Anda di halaman 1dari 15

PENANGANA

N DIARE
AKUT PADA
ANAK
201
4
PROF. Dr. dr. B. Soebagyo, SpA(K)
I L M U K E S E H A T A N A N A K - F A K U L T A S
K E D O K T E R A N U N I V E R S I T A S S E B E L A S M A R E T
S U R A K A R T A / F A K U L T A S K E D O K T E R A N U M S
PENDAHULUAN
Di negara berkembang khususnya indonesia, penyakit diare masih menjadi perhatian
karena masih menjadi penyakit dengan morbiditas dan mortalitas tertinggi. Dari data
laporan Riset Kesehatan Dasar (RIK!RD"# 200$ menunjukkan bah%a diare masih
merupakan penyebab kematian nomer satu pada bayi dan balita.
1
&amun satu hal yang
patut dibanggakan adalah pre'alensi diare pada anak dari RIK!RD" 201( )enderung
menurun dari *,0+ menjadi (,,+.
2
-aktor geogra.i, ekonomi, dan pengetahuan yang rendah dari orang tua terhadap
penyakit diare pada anaknya turut mempersulit penurunan angka mortalitas diare pada
anak. Di sisi lain, /aporan 0asil 1emantauan 2akupan dan kualitas tata laksana diare
tahun 2003, 200$, dan 200* oleh ubdit 1engendalian Diare dan In.eksi aluran
1en)ernaan Kemenkes RI menunjukkan bukti bah%a prosentase pengetahuan dasar
petugas kesehatan tentang diare masih rendah, tatalaksana standar diare pun juga
masih rendah, penggunaan oralit masih belum seluruhnya, penggunaan antibiotik yang
berlebihan, serta masih ditemukannya penggunaan obat antidiare yang sudah tidak
direkomendasikan lagi sebagai penatalaksaan diare.
1
1engenalan dini kasus diare akut pada anak diharapkan dapat diketahui oleh
masyarakat dan harus dikuasai oleh seorang petugas kesehatan. 4engetahui tanda
dan gejala dehidrasi serta men)ari etiologi penyebab dari diare akut dapat membantu
dalam tatalaksana diare yang tepat. atu hal penting dalam penatalaksaan diare, yaitu
, pilar tatalaksana diare diharapkan dapat diterapkan se)ara benar oleh petugas
kesehatan. Disamping itu, langkah edukasi terhadap orang tua pasien pun diharapkan
dapat dilakukan oleh petugas kesehatan se)ara sempurna, baik edukasi tentang terapi
diare akut serta pen)egahannya sehingga seperti tujuan penulisan buku ini adalah
tingkat morbiditas dan mortalitas diare akut pada anak dapat diturunkan.
DEFINISI
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari ( kali perhari disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi )air dengan atau tanpa lendir dan darah.
edangkan diare akut dide.inisikan apabila diare tersebut berlangsung kurang dari $
hari. "pabila diare yang terjadi berlangsung lebih dari 14 hari disebut dengan diare
persisten apabila disebabkan oleh in.eksi dan diare kronik apabila disebabkan oleh non5
in.eksi.
(,4
EPIDEMIOLOGI
Data pre'alensi diare di Indonesia telah dilaporkan dalam RIK!RD" 201( dimana
total pre'alensi kasus diare masih sebesar (,,+ pada tahun 201( dengan kelompok
umur 05, tahun mempunyai pre'alensi terbanyak untuk terjadinya diare akut. 6idak ada
perbedaan insidensi yang bermakna untuk anak laki5laki dan perempuan. edangkan
2
pre'alensi diare lebih banyak di pedesaan daripada di perkotaan serta )enderung lebih
tinggi dari keluarga dengan tingkat pendidikan rendah.
1
PENULARAN
2ara penularan diare pada umumnya melalui )ara .ekal5oral yaitu melalui makanan
atau minuman yang ter)emar oleh enteropatogen atau kontak langsung tangan dengan
penderita, atau barang5barang yang telah ter)emar tinja penderita atau tidak langsung
melalui lalat (melalui 4- 7 finger, flies, fluid, field#.
,
EIOLOGI
1enyebab diare akut pada anak se)ara garis besar dapat disebabkan oleh golongan
'irus, bakteri dan parasit. !tiologi diare pada 2, tahun yang lalu sebagian besar belum
diketahui, akan tetapi kini, telah lebih dari 80+ penyebabnya diketahui. 1ada saat ini
telah dapat diidenti.ikasi tidak kurang dari 2, jenis mikroorganisme yang dapat
menyebabkan diare pada anak dan bayi dengan penyebab in.eksi .
(, 3
1enyebab utama
diare akut pada anak adalah 'irus terutama dari jenis Rota'irus (40 9 30+# sedangkan
'irus lainya yang telah diketahui berasal dari 'irus &or%alk, "stro'irus, 2a)i'irus,
2orona'irus, 4inirota'irus.
