Anda di halaman 1dari 13

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu








1
1
11 S
SSP
PPE
EES
SSI
IIF
FFI
IIK
KKA
AAS
SSI
II T
TTE
EEK
KKN
NNI
IIS
SS P
PPR
RRE
EEL
LLI
IIM
MMI
IIN
NNA
AAR
RRI
IIE
EES
SS &
&& S
SSI
IIT
TTE
EE W
WWO
OOR
RRK
KK


A. PRELIMINARIES

1. Pekerjaan Pembersihan
a. Pelaksanaan
1) Sebelum mulai pekerjaan pelaksanaan
Pembangunan Gedung kuliah Poltek Manado , kontraktor
harus membersihkan terlebih dahulu area pekerjaan,
terutama area gedung Kantor Utama dari bekas pekerjaan
bongkaran sebelumnya.
2) Kontraktor harus membersihkan semua sampah dan bahan
bangunan dari pekerjaannya dan setiap hari harus
meninggalkan seluruh lahan dari pekerjaan dalam
keadaan bersih.
3) Pada proses pekerjaan diserah-terimakan, kontraktor
harus segera memindahkan semua bahan dan peralatan
miliknya dari lahan kerja, kecuali bahan dan peralatan
yang diminta Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas untuk
disimpan selama jangka waktu pemeliharaan. Demikian
juga selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus
menjaga kebersihan di luar lingkungan tapak Jalan,
trotoar, dan sebagainya.
4) Kontraktor harus membersihkan lapangan kerja dari hal-
hal yang dapat mengganggu jalannya pelaksanaan
pekerjaan termasuk semua sisa-sisa puing yang ada di
lapangan disingkirkan dan diratakan, kemudian
permukaan tanah disesuaikan dengan level yang diserah-
terimakan.

2. Pagar Pengaman Proyek
a. Pelaksanaan

1) Kontraktor diwajibkan membuat atau memelihara pagar
keamanan di sekeliling lahan yang akan dikerjakan
dilengkapi dengan pintu yang aman, tidak menggangu
lalu-lintas dan lingkungan. Jika dalam pembuatan pagar
ini memerlukan izin dari pemerintah setempat, maka hal
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor. Demikian juga
jika pagar pengaman tersebut harus merusak trotoar,
saluran atau jaringan maka perbaikan dan pemindahannya
adalah tanggung jawab Kontraktor. Semua pekerjaan-
pekerjaan tersebut diatas harus dilaksanakan dengan
persetujuan Konsultan Pengawas/MK.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






2
2) Pagar pengaman dibuat dari seng gelombang disusun rapi
dan di cat warna hijau daun agar tampak asri dengan
lingkungannya.

3. Fasilitas Sementara
Semua fasilitas sementara , direncanakan dan dilaksanakan oleh
dan atas tanggung jawab Kontraktor dengan persetujuan dari
Konsultan Pengawas/MK. Semua biaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan / pembuatan Fasilitas sementara ini sudah harus
masuk dan diperhitungkan di dalam penawaran harga pekerjaan.
Fasilitas Sementara meliputi :
3.1 Direksi Keet : kantor dan peralatan kerja untuk Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas
Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
kontraktor diminta untuk membuat:
Kantor untuk keperluan Direksi Lapangan Konsultan
Pengawas , dengan ukuran luas, instalasi serta
perlengkapan / peralatan yang mencukupi serta memadai
menurut kebutuhan dan kapasitas kerja terdiri dari:
Ruang kerja untuk 4 orang seluas 16 m2 lengkap dengan
furniturenya.
Toilet / WC
Rak Material ukuran 1.2 m x 2.0 m
1 bh filing cabinet 3 laci
1 bh whiteboard ukuran 90 x 180 cm
1 orang tenaga kerja untuk pelayanan dengan
kebersihan kantor selama masa kontrak berlangung.
Papan nama proyek ukuran standar di daerah setempat.

