EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
DAN PEMETAAN
HIDROGEOLOGI
5.1. TEKNOLOGI EKSPLORASI AIR TANAH
(PERMUKAAN DAN BAWAH PERMUKAAN)
Teknologi eksplorasi airtanah bertujuan untuk mengetahui dan
merekokstruksikan kondisi akifer dan sistemnya melalui survey
permukaan dan bawah permukaan. Hasil kombinasi kedua survey
tersebut selanjutnya harus digambarkan dalam bentuk peta
hidrogeologi (dan peta turunannya) dan diagram blok yang
menggambarkan akifer, sistem akifer dalam bentuk tiga dimensi.
Survey hidrogeologi permukaan lainnya dengan menggunakan
metoda geologi. Sementara itu survey hidrogeologi bawah
permukaan menggunakan metoda geolistrik, georadar, seismik dan
V!
S"S"#"$ %
!. &enentukan metoda eksplorasi yang tepat untuk
berbagai
kondisi geologi
'. &enyusun proposal eksplorasi airtanah
(. &embuat peta hidrogeologi sebagai media
penyajian
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
pemboran. )husus untuk pemboran akan dibahas se*ara lebih rin*i
pada bab V+.
5.1.1. Metoda Geologi
,emetaan geologi yang dilakukan untuk pemetaan airtanah
men*akup%
Remote Sensin
,enggunaan foto udara dan *itra landsat sangat membantu
dalam menafsirkan dan mengidentifikasi daerahdaerah
re*harge dan dis*harge airtanah. penafsiran dari foto udara
dilakukan melalui kun*ikun*i penafsiran, misalnya dari jenis
rona-tona sedangkan pada *itra landsat didasarkan pada
kun*ikun*i interpretasi warna *itra.
Geomo!"o#oi $%n %n%#is% $%e!%& %#i!%n s'n%i (DAS)
.ertujuan untuk penentuan awal daerah isian (recharge area),
daerah luahan (discharge area), dan perkiraan tipologi akifer .
Pemet%%n (en)e*%!%n s%t'%n *%t'%n
,emetaan bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi sistem
akifer, penyebaran baik se*ara lateral maupun vertikal yang
nantinya berguna untuk mengidentifikasi karakteristik sistem
akifer di daerah penelitian.
Pemet%%n st!'+t'! $%n %+i"e! *o'n$%!) $%e!%& te!se*'t.
,enentuan /onasi struktur untuk mengetahui apakah struktur
tersebut merupakan /ona impermeabel (boundary condition)
atau merupakan /ona han*uran yang justru meningkatkan
nilai permeabilitas lapisan batuan.
Pem*'%t%n (et% iso"!e%ti+ $%n iso(%,&
.ertujuan untuk mengetahui hidrodinamika airtanah
Pem*'%t%n $i%!%m *#o+ $%n (en%m(%n
V'
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
Sebagai tahapan pemvisualisasian kondisi hidrogeologi
dalam bentuk ( dimensi.
5.1.2. Metoda Geofisika
,emetaan geofisika adalah pemetaan yang didasarkan anomali
fisika dari material di bawah permukaan. ,emetaan geofisika
merupakan data pendukung terhadap pemetaan geologi permukaan,
sehingga sebelum diadakan penelitian geofisika, sebaiknya didahului
oleh pengamatan kondisi geologi daerah penelitian.
,emetaan geofisika dilakukan berdasarkan beberapa metode
pengukuran. &etode yang populer digunakan dalam eksplorasi
geofisika untuk airtanah adalah %
1). Pen'+'!%n eo"isi+% $%!i (e!m'+%%n (non-$est!',ti.e test)
&etode ini bersifat tidak langsung (indire*t method). 0enis dari
metode ini adalah Geo#ist!i+. 1ang umum digunakan adalah
metode geolistrik (resistivity). &etode ini digunakan untuk
memperkirakan letak serta ketebalan akifer.
%. Teo!i D%s%! Meto$e Geo#ist!i+
2ksplorasi dengan metode geolistrik dilakukan di atas permukaan
tanah dengan menginjeksi searah (34) frekuensi rendah ke dalam
tanah melalui dua elektroda arus. .esar beda potensial yang terjadi
diukur di permukaan dengan dua elektroda potensial. Hasil
pengukuran besar yang diinjeksikan dan beda potensial yang terjadi
untuk setiap jarak elektroda yang berbeda akan memberikan variasi
harga tahanan jenis. Variasi nilai tersebut menunjukkan adanya
variasi lapisan batuan di bawah permukaan.
"liran arus listrik di dalam batuan-mineral dapat
digolongkan menjadi tiga ma*am, yaitu %
V(
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
!. )onduksi elektrolitik yang terjadi jika batuan-mineral
mempunyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik yang
dialirkan dalam batuan oleh elektronelektron bebas tersebut.