3
:akteri juga tidak jarang menyebabkan diare seperti
golongan "eromonas hydrophilia, :a)illus )ereus, 2ompyloba)ter jejuni, 2lostridium
de..i)ile, 2lostridium per.ringens, ! )oli, 1leisiomonas, higelloides, almonella spp,
staphylo)o)us aureus, 'ibrio )holerae dan ;ersinia entero)oliti)a. edangkan
penyebab diare oleh parasit adalah :alantidium )oli, 2apillaria phiplippinensis,
2ryptosporodium, !ntamoba hystoliti)a, <iardia lambdia, Isospora billi, -asiolopsis
buski, ar)o)ystis suihominis, trongiloides ster)orlis, dan 6ri)huris tri)hiura.
3
PAOFISIOLOGI
4enurut pato.isiologinya diare dibedakan dalam beberapa kategori yaitu diare osmotik,
sekretorik dan diare karena gangguan motilitas usus. Diare osmotik terjadi karena
terdapatnya bahan yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus akan di.ermentasi oleh
bahteri usus sehingga tekanan osmotik di lumen usus meningkat yang akan menarik
)airan. Diare sekretorik terjadi karena to=in dari bakteri akan menstimulasi )"41 dan
)<41 yang akan menstimulasi sekresi )airan dan elektrolit. edangkan diare karena
gangguan motilitas usus terjadi akibat adanya gangguan pada kontrol otonomik, misal
pada diabetik neuropathi, post 'agotomi, post reseksi usus serta hipertiroid.
3
4ekanisme a%al kompensasi tubuh terhadap kehilangan )airan se)ara akut adalah
dengan menarik )airan ekstra'askuler masuk ke intra'askuler sehingga akan nampak
tanda mata dan ubun5ubun pada anak ke)il menjadi )ekung, bibir nampak kering serta
produksi air mata berkurang. 1ada keadaan dimana )airan ekstraseluler keluar tanpa
diimbangi dengan keluarnya natrium akan menyebabkan kenaikan konsentrasi natrium
ekstraseluler sehingga )airan intraseluler akan tertarik keluar. 0al inilah yang
menyebabkan turgor kulit pada keadaan dehidrasi menjadi berkurang elastisitasnya.
Kesemua kompensasi tubuh di atas bertujuan untuk mempertahankan tekanan darah
tetap normal sehingga .ungsi oksigenasi ke organ5organ penting tetap berjalan.
(
elanjutnya tubuh akan meningkatkan jumlah 'olume )ardia) output dengan
meningkatkan .rekuensi kontraksi jantung.
3
<angguan asam basa pada darah terjadi terutama disebabkan karena hilangnya
natrium bikarbonat bersama tinja, tertimbunnya sisa metabolism berupa keton karena
e.ek kelaparan, terjadinya penimbunan asam laktat akibat anoksia jaringan, serta
penurunan pembuangan asam oleh ginjal karena berkurangnya ekskresi urin sebagai
kompensasi untuk mempertahankan )airan intra'askuler. Keadaan asidosis metabolik
seperti ini akan memun)ulkan tanda pola perna.asan )epat dan dalam (na.as
kussmaul# untuk membuang asam yang berlebihan dalam darah.
3
1ada dehidrasi berat terjadi proses kehilangan )airan lebih dari *+ berat badan baik
pada )airan intra'as)ular dan intraseluler. 6anda dehidrasi akan lebih banyak dan lebih
berat pada tahapan dehidrasi berat. Dehidrasi berat yang tertangani akan beresiko
untuk terjadinya kegagalan per.usi jaringan atau yang disebut dengan syok
hipo'olemik. yok hipo'olemik merupakan keadaan kegagalan sirkulasi yang
disebabkan karena kurangnya )airan intra'as)ular. 4enurunnya 'olume intra'askuler
menyebabkan penurunan 'olume intra'entrikel kiri pada akhir distol yang akibatnya
juga menyebabkan menurunnya )urah jantung ()ardia) output#. Keadaan ini juga
menyebabkan terjadinya mekanisme kompensasi dari pembuluh darah dimana terjadi
'asokonstriksi oleh katekolamin sehingga per.usi makin memburuk. :ila 'olume
intra'askuler berkurang, tubuh akan selalu berusaha mempertahankan per.usi organ5
organ 'ital (jantung dan otak# dengan mengorbankan per.usi organ yang lain seperti
ginjal, hati dan kulit akan terjadi perubahan5perubahan hormonal melalui system rennin5
angiotensin5aldosteron, system "D0, dan system sara. simpatis.
3
MANIFESASI KLINIS
1ada diare akut dapat terjadi proses peradangan gastroinstestinal sehingga tanda dan
gejala selain diare baik gejala intrainstentinal maupun ekstraintestinal seperti
mani.estasi neurologik. <ejala gastrointestinal bisa berupa kram perut dan muntah.
edangkan mani.estasi sistemik ber'ariasi tergantung pada penyebabnya. Diare )air
menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit terutama ion natrium, klorida
dan bikarbonat serta sering disertai dengan asidosis metabolik karena kehilangan basa.
Kehilangan )airan dan elektrolit ini dapat bertambah bila disertai muntah dan panas.
