Head statis
Head statis merupakan head dengan perhitungan energi potensial air, yang
didefinisikan sebagai tekanan hidrostatis air:
Sehingga head statis dapat dihitung dengan persamaan:
2. Laju aliran air (debit) adalah volume dari air (m3) yang melalui
penampang kanal air per detiknya (qm3/s). Daya teoritis kasar (P kW)
yang tersedia dapat ditulis sebagai:
Daya tersebut kemudian akan diubah menggunakan turbin air menjadi daya
mekanik. Daya listrik yang dibangkitkan akan lebih kecil dari daya kasar yang
tersedia karena turbin dan peralatan elektro-mekanis lainnya memiliki efisiensi,
biasanya sekitar 90% hingga 95%. Debit air tidak akan pernah konstan, selalu
berubah setiap waktu. Perubahan ini disebabkan karena perubahan musim, perubahan
bentuk penampang saluran sungai akibat pengikisan atau erosi, penggunaan air yang
bervariasi (untuk pengairan, industri, perikanan, atau keperluan lain). Oleh itu, maka
dalam perancangan pembangkit tenaga air perlu diketahui debit rata-rata aliran
sumber air. Debit rata-rata ini dipakai sebagai dasar perancangan besar mesin yang
akan dipakai sebagai pembangkit tenaga air sesuai dengan potensi yang dimiliki
saluran.
Menurut energi yang dibangkitkannya, PLTA dapat dibagi menjadi
beberapa kategori:
Tabel 3.1 Jenis jenis PLTA
p = tekanan hidrostatis air
= massa jenis air
h = perbedaan ketinggian
13
JENIS KAPASITAS
Large-hydro >100 MW
Medium0hydro 15-100 MW
Small-hydro 1-15 MW
Mini-hydro 100 kW-1 MW
Micro-hydro 5-100 kW
Pico-hydro 100 W-5 kW
3.2 Fasilitas Bangunan Air Pembangkitan PLTA Dago Bengkok
Berikut adalah perlatan fasilitas untuk menyalurkan aliran air ke
generator yang tersedia pada PLTA Dago Bengkok
Bendungan Bantarawi
Bendungan Bantarawi adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk membendung
air dan mengalihkan aliran air ke kolam pengendapan. Bangunan bendungan ini
terbuat dari beton yang panjangnya 15 m.
Kolam Pengendap Bantarawi
Kolam Pengendap Bantarawi adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk
membendung air dan mengalirkan aliran air ke kolam pengendap. Bangunan
bendungan ini terbuat dari beton yang panjangnya 15 m.
Saluran Tertutup
Saluran tertutup adalah suatu saluran untuk mengalirkan aliran air yang lertaknya
di permukaan tanah. Hal ini bertujuan mencegah terjadinya penutupan saluran air.
Panjang saluran tertutup adalah 2731 m.
Saluran Terbuka
Saluran terbuka adalah saluran untuk mengalirkan air yang letaknya di atas
permukaan tanah. Panjang saluran ini adalah 400 m.
Kolam Tando Harian (KTH)
14
Kolam Tando harian adalah suatu kolam yang fungsinya untuk menapung air
sekaligus mengendapkan lumpur sebelum air tersebut dimasukkan ke pipa pesat
untuk memutar turbin. Luas kolam tando harian PLTA Bengkok adalah 9720 m
2
dan volumenya adalah 30.000 m
3
. Pada kolan tando harian terdapat saluran
spilway yang berfungsi untuk saluran buang air ketika volume kolam penuh.
Pipa Pesat
Pipa pesat adalah suatu pipa yang berfungsi untuk mengalirkan air dari kolam
tandon harian ke tubin dengan sudut kemiringan tertentu untuk mendapatkan
energi kintik air. Diameter pipa pesat utama PLTA Bengkok adalah 1,3 m dan
panjang pipa pesat utama KTH sampai katup pembagi adalah 635 m. Pada katup
pembagi, pipa pesat utama dibagi menjadi 3 buah pipa pesat pencabangan yang
masing-masing berdiamater 0.7 m. Pipa pesat percabangan tersebut bertujuan
membagi aliran air ke tiap unit. Sedangkan PLTA Dago memiliki diamete 1,3 m
dan untuk panjangnya adalah 124 m. Bahan pipa pesat PLTA Dago Bengkok
terbuat dari besi cor.
Katup Pembagi
Katup pembagi adalah suatu katup yang berfungsi menutup dan membuka aliran
air yang berasal dari kolam tando harian dan untuk membagi aliran air ke masing-
masing pipa pesat percabangan yang akan masuk ke turbin. Jenis katup pada
PLTA Dago Bengkok adala katup putar (rotary valve).
Katup Turbin
Katup turbin adalah suatu katup yang berfungsi untuk menutup san membuka
aliran air yang akan masuka ke dalam turbin. Jenis katup turbin PLTA Dago
Bengkok adalah katup butterfly. Di bawah katup turbin terdapat saluran dan katup
by-pass yang berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan air yang akan masuk ke
turbin.
