memilih jenis kolom yang akan digunakan untuk analisa kualitatif yang sesuai dengan jenis larutan baku dan cuplikan menyalakan gc dan detektor fid dengan tepat dan benar sesuai sop mengatur suhu kolom/oven, injektor dan detektor pada GC mengatur parameter-parameter pada integrator yang dihubungkan ke GC/GC menyuntikan larutan baku/standar dan cuplikan secara tepat dan benar mengamati pengaruh suhu terhadap !" dan pemisahan membandingkan !" dari larutan baku dengan cuplikan SKEMA KERJA I.2.1 Menyalakan GC dan detector I! I.2.2 Menyalakan Inte"rator #.2.# Pen"ar$% &$%$ kolo' ter%ada( RT dan (e')&a%an ca'($ran S$%$ I&oter' S$%$ Pro"ra' *a&)l Pen"a'atan #ondisi $ercobaan Jen)& Kolo' Jen)& detector + %&' (%lame &oni)ation 'etector* dengan kolom + yang digunakan, Jen)& Ga& Pe',a-a + Gas -itrogen Pro"ra' S$%$ yan" d)"$nakan + Suhu "erprogram S$%$ Kolo' + ./ S$%$ !etektor + 0/1 S$%$ O.en + ./ S$%$ In/ector + 0/1 S$%$ A-a0 + 011 S$%$ Ak%)r + 011 ORD NR 48122-6 Packing 38 OV-17 on chrom WHP 80-100 Mesh a!ch 70"7-2 #ma$ 3"0 o R%M &V 'hrom(ack Rate + 1 ATT 2 + 2 1M2!234!ATE + 1/-33-04 1*2M2S4 TIME : 15-31-0/ 5ERO + / C*T SP + 1,/ PK 6! + 1,14 T*RS* + 1 AR REJ + 1 -o arutan !etention "ime (!"* $ercobaan 3 AREA TYPE AR/HT AREA% 0, 6tanol p,a 2.38 175 2 14940 B B PP 0.12 8 0.07 2 0.00 3 0.087 3, $ropanol p,a 2.71 355 6 4.9085E+ 07 B B ISP H 0.12 5 0.24 0 0.00 7 99.99 3 7, Campuran 2.25 2.50 2.80 3.43 138 5 7.2083E+ 07 B B ISP H 0.11 4 0.25 0 0.00 2 99.99 8 6tanol p,a $ropanol p,a Campuran "8"+ +!6+ /,91/.6: 1. 4,21526 : 1. .,315/6: 1. ;< %+C"8! 0,11116 : 11 0,11116 : 11 0,11116 : 11 KESIMPU0AN Ke&)'($lan $engaturan suhu pada GC mempengaruhi waktu retensinya, hubungan antara suhu dengan waktu retensi adalah berbanding lurus, #ecepatan gas pembawa (nitrogen* berbanding lurus dengan waktu retensi, PEMBA*ASAN !)la Ad)la $emisahan pada kromatografi gas didasarkan pada perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen suatu cuplikan di dalam kolom, $erbedaan migrasi ini terjadi karena perbedaan interaksi komponen-komponen tersebut dengan fasa diam dan fasa gerak, %asa diamnya berupa cairan yang melekat pada )at pendukung (adsorben*, sedangkan fasa geraknya berupa gas,#arena gas ini berfungsi membawa komponen-komponen sepanjang kolomhingga mencapai detektor, maka fasa gerak disebut juga sebagai gas pembawa (carrier gas*, $ada percobaan ini, gas pembawa yang digunakan adalah nitrogen,Gas pembawa mengalir dengan cepat, oleh karena itu proses pemisahan hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja, &nilah keuntungan pemisahan dengan menggunakan GC, -amun, tidak semua senyawa dapat dipisahkan dengan menggunakan metode kromatografi gas, Senyawa- senyawayang dapat dipisahkan dengan menggunakan metode ini adalah senyawa yang memenuhi dua persyaratan berikut : ;udah menguap saat diinjeksikan Stabil pada suhu pengujian (/1-711=C* yakni tidak mengalami penguraian atau pembentukan menjadi senyawa lain, Suhu awal dan suhu akhir pada percobaan di set sama (isoterm*, set pada suhu 011> C, 'an rate di set pada 1 karena tidak adanya kenaikan suhu dari &-&" "6;$ sampai %&-+ "6;$ kemudian +"" pada integrator diset 2, !6"6-"&8- "&;6 (!"