"kibat dari kehilangan )airan tersebut dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi serta
hipokalemia dimana dapat menyebabkan kematian.
(,4,,
Dehidrasi merupakan komplikasi tersering dan bahaya pada diare dan terjadi apabila
proses kehilangan )airan yang terjadi pada diare akut melebihi kemampuan tubuh
dalam mengkompensasinya. Dehidrasi yang terjadi menurut tonisitas plasma dapat
berupa dehidrasi isotonik, dehidrasi hipertonik (hipernatremik#, ataupun dehidrasi
hipotonik. Dehidrasi juga dapat diklasi.ikasikan berdasarkan de.isit air dan atau
keseimbangan elektrolit. 4enurut derajat dehidrasi terbagi atas dehidrasi ringan bila
penurunan berat badan kurang dari ,+, dehidrasi sedang bila penurunan berat badan
antara ,+510+ dan dehidrasi berat bila penurunan lebih dari 10+ .
(,4,,
"pabila telah terjadi dehidrasi yang berat mani.estasi klinis yang akan mun)ul dapat
berupa penurunan kesadaran mulai dari apatis, letargis, bahkan sampai anak tidak
4
sadar. 1erubahan tanda 'ital dapat mun)ul sebagai kompensasi dehidrasi berupa
takikardi atau bahkan bradikardi pada kasus yang berat. 1erna.asan yang )epat dapat
digunakan sebagai tanda adanya asidosis metaboli). 6anda dehidrasi yang lain harus
dketahui antara lain seperti mata )o%ong, ada tidaknya air mata, mukosa mulut dan
lidah yang kering, atau perlambatan lama pengembalian kulit yang lebih dari 2 detik
setelah dilakukan pen)ubitan pada kulit abdomen. >umlah air ken)ing yang berkurang
merupakan tanda dari dehidrasi yang berat. Keadaan dehidrasi ini apabila berlanjut
menjadi keadaan syok diama akan terjadi gangguan per.usi jaringan seperti tekanan
darah dan tekanan nadi menurun, akral dingin, dan capillary refill time memanjang.
(,4,,,3
DIAGNOSA
Anamnesis
1ertanyaan yang diperlukan adalah

? Diare (lama, .rekuensi, 'olume, konsistensi tinja,
%arna, bau, ada@tidak lendir dan darah#A :ila disertai muntah tanyakan 'olume dan
.rekuensinyaA :uang air ke)il (bagaimana 'olumenya, apakah seperti biasa atau
berkurang, .rekuensinya menjadi jarang atau bahkan tidak ken)ing dalam 358 jam
terakhir#A 4akanan dan minuman yang diberikan selama diare serta jumlah )airan yang
masuk selama diareA "dakah panas atau penyakit lain yang menyertai seperti batuk,
pilek, otitis media, dan )ampakA 6indakan yang telah dilakukan (diberi )airan, "I,
makanan, obat, oralit#A "pakah ada yang menderita diare di sekitarnyaA Ri%ayat
imunisasiA Dan apakah anak masih minum "I, karena pemberian "I umumnya tidak
memberikan dampak diare yang terlalu berat.
Tabel 1. <ejala Khas Diare "kut oleh :eberapa 1enyebab
3,6
Gejala
Kl!"
R#$%a&%'
(
S)*ella
Sal+#!ell
a
ETE, EIE, KOLERA
Ma(a $'!$a( 1$5$2 jam 24548 jam 35$2 jam 35$2 jam 35$2 jam 485$2 jam
-a!a( B BB BB 5 BB 5
E!e" .a!
+'!$a)
ering >arang ering 5 5 ering
N/e% -e%'$ 6enesmus 6enesmus
kram
6enesmus
kolik
5 6enesmus
kram
Kram
N/e%
Ke0ala
5 B B 5 5 5
La+a!/a
Sa"$
,5$ hari C$ hari (5$ hari 25( hari Dariasi ( hari
S1a$ T!ja
V#l'+e edang edikit edikit :anyak edikit :anyak
F%e"'e!( ,510
kali@hari
C10 kali@hari ering ering ering 6erus
menerus
K#!(($e!( 2air /embek /embek 2air /embek 2air
Le!.%
Da%a)
5 ering Kadang5
kadang
5 B 5
Ba' 5 :usuk B 6idak "mis khas
2a%!a Kuning5
hijau
4erah5hijau Kehijauan 6ak
ber%arna
4erah5hijau eperti air
)u)ian
beras
Le"#($ 5 B B 5 5 5
,
La!-la! "nore=ia Kejang epsis 4eteroismu
s
In.. istemik

Pemeriksaan fisis,
1ada pemeriksaan .isik harus diperhatikan tanda utama yaitu, kesadaran, rasa haus,
tanda 'ital tekanan darah, laju nadi laju na.as dan suhu serta turgor kulit abdomen.