Saluran Buang
Saluran buang merupakan saluran yang berfungsi untuk membuang aliran air
yang sudah digunakan atau mengalirkan aliran air yang bertujuan untuk
15
menggerakkan turbin pada power house berikutnya. Panjang saluran buang PLTA
Bengkok yang menuju PLTA Dago adalah 1400 m.
3.3 Komponen-komponen Pembangkitan PLTA Bengkok
Berikut adalah peralatan-peralatan yang digunakan untuk membangkitkan
suatu energy listrik pada sebuah PLTA
3.3.1 Turbin Air
Turbin secara umum dapat diartikan sebagai mesin penggerak mula dimana
energi fluida kerja yang digunakan langsung memutar roda turbin, fluida kerjanya
dapat berupa air, uap air dan gas. Dengan demikian turbin air dapat diartikan sebagai
suatu mesin penggerak mula yang fluida kerjanya adalah air. Secara umum prinsip
kerja dari turbin air ini adalah aliran air di dalam pipa pesat yang mengandung energi
diarahkan ke roda turbin melalui nozzle, kemudian energi yang di dalam air ini pada
roda turbin di ubah bentuknya menjadi energi mekanik berupa putaran. Putaran roda
turbin inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan suatu beban, salah satu
contohnya adalah untuk menggerakkan generator pembangkit listrik.
Konstruksi dasar dari turbin air terdiri dari dua bagian utama yaitu rotor dan stator.
Rotor adalah bagianbagian dari turbin yang bergerak atau berputar seperti roda turbin
(runner), poros, kopling, roda gaya, puly dan bagianbagian dari turbin yang diam
seperti saluran masuk (pipa pesat), rumahrumah, sudu antar, sudu pengarah (nozzle),
saluran buang dan lainlain. Contoh sistem turbin air tersebut dapat dilihat seperti
gambar (2.1) berikut. Dari gambar turbin air poros vertical tersebut dapat dilihat
komponen utama yaitu :
1. Sudu tetap (nozzle), yang berfungsi untuk mengarahkan aliran fluida kerja (air)
masuk de dalam sudu gerak.
2. Sudu gerak, sudu gerak ini dipasang pada sekeliling roda turbin, yang mana
fungsinya adalah untuk menerima tekanan dari kecepatan fluida kerja air masuk
dan keluar sudu.
3. Rotor (roda turbin), suatu tempat dudukan sudu gerak, berfungsi untuk
meneruskan daya putar yang diterima dari sudu gerak keporos.
16
4. Poros, yang berfungsi untuk mentransmisikan daya atau tenaga bersama sama
dengan putaran roda turbin dan juga dapat berfungsi untuk mendukung suatu
momen putar.
5. Stator (rumah turbin), berfungsi untuk melindungi atau untuk pengamanan dari
proses kerja turbin, dan juga untuk mendukung konstruksi turbin secara
keseluruhan.
6. Generator listrik, berfungsi untuk mengubah tenaga mekanis dari poros turbin
menjadi tenaga listrik.
Berikut ini merupakan beberapa keunggulan turbin air dibandingkan kincir air:
Tidak memerlukan banyak ruangan karena konstruksi turbin lebih kompak
Dapat beroperasi dengan kecepatan tinggi
Mampu membangkitkan daya yang lebih besar dengan ukuran yang relatif
kecil
Daerah putaran (rpm) yang lebih luas sehingga memungkinkan hubungan
langsung dengan generator
Mampu memanfaatkan beda ketinggian permukaan air dari yang sangat rendah
sampai yang ekstrim tinggi
Dapat terendam di dalam air
Mempunyai efisiensi yang relatif baik
Dapat dikonstruksikan dengan poros mendatar maupun tegak.
Secara umum ada dua jenis turbin ait yaitu turbin reaksi dan turbin impul
- Turbin Impul
Pada turbin ini proses ekspansi fluida (penurunan tekanan fluida) hanya terjadi
pada sudu-sudu tetap, contohnya turbin pelton.
Turbin Pelton.
Turbin Pelton adalah turbin reaksi di mana satu atau lebih pancaran air
menumbuk roda yang terdapat sejumlah mangkok. Masing-Masing pancaran
keluar melalui nozzle dengan valve untuk mengatur aliran. Turbin pelton
hanya digunakan untuk head tinggi. Nozzel turbin berada searah dengan
piringan runner. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan untuk mendapatkan
dimensi mangkok runner turbin pelton. Mangkok runner ini dirancang agar
17
dapat menerima energi kinetik dan mengambil energi tersebut menjadi torsi
pada poros generator.
Turbin Pelton merupakan turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu
di atas 300 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi
energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui proses impuls sehingga
turbin Pelton disebut juga turbin impuls.
