Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan ajang investasi bagi investor. Dimana hanya perusahaan yang
sudah go public saja yang terdaftar di BEI. Untuk menjadi perusahaan go public, perusahaan
tersebut harus menempuh beberapa tahap.
Tujuan para investor untuk menanamkan modalnya adalah untuk mendapatkan return/
untuk mendapatkan pendapatan lebih yang merupakan akibat dengan adanya investasi.
Kegiatan pasar modal ini merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena,
sekarang ini banyak investor-investor asing yang tertarik untuk menanamkan modalnya di
BEI, karena perkembangan BEI sekarang ini pesat dibandingkan dengan negara-negara maju
lainnya seperti Singapura, malaysia bahkan new york.
Kegiatan investasi ini dilakukan oleh beberapa pelaku seperti emiten, perantara emisi,
badan pelaksana pasar modal, bursa efek, perantara pedagang efek (broker), dan investor.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
:
1. Bagaimana kegiatan investasi di BEI?
2. Bagaimana cara untuk mendaftar menjadi anggota di BEI?
3. Mengapa dalam proses jual beli saham harus melalui perantara?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan kegiatan investasi di BEI.
2. Mendeskripsikan cara untuk mendaftar menjadi anggota di BEI.
3. Mendeskripsikan alasan proses jual beli saham harus melaluiperantara.







BAB II

KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN INVESTASI

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang
akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu
entitas yang mempunyai kelebihan dana. Investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian
utama, yaitu : investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets) dan investasi dalam bentuk
surat-surat berharga atau sekuritas (marketable securities atau financial assets). Aktiva riil
adalah aktiva berwujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni dan real estate.
Sedangkan aktiva finansial adalah surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim
atas aktiva riil yang dikuasai oleh suatu entitas.
B. PASAR MODAL DI INDONESIA (Bursa Efek Indonesia /BEI)
Pasar Modal adalah tempat transaksi jual beli instrument kredit jangka panjang.
Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal yang dimaksud, pasar modal adalah
suatu pasar yang mempunyai kegiatan melakukan penawaran umum dan perdagangan efek
yang melibatkan perusahaan publik serta lembaga yang berkaitan dengan efek. Menurut
Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, definisi dari bursa efek adalah pihak
yang menyelenggarakan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantaranya.
Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua
perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang
ingin menerbitkan efek harus memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada
sebelum menerbitkan suatu efek.



