Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses
interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan
pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar
menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan
hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat
dikatakan sebagai sentral pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar,
gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu
dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi
lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan
membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan
pelajaran tersebut.
Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan
pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia
seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan ang !aha "sa,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan
rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta
terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa
kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu
mewujudkan manusia#manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri
serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. $epdikbud %&'''(.
)erhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor
diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar,
karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan
meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. *ntuk mengatasi
permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal,
&
peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara+model mengajar
yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan konsep#konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Tujuan pendidikan nasional seperti yang terdapat dalam *ndang#
undang ,omor - tahuan &'.' yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan ang !aha "sa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, sehat jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan mandiri
serta bertanggung jawab kemasyarakatan bangsa %$epartemen Pendidikan dan
Kebudayaan, &''./ 0(. Tujuan pendidikan nasional ini sangat luas dan bersifat
umum sehingga perlu dijabarkan dalam Tujuan Institusional yang disesuaikan
dengan jenis dan tingkatan sekolah yang kemudian dijabarkan lagi menjadi
tujuan kurikuler yang merupakan tujuan kurikulum sekolah yang diperinci
menurut bidang studi+mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran
%Purwanto, &'.. /-(. Tujuan instruksional dijabarkan menjadi Tujuan
Pembelajaran *mum dan kemudian dijabarkan lagi menjadi Tujuan
Pembelajaran Khusus %TPK(.
$alam mencapai Tujuan Pembelajaran Khusus pada mata pelajaran
IP1 di Sekolah $asar, khususnya di S$, Sumberbulus 20 masih banyak
mengalami kesulitan. 3al ini terlihat dari masih rendahnya nilai mata
pelajaran IP1 dibandingkan dengan nilai beberapa mata pelajaran lainnya,
mata pelajaran IP1 peringkat nilainya menempati urutan paling bawah dari
enam mata pelajaran yang diebtanaskan, bertitik tolak dari hal tersebut di atas
perlu pemikiran#pemikiran dan tindakan#tindakan yang harus dilalukan agar
siswa dalam mempelajari konsep#konsep IP1 tidak mengalami kesulitan,
sehingga tujuan pembelajaran khusus yang dibuat oleh guru mata pelajaran
IP1 dapat tercapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak.
4leh sebab itu penggunaan metode pembelajaran dirasa sangat penting untuk
membantu siswa dalam memahami konsep#konsep IP1.
!etode pembelajaran jenisnya beragam yang masing#masing
memiliki kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai
-
dengan topik atau pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul#betul
dipikirkan oleh guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.
Sedangkan penggunaan metode eksperimen diharapkan dapat
meningkatkan akti5itas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam
proses belajar mengajar itu akti5itasnya tidak hanya didominasi oleh guru,
dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual
yang pada gilirannya diharapkan konsep perubahan benda yang diajarkan oleh
guru dapat dipahami oleh siswa. )erdasarkan uraian dari latar belakang
tersebut di atas maka dalam penelitian in memilih judul 6Strategi )elajar
!engajar $engan !enerapkan !etode "ksperimen *ntuk !eningkatkan
Prestasi )elajar IP1 Pada Siswa Kelas 7 S$, Sumberbulus 20 8edokombo
9ember:.
B. Rumusan Masalah
)erdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu
masalah sebagai berikut/
&. )agaimanakah peningkatan prestasi belajar IP1 dengan diterapkannya
metode eksperimen;
-. )agaimanakah pengaruh metode demostrasi terhadap moti5asi belajar
siswa;
C. Tujuan Perbaikan
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk/
&. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya
metode eksperimen.
-. Ingin mengetahui pengaruh moti5asi belajar siswa setelah diterapkan
metode eksperimen.
0
D. Manaat Perbaikan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat/
&. )agi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep IP1 dengan metode
eksperimen.
-. )agi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan
bantuan metode demonstrasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapi
dengan baik.
0. )agi lembaga dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang
salah satu alternati5e cara pembelajaran IP1 pada siswa dengan
pemanfaatan metode pengajaran dalam mencapai tujuan intruksional.
<
BAB II
TIN!AUAN PU"TA#A
A. Deinisi Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu, berubah tingka laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman. %K))I, &''=/ &<(.
Sependapat dengan pernyataan tersebut Sutomo %&''0/ =.(
mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan
seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar
untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula.
Sedangkan belajar adalah suatu peoses yang menyebabkan perubahan tingkah
laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik,
tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya
pikir, sikap dan lain#lain. %Soetomo, &''0/ &-2(.
Pasal & *ndang#undang ,o. -2 tahun -222 tentang pendidikan
nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
9adi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan
siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada
situasi tertentu.
B. Hakikat IPA
IP1 didefiniksan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun
secara alam. Perkembangan IP1 tidak hanya ditandai dengan adanya fakta,
tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. !etode ilmiah dan
pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat IP1.
Secara rinci hakikat IP1 menurut )ridgman %dalam 8estari, -22-/ >(
adalah sebagai berikut/
&. Kualitas? pada dasarnya konsep#konsep IP1 selalu dapat dinyatakan dalam
bentuk angka#angka.
@
-. 4bser5asi dan "ksperimen? merupakan salah satu cara untuk dapat
memahami konsep#konsep IP1 secara tepat dan dapat diuji kebenarannya.
0. Aamalan %prediksi(? merupakan salah satu asumsi penting dalam IP1
bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan.
$engan asumsi tersebut lewat pengukuran yang teliti maka berbagai
peristiwa alam yang akan terjadi dapat diprediksikan secara tepat.
<. Progresif dan komunikatif? artinya IP1 itu selalu berkembang ke arah
yang lebih sempurn dan penemuan#penemuan yang ada merupakan
kelanjutan dari penemuan sebelumnya.
Proses? tahapan#tahapan yang dilalui dan itu dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah dalam rangkan menemukan suatu
kebernaran.
@. *ni5ersalitas? kebenaran yang ditemukan senantiasa berlaku secara umum.