1erhatikan juga tanda tambahan, yaitu ubun5ubun besar )ekung atau tidak, mata
)ekung atau tidak, ada atau tidaknya air mata, kering atau tidaknya mukosa mulut, bibir
dan lidah. >angan lupa menimbang berat badan. 1enilaian derajat dehidrasi menurut
ID"I tahun 2004 dilakukan sesuai dengan kriteria berikut ?
a. 6anpa dehidrasi (kehilangan )airan E ,+ berat badan#
1# 6idak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan
2# Keadaan umum baik dan sadar
(# 6anda 'ital dalam batas normal
4# Fbun5ubun besar tidak )ekung, mata tidak )ekung, air mata ada,
mukosa mulut dan bibir basah
,# 6urgor abdomen baik, bising usus normal
3# "kral hangat
b. Dehidrasi ringan sedang (kehilangan )airan ,510+ berat badan#
1# "pabila didapatkan dua tanda utama ditambah dua atau
lebih tanda tambahan
2# Keadaan umum gelisah dan )engeng, tanda 'ital dalam batas
normal
(# Fbun5ubun besar sedikit )ekung, mata sedikit )ekung, air mata
kurang, mukosa mulut dan bibir kering
4# 6urgor kulit abdomen kurang
,# "kral hangat
3# 1asien harus ra%at inap
). Dehidrasi berat (kehilangan )airan C 10+ berat badan#
1# "pabila didapatkan dua tanda utama ditambah
dua atau lebih tanda tambahan
2# Keadaan umum lemah, letargi atau koma,
tanda 'ital ditemukan peningkatan laju nadi dan na.as, tekanan darah menurun
sampai tidak teraba.
(# Fbun5ubun besar sangat )ekung, mata sangat
)ekung, air mata tidak ada, mukosa mulut dan bibir sangat kering
4# 6urgor kulit abdomen buruk
,# "kral dingin
3# 1asien harus ra%at inap
3
Tabel 3. 1enentuan derajat dehidrasi menurut G0H 1**,
(,4,,
-e!laa! A B ,
Kea.aa! '+'+ :aik, sadar <elisah, re%el /esu, lunglai atau
tidak sadar
Ma$a &ormal 2ekung angat )ekung
A% +a$a "da 6idak ada Kering
M'l'$ .a! l.a) :asah Kering angat kering
Ra(a )a'( 4inum biasa, tidak
haus
0aus, ingin minum
banyak
4alas minum atau
tidak bisa minum
-e%"(a $'%*#% Kembali )epat Kembali lambat Kembali sangat
lambat
Ha(l
0e+e%"(aa!
6anpa dehidrasi Dehidrasi
ringan@sedang
(:ila ada 1 tanda
ditambah 1 atau
lebih tanda lain#
Dehidrasi berat
(:ila ada 1 tanda
ditambah 1 atau
lebih tanda lain#
Te%a0 Ren)ana 6erapi " Ren)ana 6erapi : Ren)ana 6erapi 2
Laboratorium
1emeriksaan laboratorium yang diperlukan pada diare akut meliputi darah, urin dan
tinja. 1emeriksaan darah yang diperlukan yaitu darah lengkap, serum elektrolit, analisa
gas darah, glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika. 1emeriksaan
urin meliputi urin lengkap, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika. edangkan
tinja terdiri dari pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik.
Tabel 3. 1emeriksaan penunjang dalam kasus diare aku pada anak
(
Sa+0el 4e!( 0e+e%"(aa!
Darah Darah lengkap, analisis gas darah dan elektrolit (terutama &a, K, 2a,
dan 1 serum pada diare yang disertai kejang#, kadar uerum dan
kreatinin darah.
:iakan dan uji sensiti'itas
6inja 4akroskopis ? bau, %arna, lendir, darah , konsistensi
4ikroskopis? eritrosit, lekosit, bakteri, parasit
Kimia ? 10, )linitest, elektrolit (&a, K, 02H(#
Frin 1emeriksaan urin rutin, ph urin
$
AALAKSANA
LIMA PILAR DIARE
Dalam penatalaksanaan diare, rehidrasi bukanlah satu5satunya strategi dalam
penatalaksanaan. aat ini penatalaksanaan diare yang ada untuk anak dan balita
berdasarkan 1anduan 6ata /aksana 1engobatan Diare yang merujuk pada panduan
G0H. Dikenal istilah , pilar penatalaksanaan diare untuk anak dan balita penderita
diare baik yang dira%at di rumah maupun di rumah sakit yang di)anangkan oleh
Departemen Kesehatan yaitu ? 1# rehidrasi dengan menggunakan oralit baru, 2# Iin)
diberikan selama 10 hari berturut5turut, (# "I dan makanan tetap diteruskan, 4#
antibiotika selekti., ,# nasihat pada orang tua. Rehidrasi dengan menggunakan oralit
baru dapat mengurangi rasa mual dan muntah serta harus diberikan dengan segera bila
anak menderita diare untuk men)egah dan mengatasi dehidrasi.
(5,, $
Tabel 5. /ima 1ilar 6atalaksana Diare
$
6 -ILAR TATALAKSANA DIARE
Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru,
Jin) diberikan selama 10 hari berturut5turut,
"I dan makanan tetap diteruskan,
"ntibiotika selekti.