Gambar 3.2 Turbin Pelton
Turbin Pelton disebut juga turbin impuls atau turbin tekanan rata atau
turbin pancaran bebas karena tekanan air keluar nosel sama dengan tekanan
atmosfer. Dalam instalasi turbin ini semua energi ( geodetic dan tekanan )
diubah menjadi kecepatan keluar nosel. Konstruksi nosel ada pada gambar di
atas. Tidak semua sudu menerima hempasan air, tetapi secara bergantian
tergantung posisi sudu tersebut. Jumlah tergantung besarnya kapasitas air,
dapat bervariasi satu sampai enam. Turbin pelton dipakai untuk tinggi jatuh air
yang besar, dengan kecepatan spesifik 1 sampai 15.
Instalasi dan begian utama turbin pelton. Turbin pelton biasanya
berukuran besar. Hal ini dapat dimaklumi karena dioperasikan pada
tekananyang tinggi danperubahan momentum yang diterima sudu-sudu sangat
besar, dengan sendiri struktur turbin harus kuat.
Pada turbin pelton semua energi tinggi tempet dan tekanan ketika
masuk kesudu jalan turbin telah telah diubah menjadi energi kecepatan Seperti
terlihat pada gambar dibawah ini:
18
Gambar 3.3 Pelton Wheel
Turbin pelton terdiri dari dua bagian utama yaitu :
Nosel
o Roda Jalan
Nosel mempunyai beberapa fungsi yaitu:
1. Mengarahkan pancaran air ke sudu turbin.
2. Mengubah tekanan menjadi energi kinetik.
3. Mengatur kapasitas air yang masuk turbin.
Jarum yang berada pada nosel bertujuan untuk mengatur kapasitas dan
mengkonsentrasikan air yang terpancar di mulut nosel. Panjang jarum sangat
menentukan tingkat konsentrasi air, makin panjang jarum air makin
terkonsentrasi.
Untuk turbin pelton dengan daya kecil, debit bisa diatur dengan hanya
menggeser kedudukan jarum sudu. Untuk instalasi yang lebih besar harus
menggunakan dua buah sistem pengaturan atau lebih,
Tujuan pengaturan ini adalah untuk menghindari terjadinya tekanan
tumbukan yang besar dalam pipa pesat yang timbul akibat penumpukkan nosel
secara tiba-tiba ketika beban turbin berkurang dengan tiba-tiba.
19
Untuk mengurangi putaran turbin pada kondisi atas, pembelokkan
pancaran akan berayaun kedepan jarum nosel terlebihdahulu sehingga
pancaran air dari nosel berbelok sebagian.
Jumlah nosel tergantung pada bilangan-bilangan spesifik n
q
trubin
pelton. Dimana n
q
dirumuskan :
dimana n = putaran poros(rpm)
Q =debit aliran (m
3
/s)
H = head (m)
Roda jalan berbentuk pelek (rim) dengan sejumlah sudu di sekelilinnya.
Pelek ini dihubungkan dengan poros dan seterusnya menggerakkan generator.
Sudu turbin pelton berbentuk elipsoida yang dibuat dengan bucket (sudu) dan di
tengahnya mempunyai splitter (pemisah air). Bentuk sudu sedemikian
dimaksudkan supaya bisa membalikkan putaran air dengan baik dan
membebaskan sudu dari gaya samping.
- Turbin Reaksi
Pada turbin ini proses ekspansi fluida terjadi baik pada sudu-sudu gerak (sudu-
sudu jalan), contohnya Turbin Francis, turbin propeler dan turbin kaplan.
a. Turbin Francis
Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu
air masuk ke roda jalan, sebagian dari enrgi tinggi jatuh telah bekerja di
dalam suddu pengarah diubah sebagai kecepatan air masuk. Sisa energi
tinggi jatuh dimamfaatkan dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap
memungkinkan energi tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan
semaksimum mungkin.
20
Gambar 3.4 Turbin Francis
Turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya terbenam
dalm air. Air yang masuk kedalam turbin dialirkan melalui pengisian air
dari atas turbin (schact) atau melalui sebuah rumah yang berbentuk spiral
(rumah keong). Semua roda jalan selalu bekerja. Daya yang dihasilkan
turbin diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan sudu pengarah.
Pembukaan sudu pengarah dapat dilakuakan dengan tangan atau dengan
pengatur dari oli tekan(gobernor tekanan oli), dengan demikian kapasitas
air yang masuk ke dalam roda turbin bisa diperbesar atau diperkecil.
Pada sisi sebelah luar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang
dari 1 atmosfir) dan kecepatan aliran yang tinggi. Di dalam pipa isap
kecepatan alirannya akan berkurang dan tekanannya akan kembali naik
sehingga air bisa dialirkan keluar lewat saluran air di bawah dengan
tekanan seperti keadaan sekitarnya. Pipa isap pada turbin ini mempunyai
fungsi mengubah energi kecepatan menjadi energi tekan.