* yang didapat dari larutan etanol murni adalah 3,75 dan !" yang didapat dari larutan propanol adalah 3,.0, #etika analisis campuran, timbul empat buah puncak, ?aktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke detektor disebut sebagai -akt$ reten&) 1RT4. ?aktu ini diukur berdasarkan waktu dari saat sampel diinjeksikan pada titik dimana tampilan menunujukkan tinggi puncak maksimum untuk senyawa itu, Setiap senyawa memiliki waktu retensi yang berbeda, <ntuk senyawa tertentu, waktu retensi sangat bervariasi dan bergantung pada: "itik didih senyawa, Senyawa yang mendidih pada temperatur yang lebih tinggi daripada temperatur kolom, akan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk berkondensasi sebagai cairan pada awal kolom, 'engan demikian, titik didih yang tinggi akan memiliki waktu retensi yang lama, #elarutan dalam fase cair, Senyawa yang lebih mudah larut dalam fase cair, akan mempunyai waktu lebih singkat untuk dibawa oleh gas pembawa,, #elarutan yang tinggi dalam fase cair berarti memiiki waktu retensi yang lama, "emperatur kolom, "emperatur tinggi menyebakan pergerakan molekul-molekul dalam fase gas@ baik karena molekul-molekul lebih mudah menguap, atau karena energi atraksi yang tinggi cairan dan oleh karena itu tidak lama tertambatkan, "emperatur kolom yang tinggi mempersingkat waktu retensi untuk segala sesuatunya di dalam kolom, 'ari analisis kualitatif diketahui dua puncak timbul di sekitar waktu retensi etanol dan propanol sedangkan dua puncak lainnya tidak dapat di analisis dikarenakan percobaan ini hanya menggunakan etanol dan propanol, 'ua puncak berturut-turut oleh etanol (3,3/* dan selanjutnya propanol (3,/1*, Aal ini dikarenakan titk didih propanol (53,/ o C* lebih besar daripada titik didih etanol (.5,7. o C*, #omponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan lebih mudah menguap menjadi gas dan pergerakannya lebih cepat di dalam kolom dibandingkan dengan komponen lain dengan titik didih yang lebih tinggi untuk mencapai detektor, R)'a A"$&t)n M $ercobaan kali ini dilakukan analisis kualitatif dengan menggunakan kromatografi gas (GC*, #romatografi adalah metode pemisahan suatu campuran menjadi komponen- komponennya yang berdasarkan pada distribusi komponen-komponen tersebut diantara dua fasa, yakni fasa diam dan fasa gerak, %asa diamnya berupa cairan yang melekat pada )at pendukung (adsorben*, sedangkan fasa geraknya berupa gas, #arena gas ini berfungsi membawa komponen- komponen sepanjang kolom hingga mencapai detektor, maka fasa gerak disebut juga sebagai gas pembawa (carrier gas*, Gas pembawa yang digunakan adalah nitrogen, $ada percobaan suhu awal dan suhu akhir di set sama (isoterm*, &-&" "6;$ pada GC di set pada suhu 011> C dan suhu yang sama pada final temp nya, !ate pada GC di set pada 1 karena tidak adanya kenaikan suhu dari &-&" "6;$ sampai %&-+ "6;$ dan +"" pada integrator diset 2, !6"6-"&8- "&;6 (!"* yang didapat dari larutan etanol murni adalah 3,75 dan !" yang didapat dari larutan propanol adalah 3,.0, Sedangkan ketika campuran dianalisis, timbul empat buah puncak, 'ari analisis kualitatif diketahui dua puncak timbul di sekitar waktu retensi etanol dan propanol sedangkan dua puncak lainnya tidak dapat di analisis dikarenakan percobaan ini hanya menggunakan etanol dan propanol, 'ua puncak berturut-turut oleh etanol (3,3/* dan selanjutnya propanol (3,/1*, Aal ini dikarenakan titk didih propanol (53,/ o C* lebih besar daripada titik didih etanol (.5,7. o C*, #omponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan lebih mudah menguap menjadi gas dan pergerakannya lebih cepat di dalam kolom dibandingkan dengan komponen lain dengan titik didih yang lebih tinggi untuk mencapai detektor, Ul7a N$r$l A8)8a% 'engan kromatografi gas dapat ditentukan komponen organik suatu senyawayang mudah menguap,kromatografi gas juga dapat digunakan untuk memisahkankomponen- komponen or gani k yang t er dapat dal am s uat u s ampel , Sel ur uh bent uk