$ari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat IP1, dimana
konsep#konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan menggunakan
metode ilmiah dan diawali dengan sikap ilmiah kemudian diperoleh hasil
%produk(.
C. Pr$ses Belajar Mengajar IPA
Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen
atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya
saling berhubungan %inter independent( dalam ikatan untuk mencapai tujuan
%*sman, -22/ @(.
)elajar diartikan sebagai proses perubahan tingka laku pada diri
indi5idu berkat adanya interaksi antara indi5idu dengan lingkungannya. 3al
ini sesuai dengan yang diutarakan )urton bahwa seseorang setelah mengalami
proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek
pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. !isalnya dari
tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. %dalam *sman,
-222/ @(.
=
!engajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan
tanggungjawab moral yang cukup berat. !engajar pada prinsipnya
membimbing siswa dalam kegiatan suatu usaha mengorganisasi lingkungan
dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang
menimbulkan proses belajar.
Proses belajar mengajar merupakan suatu inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegangn peran utama. Proses
belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan
timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar %*sman, -222/ <(.
Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Pendidikan 1gama Islam,
proses belajar mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan
kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai e5aluasi
program tindak lanjut %dalam Suryabrata, &''>/ &.(.
$ari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar
mengajar IP1 meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan,
pelaksanaan kegiatan sampai e5aluasi dan program tindak lanjut yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu
pengajaran IP1.
D. Prestasi Belajar IPA
)elajar dapat membawa suatu perubahan pada indi5idu yang belajar.
Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik
menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang
dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah.
!enurut Poerwodarminto %&''&/ >=.(, prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai %dilakukan, dekerjakan(, dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil
pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian
kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran.
>
)erdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang
dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya
setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut
dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian
diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti
pelajaran yang diberikan oleh guru. $i samping itu guru dapat mengetahui
sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapt diartikan bahwa prestasi
belajar IP1 adalah nilai yang dipreoleh siswa setelah melibatkan secara
langsung+aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif
%pengetahuan(, afektif %sikap( dan psikomotor %keterampilan( dalam proses
belajar mengajar IP1.
E. Met$%e Eks&erimen
Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengertahuan, maka segala
sesuatu memerlukan eksperimentasi. )egitu juga dalam cara mengajar guru di
kelas digunakan teknik eksperimen. ang dimaksud adalah salah satu cara
mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan die5aulasi oleh guru.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mamapu mencari
dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan#persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. 9uga siswa dapat terlatih
dalam cra berpikir yang ilmiah %scientific thinking(. $engan eksperimaen
siswa menemukan bukti keberanaran dari teori sesuatu yang sedang
dipelajarinya.
1gar penggunaan teknik eksperimen itu efisien dan efektif, perlu
pelaksana memperhatikan hal#hal sebagai berikut/
&. $alam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka
jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.
.
-. 1gar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang
meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi
alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.
0. Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsetrasi dalam
mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama,
sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang
dipelajari itu.
<. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu
diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memeproleh
pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan
sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen
itu.
@. Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan,
seperti masalah yang mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial
dan keyakina manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu
alat, sehingga masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya
belum ada.
)ila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan
prosedur sebagai berikut/
&. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus
mehami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.
-. Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang/
# 1lat#alat serta bahan#bahan yang akan digunakan dalma percobaan.
# 1gar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui 5ariable#
5ariabel yang harus dikontrol dengan ketat.
# *rutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.
# Seluruh proses atau hal#hal yang penting saja yang akan dicatat.
# Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian,
perhitungan, grafik dan sebagainya.
'
0. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa.
)ila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan
jalannya eksperimen.
<. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian
siswa, mendiskusikan ke kelas, dan menga5aluasi dengan tes atau sekedar
Tanya jawab.
Teknik eksperimen kerap kali digunkan karena memiliki keunggulan ialah/
&. $engan eksperimen siswa berlatih menggunanakan metode ilmiah dalam
menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percayha apdda
sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah percaya pula
kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.
-. !ereka lebih aktif berpikir dan berbuat, hal mana itu sangat dikehendaki
oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, di mana siswa lebih banyak
aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.
0. Siswa dalam melaksanakan proses sendiri kebenaran sesuatu teori, sehigga
akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa#peristiwa yang
tidak masuk akal.
'. M$ti(asi Belajar
&. Pengertian !oti5asi
!otif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu, atau keadaan seserang atau organisme yang
menyebabkan kesiapan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah
laku atau perbuatan. Sedangkan moti5asi adalah suatu proses untuk
menggiatkan motif#motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan
dalam diri indi5idu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat
sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu %*sman, -222/ -.(.
Sedangkan menurut $jamarah %-22-/ &&<( moti5asi adalah suatu
pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk
akti5itas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. $alam proses belajar,
&2
moti5asi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai
moti5asi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan akti5itas belajar.
3al ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh ,ur %-22&/ 0( bahwa siswa
yang termoti5asi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif
yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan
meyerap dan mengendapkan mateti itu dengan lebih baik.
9adi moti5asi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
0. !acam#macam !oti5asi
!enurut jenisnya moti5asi dibedakan menjadi dua, yaitu/
a. !oti5asi Intrinsik
9enis moti5asi ini timbul sebagai akibat dari dalam indi5idu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan
sesuatu atau belajar %*sman, -222/ -'(.
Sedangkan menurut $jamarah %-22-/ &&@(, moti5asi instrinsik
adalah motif#motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri indi5idu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
!enurut Binata %dalam "rriniati, &''</ &2@( ada beberapa
strategi dalam mengajar untuk membangun moti5asi intrinsik. Strategi
tersebut adalah sebagai berikut/
&( !engaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa.
-( !emberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran
sebatas yang pokok.
0( !emberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan
tugas dan memanfaatkan sumber belajar di sekolah.
<( Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaannya.
@( !eminta siswa untuk menjelaskan hasil pekerjaannya.