'. )onduksi elektrolitik terjadi jika batuan-mineral bersifat porous
dan poriporinya terisi oleh *airan elektrolitik.
(. )onduksi dielektrik terjadi jika batuan-mineral bersifat dielektrik
terhadap aliran arus listrik dimana pada kasus ini terjadi polarisasi
saat batuan dialiri arus listrik.
,engukuran sifat kelistrikan batuan dilakukan dengan
menerapkan Hukum 5hm6s dengan asumsi bahwa batuan tersebut
homogen, isotropis dan semi tidak terbatas. 0ika arus diinjeksi ke
bawah permukaan sebesar ! m" dan besar beda potensial yang
terjadi adalah V mV, maka nilai resistensi atau hambatan listrik
(#) %
I
L
A
A
L
danR
I
K
I
B" A" B# A#
.
.
! ! ! !
'
+
.........................................(!)
Sedangkan nilai potensial airtanah adalah %
+
+ +
P
g1 gh
+
............................................(')
3engan %
+ hc
dan
7 potensial hidrokarbon dan airtanah (&8
'
T
'
)
g 7 per*epatan gravitasi (8T
'
)
/ 7 elevasi dari suatu datum (8)
p 7 tekanan (&8
!
T
'
)
+ hc
dan
7 massa jenis hidrokarbon dan airtanah (&8
(
)
+ hc
danh h
7 hydrau)ic head hidrokarbon dan airtanah (8)
0ika parameter p pada kedua persamaan tersebut dihilangkan, maka
akan diperoleh persamaan sebagai berikut %
1
]
1
hc +
hc hc
hc +
+ +
g
1
!
...............................................(()
.entuk differensial, persamaan (() dapat dituliskan sebagai berikut %
1
]
1
s s g s
1
hc
hc +
hc +
hc +
+
!
sin
..........................(9)
V99
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
G%m*%! 5.15. Sudut )ontak antara hidrokarbon dan airtanah (3avis
: 3eweist, !<EE)
,ada bidang kontak nilai potensial merupakan variabel yang tidak
diketahui. Hntuk mengetahuinya, nilai potensial harus dinyatakan
dalam bentuk lain, dalam hal ini adalah hukum 3ar*y yang
dinyatakan dalam %
Hidrokarbon %
hc
hc
hc
K
g
s
..................................(@)
"irtanah %
+
+
+
K
g
s
.....................................(E)
3engan %
ds
dh
K
ds
dh
K
+
+ +
hc
hc hc
+ hc
danK K
7 )onduktivitas hidrolik hidrokarbon dan
airtanah (8T
!
)
+ hc
dan
7 ke*epatan hidrokarbon dan airtanah (8T
!
)
V9@
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
,enggabungan persamaan (9) dan persamaan (@ : E) menghasilkan
persamaan %
1
]
1
hc
hc hc +
hc
+
+ hc +
+
K s
1 ! !
sin
......................(?)
,ada kondisi hidrokarbon terperangkap dimana tidak ada pergerakan
maka nilai
hc
K ds
d1
+
hc +
+
+
hc +
+
1
]
1
!
tan
............................(=)
3engan %
hc +
+
ds
dh
+
adalah gradien hidrolik airtanah
Visualisasi dari persamaan di atas ditunjukkan pada gambar @.!9
berikut ini %
V9E
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
G%m*%! 5.18. Visualisasi kontak antara hidrokarbon dan airtanah
(Sumber % 3ahlberg, !<=')
,ersamaan (=) memberikan hasil berupa %
!. .esarnya sudut kontak hidrokarbon dan airtanah berdasarkan
nilai S"B (menurut besarnya densitas hidrokarbon dan
airtanah) pada gradien hidrolik airtanah.
'. Sudut kontak datar di*apai pada tan
7 I, sehingga
+
7 I,
artinya tidak ada pergerakan air-hidrostatik. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi hidrostatik merupakan kasus
khusus dari kondisi hidrodinamik.
(. ,ada kasus gradien hidrolik airtanah yang sama, gas
memberikan nilai S"B yang lebih ke*il dibandingkan dengan
minyak. "rtinya sudut kontak antara gas dan airtanah adalah
lebih ke*il dibandingkan sudut kontak antara minyak dan
airtanah.
9. Hidrokarbon akan terperangkap jika
yang lebih ke*il dari gas, ada kemungkinan reservoir hanya
V9?
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
mampu mengakumulasi gas saja dan tidak keduanya (minyak
dan gas).
