sNt 01-3839_1995 lcs 67.160.20 : Hs batu Dewan Standardisasi Nasional - DSN Daftar isi ,l Ruanglingkup Halaman i I I 3 Syaratmutu 2 Definisi 5 Carauji 4 Carapengambilancontoh I 3 3 8 9 6 Syaratpenandaan 7 Carapengemasan sNI 0l-3839-1995 Es batu I Ruang lingkup standar ini meliputi definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan. 2 Definisi Es batu adalah massa padat hasil pembekuan air minum. 3 Syarat mutu -3-.l Memenuhi syarat-syarat air minum (permenkes RI No. 416/Men.Kes/per/ IX/ I 990) kecual i kesadaran jumlah. - Kesadahanjumlahmaksimum l0oD No. Kriteria uji Satuan Persyaratan Keterangan 2 3 4 5 I r. lr.r I r.z I l', 1.4 t.5 t.6 2. 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.s 2.1.6 2.1.7 2.t.8 2.1.9 2.1.t0 2.1.lt 2.1.12 2.1.t3 2.1.t4 t, skala NTU oc skala TCU mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mg/l mgl mgl mgl me/l mgt l mgt I Fisika Bau Jumlah zatpadat terlarut (TDS) Kekeruhan Rasa Suhu Warna Kimia Kimia anorganik Air raksa Aluminium A,rsen Sarium lesi llourida (admium (esadahan (CaCOr) (lorida iromium, valensi 6 Aangan ,latrium {itrat, sebagai N Iitrit, sebagaiN 1000 5 suhu udara +30c l5 0,001 0,2 0,05 1,0 0,3 1,5 0,005 naks. l0oD 250 0,05 0,1 200 l0 1,0 Tidak berbau Tidak terasa I dari l0 sNI 0l-3839-1995 Merupakan batas mi- nimum dan maksi 95Yo dari sampel diperiksa selama se- tahun, kadang-kadang boleh ada 3 per 100 ml sampel air, tetaPi tidak berturut-turut. 0,05 6'5 - ,5 0,01 5,0 0,1 400 0,05 1,0 0,05 0,0007 0,01 0,00001 0,0003 0,03 0,10 0,03 0,05 0,01 0.0003 0.003 0,00001 0,004 0,03 0,01 0,10 0,01 l0 0 0 lah per iumlah Perak pH Salenium Seng Sianida Sulfat Sulfida (sebagai HrS) Tembaga Timbal Kimia organik Aldrin dan dieldrin Benzene Benzo (a) pyrene Chlordane (total isomer Chloroform 2,4-D DDT Detergen I ,2-Dichloroethane I ,2-Dichloroethene Heptachlor dan hePta- chlor epoxide Hexachlorobenzene Gamma-HCH (Lindane Methoxychlor Pentachlorophenol Pestisida total 2,4,6-trichlorophenol Zat organik (KMnOn) Mikrobiologik Koliform tinia Totalkoliform Radioaktivitas Aktifitas alpha (gross alpha activitY) Aktivitas beta (gross beta activitY) 2.1.15 2.t.16 2.1.17 2.1 .l 8 2.1.19 2.r.20 2.1.21 2.1.22 2.t.23 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.2.6 2.2.7 2.2.8 2.2.9 2,2.10 2.2.11 2.2.12 2.2.13 2.2.14 2.2.15 2.2.16 2.2.17 2.2.18 2.3 2.3.1' 2.3.2 2.4 2.4.1 2.4.2 2 dari 10 sNr 0l-3839_1995 Keterangan: rng = Miligram rd = Mililiter Bg : Beguerel NTU = Nephelometrik turbidity units TCU : True color units Logam berat merupakan terlarut 3.2 warna, bau dan rasa normal dan kejar (masif). sesuai dengan sNI 0l _2g91 _ t9e2) 4 Cara pengambilan contoh Sesuai dengan SNI l9-0429-19g9. 5 Cara uji Ambil es secukupnya, kemudian didiamkan dalam wadah yang bersih, sampai mencair seluruhnya. 