ROLEPLAY MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL PENUNTUN BAGI PESERTA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
PENDAHULUAN
Buku Penuntun ini selain memuat panduan belajar langkah-langkah persiapan keterampilan dalam melakukan kegitana-kegiatan dalam Model Pelayanan Keperawatan Profesional. Penuntun ini juga berisi daftar tilik sebagai lembar penilaian dari tahap-tahap pada kegiatan Model Pelayanan Keperawatan Profesional terhadap mahasiswa sebagai akhir serta membantu dalam menilai kemajuan tingkat keterampilan yang di latih. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan penyusunan buku penuntun ini,
Makassar, 2013
Koordinator MANAJEMEN KEPERAWATAN
TATA TERTIB KEGIATAN ROLEPLAY (CLINICAL SKILL LABORATORY)
Sebelum Pelatihan Membaca penuntun belajar (manual) keterampilan Klinik Sistem Nueropsikiatri dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan.
Selama Pelatihan 1. Datang 15 menit sebelum roleplay dimulai 2. Wajib mengikuti seluruh kegiatan roleplay sesuai dengan jadwal rotasi yang telah ditentukan. 3. Mengenakan jas laboratorium yang bersih dan dikancing rapi pada setiap kegiatan roleplay. 4. Memakai atribut / nama yang ditempelkan pada jas laboratorium. Jilbab dimasukkan ke bagian dalam jas laboratorium 5. Berpartisipasi aktif pada semua kegiatan latihan 6. Bagi kegiatan yang menggunakan model memperlakukan model tersebut seperti manusia atau bagian tubuh manusia. 7. Tidak diperkenankan menghilangkan, mengambil atau meminjam tanpa ijin setiap alat / bahan yang ada pada ruang roleplay. 8. Setiap selesai kegiatan roleplay mahasiswa harus merapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa mampu melakukan kegiatan timbang terima di ruang rawat 2. Mahasiswa mampu melakukan kegiatan orientasi pada pasien baru 3. Mahasiswa mampu melakukan kegiatan konferens 4. Mahasiswa mampu melakukan kegiatan ronde keperawatan Deskripsi Kegiatan Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pengantar 5 menit Pengantar, penjelasan mengenai petunjuk pelaksanaan roleplay 2. Bermain Peran 60 1. Melakukan pengkajian dan persiapan tindakan Tanya & Jawab menit 2. Instruktur memberikan contoh prosedur tindakan. Mahasiswa mengamati peragaan dengan menggunakan Penuntun Belajar. 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan instruktur memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting 3. Praktek bermain peran dengan Umpan Balik 120 menit 1. Mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok 2. Setiap kelompok melakukan praktik secara serentak 3. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan check list. 4. Instruktur memberikan pertanyaan dan umpan balik kepada setiap kelompok 4. Curah Pendapat/ Diskusi 15 menit 1. Curah Pendapat/Diskusi : Apa yang dirasakan mudah? Apa yang sulit? Menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang pada saat melakukan pemeriksaan Apa yang dapat dilakukan oleh perawat agar klien merasa lebih nyaman? 2. Instruktur membuat kesimpulan dengan menjawab pertanyaan terakhir dan memperjelas hal-hal yang masih belum dimengerti Total waktu
200 menit
PENUNTUN PEMBELAJARAN KEGIATAN TIMBANG TERIMA
Pengertian Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
2.2 Tujuan Timbang Terima a. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum. b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya. c. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Tahap-tahap Timbang Terima : TAHAP Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana Pra Timbang terima Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di Nurse Station Karu mengecek kesiapan timbang terima tiap PP Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work Sheet), PP yang akan mengoperkan, menyiapkan buku timbang terima & nursing kit
5 menit Nurse station KARU PP PA Pelaksanaan timbang terima PP dinas pagi melakukan timbang terima kepada PP dinas sore. Hal-hal yang perlu disampaikan PP pada saat timbang terima : o Identitas klien dan diagnosa medis termasuk hari rawat keberapa atau post op hari keberapa. o Masalah keperawatan. o Data yang mendukung. o Tindakan keperawatan yang sudah/belum dilaksanakan. 20 menit Nurse Station
Karu PP PA o Rencana umum yang perlu dilakukan: Pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu. PP pagi menjelaskan tentang klien, PP sore mengenalkan anggota timnya dan melakukan validasi data. Lama timbang terima setiap klien kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci. Timbang terima dilakukan ke ruang pasien untuk melakukan validasi dan terminasi perawat yang dinas pagi dan memperkenalkan perawat yang dinas sore
Kamar Klien Post Timbang terima Klarifikasi hasil validasi data oleh PP sore. Penyampaian alat- alat kesehatan Laporan timbang terima ditandatangani oleh kedua PP dan mengetahui Karu (kalau pagi saja). Reward Karu terhadap perawat yang akan dan selesai bertugas. Penutup oleh karu.