$ari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa moti5asi instrinsik
adalah moti5asi yang timbul dari dalam indi5idu yang berfungsinya tidak
&&
perlu dirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki moti5asi intrinsik
dalam dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang
tidak memerlukan moti5asi dari luar dirinya.
b. !oti5asi "kstrinsik
9enis moti5asi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
indi5idu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang
lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan
sesuatu atau belajar. !isalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh
oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama dikelasnya %*sman,
-222/ -'(.
Sedangkan menurut $jamarah %-22-/ &&>(, moti5asi ekstrinsik
adalah kebalikan dari moti5asi intrinsik. !oti5asi ekstrinsik adalah motif#
motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
)eberapa cara membangkitkan moti5asi ekstrinsik dalam
menumbuhkan moti5asi instrinsik antata lain/
&( Kompetisi %persaingan(/ guru berusaha menciptakan persaingan
diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha
memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan
mengatasi prestasi orang lain.
-( Pace Making %membuat tujuan sementara atu dekat(/ Pada awal
kegiatan belajar mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu
menyampaikan kepada siswa TIK yang akan dicapai sehingga dengan
demikian siswa berusaha untuk mencapai TIK tersebut.
0( Tujaun yang jelas/ !otif mendorong indi5idu untuk mencapai tujuan.
!akin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi indi5idu yang
bersangkutan dan makin besar pula moti5asi dalam melakuakan
sesuatu perbuatan.
<( Kesempurnaan untuk sukses/ Kesuksesan dapat menimbulkan rasa
puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan
kegagalan akan membawa efek yang sebaliknya. $engan demikian,
guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk
&-
meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan bimbingan
guru.
@( !inat yang besar/ !otif akan timbul jika indi5idu memiliki minat
yang besar.
=( !engadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua siswa mau
belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. 3al ini terbukti
dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada
ulangan. 1kan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan
ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan menghafal agar ia
mendapat nilai yang baik. 9adi, angka atau nilai itu merupakan
moti5asi yang kuat bagi siswa.
$ari uraian di atas diketahui bahwa moti5si ekstrinsik adalah
moti5asi yang timbul dari luar indi5idu yang berfungsinya karena adanya
perangsang dari laur, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai
yang tinggi, dan lain sebagainya.
). )a*a Belajar
Kalangan pendidik telah menyadari bahwa peserta didik memiliki
bermacam cara belajar. Sebagian siswa bisa belajar dengan sangat baik hanya
dengan melihat orang lain melakukannya. )iasanya, mereka ini menyukai
penyajian informasi yang runtut. !ereka lebih suka menuliskan apa yang
dikatakan guru. Selama pelajaran, mereka biasanya diam dan jarang terganggu
oleh kebisingan. Perserta didik 5isual ini berbeda dengan peserta didik
auditori, yang biasanya tidak sungkan#sungkan untuk memperhatikan apa
yang dikerjakan oleh guru, dan membuat catatan. !ereka menggurulkan
kemampuan untuk mendengar dan mengingat. Selama pelajaran, mereka
mungkin banyak bicara dan mudah teralihkan perhatiannya oleh suara atau
kebisingan. Peserta didik kinestetik belajar terutama dengan terlibat langsung
dalam kegiatan. !ereka cenderung impulsi5e, semau gue, dan kurang
sabaran. Selama pelajaran, mereka mungkin saja gelisah bila tidak bisa leluasa
&0
bergerak dan mengerjakan sesuatu. Cara mereka belajar boleh jadi tampak
sembarangan dan tida karuan.
Tentu saja, hanya ada sedikit siswa yang mutlak memiliki satu jenis
cara belajar. Grinder %&''&( menyatakan bahwa dari setiap 02 siswa, --
diantaranya rata#rata dapat belajar dengan efektif selama gurunya
mengahadirkan kegaitan belajar yang berkombinasi antara 5isual, auditori dan
kinestik. ,amun, . siswa siswanya sedemikan menyukai salah satu bentuk
pengajaran dibanding dua lainnya. Sehingga mereka mesti berupaya keras
untuk memahami pelajaran bila tidak ada kecermatan dalam menyajikan
pelajaran sesuai dengan ara yang mereka sukai. Guna memenuhi kebutuhan
ini, pengajaran harus bersifat mulitsensori dan penuh dengan 5ariasi.
&<
BAB III
PELA#"ANAAN PERBAI#AN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan %action research(, karena
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan
bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang
diinginkan dapat dicapai.
!enurut 4ja dan Sumarjan %dalam Titik Sugiarti, &''>/ .(
mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, %a( guru
sebagai penelitia? %b( penelitian tindakan kolaboratif? %c( simultan terintegratif? %d(
administrasi social eksperimental.
$alam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti,
penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian
tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru
secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
$alam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun,
kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan
seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. $engan cara ini diharapkan
didapatkan data yang seobjektif mungkin demi ke5alidan data yang diperlukan.
A. Tem&at+ ,aktu %an "ub*ek Penelitian
&. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di
kelas 7 S$, Sumberbulus 20 Tahun Pelajaran -22.+-22'
-. Baktu Penelitian
Baktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 1pril
D !ei semester genap tahun pelajaran -22.+-22'
&@
0. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa#siswi Kelas7 S$, Sumberbulus
20 Tahun Pelajaran -22.+-22' pada pokok bahasan Perubahan Cahaya
dan Sifatnya.
B. Ran-angan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas %PTK(.
!enurut Tim Pelatih Proyek PGS!, PTK adalah suatu bentuk kajian yang
bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan#tindakan yang dilakukan itu,
serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan
%dalam !ukhlis, -222/ 0(.
Sedangkah menurut !ukhlis %-222/ @( PTK adalah suatu bentuk
kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
1dapun tujuan utama dari PTK adalah untuk
memperbaiki+meningkatkan pratek pembelajaran secara berkesinambungan,
sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di
kalangan guru %!ukhlis, -222/ @(.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart %dalam Sugiarti, &''>/ =(, yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu
ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning %rencana(, action
%tindakan(, observation %pengamatan(, dan reflection %refleksi(. 8angkah pada
siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah dire5isi, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus & dilakukan tindakan
pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap#
tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.
