Anda di halaman 1dari 6

AMPHETAMIN

Digolongkan sebagai obat stimulansia yaitu :


Obat yang mengandung zat-zat yang merangsang terhadap otak dan
syaraf.
Dan juga obat-obat tersebut dapat dipergunakan untuk meningkatkan
daya konsentrasi dan aktivitas mental dan fisik.
Juga yang dapat digolongkan sebagai stimulansia yaitu amphetamine
beserta turunannya yaitu : Ekstasi, Kokain dan Sabu-sabu.
Bila mengkonsumsi Amphetamin ini dimulain dari : badan loyo
kemudian bergairah kemudian timbul semangat tinggi lalu timbul
panik terjadi kejang kemudian koma dan bisa meninggal.
Sejarah Amphetamin :
Amfetamin ditemukan oleh OGATO dari jepang tahun 1919.
Dan pertama kali digunakan sebagai obat asma.
Kemudian dipergunakan untuk menghilangkan rasa kantuk dan lelah.
Definisi Amphetamin :
Amfetamine merupakan zat yang berpengaruh terhadap Susuuan Saraf
Pusat, karena merangsang pusat nafas di medulla oblongata yaitu bagian
dalam dari sumsum tulang belakang dan sebagai obat anti depresi.
Amphetamine adalah sejenis obat-obatan yang biasanya berbentuk pil,
kapsul dan serbuk yang dapat memberikan rangsangan bagi perasaaan
manusia
Istilah Amphetamin :
Dinegara barat terutama Hawai dan Amerika dikenal dengan nama Ice
Di Korea dan Filippina glass.
Di jepang di kenal dengan nama Shabu
Beberapa nama lain, yaitu speed, quartz, dan hiroppon.
Di kalangan pengguna napza dikenal sebagai upper

Bentuk sediaan Amphetamin :
Dalam bentuk : - Serbuk, Tablet dan Kapsul
Mekanisme kerja Amphetamin :
Pada susunan saraf pusat Amphetamin mempengaruhi pelepasan nor adrenalin
dan menghambat pengembaliannya.. Akibatnya terjadi peningkatan frekwensi
denyut jantung dan tekanan darah jadi naik.
Toleransi dan Putus Obat :
Toleransi terbentuk secara cepat untuk efek-efek perilaku dan fisiologis.
Putus Obat ditandai dengan kelelahan, depresi, gelisah, dan keinginan sangat
kuat untuk memperoleh zat amphetamin.
Ketergantungan Psikis :
Terjadi gangguan tidur, gelisah, nafsu makan menurun, perubahan dalam
reseptor dopamin otak, perubahan metabolis regional, susah bergerak dan
sering lupa.
Pada Stimulan / Perangsangan Amphetamin :
Pengguna merasakan rasa puas
Merasakan tenaga bertambah
Merasakan hilang selera makan
Pada perangsangan yang kuat ini juga digunakan untuk menghindari
rasa mengantuk.
Memberikan tenaga yang berlebihan da mempunyai semangat yang
luar biasa seperti seorang olahragawan .




Mekanisma kerja berdasarkan Dosis :
Dosis kecil (< 20mg) :
Menaikkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, melebarkan
bronkus, meningkatkan kewaspadaan, menimbulkan euphoria, menghilangkan
kantuk, mudah terpacu, menghilangkan rasa lelah dan rasa lapar, meningkatkan
aktivitas motorik, banyak bicara dan merasa kuat.
Dosis Sedang (20-50mg) :
Menstimulasi pernapasan,menimbulkan tremor ringan, gelisah,
meningkatkan aktivitas motorik, insomia, mencegah lelah, menekan nafsu
makan, menghilangkan kantuk dan mengurangi tidur.
Dosis >50mg :
Amphetamine yang masuk secara berlebihan dapat mengakibatkan
kematian. Gejala yang ditimbulkan sebelum kematian adalah mengalami tremor
berat, meningkatnya aktivitas motorik yang berlebih dan gangguan pernafasan
yang hebat hingga nafas berhenti.
Kegunaan Amphetamin dalam medis :
Untuk menghilangkan rasa lelah.
Untuk menghilangkan rasa shock pembedahan.
Untuk menjaga kestabilan tekanan darah waktu pembedahan.
Untuk mengurangi nafsu makan.
Untuk membangkitkan semangat kerja.
Farmakokinetik Amphetamin :
Absorbsi :
1. Amphetamin diabsorbsi melalui permukaan mukosa lambung dan saluran
pencernaan. Kadar plasma puncak setelah penggunaan oral terjadi 1-3 jam.
2.Terjadi metabolisme dihati.
3. Sedangkan euforia yang ditimbulkan berlangsung 4-6 jam setelah
pemakaian.
4. Di sekskresi melalui urine.

Distribusi :
Diabsorbsi ke aliran darah dan distribusikan melalui susunan saraf pusat,
kemudian obat akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi
darah.
Dua Fase Distribusi :
1. Fase I : distribusi terjadi setelah diabsorbsi yaitu ke organ-organ yang
perfusinya baik seperti di jantung, hati, ginjal dan otak .
2. Fase II : distribusi ke otot, kulit dan jaringan lemak.
Farmakokinetik Amphetamin :
1. Metabolisme :
Terjadi terutama di hati, tetapi ada beberapa obat ini mengalami biotransformasi
di dalam ginjal, plasma, dan selaput lendir di usus, setelah itu dikatalisis oleh
enzim mikrosom.
Aktivitas enzim yang memetabolisir obat dalam mikrosom hati dipengaruhi
oleh penggunaan obat dan hormon, umur, jenis kelamin, status nutrisi, kondisi
psikologis serta patologik pasien
2. Ekskresi :
Ginjal merupakan organ yang penting untuk ekskresi obat.
Obat diekskresikan dalam struktur tidak berubah atau sebagai metabolit melalui
ginjal dala urine.
Pengeluaran obat dari tubuh melalui organ ekskresi dalam bentuk metabolit
hasil biotransformasi atau dalam bentuk asalnya.
Pengaruh langsung pemakaian amfetamin :
Nafsu makan berkurang
Kecepatan pernapasan dan denyut jantung meningkat
Pupil mata membesar
Susah tidur
Hiperaktif dan banyak bicara
Mudah panik
Pengaruh jangka panjang :
O Menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.
Beresiko kekurangan gizi.
Mengalami gangguan kejiwaan, termasuk halusinasi.
Ketergantungan :
Efek dari AMPHETAMIN :
Efek sistemik :
Sistem kardiovaskuler
Menimbulkan takhikardi.
Fungsi seksual : amfetamin menyebabkan ejakulasi spontan.
Efek psikiatris :
Berupa skizofrenia : yaitu penyakit jiwa ditandai dengan gangguan
pemikiran, perilaku dan emosi .
Menimbulkan depresi.
Efek neurologis :
Menimbulkan depresi.
Bahaya dan akibat lain :
Toleransi dan ketergantungan, dapat menyebabkan over dosis, ditandai
dengan :
1. denyut jantung yang tidak beraturan.
2. serangan jantung.
3. demam tinggi.
4. pecahnya pembuluh darah ke otak.
5. kematian.
Tindak kejahatan.
Diagnosa Amphetamin :
o. Diagnosa biasanya berdasarkan riwayat pengguna amfetamin dan
gambaran klinik dari intoksikasi obat simpatomimetik (obat yang
mengatur gerakan diluar kehendakak kita )
Pemeriksaan spesifik :
amfetamine dapat dideteksi melalui urin dan cairan lambung
Pemeriksaan lain :
kadar elektrolit, dan urine.

Penata laksanaan :
Terapi kejang : yaitu, phenitoin 15-20 mg/kg BB seabagai anti kejang.
Terapi hipertensi : yaitu Kaptopril 25mg
Terapi tachicardia : karena perasaan cemas yang berlebihan.
Yaitu : Propanolol

Anda mungkin juga menyukai