3.2 Kontraktor Keet : Kantor, Bengkel dan Gudang untuk kerja
Kontraktor
Guna Keperluan , kelancaran dan keamanan pelaksanaan
pekerjaan , Kontraktor harus membuat kantor , gudang dan
bengkel kerja untuk keperluan kerjanya dengan bentuk,
struktur dan material yang sesuai dengan ketentuan sbb:
Kantor disesuaikan dengan kebutuhan kerjanya.
Bengkel kerja disesuaikan dengan keperluan kerjanya
Gudang tertutup, mampu melindungi material yang
tersimpan dari pengaruh gangguan keamanan maupun
cuaca yang merusak cukup venilasi, konstruksi harus cukup
kokoh dan kuat, kapasitas cukup untuk menampung arus
supply material untuk keperluan pelaksanaan.
Lokasi ditentukan berdasarkan konsultasi dengan
Konsultan Pengawas/MK.


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






3
3.3 Sanitasi.
Jumlah WC yang harus disediakan khusus untuk pekerja
lapangan minimum harus memenuhi syarat sesuai peraturan
kesehatan kerja yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang (Depnaker) Fasilitas Sanitasi ini harus lengkap
dengan instalasinya , baik sistem plumbing, maupun
pembuangan.

4. Listrik Kerja

1) Kebutuhan instalasi listrik dan penerangan untuk pelaksanaan
pekerjaan harus disediakan oleh kontraktor, baik dari sumber
PLN ataupun dengan menggunakan Genset. Total kebutuhan
tenaga listrik yang harus diperhitungkan oleh kontraktor
adalah:
Listrik untuk kebutuhan kerja kontraktor sendiri
Listrik untuk kebutuhan Konsultan Pengawas/MK
Listrik untuk penerangan malam hari
2) Untuk pengadaan dan pemakaian seluruh tenaga listrik, baik
yang dari sumber PLN maupun dari sumber-sumber lain,
perizinan yang diperlukan harus diusahakan dan diurus PLN
maupun dari sumber-sumber lain, perizinan yang diperlukan
harus diusahakan dan diurus oleh kontraktor.
3) Kontraktor harus menyediakan dan memelihara semua
jaringan listirk sementara yang diperlukan untuk penerangan
dan daya yang diperlukan untuk Pekerjaan, dan membayar
semua biaya berkenaan dengan hal tersebut, untuk semua
pekerjaan termasuk yang diperlukan selama bekerja lembur.
Tanggung jawab kontraktor untuk menjamin dan untuk tetap
memelihara instalasi listrik sementara dalam keadaan yang
memenuhi peraturan-peraturan yang diperlukan.
4) Apabila aliran listrik sementara tidak dapat diberikan dari
PLN karena belum ada pelayanan penyambungan sementar,
Kontraktor harus menyediakan generator dengan kapasitas
yang cukup untuk pekerjaan. Kontraktor harus memindahkan
instalasi sementara apabila diperintahkan Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas.
5) Untuk Testing & Commisioning peralatan M/E, Kontraktor
dapat menggunakan sumber daya dari instalasi permanent
untuk keperluan mengetes dan mejalankan peralatan.
Semua tenaga listrik yang diambil dari system saluran
permanent untuk tujuan mengetes dan menjalankan
peralatan tersebut harus dibayar oleh Kontraktor.



RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






4
5. Air Kerja

1) Kontraktor harus mengadakan sumber-sumber air untuk
keperluan pelaksanaan Pekerjaan. Bila sumber air berasal dari
instalasi PDAM yang sudah ada maka termasuk semua biaya
penyambungan dan izin-izin yang diperlukan dan perapihannya
kembali setelah pekerjaan selesai.
2) Air kerja harus memenuhi syarat-syarat yang diperlukan
masing-masing pekerjaan yang bersangkutan dan harus cukup
untuk pekerjaan, termasuk untuk keperluan para sub-
kontraktor.
3) Bila air bersumber dari sumur bor, sebelum dipergunakan untuk
pengecoran, harus terlebih dahulu diperiksa pada Laboratorium
Penelitian Masalah Air, karena air yang akan dipakai untuk
pengecoran harus bersih sesuai dengan persyaratan dalam NI 2
Bab 3.6.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja

1) Kontraktor harus menjamin bahwa tempat kerja selalu
tersedia cukup air minum bagi para pekerja.
2) Kontraktor harus menyediakan keperluan WC (hendaknya
dibedakan) untuk para pekerja dan Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas. Fasilitas WC yang berdinding
dan beratap dilengkapi dengan saluran parit pembuangan
harus dijamin tidak memberikan bau-bau kurang sedap.
3) Kontraktor harus menjamin pemeliharaan kesehatan di
tempat pekerjaan, pencegahan dan pemberantasan penyakit
dan menyediakan perlengkapan P3K yang cukup. Peti obat-
obatan untuk P3K juga disediakan dan bila terjadi kecelakaan
akibat kurang sempurna peralatan dan kelalaian, menjadi
tanggung jawab kontraktor dalam arti kata yang luas.
4) Kontraktor dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang
sakit.
5) Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan
yang perlu dan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk
menjaga jangan sampai timbul kerusakan atau pelanggaran
hukum, oleh atau diantara para pekerja atau Sub-Kontraktor
dan memelihara keamanan, melindungi para penghuni dan
barang milik disekitar tempat pekerjaan. Berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam bidang
pemeliharaan kesehatan pekerja, kontraktor harus bertindak
sesuai dengan semua peraturan-peraturan dan hukumhukum
yang berlaku, Peraturan Pemerintahan setempat yang
berkaitan dengan tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






5
6) Kontraktor harus menyediakan helm pengaman untuk semua
pegawainya yang bertugas, tenaga kerja dan juga untuk
pengawas pemberi tugas, dan itu menjadi tanggung jawab
kontraktor untuk meyakini bahwa peraturan-peraturan
keselamatan, termasuk memakai alat pengaman lainnya yang
diperlukan.
7) Kontraktor harus mengesahkan adanya cukup penjagaan di
tempat pekerjaan untuk menghindari terjadinya pencurian-
pencurian terutama pada waktu orang-orang yang bekerja.
Kontraktor harus memelihara gudang-gudang, ruangan-
ruangan untuk menyimpan bahan-bahan dan alat-alat serta
pintu-pintunya yang jika dipandang pertu diperkuat
diperbaiki/dipasang kunci. Untuk para penjaganya,
kontraktor dapat mendirikan suatu tempat kediaman atas
biaya kontraktor, dengan perjanjian bahwa tempat tersebut
dapat harus dibongkar setelah selesai pekerjaan. Penjaga
keamanan harus mendaftarkan diri kepada kantor seksi Polisi
terdekat.
8) Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta benda
milik orang lain atau pihak ke tiga disekitar lokasi pekerjaan.
9) Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja
kontraktor, harus diadakan penerangan-penerangan lampu
pada tempat-tempat tertentu atas biaya kontraktor.
10) Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-bahan
yang disimpan di dalam halaman pekerjaan baik terhadap
bahaya pencurian maupun terhadap bahaya kebakaran, dan
kerusakan yang disebabkan kurang sempurnanya
pengamanan. Kontraktor diharuskan menyediakan tabung-
tabung pemadam kebakaran di los kerja dan tempat-tempat
yang mudah terjadinya bahaya kebakaran.
11) Kontraktor selama pelaksanaan harus menyediakan kotak obat
obatan lengkap dengan isinya untuk pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan.
12) Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan untuk
menjaga keamanan proyek baik barang barang milik Proyek,
Kontraktor, maupun Direksi/Pengawas Lapangan.

7. Bak Penampungan Air dan Instalasi
1) Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-
alat dan peralatan serta perlengkapan yang dibutuhkan untuk
pengadaan wadah penampungan air sementara sebanyak yang
diperlukan dan instalasi sementara selama pelaksanaan
pekerjaan. Pemasangan instalasi harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






6
Pedoman Plumbing Indonesia 1979
Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
Peraturan dari instansi yang berwenang seperti PDAM.
1. Kontraktor harus menyediakan/mengusahakan peralatan
penunjang apabila diperlukan misalnya menara air dan termasuk
mesin pompa untuk pengaliran air bersih ke tempat-tempat yang
diperlukan.
2. Kontraktor harus memelihara saluran aliran air sementara,
katub-katub, meter-meter dan semua pipa air kerja sementara
yang diperlukan untuk pekerjaan.