&=
Gambar 0.& 1lur PTK
Penjelasan alur di atas adalah/
&. Aancangan+rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
-. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati
hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model
eksperimen .
0. Aefleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
yang diisi oleh pengamat.
<. Aancangan+rencana yang dire5isi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang dire5isi untuk dilaksanakan pada siklus
berikutnya.
&>
Aefleksi
Tindakan+
4bser5asi
Aefleksi
Tindakan+
4bser5asi
Aefleksi
Tindakan+
4bser5asi
Aencana
awal+rancangan
Aencana
awal+rancangan
Aencana yang
dire5isi
Aencana yang
dire5isi
Aencana yang
dire5isi
Aencana yang
dire5isi
Putar
an &
Putar
an -
Putar
an 0
4bser5asi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran &, - dan 0,
dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama %alur kegiatan yang
sama( dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
formatif di akhir masing putaran. $ibuat dalam tiga putaran dimaksudkan
untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari/
&. Silabus
aitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
-. Aencana Pelajaran %AP(
aitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. !asing#
masing AP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar,
tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
0. 8embar Kegiatan Siswa
8embar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu
proses pengumpulan data hasil eksperimen.
<. Tes formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep IP1
pada pokok bahasan cahaya dan sifatnya. Tes formatif ini diberikan setiap
akhir putaran. )entuk soal yang diberikan adalah pilihan guru %objektif(.
Sebelumnya soal#soal ini berjumlah <= soal yang telah diujicoba,
kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji
5aliditas dan reliabilitas pada tiap soal. 1nalisis ini digunakan untuk
memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan untuk mengambil
data. 8angkah#langkah analisi butir soal adalah sebagai berikut/
&.
a. 7aliditas Tes
7aliditas butir soal atau 5aliditas item digunakan untuk
mengetahui tingkat ke5alidan masing#masing butir soal. Sehingga
dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat
ke5alidan ini dapat dihitung dengan korelasi Product !oment/
( )( )
( ) { } ( ) { }


=
-
-
-
-
Y Y N X X N
Y X XY N
r
xy
%Suharsimi 1rikunto,
-22&/ >-(
$engan/ r
Ey
/ Koefisien korelasi product moment
, / 9umlah peserta tes
F / 9umlah skor total
FG / 9umlah skor butir soal
FG
-
/ 9umlah kuadrat skor butir soal
FG / 9umlah hasil kali skor butir soal
b. Aeliabilitas
Aeliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus
belah dua sebagai berikut/
( & %
-
- + -& + &
- + -& + &
&&
r
r
r
+
=
%Suharsimi 1rikunto, -222&/ '0(
$engan/ r
&&
/ Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
r
&+-&+-
/ Korelasi antara skor#skor setiap belahan tes
Kriteria reliabilitas tes jika harga r
&&
dari perhitungan lebih
besar dari harga r pada tabel product moment maka tes tersebut
reliabel.
c. Taraf Kesukaran
)ilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
adalah indeks kesukaran. Aumus yang digunakan untuk menentukan
taraf kesukaran adalah/
Js
B
P =
%Suharsimi 1rikunto, -22&/ -2.(
$engan/ P / Indeks kesukaran
&'
) / )anyak siswa yang menjawab soal dengan benar
9s / 9umlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai
berikut/
# Soal dengan P H 2,222 sampai 2,022 adalah sukar
# Soal dengan P H 2,02& sampai 2,>22 adalah sedang
# Soal dengan P H 2,>2& sampai &,222 adalah mudah
d. $aya Pembeda
$aya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah. 1ngka yang menunjukkan besarnya daya
pembeda desebut indeks diskriminasi. Aumus yang digunakan untuk
menghitung indeks diskriminasi adalah sebagai berikut/
B A
B
B
A
A
P P
J
B
J
B
D = =
%Suharsimi 1rikunto, -22&/ -&&(
$imana/
$ / Indeks diskriminasi
)
1
/ )anyak peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
)
)
/ )anyak peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
9
1
/ 9umlah peserta kelompok atas
9
)
/ 9umlah peserta kelompok bawah

= =
A
A
A
J
B
P
Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.

= =
B
B
B
J
B
P
Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda
butir soal sebagai berikut/
# Soal dengan $ H 2,222 sampai 2,-22 adalah jelek
# Soal dengan $ H 2,-2& sampai 2,<22 adalah cukup
# Soal dengan $ H 2,<2& sampai 2,>22 adalah baik
# Soal dengan $ H 2,>2& sampai &,222 adalah sangat baik
-2
D. Met$%e Pengum&ulan Data
$ata#data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui
obser5asi pengolahan belajar dengan metode eksperimen, obser5asi akti5itas
siswa dan guru, dan tes formatif.
E. Teknik Analisis Data
*ntuk mengetahui keefekti5an suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh
dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga
untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta
akti5itas siswa selama proses pembelajaran.
*ntuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan
siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan
cara memberikan e5aluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
1nalisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu/
&. *ntuk menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut
sehingga diperoleh rata#rata tes formatif dapat dirumuskan/

=
N
X
X
$engan / X H ,ilai rata#rata
F G H 9umlah semua nilai siswa
F , H 9umlah siswa
-. *ntuk ketuntasan belajar
1da dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. )erdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar
kurikulum &''< %$epdikbud, &''<(, yaitu seorang siswa telah tuntas
belajar bila telah mencapai skor =@I atau nilai =@, dan kelas disebut tuntas
-&
belajar bila di kelas tersebut terdapat .@I yang telah mencapai daya serap
lebih dari atau sama dengan =@I. *ntuk menghitung persentase
ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut/
I &22
. . .
x
Siswa
belaar t!ntas yang Siswa
P

=
--
BAB I.
HA"IL PENELITIAN DAN PEMBAHA"AN
$ata penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data
obser5asi berupa pengamatan pengelolaan belajar dengan metode eksperimen dan
pengamatan akti5itas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes
formatif siswa pada setiap siklus.
$ata hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang
betul#betul mewakili apa yang diinginkan. $ata ini selanjutnya dianalisis tingkat
5aliditas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
$ata tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa
setelah diterapkan belajar dengan metode eksperimen.
A. Analisis Item Butir "$al
Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrumen penelitian
berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji dan
dianalisis. *ji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran penelitian. 1nalisis
tes yang dilakukan meliputi/
&. 7aliditas
7aliditas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes
sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. $ari
perhitungan <= soal diperoleh &= soal tidak 5alid dan 02 soal 5alid. 3asil
dari 5alidits soal#soal dirangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel <.&. Soal 7alid dan Tidak 7alid Tes Jormatif Siswa
Soal 7alid Soal Tidak 7alid
-, 0, <, >, ', &2, &&, &-, &0, &<, &>, &', -&, -0, -@, -=,
->, -., -', 02, 0&, 0=, 0>, 0., 0', <&, <-, <0, <<, <@
&, @, =, ., &@, &=, &., -2, --,
-<, 0-, 00, 0<, 0@, <2, <=
-. Aeliabilitas
-0
Soal#soal yang telah memenuhi syarat 5aliditas diuji
reliabilitasnya. $ari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas r
&&
sebesar 2, @'=. 3arga ini lebih besar dari harga r product moment. *ntuk
jumlah siswa %, H -0( dengan r %'@I( H 2,<&0. $engan demikian soal#
soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat reliabilitas.
0. Taraf Kesukaran %P(
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran
soal. 3asil analisis menunjukkan dari <= soal yang diuji terdapat/
# -& soal mudah
# &@ soal sedang
# &2 soal sukar
<. $aya Pembeda
1nalisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan
soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah.
$ari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkriteria
jelek sebanyak &= soal, berkriteria cukup -- soal, berkriteria baik . soal.
$engan demikian soal#soal tes yang digunakan telah memenuhi syara#
syarat 5aliditas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
B. Analisis Data Penelitian Persiklus
&. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran &, 8KS &, soal tes formatif & dan
alat#alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada tanggal - 1pril -22' di Kelas 7 dengan jumlah
siswa -0 siswa. $alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. 1dapun
-<
proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah
dipersiapkan. Pengamatan %obser5asi( dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksaaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. 1dapun data hasil
penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut/
Tabel <.-. $istribusi ,ilai Tes Pada Siklus I
NO NAMA SISWA
SKOR
KETERANGAN
T TT
1 Andrik Afriandi 60 TT
2 Abdul Rasid 30 TT
3 Hamidi 80 T
4 Hamari 60 TT
5 unaidi 40 TT
6 !u"mainna#s$li#in 80 T
% &i"ria# %0 T
8 Erfan Ef'ndi 80 T
( !'r) Nin*si# 80 T
10 !$#+ Erfan %0 T
11 !u#akki R$mad#an 60 TT
12 R$#iki !a#"ub 80 T
13 Si"i K#$lifa# 50 TT
14 S#$fia"ul Nin*si# 100 T
15 Sunin*si# %0 T
16 ,ian -'s"ari %0 T
1% .anib Habibi 80 T
18 /ulia"in %0 T
1( 0u))ina"ul anna# 80 T
20 1da !u2ri3a"i 60 TT
21 Rudian"$ 80 T
22 &i"ria"ul anna# %0 T
23 Abdulla# 50 TT
Keterangan/ T / Tuntas
TT / Tidak Tuntas
9umlah siswa yang tuntas / &@
9umlah siswa yang belum tuntas / .
Klasikal / )elum tuntas

Tabel <.0. Aekapitulasi 3asil Tes Pada Siklus I
,o *raian 3asil Siklus I
-@
&
-
0
,ilai rata#rata tes formatif
9umlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
=.,-=
&@
=@,--
$ari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
metode eksperimen diperoleh nilai rata#rata prestasi belajar siswa
adalah >2,-' dan ketuntasan belajar mencapai >2,@'I atau ada -<
siswa dari -0 siswa sudah tuntas belajar. 3asil tersebut menunjukkan
bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar,
karena siswa yang memperoleh nilai K =@ hanya sebesar >2,@'I lebih
kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar .@I.
3al ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum
mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan
menerapkan metode eksperimen.
-. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap inipeneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran -, 8KS, -, soal tes formatif II dan
alat#alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II
dilaksanakan pada tanggal ' 4ktober -220 di Kelas 7 dengan jumlah
siswa -0 siswa. $alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. 1dapun
proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan
memperhatikan re5isi pada siklus I, sehingga kesalahan atau
kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.
Pengamatan %obser5asi( dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang
-=
digunakan adalah tes formatif II. 1dapun data hasil penelitian pada
siklus II adalah sebagai berikut.
Table <.<. $istribusi ,ilai Tes Pada Siklus II
NO NAMA SISWA
SKOR
KETERANGAN
T TT
1 Andrik Afriandi 80 T
2 Abdul Rasid 60 TT
3 Hamidi 60 TT
4 Hamari %0 T
5 unaidi %0 T
6 !u"mainna#s$li#in (0 T
% &i"ria# %0 T
8 Erfan Ef'ndi 80 T
( !'r) Nin*si# 80 T
10 !$#+ Erfan %0 T
11 !u#akki R$mad#an 60 TT
12 R$#iki !a#"ub 80 T
13 Si"i K#$lifa# %0 T
14 S#$fia"ul Nin*si# (0 T
15 Sunin*si# 80 T
16 ,ian -'s"ari (0 T
1% .anib Habibi (0 T
18 /ulia"in 80 T
1( 0u))ina"ul anna# 80 T
20 1da !u2ri3a"i 60 TT
21 Rudian"$ 80 T
22 &i"ria"ul anna# %0 T
23 Abdulla# 60 TT
Keterangan/ T / Tuntas
TT / Tidak Tuntas
9umlah siswa yang tuntas / &.