5.f Sisa penguapan Pipet 100 ml contoh dimasukkan dal'am pinggan penguap yang telah diketahui beratnya (setelah dipanaskan pada l osoiseilt" i :"*j. uapkan sampai kering pada penangas air, keringkan dalam oven pada 1050c selama 2 jam.Dinginkan dalam eksikator, timbang. panaskan lagi pada 1050c,.r*u r/4 jamdinginkan, timbang. Perhitungan(mg/l) : ,too. . n mg selisih pinggan ml contoh 5.2 Kesadahanjumlah Pipet 50 ml contoh dimasukkan daram erlenmeyer 250 ml, tambah beberapa tetes larutan l0% KCN, I ml larutan bufferdan 3 tetes indikatoreriochrom black T. Titar dengan komplekson II sampai larutan menjadi biru. Perhitungan (o D) :2 xtitar x N komplekson III 5.3 Zatorganik untuk ini disediakan larutan 0,01 N asam oksalat dan 0,01 N KMnon. pipet l0 ml asam oksalat 0,01 masukkan dalam erlenmeyer 250 ml, tambah 5 ;l Hrsor+ N, panaskan 700C. Titar dengan 0,01 N KMnOo sampai merah muda (perlu a ml). 3 dari 10 5.3.1 Untuk contoh yang mengandung klorida kurang ."r, ;:Jl -3 839- l ee5 Pipet 100 ml contoh, masukkan dalam erlenmeyer 250 ml yang bersih, tambahkan 5 ml HrSOo 4 N dan teliti 0,01 N KMnOo sampai merah muda. Kemudian tambah a ml 0,01 N KMnOn dari buret, didihkan selama l0 menit. Selanjutnya tambah 10 ml (dengan pipet gondok), 0,01 N KMnOo sampai merah muda (perlub ml). 1000 Zatorgarik(mg/ml): * x b x N KMnOo x 31,6 Hasil tersebut adalah mg KMnOo yang diperlukan untukmengoksidasizatorganik dalam 1000mIair. 5.3.2 Untuk contoh yang mengandung klorida lebih dari 500 ml/I. Pipet 100 ml contoh, masukkan dalam erlenmeyer 250 ml yang telah dibersihkan, tambahkan l0 ml l0% NaOH, teliti 0.01 N KMnOo sampai pada sedikit warna merah. Kemudian tambah a ml 0,01 N KMnO, dari buret, didihkan selama 10 menit selanjutnya tambah 10 ml (dengan pipet) 0,01 N asam oksalat dan 10 ml4 N H2SO4, panaskan 700 C titar dengan 0.01 N KMnO, sampai merah muda. Perhitungan sama dengan 5.3. L Untuk membersihkan erlenmeyer y'ang akan dipakai : erlenmeyer diberi 100 ml aquadest, tambah l0 ml KMnOo 0,01 N asam 5 ml4 N H2SO1, didihkan l0 menit. Tambah 0,01 N asam oksalat sampai jernih, panaskan lagi 700 C tetesi 0,01 N KMnO, sampai merah muda. 5.4 Amonia Kualitatif : 100 ml contoh ditambah pereaksi nessler,'warna kuning coklat yang terjadi menunjukkan adanya ammonia. Kuantitatif : 100 ml contoh dimasukkan dalam tabung nessler, sedang beberapa tabung.yang lain dimasukkan larutan baku amoniayang banyaknya berbeda-beda dan tambah aquadest bebas ammonia hingga 100 ml (keperluan larutan baku, ml baku - 0,1 mg Nq). Kemudian pada semua tabung nessler diberi I ml pereaksi nessler. Diamkan l0 menit. Bandingkan larutan contoh dengan larutan-larutan baku.(misalnya sesuai dengan larutan baku yang mengandung a ml baku ammonia). Kadaramonia(mg/l): -iioo x a x o,l mlcontoh 4 dari 10 sNr 0l_3839_1995 5.5 Nitrit Kualitatif : 100 mr contoh masukkan dalam erlenmeyer, tambah 0,1 pereaksi nitrit kocok. Bila setelahjam larutan menjadi merah berarti J;;;;;iiril;;pt Kuantitatif : Pada beberapa buah tabung nessler dimasukkan larutan baku nitrit yang banyaknya berbeda-beda 0,l - r,5 ml (kepetuu,, iutu'r""r;;;'t*, baku : 0,01 mg nitrit) masing-masing tabuni air-u"r, "q*dest sampai 100 ml. Kemudian pada sebuah tabung n.rrr., yang lain ai*urut tun iod il;Ji.il, sekarang pada semua tabung tadi aitambahki o, r gru',' p.r.utJ "i .fa ii"#* setengah.iam e - r-4r Bandingkan larutan contoh dan rarutan-rarutan baku (misarnya sebanding dengan larutan yang mengandung a ml baku). Bila ternyata contoh lebih pekat dari pada baku-bakunya, maka contohnya diencerkan Kadarnitrit(mglml) =, tooo- x a x 0,01 ml contoh 5.6 Nitrat Pipet 50 ml contoh, tambah 2 mr KoH 30%;o dan2heraipotongan aluminium. Diamkan semaram, kemudian saring dan buat juga deret baku pada tabung nessler. Tambah pada kesemuanya I ml pereaksi nessler. Apabila contoh berwarna kuning maka menunjukkan adanya nitrat, kemudian bandingkan dengan deret baku (kepekatan larutan baru, l ,'iiutu : 0,1 mg NHr). Misal sesuai dengan larutan baku yang mengandung I ml baku. I 000 Perhitungan(mgll)= ; x a 0,1 5.7 Sulfat Pipet 100 ml contoh dalam tabung nessrer, kemudian tambah l mr HCI 4 N dibuat juga deret baku 0,25 mr; 0,5 mr; iml; 1,5 ml; 2 mr; dan encerkan menjadi 100 ml (kepekatan larutan baku : 1,00 mg SOo). Kemudian pada contoh dari semua deret baku tambahkan 5 ml Bacl, r0%o dan bandingkanlah (misarnva sesuai dengan larutan ffiililig*a*g Jrri u"t i. Perhitungan(mg/l) = tttt x 6 x l,oo 100 mg/l NFI, ) d2 l7 5 dari l0 sNI 01-3839-1995 5.8 Klorida Kuantitatif : Beberapa ml contoh ditambah beberapa tetes HNo, dan larutan AgNOr. Bila te{adi endapan putih dan larutan lagi pada pemberian amonia berarti contoh mengandung klorida. Kuantitatif : Ambil contoh sekian ml (a ml) sehingga mengandung klorida l5-40 mg, masukkan dalam erlenmeyer 250 ml. Jika contoh yang diambil lebih dari 100 ml, uapkan dulu sampai 100 ml. Kemudian beri kertas lakmus dan asamkan dengan HNO3 encer lalu beri MgO sedikit demi sedikit sampai sedikit basa. Tambah 0,5 ml l0% K2C2O., titar dengan 1135,45 N AgNO, sampai timbul sedikitwarnamerah (perlu b ml). 1000 Perttitttngan(mdl)= - 1 ! ' 5.9 Besi Kuantitatif : Ambil beberapa ml contoh, asaurkan dengan beberapa ml HNO3 encer dan20o/o KCNS. Wama meratr yug timbul menunjukkan adanya besi. Kualitatif : Pada beberapabuatr tabung nessler dimasrkkan larutan baku besi yang jumlahnya berbeda-beda yaitu 0,5-5 ml. Masing-masing tabung ditambah 2 ml4 N H2sor dan aquadest sampai 100 ml. Kepetatan baku yang dicapai = I ml baku = 0,1 ml besi. sekarang ambil 100 ml contoh masukkandalam piala250 ml tambahair brom habis (emih) setelatrdingin masukkan larutan ke dalam tabung nessler diberi 5 ml20% KCNS. Bandingkan warna larutan contoh dengan larutan baku (yang a ml). Bila contoh yang belum dikerjakan sudah berwarna, maka sebelum diberi air brom dan Hrsoo, terlebih dahulu contoh dikeringkan dalam pinggan dan penangas air. Basahi dengan air saj4 keringkan pada penangas air lagi lalu di atas api bebas selama l0 menit. Kemudian (setelah agak dingin) tambah 2 ml HCI pekat dan keringkan lagi. Akhirnya beri sedikit HCI encer dan aquadest saring. Saringan ditambah aquadest sampai 100 ml dan sedikit airbrom serta HrSOo dan seterusnya, seperti di atas. Perhitungan(me/l)=# x a x o,l 6 dari l0 sNI 0l_3839_1995 5.10 Mangan Pipet 100 ml contoh masukkan dalam piara2l}mr, tambah_beberapa