Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan merupakan praktek profesi yang bertujuan melakukan perawatan holistik


terhadap individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan diagnosis dan terapi
pada respon manusia terhadap masalah-masalah aktual maupun potensial untuk
meningkatkan, menyeimbangkan dan mengembalikan kesehatan (Steve Hecox, 2005).
Dalam keperawatan dibutuhkan cara pandang dan cara berpikir bagaimana mengatasi
berbagai fenomena/masalah yang dihadapi baik oleh individu, keluarga, kelompok,
masyarakat maupun perawat sendiri. Cara pandang dan cara berpikir tentang
keperawatan itu dinamakan sebagai paradigma keperawatan. Paradigma keperawatan
menjadi acuan melaksanakan tindakan-tindakan keperawatan.

Berdasarkan uraian di atas yang menekankan pentingnya paradigma bagi keperawatan,


maka makalah ini akan membahas mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan
paradigma dan bagaimana hubungannya dengan falsafah keperawatan.

B. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguraikan tentang :
1. Defenisi paradigma.
2. Pandangan para pakar tentang paradigma.
3. Perbedaan mendasar dari pandangan para pakar tersebut tentang paradigma.
4. Hubungan antara paradigma dengan falsafah keperawatan.
5. Paradigma keperawatan dalam layanan kesehatan yang diberikan pada
pasien.

1
2

BAB II
TINJAUAN TEORI

I. Defenisi paradigma
• Menurut Thomas Kuhn (1962) bahwa paradigma didefenisikan sebagai kumpulan
pencapaian konsep-konsep, nilai-nilai, cara-cara yang digunakan untuk memperoleh
solusi atau pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi (Sharon Van
Sell, 2002).
• Menurut Mariner (1989), paradigma merupakan diagram konseptual yang bisa
menggambarkan struktur besar sebuah teori (Elain D Martin).
• Menurut La Ode Jumadi (1999) bahwa paradigma keperawatan adalah cara
pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan.
• Menurut Kozier (2000) bahwa paradigma keperawatan adalah interaksi antara
manuasia yang menerima perawatan, lingkungan tempat manusia berada, kesehatan
yang selalu menjadi bagian dari bidang keperawatan serta tindakan keperawatan.

II. Pandangan para pakar tentang paradigma

A. Madeleine Leininger
Manusia :
Memandang bahwa manusia adalah makhluk yang cakap dan peduli terhadap orang
lain.

Lingkungan :
Tidak secara khusus dibahas oleh Leininger, tetapi ia hanya menghubungkannya
dengan konsep-konsep kebudayaan.
3

Kesehatan :
• Dipandang sebagai suatu keadaan sejahtera
• Menggambarkan kemampuan seseorang dalam melakukan perannya setiap hari.
• Terdiri dari praktek perawatan kesehatan, pola hidup sehat, peningkatan dan
penyeimbangan kesehatan.
• Diartikan secara berbeda oleh beragam budaya sesuai dengan nilai-nilai dan
kepercayaan yang mereka anut.

Keperawatan:
• Suatu seni dan ilmu yang mempelajari tentang manusia, berfokus pada perilaku,
fungsi, dan proses untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kesehatan atau
pemulihan dari kondisi sakit. Dalam hal ini keperawatan mengkaji dari aspek fisik,
psiko-budaya, dan sosial.
• Menggunakan tiga cara tindakan perawatan yaitu pemeliharaan dan
penyeimbangan budaya; akomodasi dan negosiasi budaya; membangun budaya
(restructure and repattern).

B. Florence Nightingale
Manusia (Golria A Hagopian, 2008)
• Manusia sebagai pasien yang menjadi objek tindakan keperawatan
• Dipengaruhi oleh lingkungan
• Memiliki kekuatan atau kemampuan untuk berubah kea rah yang lebih baik

Lingkungan
Menurut Nightingale lingkungan merupakan landasan teori, semua hal baik fisik,
psikologis dan sosial berada pada lingkungan (Golria A Hagopian, 2008).
4

Kesehatan
Menyeimbangkan kesehatan fisik dengan memanfaatkan sumber daya (kekuatan)
manusia (Golria A Hagopian, 2008).