8. Test Material
1) Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua biaya
sehubungan dengan pekerjaan kontrol kualitas bahan /
pemeriksaan bahan kepada Pihak Ketiga atau laboratorium
dan memberikan data hasil test tersebut kepada pengawas /
pemimpin proyek.
2) Kontraktor harus menyediakan alat-alat praktis untuk
memeriksa bahan / material (misalnya : tabung pemeriksaan
pasir, kubus beton dan lain-lain yang bersifat praktis)
3) Semua bahan yang akan digunakan harus diperiksa dan
disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas, cara-cara
pemeriksaan barang akan ditentukan kemudian oleh
Pengawas.
4) Pengurusan perijinan-perijinan dan pengetesan dari bahan-
bahan yang digunakan harus termasuk harus termasuk dalam
harga penawaran.
5) Jika timbul perselisihan pendapat dengan Kontraktor, maka
Konsultan Pengawas dapat meminta pemeriksaan lebih
lanjut pada salah satu laboratorium penyelidikan bahan-
bahan yang berhak menyelidiki bahanbahan bangunan,
dimana diambil dari bahan yang diperselisihkan.
6) Bila Kontraktor merasa yakin bahwa bahan-bahan tersebut
baik ia dapat meneruskan pekerjaannya dengan
menggunakan bahan tersebut, tetapi dengan resiko bahwa
hasil pekerjaannya akan dibongkar bila ternyata hasil
pemeriksaan hasil laboratorium bahan tersebut tidak
memenuhi persyaratan.
7) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan
laboratorium bahan tersebut tidak memenuhi persyaratan.
8) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan bahan-
bahan yang diperselisihkan itu akan menjadi beban
Kontraktor.



RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






7
9. Pekerjaan Pengukuran dan Pematokan
a. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup penyediaan tenaga kerja, bahan,
alat-alat dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan meliputi penentuan dan pematokan
titik Bench Mark (BM), titik sumbu struktur dan sumbu
bangunan, penentuan level struktur dan semua pekerjaan yang
berhubungan dengan itu.

b. Bahan dan Material
1. Struktur BM tersebut dibuat dari tiang beton berukuran
penampang 20x20 cm panjang 50 cm tertanam sedalam 40
cm, menonjol 10 cm dari permukaan tanah. Kepala titik
elevasi BM berada di tengah permukaan patok berupa besi
beton berukuran 12 mm yang ditumpulkan ujungnya,
terpasang menonjol 10 mm dari permukaan beton.
2. Bahan tanda-tanda untuk sumbu struktur dan elevasi
struktur menggunakan Cat Permanent (Pylox) berwarna
terang (scotlite) yang di-marking pada patok, permukaan
bidang beton atau titik simpanan lainnya yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas dengan menuliskan angka hasil
pengukuran elevasi atau nama koordinat disekitar marking.

c. Pelaksanaan
1. Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus
melakukan pengukuran lokasi dan memasang patok-patok
ukur guna penempatan bangunan / struktur bangunan pada
posisi dan elevasi yang telah ditentukan di dalam gambar
rencana.
2. Peralatan untuk melaksanakan pengukuran harus tersedia
lengkap dan sesuai dengan kebutuhan / tuntutan
pelaksanaan pekerjaan, baik dari mulai, selama
berlangsung maupun sampai dengan akhir pelaksanaan
pekerjaan.
3. Peralatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut, tapi
tidak terbatas pada Waterpass, Teodolith, Bak Ukur, Pita
Ukur dan Peralatan Bantu lain yang dibutuhkan.
4. Guna ketelitian penempatan bangunan / struktur bangunan
pada lokasi, posisi dan elevasinya, Kontraktor harus
membuat Bench Mark (BM) yang sifatnya sementara, di
sekeliling bangunan pada lokasi-lokasi yang sesedikit
mungkin atau tidak terkena gangguan selama pekerjaan
berlangsung, dalam jumlah yang mencukupi. Bench Mark
harus dibuat dengan pencantuman nama/nomor dan
elevasinya serta koordinat posisinya pada gambar
terlaksana. Bentuk dan posisinya harus mendapat
persetujuan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