&asihat pada orang tua
Hralit baru mengandung osmolaritas yang rendah sehingga lebih mendekati
osmolaritas plasma dan kurang menyebabkan risiko terjadinya hipernatremia. Hralit
baru ini telah direkomendasikan oleh G0H dan F&I2!- untuk diberikan pada anak
yang menderita diare akut non5kolera karena mampu menurunkan kebutuhan
suplementasi intra'ena serta dapat mengurangi pengeluaran tinja hingga 20+ dan juga
kejadian muntah hingga (0+.
(5,,$
Jin) diberikan selama 10 hari berturut5turut karena Iin) diketahui dapat mengurangi
lama dan beratnya diare serta dapat mengembalikan na.su makan anak. :erdasarkan
penelitian berdasarkan evidence based, pemberian Iin) dia%al masa diare hingga 10
hari kedepan se)ara signi.ikan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien.
Jin) merupakan mikronutrien yang mutlak diperlukan untuk memelihara kehidupan
yang optimal. Jin) berperan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel, anti oksidan,
kekebalan seluler, dan merupakan mediator potensial pertahanan tubuh terhadap
in.eksi %alaupun kebutuhannya hanya dalam jumlah yang sangat ke)il. 1emberian Iin)
pada diare dapat meningkatkan absorpsi air dan elektrolit oleh usus halus,
meningkatkan ke)epatan regenerasi epitel usus, meningkatkan jumlah brush border
apikal dan meningkatkan respon imun yang memper)epat pembersihan patogen dari
8
usus. elain itu pemberian Iin) juga dapat menurunkan .rekuensi dan 'olume buang air
besar sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya dehidrasi pada anak.
(5,,$
6abel ,. D#(( 0e+be%a! 7!" 0a.a a!a"
USIA DOSIS
E 3 bulan
K 3 bulan
10 mg ( tablet# per
hari
20 mg (1 tablet# per hari
Jin) diberikan selama 10514 hari berturut5turut meskipun anak telah sembuh dari diare.
Jin) dapat dilarutkan dengan air matang, "I atau oralit untuk bayi dan dikunyah untuk
anak yang lebih besar.
(5,,$
"I dan makanan tetap diteruskan sesuai dengan usia dan menu yang sama seperti
pada anak yang tidak sakit untuk men)egah kehilangan berat badan serta
menggantikan nutrisi yang hilang selama anak sakit. "ntibiotika jangan diberikan
ke)uali ada indikasi seperti pada diare berdarah atau kolera. 1emberian antibiotika
yang tidak rasional dapat memperpanjang lama diare karena mengganggu
keseimbangan .lora usus dan Clostridium difficile yang akan tumbuh sehingga dapat
menyebabkan diare sulit untuk disembuhkan. Indikasi pemberian antibiotik adalah
ketika dari klinis maupun dari hasil pemeriksaan .eses ditemukan kuman penyebab.
1ada kasus disentri (diare berdarah# dapat diberikan pengobatan antiparasit seperti
metronidaIole dengan dosis ,0mg@kg::@hr dibari ( dosis. "ntibiotik untuk bakteri
diberikan sesuai hasil pemeriksaan sensiti'itas antibiotik pada pemeriksaan kultur
.eses. "pabila tidak memungkinkan dapat digunakan data empiris setempat dengan lini
pertama kotrimoksasol dan lini selanjutnya dari golongan se.iksim.
(5,,$,8

!dukasi pada ibu atau pengasuh juga memegang peranan penting dalam
penatalaksanaan diare. Kepada ibu atau pengasuh harus diberikan pengertian untuk
memba%a kembali bayi atau anak apabila terdapat gejala5gejala seperti demam, tinja
berdarah dan berulang, makan atau minum sedikit, anak menjadi sangat haus, diare
menjadi makin sering atau tidak membaik dalam ( hari.
(5,,$
TATALAKSANA DEHIDRASI
A. D!are "a#pa de$!dra%!
:ila terjadi diare tanpa dehidrasi harus segera diberikan )airan rumah tangga untuk
men)egah dehidrasi, seperti air tajin, larutan gula garam, kuah sayur5sayuran dan
lainnya. >umlah )airan yang diberikan adalah 10 ml@kg:: atau berdasarkan usia, untuk
usia E 1 tahun adalah ,05100 ml, 15, tahun adalah 1005200 ml, ,512 tahun 2005(00 ml
dan de%asa (005400 ml tiap :":. Fntuk anak E 2 tahun pemberian )airan dengan )ara
1 sendok tiap 152 menit (tidak boleh dengan botol#, untuk anak yang lebih besar dapat
menggunakan gelas atau )angkir. :ila muntah maka dihentikan dahulu selama 10
*
menit kemudian diberikan lagi se)ara perlahan5lahan dengan menggunakan sendok.
"I dan makanan harus tetap diberikan sedikit5sedikit tetapi lebih sering.