Keperawatan
Keperawatan memfasilitasi pasien memenuhi kebutuhannya seperti kebersihan diri,
pengaturan diet, kehangatan, udara segar dan sebagainya (Golria A Hagopian, 2008).
Dengan kata lain bahwa keperawatan merupakan suatu proses menempatkan pasien
dalam kondisi paling baik untuk beraktivitas.

C. Dorothea E Johnson
Manusia
Manusia dipandang sebagai suatu sistem perilaku yang berusaha secara terus menerus
untuk menyeimbangkan keadaannya agar tetap stabil (Golria A Hagopian, 2008).
Sistem tersebut terdiri dari subsistem yang mengarahkan tugas dan fungsi untuk
menyeimbangkan integritas dan mengatur hubungannya dengan lingkungan. Setiap
subsistem tersebut memiliki kumpulan respon perilaku yang dikembangkan dan
dimodifikasi melalui motivasi, pengalaman dan pembelajaran (Marylin Parker, 2001).

Lingkungan
Johnson tidak memberi defenisi yang jelas tentang lingkungan tetapi dia hanya
menyebutkan bahwa lingkungan itu terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan
internal (Golria A Hagopian, 2008).

Kesehatan
Johnson mengatakan bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi atau keadaan yang
seimbang dan stabil (Golria A Hagopian, 2008).
5

Keperawatan
Johnson beranggapan bahwa keperawatan merupakan regulator eksternal yang
dibutuhkan oleh seseorang yang mengalami ketidakmampuan (Golria A Hagopian,
2008).

D. Callista Roy
Manusia
Manusia merupakan fokus utama yang perlu diperhatikan karena manusialah yang
menjadi penerima asuhan keperawatan baik itu individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat yang dipandang sebagai holistik adaptif sistem.

Lingkungan
Stimulus yang berasal dari individu dan sekitar endividu merupakan elemen dari
lingkungan. Lingkungan didefenisikan oleh Roy adalah semua kondisi, keadaan yang
pengaruh-pengaruh di sekitar individu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku individu dan kelompok. Dalam hal ini, Roy menekankan agar lingkungan
dapat didesain untuk meningkatkan kemampuan adaptasi individu atau meminimalkan
risiko yang akan terjadi pada individu terhadap adanya perubahan.

Kesehatan
Suatu keadaan dan proses pada diri manusia yang menggambarkan manusia sejahtera
secara keseluruhan dan utuh. Integritas atau keutuhan individu dapat ditunjukkan
dengan kemampuan untuk mempertahankan diri, tumbuh, reproduksi dan unggul.

Keperawatan
Asuhan keperawatan berdasarkan model Roy bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
individu dengan cara meningkatkan respon adaptifnya. Untuk mencapai tujuan tersebut,
perawat harus dapat mengatur stimulus fokal, kontekstual dan residual yang ada pada
6

individu dengan lebih menitikberatkan pada stimulus fokal yang merupakan stimulus
tertinggi.

E. DOROTHY OREM
Manusia
Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self
care untuk hidup sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau koping dan efeknya (Mirzal
Tawi, 2008). Orem juga menggambarkan bahwa manusia merupakan suatu keutuhan
yang terdiri dari fisik, psikologis, dan lingkungan sosial dengan beragam tingkat
kemampuan merawat diri (self care) (Chinn & Kramer, 2004). Orem kemudian
memberi defenisi lagi tentang manusia, yaitu bahwa manusia merupakan suatu kesatuan
nyata dan kokoh yang bagian-bagiannya dibentuk dan dicapai secara sempurna melalui
perbedaan dari fisik, psikologis dan lingkungan sosial dalam proses perkembangannya
(Melleis, 1997).

Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan self care dan perawat termasuk
di dalamnya tetapi tidak spesifik (Mirzal Tawi, 2008).