Pemet%%n Hi$!o$in%mi+ (U@ ;@ A M%((in)
Tempat hidrokarbon terperangkap adalah daerah dengan nilai
potensial minimum dibanding sekitarnya (Hubert, !<@(). ,emetaan
hidrodinamik pada dasarnya adalah pemetaan potensial hidrokarbon.
3engan mengetahui nilai potensial minimum dari distribusi potensial
yang ada, maka dapat diketahui pula perangkap hidrokarbonnya.
Hubbert (!<@() membuat suatu prosedur pemetaan
hidrodinamik yang dinamakan H, V, > mapping, yang diturunkan
dari persamaan (() diatas. 3ari persamaan ((), potensial hidrokarbon
dapat dinyatakan dalam persamaan %
( )
g1 gh gh
o
hc +
+
hc
+
hc hc
......................(<)
,engaturan kembali persamaan (<) menghasilkan %
1 h h
+
hc +
+
hc
hc +
hc
................................(!I)
"gar lebih sederhana, masingmasing bentuk persamaan (!I)
diwakilkan oleh satu huruf, yaitu %
1 2
h
h 3
+
hc +
+
hc
hc +
hc
V9=
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
3engan demikian persamaan (!I) mempunyai bentuk dasar %
H 7 V M >.............................................(!!)
3engan %
H 7 .idang isopotensial hidrokarbon
V 7 .idang isopotensial airtanah
> 7 2levasi dari suatu datum
,ersamaan (!!) diatas memperlihatkan bahwa potensial hidrokarbon
dapat dihitung jika potensial airtanah dan elevasinya diketahui.
Hidrokarbon terperangkap pada daerah kontur yang di*erminkan oleh
adanya suatu tutupan potensial dengan nilai minimum (minimum
potential *losure). 4ontoh peta H, V, > ini dapat dilihat pada %m*%!
5.15 $%n 5.19 berikut %
V9<
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
G%m*%! 5.15. 4ontoh peta H, V, > minyak (Sumber% 3ahlberg, !<=')
V@I
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
G%m*%! 5.19. 4ontoh peta H, V, > gas (Sumber % 3ahlberg, !<=')
S'm*e! D%t% An%#isis Hi$!o$in%mi+
Hntuk dapat melakukan analisis hidrodinamik, hal yang harus
dilakukan pemetaan hidrodinamik (H, V, > mapping). )onstanta
konstanta yang diperlukan untuk dapat membuat H, V, > mapping
V@!
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
adalah kedalaman struktur (kontur struktur), densitas dan tekanan
fluida.
%. Ke$%#%m%n st!'+t'! (+ont'! st!'+t'!)
3alam H, V, > mapping, persamaan struktur digunakan untuk
menentukan nilai > yang merupakan kedalaman top reservoir.
*. Densit%s 3#'i$%
3ensitas fluida (hidrokarbon dan airtanah) didapatkan dari
hasil uji laboratorium. 3alam H, V, > mapping, densitas
digunakan untuk menghitung besarnya V (bidang
isopotensial airtanah).
,. Te+%n%n 3#'i$%
3alam H, V, > mapping, untuk menghitung besarnya V,
selain memerlukan data densitas fluida, dibutuhkan pula
nilai h
w
yang dihitung dari data tekanan dengan
persamaan sebagai berikut %
1
g
!
h
+
+
+
.........................(!')
Sementara dalam well testing, yang diukur adalah tekanannya
bukan nilai h
w
.
An%#isis Pemet%%n Hi$!o$in%mi+
An%#isis K'!.% Te+%n%n .s Ke$%#%m%n
V@'
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
"nalisa ini dilakukan untuk mengetahui kondisi tekanan
airtanah (under!ressure, hydrostatic dan o&er!ressure) dan
kemenerusan hidrolik.
,ada sistem aliran airtanah dimana gravitasi merupakan faktor
utama, kondisi underpressure, hydrostati* dan overpressure masing
masing men*irikan daerah re*harge, aliran dan dis*harge. &aka
kondisi tekanan ini dapat dijadikan indikator untuk keberadaan
hidrodinamik airtanah. ,ergerakan airtanah akan terjadi jika terdapat
perbedaan potensial pada suatu media yang se*ara hidrolik
berhubungan, maka kemenerusan hidrolik juga dapat dijadikan
indikator untuk mengetahui keberadaan hidrodinamik airtanah.
Suatu sistem tekanan airtanah berada pada kondisi
under!ressure, hydrostatic atau o&er!ressure jika tekanan
airtanahnya berada masingmasing di bawah, tepat atau diatas garis
hidrostatik densitas airtanah pada densitasnya. Sementar data tekanan
yang berada pada satu garis lurus menandakan reservoir-akifernya
yang se*ara hidrolik berhubungan atau sebaliknya.