mr HNo, encer' beri AgNo3 0,1 N Agf9, dan 3 gram amonium persulfat. Didihkan serama 5 menit, warna ungu menandakln adanya mengan. Kemudian dinginkan dengan cepat dan pindahkan secara kuantitatifke dalam iabu ut* iio *1, tambah aquadest sampai tanda batas dan kocok sampai homogen. pindahkan daram erlenmeyer 250 ml (supaya mudah dituang) dan tunggu rl"lui Ag mengendap. Laru tuangkan cairannya ke dalam tabung nessler sebanyak iOO ,i. Sekarang pada sebuah]?lTg nessler yang lain diberi aquadest 100 ml dan diberi contoh (misal perlu 0,01 N KMnO). Perhitungan (mg/l) -, tooo . x 2 x 0,011 ml contoh 5.lf Tembaga dan timbat (SNI tg-28g6_tg92) Kualitatif : Pada 2 buah tabung nessler dimasukkan 100 ml contoh dan tambah I ml l0%gram segnette dan 2 tetes amonia. ,?ili* selama 2 menit. Kemudian pada tabung pertama diberi 5 tetes I % KoFe Sedang pada tabung kedua diberi 5 tetes lyoKoFe(crgr. Bila contoh mengandung tembaga maka warna larutan pada tabung pertarna akan menjadi kuning hijau sedang kedua tidak berubah. untuk uji timbaiselanjutnya tuu"rg p.rtama diberi 20 mi larutan klorida dalam amonia dan 2 teres Nars yanju*" di;;;ffi;ilj;il;; adanyatimbal. Kuantitatif : untuk tembaga, amb' sebuah tabung nessler dan diberi r 00 ml aquadest terus dikerjakan seperti pada uji tembaga i ""r ar" diberi larutan baku krFe(cN), dari buret sampai warna raruiannyasesuai dengan larutan contoh yang dikerjakan seperti paaa uli tembaga di atas. Kepekatan 6aku yang dipakai r mr baku: 0,1 ml tembaga. warna yang baik untuk perbandingan ialah yang membutuhkan larutan baku 0, r -5 ml. untuk timbal, 100 mr aquadest dimasukkan 9ul* tabung nessler laru dikerjakan seperti padauji timbal dan ditambah larutan baku timbaliari buret sampai warna larutannya sesuai dengan larutan contoh yang dikerjakan seperti pada uji timbal. ff;i. t*t baik untuk perbandingan ialah y*g ...tutu-hian rarutan baku 0, r _ Itudar timbal (mg/l) : , tooo . x ml baku x 0,1 ml contoh 7 dari l0 sNr 0l_3839_1995 5.12 pH pH contoh air ditetapkan dengan menggunakan alat pH meter atau indikator universal. 5.12.1 Uji bakteriologis (SNI 19-2897-1992) 5.12.1.1 Jumlah bakteri Dibuat pengenceran contoh dengan air steril I : 10, I : 100 dan I : 1000; I : l 0000. Kemudian diambil 1 ml dari contoh asli dan pengenceran ke dalam cawan petri steril. Kemudian ke dalam masing-masing cawan petri ditambahkan tidak kurang dari 10 ml typtone glucose extrak agar yang telah cair lalu dicampur sama rata. Kemudian diinkubasikan pada 370 C + 0,50 C selama 24 jam. Kemudiandihitungjumlahkoloni yang timbul dan dihitungjumlah kolomnyaantara 30-300 kolom jumlah bakteri dinyatakan sebagai jumlah/ml contoh. 