Daerah kerja turbin francis. Jenis konstruksi turbin ini pertama kali
dilaksanakan sekitar tahun 1950. Sekarang turbin francis adalah yang
paling banyak dipakai, karena tinggi air jatuh dan kapasitasnya yang
paling sering terdapat/ sesuai dengan kebutuhannya. Dari hasil
penggunaan dan penelitian yang terus-menerus untuk pengembangan
selanjutnya, turbin francis sekarang sudah bisa digunakan untuk tinggi air
jatuh sampai 700m dengan kapasitas air dan kecepatan air dan kecepatan
21
putar yang sesuai memenuhi harapan. Gambar berikut adalah daerah
penggunaan dari beberapa jenis konstruksi turbin yang berbeda :
Gambar 3.5 Kontstruksi turbin francis
Pokok utama pada gambar adalah adanya daerah penggunaan tipe
turbin. Untuk diketahui pada gambar diatas di dalam daerah yang dibatasi
dengan garis terdapat banyak jenis turbin yang dibuat, jadi sebetulnya
garis tersebut sudah bukan merupakan garis batas lagi. Karena ada turbin
yang titik muatan beban penuhnya terletak di bawah atau di atas daerah
yang diberi tanda. Titik beban penuh turbin dapat juga terletak di bawah
daerah tersebut, bila dari kondisi tempat membutuhkan pemasangan turbin
dengan tinggi khusus dan berdasarkan alasan untuk menghindari kavitasi,
sehingga dengan demikian harus dipilih kecepatan spesifik yang kecil.
Turbin francis yang kecil sering terletak di bawah daerah tersebut,
karena harus menggerakkan generator yang mempunyai kecepatan putar
yang tinggi dsan dihubungkna langsung dengan roda gigi transmisi.
Didalam daerah batas antara turbin francis dengan turbin kaplan, Turbin
kaplan lebih menguntungkan yaitu pada keadaan beban tidak penuh
randemennya lebih tinggi, karena sudu-suda turbin kaplan bisa diatur
sesuai dengan beban yang ada.
b. Turbin Kaplan
Turbin Kaplan adalah Turbin Air, jenis baling baling, yang memiliki
pisau atau sirip, yang dapat disesuaikan. Turbin ini dikembangkan pada tahun
22
1913 oleh Profesor Austria Viktor Kaplan, yang dikombinasikan bilah baling-
baling otomatis yang dapat disesuaikan, dengan gerbang gawang otomatis
yang juga dapat disesuaikan, untuk dapat mencapai efisiensi melalui berbagai
tingkat aliran dan air.
Turbin Kaplan merupakan Evolusi dari Turbin Francis.
Penemuan yang memungkinkan produksi listrik yang efisien di negara
tertentu, yang memiliki head yang relatif rendah, yang tidak mungkin
diterapkan untuk Turbin Francis.
Gambar 3.6 Turbin Kaplan
Head Kaplan berkisar 10 - 70 meter dan Output Daya 5-120 MW.
Diameter Runner adalah antara 2 dan 8 meter. Kecepatan putar Runner turbin
adalah 79-429 rpm. Turbin Kaplan saat ini sudah banyak digunakan di seluruh
dunia dalam High Flow, Low Head.
Sesuai dengan persamaan euler, maka makin kecil tinggi air jatuh yang
tersedia,makin sedikit belokannya aliran air di dalam sudu jalan. Dengan
bertambahnya kapasitas air yang masuk ke dalam turbin, maka akan
bertambah besar pula luas penampang salauran yang dilalui air, dan selain itu
kecepatan putar yang demikian bisa ditentukan lebih tinggi. Kecepatan
spesifik bertambah,kelengkungan sudu, jumlah sudu, dan belokan aliran air di
dalam sudu berkurang.
23
Pada permulaan sekali disaat pengembang pusat tenaga sungai,
turbinnya menggunakan roda baling-baling dengan sudu-sudu tetap yang
dituang.
Untuk tempat pusat listrik tenaga sungai harus dihitung lebih dahulu
besarnya perubahan tinggi air jatuhnya sepanjang tahun. Dan aliran sungai
tersebut bisa diatur dengan memakai bendungan. Makin besar kapasitas air
yang mengalir pada saat air tinggi, akan makin tinggi air jatuh yang bisa
dimamfaatkan, karena tinggi permukaan air atas adalah konstan sedangkan air
kelebihan pada permukaan air bawah akan naik.
Turbin yang bekerja pada kondisi tinggi air jauh yang berubah-ubah
mempunyai kerugian, karena dalam perencanaan sudu turbin telah disesuaikan
bahwa perpindahan energi yang baik hanya terjadi pada titik normal yaitu
pada kondisi perbandingan kecepatan dan tekanan yang tertentu. Bila terjadi
penyimpangan yang besar baik ke atas maupun ke bawah, seperti yang
terdapat pada pusat tenaga listrik sungai, randamen roda baling-balingnya
turbin cepat atau lambat akan turun.
Keuntungan turbin baling-baling dibandingkan dengan turbin francis
adalah kecepatan putarnya bisa dipilih lebih tinggi, dengan demikian roda
turbin bisa dikopel langsung dengan langsung dengan generator dan
ukurannyapun lebih kecil.
Roda Jalan Turbin Kaplan : Kontruksi Dan Keadaan Aliran Air.
