Anda di halaman 1dari 43

Grup Permutasi dan Grup Siklis

Winita Sulandari
Grup Permutasi
Suatu Permutasi dari suatu himpunan
berhingga S yang tidak kosong, dinyatakan
sebagai suatu pemetaan bijektif dari
himpunan S pada dirinya sendiri.
3
Definisi Fungsi
Suatu fungsi f dari A ke B adalah suatu
aturan yang memetakan setiap elemen
A ke tepat satu elemen B, ditulis:
f : A B
Jika f memetakan a A ke b B, ditulis
f(a) = b
A B
f
a b ) a ( f =
4
Fungsi satu-satu dan onto

1. Fungsi f : A B dikatakan satu-satu, jhj, jika
f(a)=f(b), maka a=b.
2. Fungsi f : A B dikatakan onto, jhj, untuk setiap
bB, ada aA sedemikian sehingga b = f(a)

3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
3
2
1
A A B B
f f
1 1 onto
5
Fungsi Komposisi
Jika f dan g adalah fungsi-fungsi dengan f : A B
dan g : B C, maka ada fungsi dari A ke C.
Fungsi dari A ke C adalah fungsi komposisi yang
terdiri dari f diikuti g, ditulis: (gf)(a) = g(f(a)) = c,
dengan a A dan c C.
gambar:
A B C
f
g
) a )( f g (
a
) a ( f
)) a ( f ( g c =
6
Definisi Permutasi

Suatu permutasi pada A adalah fungsi
dari A ke A yang sekaligus satu-satu
dan onto, ditulis
A A : f
1 1


onto
7
Contoh 1
Diberikan A = { 1, 2, 3, 4, 5 }.
f adalah permutasi yang digambarkan sebagai:


atau



f ditulis dalam notasi baku sebagai berikut :
1 5
3 4
5 3
2 2
4 1

|
.
|

\
|
=
1 3 5 2 4
5 4 3 2 1
f
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
A A
f
8
Dari: dapat diartikan bahwa:

f(1) = 4
f(2) = 2
f(3) = 5
f(4) = 3
f(5) = 1

|
.
|

\
|
=
1 3 5 2 4
5 4 3 2 1
f
9
Komposisi Permutasi (Teorema)

Jika f dan g permutasi-permutasi pada
A, maka fg juga permutasi pada A.

( )
A A : g f
1 1

onto
10
Contoh 2
Misalkan dan




Maka f g =

sehingga (fg)(1) = f(g(1)) = f(3) = 5
(fg)(5) = f(g(5)) = f(1) = 4, dsb.

Jadi f g =
|
.
|

\
|
=
1 3 5 2 4
5 4 3 2 1
f
|
.
|

\
|
=
1 2 4 5 3
5 4 3 2 1
g
|
.
|

\
|
1 3 5 2 4
5 4 3 2 1
|
.
|

\
|
1 2 4 5 3
5 4 3 2 1
|
.
|

\
|
4 2 3 1 5
5 4 3 2 1
11
GRUP SIMETRIK

Diberikan A adalah himpunan berhingga
{1,2,3, ,n}.
Grup semua permutasi untuk A disebut
grup simetrik pada n huruf, dan
ditunjukkan dengan S
n
.
Perhatikan bahwa S
n
mempunyai n! =
n(n-1)(n-2)(3)(2)(1).

Teorema 2.4.2

Karakteristik atau orde dari grup S
n
adalah n!.

13

Contoh:

Diberikan himpunan A = {1,2,3}.
Contoh grup simetri A(S) = S
3
, order A(S) 3! = 6
elemen.

Didaftar permutasi-permutasi untuk A sbb:









|
.
|

\
|
= |
|
.
|

\
|
= o
|
.
|

\
|
= |
|
.
|

\
|
= o
|
.
|

\
|
= |
|
.
|

\
|
= o
3 1 2
3 2 1
,
2 1 3
3 2 1
1 2 3
3 2 1
,
1 3 2
3 2 1
2 3 1
3 2 1
,
3 2 1
3 2 1
3 2
2 1
1 o
14
Dapat ditunjukkan

0

0
15
Perhatikan bahwa grup simetrik tersebut di atas
tidaklah komutatif (contoh grup berhingga yang
tidak komutatif)

Jadi S
3
mempunyai tingkat (order) minimal
untuk sembarang grup yang tidak komutatif.
Soal latihan
1.


Hitunglah komposisi sebagai berikut:
a) f g b) g f c) f
-1

d) g
-1
e) f
1
g
-1
f) (f g)
-1



1 2 3 4 1 2 3 4
2 1 4 3 3 1 4 2
f dan g
| | | |
= =
| |
\ . \ .

2.