$,8
B. D!are de#ga# de$!dra%! r!#ga# & %eda#g
Rehidrasi pada dehidrasi ringan dan sedang dapat dilakukan dengan pemberian oral
sesuai dengan de.isit yang terjadi yaitu $, ml@kg :: selama ( jam. :ila berat badan
tidak diketahui dapat diberikan menurut usia anak yaitu usia E 1 tahun adalah (00 ml,
15, tahun adalah 300 ml, C , tahun adalah 1200 ml dan de%asa adalah 2400 ml. :ila
rehidrasi tidak dapat diberikan per oral karena sesuatu hal maka pemberian oralit dapat
melalui nasogastri) tube dengan ke)epatan 20 ml@kg::@jam selama ( jam dan
kemudian die'aluasi. "pabila keadaan penderita membaik dan dehidrasi teratasi maka
pengobatan dapat dilanjutkan dirumah dengan pemberian oralit dan makanan seperti
pada penatalaksanaan diare tanpa dehidrasi tetapi bila kondisi penderita memburuk
dan jatuh dalam keadaan dehidrasi berat maka penderita tetap menjalani pera%atan di
sarana kesehatan untuk mendapatkan terapi dengan )airan parenteral.
$,8
2airan parenteral pada diare dengan dehidrasi ringan5sedang dapat diberikan apabila
hasil e'aluasi pemberian )airan per oral gagal memperbaiki status dehidrasi atau
didapatkan )airan yang keluar seperti diare atau muntah yang terus menerus melebihi
jumlah )airan per oral yang masuk. Dosis )airan parenteral yang diberikan disesuaikan
dari berat badan anak.
8
2airan diberikan selama 24 jam dan die'aluasi status
dehidrasinya sampai terjadi perbaikan baru kemudian diberikan )airan sesuai
kebutuhan )airan rumatan.
8
Tabel 6. Dosis pemberian )airan parenteral pada diare dengan dehidrasi ringan5sedang
Be%a$ Ba.a! DOSIS
(510 kg 200 ml@kg::@hari
1051, kg 1$, ml@kg::@hari
C1, kg 1(, ml@kg::@hari
Tabel 8. Kebutuhan )airan rumatan pada anak
Be%a$
Ba.a!
Keb'$')a! 9a%a! %'+a$a!
E10 kg
10520 kg
C20 kg
100 ml@kg::@hari
1000 ml@hari B (::510# = ,0 ml@kg::@hari
1,00 ml@hari B (::520# = 20 ml@kg::@hari
'. D!are de#ga# de$!dra%! bera"
Fntuk pengobatan dehidrasi berat yang terbaik adalah rehidrasi parenteral dengan
menggunakan )airan Ringer /aktat dengan dosis 100 ml@kg:: dimana menurut
panduan G0H diberikan sebagai berikut untuk anak usia E12 bulan diberikan
10
(0ml@kg:: dalam 1 jam, selanjutnya $0ml@kgbb selama , jam dan untuk anak usia C12
bulan diberikan (0ml@kg:: dalam 1@251 jam, selanjutnya $0ml@kg:: selama 252L jam.
8
:ila penderita masih sadar dan dapat minum meskipun hanya sedikit harus diberi oralit
sampai jalur intra'ena terpasang dan pemberian oralit tetap dilanjutkan dengan dosis M
, ml@kg::@jam. !'aluasi dilakukan tiap jam dan setelah 3 jam pada bayi serta ( jam
pada anak yang lebih besar, e'aluasi dilakukan untuk menentukan status dehidrasi
penderita yang berkaitan dengan terapi selanjutnya yaitu pengobatan diare dehidrasi
ringan5sedang atau pengobatan diare tanpa dehidrasi.
$,8
6abel 8. Te%a0 9a%a! 0a.a .e).%a( be%a$
UMUR
1:: +l/"*BB
TAHA- I
;8: +l/"*<
TAHA- II
;3: +l/"*BB<
E 1 tahun
0":I D"/"4 1 >"4
($0 ml@kg@jam#
0":I D"/"4 , >"4
((0 ml@kg::@,jam#
C 1 tahun
0":I D"/"4 0,,
>"4
($0 ml@kg@0,,jam#
0":I D"/"4 2,,
>"4
((0 ml@kg::@2,,jam#
D. D!are De$!dra%! Bera" D!%er"a! de#ga# Syo(
Dalam keadaan dehidrasi berat yang tidak segera tertangani bisa berlanjut sampai
dalam keadaan syok. yok yang terjadi pada dehidrasi berat paling sering adalah syok
hipo'olemik. 1ada kasus diare yang disertai syok, tatalaksana tetap menga)u pada
tatalaksana syok terlebih dahulu yaitu dengan pemberian resusitasi )arian kristaloid
sebanyak 20 ml@kg:: se)epatnya. >enis )airan kristaloid bisa diberikan dengan
golongan ringer asetat namun bisa juga diberikan )airan ringer laktat maupun &a2l
dengan dasar pertimbangan osmolaritas )airan yang relati. sama dengan osmolaritas
)airan tubuh. !'aluasi pas)a resusitasi perlu dilakukan untuk mengetahui keadaan syok
dan penilaian ulang derajat dehidrasi. yok yang belum teratasi dapat diberikan )airan
resusitasi ulang sebagaimana tatalaksana syok pada umumnya. 1emberiaan )airan
rehidrasi dapat diberikan sesuai tatalaksana derajat dehidrasi yang dinilai setelah syok
teratasi.