Konstruksinya bisa dibedakan, sampai dengan alat pengarah pada hakekatnya
sama dengan turbin francis dan pada leher poros terdapat sekitar 4 sampai 8
buah kipas sudu yang dapat diputar.
24
Gambar 3.5 Prinsip TUrbin Kaplan
Kipas sudu pada gambar Diatas ini sama seperti baling-baling atau sayap
pesawat terbang yaitu membawa aliran dengan belokan yang hanya sedikit. Bila
untuk pesawat terbang maksudnya adalah supaya dari gaya dorong yang ada bisa
didapatkan gaya ke atas, dengan tahanan yang sedikit mungkin. Tetapi pada turbin
kaplan maksudnya adalah untuk mendapatkan gaya tangensial yang bisa
menghasilkan torsi pada pada poros.
3.1.1 Governor
Governor atau sistem pengatur adalah suatu peralatan untuk mengatur putaran turbin
(frekuensi listrik) relatif tetap konstan untuk berbagai kondisi beban. Untuk melakukan
fungsinya tersebut, governor mengukur frekuensi yang dihasilkan generator dengan cara
mengukur kecepatan putar poros generator tersebut karena frekuensi yang dihasilkan
generator sebanding kecepatan putar poros generator. Governor didesain agar putaran turbin-
generator konstan dalam range yang dikehendaki dengan menambah atau mengurangi debit
air yang masuk ke runner turbin untuk mempertahankan keseimbangan daya antara masukan
daya (power input) dan permintaan daya (power demand). Kerugian sistem ini adalah
25
ketidakmampuannya bereaksi cepat bila terjadi perubahan beban secara mendadak. Bagian-
bagian dari governor adalah sebagai berikut :
Oil Reservoir (tangki oli)
Pompa
Sistem penyaring oli
Accumulator
Sistem pendingin oli
Servo valve dan Selenoid valve
Servo motor
3.1.2 Generator
Generator adalah salah satu komponen yang dapat mengubah energi gerak menjadi
energilistrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan elekronik. Poros pada
generator dipasang dengan material ferromagnetic permanen. Setelah itu di sekeliling poros
terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop.
Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang
akhirnya karena terjadi perubahan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik
yang dhasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik. Prinsip kerja generator AC adalah
sebagai berikut :
Ketika kumparan diputar di dalam medan magnet, satu sisi kumparan bergerak ke
atas sedang kumparan lainnya bergerak kebawah.
Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet, sehingga pada kedua sisi
kumparan mengalir arus listrik yang berbentuk sinusoid akibat perubahan garis
gaya magnet tersebut.
Pada posisi tertentu kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet
sehingga tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan. Namun pada posisi yang
lain kumparan mendapat garis- garis magnet maksimum.
Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada
stator rator diberi eksiter. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan,
maka tegangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan
gelombang sinusoidal. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan
melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya dapat digunakan.
26
3.1.3 Exciter
Exciter adalah sebuah generator dc eksitasi sendiri dengan belitan shunt. Medan
exciter menghasilkan intensitas fluks magnetik antara kutub-kutubnya. Ketika armature
exciter berotasi dalam fluks medan exciter, tegangan diinduksikan dalam belitan armature
exciter. Keluaran dari komutator exciter dihubungkan melalui sikatdan slip ring ke medan
alternator. Karena arusnya adalah arus searah, maka arus selalu mengalir dalam satu arah
melalui medan alternator. Sehingga, medan magnet dengan polaritas tetap selalu terjadi
sepanjang waktu dalam belitan medan alternator. Ketika alternator diputar, fluks magnetiknya
dilalukan sepanjang belitan armature alternator. Tegangan bolak balik pada belitan armature
generator ac dihubungkan ke beban melalui terminal. Fungsi dari exciter sendiri adalah
sebagai penguatan untuk membangkitkan fluks magnetik.
Exciter dikembangkan terutama untuk mesin sinkron karena exciter tidak
menghasilkan arus langsung yang diperlukan untuk induktor. Komutator jenis DC shunt
generator dengan atau eksitasi terpisah dari pilot exciter biasanya digunakan sebagai exciters
mesin listrik. Mengingat daya yang meningkat dan peningkatan kecepatan operasi dari sistem
kontrol untuk mesin sinkron, dan juga dalam kasus mesin-mesin khusus (mulai tahun1950-
an), exciters mesin listrik diperkenalkan dimana tegangan AC diumpankan dari mesin utama
(secara langsung atau melalui transformator-yaitu, eksitasi diri) atau dari mesin sinkron
tambahan (eksitasi terpisah) ke ionik atau semikonduktor penyearah, yang memasok induktor
dari mesin utama. Peraltan disediakan baik dalam sirkuit listrik dari exciter atau oleh aksi
exciter di sirkuit exciter. Dalam jenis lain dari exciter tegangan AC dari generator bantu
adalah pada poros umum dengan induktor dari mesin sinkron diumpankan ke penyearah
dipasang pada poros yang sama.
27
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
4.1 Proses Pembangkitan PLTA Dago Bengkok
Dalam proses pembangkitannya terdapat beberapa bangunan yang mempunyai
peran masing masing dalam prosesnya. Pada awal prosesnya terjadi proses
pembendungan aliran air sungai Cikapundung pada bendungan Bantarawi. Panjang
bendungan ini sekitar 15 m. Setelah sungai Cikapundung dibendung, airnya dialirkan
ke suatu kolam pengendap. Kolam ini berfungsi untuk mengendapkan lumpur2 yang
terbawa dari sungai Cikapundung.
Di PLTA Dago-Bengkok terdapat saluran tertutup. Saluran ini memiliki fungsi
untuk mengalirkan air dari permukaan tanah. Saluran ini memiliki panjang sekitar
2731 m. Selain itu, juga terdapat saluran terbuka yang berfungsi mengalirkan air di
atas permukaan tanah. Saluran ini mencapai 4000 m.
Gambar 4.1 Saluran tertutup
28
Gambar 4.2 Saluran tertutup
Ada juga suatu kolam yang bernama kolam tando harian. Kolam ini berfungsi
menampung air sekaligus mengendapkan lumpur. Pada kolam tando harian ini
terdapat saluran spiliway. saluran ini berfungsi untuk membuang sebagian air ketika
volume kolam penuh.
Air yang ditampung di kolam tando dialirkan ke pipa pesat. Pipa ini diatur
memiliki ketinggian tertentu untuk menciptakan suatu energi kinetik. Pipa ini
memiliki diameter 1,3 m dan panjangnya pipa pesat utama KTH sampai katup
pembagi mencapai 635 m. Katup Pembagi adalah suatu katup yang berfungsi untuk
menutup dan membuka aliran air yang berasal dari kolam tando harian dan membagi
air ke dalam masing-masing pipa pesat percabangan yang kemudian akan masuk ke
turbin.Pada katup pembagi, pipa pesat utama dibagi menjadi tiga buah pipa pesat
percabangan yang masing-masing berdiameter 0,7 m. Pipa pesat percabangan
bertujuan membagi aliran air ke tiap unit turbin.Jenis katup yang terdapat di PLTA
Bengkok-Dago adalah katup putar (rotary valve).
Setelah air digunakan memutar turbin, air tersebut masuk ke dalam saluran
buang. Lalu air dialirkan ke power house berikutnya yang terdapat di PLTA
Dago.Panjang saluran buang PLTA Bengkok menuju PLTA Dago sepanjang 1400
meter.
Pemaparan di atas adalah proses pembangkitan tenaga listrik pada PLTA Dago
Bengkok,berikut adalah peralatan peralatan atau komponen yang digunakan dalam
proses pembangkitannya
29
4.2 Turbin Air
Turbin yang digunakan pada PLTA Dago-Bengkok berjenis turbin Francis.
Turbin air tersebut terdiri dari :
- Rumah Turbin
- Sudu tetap (sudu pengarah) atau guide vane
- Tutup turbin
- Cincin dudukan sudu pengatur
- Pelindung tutup turbin
- Cincin ruas
- Sudu pengatur
- Ring perak sudu pengatur
dan berikut spesifikasinya
Tipe Merk Tahun
pembuatan
Tegangan Arus Daya Kecepatan
Putar
Francis Escher
Wyss
1923 6300 V 138 15000 750 rpm
4.3 Generator
Merk : General Electric Co.NY.USA
Tipe : Generator Sinkron 3 fasa
Daya : 1.05 MW
Frekuensi : 50 Hz
Faktor daya : 0,7
Putaran : 750 rpm
Tegangan : 6300 V
Arus : 138 A
Tegangan Eksitasi : 125 V
Arus Eksitasi : 136 A
30
Gambar 4.3 Plat rating generator
Pada PLTA Dago Bengkok terdapat 3 generator dengan kapasitas masing
masing 1,05 MW dan terdapat pula 1 generator lagi yang terhubung dan
terletak di power house dago yang berkapasitas 0,7 MW. Penyalaan generator
sangat bergantung dari air yang masuk.
4.4 Governor
Adapun bagian-bagian dari governor yang ada antara lain:
Oil Reservoir (tangki air)
Pompa
Sistem Penyaringan Oli
Accumulator
Sistem Pendingin Oli
Servo Valve dan Selenoid Valve
Servo motor
4.5 Head
Pada PLTA Bengkok, head gross yang terdapat pada bendungan setinggi 104
meter. Adapun rincian dari data yang diberikan antara lain:
Elevasi Puncak bendungan : 930 dpl
Elevasi muka air tertinggi : 927,00 dpl
Elevasi muka air normal : 926,93 dpl
Elevasi muka air terendah : 925,90 dpl
4.6 Debit
Dari data yang didapatkan PLTA bengkok, debit air per tahun secara rata-rata
terus menurun. Pengamatan debit air terakhir didapatkan pada data berikut:
Debit Pembangkitan PLTA Bengkok : 3,25 m
3
/det
Debit Pembangkitan PLTA Dago : 2,09 m
3
/det
31
Debit Inflow Tertinggi : 3,15 m
3
/det
Debit Inflow Normal : 3,025 m
3
/det
Debit Inflow Terendah : 0,39 m
3
/det
Debit Banjir Bantar Awi : --- (tidak pernah di ukur)
Dari data data yanga didapat diatas dapat diketahui beberapa daya yang dihasilkan
oleh peralatan tersebut dengan menggunakan rumus
/102
dengan P = keluaran turbin (kW)
H = net head (m)
Q = debit air (m
3
/s)
= massa jenis air (1000 kg/m
3
)
= efisiensi turbin
P=9,8HQ
dan daya didapat dalam satuan kW
4.7 Data Produksi Harian
Berikut adalah data debit harian dari beberapa sampel di PLTA Dago Bengkok
Tabel 4.1 Produksi harian sampel bulan Desember
Tanggal Produksi
kWh
Ps Debit
masuk
Debit keluar Pemakaian
air
1 Desember 2013 26270 384 1,32 1,02 87780
2 Desember 2013 34200 288 1,64 1,30 112726
3 Desember 2013 42180 288 2,031 1,632 141007
4 Desember 2013 32470 288 2,301 1,22 105527
5 Desember 2013 42200 264 2,34 1,60 138,48
6 Desember 2013 49620 264 2,88 1,97 169798
7 Desember 2013 49780 240 293 1,98 171638
8 Desember 2013 850 240 3,03
9 Desember 2013 28650 192 3025 1,64 100452
10 Desember
2013
52550 240 3,025 1,89 163570
11 Desember 52880 288 3,025 2,131 184089
32
2013
12 Desember
2013
50580 288 3,025 1,997 172573
13 Desember
2013
51580 264 3,925 1,98 171408
14 Desember
2013
43560 288 3,025 1,73 142530
15 Desember
2013
48590 264 3,025 1,89 163811
16 Desember
2013
53880 336 3,025 2,15 185706
Tabel 4.2 Produksi harian sampel bulan Agustus
Tanggal Produksi
kWh
Ps Debit masuk Debit keluar Pemakaian
air
11 Agustus 2013 29930 312 2,59 1,96 160368
12 Agustus 2013 46080 264 2,445 1,714 148160
13 Agustus 2013 44620 264 2,277 1,664 143781
14 Agustus 2013 45740 288 2,253 1,65 142401
15 Agustus 2013 43420 264 2,79 1,62 139630
16 Agustus 2013
17 Agustus 2013 45280 288 2,227 1,709 147694
18 Agustus 2013 44520 264 2,277 1,664 148781
19 Agustus 2013 42180 336 2,179 1,565 135246
20 Agustus 2013 35220 336 2,18 1,47 27178
21 Agustus 2013 41800 336 2,725 1,554 134327
22 Agustus 2013 36200 360 2,92 1,31 113812
23 Agustus 2013 35704 334 2,92 1,69 33047
24 Agustus 2013 37460 240 1,87 1,39 170089
Dari data di atas terlihat bahwa ada perbedaan signifikan pada bulan kemarau
dan penghujan dari sisi daya yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan jumlah air yang
masuk pun berbeda pada tiap harinya dan apabila pada musim kemarau air yang
33
masuk pun sedikit.
Sedikitnya air yang masuk akan mempengaruhi penyalaan
generatornya.Berikut adalah data nyala generator pada sampel musim kemarau
Tabel 4.3 Jam kerja harian mesin pada bulan Agustus
Mesin I Mesin II Mesin III Mesin IV Tanggal
24 24 0 24 25 Agustus 2013
24 24 0 24 24 Agustus 2013
24 0 24 24 23 Agustus 2013
24 0 24 24 22 Agustus 2013
24 21 10 24 21 Agustus 2013
0 24 24 24 20 Agustus 2013
14 24 24 24 19 Agustus 2013
0 24 23 24 18 Agustus 2013
0 24 22 24 17 Agustus 2013
0 24 24 24 16 Agustus 2013
0 24 24 24 15 Agustus 2013
15 24 24 24 14 Agustus 2013
24 24 14 24 13 Agustus 2013
24 24 24 24 12 Agustus 2013
24 24 20 24 11 Agustus 2013
rata-rata penyalaan mesin tersebut adalah
Mesin I = 14jam 44 menit
Mesin II = 20 jam 36 menit
Mesin III = 18 jam 44 menit
Mesin IV = 24 jam
Hal ini berbeda cukup signifikan dengan rataan penyalaan mesin pada 2 minggu
pertama bulan Desember yaitu
Mesin I = 22 jam 45 menit
Mesin II = 22 jam
Mesin III = 22jam
Mesin IV = 24 jam
34
4.8 Analisis
Perbedaan yang cukup signifikan trersebut disebabkan karena pada musim
kemarau selain jumlah air yang sedikit,ari tersebut juga digunakan oleh penduduk
sekitar untuk keperluan sehari hari.