Hitung
a) f g b) g
-1
f
-1
c) (g f )
-1

d) f g
2
e) f g
2


1 2 3 4 1 2 3 4
3 4 1 2 4 3 1 2
f dan g
| | | |
= =
| |
\ . \ .
Perkalian Langsung
Apabila terdapat dua buah grup G
1
dan G
2

maka dapat dibentuk grup baru dari kedua
grup tersebut

produk Cartesius dari dua himpunan A dan B
yang dinyatakan dengan
AxB = {(a
i
, b
i
) / a
i
e A, b
i
eB}.
Teorema 2.5.2
Bila G dan H dua buah grup maka produk
Cartesius G x H dengan operasi :
( g
i
, h
i
) (g
j
, h
j
) = (g
i
g
j
, h
i
h
j
)
untuk setiap (g
i
, h
i
) dan (g
j
, h
j
) e G x H
maka G x H merupakan grup dan disebut
perkalian langsung (direct product) dari G dan
H.

Perhatikan operasi dalam grup
Contoh: 1
Dalam perkalian langsung Z x Z karena Z
merupakan grup terhadap operasi + maka
operasi dalam Z x Z berlaku sama. Misalkan
(a,b) dan (c,d) unsur dalam Z x Z maka
(a,b)(c,d) = (a + c,b + d) e Z x Z.

Contoh 2:
Misal grup ( Z
3
, + ) dan grup permutasi (S
2
,-)

Z
3
x S
2
= { (1,i), (2,i), (3,i), (1,(1 2)),(2,(1 2)),(3,(1 2))}

sedang operasi unsur-unsurnya sebagai berikut:
Misal,
( 2, i) ( (3,(1 2)) = ( 2 + 3, i (1 2)) = ( 2, (1 2 ))

Apabila G dan H dua grup berhingga , maka
orde dari G x H yaitu (G x H (= (G(.(H(
Latihan soal
1. Bila grup G mempunyai unsur identitas i dan
grup H mempunyai unsur identitas e
buktikan {( g
i
, e) / g
i
e G } dan { (i, h
i
) h
i
e H
} merupakan subgrup dari G x H

2. Tuliskan semua unsur dari grup S
3
x Z
2
dan
tentukan subgrup yang mungkin dalam
S
3
x Z
2
.

Latihan soal
3. Hitunglah perkalian unsur-unsur sebagai
berikut
a. ((123),2)((23),3) dalam S
3
x Z
5
b. (2,3)(-1,5) dalam Q x Q* dimana Q* adalah
himpunan bilangan rasional tanpa unsur nol.
25
GRUP SIKLIS

Himpunan dengan anggota-anggota
berbentuk



membentuk suatu grup siklik, a sebagai
elemen pembangun atau penghasil atau
generator, biasa ditulis G = <a>.
n j i jika , a a a
n j i jika , a a a dan , e a a
dengan 1 n , , 3 , 2 , 1 , 0 i , a
n j i j i
j i j i n 0
i
> + =
< + = = =
=
+
+

GRUP SIKLIS
Definisi 2.6.1
Suatu grup G dan suatu unsur g e G, jika
grup G dapat dinyatakan sebagai
G = { g
n
/ n e Z },
maka g dikatakan pembangun dari grup G
dan grup G disebut grup siklis, biasanya
dinotasikan G = <g>



Perlu diingat...
definisi grup siklis G = { g
n
/ n e Z } digunakan
operasi perkalian, tetapi apabila grup G
dengan operasi penjumlahan, maka definisi
grup siklis menjadi
G = { n g / n e Z } = <g >

28
Contoh:
1. Misalnya untuk n = 6, grup itu ialah
G = { e , a , a
2
, a
3
, a
4
, a
5
}
Grup semacam ini biasa dinyatakan dengan C
6
, yaitu
grup siklis berorder 6, ( |G| = 6 )

Grup siklis berorde n dinyatakan dengan C
n
.

2. Himpunan bilangan-bilangan bulat modulo n dengan
operasi penjumlahan modulo n merupakan suatu
grup siklis.

29
Misalkan G = Z
6
= { 0 , 1 , 2 , 3 , 4 , 5 },
adalah grup siklik dengan elemen pembangunnya 1,
G = <1>, sebab:
1
0
= 0, 1
3
= 3,
1
1
= 1, 1
4
= 4,
1
2
= 2, 1
5
= 5.
dapat juga dibangun oleh 5, G = <5>,
sebab: 5
0
= 0,
5
1
= 5,
5
2
= 5 + 5 = 4,
5
3
= 5 + 5 + 5 = 3,
5
4
= 5 + 5 + 5 + 5 = 2,
5
5
= 5 + 5 + 5 +5 + 5 = 1.
Apakah masih ada unsur pembangun lainnya?
3. (Z,+) adalah grup siklis dengan unsur
pembangun 1 dan -1.