9umlah siswa yang belum tuntas / @
Klasikal / )elum tuntas
Tabel <.@. Aekapitulasi 3asil Tes Pada Siklus II
,o *raian 3asil Siklus II
->
&
-
0
,ilai rata#rata tes formatif
9umlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
><,>.
&.
>.,-=
$ari tabel di atas diperoleh nilai rata#rata prestasi belajar siswa
adalah ><,>. dan ketuntasan belajar mencapai >.,-=I atau ada &.
siswa dari -0 siswa sudah tuntas belajar. 3asil ini menunjukkan
bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah
mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. 1danya
peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru
menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan
tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termoti5asi untuk
belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang
dimaksudkan dan dinginkan guru dengan menerapkan metode
eksperimen.
0. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran 0, 8KS 0, soal tes formatif 0 dan
alat#alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III
dilaksanakan pada tanggal &= 4ktober -220 di KelasLLL dengan
jumlah siswa -0 siswa. $alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
1dapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran
dengan memperhatikan re5isi pada siklus II, sehingga kesalahan atau
kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III.
Pengamatan %obser5asi( dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang
-.
digunakan adalah tes formatif III. 1dapun data hasil penelitian pada
siklus III adalah sebagai berikut.
Table <.=. $istribusi ,ilai Tes Pada Siklus III
NO NAMA SISWA
SKOR
KETERANGAN
T TT
1 Andrik Afriandi 80 T
2 Abdul Rasid 60 TT
3 Hamidi 60 TT
4 Hamari (0 T
5 unaidi (0 T
6 !u"mainna#s$li#in (0 T
% &i"ria# (0 T
8 Erfan Ef'ndi 80 T
( !'r) Nin*si# (0 T
10 !$#+ Erfan 80 T
11 !u#akki R$mad#an 80 T
12 R$#iki !a#"ub 80 T
13 Si"i K#$lifa# %0 T
14 S#$fia"ul Nin*si# 100 T
15 Sunin*si# 80 T
16 ,ian -'s"ari (0 T
1% .anib Habibi (0 T
18 /ulia"in 80 T
1( 0u))ina"ul anna# (0 T
20 1da !u2ri3a"i 80 T
21 Rudian"$ 100 T
22 &i"ria"ul anna# 80 T
23 Abdulla# 60 TT
Keterangan/ T / Tuntas
TT / Tidak Tuntas
9umlah siswa yang tuntas / -2
9umlah siswa yang belum tuntas / 0
Klasikal / Tuntas
Tabel <.>. Aekapitulasi 3asil Tes Pada Siklus III
,o *raian 3asil Siklus III
&
-
0
,ilai rata#rata tes formatif
9umlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
.-,=2
-2
.=,'@
)erdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata#rata tes formatif
sebesar .-,=2 dan dari -0 siswa yang telah tuntas sebanyak -2 siswa
-'
dan 0 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. !aka secara klasikal
ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar .=,'@I %termasuk
kategori tuntas(. 3asil pada siklus III ini mengalami peningkatan
lebih baik dari siklus II. 1danya peningkatan hasil belajar pada siklus
III ini dipengaeruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam
menerapkan belajar dengan metode eksperimen sehingga siswa
menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa
lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.
c. Aefleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan
baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
dengan Penerapan metode eksperimen. $ari data#data yang telah
diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut/
&( Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. !eskipun ada beberapa aspek yang
belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing#
masing aspek cukup besar.
-( )erdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif
selama proses belajar berlangsung.
0( Kekurangan pada siklus#siklus sebelumnya sudah mengalami
perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
<( 3asil belajar siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan.
d. Ae5isi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah menerapkan belajar dengan metode
eksperimen dengan baik dan dilihat dari akti5itas siswa serta hasil
belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan
dengan baik. !aka tidak diperlukan re5isi terlalu banyak, tetapi yang
perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan
dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada
pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode
02
eksperimen dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
C. Pembahasan
&. Ketuntasan 3asil belajar Siswa
!elalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode
eksperimen memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa. 3al ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan guru %ketuntasan belajar meningkat dari
sklus I, II, dan III( yaitu masing#masing =@,--I, >.,-=I, dan .=,'@I.
Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
-. Kemampuan Guru dalam !engelola Pembelajaran
)erdasarkan analisis data, diperoleh akti5itas siswa dalam proses
pembelajaran dalam setiap siklus mengalami peningkatan. 3al ini
berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan
dengan meningkatnya nilai rata#rata siswa pada setiap siklus yang terus
mengalami peningkatan.
0. 1kti5itas Guru dan Siswa $alam Pembelajaran
)erdasarkan analisis data, diperoleh akti5itas siswa dalam proses
pembelajaran IP1 pada pokok bahasan perubahan cahaya dan sifatnya
dengan metode eksperimen yang paling dominan adalah mendengarkan+
memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa+antara siswa
dengan guru. 9adi dapat dikatakan bahwa akti5itas isiwa dapat
dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk akti5itas guru selama pembelajaran telah
melaksanakan langkah#langkah belajar dengan metode eksperimen dengan
baik. 3al ini terlihat dari akti5itas guru yang muncul di antaranya akti5itas
membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan
8KS+menemukan konsep, menjelaskan, memberi umpan
balik+e5aluasi+tanya jawab dimana prosentase untuk akti5itas di atas cukup
besar.
0&
BAB .
PENUTUP
0-
A. #esim&ulan
$ari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga
siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah
dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut/
&. Pembelajaran dengan metode eksperimen memiliki dampak positif dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I %=@,--I(,
siklus II %>.,-=I(, siklus III %.=,'@I(.
-. Penerapan metode eksperimen mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat
meningkatkan moti5asi belajar siswa yang ditunjukan dengan rata#rata
jawaban siswa hasil wawancara yang menyatakan bahwa siswa tertarik
dan berminat dengn metode eksperimen sehingga mereka menjadi
termoti5asi untuk belajar.
B. "aran
$ari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar
proses belajar mengajar IP1 lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang
optimal bagi siswa, makan disampaikan saran sebagai berikut/
&. *ntuk melaksanakan belajar dengan metode eksperimen memerlukan
persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mempu menentukan
atau memilih topik yang benar#benar bisa diterapkan dengan metode
eksperimen dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang
optimal.
-. $alam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih
sering melatih siswa dengan berbagai metode, walau dalam taraf yang
sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru,
memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau
mampu memecahkan masalah#masalah yang dihadapinya.
DA'TAR PU"TA#A
00
1li, !uhammad. &''=. "!r! Dala# Proses Belaar Mengaar. )andung/ Sinar
)aru 1lgesindon.
1rikunto, Suharsimi. &''0. Manae#en Mengaar Secara Man!siawi. 9akarta/
Aineksa Cipta.
1rikunto, Suharsimi. &''.. Prose$!r Penelitian S!at! Pen$ekatan Praktek.
9akarta/ Aineksa Cipta
Combs. 1rthur. B. &'.<. %he Profesional &$!cation of %eachers. 1llin and
)acon, Inc. )oston.
$ahar, A.B. &'.'. %eori'teori Belaar( 9akarta/ "rlangga.
$epartemen Pendidikan dan Kebudayaan, &''<. Pet!n!k Pelaksanaan Proses
Belaar Mengaar, 9akarta. )alai Pustaka.
$jamarah, Syaiful )ahri. -222. Strategi Belaar Mengaar( 9akarta/ Aineksa
Cipta.
3adi, Sutrisno. &'.&. Meto$ogi )esearch( ayasan Penerbitan Jakultas Psikologi
*ni5ersitas Gajah !ada. oyakarta.
3adi, Sutrisno. &'.-. Meto$ologi )esearch* Jili$ +. ogyakarta/ P. Jak.
Psikologi *G!.
3amalik, 4emar. &''<. Meto$e Pen$i$ikan. )andung/ Citra 1ditya )akti.
3asibuan. 9.9. dan !oerdjiono. &''.. Proses Belaar Mengaar. )andung/
Aemaja Aosdakarya.
0<
3udoyo, 3. &''2. Strategi Belaar Mengaar Mate#atika. !alang/ IKIP !alang.
Kemmis, S. dan !c. Taggart, A. &'... %he Action )esearch Planner. 7ictoria
$earcin *ni5ersity Press.
!argono. &''>. Meto$ologi Penelitian Pen$i$ikan. 9akarta. Aineksa Cipta.
!ursell, 9ames % # (. S!ccesf!ll %eaching %terjemahan(. )andung/ 9emmars.
,galim, Purwanto !. &''2. Psikologi Pen$i$ikan. )andung/ PT. Aemaja
Aosdakarya.
,galim, Purwanto !. &''2. Psikologi Pen$i$ikan. )andung/ PT. Aemaja
Aosdakarya.
Purwanto, ,. &'... Prinsip'prinsip $an %eknis &val!asi Pengaaran. )andung.
Aemaja Aosda Karya.
Austiyah, ,.K. &''&. Strategi Belaar Mengaar. 9akarta/ )ina 1ksara.
Saliwangi, ). &'... Pengantar Strategi Belaar Mengaar Bahasa ,n$onesia.
!alang/ IKIP !alang.
Sardiman, 1.!. &''=. ,nteraksi $an Motivasi Belaar Mengaar. 9akarta/ )ina
1ksara.
Soekamto, Toeti. &''>. %eori Belaar $an Mo$el Pe#belaaran. 9akarta/ P1*#
PP1I, *ni5ersitas Terbuka.
Syah, !uhibbin. &''@. Psikologi Pen$i$ikan, Suatu Pendekatan )aru. )andung/
Aemaja Aosdakarya.
0@
*sman, !oh. *Mer. -22&. Mena$i "!r! Profesional. )andung/ Aemaja
Aosdakarya.
Betherington. 3.C. and B.3. Balt. )urton. &'.=. %eknik'teknik Belaar $an
Mengaar. %terjemahan( )andung/ 9emmars.
-a#piran +
A",C1,1 P"81KS1,11, P"!)"8191A1,
0=
SIK8*S &
!ata Pelajaran / IP1
Kelas+ Semester / 7+ -
1lokasi Baktu / - E 0@ menit
3ari, Tanggal / Kamis, ' 1pril -22'
Kompetensi $asar
=.& !endeskripsikan sifat#sifat cahaya
Indikator
=.&.& mendeskripsikan sifat#sifat cahaya
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat menyebutkan sifat#
sifat cahaya dengan benar
!ateri 1jar
Cahaya dan Sifatnya
!etode
"ksperimen
Kegiatan Pembelajaran
o Kegiatan 1wal
Salam
1bsensi
1persepsi
o Kegiatan Inti
Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok
Siswa mempraktekkan sifat#sifat cahaya
Siswa mendiskusikan hasil praktikum dengan teman sekelompok
Siswa menyimpulkan sifat#sifat cahaya
o Kegiatan 1khir
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan
0>
"5aluasi
Salam
1lat, )ahan dan Sumber )elajar
o Kurikulum IP1, KTSP
o )uku IP1, Pusat Perbukuan $epdiknas
o Karton, 8ilin, Korek
o )askom, 1ir, Kelereng, Gelas, Pensil
Penilaian
o )entuk Penilaian
Tes tulis
Performance tes
o Instrumen Penilaian
Soal
&. Sebutkan sifat cahaya yang terjadi pada percobaan tadi;
-. !engapa kelereng yang dimasukkan ke dalam air posisinya seakan#
akan berubah;
0. Kita dapat melihat bayangan kita dicermin, mengapa;
<. Terjadinya pelangi merupakan penerapan sifat cahaya, yaituLLL.
@. !engapa dasar sungai yang airnya keroh tidak bias kita lihat;
.!nci Jawaban
&. cahaya merambat lurus, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat
dibiaskan
-. karena terjadi pembiasan cahaya
0. karena cahaya yang datang dipantulkan ke mata kita
<. penguraian cahaya
@. karena cahaya tidak dapat menembus benda keruh
Pe$o#an Penskoran
0.
