10 1,17 0,3 0,15 0,045 0,03 0,225 0,015
Tabel 1.2 Pengukuran 2 dioda silikon
Ir (mA) 0 0 0 0 0 0 0 0
Vr (V) 1 2 5 10 15 20 25 30
Dioda Germanium
Ulangi langkah pengukuran karakteristik dioda silikon, dioda silikon diganti
dengan dioda germanium dengan tabel pengukuran sebagai berikut:
Tabel 1.3 Pengukuran 1 dioda Germanium
If (mA) 0,01 0,10 0,50 1,00 3,0 6,0 10
Vf (V) 0,05V 0,2V 0,3V 0,3V 0,4V 0,5V 0,6V
C. Menentukan tegangan knee dengan sistem pendekatan.
1. Ambillah contoh hasil pengukuran katakteristik dioda bias maju. Untuk
daerah linear baik silikon maupun germanium seperti tabel di bawah ini:
Dioda Silikon Dioda germanium
Ir (mA) Vr Ir (mA) Vr
20 3
40 6
6 9
2. Buat karakteristik pendekatan dioda pada sumbu tegangan arus,
tentukan koordinat arus dan tegangan dari hasil pengukuran.
3. Tarik garis lurus yang menghubungkan ketiga titik koordinat, sehingga
memotong sumbu tegangan pada Ir = 0.
4. Dari grafik pendekatan di peroleh :
Untuk dioda silikon : Vknee = ........V
Untuk dioda germanium : Vknee = ........V
5. Dari karakteristik pendekatan tentukan resistansi dinamis dari dioda.
D. Menentukan garis beban dioda
1. Rakitlah rangkaian dioda germanium seperti pada gambar diatas.
2. Hidupkan catu daya atur pada tegangan 1,5 Volt
3. Ukurlah tegangan jatuh :
Vf = 0,3955Volt
Vout = 1,1Volt
4. Dengan cara yang sama, buatlah garis beban untuk Vs= 1 Volt dan R
= 470 .
5. Dari kurva diperoleh nilai :
Vf = 0,2998Volt
Vout = 0,702Volt
6. Ulangi langkah 6 dan 7
Vf = 0,3354Volt
Vout = 1,162Volt
7. Ulangi langkah-langkah diatas untuk dioda silikon dengan Vs = 3 Volt
dan R = 100 .
Vf = 6,22 x 10
-4
V
Vout = 2,49 V
C. Dioda Zener
1. Karakteristik dioda Zener
1. Rakitlah dioda zener seperti pada gambar 2.3 a diatas
2. Pastikan catu daya dalam kondisi minimum. Kemudian hidupkan.
3. Naikkan tegangan catu daya perlahan-lahan, sehingga amperemeter
menujukkan harga seperti dalam tebel pengukuran 2.4
4. Baca dan catat penunjukan Voltmeter untuk setiap langkah
penunjukan amperemeter ke dalam tebel pengukuran.
5. Kembalikan pengatur tegangan ke posisi awal........................
6. Ubalah posisi dioda zener seperti pada gambar 2.3 b.
7. Naikkan tegangan catu daya perlahan-lahan sehingga amperemeter
menunjukkan harga seperti pada tabel pengukuran 2.
8. Kembalikan pengatur tegangan pada posisi semula.
9. Ulangi untuk dioda zener yang mempunyai tegangan zener lain.
Data Percobaan
Tabel 2.1
I
(mA
)
0,06 0,6 3 6 20 30 40 60
Vf
0,612
V
0,685
V
0,742
V
0,764
V
0,802
V
0,814
V
0,823
V
0,833
V
Tabel 2.1
I
(mA
)
0,06 0,6 3 6 20 30 40 60
Vr
0,665
V
0,724
V
0,769
V
0,788
V
0,825
V
0,840
V
0,825
V
0,866
V
D. Dioda zener sebagai penstabil tegangan.
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2.4.
2. Atur tegangan catu daya pada tengangan 8 Volt
3. Ukur tegangan pada terminal keluaran.
Vout = 7,89 V
4. Naikkan tegangan catu daya menjadi 9 Volt.
5. Ukur tegangan pada terminal keluarannya.
Vout = 8,87 V
6. Naikkan tegangan catu daya menjadi 10 V.
7. Ukur tegangan pada terminal keluarannya.
Vout = 9,98V
8. Gantilah RL menjadi 1 K.
9. Ulangi langkah 2 sampai langkah 7.
10. Gantilah RL menjadi 220.
11. Ulangi langkah 9.
12. Ulangi langkah diatas untuk dioda zener 6,2 dengan sumber tegangan
7,8 dan 9 V.
RL Vs
8 9 10
1K 7,21V 8,17V 9,88V
220 7,76V 8,81V 9,61V
10 K 7,89V 8,87V 9,98V
RL Vs
7 8 9
1K 6,37V 7,27V 8,21V
220 4,81V 5,54V 6,19V
10 K 6,95V 7,93V 8,95V
Analisa
1. Perhitungan table 1.1 pengukuran 1 Dioda Silikon
R
f
=
=
=10
R
f
=
=
= 1,17
R
f
=
=
= 0,3
R
f
=
=
= 0,15
R
f
=
=
= 0,045
R
f
=
=
= 0,03
R
f
=
=
= 0,225
R
f
=
=
= 0,015
2. Perhitungan table 1.2 pengukuran 2 dioda silicon
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
3. Perhitungan table 1.3 pengukuran 1 dioda germanium
R
f
=
=
= 5
R
f
=
=
= 2
R
f
=
=
= 0,6
R
f
=
=
= 0,3
R
f
=
= 0,13
R
f
=
=
= 0,08
R
f
=
= 0,015
4. Perhitungan table 1.4 pengukuran 4 dioda germanium
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
R
f
=
=
5. Perhitungan menentukan garis beban
Vout = V
s
- V
f
= 1,5 V 0,3955 V = 1,104 V
Vout = V
s
- V
f
= 1V 0,2998 V = 0,7 V
Vout = V
s
- V
f
= 1,5 V 0,3354 V = 1,164 V
Vout = V
s
- V
f
= 3 V 6,22 x 10
-4
V = 2,99 V
KESIMPULAN
1. Bias maju pada dioda silicon dan germanium harus menggunakan
range terendah sedangkan bias mundur pada dioda silicon dan germanium
harus menggunakan range tertinggi.
2. Dioda semikonduktor dan dioda zener memiliki fungsi masing-masing
dalam mengatur tegangan.
3. Rangkaian yang dibuat harus sesuai sehingga tegangan yang
diperoleh juga sesuai.
4. Letak dioda harus diperhatikan agar hasilnya sesuai.