4. 3Z merupakan subgrup siklis yang dibangun
oleh 3, sehingga 3Z = <3>
31
5. Himpunan operasi simetri dari bangun kitiran ini
terdiri dari rotasi dengan titik pusat O, dengan
sudut rotasi 90
o
, 180
o
, 270
o
, dan
360
o

Jika (O,90
o
)=S, maka
(O,180
o
)=S
2
, (O,270
o
)=S
3
,
dan (O,360
o
)=I
O
Jadi G = { I , S , S
2
, S
3
} merupakan grup siklis dengan
pembangun S, G = <S>, dan order G sama dengan 4
Tentukan order dan invers dari S, S
2
, dan S
3
.
32
6. Perhatikan segi-5 beraturan dengan pusat O dan
sudut-sudut rotasi 72
o
, 144
o
, 216
o
,
288
o
, dan 360
o
.
Jika (O,72
o
)=S, maka
(O,144
o
)=S
2
, (O,216
o
)=S
3
,
(O,288
o
)=S
4
, dan (O,360
o
)=I

Sehingga { I , S , S
2
, S
3
, S
4
} merupakan suatu grup siklis
dengan order 5.
Tampak pula, bahwa |S| = 5, |S
2
| = 5, |S
3
| = 5, |S
4
| = 5
Disamping S, maka S
2
, S
3
, dan S
4
dapat menjadi
pembangun.
O
o
72
1
2
3
4
5
Orde dari grup siklis
Bila G grup siklis dibangun oleh unsur g, maka
orde , G , adalah sama dengan orde dari
unsur pembangunnya yaitu o( g )
Lemma 2.6.2
Bila G suatu grup , g e G maka
H = { g
n
/ n e Z }
merupakan subgrup terkecil dalam G yang
dibangun oleh unsur g

Lemma 2.6.3
Setiap grup siklis G = <g> adalah grup abel


Lemma 2.6.5
Subgrup dari grup siklis adalah siklis

Lemma 2.6.7
Dua grup siklis dengan orde yang sama akan
berkorespondensi 1 - 1


Contoh
Z =<1> = <-1> dan 3Z subgrupdari Z dengan 3Z
= <3> = <-3>.
jika didefinisikan
f: Z 3Z
n e Z, berlaku f(n) = 3n e 3Z,
maka
f bersifat pada, karena bila diambil sebarang
x e 3Z haruslah x = 3m, untuk suatu m e Z.
Ini berarti ada m e Z sedemikian hingga f(m) =
x = 3m atau f pemetaan pada.
f juga pemetaan 1-1, karena bila diambil unsur
f(n) = f(m) maka diperoleh 3n = 3m atau n=m.
Mengingat f pemetaan pada dan 1-1, maka f
korespondensi 1-1.

Lemma 2.6.8
Bila G suatu grup sebarang, g e G dan
misalkan n , m e Z sehingga g
n
= 1 dan juga
g
m
= 1, maka g
d
= 1 di mana d = (m, n).
Khususnya bila g
s
= 1 untuk suatu s e Z,
maka orde dari g membagi s. Dalam hal ini d =
(m,n) dimaksudkan d merupakan pembagi
persekutuan terbesar dari m dan n

Lemma 2.6.9
Misalkan G = < g > dengan n unsur, dan
misalkan h = g
s
, s e Z adalah unsur dalam G,
maka h akan membangun subgrup siklis H
dalam G yang berorde n/d, di mana d
membagi persekutuan terbesar dari n dan s
atau d = (n , s ).

Contoh
Grup (Z
12
,+) adalah

grup siklis dan
Z
12
=<1>=<5> =<7>=<11>
misal diambil 3 e Z
12
, karena 3 = (3,12) maka
H=<3>={0,3,6,9} subgrup dari Z
12
dengan orde
12/3 = 4
misal diambil 4 e Z
12
, karena 4 = (4,12) maka
H=<4>={0,4,8} subgrup dari Z
12
dengan orde
12/4 = 3
Bagaimana dengan 5? H=<5>= Z
12




FPB dari 3 dan 12
Menentukan unsur pembangun
Apabila g membangun grup siklis berhingga G
berorde n, maka pembangun lainnya dari G
adalah unsur-unsur berbentuk g
s
, di mana s
relatif prim dengan n, atau (s,n) = 1.

Contoh
Tentukan semua subgrup yg mungkin dari Z
18


Diperoleh:
Unsur pembangun Z
18
adalah 1,5,7,11
Subgrup dengan orde terbesar dibangun oleh
unsur 2, dengan orde 18/2 =9, sehingga
<2> = {0,2,4,6,8,10,12,14,16}
Selanjutnya mencari semua subgrup dalam
<2>
Menentukan unsur pembangun dari <2>,
berupa 2h dg h relatif prim dg orde <2>, yaitu
9. diperoleh h = 1,2,4,5,7,8 sehingga
<2>=<4>=<10>=<14>=<16>
Unsur yg tdk membangun <2> adalah 6 dan
12, sehingga
<6> = {0,6,12} =<12> subgrup dr <2>

Anda mungkin juga menyukai