Anda di halaman 1dari 5

1

SINOPSIS
1. Judul
Karakter Morfometrik Pada Ikan Tengadak (Barbonymus schwanenfeldii) dari Unit
Pembenihan Ikan Sentral Ajungan dan Populasi Alami di Sungai Kapuas Kalimantan Barat.
2. Pendahuluan
Perairan umum di Kalimantan Barat diperkirakan dihuni 300 jenis ikan, dimana Ikan
100 jenis ikan dominan merupakan jenis ekonomi penting, antara lain gabus (Channa spp.),
sepat (Trichigaster spp.), jelawat (Leptobarbus hoeveni), kelabau (Osteochilus spp.), pipih
(Notopterus spp.), patin (Pangasius spp.), betutu (Oxyleotris marmorata), papuyu (Anabas
testuidens), baung (Mycsus nemurus), tengadak (Barbonymus spp.), dan lele (Clarias spp).
Jenis-jenis ikan tersebut merupakan penghuni khas perairan rawa yang mempunyai nilai
ekonomi penting. (Kusmini et al., 2010)
Perairan umum di Kalimantan Barat memiliki luas 2.004.00 ha. Perairan umum
tersebut terbagi menjadi 3 daerah aliran sungai (DAS) yang menjadi urat nadi kehidupan dan
pemanfaatan kekayaan perairan serta pembangunan Provinsi Kalimantan Barat. Ketiga Das
tersebut yakni DAS Kapuas, DAS Sambas, dan DAS Pawan. DAS Kapuas, yang
membentang dari Kabupaten Kapuas Hulu ke Kota Pontianak yang melintasi 5 Kabupaten
lainnya (Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau,
Kabupaten Landak, dan Kabupaten Pontianak). DAS Sambas merupakan wilayah yang
membentang di Kabupaten Sambas dan DAS Pawan yang berada di Kabupaten Ketapang.
(Basin, 2010).
Ikan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii) merupakan ikan perairan umum asli
Kalimantan Barat yang baru didomestikasi dan berpotensi untuk dibudidayakan.
Keberhasilan upaya domestikasi ikan tengadak ini harus ditunjang dengan teknologi dengan
2

penerapan berbagai disiplin ilmu, sehingga untuk pengembangan selanjutnya dapat pula
terjaga kelestarian sumber daya genetik di lingkungan perairannya.
Kelestarian sumber daya genetik dapat dijaga dengan melakukan perbaikan genetic.
Penyebaran ikan tengadak yang sudah mulai pesat akhir-akhir ini dikhawatirkan akan
meenyebabkan penurunan kualitas ikan. Penurunan tersebut berupa rendahnya kualitas induk
yang digunakan, terjadinya silang dalam, kesalahan dalam melakukan seleksi dan atau
terbatasnya jumlah induk yang digunakan dalam kegiatan budidaya (Sucipto, 2005). Langkah
awal yang dapat dilakukan dalam melihat variasi genetik yaitu mengkarakterisasi secara
genetik ikan tengadak. Pengumpulan informasi mengenai data dasar genetik dari suatu
spesies merupakan syarat awal yang diperlukan untuk menentukan variasi genetik atau
kekerabatan yang dimiliki.
Salah satu metode untuk mengetahui variasi genetik pada ikan adalah melalui
penentuan karakter morfologi. Pendekatan dengan ukuran komersil (panjang dan bobot
badan) dan karakter meristik dapat digunakan untuk memebedakan strain, jenis kelamin, stok,
spesies hibrida, atau populasi telah dipakai untuk beberapa jenis ikan. akan tetapi truss
morfometrik adalah suatu teknik yang baik untuk membedakan bentuk tubuh pada populasi
ikan (Hadie,2002).
Pengukuran ciri morfometrik dilakukan dengan 2 metode yaitu metode pengukuran
baku dan truss morfometrik. Dari kedua metode tersebut, metode baku mempunyai
kelemahan yaitu pengukuran lebar badan tidak mengikuti anatomi ikan sehingga tidak
konsisten dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya dan pengukuran panjang tubuh masih
terlalu umum dalam menggambarkan bentuk ikan.untuk menutupi kekurangan tersebut
digunakan metode truss morfometrik untuk menggambarkan secara lebih tepat bentuk ikan
dengan memilih titik-titik homologus tertentu disepanjang tubuh dan mengukur jarak antara
titik-titik tersebut. Cara ini pengukuran lebih konsisten dalam pengukuran, memberikan
3