kromatografi terdiri dari fase diam dan fase gerak, 'alam kromatografi gas-cair, fasegerak adalah gas seperti nitrogen dan fase diam adalah cairan yang mempunyai titik didih yang tinggi diserap pada padatan, a l u l a r u t a n d i i n j e k s i me n g g u n a k a n j a r u m s e mp r i t d i s u n t i k a n me l e wa t i b a h a n s e p e r t i k a r e t , ?aktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke detektor disebut sebagi waktu retensi, ?aktu ini diukur berdasarkan waktu dari saat sampel diinjeksikan pada titik dimana tampilan menunujukkan tinggi puncak maksimumuntuk senyawa itu,Setiap senyawa memiliki waktu retensi yang berbeda, <ntuk senyawa tertentu, waktu retensi sangat bervariasi dan bergantung pada: "itik didih senyawa, Senyawa yang mendidih pada temperatur yanglebih tinggi daripada temperatur kolom, akan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk berkondensasi sebagai cairan pada awalkolom, 'engan demikian, titik didih yang tinggi akan memiliki wakturetensi yang lama,B#elarutan dalam fase cair, Senyawa yang lebih mudah larut dalam fasecair, akan mempunyai waktu lebih singkat untuk dibawa oleh gas pembawa,, #elarutan yang tinggi dalam fase cair berarti memiikiwaktu retensi yang lama "emperatur kolom, "emperatur tinggi menyebakan pergerakanmolekul-molekul dalam fase gas@ baik karena molekul-molekul lebihmudah menguap, atau karena energi atraksi yang tinggi cairan dan olehkarena itu tidak lama tertambatkan, "emperatur kolom yang tinggi mempersingkat waktu retensi untuk segala sesuatunya di dalam kolom,Semakin rendah temperatur kolom semakin baik pemisahan yang akan didapatkan, tetapi akan memakan waktu yang lama untuk mendapatkan senyawa karena kondensasi yang lama pada bagian awal kolom,'engan kata lain, menggunakan temperatur tinggi, segala sesuatunya akan melalui kolom lebih cepat, tetapi pemisihannya kurang baik, Cika segala sesuatunya melalui kolom dalam waktu yang sangat singkat, tidak akan terdapat jarak antara puncak-puncak dalam kromatogram,$ada awalnya, senyawa yang menghabiskan lebih banyak waktunya dalamfase gas akan melalui kolom secara cepat dan dapat dideteksi, $ada percobaan,kromatogram metanol akan muncul terlebih dahulu karena metanol lebih dahulu menguap dibanding propanol,butanol,dan pentanol, ;etanolmemiliki rantai C yang paling pendek dibanding propanol,butanol,dan atau pentanol,8leh karena itu,metanol bersifat paling polar dan memiliki titik didih paling rendah diantara yang lainnya, $ada percobaan suhu awal dan suhu akhir di set sama (isoterm*, &-&" "6;$ pada GC di set pada suhu 011> C dan suhu yang sama pada final temp nya, !ate pada GC di set pada 1 karena tidak adanya kenaikan suhu dari &-&" "6;$ sampai %&-+ "6;$ dan +"" pada integrator diset 2, !6"6-"&8- "&;6 (!"* yang didapat dari larutan etanol murni adalah 3,75 dan !" yang didapat dari larutan propanol adalah 3,.0, Sedangkan ketika campuran dianalisis, timbul empat buah puncak, 'ari analisis kualitatif diketahui dua puncak timbul di sekitar waktu retensi etanol dan propanol sedangkan dua puncak lainnya tidak dapat di analisis dikarenakan percobaan ini hanya menggunakan etanol dan propanol, 'ua puncak berturut-turut oleh etanol (3,3/* dan selanjutnya propanol (3,/1*, Aal ini dikarenakan titk didih propanol (53,/ o C* lebih besar daripada titik didih etanol (.5,7. o C*, #omponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan lebih mudah menguap menjadi gas dan pergerakannya lebih cepat di dalam kolom dibandingkan dengan komponen lain dengan titik didih yang lebih tinggi untuk mencapai detektor,