangan menelungkup dan
menengadah.

6. Gangguan dan Kelainan Pada Otot
a. Kram/Kejang otot/Tetanus -> disebabkan cuaca dingin atau aktivitas otot terlalu
berat atau infeksi bakteri Clostridium tetani
b. Nyeri Otot -> biasa terjadi pada orang lanjut usia, disebabkan pembangkakan
jaringan penghubung otot
c. Polio -> disebabkan inveksi virus polio -> mengakibatkan terjadinya atropi (otot
mengecil dari ukuran semula)
d. Hernia -> suatu tonjolan dari organ-organ dalam, misalnya usus, melalui tempat-
tempat yang lemah pada dinding perut. Hernia dapat disebabkan oleh faktor usia
maupun tekanan yang tinggi di daerah perut.
e. Myesthenia gravis, merupakan melemahnya otot-otot muka akibat serangan
autoimunitas. Gejala : turunnya kelopak mata, sulit menelan, dan gangguan
pernapasan.
f. Hipertropi : keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih
secara berlebih.
g. Kaku leher/stiff : keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan
h. Distrofi otot : penyakit otot kronis sejak anak-anak.






J angan melihat kebenaran dari siapa yang menyampaikan, tetapi
lihatlah apa yang disampaikan, itu yang lebih penting

Anda mungkin juga menyukai