informasi yang terinci dengan menggambarkan bentuk ikan dan memperkecil kesalahan
pengukuran. Hasil analisis selanjutnya dapat dijadikan acuan untuk pengkajian selanjutnya.
Variasi genetik merupakan suatu informasi penting untuk evaluasi, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang yaitu sintasan dari suatu populasi. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka perlu dilakukan penelitian ini.
3. Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas genetik ikan berdasarkan
beberapa karakter morfometrik pada ikan tengadak yang berasal dari Unit Pembenihan Ikan
Sentral Anjungan dengan ikan tengadak populasi alami di Sungai Kapuas. Sedangkan
manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi tentang kondisi genetik ikan tengadak
yang ada di Unit Pembenihan Ikan Sentral Anjungan dengan ikan tengadak populasi alami di
Sungai Kapuas untuk pengembangan perbaikan ikan tengadak selanjutnya
4. Metode Penelitian
a. Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas
Muhammadiyah Pontianak selama kurang lebih 30 hari
b. Alat dan Bahan
- Bahan Penelitian : Ikan uji yang digunakan adalah ikan tengadak yang berasal dari
Unit Pembenihan Ikan Sentral Anjungan dan Sungai Kapuas masing-masing 100
ekor pada setiap tempat.
-Alat : Mikroskop, Timbangan digital, Alat bedah (pisau, pinset, dll), baskom,
pengaris/jangka sorong, jarum pentul, alat tulis dan alat dokumentasi
c. Prosedur Penelitian
1. Pelaksanaan penelitian
4

Setelah semua bahan dan alat disiapkan, ikan yang akan digunakan
dimasukan ke dalam baskom. Kemudian yang pertama dilakukan adalah
penimbangan bobot ikan. selesai penimbangan, kemudian sampel diletakan diatas
baki dengan posisi kepala disebelah kiri. Selanjutnya dilakukan pengukuran
morfometrik baku yang terdiri dari 12 karakter.
Setelah selesai dilakukan pengukuran morfometrik baku kemudian dilanjutkan
dengan pengukuran truss morfometrik. Titik-titik patokan yang jelas, konsisten dan
homolog dari satu sampel ke sampel yang lain ditentukan sekitar garis bentuk
tubuh ikan dengan menggunakan jarum pentul sebagai titik patokan. Sepuluh buah
titik patokan yang sudah ditentukan membagi bentuk tubuh ikan menjadi 4 bagian
dan menghasilkan 21 titik truss, pengukuran jarak antara titik patokan dilakukan
dengan menggunakan jangka sorong.
2. Variabel Pengamatan
1. Ciri morfometrik baku
Ciri morfometrik baku meliputi : Panjang Total (PT), Panjang Baku (PB),
Tinggi Badan (TB), Panhang Kepala (PK), Panjang Batang Ekor (PBE), Tinggi
Batang Ekor (TBE), Lebar Badan (LB), Tinggi Sirip Punggung (TD), Tinggi
Sirip Dubur (TA), Panjang Sirip Dada (PP), dan Tinggi Kepala (TK), Lebar
Kepala (LK).
2. Ciri morfometrik ukuran perbandingan
Ukuran perbandingan diperoleh dengan membagi suatu nilai mutlak parameter
morfometrik dengan nilai mutlak parameter morfometrik lainnya. Ukuran
perbandingan yang diukur adalah:
Perbandingan antara panjang kepala dengan panjang baku (PK/PB)
Perbandingan antara lebar kepala dengan panjang baku (LK/PB)
5

Perbandingan antara tinggi kepala dengan panjang baku (TK/PB)
Perbandingan antara tinggi badan dengan panjang baku (TB/PB)
Perbandingan antara lebar badan dengan panjang baku (LB/PB)
Perbandingan antara panjang batang ekor dengan panjang baku (PBE/PB)
Perbandingan antara tinggi barang ekor dengan panjang baku (TBE/PB)
Perbandingan antara panjang sirip dada dengan panjang baku (PP/PB)
Perbandingan antara tinggi sirip punggung dengan panjang baku (TD/PB)
Perbandigngan antara tinggi sirip dubur dengan panjang baku (TA/PB)
3. Truss morfometrik
Daftar Pustaka
Basin. 2010. http://kapuasbasin.files.wordpress.com/2010/09/menuju-pengelolaan-das-yang-
adil-dan-lestari_20101.pdf. diakses: 20 Mei 2014.
Kusmini, I. I.; R. Gustiano; Mulyasari. 2010. Karakterisasi Truss Morfometrik Ikan
Tengadak (Barbonymus schwanenfeldii) Asal Kalimantan Barat dengan Tengadak
Albino dan Ikan Tawes Asal Jawa Barat.
Lucky, A. 2013. Aspek Reproduksi Ikan Kelabu (Osteochilus schlegelii Blkr) dari Sungai
Kapuas dan Sungai Sekayam Kalimantan Barat. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Hadie, W.; K. Sumantadinata; O. Carman; dan L.E. Hadie. Pendugaan Jarak Genetik
Populasi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) dari Sungai Musi, Sungai
Kapuas, dan Sungai Citanduy dengan Truss Morfometrik untuk Mendukung Program
Pemuliaan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 8 (2): 16.
Sucipto, A. 2005. Broodstock Management Ikan Mas dan Nila. Makalah. Balai Budidaya Air
Tawar Sukabumi. 1-13.

Anda mungkin juga menyukai