Para pelaku pasar modal ini ada 6 (enam) pihak, yaitu:
1. Emiten, yaitu badan usaha (perseroan terbatas) yang menerbitkan saham untuk menambah
modal, atau menerbitkan obligasi untuk mendapatkan utang dari para investor di Bursa Efek.
2. Perantara Emisi, yang meliputi 3 (tiga) pihak: a. Penjamin Emisi (underwriter), yaitu:
perusahaan perantara yang menjamin penjualan emisi, dalam arti, jika saham atau obligasi
belum laku, penjamin emisi wajib membeli agar kebutuhan dana yang diperlukan emiten
terpenuhi sesuai rencana; b. Akuntan Publik, yaitu pihak yang berfungsi memeriksa kondisi
keuangan emiten dan memberikan pendapat apakah laporan keuangan yang telah dikeluarkan
oleh emiten wajar atau tidak. c. Perusahaan Penilai (appraisal), yaitu perusahaan yang
berfungsi untuk memberikan penilaian terhadap emiten, apakah nilai aktiva emiten wajar atau
tidak.
3. Badan Pelaksana Pasar Modal, yaitu badan yang mengatur dan mengawasi jalannya pasar
modal, termasuk mencoret emiten (delisting) dari lantai bursa dan memberikan sanksi kepada
pihak-pihak yang melanggar peraturan pasar modal. Di Indonesia Badan Pelaksana Pasar
Modal adalah BAPEPAM (Badan Pengawas dan Pelaksana Pasar Modal) yang merupakan
lembaga pemerintah di bawah Menteri Keuangan.
4. Bursa Efek, yakni tempat diselenggarakannya kegiatan perdagangan efek pasar modal yang
didirikan oleh suatu badan usaha. Di Indonesia terdapat dua Bursa Efek, yaitu Bursa Efek
Jakarta (BEJ) yang dikelola PT Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang
dikelola oleh PT Bursa Efek Surabaya.
5. Perantara Perdagangan Efek, yaitu makelar (pialang/broker) dan komisioner yang hanya
lewat kedua lembaga itulah efek dalam bursa boleh ditransaksikan. Makelar adalah
perusahaan pialang (broker) yang melakukan pembelian dan penjualan efek untuk
kepentingan orang lain dengan memperoleh imbalan. Adapun komisioner adalah pihak yang
melakukan pembelian dan penjualan efek untuk kepentingan sendiri atau untuk orang lain
dengan memperoleh imbalan.
6. Investor, yaitu pihak yang menanamkan modalnya dalam bentuk efek di bursa efek dengan
membeli atau menjual kembali efek tersebut.
Dalam pasar modal, proses perdagangan efek (saham dan obligasi) terjadi melalui
tahapan pasar perdana (primary market), kemudian pasar sekunder (secondary market). Pasar
perdana adalah penjualan perdana saham dan obligasi oleh emiten kepada para investor, yang
terjadi pada saat IPO (Initial Public Offering) atau penawaran umum pertama. Kedua pihak
yang saling memerlukan ini tidak bertemu secara fisik dalam bursa, tetapi melalui pihak
perantara seperti dijelaskan di atas. Dari penjualan saham dan efek di pasar perdana inilah
pihak emiten memperoleh dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya.
C. KEGIATAN INVESTASI DI PASAR MODAL
Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana para pialang
melakukan transaksi jual beli saham / surat berharga dengan berbagai perangkat aturan
yang ditetapkan di Bursa Efek tersebut.
Contoh : Bursa Efek ibaratnya seperti PD Pasar Jaya yaitu selaku pengelola pasar dimana
kios-kiosnya disewakan kepada pedagang. Pedagang disini adalah broker atau perusahaan
efek. Sementara pembelinya disebut investor atau pemodal. Jadi pembeli tidak
berhubungan dengan PD Pasar Jaya, melainkan berhubungan langsung dengan pedagang.
Yang behubungan langsung dengan PD Pasar Jaya adalah para pedagang yang menempati
kios tersebut.
Pada dasarnya, jika Anda ingin bertransaksi / berbisnis saham baik melakukan
pembelian maupun penjualan saham, maka Anda harus berhubungan dengan perusahaan efek
atau biasa disebut broker atau perusahaan pialang yang menjadi anggota bursa.
Perusahaan efek ini memiliki wakilnya di Bursa Efek yang biasa disebut pialang.
Pialang saham tersebutlah yang akan melakukan transaksi atas dasar order atau amanat yang
diberikan baik untuk jual maupun untuk beli. Pialang tersebut dapat juga memberikan anjuran
atau berbagai nasihat lainnya sehubungan dengan rencana investasi Anda. Atas jasanya itu
maka Anda wajib membayar biaya komisi kepada pialang.

1. Dana Untuk Berinvestasi
Pada dasarnya tidak ada batasan dana dan jumlahnya untuk jual beli saham. Dalam
perdagangan saham, jumlah yang diperjualbelikan adalah dalam satuan perdagangan yang
disebut lot.
Di Bursa Efek Indonesia satu lot berarti 500 saham, itulah batas minimal pembelian
saham. Lalu dana yang dibutuhkan untuk bisnis saham menjadi bervariasi karena beragamnya
harga saham-saham yang tercatat di Bursa. Misalnya harga saham PT. ABC Rp. 1.000, maka
dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot saham tersebut menjadi (500 dikali
Rp. 1.000) sejumlah Rp. 500.000. Sebagai ilustrasi lain, Jika saham XYZ harga per sahamnya
Rp. 2.500 maka dana minimal untuk membeli saham tersebut berarti (500 dikali Rp. 2.500)
sebesar Rp. 1.250.000.