8
5. Selama pelaksanaan pekerjaan pembangunan, kontraktor
harus selalu melakukan pengukuran dan penempatan posisi/
elevasi dari tiap-tiap pekerjaan dengan berpedoman
kepada koordinat /posisi/ elevasi dari Bench Mark (BM)
yang ada di lapangan.
6. Elevasi dan koordinat dari masing-masing BM yang diukur
berdasarkan elevasi BM yang telah ada di lapangan harus
dicatat pada permukaan patok beton pada masing-masing
BM atau pada titik-titik simpanan lainnya yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas guna keperluan selanjutnya.
7. Kesalahan yang terjadi pada pengukuran dan penempatan
posisi / elevasi dari tiap pekerjaan menjadi beban dan
tanggung jawab kontraktor untuk memperbaikinya.
8. Untuk itu, Kontraktor harus selalu menyediakan peralatan
dan tenaga ahli ukur tanah serta melakukan kegiatan
pengukuran, pengontrolan dan penempatan posisi / elevasi
yang diperlukan selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan pembangunan.
9. Kontraktor juga diwajibkan mengadakan pengukuran
gambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi
dengan keterangan-keterangan mengenai peil-peil
ketinggian tanah, letak batas-batas tanah dengan alatalat
yang sudah ditetapkan. Ketinggian/peil dasar disesuaikan
dengan gambar kerja. Juga untuk lantai-lantai berikutnya
disesuaikan dengan gambar kerja. Letak as bangunan
disesuaikan dengan denah/situasi. Hasil pengukuran harus
dilaporkan kepada Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas
untuk disetujui.
10. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru,
sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan ini adalah
tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
11. Penetapan ukuran dan sudut-sudut tetap dijaga dan
diperhatikan dengan ketelitian semaksimal mungkin antara
lain dengan menggunakan alat-alat waterpass dan
theodolit. Theodolit dan Waterpass serta perlengkapan,
yang diperlukan dalam pengukuran harus dimiliki oleh
kontraktor dan harus selalu ada bila sewaktu-waktu
diperlukan untuk pemeriksaan.

10. Biaya Asuransi dan Biaya-biaya Lainnya

Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya asuransi
(Contractor All Risk insurance ) yang diperlukan dalam pekerjaan
ini, termasuk juga biaya pajak Galian C yang timbul dari
pekerjaan Tanah.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






9
11. Gambar Kerja dan Detail-Detail (Shop Drawings) & Gambar-
Gambar Terlaksana (As Built Drawing)

1) Kontraktor/ sub Kontraktor wajib membuat gambar shop
drawing ( gambar kerja ) dari gambar-gambar yang belum
jelas / meragukan dan diserahkan kepada Direksi/Konsultan
Pengawas dan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum
pelaksanaan untuk dievaluasi dan dipuskan oleh Direksi
Pengawas. Apabila Kontraktor melaksanakan gambar yang
meragukan tersebut tanpa persetujuan dari Direksi
Pengawas maka segala akibat dari hal tersebut menjadi
tanggungan Kontraktor.
2) Gambar-gambar yang memerlukan perbaikan harus
diperbaiki dan diajukan kembali gambar-gambar harus
berukuran 1:100 di areal yang kritikal dimana dipakai
ukuran minimum 1:25 atau 1:10
3) Pemeriksaan gambar-gambar kerja tidak akan dianggap
sebagai jaminan ukuran-ukuran atau syarat-syarat gedung.
Dimana gambar-gambar telah diperiksa, pemeriksaan
tersebut dengan cara apapun tidak akan membebaskan
kontraktor dari tanggung jawabnya atau dari keperluan
penyediaan bahan atau pelaksanaan pekerjaan yang
disyaratkan sesuai dengan gambar-gambar kontrak dan
spesifikasi-spesifikasi yang dalam hal timbul sengketa akan
lebih diutamakan daripada dari gambar-gambar kerja.
4) Penyerahan gambar-gambar kerja (masing-masing
penyampaian semula atau penyampaian ulang dengan
perbaikan ) merupakan bukti bahwa kontraktor telah
memeriksa semua keterangan mengenai hal tersebut dan
bahwa ia menyetujui dan ingin melaksanakan pekerjaan
yang dipelihara secara ahli dan sesuai dengan praktek
standar perbaikan.
5) Semua gambar yang disampaikan, termasuk yang
disampaikan sub kontraktor, harus ditandatangani oleh
orang yang bertanggung jawab dari pegawai/staff
Kontraktor.
6) Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar " As
built drawing " sesuai dengan pekerjaan yang telah
dilakukan dilapangan secara kenyataannya, untuk kebutuhan
pemeriksaan dan maintenance dikemudian hari gambar-
gambar tersebut diserahkan kepeda Pemilik, setelah
disetujui Pengawas dan dibuat rangkap 2 (dua) dengan 1
(satu) kalkir + 1 (satu) blue print dan 1 set softcopy dalam
media disk DVD.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