Kesehatan
Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk
mempertahankan dan meningkatkan integritas struktur fungsi dan perkembangan
(Mirzal Tawi, 2008). Orem menegaskan bahwa kesehatan itu merupakan keadaan yang
baik secara fisik, mental dan sosialnya, bukan sekedar bebas dari penyakit dan
kelemahan. Orem juga

Keperawatan
Keperawatan merupakan pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu keluarga dan kelompok masyarakat dalam
7

mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural fungsi dan


perkembangan (Mirzal Tawi, 2008).

III. Perbedaan mendasar dari berbagai asumsi tentang paradigma keperawatan

Paradigma keperawatan memiliki empat konsep utama yaitu manusia, lingkungan,


kesehatan dan keperawatan. Para pakar memiliki paradigma yang berbeda-beda tentang
empat konsep tersebut. Perbedaan mendasar dari paradigma para pakar tersebut yaitu :

Manusia :
• Madeleine Leininger memandang bahwa manusia adalah makhluk yang cakap
dan peduli terhadap orang lain.
• Florence Nightingale memandang manusia sebagai objek keperawatan yang
dipengaruhi oleh lingkungan dan memiliki kemampuan untuk berubah ke arah yang
lebih baik.
• Dorothea E Johnson memandang manusia sebagai system perilaku yang berusaha
secara terus-menerus untuk menyeimbangkan keadaannya agar tetap stabil.
• Callista Roy memandang manusia sebagai sistem adaptif yang holistik.
• Dorothy Orem berpendapat bahwa manusia tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup sehat dan pemulihan dari sakit/trauma dan
efeknya.

Lingkungan :
• Madeleine Leininger tidak membahas lingkungan secara khusus tetapi hanya
menghubungkannya dengan kebudayaan.
• Florence Nightingale mmemandang bahwa lingkungan merupakan landasan teori,
dimana semua hal, baik fisik, psikologis dan sosial berada pada lingkungan.
8

• Dorothea E Johnson : lingkungan terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan


eksternal.
• Callista Roy memandang bahwa stimulus yang berasal dari individu dan sekitar
endividu merupakan elemen dari lingkungan yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku individu atau kelompok.
• Dorothy Orem memandang bahwa tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi
kebutuhan self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik

Kesehatan :
• Madeleine Leininger memandang kesehatan sebagai suatu keadaan sejahtera
dimana seseorang mampu melakukan perannya setiap hari.
• Florence Nightingale berpendapat bahwa kesehatan fisik diseimbangkan dengan
memanfaatkan sumber daya (kekuatan) manusia.
• Dorothea E Johnson mengatakan bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi atau
keadaan yang seimbang dan stabil
• Callista Roy memandang kesehatan sebagai suatu keadaan manusia sejahtera secara
keseluruhan dan utuh yang dapat ditunjukkan dengan kemampuan untuk
mempertahankan diri, tumbuh, reproduksi dan unggul.
• Dorothy Orem berpendapat bahwa kesehatan adalah kemampuan individu atau
kelompok memenuhi tuntutan dari self care.

Keperawatan :
• Madeleine Leininger : Suatu seni dan ilmu yang mempelajari tentang manusia,
berfokus pada perilaku, fungsi, dan proses untuk meningkatkan dan
menyeimbangkan kesehatan atau pemulihan dari kondisi sakit
• Florence Nightingale : Keperawatan memfasilitasi pasien memenuhi kebutuhannya
seperti kebersihan diri, pengaturan diet, kehangatan, udara segar dan sebagainya.
9

• Dorothea E Johnson beranggapan bahwa keperawatan merupakan regulator


eksternal yang dibutuhkan oleh seseorang yang mengalami ketidakmampuan
• Callista Roy mengatakan bahwa asuhan keperawatan bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan individu dengan cara meningkatkan respon adaptifnya
• Dorothy Orem memandang keperawatan merupakan pelayanan yang dengan
sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu keluarga dan
kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas
struktural fungsi dan perkembangan.
10

BAB III
PEMBAHASAN

A. Hubungan paradigma keperawatan dan filosofi keperawatan


Sebagaimana diketahui bahwa falsafah keperawatan merupakan pandangan tentang
hakikat manusia sebagai mahluk holistik yang merupakan kerangka dasar bagi perawat
dalam melaksanakan praktek keperawatan. Falsafah keperawatan sangat berhubungan
erat dengan paradigma keperawatan dimana dalam memandang dan memikirkan
pemecahan masalah-masalah keperawatan harus berdasarkan pada falsafah keperawatan
sehingga hasilnya bahwa perawat bisa mengambil keputusan tindakan keperawatan
secara profesional untuk pemecahan masalah dan pengembangan keperawatan.