5 Menit Nurse Station Karu PP PA
PENUNTUN PEMBELAJARAN KEGIATAN KONFERENS
Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi dilakukan setelah melakukan operan dinas Konferensi dihadiri oleh PP dan PA dalam timnya masing-masing PP : membuka dan memimpin kegiatan konferens Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil eavluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam. Hal-hal yang disampaikan oleh PP meliputi : a. Keadaan umum klien b. Keluhan klien c. TTV dan kesadaran d. Hasil pemeriksaan lab/diagnostik terbaru e. Masalah dan rencana keperawatan f. Perubahan terapi medis g. Rencana medis PP mendiskusikan dan mengarahkan PA tentang masalah yang terkait dengan keperawatan klien meliputi : a. Keluhan klien yang terkait dengan pelayanan b. Ketepatan pemberian infus c. Ketepatan pemantauan asupan dan haluaran cairan d. Ketepatan pemberian obat oral atau injeksi e. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain f. Ketepatan dokumentasi Mengingatkan kembali standar prosedur yang telah ditetapkan Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran, dan kemajuan masing- masing Membantu PA menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikannya
Contoh Pedoman Conference (Keliat, B, dkk, Modul MPKP JIWA, EGC)
PEDOMAN PRE-CONFERENCE Waktu Kegiatan : setelah operan Tempat : meja masing-masing tim Penanggung jawab : Ketua tim/penanggung jawab tim Kegiatan : 1. Ketua tim/penaggung jawab tim membuka acara 2. Ketua tim/penaggung jawab tim menanyakan rencana harian setiap perawat pelaksana 3. Ketua tim/penanggungjawab tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait asuhan yang akan diberikan saat itu 4. Ketua tim/penaggungjawab tim memberikan reinforcement 5. Ketua tim/penanggungjawab tim menutup acara
PEDOMAN POST-CONFERENCE Waktu Kegiatan : Sebelum operan ke dinas berikutnya Tempat : Meja masing-masing tim Penanggungjawab : Ketua tim/penanggung jawab tim Kegiatan : 1. Ketua tim/penaggung jawab tim membuka acara 2. Ketua tim/penanggungjawab tim menanyakan hasil asuhan setiap pasien 3. Ketua tim/penanggungjawab tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan 4. Ketua tim/penanggungjawab tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya 5. Ketua tim/penanggungjawab tim memberikan reinforcement 6. Ketua tim/penanggungjawab tim menutup acara
PENUNTUN PEMBELAJARAN KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
PENGERTIAN RONDE KEPERAWATAN Ronde keperawatan adalah kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas & melaksanakan asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim. KARAKTERISTIK RONDE KEPERAWATAN Klien dilibatkan secara langsung Klien merupakan fokus kegiatan Perawat pelaksana, Perawat primer & konsuler diskusi bersama Konsuler memfasilitasi kreativitas Konsuler membantu mengembangkan kemampuan Perawat pelaksana & Perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah TUJUAN RONDE KEPERAWATAN Menumbuhkan cara berpikir secara kritis Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien Meningkatkan validitas data klien Menilai kemampuan justifikasi Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan PERAN PERAWAT DALAM RONDE KEPERAWATAN 1. Peran Perawat Primer dan Perawat Pelaksana Menjelaskan keadaan dan data demografi klien Menjelaskan masalah keperawatan utama Menjelaskan intervensi yang belum & yang akan dilakukan Menjelaskan tindakan selanjutnya Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil 2. Peran Perawat Primer Lain dan atau CCM Memberikan justifikasi Memberikan penguatan (reinforcement) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional Mengarahkan dan koreksi Mengintegrasikan teori & konsep yang telah dipelajari TAHAP RONDE KEPERAWATAN 1. Tahap Pra Ronde Keperawatan (persiapan) Penetapan kasus minimal 1 (satu) hari sebelum waktu pelaksanaan ronde. Pemberian informed consent kepada klien / keluarga. 2. Tahap Pelaksanaan Ronde Penjelasan tentang klien oleh Perawat primer/Ketua tim yang difokuskan pada masalah keperawatan & rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan & memilih prioritas yang perlu didiskusikan. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut. Pemberian justifikasi oleh Perawat primer / perawat konselor/ Kepala ruang tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah & yang akan ditetapkan. 3. Tahap Pasca ronde Mendiskusikan hasil temuan & tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan