Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

MENINGITIS
Disusun oleh :
Zahidah binti Abdul Rahman
030.08.308
Pembimbing :
Dr. Julintari Bidramnanta, Sp.S
epaniteraan lini! "lmu Pen#a!it Sara$
Rumah Sa!it %mum Daerah Budhi Asih
Periode & Juni &0'( ) * Juli &0'(
+a!ultas edo!teran %ni,ersitas -risa!ti
Ja!arta
BAB I
PENDAHULUAN
Di negara sedang ber!embang maupun di negara ma.u, pen#a!it in$e!si masih
merupa!an masalah medis #ang sangat penting oleh !arena ang!a !ematiann#a masih /u!up
tinggi. Diantara pen#a!it in$e!si #ang amat berbaha#a adalah in$e!si Susunan Sara$ Pusat 0SSP1
termasu! !e dalamn#a meningitis dan ense$alitis. 2eningitis sinonim dengan leptomeningitis
#ang berarti adan#a suatu in$e!si selaput ota! #ang melibat!an ara!hnoid dan piamater.
Sedang!an ense$alitis adalah adan#a in$e!si pada .aringan paren!im ota!.
Pen#a!it in$e!si pada sistem sara$ di!lasi$i!asi!an berdasar!an .aringan#ang ter!ena
in$e!si3 in$e!si pada selaput pembung!us ota! 0meningeal1, #angmelibat!an lapisan dura se/ara
primer 0pa/h#meningitis1 atau lapisan pia4ara!noid 0leptomenigitis1 dan in$e!si pada paren!im
serebral dan paren!im pada bagaian spine 0ense$alitis atau m#elitis1. Pada !eban#a!an !asus
didapat!an !edua dua meninges dan paren!im ota! ter!ena dengan pelbagai dera.at in$e!si.
"n$e!si pada susunan sara$ pusat 0SSP1 se/ara a!ut merupa!an salah satu pen#a!it #ang
memerlu!an penanganan #ang /epat dan tepat. erusa!an sistem sara$ pusat sebenarn#a tida!
han#a !arena adan#a mi!roorganisme, tetapi lebih dia!ibat!an oleh proses in$lamasi sebagai
respon adan#a mi!roorganisme tersebut. Pen#a!it meningitis dapat ter.adi pada semua ting!at,
usia, namun !alangan usia muda lebih rentan terserang pen#a!it ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI MENINGITIS
2eningitis adalah in$e!si /airan ota! disertai radang #ang mengenai piameter 0lapisan
dalam selaput ota!1 dan ara!hnoid serta dalam dera.at #ang lebih ringan mengenai .aringan ota!
dan medula spinalis #ang super$isial.
2eningitis dibagi men.adi dua golongan berdasar!an perubahan #ang ter.adi pada /airan
ota! #aitu meningitis serosa dan meningitis purulenta. 2eningitis serosa ditandai dengan .umlah
sel dan protein #ang meninggi disertai /airan serebrospinal #ang .ernih. Pen#ebab #ang paling
sering di.umpai adalah !uman -uber/ulosis dan ,irus. 2eningitis purulenta atau meningitis
ba!teri adalah meningitis #ang bersi$at a!ut dan menghasil!an e!sudat berupa pus serta bu!an
disebab!an oleh ba!teri spesi$i! maupun ,irus. 2eningitis 2eningo/o//us merupa!an
meningitis purulenta #ang paling sering ter.adi.
Penularan !uman dapat ter.adi se/ara !onta! langsung dengan penderita dan droplet
in$e/tion #aitu ter!ena per/i!an ludah, daha!, ingus, /airan bersin dan /airan tenggoro!
penderita. Saluran na$as merupa!an port d5entree utama pada penularan pen#a!it ini. Ba!teri4
ba!teri ini disebar!an pada orang lain melalui pertu!aran udara dari perna$asan dan se!resi4
se!resi tenggoro!an #ang masu! se/ara hematogen 0melalui aliran darah1 !e dalam /airan
serebrospinal dan memperban#a! diri didalamn#a sehingga menimbul!an peradangan pada
selaput ota! dan ota!.
Gambar 1. Meningiti
S!"r#e$ %tt&$''(((.)i*e#ri&t.#!m'%ea)t%'#enter'at%ma're)ate+,#!n+iti!n'ba#teria),meningiti.a&-
2.2 INFE.TI/US AGENT MENINGITIS
2eningitis dapat disebab!an oleh ,irus, ba!teri, ri!etsia, .amur, /a/ing dan proto6oa.
Pen#ebab paling sering adalah ,irus dan ba!teri. 2eningitis #ang disebab!an oleh ba!teri
bera!ibat lebih $atal dibanding!an meningitis pen#ebab lain !arena me!anisme !erusa!an dan
gangguan ota! #ang disebab!an oleh ba!teri maupun produ! ba!teri lebih berat.
"n$e/tious Agent meningitis purulenta mempun#ai !e/enderungan pada golongan umur
tertentu, #aitu golongan neonatus paling ban#a! disebab!an oleh 7.8oli, S.beta hemoliti!us dan
9isteria monositogenes. :olongan umur diba;ah * tahun 0balita1 disebab!an oleh <.in$luen6ae,
2eningo/o//us dan Pneumo/o//us. :olongan umur *4&0 tahun disebab!an oleh <aemophilus
in$luen6ae, =eisseria meningitidis dan Strepto/o//us Pneumo/o//us, dan pada usia de;asa 0>&0
tahun1 disebab!an oleh 2eningo/o//us, Pneumo/o//us, Sta$ilo///us, Strepto/o//us dan
9isteria. Pen#ebab meningitis serosa #ang paling ban#a! ditemu!an adalah !uman -uber/ulosis
dan ,irus. 2eningitis #ang disebab!an oleh ,irus mempun#ai prognosis #ang lebih bai!,
/enderung .ina! dan bisa sembuh sendiri. Pen#ebab meningitis ,irus #ang paling sering
ditemu!an #aitu 2umps,irus, 7/ho,irus, dan 8o?sa/!ie ,irus , sedang!an <erpes simple? ,
<erpes 6ooster, dan entero,irus .arang men.adi pen#ebab meningitis asepti! 0,iral1.
2.0 ANAT/MI LAPISAN SELAPUT /TAK' MENINGES
@ta! dibung!us oleh selubung mesodermal, meninges. 9apisan luarn#a adalah pa/h#menin?
atau duramater dan lapisan dalamn#a, leptomenin?, dibagi men.adi ara/hnoidea dan piamater.
1. D"ramater
Dura !ranialis atau pa/h#menin? adalah suatu stru!tur $ibrosa #ang !uat dengan suatu
lapisan dalam 0meningeal1 dan lapisan luar 0periostal1. edua lapisan dural #ang melapisi
ota! umumn#a bersatu, !e/uali di tempat di tempat dimana !eduan#a berpisah untu!
men#edia!an ruang bagi sinus ,enosus 0sebagian besar sinus ,enosus terleta! di antara
lapisan4lapisan dural1, dan di tempat dimana lapisan dalam membentu! se!at di antara
bagian4bagian ota!.
Duramater lapisan luar mele!at pada permu!aan dalam /ranium dan .uga membentu!
periosteum, dan mengirim!an perluasan pembuluh dan $ibrosa !e dalam tulang itu sendiri3
lapisan dalam berlan.ut men.adi dura spinalis.Septa !uat #ang berasal darin#a membentang
.auh !e dalam /a,um /ranii. Di anatara !edua hemispherium terdapat in,aginasi #ang disebut
$al? /erebri. "a mele!at pada /rista galli dan meluas !e /rista $rontalis !e bela!ang sampai !e
protuberantia o//ipitalis interna, tempat dimana duramater bersatu dengan tentorium
/erebelli #ang meluas !e dua sisi. +al? /erebri membagi pars superior /a,um /ranii
sedemi!ian rupa sehingga masing4masing hemispherium aman pada ruangn#a sendiri.
-entorium /erebelli terbentang seperti tenda #ang menutupi /erebellum dan leta!n#a di $ossa
/raniii posterior. -entorium mele!at di sepan.ang sul/us trans,ersus os o//ipitalis dan
pinggir atas os petrosus dan pro/essus /linoideus. Di sebelah oral ia meninggal!an lobus
besar #aitu in/isura tentorii, tempat le;atn#a trun!us /erebri. Saluran4saluran ,ena besar,
sinus dura mater, terbenam dalam dua lamina dura.
Gambar 2 $ La&ian1)a&ian e)a&"t !ta2'meninge
S!"r#e $ http:AAhalling;ellness/enter./omA/lientsA*B(AimagesAmeninges4o$4the4brain4pi/tureC'..pg

2. Ara#%n!i+ea
2embrana ara/hnoidea mele!at erat pada permu!aan dalam dura dan han#a terpisah
dengann#a oleh suatu ruang potensial, #aitu spatium subdural. "a menutupi spatium
subara/hnoideum #ang men.adi liDuor /erebrospinalis, /a,um subara/hnoidalis dan
dihubung!an !e piamater oleh trabe!ulae dan septa4septa #ang membentu! suatu an#aman
padat #ang men.adi s#stem rongga4rongga #ang saling berhubungan.
Dari ara/hnoidea menon.ol !e luar ton.olan4ton.olan mirip .amur !e dalam sinus4sinus
,enosus utama #aitu granulationes pa//hioni 0granulationesA,illi ara/hnoidea1. Sebagian
besar ,illi ara/hnoidea terdapat di se!itar sinus sagitalis superior dalam la/unae lateralis.
Diduga bah;a liDuor /erebrospinali memasu!i /ir/ulus ,enosus melalui ,illi.
8a,um subara/noidea adalah rongga di antara ara/hnoid dan piamater #ang se/ara
relati,e sempit dan terleta! di atas permu!aan hemis$er /erebrum, namun rongga tersebut
men.adi .auh bertambah lebar di daerah4daerah pada dasar ota!. Pelebaran rongga ini disebut
/isterna ara/hnoidea, sering!ali diberi nama menurut stru!tur ota! #ang berde!atan. 8isterna
ini berhubungan se/ara bebas dengan /isterna #ang berbatasan dengan rongga sub ara/hnoid
umum.
8isterna magna dia!ibat!an oleh pelebaran4pelebaran rongga di atas subara/hnoid di
antara medulla oblongata dan hemisphere /erebellum3 /istena ini bersinambung dengan
rongga subara/hnoid spinalis. 8isterna pontin #ang terleta! pada aspe! ,entral dari pons
mengandung arteri basilaris dan beberapa ,ena. Di ba;ah /erebrum terdapat rongga #ang
lebar di antara !e dua lobus temporalis. Rongga ini dibagi men.adi /isterna /hiasmati/us di
ats /hiasma opti/um, /isterna supraselaris di atas dia$ragma sellae, dan /isterna
interpedun/ularis di antara pedun/le /erebrum. Rongga di antara lobus $rontalis, parietalis,
dan temporalis dinama!an /isterna $issure lateralis 0/isterna s#l,ii1.
0.Piamater
Piamater merupa!an selaput .aringan pen#ambung #ang tipis #ang menutupi permu!aan
ota! dan membentang !e dalam sul/us,$issure dan se!itar pembuluh darah di seluruh ota!.
Piamater .uga membentang !e dalam $issure trans,ersalis di ab;ah /orpus /allosum. Di
tempat ini pia membentu! tela /horoidea dari ,entri!el tertius dan lateralis, dan bergabung
dengan ependim dan pembuluh4pembuluh darah /horoideus untu! membentu! ple!sus
/horoideus dari ,entri!el4,entri!el ini. Pia dan ependim ber.alan di atas atap dari ,entri!el
!eempat dan membentu! tela /horoidea di tempat itu.
2.3 KLASIFIKASI MENINGITIS
2.3.1 Meningiti ba2teria)
2eningitis ba!terial merupa!an salah satu pen#a!it in$e!si #ang men#erang susunan
sara$ pusat, mempun#ai resi!o tinggi dalam menimbul!an !ematian dan !e/a/atan. Diagnosis
#ang /epat dan tepat merupa!an tu.uan dari penanganan meningitis ba!teri.
2eningitis ba!terial selalu bersi$at purulenta. Pada umumn#a meningitis purulenta timbul
sebagai !ompli!asi dari septi!emia. Pada meningitis meningo!o!us, prodomn#a ialah in$e!si
naso$aring, oleh !arena in,asi dan multipli!asi meningo!o!us ter.adi di naso$aring. 2eningitis
purulenta dapat men.adi !ompli!asi dari otitis media a!ibat in$e!si !uman 4 !uman tersebut.
7tiologi dari meningitis ba!terial antara lain:
1. S. pneumonie
2. N. meningitis
3. Group B streptococcus atau S. agalactiae
4. L. monocytogenes
5. H. influenza
6. Staphylococcus aureus
2.3.2 Meningiti t"ber2")!a
%ntu! meningitis tuber!ulosa sendiri masih ban#a! ditemu!an di "ndonesia !arena
morbiditas tuber!ulosis masih tinggi. 2eningitis tuber/ulosis ter.adi sebagai a!ibat !ompli!asi
pen#ebaran tuber!ulosis primer, biasan#a di paru. -er.adin#a meningitis tuber!ulosa bu!anlah
!arena terin$e!sin#a selaput ota! langsung oleh pen#ebaran hematogen, melain!an biasan#a
se!under melalui pembentu!an tuber!el pada permu!aan ota!, sumsung tulang bela!ang atau
,ertebra #ang !emudian pe/ah !edalam rongga ara/hnoid.
Pada pemeri!saan histologis, meningitis tuber!ulosa tern#ata merupa!an
meningoense$alitis. Peradangan ditemu!an sebagian besar pada dasar ota!, terutama pada batang
ota! tempat terdapat e!sudat dan tuber!el. 7!sudat #ang sero$ibrinosa dan gelatinosa dapat
menimbul!an obstru!si pada sisterna basalis. 7tiologi dari meningitis tuber!ulosa adalah
2#/oba/terium tuber/ulosis.
2.3.0 Meningiti 4ira)
Disebut .uga dengan meningitis asepti!, ter.adi sebagai a!ibat a!hir A seDuel dari berbagai
pen#a!it #ang disebab!an oleh ,irus seperti /ampa!, mumps, herpes simple!s, dan herpes
6ooster. Pada meningitis ,irus ini tida! terbentu! e!sudat dan pada pemeri!saan /airan
serebrospinal 08SS1 tida! ditemu!an adan#a organisme. "n$lamasi ter.adi pada !orte!s serebri,
;hite matter, dan lapisan menigens. -er.adin#a !erusa!an .aringan ota! tergantung dari .enis sel
#ang ter!ena. Pada herpes simple!s, ,irus ini a!an mengganggu metabolisme sel, sedang!an
.enis ,irus lain bisa men#ebab!an gangguan produ!si en6im neurotransmiter, dimana hal ini
a!an berlan.ut terganggun#a $ungsi sel dan a!hirn#a ter.adi !erusa!an neurologis.
2.3.0 Meningiti 5am"r
2eningitis oleh !arena .amur merupa!an pen#a!it #ang relati$ .arang ditemu!an, namun
dengan mening!atn#a pasien dengan gangguan imunitas, ang!a !e.adian meningitis .amur
sema!in mening!at. Problem #ang dihadapi oleh para !linisi adalah !etepatan diagnosa dan
terapi #ang e$e!ti$. Sebagai /ontoh, .amur tida! langsung dipi!ir!an sebagai pen#ebab ge.ala
pen#a!it A in$e!si dan .amur tida! sering ditemu!an dalam /airan serebrospinal 08SS1 pasien
#ang terin$e!si oleh !arena .amur han#a dapat ditemu!an dalam beberapa hari sampai minggu
pertumbuhann#a.
7tilogi dari meningitis .amur antara lain:
1. ryptococcus neoformans
2. occi!ioi!es immitris
2.6 PAT/FISI/L/GI
2eningitis pada umumn#a sebagai a!ibat dari pen#ebaran pen#a!it di organ atau .aringan
tubuh #ang lain. Eirus A ba!teri men#ebar se/ara hematogen sampai !e selaput ota!, misaln#a
pada pen#a!it +aringitis, -onsilitis, Pneumonia, Bron/hopneumonia dan 7ndo!arditis.
Pen#ebaran ba!teriA,irus dapat pula se/ara per!ontinuitatum dari peradangan organ atau .aringan
#ang ada di de!at selaput ota!, misaln#a Abses ota!, @titis 2edia, 2astoiditis, -rombosis sinus
!a,ernosus dan Sinusitis. Pen#ebaran !uman bisa .uga ter.adi a!ibat trauma !epala dengan
$ra!tur terbu!a atau !ompli!asi bedah ota!.
"n,asi !uman4!uman !e dalam ruang subara!noid men#ebab!an rea!si radang pada pia dan
ara!noid, 8SS 08airan Serebrospinal1 dan sistem ,entri!ulus. 2ula4mula pembuluh darah
meningeal #ang !e/il dan sedang mengalami hiperemi3 dalam ;a!tu #ang sangat sing!at ter.adi
pen#ebaran sel4sel leu!osit polimor$onu!lear !e dalam ruang subara!hnoid, !emudian terbentu!
e!sudat. Dalam beberapa hari ter.adi pembentu!an lim$osit dan histiosit dan dalam minggu
!edua sel sel plasma. 7!sudat #ang terbentu! terdiri dari dua lapisan, bagian luar mengandung
leu!osit polimor$onu!lear dan $ibrin sedang!an di lapisaan dalam terdapat ma!ro$ag.
Proses radang selain pada arteri .uga ter.adi pada ,ena4,ena di !orte!s dan dapat
men#ebab!an trombosis, in$ar! ota!, edema ota! dan degenerasi neuronneuron. -rombosis serta
organisasi e!sudat perineural #ang $ibrino4purulen men#ebab!an !elainan !raniales. Pada
2eningitis #ang disebab!an oleh ,irus, /airan serebrospinal tampa! .ernih dibanding!an
2eningitis #ang disebab!an oleh ba!teri.
2.7 GEJALA KLINIS
2eningitis ditandai dengan adan#a ge.ala4ge.ala seperti panas mendada!, letargi, muntah dan
!e.ang. Diagnosis pasti ditega!!an dengan pemeri!saan /airan serebrospinal 08SS1 melalui
pungsi lumbal.
2eningitis !arena ,irus ditandai dengan /airan serebrospinal #ang .ernih serta rasa sa!it
penderita tida! terlalu berat. Pada umumn#a, meningitis #ang disebab!an oleh Mumpsvirus
ditandai dengan ge.ala anore!sia dan malaise, !emudian dii!uti oleh pembesaran !elen.er parotid
sebelum in,asi !uman !e susunan sara$ pusat. Pada meningitis #ang disebab!an oleh
Echovirus ditandai dengan !eluhan sa!it !epala, muntah, sa!it tenggoro!, n#eri otot, demam,
dan disertai dengan timbuln#a ruam ma!opapular #ang tida! gatal di daerah ;a.ah, leher, dada,
badan, dan e!stremitas. :e.ala #ang tampa! pada meningitis Coxsackie ,irus #aitu tampa! lesi
,asi!uler pada palatum, u,ula, tonsil, dan lidah dan pada tahap lan.ut timbul !eluhan berupa
sa!it !epala, muntah, demam, !a!u leher, dan n#eri punggung.
2eningitis ba!teri biasan#a didahului oleh ge.ala gangguan alat perna$asan dan
gastrointestinal. 2eningitis ba!teri pada neonatus ter.adi se/ara a!ut dengan ge.ala panas tinggi,
mual, muntah, gangguan perna$asan, !e.ang, na$su ma!an ber!urang, dehidrasi dan !onstipasi,
biasan#a selalu ditandai dengan $ontanella #ang men/embung. e.ang dialami lebih !urang ((
F ana! dengan pen#ebab Haemophilus influenzae, &* F oleh Streptococcus
pneumoniae, &' F oleh Streptococcus, dan '0 F oleh in$e!si Meningococcus. Pada ana!4
ana! dan de;asa biasan#a dimulai dengan gangguan saluran perna$asan bagian atas, pen#a!it
.uga bersi$at a!ut dengan ge.ala panas tinggi, n#eri !epala hebat, malaise, n#eri otot dan n#eri
punggung. 8airan serebrospinal tampa! !abur, !eruh atau purulen.
2eningitis -uber!ulosa terdiri dari tiga stadium, #aitu stadium " atau stadium prodormal
selama &43 minggu dengan ge.ala ringan dan nampa! seperti ge.ala in$e!si biasa. Pada ana!4
ana!, permulaan pen#a!it bersi$at suba!ut, sering tanpa demam, muntah4muntah, na$su ma!an
ber!urang, murung, berat badan turun, mudah tersinggung, /engeng, opstipasi, pola tidur
terganggu dan gangguan !esadaran berupa apatis. Pada orang de;asa terdapat panas #ang hilang
timbul, n#eri !epala, !onstipasi, !urang na$su ma!an, $oto$obia, n#eri punggung, halusinasi, dan
sangat gelisah.
Stadium "" atau stadium transisi berlangsung selama ' ) 3 minggu dengan ge.ala pen#a!it
lebih berat dimana penderita mengalami n#eri !epala #ang hebat dan !adang disertai !e.ang
terutama pada ba#i dan ana!4ana!. -anda4tanda rangsangan meningeal mulai n#ata, seluruh
tubuh dapat men.adi !a!u, terdapat tanda4tanda pening!atan intra!ranial, ubun4ubun menon.ol
dan muntah lebih hebat. Stadium """ atau stadium terminal ditandai dengan !elumpuhan dan
gangguan !esadaran sampai !oma. Pada stadium ini penderita dapat meninggal dunia dalam
;a!tu tiga minggu bila tida! mendapat pengobatan sebagaimana mestin#a
2.8 PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL
2.8.1 Pemeri2aan Ka2" K"+"2
Pasien berbaring terlentang dan dila!u!an pergera!an pasi$ berupa $le!si dan rotasi !epala.
-anda !a!u !udu! positi$ 0G1 bila didapat!an !e!a!uan dan tahanan pada pergera!an $le!si
!epala disertai rasa n#eri dan spasme otot. Dagu tida! dapat disentuh!an !e dada dan .uga
didapat!an tahanan pada hipere!stensi dan rotasi !epala.
2.8.2 Pemeri2aan Tan+a Kernig
Pasien berbaring terlentang, tangan diang!at dan dila!u!an $le!si pada sendi panggul !emudian
e!stensi tung!ai ba;ah pada sendi lutut se.auh meng!in tanpa rasa n#eri. -anda ernig positi$
0G1 bila e!stensi sendi lutut tida! men/apai sudut '3*H 0!a!i tida! dapat di e!stensi!an
sempurna1 disertai spasme otot paha biasan#a dii!uti rasa n#eri.
2.8.2 Pemeri2aan Tan+a Br"+9in2i I : Br"+9in2i Le%er;
Pasien berbaring terlentang dan pemeri!sa meleta!!an tangan !irin#a diba;ah !epala dan tangan
!anan diatas dada pasien !emudian dila!u!an $le!si !epala dengan /epat !earah dada se.auh
mung!in. -anda Brud6ins!i " positi$ 0G1 bila pada pemeri!saan ter.adi $le!si in,olunter pada
leher.
2.8.0 Pemeri2aan Tan+a Br"+9in2i II : Br"+9in2i K!ntra Latera) T"ng2ai;
Pasien berbaring terlentang dan dila!u!an $le!si pasi$ paha pada sendi panggul 0seperti pada
pemeri!saan ernig1. -anda Brud6ins!i "" positi$ 0G1 bila pada pemeri!saan ter.adi $le!si
in,olunter pada sendi panggul dan lutut !ontralateral.
2.< PEMERIKSAAN PENUNJANG
2.<.1 Pemeri2aan P"ngi L"mba)
9umbal pungsi biasan#a dila!u!an untu! menganalisa .umlah sel dan protein /airan
/erebrospinal, dengan s#arat tida! ditemu!an adan#a pening!atan te!anan intra!ranial.
a. Pada 2eningitis Serosa terdapat te!anan #ang ber,ariasi, /airan .ernih, sel darah putih
mening!at, glu!osa dan protein normal, !ultur 041.
b. Pada 2eningitis Purulenta terdapat te!anan mening!at, /airan !eruh, .umlah sel darah
putih dan protein mening!at, glu!osa menurun, !ultur 0G1 beberapa .enis ba!teri.
2.<.2 Pemeri2aan +ara%
Dila!u!an pemeri!saan !adar hemoglobin, .umlah leu!osit, 9a.u 7ndap Darah 097D1, !adar
glu!osa, !adar ureum, ele!trolit dan !ultur.
a. Pada 2eningitis Serosa didapat!an pening!atan leu!osit sa.a. Disamping itu, pada
2eningitis -uber!ulosa didapat!an .uga pening!atan 97D.
b. Pada 2eningitis Purulenta didapat!an pening!atan leu!osit.
2.<.0 Pemeri2aan Ra+i!)!gi
a. Pada 2eningitis Serosa dila!u!an $oto dada, $oto !epala, bila mung!in dila!u!an 8-
S/an.
b. Pada 2eningitis Purulenta dila!u!an $oto !epala 0peri!sa mastoid, sinus paranasal, gigi
geligi1 dan $oto dada.
2.= PENATALAKSANAAN
2.=.1 Meningiti ba#teria)
-erapi bertu.uan untu! mengobati pen#ebab in$e!si disertai pera;atan intensi$ suporti$
untu! membantu pasien melalui masa !ritis. Sementara menunggu hasil pemeri!saan terhadap
ba!teri pen#ebab, dapat diberi!an obat sebagai beri!ut : 02ans.oer Ari$ d!!, &00*1
o ombinasi ampisilin '&4'8 gram dan !loram$eni!ol ( gram, diberi!an se/ara intra,ena
dalam dosis terbagi ( !ali per hari.
o Dapat ditambah!an /ampuran trimetoprim 80 mg, sul$ameto!sa6ol (00 mg intra,ena
o Dapat pula ditambah!an se$tria!son (4B gram intra,ena
Bila sebab di!etahui :
2eningitis #ang disebab!an pneumo!o!, meningo!o!
o Ampisilin '&4'8 gram intra,ena dalam dosis terbagi per hari, selama minimal '0 hari
atau hingga sembuh
2eningitis #ang disebab!an Haemophylus influenza
o ombinasi ampisilin dan !loram$eni!ol seperti diatas, !loram$eni!ol disunti!!an
intra,ena 30 menit setelah ampisilin. 9ama pengobatan '0 hari. Bila pasien alergi
terhadap penisilin dapat diberi!an !loram$eni!ol.
2eningitis #ang disebab!an "ntero#acteriaceae
o Se$ota!sim '4& gram intra,ena tiap 8 .am. Bila resisten terhadap se$ota!sim beri!an
/ampuran trimetoprim 80 mg dan sul$ometo!sa6ol (00 mg per in$us & !ali ' ampul
per hari, selama minimal '0 hari.
2.=.2 Meningiti t"ber#")!i
Saat ini telah tersedia berbagai ma/am tuber!ulostati!a. -iap .enis tuber!ulostati!a
mempun#ai mempun#ai spesi$i!asi $arma!ologis tersendiri. Beri!ut ini adalah beberapa /ontoh
tuber!ulostati!a #ang dapat diperoleh di "ndonesia : 0<arsono, &00*1
'. Ri$ampisin
Diberi!an dengan dosis '0 ) &0 mgA!gBBAhari. Pada orang de;asa diberi!an dengan dosis
B00 mgAhari, dengan dosis tunggal.
&. "sonia6id
Diberi!an dengan dosis '04&0 mgA!gBBAhari. Pada de;asa dengan dosis (00 mgAhari.
3. 7tambutol
Diberi!an dengan dosis &* mgA!gBBAhari sampai '.*00 mgAhari selama lebih !urang & bulan.
@bat ini dapat men#ebab!an neuritis opti!a.
(. Streptomisin
Diberi!an intramus!ular selama lebih !urang 3 bulan. -ida! boleh diguna!an terlalu lama.
Dosisn#a adalah 304*0 mgA!gBBAhari.
*. orti!osteroid
Biasan#a diperguna!an prednison dengan dosis &43 mgA!gBBAhari 0dosis normal &0 mgAhari
dibagi dalam 3 dosis1 selama &4( minggu !emudian diterus!an dengan dosis ' mgA!gBBAhari
selama '4& minggu. Pemberian !orti!osteroid lebih !urang diberi!an 3 bulan. Steroid
diberi!an untu! menghambat rea!si in$lamasi, menurun!an edema serebri, dan men/egah
perleng!etan meningens.
B. Pemberian tuber!ulin intrate!al
Pemberian tuber!ulin intrate!al bertu.uan untu! menga!ti,asi en6im lisosomal #ang
menghan/ur!an e!sudat di bagian dasar ota!.
Berbagai ma/am tuber!ulostati!a mempun#ai e$e! samping #ang beragam. Di samping si$at
autoto!si!, streptomisin .uga bersi$at ne$roto!si!. "=< dapat menga!ibat!an neuropati,
ri$ampisin dapat men#ebab!an neuritis opti!a, muntah, !elainan darah peri$er, gangguan hepar,
dan $lu4li!e s#mptoms. 7tambutol bersi$at hepatoto!si! dan dapat menimbul!an polineuropati
dan !e.ang 0<arsono, &00*1.
2.=.0 Meningiti 4ira)
2eningitis ,irus biasan#a dapat sembuh sendiri dan !embali seperti semula
0pen#embuhan se/ara !omplit1 0Iordpress, &00J1.
2.1> PR/GN/SIS
Prognosis meningitis tergantung !epada umur, mi!roorganisme spesi$i! #ang menimbul!an
pen#a!it, ban#a!n#a organisme dalam selaput ota!, .enis meningitis dan lama pen#a!it sebelum
diberi!an antibioti!. Penderita usia neonatus, ana!4ana! dan de;asa tua mempun#ai prognosis
#ang sema!in .ele!, #aitu dapat menimbul!an /a/at berat dan !ematian. Pengobatan antibioti!a
#ang ade!uat dapat menurun!an mortalitas meningitis purulenta, tetapi *0F dari penderita #ang
selamat a!an mengalami se$uelle 0a!ibat sisa1. 9ima puluh persen meningitis purulenta
menga!ibat!an !e/a/atan seperti !etulian, !eterlambatan berbi/ara dan gangguan per!embangan
mental, dan * ) '0F penderita mengalami !ematian.
Pada meningitis -uber!ulosa, ang!a !e/a/atan dan !ematian pada umumn#a tinggi.
Prognosa .ele! pada ba#i dan orang tua. Ang!a !ematian meningitis -B8 dipengaruhi oleh umur
dan pada stadium berapa penderita men/ari pengobatan. Penderita dapat meninggal dalam ;a!tu
B48 minggu. Penderita meningitis !arena ,irus biasan#a menun.u!!an ge.ala !linis #ang lebih
ringan,penurunan !esadaran .arang ditemu!an. 2eningitis ,iral memili!i prognosis #ang .auh
lebih bai!. Sebagian penderita sembuh dalam ' ) & minggu dan dengan pengobatan #ang tepat
pen#embuhan total bisa ter.adi.
DAFTAR PUSTAKA
'. Saharso D, d!!. "n$e!si Susunan Sara$ Pusat. Dalam : Soetomenggolo -S, "smael S,
pen#unting. Bu!u A.ar =eurologi Ana!. Ja!arta: BP "DA"3 'JJJ. h. (04B, 33J4K'
&. A.umar, A. Jennings L D. 9ouis : -he Spe/trum @$ 8hildhood 2eningitis "n Barbados: A
Population Based Stud# . %he &nternet 'ournal of %ropical (e!icine. &00K Eolume 3
=umber &
3. Sitorus 2S. Sistem Eentri!el dan 9iDuor 8erebrospinal. A,ailable $rom :
http:AArepositor#.usu.a/.idAbitstreamA'&3(*BK8JA3*(BA'Aanatomi4mega&.pd$. A//essed
June &0'(.
(. Ra6onable RR, d!!. 2eningitis. %pdated: Sept, &0'3. A,ailable $rom :
http:AAemedi/ine.meds/ape./omAarti/leA &3&J'*4o,er,ie ; . A//essed June &0'(.
*. 8D8. 2eningitis. 8enters $or Disease 8ontrol and Pre,ention. %pdated: August B
th
, &00J
A,ailable $rom : http:AA;;;./d/.go,AmeningitisAaboutA pre,ention.html . A//essed June
&0'(.
B. =int#a ZD, Pre,alensi 2eningitis Pada Pasien Ra;at "nap Di Rumah Sa!it %mum Pusat
+atma;ati Ja!arta Pada Bulan Agustus &00B sampai Juli &00J. A,ailable $rom
http:AAperpus.$!i!.uin.!t.a/.idA$ileCdigitalA=int#aF&0ZeinaF&0Dini.pd$. A//essed June
&0'(.
K. <arsono. 2eningitis. apita Sele!ta =eurologi. A,ailable $rom:
http:AA;;;.uum.edu.m#Amedi/Ameningitis.html. A//essed June &0'(.
8. Japardi, "s!andar. 2eningitis 2eningo/o//us. %S% digital librar#. A,ailable $rom:
http:AAlibrar#.usu.a/.idAdo;nloadA$!Abedah4is!andarF&0.apardi&3.pd$. A//essed on June
&0'(.
J. 2eningitis. A,ailable $rom: http:AAdann#satri#o.blogspot./omA&0'3A0'Ameningitis4
radang4selaput4ota!.html. A//essed June &0'(.

Anda mungkin juga menyukai