B. Paradigma keperawatan dalam layanan kesehatan yang diberikan pada pasien


Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat seyogyanya
berdasarkan pada paradigma keperawatan yang terdiri dari empat komponen utama
yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
Dalam sistem pelayanan kesehatan, manusia adalah penerima asuhan keperawatan yang
terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Manusia dipandang sebagai
makhluk yang holistik (biopsikososiokultural & spiritual) yang utuh dan unik serta
memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan memenuhi kebutuhan dasarnya agar dapat
bertahan hidup. Dalam tatanan pelayanan kesehatan, seringkali dijumpai manusia yang
mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan dan kurang/tidak mampu beradaptasi
dengan lingkungannya. Sehingga, ia membutuhkan bantuan untuk mengatasi hal
tersebut. Perawat perlu juga mempertimbangkan aspek lingkungan karena lingkungan
sangat mempengeruhi kondisi kesehatan seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika
individu tersebut berada dalam keadaan dinamis baik fisik, psikologis maupun sosial
untuk mencapai keadaan dinamis tersebut maka diperlukan peran perawat sebagai
pemberi pelayanan kesehatan.
11

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Paradigma keperawatan sebagai kumpulan pencapaian konsep-konsep, nilai-
nilai, cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam
keperawatan.
2. Para pakar memiliki pandangan yang berbeda beda dalam mendefinisikan
keempat komponen paradigma keperawatan yang pada prinsipnya sama.
3. Falsafah keperawatan sangat berhubungan erat dengan paradigma
keperawatan dimana dalam memandang dan memikirkan pemecahan masalah-
masalah keperawatan harus berdasarkan pada falsafah keperawatan sehingga
hasilnya bahwa perawat bisa mengambil keputusan tindakan keperawatan secara
profesional untuk pemecahan masalah dan pengembangan keperawatan.
4. Asuhan keperawatan kepada pasien, harus berdasarkan pada paradigma
keperawatan yang terdiri dari empat komponen utama yaitu manusia,
lingkungan, kesehatan dan keperawatan.

B. SARAN
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat sebaiknya
berdasarkan pada paradigma keperawatan yang terdiri dari empat komponen utama
yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
12

DAFTAR PUSTAKA

Hagopian, Gloria A. (2008). Nursing theorists. 26 September 2008.


www.nipissingu.ca/faculty/arohap/aphome/NURS3006/Resources/theorists.ppt

Van Sell, Sharon L. (2002). Nursing : Receding and evolving Paradigms. 26 September
2008. www.nursing.gr/selleditorial.pdf

Parker, Marylin. (2001). Nursing Theories and nursing practice.


http://www.ecampus.com/book/9780803611962.

Hecox, Steve. (2005). Philosophy. 11 Oktober 2008.


http://alliedhealth.sccc.edu/nursing/about2.html

Martin, Elaine D. ___. Positivist vs. Interpretative Paradigm.


prism.troy.edu/~martin/Metaparadigm&Paradigm.pdf

Muhlis, Abi. (2007). Model adaptasi Roy. 26 September 2008.


http://abimuhlis.blogspot.com/2007.
13

UNIVERSITAS INDONESIA

PARADIGMA KEPERAWATAN

KELOMPOK III (MAWAR) :

AMIR SYAM
EDY WURYANTO
HAPSAH
NIA RESTIANA
WARDIYAH DAULAY
ROSAMAY E LANGITAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM MAGISTER UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2008
14

DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI
I. Defenisi Paradigma ............................................................................................ 2
II. Pandangan Para Pakar Tentang Paradigma .................................................. 2
III. Perbedaan Mendasar Dari Berbagai Asumsi Tentang
Paradigma Keperawatan ................................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 10
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai