Anda di halaman 1dari 20

1

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans
Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di
tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung
banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai
hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.
Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun yang licin dan
berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang
menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun.
Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang
menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis
daun lebar dan daun tirus.
Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya.
Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach.
Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia,
China Selatan Australia dan bagian negara Afrika.
Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di
Irian Jaya di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan
lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar
tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga
maupun untuk dijual ke pasar.
2

B. Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui dan mempelajari secara langsung proses produksi budidaya
kangkung darat dari proses pengolaan lahan sampai di pasarkan.
b. Membandingan ilmu manajemen produksi secara teori dengan fakta yang ada
dilapangan.
c. Menengetahui kelayakan usaha budidaya kangkung

C. Manfaat Tanaman Kangkung
Kangkung mengandung zat seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C,
protein, kalsium, fosfor, zat besi, Zat besi sangat penting untuk tubuh kita,
peranannya dalam membentuk sel darah merah sangat vital. Lemas, pusing dan
pandangan kabur adalah ciri awal anemia karena kekurangan zat besi. Pada
kangkung terdapat 2,5 mg/100g, sehingga sangat baik untuk mengatasi
anemia/kurang darah.
Berikut beberapa manfaat dari tanaman kangkung:
1. Mengurangi Haid Berlebihan
Jika darah haid Anda berlebihan, Anda bisa memanfaatkan kangkung untuk
mengatasinya. Caranya: Ambil setengah kilogram daun Kangkung segar. Cuci
bersih, lalu tumbuk halus. Tuangkan air setengah gelas, saring dan tuangkan satu
sendok makan madu. Minum sekali sehari sekaligus. Haid akan jadi baik dan
lancar.
3

1. Mencegah Penyakit Diabetes Melitus
Ekstrak kangkung dapat menghambat penyerapan kadar gula dalam darah.
Perbanyaklah mengkonsumsi Kangkung, bila anda mengidap penyakit diabetes
mellitus.
2. Kaya Vitamin C dan B kompleks
Secara umum, kandungan vitamin C pada kangkung lebih banyak dibanding
kebanyakan sumber vitamin C pada buah-buahan. Oleh karena itu, kangkung baik
untuk mencegah sariawan/gusi berdarah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh
sehingga tak mudah terkena serangan penyakit akibat virus, misalnya flu.
Kadar vitamin B Kompleks dan Omega 3 pada kangkung, ternyata juga cukup
banyak. Keduanya merupakan peningkat produksi serotin dalam otak kita,
sehingga bisa menciptakan suasana tenang melalui otak. Oleh karena itu,
kangkung bisa dikatakan bisa menyegarkan kembali otak kita.
3. Mencegah Insomia
Kangkung memiliki sifat sedatif, sehingga sering dikatakan sebagai penyebab
ngantuk. Kangkung Juga berpotensi bisa mengendurkan saraf. Semakin kendur
saraf-saraf kita, maka tidur pun akan semakin nyenyak dan lelap. Dengan kata lain
kangkung dapat membantu mengatasi insomnia dan membantu untuk dapat tidur
lebih pulas.

4. Menajamkan Penglihatan
Kangkung kaya akan vitamin A , sehingga Kangkung bisa menjaga kestabilan
penglihatan mata. Vitamin A yang terdapat pada kangkung sebesar 6300 IU,
4

sedikit lebih banyak dibanding bayam yang hanya 6100 IU. Hal tersebut dapat
dilihat dari warna daunnya, semakin hijau daunnya maka kandungan betakarotin
juga semakin tinggi.

5

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Botani Tanaman Kangkung
Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga kangkung-kangkungan).
Kedudukan tanaman kangkung dalam sistematika tumbuh-tumbuhan
diklasifikasikan ke dalam:
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Species : Ipomoea reptans .
Steenis (1978)
1. Batang
Kangkung darat memiliki warna yang bedah daripada batang tanaan
kangkung air.kangkung darat memiliki warnah putih kehijau hijauan, batang
tanaman kangkung darat memiliki ruas ruas yang lebih besar daripada kangkung
yang tumbuh di dalam air.
2. Daun
Kangkung darat memiliki daun yang lebih kecil dari pada daun kangkung
air, sebab kangkung air memiliki daun yang besar dan berwarna hijau pucat,
sedangkan daun kangkung darat kecil dan berwarna hijau tua.

6

3. Biji
Kangkung darat lebih banyak berbiji dari pada kangkung air. Itu sebabnya
kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek
pucuk batang.
4. Akar
Tanaman kangkung memiliki akar yang berserabut, warna akar kangkung
darat lebih terang dari pada akar kangkung darat, serta memiliki akar yang lebih
kuat dan lebih panjang dari pada kangkung air.

B. Syarat Pertumbuhan
Iklim
a. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat
dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin
b. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar
antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung
pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak
tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat
menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang
rumput, kebun/ladang yang agak rimbun.
c. Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar
matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman
kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung
sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila
7

ditanam di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan
lemas sehingga disukai konsumen.
d. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi
tempat, maka temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung
ditanam di tempat yang terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi
agak keras, sehingga tidak disukai konsumen.

Media Tanam
a. Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak
mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah.
b. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena
akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan
tanah yang selalu tergenang air.
c. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya,
sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan
kandungan air secara baik.

Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah
sampai dataran tinggi (pegunungan) 2000 meter dpl



8

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
A. Pembibitan
1. Persyaratan Bibit Kangkung Darat
Dalam pemilihan bibit harus disesuaikan dengan lahan (air atau darat).
Karena kalau kangkung darat ditanam di lahan basah produksinya kurang baik,
warna daun menguning, bentuk kecil dan cepat membusuk. Bibit kangkung
darat sebaiknya berasal dari tanaman tua dan dipilih yang kering serta
berkualitas baik.
2. Penyiapan Benih
Benih kangkung yang digunakan adalah varietas Bangkok LP-1 Produksi
panah merah. Benih yang diperlukan untuk 2(dua) bedengan seluas 4meter x 5
meter 250 gram, tiap lubang diisi 4-5 butir biji.
3. Teknik Penanaman Benih
Biji dengan ukuran diameter 3 mm, ditanam dalam baris-baris berjarak 25
cm x 25cm dengan jarak antara satu tanaman dengan tanaman lain kira-kira 5
cm. Kultivar yang berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh baik dalam
musim hujan.
4. Pemeliharaan Pembenihan.
Agar diperoleh hasil panen yang baik, dalam pemeliharaan pembenihan
kangkung diperlukan penyiraman teratur dan kerap pada cuaca kering.


9

B. Pengolahan Media Tanam
1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan pada umumnya bertujuan memperbaiki kemiringan lahan.
Diusahakan kemiringan dalam sebuah petak/hamparan searah, agar tidak
terjadi genangan air. Secara sederhana adalah menimbun lubang dan
memangkas gundukan. Untuk lahan yang terdapat banyak gulma perlu
dilakukan pembersihan. Karena lahan yang kami garap seluas 4meter x 5meter
terdapat banyak gulma maka kelompok kami melakukan pembersihan terlebih
dahulu.
2. Pembalikan Tanah
Tujuan pembalikan tanah adalah memecah kapiler tanah dan memperbaiki
aerasi. Pembalikan tanah pertama diusahakan 90 derajat dari kemiringan tanah,
supaya lahan jadi lebih rata. Setelah pembalikan tanah dibiarkan beberapa hari
agar racun dalam tanah menguap. Lebih sering tanah dibalik lebih bagus. Alat
yang di pakai oleh kelomok kami adalah cangkul. Semakin dalam pembalikan
tanah akan semakin bagus.
3. Pembuatan Bedengan
Pembuatan bedengan bertujuan untuk mengaliri air di sekeliling lahan
sehingga dapat memudahkan lahah tergenang air dan dapat menjadi subur.
Pembuatan bedengan dilakukan untuk tanaman kangkung dapat dilakukan
dengan ukuran lebar 0,8-1,2 m, panjang 3-5 m, dalam 15-20 cm dan jarak
antar bedeng 50 cm dengan membuat selokan dan kedalaman 30cm dan
lebar 30cm.
10

4. Penggemburan Tanah
Penggemburan bertujuan meremahkan tanah supaya akar berkembang
maksimal, semakin gembur tanah akan mendukung pertumbuhan awal tanaman
(perkecambahan ataupun pertumbuhan tanaman muda). Selain gembur
biasanya tanah akan semakin rata. Untuk memudahkan penggemburan kami
beri sedikit air yang berasal dari irigasi setempat yang kami aliri ke lahan.
5. Pencampuran Pupuk Dasar
Setelah lahan didiamkan satu minggu, kemudian lahan kami beri pupuk
kandang sebagai pupuk dasar untuk menambah kesuburan tanah. Dengan dua
lahan seluas masing-masing 4meter x 5meter, kami beri pupuk kandang
masing-masing seberat 15kg. pemberian pupuk kandang dilakukan dengan cara
mencampur atau mengaduk menggunakan cangkul hingga tercampur rata.

C. Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanam
Penentuan pola tanam kami sesuaikan dengan luas lahan yang akan kami
tanami yaitu 4meter x 5meter sebanyak 2 bedengan, dimana jarak tanamnya
kami tentukan 25x25 cm, maka dalam satu bedengan terdapat sebanyak 195
lubang atau 195 rumpun kangkung.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara ditugal, yang berjarak
25x25 cm, sedalam 5 cm.

11

3. Cara Penanaman
Penanaman kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai
18.00. Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat
udara kering sehingga benih cepat berkecambah.

D. Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Bila tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun
maka diperlukan penjarangan. Apabila tanaman banyak yang mati, maka
segera dilakukan penyulaman (diganti dengan bibit yang baru yang telah
disiapkan).
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu).
Penyiangan dilakukan setiap 2 minggu.
3. Pembubunan
Pembumbunan dilakukan untuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman
kangkung sehingga dapat mempermudah akar tanaman untuk mentransfernya.
Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu.
4. Pemupukan
Pemupukan bagi tanaman kangkung terdiri dari pupuk dasar yaitu pupuk
kandang, yang diberikan seminggu sebelum tanam (setelah selesai pembuatan
bedengan). Selain itu juga diberikan pupuk NPK. Pada waktu melakukan
12

pemupukan, lahan dikeringkan terlebih dahulu untuk mencegah pupuk hanyut
terbawa air.
Pupuk yang diperlukan adalah sebagai berikut: 20-30 kg rabuk organik dari
kotoran sapi dan, 200 grm NPK, diberikan pada tanah setelah selesai di olah
dan di tanami benih, dengan cara di pendam di sekitar lubang tanam.
Pemupukan dilakukan juga dengan menggunakan pupuk cair. Pupuk cair
diberikan 2 kali dengan cara dilarutkan dalam air lalu disemprot pada tanaman
kangkung. Perlu diperhatikan agar pada waktu menyemprot pupuk di usahakan
tidak di waktu turun hujan. Karena pupuk yang menempel pada tanaman
kangkung akan hanyut bila tersiram air. Sehingga unsur hara yang di berikan
tidak dapat di serap oleh tanaman.
5. Pengairan dan Penyiraman
Selama tidak ada hujan, perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman gunanya
untuk mencegah tanaman kangkung terhadap kekeringan. Penyiraman kami
lakukan sekali sehari yaitu pagi (jam 07.00) atau sore (jam 17.00). Tanaman
kangkung membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.
6. Penanganan Hama
Tanaman kangkung darat yang terkena ulat berwarna putih yang berada
pada helai daun sebelah bawah sehingga menyebabkan warna daun menjadi
kuning. Dan belalang yang memakan batang bawah kangkung sehingga roboh
dan tanaman kangkung mati. Untuk penangananya dengan cara manual dengan
memunguti hama tersebut satu persatu. karena jumlahnya hanya sedikit dan
jumlah tanamanya tidak banyak.
13

E. Hama dan Penyakit
1. Hama
Hama yang banyak menyerang tanaman kangkung umumnya relatif tidak
ganas, antara lain: belalang dan ulat daun. Pengendalian: untuk mencegah
terjadi over populasi, semprotkan Sevin atau sejenisnya. Untuk memberantas
ulat daun ini digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc
per liter air dan disemprotkan pada tanaman. Pada waktu membasmi hama,
sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari. Kemudian diairi
kembali.
2. Penyakit
Penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih
(Albugo Ipomoea panduratae). Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45 atau
Benlate, tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene
umumnya baik, penyakit tidak menjadi masalah. Serangga pemakan daun
dikendalikan dengan penyemprotan strategis senyawa organofosfat jauh
sebelum pemanenan.







14

F. Panen dan Pasca Panen
Pada tahapan ini yaitu untuk proses pemanenan dilakukan pada satu tahap
yaitu dengan cara mencabut tanaman kangkung bersama akarnya. Bobot basah
disebut juga dengan produktivitas total. Bobot basah diperoleh setelah panen,
dalam waktu 4-7 minggu, produksi dari hasil panen adalah bobot basah. Pada saat
panen didapatkan kangkung dengan hasil bobot basah 20.500 gram.
Selanjutnya dilakukan proses pasca panen berupa proses pencucian atau
washing untuk membersihkan dari tanah atau kotoran yang ada pada kangkung.
Kemudian menuju ke proses sortening yaitu disamakan sesuai dengan ukuran,
jenis, dan tingkat kesegaran. Diteruskan ke grading dan pengemasan kangkung
dengan cara diikat dengan isolasi agar terlihat menarik konsumen. Dengan sekali
pengemasan dengan berat 500 gram kangkung. Dari proses ini maka untuk
komponen input yang diperlukan yaitu biaya sewa alat timbang dan isolasi yang
dilakukan dalam satu kali proses pemanenan. Kangkung tersebut dijual dengan
harga Rp 2000 per ikat.
Perhitungan penjualan:
- Total berat kangkung panen = 20.500 gram
- Berat kangkung per ikat = 500 gram
- Jumlah ikatan kangkung = Total berat kangkung panen
Berat kangkung per ikat
= 20.500 gram
500 gram
= 41 ikat kangkung
- Harga jual per ikat = Rp 2000
- TR = P X Q = Rp 2000 x 41 ikat kangkung
TR = Rp 82.000
15

G. Pemasaran
Dalam kegiatan praktikum budidaya tanaman kangkung darat ini, tentunya
dilakukan proses pemasaran setelah dilakukan tahapan pasca penen untuk
meningkatkan daya tarik dari produk serta merupakan strategi untuk menarik
konsumen. Untuk waktu pemasaran dari tanaman kangkung dilakukan pada pagi
hari setelah dilakukan panen dan pasca panen, hal ini tidak dilakukan siang hari
dikarenakan proses transpirasi tanaman pada umumnya sangat tinggi pada waktu
ini.
Dalam usaha pemasaran tanaman kangkung darat ini dilakukan pengemasan
menggunakan pengikat agar kangkung keliatan rapi, dan berfungsi agar
memberikan daya tarik kepada konsumen untuk membelinya. Kemudian setelah
dikemas, dipasarkan tanaman kangkung tersebut kepada calon konsumen secara
satu persatu. Cara ini memang kelihatan terlalu sulit, tetapi cara ini lebih efisien
untuk memperkenalkan dan menjelaskan informasi produk tanaman kangkung
kepada calon konsumen secara langsung. Kegiatan pemasaran ini dilakukan pada
pemilik warung sayuran atau tempat makan (mayoritas banyak dikunjungi
pembeli terutama pagi dan sore) tempatnya di daerah jalan gunung selamet gank
bugenvil, Purwokerto utara. Selama proses pemasaran sayuran kangkung darat ini,
dilakukan dengan pemberian harga jual per kg per ikat. Pada pemasaran diberi
harga Rp. 2000,-/ kg dan yang terjual 41 ikat.



16

IV. ANALISIS USAHA BUDIDAYA KANGKUNG
Analisis budidaya kangkung dengan luas lahan 4 x 5 meter sebanyak 2
bedengan 1 bulan di lahan sebelah screen house dengan produksi 41 ikat
kangkung/panen.
a. Biaya Produksi
1. Benih Rp. 6000
2. Pupuk
- Pupuk Kandang 3 karung @ Rp 5000 Rp. 15.000
- Pupuk NPK Rp. 10.000
- Pupuk Konsentrat Cair (iji royo-royo) Rp. 10.000
b. Pendapatan 41 ikat @ Rp 2000,- Rp. 82.000
c. Keuntungan Rp. 41.000
d. Parameter kelayakan usaha
- R/C ratio Rp. 2000
- ROI Rp. 1000
Dengan R/C ratio di atas >1 maka budidaya kangkung ini mendapatkan
keuntungan dan layak untuk di kembangkan.
17

V. RENCANA KEGIATAN
A. Jadwal Kegiatan


Keterangan

Jadwal
September Oktober November
3 4 1 2 3 4 1 2
Pembentukan
lahan
20
Pemberian pupuk
dasar
27
Pembentukan
bedengan
20
Penanaman benih 4
Penyiraman Dilakukan setiap pagi dan sore hari
Penyulaman 17
Pengendalian
gulma
Dilakukan dalam seminggu sekali
Pengendalian HPT 17
Panen 7
Pasca panen 7
Pemasaran 7
18

KETERAANGAN :
Ini Jadwal Penyiramannnya :
Sabtu (5/10/13) : julita, fauzan, wibi
minggu (6/10/13) : juanne, pudji, galang
senin (7/10/13) : aef, wiji, yoan
selasa (8/10/13) : arin, emy, ari cahya
rabu (9/10/13) : galang & lita
kamis (10/10/13) : wibi & aef
jumat (11/10/13) : fuazan & emy
sabtu (12/10/13) : pudji & juanne
minggu (13/10/13) : juanne & ari cahya
senin dan selas (14-15/10/13) : yoan & wiji
dan dari tanggal 14 Oktober Sampai dengan tanggal 7 November penyiraman
dilakukan menyesuaikan dengan kondiri tanah karena pada tanggal 14 oktober
sampai 7 november hujan sudah mulai turun.
Jadwal penyulaman dilakukan pada tanggal 17 oktober dengan membuang semua
rumput2 yang mengganggu tanaman kangkung.
Dan jadwal penyemprotan pestisida nabati
Pada tanggal 17 oktober setelah penyulaman fungsi dari penyemprotan pestisida
nabati berguna untuk melebarkan daun pada tanaman kangkung.


19

VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum Manajemen produksi budidaya kangkung ini dapat
dijelaskan dalam proses budidayanya terdapat 8 tahap, yakni dari mulai
pembibitan, Pengolahan Media Tanam, Teknik Penanaman, Pemeliharaan
Tanaman, hama dan penyakit, panen dan pasca panen, dan pemasaran. Pada
setiap masing-masing tahapan harus dipertimbangkan komponen - komponen
biaya yang mendukung proses kegiatan tersebut..
Perhitungan dalam budidaya kangkung darat ini, didapatkan total
penerimaan sebesar Rp
.
82.000 dan total biaya sebesar Rp 41.000 Sehingga
dihasilkan R/C = 2 (RC > 1) yang berarti bahwa usaha produksi kangkung ini
tersebut layak dan balik modal serta kecenderungan mendapatkan keuntungan
yang lebih besar lagi.

B. SARAN
Penanaman seharusnya di lakukan pada musim penghujan agar
penyiraman tidak dilakukan setiap hari karena dapat mempengaruhi biaya
pemiliharaan.


20

DAFTAR PUSTAKA
Adiwidjaja, Rahmat, dkk. (1997). Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung Darat
(Ipomoeae reptans). Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian
Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian UNPAD.
Eko Widiyanto. (1991). Sinar Tani. Bercocok Tanam Kangkung Darat. Sinar Tani
Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih.Yogyakarta: Andi.
Mulya, Sarja (1979). Kangkung Darat. Majalah Trubus.
Pupon. (1992). Manfaat Tanaman Kangkung Darat. Sinar Tani.

Anda mungkin juga menyukai