4,*
KOMPLIKASI GANGGUAN ELEKTROLIT
Dalam penatalaksaan dehidrasi dengan rehidrasi terdapat beberapa permasalahan
yang perlu di%aspadai dan beberapa diantaranya memerlukan pengobatan khusus,
salah satunya adalah terjadinya gangguan elektrolit seperti hipernatremia,
hiponatremia, hiperkalemia dan hipokalemia.
H!per#a"re)!a
Dikatakan hipernatremia bila kadar natrium plasma C1,0 mmol@/ dan memerlukan
pemantauan berkala. 6ujuannya adalah menurunkan kadar natrium se)ara perlahan
11
karena penurunan yang )epat dapat menyebabkan edema otak. Rehidrasi oral atau
nasogastrik menggunakan oralit merupakan )ara terbaik dan paling aman. Koreksi
dengan rehidrasi intra'ena dilakukan dengan menggunakan )airan 0,4,+ saline5,+
dekstrosa selama 8 jam dan periksa kadar natrium setelah 8 jam. Fntuk rumatan
gunakan 0,18+ saline5,+ dekstrosa, perhitungkan untuk 24 jam. 6ambahkan 10 mmol
K2l setiap ,00 ml )airan in.us setelah pasien dapat ken)ing. Hralit tetap dilanjutkan
dengan dosis 10 ml@kg:: tiap :": sampai diare berhenti.
8
H!po#a"re)!a
Kadar natrium plasma E1(0 mmol@/ sering terjadi pada anak dengan higellosis, anak
malnutrisi berat dengan edema dan pada anak dengan diare yang hanya minum air
putih atau )airan yang mengandung sedikit garam. Hralit relati. aman dan e.ekti. untuk
terapi pada hampir semua anak dengan hiponatremia. :ila koreksi dengan oralit tidak
berhasil, maka dapat dilakukan bersamaan dengan rehidrasi yaitu menggunakan )airan
Ringer /aktat atau &ormal aline. Koreksi kadar natrium (m!N@/# 7 (12, 9 kadar &a
serum yang terukur# = 0,3 = ::. Koreksi dilakukan dengan )ara separuh )airan koreksi
diberikan dalam 8 jam dan sisanya diberikan dalam 13 jam. 1eningkatan &a serum
tidak boleh melebihi 2m!N@/@jam.
8
H!per(a*e)!a
Disebut hiperkalemia jika kadar K C, m!N@/, koreksi dilakukan dengan pemberian
kalsium glukonas 10+ 0,,51 ml@kg:: i.' perlahan dalam ,510 menit dengan memonitor
detak jantung.
8
H!po(a*e)!a
"pabila kadar KE (,, m!N@/ maka dikatakan hipokalemia dan dilakukan koreksi sesuai
dengan kadar K. 0ipokalemia dapat menyebabkan kelemahan otot, ileus paralitik,
gangguan .ungsi ginjal dan aritmia jantung. 0ipokalemia dapat di)egah dan dikoreksi
dengan menggunakan oralit serta pemberian makanan yang kaya akan kalium selama
dan sesudah diare.
8
Kalium 2,,5(,, m!N@/ ? Koreksi per oral dengan dosis $, m)g@kg::@hari dibagi (
dosis
Kalium E2,, m!N@/ ? Koreksi per drip (tidak boleh bolus# dengan dosis ((,, 5 kadar
kalium terukur = :: = 0,4 B 2 m!N@kg::@hari# untuk 4 jam
pertama
untuk 20 jam berikutnya diberikan dengan dosis ((,,5kadar
kalium terukur = :: = 0,4 B 1@3 = 2 m!N@kg::#
PEN'EGAHAN
4enurut rekomendasi G0H 1**0 tentang $ upaya pen)egahan diare dapat dilakukan
dengan )ara
,
?
12
! Pemberian ASI "an# $enar
"I adalah makanan paling baik untuk bayi, "I saja sudah )ukup untuk menjaga
pertumbuhan sampai umur 453 bulan. 1emberian "I saja , tanpa )airan atau makanan
lain dan tanpa menggunakan botol , menghindarkan anak dari bahaya bakteri dan
organisme lain yang akan menyebabkan diare. 1ada bayi yang baru lahir pemberian
"I se)ara penuh mempunyai daya lindung 4= lebih besar terhadap diare daripada
pemberian "I yang disertai dengan susu botol. -lora usus pada bayi5bayi yang disusui
men)egah tumbuhnya bakteri penyabab diare. 1ada bayi yang tidak diberi "I se)ara
penuh, pada 3 bulan pertama kehidupan, risiko mendapat diare adalah (0 = lebih besar.