2. Cara Menjadi Nasabah Perusahaan Efek (Pembukaan Rekening Nasabah)
Sebelum Anda melakukan jual beli saham, seperti layaknya membuka rekening di
bank maka terlebih dahulu Anda harus membuka rekening disatu atau beberapa Perusahaan
Efek. Dengan pembukaan rekening tersebut maka secara resmi Anda telah tercatat sebagai
nasabah dan data identitas Anda tercatat dalam pembukuan Perusahaan Efek seperti Nama,
Alamat, Nomor Rekening Bank dan data-data lainnya. Bersamaan dengan pembukaan
rekening ini, Anda menandatangani perjanjian dengan Perusahaan Efek yang menyangkut
hak dan kewajiban kedua belah pihak.
3. Biaya jual beli saham
Nilai penjualan saham + komisi pialang + PPN10% + pajak penghasilan
sebesar 0,1%.

Nilaipembelian saham + komisi pialang saham + PPN 10%
Komponen dari biaya pembelian saham adalah sebagai berikut :

Komponen dari biaya penjualan saham adalah sebagai berikut :



Untuk pembelian dan penjualan saham, pemodal harus membayar biaya komisi
kepada broker / pialang saham yang melaksanakan pesanan. Artinya besarnya biaya komisi
dapat dinegosiasikan dengan pialang / broker dimana pemodal berbisnis saham atau
melakukan jual-beli saham. Umumnya untuk transaksi beli pemodal dikenakan fee broker
sebesar 0,3% dari nilai transaksi sedangkan untuk transaksi jual dikenakan 0,4% (untuk
transaksi jual pemodal masih dikenakan pajak penghasilan atas penjualan saham sebesar
0,1% dari nilai transaksi).
Sebagai ilustrasi, misalnya seorang pemodal melakukan transaksi pembelian atas
saham XYZ sebanyak 5 (lima) lot dimana harga saham ABC terjadi pada posisi Rp. 3.000 per
saham.

Keterangan Perhitungan
Nilai Uang
(Rp.)
Transaksi Beli x 500 saham x Rp. 3,000, 7.500.000,-
Komisi untuk Broker
dari nilai transaksi)
x Rp. 7.500.000,- 22.500,-
PPN 10% dari komisi x Rp. 22.500,- 2.250,-
Biaya Pembelian Saham

24.750,-
Total biaya yang dikeluarkan

7.524.750,-

Sebagai ilustrasi lain, misalnya seorang pemodal melakukan transaksi penjualan atas
saham ABC sebanyak 5 (lima) lot dimana harga saham ABC terjadi pada posisi Rp. 3.000 per
saham.
4. Proses Jual Beli Saham
Pada saat Anda melakukan pembelian saham dimana posisi Anda sebagai Investor
Beli dan Anda harus menghubungi Pialang Anda misalnya kantor pialang A) yang
kemudian akan meneruskan instruksi Anda tersebut kepada pialang saham lain (misalnya
kantor pialang B).
Instruksi beli tersebut dimasukan (entry) ke sistem computer perdagangan otomatis
langsung dari kantor pialang ke sistem JATS (Jakarta Automated Trading Systems). Sistem
Komputer tersebut menggunakan sistem tawar menawar sehingga untuk aktivitas beli akan
diambil dari harga tertinggi dan sebaliknya untuk aktivitas jual diambil dari harga terendah.
Jika Anda ingin melakukan penjualan saham, maka posisi Anda adalah sebagai
Investor Jual. Pada dasarnya proses yang dilakukan sama yaitu Anda harus menghubungi
pialang saham Anda dan seterusnya.


Remote Trading
Remote trading dapat diartikan sebagai sistem Perdagangan Jarak Jauh, dimana setiap
order transaksi di kantor broker (perusahaan Efek) langsung di kirim ke sistem perdagangan
Bursa Efek (sistem JATS), tanpa perlu memasukan order dari Lantai Bursa (trading floor).
Manfaat Remote Trading Bagi Pemodal Mengingat teknologi Remote Trading berkaitan erat
dengan proses transaksi, maka tentu saja pemodal mendapat beberapa manfaat, antara lain :
Keterangan Perhitungan
Nilai Uang
(Rp.)
Transaksi Beli x 500 saham x Rp. 3,000, 7.500.000,-
Komisi untuk Broker
dari nilai transaksi)
x Rp. 7.500.000,- 22.500,-
PPN 10% dari komisi x Rp. 22.500,- 2.250,-
PPh atas Transaksi Jual
dari Nilai Transaksi)
x Rp. 7.500.000,- 7,500,-
Biaya Pembelian Saham

32.250,-
Total biaya yang
dikeluarkan
7.467.750,-
a. Proses transaksi menjadi lebih cepat
b. Konfirmasi menjadi lebih cepat
c. Order investor di luar kota dapat lagsung dieksekusi ke sistem perdagangan bursa.
Dengan demikian maka keterlibatan investor di luar kota besar diharapkan menjadi
meningkat
5. Proses Penyelesaian Transaksi
Bursa Efek adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan perdagangan, sedangkan
penyelesaian transaksi (settlement) difasilitasi oleh 2 lembaga lain yaitu Lembaga Kliring dan
Penjamin atau disingkat LKP dan Lembaga penyimpanan dan Penyelesaian atau disingkat
LPP.
Sebagai gambaran, di BEI setiap hari terjadi puluhan bahkan ratusan ribu transaksi
bisnis saham / jual beli saham yang mana selanjutnya dilakukan proses penyelesaian oleh
LKP dan LPP. Penyelesaian transaksi saham membutuhkan waktu selama 3 (tiga) hari bursa.
Istilah penyelesaian tersebut dikenal dengan singkatan T + 3. Apa artinya ? T artinya
transaksi dan ditambah 3 hari untuk penyelesaian. Dengan kata lain, seorang investor akan
mendapatkan haknya pada hari keempat setelah transaksi terjadi.
Corporate Action
Menurut peraturan perdagangan BEI, corporate action merupakan tindakan emiten
yang memberikan hak kepada seluruh pemegang saham dari jenis dan kelas yang sama
seperti hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham, hak untuk memperoleh
deviden tunai, saham deviden, saham bonus, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Waran
atau hak-hak lainnya.
Keputusan corporate action harus disetujui dalam suatu rapat umum baik RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham) atau RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa). Persetujuan pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action
sesuai dengan peraturan yan ada di pasar modal.
Umumnya corporate action memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepentingan
pemegang saham, karena corporate action yang dilakukan emiten akan berpengaruh terhadap
jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yang akan
dipegang pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan saham. Dengan demikian
maka pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat corporate action tersebut
sehingga pemegang saham kan mendapatkan keuntungan dengan melakukan keputusan atau
antisipasi yang tepat.
Bagi pemegang saham, jika suatu saham telah masuk kedalam sistem scripless, maka
secara otomatis (tanpa perlu registrasi) saham tersebut akan mendapatkan hak-hak atas
corporate action. Terutama saham-saham baru, saat dicatatkan sudah sepenuhnya tanpa
warkat (scripless).
6. Waktu Transaksi Jual Beli Saham di BEI
Transaksi jual beli / bisnis saham di Bursa dilakukan pada hari kerja yang di sebut
Hari Bursa yaitu :
a. Sesi 1 : Senin Kamis, jam 09:30-12:00
Jumat, jam 09:30-11:30
b. Sesi 2 : Senin Kamis, jam 13:30-16:00,
Jumat, jam 14:00-16:00
7. Proses Perusahaan Listing dan Go Public
Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya
dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari
luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau
dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam
bentuk saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan
dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik.
Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan
dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta
memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK.
Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran
saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk
menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar
Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan
berikut:
a. Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh
Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk.
b. Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai
dengan jumlah Efek yang tersedia.
c. Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di
Bursa.
Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan
yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum
saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin
emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu:
1. Penjamin Emisi (underwriter), merupakan pihak yang paling banyak
keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham.
Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai
dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan
atas penerbitan.
2. Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau
pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.
3. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan
menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;
4. Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal
opinion).
5. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-
perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan
Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan
saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-
agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu
diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal,
saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli
seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada
pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham
dicatatkan di Bursa Efek.

4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan
di Bursa Efek Indonesia.
Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan Utama dan
Papan Pengembangan dimana penempatan dari emiten dan calon emiten yang disetujui
pencatatannya di dasarkan pada pemenuhan persyaratan pencatatan awal pada masing-masing
papan pencatatan.
Papan Utama ditujukan untuk calon emiten atau emiten yang mempunyai ukuran (size)
besar dan mempunyai track record yang baik. Sementara Papan Pengembangan dimaksudkan
untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di Papan
Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum menghasilkan keuntungan, dan
merupakan sarana bagi perusahaan yang sedang dalam penyehatan sehingga diharapkan
pemulihan ekonomi nasional dapat terlaksana lebih cepat. Persyaratan Umum pencatatan di
BEI Calon emiten bisa mencatatkan sahamnya di Bursa, apabila telah memenuhi syarat
berikut:
1. Pernyataan Pendaftaran Emisi telah dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM-LK.
2. Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat mempengaruhi
kelangsungan perusahaan.
3. Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh Undang-Undang yang
berlaku di Indonesia.
4. Khusus calon emiten pabrikan, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan (hal tersebut
dibuktikan dengan sertifikat AMDAL) dan calon emiten industri kehutanan harus memiliki
sertifikat ecolabelling (ramah lingkungan).
5. Khusus calon emiten bidang pertambangan harus memiliki ijin pengelolaan yang masih
berlaku minimal 15 tahun; memiliki minimal 1 Kontrak Karya atau Kuasa Penambangan atau
Surat Ijin Penambangan Daerah; minimal salah satu Anggota Direksinya memiliki
kemampuan teknis dan pengalaman di bidang pertambangan; calon emiten sudah memiliki
cadangan terbukti (proven deposit) atau yang setara.
6. Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan ijin pengelolaan (seperti jalan tol,
penguasaan hutan) harus memiliki ijin tersebut minimal 15 tahun.
7. Calon emiten yang merupakan anak perusahaan dan/atau induk perusahaan dari emiten yang
sudah tercatat (listing) di BEI dimana calon emiten memberikan kontribusi pendapatan
kepada emiten yang listing tersebut lebih dari 50% dari pendapatan konsolidasi, tidak
diperkenankan tercatat di Bursa.
(Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial didasarkan pada laporan
keuangan Auditan terakhir sebelum mengajukan permohonan pencatatan)

D. Desleting

Delisting dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan otoritas bursa sehingga efek
emiten yang bersangkutan tidak lagi diperdagangkan di lantai bursa. Ada dua bentuk
delisting.
Pertama, delisting yang dilakukan secara paksa (forced delisting). Bentuk delisting ini
terjadi ketika perusahaan tersebut tidak lagi dapat memenuhi kriteria dan syarat pencatatan
yang telah ditetapkan oleh bursa efek.
Kedua, mekanisme delisting yang dilakukan secara sukarela (voluntary delisting),
dimana emiten mengajukan permohonan untuk keluar dari bursa menurut alasan-alasan
internal.
Akhir-akhir ini, pasar modal Indonesia kembali dihadapkan oleh permasalahan
maraknya aksi delisting secara sukarela. Berangkat dari permasalahan di atas, tulisan ini
berusaha menelaah beberapa pertanyaan fundamental seperti: apa latar belakang terjadinya
delisting di bursa efek selama ini. Bagaimana aspek hukum dalam pelaksanaan delisting
saham, Bagaimana mekanisme perlindungan hukum yang dilakukan oleh Bapepam bagi
investor publik dalam proses delisting saham dan apakah ketentuan dibidang pasar modal
yang ada telah memberikan perlindungan hukum bagi investor publik manakala terjadi
penghapusan delisting saham.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode
penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal (doctrinal research) yaitu suatu
penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis didalam buku (law as it is written in
the book), maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan (law it is
decided by the judge through judicial process). Penelitian hukum normatif berdasarkan data
sekunder dan menekankan pada langkah-langkah spekulatif-teoritis dan analisis normatif-
kualitatif.
Bapepam menetapkan kriteria penentuan harga saham untuk memberikan perlindungan
mengenai kewajaran harga saham Bagi Bapepam, hal utama yang diperhatikan dalam
melakukan voluntary delisting atau go private serta dalam melakukan forced delisting saham
adalah perlindungan terhadap pemegang saham publik, dimana pemegang saham publik
dianggap sebagai Pemegang Saham Independen kecuali yang bersangkutan mengatakan lain.
Sehingga diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Pemegang Saham Independen terlebih
dahulu dan melakukan pembelian saham melalui penawaran tender.
Perlindungan hukum yang diberikan oleh Bapepam selaku regulator sudah mencukupi
dalam hal perusahaan akan melakukan go private, tetapi masih belum cukup memadai ketika
perusahaan selesai melakukan go provate, meskipun belum sepenuhnya menyentuh kepada
pemegang saham publik yang tidak mau menjual sahamnya atau tidak menyetujui voluntary
delisting atau go private setelah perusahaan berubah menjadi tertutup.

















BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang
akan datang.
Pasar Modal adalah tempat transaksi jual beli instrument kredit jangka panjang. Di
Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia.Tidak semua perusahaan
dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin
menerbitkan efek harus memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum
menerbitkan suatu efek.
Para pelaku pasar modal ini ada 6 yaitu Emiten, Perantara Emisi, Badan Pelaksana
Pasar Modal, Bursa Efek, Perantara Perdagangan Efek, Investor, Dalam pasar modal, proses
perdagangan efek (saham dan obligasi) terjadi melalui tahapan pasar perdana (primary
market), kemudian pasar sekunder (secondary market).
Pada dasarnya, jika Anda ingin bertransaksi / berbisnis saham baik melakukan
pembelian maupun penjualan saham, maka Anda harus berhubungan dengan perusahaan efek
atau biasa disebut broker atau perusahaan pialang yang menjadi anggota bursa.
Perusahaan efek ini memiliki wakilnya di Bursa Efek yang biasa disebut pialang.
Pialang saham tersebutlah yang akan melakukan transaksi atas dasar order atau amanat yang
diberikan baik untuk jual maupun untuk beli. Pialang tersebut dapat juga memberikan anjuran
atau berbagai nasihat lainnya sehubungan dengan rencana investasi Anda. Atas jasanya itu
maka Anda wajib membayar biaya komisi kepada pialang.
Pada dasarnya tidak ada batasan dana dan jumlahnya untuk jual beli saham. Di Bursa
Efek Indonesia satu lot berarti 500 saham, itulah batas minimal pembelian saham. Lalu dana
yang dibutuhkan sesuai dengan harga saham perlembarnya.
Cara untuk menjadi nasabah di perusahaan efek dengan membuka rekening di bank
maka terlebih dahulu Anda harus membuka rekening disatu atau beberapa Perusahaan Efek.
Dengan pembukaan rekening tersebut maka secara resmi Anda telah tercatat sebagai nasabah
dan data identitas Anda tercatat dalam pembukuan Perusahaan Efek seperti Nama, Alamat,
Nomor Rekening Bank dan data-data lainnya.
B. Saran
Dengan adanya BEI ini diharapkan para masyarakat (Investor) dapat menanamkan
modalnya dan belajar untuk menginvestasikan uangnya di perusahaan efek yang ada di BEI.
Manfaat yang lain dengan adanya pasar modal ini mampu memberikan penghasilan tambahan
bagi masyarakat.















































DAFTAR PUSTAKA

Putra Bintan Indra. 22 . Perbedaan Pasar Modal dan Bursa Efek. Pada
www.indraputrabintan.blogspot.com . Diunduh pada tanggal 21 November 2012 pukul 10.30
am.
Team . 22 . Cara Berbisnis Jual Beli Saham di Bursa Efek . www.belajarinvestasi.net .
Diunduh pada tanggal 21 November 2012 pukul 10.33 am.
Team . 22 . Pinjam Meminjam Efek . pada www.economy.okezone.com . diunduh pada
tanggal 21 November 2012 pukul 10.35 am.

Anda mungkin juga menyukai