4ontoh hasil plot antara tekanan vs kedalaman ditunjukkan
oleh %m*%! 5.1:. ;aris hidrostatik dengan gradien sebesar I,9(?
psi-ft (spe*ifi* gravity 7 !,I!).
V@(
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
G%m*%! 5.1:. ;rafik tekanan vs kedalaman
(Sumber % Hubbert, !<@()
3atadata yang berada pada dan diatas garis hidrostatis (Sumur $o. (,
!(, !<, 'E, (', ((, (@ dan (?) menunjukkan aliran airtanah dengan
gravitasi merupakan faktor penyebab yang dominan, hal ini
menandakan bahwa daerah tersebut adalah daerah dis*harge, se*ara
regional aliran airtanah menuju kearah /ona tersebut dan merupakan
suatu sistem hidrolik yang berhubungan. )husus untuk Sumur $o.
99, kemungkinan sumur ini tidak terpengaruh oleh produksi pada
Sumur $o. !< karena tekanan pada sumur tersebut masih tinggi.
"rtinya Sumur $o. 99 berada pada sistem yang terpisah dengan
sistem minyakairtanah Sumur $o. !<. Sementara yang berada di
bawah garis hidrostatik menunjukkan adanya pengaruh dari sumur
produksi.
V@9
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
Hntuk mengetahui konektivitas hidrolik antara sumursumur
airtanah dan minyak, perlu dilakukan konversi data ke dalam
parameter yang sama, dalam hal ini adalah tinggi ekivalen muka
airtanah. Setelah itu dibuat kontur muka airtanahnya kemudian
dianalisa.
5.8. STUDI PERHITUNGAN POTENSI AIRTANAH UNTUK
PENGOLAHAN RESER;OAR PANASBUMI
)egiatan eksploitasi panasbumi dapat dikatakan sukses bila produksi
optimal dapat dipertahankan dalam waktu yang lama dan tentunya
tidak terlepas dari faktorfaktor karakteristik reservoar seperti%
tersedianya panas, air dan sirkulasi air serta permeabilitas batuan
reservoar. 2ksploitasi fluida dalam jumlah yang sangat besar
diperlukan dalam pemanfaatan potensi energi panasbumi. )egiatan
tersebut dapat mengakibatkan terganggunya reservoar, yang
berdampak pada penurunan produksi energi listrik yang
dihasilkannya dari pembangkit listrik tenaga panasbumi (,8T,).
)estabilan produksi fluida yang diberikan sangat ditentukan oleh
kesetimbangan antara air recharge dan discharge /out!ut sumur
produksi).
Salah satu metode untuk mengamati adanya perubahan atau
hilangnya massa fluida di dalam reservoar adalah dengan pengamatan
perubahan gravitasi di permukaan (monitoring mikrogravitasi).
Terjadinya pengurangan massa fluida di dalam reservoar dapat
diakibatkan dari lambatnya aliran air reservoar tersebut. )ondisi ini
menunjukkan bahwa air recharge tindak lanjut untuk menstabilkan
V@@
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
produksi sumur perlu dilakukan pen*arian potensi air baik yang
berasal dari airtanah maupun yang berasal dari air permukaan. Hntuk
mengembalikan reservoar pada kondisi fluida yang lebih baik juga
diperlukan penambahan sumur reinjeksi dan pengamatan isotop
se*ara periodik.
Pen$%&'#'%n
3efinisi tentang energi panasbumi (geother%a) energy) adalah energi
yang tersimpan dalam bentuk airpanas atau uap pada kondisi geologi
tertentu pada kedalaman beberapa kilometer di dalam kerak bumi
(Santoso 3., XXXX). 2nergi panasbumi dapat dimanfaatkan sebagai
energi alternatif, mengingat besarnya keterdapatan potensi panasbumi
di +ndonesia disamping alasan bahwa energi panasbumi relatif bersih
(ramah lingkungan), terbarukan tetapi tidak dapat ditransport ataupun
diekspor.
Bluida diperlukan dalam jumlah yang sangat besar dalam kegiatan
pengelolaan dan pemanfaatan energi panasbumi untuk
membangkitkan energi listrik. )egiatan eksploitasi dapat
mengakibatkan suatu reservoar akan kehilangan massa fluidanya, dan
menyebabkan terjadinya perubahanperubahan kondisi di dalam
reservoar, seperti perubahan hidrogeologi, menurunnya kemampuan
produksi uap atau airpanas, dan parameter lainnya seperti penurunan
suhu, tekanan dan kerapatan fluida.
,engeksploitasian yang besar tersebut akan mengakibatkan
terganggunya reservoar sehingga produksi energi listrik yang
dihasilkan menjadi berkurang. Hntuk mengantisipasi hal tersebut,
perlu dilakukan pemantauan (%onitoring) terhadap lapangan
V@E
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
produksi panas bumi. ,ada umumnya pemantauan reservoar
didasarkan atas datadata uji sumur produksi, yaitu antara lain berupa
data suhu, tekanan, dan jumlah produksi. &anfaat lain dari kegiatan
pemantauan diantaranya adalah pelestarian terhadap lingkungan,
seperti mengantisipasi terhadap an*aman bahaya amblesan
(subsidence), polusi lingkungan dari air limbah panasbumi serta
upaya pelestarian air permukaan.
!.!. Sistem ,anasbumi
3aerah panasbumi (geother%a) area) atau medan panasbumi
(geother%a) *ie)d) ialah suatu daerah dipermukaan bumi dalam batas
tertentu dimana terdapat energi panasbumi dalam kondisi hidrologi
batuan tertentu atau disebut sistem panasbumi (Santoso 3., XXX).
Sedangkan energi panasbumi se*ara umum diartikan sebagai panas
yang terdapat di dalam bumi se*ara alamiah dan dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi. 2nergi panas tersebut berkaitan dengan jalur
vulkanik atau magma dangkal.
Sistem panasbumi merupakan suatu sistem perpindahan panas dari
mantel bagian atas ke kerak bumi. ,anas berasal dari batuan pemanas
yang memanasi airtanah dan membentuk fluida panas (Ho*hstein,
!<='). Sumber panasbumi di daerah jalur gunungapi adalah magma
atau batuan yang telah mengalami radiasi panas dari magma. .atuan
penutup (ca! roc-) dan batuan sarang (reser&oir roc-) yang
umumnya terbentuk dari batuan hasil letusan gunungapi seperti lava
dan bahan piroklastik.
V@?
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
Sistem panasbumi adalah terminologi yang digunakan untuk berbagai
hal tentang sistem airbatuan dalam temperatur tinggi di laboratorium
atau lapangan.
Se*ara umum sistem panasbumi dibagi dalam ( kelompok %
Sistem airpanas (+ater do%inated syste%)
Sistem uap (&a!our do%inated syste%)
Sistem ' fase (t+o4!hase do%inated syste%).
Hntuk pemanfaatan sumberdaya panasbumi, kondisi reservoar
haruslah memenuhi beberapa persyaratan, antara lain %
Suhu relatif tinggi
Tekanan uap yang besar
Volume reservoar besar
8etaknya tidak terlalu dalam
Bluida tidak bersifat korosif
,ermeabilitas memadai.
Suhu minimum reservoar se*ara teoritis untuk pemanfaatan sumber
daya panasbumi sebagai energi listrik adalah D !=I
o
4. $amun pada
kenyataannya suhu minimum yang ekonomis dan umum
dimanfaatkan lebih dari 'II
o
4, dengan pertimbangan adanya panas
yang hilang selama pergerakan di dalam pipa menuju turbin.
;eometri reservoar sangat mempengaruhi pengembangan sumber
daya ini, volume reservoar yang besar akan mampu memberikan
*adangan dan kemampuan energi listrik yang besar untuk jangka
waktu yang lebih lama, demikian pula jika letak reservoar yang
V@=
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
relatif dangkal memberikan kemudahan dalam biaya dan teknologi
ekstraksi.
Sedangkan fluida panasbumi diharapkan tidak bersifat korosif,
karena hal ini sangat mengganggu dalam kegiatan produksi, terutama
akan merusak pipapipa produksi.
3emikian pula dengan pengendapan silika dan karbonat yang akan
mengakibatkan penyumbatan pada pipapipa produksi tersebut
(sca))ing).
,ermeabilitas reservoar dan permeabilitas sekunder harus *ukup
memadai, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pengeksploitasian
(discharge) dan pengisian kembali reservoar (recharge), serta
berpengaruh terhadap lama waktu ()i*e4ti%e) beroperasinya suatu
lapangan panasbumi.
Teo!i Hi$!oeo#oi
Pene!ti%n A+i"e!
"kifer adalah formasi geologi yang mengandung air dan dapat
memindahkan air dari suatu tempat ke tempat lain dalam jumlah yang
*ukup serta dapat dikembangkan se*ara ekonomis. )eberadaan air di
dalam suatu akifer sangat tergantung oleh adanya poripori pada
batuan yang sering disebut sebagai porositas batuan. 3engan kata lain
bahwa akuifer merupakan lapisan batuan atau formasi geologi yang
bersifat permeabel dan mempunyai kemampuan untuk menyimpan
serta mengalirkan air dalam jumlah yang berarti.
Pene!ti%n Rese!.o%! P%n%s*'mi
V@<
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
#eservoar panasbumi merupakan wadah terakumlasinya sejumlah
fluida, berbentuk *ebakan atau perangkap sehigga fluida yang telah
terakumulasi tidak dapat keluar lagi. )arakteristik reservoar
panasbumi banyak ditemukan oleh pergerakan fluida panas serta
keberadaan sumber panasnya. #eservoar panasbumi dalam
pembentukannya harus memiliki beberapa persyaratan, yaitu %
!) Tersedianya air, dalam hal ini dapat berupa air meteorik, air
magmatik, air juvenil di bawah permukaan.
') .atuan pemanas (heat source), yang berfungsi sebagai pemanas,
dapat berupa tubuh intrusi (coo)ing %ag%a).
() .atuan sarang (reser&oir roc-), berfungsi sebagai *ebakan
penampung fluida yang telah terpanasi.
9) .atuan penudung (ca! roc-), berupa batuan yang kedap air atau
uap, berfungsi sebagai penudung akumulasi fluida, sehingga
massa yang hilang se*ara alami tidak menembus ke permukaan.
@) "danya gejala tektonik, berupa sesar atau kekar yang
memungkinkan masuknya air dingin ke daerah resapan.
"nalisa geokimia fluida sangat berperan dalameksplorasi,
pengembangan dan produksi energi panasbumi. Hasil analisa *onto
fluida yang keluar dari bawah permukaan (pada mataair panas atau
sumur pemboran) dapat dipergunakan untuk mengetahui komposisi,
distribusi dan asal mula, penentuan suhu bawah permukaan serta
kedalaman fluida tersebut. )omposisi air yang berbedabeda akan
merefleksikan perbedaan lingkungan dan asal mulanya. Terdapat 9
tipe air yang dikelompokkan sebagai berikut %
!) "ir )lorida
VEI
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
') "ir "sam sulfat
() "ir .ikarbonat
9) "ir ,ayau (brine).
Sedangkan analisa komposisi uap dan gas diperlukan untuk
mengetahui keadaan sistem panasbumi suatu daerah
4iri*iri utama keberadaan suatu reservoar panasbumi di suatu
kedalaman bumi dapat berupa kemun*ulan beberapa manifestasi
panasbumi di permukaan, yaitu %
mata airpanas (+ar% s!ring dan hot s!ring)
kolam airpanas (hot +ater !oo))
kolam lumpur panas (%ud !oo))
tanah beruap (stea%ing ground)
tanah panas (+ar% ground)
fumarol
solfatar
geyser
/ona alterasi.
Si+#'s Hi$!oeo#oi
,embentukan reservoar panasbumi merupakan suatu siklus
hidrogeologi, dimana air di permukaan masuk ke dalam reservoar
melalui poripori batuan dan dapat pula melalui rekahanrekahan
pada reservoar sehingga membentuk suatu permeabilitas sekkunder.
VE!
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
"ir tersebut kemudian berhubungan dengan batuan pemanas yang
bertemperatur tinggi sehingga terbentuk sistem airpanas atau sistem
uap yang akan terperangkap dalam suatu reservoar.
Bluida panas tersebut naik ke permukaan melalui rekahanrekahan
batuan membentuk manifestasi panasbumi dan terkondensasi menjadi
air hujan. Sebagian air hujan yang jatuh akan mengalir sebagai air
permukaan dan sebagian akan meresap ke dalam tanah. "ir yang
meresap tersebut akan kembali mengisi reservoar dan terpanasi.
,roses ini akan terus berlangsung selama masih terdapat aktifitas
vulkanik atau panas di dalam bumi masih ada, oleh karena itu energi
panasbumi seringkali disebut juga energi yang terbaharukan
(rene+ab)e).
Potensi Ai!t%n%& $i L%(%n%n P%n%s*'mi
". Pe!&it'n%n Potensi Ai!t%n%&
"ir di bumi mengalami sirkulasi se*ara terus menerus mulai dari
penguapan (!resi!itasi) dan pengaliran keluar dari dalam tanah.
Sebagian air hujan yang tiba ke permukaan tanah akan masuk ke
dalam tanah (in*i)trasi) dan keluar ke permukaan sebagai base4*)o+,
sedangkan yang tidak masuk akan mengalir di permukaan sebagai
limpasan (sur*ace run4o**), yang mengisi lekuklekuk permukaan.
Setelah mengalami evaporasi maupun evapotranspirasi, sisanya akan
mengalir ke laut lalu menguap dan mengembun pada titik
kondensasinya membentuk hujan sesuai dengan siklus hidrologi.
Siklus hidrologi tidak memiliki awal dan akhir, karena merupakan
rantai tertutup.
VE'
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
"irtanah merupakan siklus hidrologi. ,otensi airtanah suatu daerah
tergantung pada siklus hidrologi dan kondisi geologi daerah tersebut.
)etersediaan airtanah dalam suatu daerah aliran sungai (3"S) dapat
didekati dengan nera*a air (+ater ba)ance). $era*a air adalah
hubungan pada proses sirkulasi air antara aliran ke dalam (in4*)o+)
dan aliran air keluar (out4*)o+) yang terjadi di suatu daerah untuk
periode tertentu. Se*ara matematis hubungan tersebut dirumuskan
sebagai berikut%
S 7 4H M (.B D 2T D #5)
dimana S 7 ,enyimpanan (mm-thn)
4H 7 4urah hujan (mm-thn)
.B 7 .ase flow (mm-thn atau lt-det)
2T 7 2vapotranspirasi (mm-thn)
#5 7 #un off (mm-thn)
.. Pe!&it'n%n Potensi P%n%s*'mi
Hntuk mengetahui seberapa besar air re*harge yang masuk ke dalam
reservoar panasbumi, maka terlebih dahulu perlu untuk mengetahui
potensi reservoar panasbumi tersebut. ,erhitungan potensi panasbumi
dimaksudkan untuk mengetahui besarnya kandungan energi panas
yang dihasilkan. 2nergi panas yang dihasilkan berasal dari energi
panas yang tersimpan pada batuan dan energi yang diproduksi dari
fluida.
3engan mengetahui besarnya energi yang diproduksi dari fluida dan
setelah dikonversikan ke dalam volume air maka besarnya volume air
recharge dapat diketahui. Sebagai *ontoh di lapangan )amojang.
VE(
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
Hntuk menghasilkan listrik sebesar ! &we diperlukan uap sebanyak
= ton-jam (0agranatha +. .., !<<=).
%. Pe!&it'n%n Ai! Kon$ens%t $%!i T'!*in PLTP
"ir dari ,8T, merupakan potensi airtanah yang berasal dari uap
panas yang telah dikondensasikan setelah uap panas tersebut melalui
turbin dan dapat dijelaskan melalui siklus recharge air meteorik ke
reservoar.
*. Pe!&it'n%n Pen'!'n%n P!o$'+si
,erhitungan produksi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
besarnya massa fluida yang hilang atauperlu ditambahkan air injeksi
ke reservoar untuk menjaga kesetimbangan massa di reservoar
panasbumi.
,. Kete!se$i%%n %i!t%n%& $%n Ai! Pe!m'+%%n
)etersediaan airtanah dan air permukaan merupakan besarnya
potensi airtanah bebas di daerah penelitian, didapat dari besarnya
intrusi, serta besarnya run4o** yang merupakan potensi air
permukaan.
$. Ke*'t'&%n %i! In7e+si
)ebutuhan air injeksi pada suatu lapangan panasbumi sangat mutlak
diperlukan. Hntuk menentukan berapa banyak kebutuhan air injeksi
tersebut dapat dipelajari dari perilaku sumursumur produksinya.
e. Pe!&it'n%n esesi #ase'flo( D%e!%& Pene#iti%n
,erhitungan resesi (de*isit) base4*)o+ daerah penelitian dimaksudkan
untuk mengetahui besarnya debit yang terhitung selama resesi yang
terjadi pada bulan kering. .esarnya baseflow sangat ditentukan oleh
besarnya *urah hujan dan besarnya gradient airtanahnya.
VE9
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
Pene#o#%%n Rese!.o%! P%n%s*'mi
,engelolaan lapangan panasbumi merupakan suatu rangkaian
kegiatan untuk mendapatkan keseimbangan antara potensi reservoar
dengan besarnya produksi. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga
kelan*aran pemasokan uap ke turbin ,8T,, agar lapangan panasbumi
tersebut dapat beroperasi se*ara berkesinambungan selama jangka
waktu yang telah ditentukan.
3alam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa eksploitasi
mengakibatkan tersedotnya massa fluida hampir dari seluruh
lapangan. )ondisi ini mengindikasikan bahwa suplai fluida ke dalam
reservoar belum men*ukupi.
)egiatan eksplorasi pada suatu ,8T, yang telah beroperasi selama
bertahuntahun dapat menyebabkan terjadinya perubahan kondisi di
dalam reservoarnya. Hal tersebut ter*ermin dengan adanya perubahan
suhu, tekanan, kapasitas produksi dan kualitas uap.
Hntuk mengantisipasi kondisi demikian, maka perlu diambil tindakan
agar pemasokan uap ke ,8T, jangan sampai terganggu dan dapat
dipertahankan sesuai umur lapangan.