10
7) Kontraktor diwajibkan membuat petunjuk-petunjuk
(manual) untuk peralatan-peralatan yang nantinya
digunakan oleh Pengguna Jasa (user) sebanyak 2 (dua) set.
12. Pasangan Bouwplank
1) Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan
(bouwplank) termasuk pekerjaan kontraktor dan harus dibuat
dari kayu jenis Meranti atau setaraf dengan tebal 3 cm dengan
tiang dari kaso 5/7 atau dolken berdiameter 8-10 cm dengan
jarak 2 m satu sama lain. Pemasangan harus kuat dan
permukaan atasnya rata dan sipat datar (waterpass).
2) Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat
tanda-tanda yang menyatakan as-as dan atau level / peil-peil
dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena
air hujan.

13. Mobilisasi dan Demobilisasi
1) Kontraktor harus memobilisasi Staf Utama Pelaksana Proyek,
Tenaga kerja, Bahan/Material dan Peralatan yang diperlukan
sesuai dengan jadwal kebutuhannya.
2) Kontraktor harus menyediakan peralatan peralatan yang
menunjang pelaksanaan alat-alat kerja serta alat-alat bantu
yang diperlukan, baik yang menyewa maupun milik
perusahaan, untuk melaksanakan pembangunan sebagai suatu
syarat sempurnanya pekerjaan misalnya :
a) Beton melon
b) Alat potong besi beton
c) Stamper
d) Alat potong keramik
e) Gerinda
f) Alat test tekanan pipa air bersih.
g) Alat test instalasi listrik
h) Vibrator
i) Alat ukur waterpass
j) Theodolit
k) Scaffolding & Accesories
l) Alat transportasi vertical (steling atau crane atau
Concrete hoist)
Biaya Semua alat-alat yang digunakan di dalam proyek harus
sudah termasuk dalam penawaran biaya yang diajukan oleh
Kontraktor. Peralatan tersebut dalam pelaksanaannya harus
disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Untuk alat
ukur harus dilengkapi dengan sertifikat kalibrasi yang masih
berlaku dari instansi/perusahaan yang berwenang untuk itu.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






11
3) Kontraktor harus menyediakan operator ahli yang menangani
peralatan diatas serta tenaga kerja terampil untuk
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
syarat-syarat Kontrak.
4) Kontraktor, Sub-Kontraktor dan bagian lainnya yang
mengerjakan pekerjaan pelaksanaan di dalam proyek ini,
harus menyediakan alat-alat kerja sendiri, termasuk air,
tenaga listrik, maupun alat-alat lain yang diperlukan sesuai
dengan bidangnya.


B. SITE WORKS

1. Pekerjaan Talud

1.1 Pekerjaan Turap Pasangan Batu Gunung
a. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi
batu gunung atau bagian-bagian lain yang menggunakan batu
gunung, sesuai dengan gambar dan persyaratan di sini.

b. Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan P.U.B.I., NI 3 1970
c. Material
1) Batu
Bahan untuk pondasi batu gunung kecuali dipersyaratkan lain,
harus sesuai dengan P.U.B.I., NI 3 1970 dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang
dikenal di sini.
Batu gunung harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat
atau retak.
2) Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 pc : 4 pasir.
d. Pemasangan
Pekerjaan pemasangan batu gunung dilaksanakan sesuai
dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjuk dalam
gambar.
Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga
semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan
sempurna.
Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok
ke tempatnya hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu untuk
mendapatkan massa yang kuat dan integral.


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






12
1.2 Pekerjaan Whep Hole

a. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan whephole ,
sesuai dengan yang ditunjukkan atau disyaratkan dalam gambar
atau persyaratan serta penjelasan dari Direksi Pengawas.

b. Referensi
Semua pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan :
NI 2
NI 3
NI 8

c. Material
Pipa whep hole terbuat dari pipa klas AW ukuran 2 setara
Maspion.

d. Pelaksanaan
1) Jika tidak ditentukan pada gambar perencanaan, pipa
whep hole dipasang terbagi rata pada permukaan bidang
turap pasangan batu gunung per jarak 1m ke arah
vertical dan horizontal.
2) Posisi pipa whep hole terhadap penampang melintang
turap dipasang dengan kemiringan 5 terhadap sumbu
horizontal. Bagian ujung dalam pipa whep hole yang
ditimbun tanah, harus dibungkus dengan ijuk.
3) Ujung luar pipa harus muncul minimal 7cm dari
permukaan dinding luar talud.

2. Penimbunan Tanah
a. Umum
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan penimbunan,
pemadatan hasil timbunan sesuai dengan elevasi dan rencana
perletakan bangunan serta jalan yang tertera pada gambar
dan petunjuk direksi lapangan, serta meliputi seluruh
pengadaan peralatan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan ini.

b. Pelaksanaan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan, kontraktor
harus melakukan pengukuran dan memasang patok patok
atau rambu rambu yang dapat memberikan informasi
tentang elevasi serta area yang akan ditimbun.
2) Penimbunan menggunakan material tanah timbunan dari
luar yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Material
timbunan harus bebas dari akar akar yang lapuk. Apabila
dalam pelaksanaan ditemukan akarakar yang lapuk atau
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu






13
kotoran lainnya yang dapat menyebabkan kepadatan
timbunan tidak memenuhi yang di syaratkan, maka akar
akar tersebut atau kotoran kotoran tersebut harus
dibersihkan terlebih dahulu.
3) Kontraktor harus menyiapkan metode pekerjaan
penimbunan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan,
yang kemudian di periksa dan mendapat persetujuan oleh
Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.
4) Untuk pekerjaan di area rencana penempatan bangunan
atau jalan, pemadatan harus dilakukan per 30cm.
Kemudian hasil pekerjaan harus dilakukan tes uji lab
sesuai dengan persyaratan persyaratan yang berlaku.
Salah satu tes yang wajib dilakukan adalah tes CBR. Dimana
hasil test CBR adalah 90%.
5) Penimbunan pada area rencana penempatan bangunan dan
jalan, penimbunan harus dilakukan lapis demi lapis setebal
maksimum 30cm hamparan setiap lapisan. Kadar air harus
dijaga agar pemadatan dapat berlangsung optimal. Apabila
kadar air tanah timbunan terlalu tinggi maka proses pada
lapis berikutnya harus ditunda untuk menurunkan kadar air
lapisan timbunan yang bersangkutan. Pemadatan baru
dapat dilakukan apabila kadar air telah mencapai derajat
yang memadai. Penghamparan lapisan selanjutnya baru
boleh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas berhak untuk melakukan
pemeriksaan dan menguji derajat kepadatan timbunan
setiap lapisan.
6) Pekerjaan penimbunan harus memperhatikan dan
memperhitungkan terhadap penyusutan dan penurunan
yang terjadi terhadap timbunan yang dikerjakan, sehingga
hasil akhir dari pekerjaan ini sesuai dengan garis dan
elevasi yang direncanakan.
7) Pemadatan harus mencapai kepadatan yang mencukupi
sesuai standard proctor laboratorium pada kadar air yang
optimum dengan pemeriksaan kepadatan standard PB.
0111.76 Manual pemeriksaan bahan jalan no.
01/MN/BM/1976.

Anda mungkin juga menyukai