3.12.1.2 Baktri bentuk coli a) Ujidugaan : Diinkubasikan I ml contoh asli dan pengencerarl ke dalam tabung fermentasi lactosa broth, lalu diinkubasikan pada 370 c + 0,50 c selama I x 24 jam. Kemudian diamati ada atau tidaknya gas yang timbul, bila tidak timbul gas teruskan diinkubasi selama 24 jam. Bilatimbul gas berarti uji dugaanpositif. b) Ujipenegasan: Dengan menggunakan ose diinkubasikan kolom pada uji dugaan yang positif ke dalam cawan petri agar eosin methylene blue (EMB) dengan jalan digoreskan merata. Dibalik, lalu diinkubasikan pada 370 C + 0,50 C selama 24 + 2 jam. " Disini akan ada 3 kemungkinan : - Koloni yang tumbuh adalah type bentuk coli, yang berarti uji penegasan positif. - Koloni yang tumbuh adalah bukan type untuk bentuk coli. - Tidak tumbuh koloni, berarti uji penegasan negatif.. 6 Syaratpenandaan Sesuai dengan Undang-Undang RI No. 23 tahun l992,tentang kesehatan. 8 dari 10 sNI 0l-3839_1995 7 Cara pengemasan Produk dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi dan mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan aan pengangkatun. Airminum (Menurut sIL 007r-1975, Mutu dan carauji air minum). Pereaksi : - Sodabufferlarutan: Larutan 80 g NarCO, 9_?l1n g00 ml aquadest. Larutan juga 0,616 g MgCOr.HrO dan 0,93 komplekson III (EDTA; oan ioo ml aquadest."cilrfu.r.an kedua rarutan di atas, tambahkan aquadest sehingga 1000 ml. - Pereaksi nitrit: I g naftil amina, l0 g asam solfanil dan 90 g bubuk asam tatrat dicampur hingga rata. Kriteria uji Persyaratan l. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. lt. 12. 13. 14. 15. l5.l t5.2 Sisapenguapan Kesadaranjumlah - Sementara - Tetap Zatorganik Amonia Nitrit Nitrat Sulfat Klorida Besi Mangan Tembaga Tlrnbal pH Keadaan Cemaranmikroba Angkalempengtotal Coli mgl 0c 0D 0D o:.gl rlj'gl rr,gl nlgl nl,gl mil rJj,gl n\91 nllgl nl,gl n,gl maks. 1000 5-10 maks. 10 negatif negatif maks.20 maks.250 maks.250 maks.0,3 maks.0,3 maks. 1,50 maks.0,05 maks. 6,5 - 9,0 normal maks. 100 9dari l0 sNr 0l_3839_1995 - Pereaksinessler: 50 g KI dilarutkan dalam 5 ml aquadest bebas amonia, tambah So/oHgclrsambil diaduk hingga terbentuk sedikit endapan yang berwarna merah. temuAian sambil diaduk ditambah 400 ml 9 N KoH, tambah lagi aquadest bebas amina sampai I liter. Diamkan semalam, ambil larutan jemihnya dan simpan dalam botol berwarna gelap. - Aquadest bebas amonia : Zliter aquadest diberi 2 g KMnoo dan soda kering, kemudian disuling yang pertama dibuang. Penyulingan selesai bila dalam labu penyulingan tinggal 200 ml. Hasil sulingan diperiksa,20 ml sulingan ditambahkan 1 ml pereaksi nessler tidak boleh menghasilkan wama. Larutan baku: Bakunitrit: I ml baku:0,01 mg NO, Larutan yang baru dibuat dari : 1,5000 g NaNo, dilarutkan dalam I liter aquadest. Ambil l0 ml larutan tersebut, encerkan dengan aquadest sampai I liter. Baku besi : ml baku : 0,1 mg Fe 0,8634 g NHoFe(S:4)r. 12 H, 0'8634 g NHoFe(S:6)r. 12 Hro dilarutkan dengan aquadest, tambah l0 ml HCI pekat dan encerkan dengan aquadest sampai I liter. Bakuamonia:1 ml baku = 0,1 mg NH, 3,1465 g NI{CI dilarutkan dalam I liter aquadest ambil I 00 ml larutan tersebut dan ditambah aquadest ambil 100 ml larutan tersebut dan ditambah aquadest sampai I liter. l0 dari l0
Silahkan siswa mulai melakukan praktikum menentukan kadar air dengan cara pemanasan sesuai prosedur yang telah dijelaskan. Mohon perhatikan keselamatan dan kerapihan dalam melakukan praktikum