,ilai !aksimal H &22
#al NilaiMaksi
Nilai
8edokombo, - 1pril -22'
Guru Kelas
AHMADI/ANT0
NIM. 123442567
-a#piran /
0'
RENCANA PELA#"ANAAN PEMBELA!ARAN
SIKLUS 2
!ata Pelajaran / IP1
Kelas+ Semester / 7+ -
1lokasi Baktu / - E 0@ menit
3ari, Tanggal / Kamis, - 1pril -22'
Kompetensi $asar
=.& !endeskripsikan sifat#sifat cahaya
Indikator
=.&.& mendeskripsikan sifat#sifat cahaya
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat menyebutkan sifat#
sifat cahaya dengan benar
!ateri 1jar
Cahaya dan Sifatnya
!etode
"ksperimen
Kegiatan Pembelajaran
o Kegiatan 1wal
Salam
1bsensi
1persepsi
o Kegiatan Inti
Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok
Siswa dalam kelompok memilih judul praktek yang disediakan guru
Siswa mempraktekkan sifat#sifat cahaya
Siswa mendiskusikan hasil praktikum dengan teman sekelompok
Siswa menyimpulkan sifat#sifat cahaya
<2
o Kegiatan 1khir
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan
"5aluasi
Salam
1lat, )ahan dan Sumber )elajar
o Kurikulum IP1, KTSP
o )uku IP1, Pusat Perbukuan $epdiknas
o Karton, 8ilin, Korek
o )askom, 1ir, Kelereng, Gelas, Pensil
Penilaian
o )entuk Penilaian
Tes tulis
Performance tes
o Instrumen Penilaian
8embar pengamatan performance
NO
NA!A
S1S.A
As4'k 5'nilaian
6!-AH
k'ak"ifan
k'"ram4ilan
4'n**unaan
ala"
k'run"u"an k'ra4ian
1
2
3
4
5
Keterangan/ rentang skor
Keaktifan / 2 # -@
Ketrampilan 1lat / 2 # -@
Keruntutan / 2 # -@
Kerapian / 2 D -@
8edokombo, ' 1pril -22'
Guru Kelas
AHMADI/ANT0
NIM. 123442567
-a#piran 0
<&
RENCANA PELA#"ANAAN PEMBELA!ARAN
SIKLUS 3
!ata Pelajaran / IP1
Kelas+ Semester / 7+ -
1lokasi Baktu / - E 0@ menit
3ari, Tanggal / Kamis, &= 1pril -22'
Kompetensi $asar
=.& !endeskripsikan sifat#sifat cahaya
Indikator
=.&.& mendeskripsikan sifat#sifat cahaya
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat menyebutkan sifat#
sifat cahaya dengan benar
!ateri 1jar
Cahaya dan Sifatnya
!etode
"ksperimen
Kegiatan Pembelajaran
o Kegiatan 1wal
Salam
1bsensi
1persepsi
o Kegiatan Inti
Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok
Siswa dalam kelompok memilih judul praktek yang disediakan guru
Siswa mempraktekkan sifat#sifat cahaya
Siswa membacakan hasil eksperimen yang dilakukan
<-
Siswa melakukan tanya jawab seputar eksperimen yang telah
dilakukan
Siswa menyimpulkan sifat#sifat cahaya
o Kegiatan 1khir
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan
"5aluasi
Salam
1lat, )ahan dan Sumber )elajar
o Kurikulum IP1, KTSP
o )uku IP1, Pusat Perbukuan $epdiknas
o Karton, 8ilin, Korek
o )askom, 1ir, Kelereng, Gelas, Pensil
Penilaian
o )entuk Penilaian
Tes tulis
Performance tes
o Instrumen Penilaian
8embar pengamatan performance
NO
NA!A
S1S.A
As4'k 5'nilaian
6!-AH
k'ak"ifan
k'"ram4ilan
4'n**unaan
ala"
k'run"u"an k'ra4ian
1
2
3
4
5
<0
Keterangan/ rentang skor
Keaktifan / 2 # -@
Ketrampilan 1lat / 2 # -@
Keruntutan / 2 # -@
Kerapian / 2 D -@
8edokombo, ' 1pril -22'
Guru Kelas
AHMADI/ANT0
NIM. 123442567
<<
-a#piran 1
$1T1 K"1$11, SISB1 K"81S 7
S$, S*!)"A)*8*S 20 8"$4K4!)4 9"!)"A
T13*, P"8191A1, -22.+-22'
NO NAMA SISWA L/P Alamat
1 Andrik Afriandi - Sumb'rbulus
2 Abdul Rasid - Sumb'rbulus
3 Hamidi - Sumb'rbulus
4 Hamari - Sumb'rbulus
5 unaidi - Sumb'rbulus
6 !u"mainna#s$li#in 5 Sumb'rbulus
% &i"ria# 5 Sumb'rbulus
8 Erfan Ef'ndi - Sumb'rbulus
( !'r) Nin*si# 5 Sumb'rbulus
10 !$#+ Erfan - Sumb'rbulus
11 !u#akki R$mad#an - Sumb'rbulus
12 R$#iki !a#"ub 5 Sumb'rbulus
13 Si"i K#$lifa# 5 Sumb'rbulus
14 S#$fia"ul Nin*si# 5 Sumb'rbulus
15 Sunin*si# 5 Sumb'rbulus
16 ,ian -'s"ari 5 Sumb'rbulus
1% .anib Habibi - Sumb'rbulus
18 /ulia"in 5 Sumb'rbulus
1( 0u))ina"ul anna# 5 Sumb'rbulus
20 1da !u2ri3a"i 5 Sumb'rbulus
21 Rudian"$ - Sumb'rbulus
22 &i"ria"ul anna# 5 Sumb'rbulus
23 Abdulla# -
- 11
5 12
<@
<=

Anda mungkin juga menyukai