Hntuk mengantisipasi dan memelihara reservoar panasbumi,
diperlukan beberapa tindakan, antara lain %
!. ,embuatan Sumur #einjeksi
3engan mengetahui jumlah massa fluida yang dieksploitasi,
fluida yang hilang se*ara alami, maka akan dapat pula dihitung
VE@
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
jumlah air meteorik yang masuk ke dalam reservoar sebagai
recharge.
)ehilangan massa fluida dapat menyebabkan terjadinya
penurunan produksi, sehingga jika kondisi ini terus berlangsung,
maka kemampuan reservoar untuk menopang kapasitas listrik
terpasang akan menurun.
#einjeksi air pada eksploitas panasbumi disamping sebagai
pemasok fluida untuk menjaga kesetimbangan massa fluida di
dalam reservoar juga untuk mengatasi polutan air buangan
(berupa air kondensat).
'. +sotop
,enggunaan data isotop untuk menginterpretasikan asal air,
temperatur resevoar dan komposisi isotop reservoar.
3ata isotop juga memberikan informasi yang sangat berarti tentang
pergerakan dan penyebran fluida yang masuk ke dalam reservoar,
baik sebagai reinjeksi maupun recharge.
5.5 METODE BRISTOW
Teknik resistivity adalah salah satu dari berbagai metode
pemodelan listrik untuk pemetaan struktur geolistrik dari bawah
permukaan. "rus listrik diinjeksikan ke bawah permukaan melalui
dua elektroda (elektroda arus), menginduksi potensial listrik dari
seluruh permukaan bumi. #espon dari bumi dapat dilihat sebagai
nilai potensial atau voltase. Hkuran ini dapat diekspresikan sebagai
nilai resistivity yang nyata, resistivitas diindikasikan oleh nilai
VEE
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
voltase dari posisi relatif elektroda dan asumsi bahwa bawah
permukaan memiliki properti listrik yang bervariasi. #esistivitas
yang nyata pada titik tengah antara elektroda potensial, disebut
a
,
dapat diberikan pada %
,
_
9 ( ' !
! ! ! !
! '
r r r r
I
...........................(!)
3imana V merupakan voltase, + adalah arus dan r adalah jarak. Tentu
saja, resistivitas tidak akan homogen dan normal pada kondisi
geologiA maka jika satu atau lebih elektroda digerakkan, perbedaan
resistivitas yang nyata dapat terlihat, memperlihatkan nilai
konduktivitas elektrik yang bervariasi pada bumi.
$ilai dari elektroda umumnya digunakan untuk survey
resistivity, lengkap dengan kelebihan dan kelemahannya. &etode
.ristow menggunakan elektroda poledipole, dimana merupakan
sumber arus monopolar. ,emba*aan voltase akan diambil pada jarak
yang jauh dari stasiun sumber arus sepanjang traverse linier. )arena
pengaruh dari eletroda arus tersebut sangat ke*il, perhitungan
resistivitas yang nyata dari konfigurasi ini akan menjadi %
,
_
! '
' !
'
r r
r r
I
.................................(')
Hmumnya, konfigurasi resistivitas diharapkan untuk fungsi dari satu
atau dua kapasitas. Teknik profil menghasilkan variasi lateral pada
resistivitas dengan pengendalian ruang elektroda konstan sementara
VE?
BAB 5. EKSPLORASI HIDROGEOLOGI
penambahan kenaikan konfigurasi elektroda sepanjang area yang
diinginkan. Sounding merupakan suatu kenyataan dengan bagian
tengah konfigurasi pada lokasi tunggal dan penambahan jarak antara
elektroda yang berguna untuk men*erminkan perubahan resistivitas
dengan kedalaman. )onfigurasi poledipole seperti yang telah
dikenalkan oleh .ristow (!<EE) tidaklah *ukup untuk beberapa
kategori.A &eskipun begitu, tekniknya sudah dibuat untuk mentra*e
variasi pada resistivitas dengan penambahan jarak radial dari sumber
elektroda. .ristow (!<EE) menggambarkan konsep pengembangan
metodenya untuk interpretasi terhadap data resistivitas.
,#5S23H# ,2&5328"$
Hasil yang ada merupakan pemodelan menggunakan integrasi (3
numerikal perbedaan terbatas seperti yang pernah dilakukan oleh 3ey
dan &orrison (!<?<) tetapi lebih akurat dengan pergerakan singular.
,endistribusian dari properti geolistrik dapat diperkirakan sebagai
halfspa*e terbatas yang dibuat dari blok paralel, dimana setiap blok
memiliki nilai resistivitas tersendiri. ,ersamaan differensial parsial
untuk meme*ahkan permasalahan resistivitas dapat diberikan oleh %
( ) ( ) [ ] ( )
s
5 5 I 5 5 .
3imana