PLTA Dago Bengkok adalah unit pembangkit yang kecil dibandingkan
dengan PLTA Saguling, PLTA Suralaya ,PLTA Lontar dan lain lain.PLTA Dago
Bengkok terhubung dengan interkoneksi Jawa-Bali,PLTA ini tidak dikejar target
harian yang harus dipenuhi.Konsekuensi dari unit pembangkit berkapasitas kecil
adalah tiap harinya membangkitkan energy listrik maksimal dari yang bisa dihasilkan
dan yang menyesuaikan adalah pembangkit pembangkit berkapasitas besar yang
masih terhubung dengan interkoneksi yang sama.Hal ini dimaksudkan agar tidak
adanya energy yang sia sia dan terbuang karena belum adanya system penyimpan
energy listrik sisa.
Walaupun tanpa target harian,namun PLTA Dago Bengkok meiliki target
tahunan yaitu sebesar 13500000 kWh. Sejauh ini pemenuhan target tersebut tidak
mengalami masalah namun pada beberapa tahun belakangan ini daya tahunan yang
dapat dibangkitkan mengalami penurunan.Hal ini dapat menimbulkan tidak
tercapainya target tahunan.
Ada beberapa solusi untuk permasalahan tersebut
1. Secara matematis dengan menggunakan rumus
P=9,8HQ
dengan
P = keluaran turbin (kW)
H = net head (m)
Q = debit air (m
3
/s)
= massa jenis air (1000 kg/m
3
)
= efisiensi turbin
maka didapat beberapa solusi yaitu mengganti turbin dengan efisiensi yang
lebih tinggi.Efisiensi berbanding lurus dengan daya keluaran sehingga
semakin tinggi efisiensi maka akan semakin tinggi pula daya yang
dihasilkan
2. Selain dari sisi turbin, yang bisa digunakan untuk menambah daya yang
dihasilkan adalah meningkatkan debit air yang masuk. Hal ini dapat
dilakukan dengan menghilangkan atau meminimalisir hal hal yang dapat
35
menurunkan debit air hal itu meliputi
- Polutan atau pencemaran air.Pencemaran air oleh sampah di aliran
sungai Cikapundung akan menurunkan jumah debit air yang
masuk.Hal ini semakin terlihat belakangan ini,sampah yang
menumpuk di sungai Cikapundung dapat membendung sejumlah air
dan menurunkan debit.hal yang dapat dilakukan adalah membuat
kampanye untuk menggerakkan masyarakat agar aliran sungai tersebut
tidak dijadikan tempat pembuangan sampah.Dapat pula dilakukan
sosialisai tentang PLTA Dago Bengkok itu sendiri ke masyarakat
- Penggundulan hutan taman hutan raya menjadi salah satu penyebab
lain dari turunnya jumlah debit air. Hal ini dikarenakan adanya
pengurangan den=bit air dan pengurangan daerah resapan.Solusi dari
hal terbut adalah oenanaman kembali pepohonan
Dari solusi solusi yang ditawarkan tersebut akanlebih efisien
dan efektif apabila digunakan solusi untuk meningkatkan debit
air.Karena penyalaan mesin amat bergantung pada debit air yang
masuk dan percuma apabila mesin diganti yang lebih efisien namun air
yang masuk jumlahnya tidak bertambah.
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. PLTA memiliki beberapa keunggulan yaitu cukup murah dan mudah
diinterkoneksikan dengan jaringan
2. Daya yang dihasilkan oleh PLTA sangat bergantung dari efisiensi mesin
dan debit air hal ini terlihat dari perbedaan daya yang dihasilkan saat
musim panas dan musim hujan
3. PLTA Dago Bengkok merupakan unit pembangkit kecil yang terhubung
dengan interkoneksi Jawa-Bali dan mempunya target 13500000 kW tiap
tahunnya
4. Target produksi nasional akan terjamin jika sumber energy dapat dijaga
5.2 Saran
1. Pemeliharaan mesin harus dilakukan rutin agar menjaga performa dari mesin
tesebut
2. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga sumber
air yang digunakan sebagai sumber energy PLTA Dago Bengkok ini agar
produksi tetap berjalan
37
DAFTAR PUSTAKA
1. http://aleut.wordpress.com/2011/01/25/sekilas-tentang-plta-bengkok/
2. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/303/jbptunikompp-gdl-tedigustam-15147-
3-bab2.pdf
3. http://hydropowerplantsttpln.blogspot.com/2012/02/pelatihan-di-
bandung.html
4. Pemerintah Kota Bandung. 2007. Profil Kabupaten/Kota. Bandung: Pemkot
Bandung.
5. http://digilib.informatika.lipi.go.id/informatika/mybox/283-anjar-
_PERANCANGAN_TURBIN_PELTON.pdf
6. http://turbin-pelton.blogspot.com/
7. http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/31/klasifikasi-turbin/
8. http://antopaendeblog.blogspot.com/2012/02/turbin-francis.html
9. http://www.turbinhidro.com/turbin_propeller
38
LAMPIRAN