1enggunaan botol untuk susu .ormula, biasanya menyebabkan risiko tinggi terkena
diare sehingga mengakibatkan terjadinya giIi buruk.
,
%! Mem&erbaiki Makanan Sa&i'an
1emberian makanan pendamping "I adalah saat bayi se)ara bertahap mulai
dibiasakan dengan makanan orang de%asa. 1ada masa tersebut merupakan masa
yang berbahaya bagi bayi sebab perilaku pemberian makanan pendamping "I dapat
menyebabkan meningkatnya resiko terjadinya diare ataupun penyakit lain yang
menyebabkan kematian.
,
(! $an"ak Men##unakan Air $ersi'
6ersedianya air sangat penting untuk membiasakan kebersihan misalnya )u)i tangan.
perbaikan sumber dan sanitasi air dapat men)egah diare dan memberikan keuntungan
lain di bidang kesehatan.
8
)! Men*u*i Tan#an
Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan adalah bagian penting dalam
penularan kuman diare, mengubah kebiasaan seperti )u)i tangan dapat memutuskan
penularan diare.
,
+! Pen##unaan ,amban
alah satu penularan diare melalui jalur .ekal5oral, oleh sebab itu penggunaan jamban
yang benar dapat mengurangi resiko diare.
,
-! .ara /an# $enar Membuan# Tin0a $a"i
"nak ke)il merupakan sumber penyakit diare in.eksius seperti shigela dan )holera
bahkan pada anak bisa merupakan karier kuman in.eksius yang asimptomatik. 4aka
dari itu pembuangan tinja semua anak se)ara bersih penting dalam pen)egahan diare.
,
1! Imunisasi .am&ak 2an Rotra3irus
Diare sering timbul menyertai )ampak sehingga pemberian imunisasi )ampak juga
dapat men)egah diare. Hleh karena itu pemberian imunisasi )ampak direkomendasikan
segera setelah anak berumur * bulan.
,
elain itu epidemiologi diare pada anak di
Indonesia juga menunjukkan etiologi terbanyak penyebab diare pada anak kurang dari
1(
( tahun disebabkan oleh 'irus rotra. Rekomendasi ID"I tahun 2011 menganjurkan
pemberian imunisasi rotra'irus pada anak berumur kurang dari ( tahun.
10,11
DAFAR PUSAKA
1. ubdit 1engendalian Diare dan In.eksi aluran 1en)ernakan Kemenkes RI. ituasi
Diare di Indonesia. Dalam? 4uliadi ", 4anullang !D, Khairani, Gidiantini G,
4ulyanto 4>. 1enyunting. ituasi Diare di Indonesia. :uletin >endela Data O
In.ormasi Kesehatan, Dolume 2 6ri%ulan 2? 2011, h. 1518
2. :adan 1enelitian Dan 1engembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset
Kesehatan Dasar?RIK!RD" 201(. Kementrian Kesehatan RI. 201(, h.$15,
(. oebagyo :, antoso &. Diare "kut. Dalam ? >u..rie 4, oenarto , Hs%ari 0, "rie.
, Rosalina I, 4ulyani &, penyunting. :uku "jar <astroenterologi50epatologi. FKK
<astroenterologi50epatologi ID"I. >ilid I. >akarta?2010Ah.8$5120.
4. oebagyo :. Diare "kut pada "nak. F& 1ress. urakarta?2008Ah.15$0.
,. Depkes RI. 1endidikan 4edik 1emberantasan Diare, :uku "jar Diare. DI6>!& 114
O 1/1. 1**0A h.12$5(4
3. :huta, J". ")ute <astroenteritis in 2hildren. Dalam :ehrman, Kliegman, >enson,
penyunting. &elson 6e=book o. 1ediatri). !disi 1*
th
. G: aunders 2oA 2011.
h.1(2(5(8
$. >u..rie 4, 4ulyani &. 4odul 1elatihan Diare. !disi I. FKK <astroenterologi5
0epatologi ID"I. >akarta?200*A,528.
8. Ikatan Dokter "nak Indonesia. Diare "kut. Dalam 1udjiadi "0, 0egar :,
0andryastuti , Idris &, <andaputra !1, 0armoniati !D. !ditor. 1edoman
1elayanan 4edis. >ilid I. >akarta. Ikatan Dokter "nak Indonesia?200*.h,8532
*. Kushartono 0, 1udjiadi ". yok. Dalam ? 1udijadi "0, /ati. ", :udi%ardhana &,
penyunting. :uku "jar 1ediatri <a%at Darurat. >akarta.FKK 1ediatri <a%at Darurat
ID"I?201(A113511*.
10. 2ortesse 4D, 1arashar F. 1re'ention o. Rotra'irus <astroenteritis "mong In.ant
and 2hildren Re)ommendation o. the "d'isory 2ommittee on ImmuniIation 1ra)ti)e
("2I1#. 44GRA 200*?152,
11. oenarto ;, "man "6, :akrie ". :urden o. se'ere rotra'irus diarrhea in Indonesia. >
In.e)t Dis 200*?h.8851*4
14
1,

Anda mungkin juga menyukai